BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian adalah dari bulan Maret 2012 sampai dengan Juli 2012. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini bersifat deskriptif dan kuantitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menguraikan karateristik (sifat-sifat) tentang suatu keadaan pada waktu tertentu. Jenis Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2011) adalah:“Jenis penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.” Gambar 3.1 Desain Penelitian
PEMBERIAN INSENTIF
PRESTASI KERJA
(X)
(Y)
Berdasarkan desain penelitian di atas, ditetapkan batasan-batasan yang menjadi instrumen penelitian ini: 1. Variabel independent ( X ): Pemberian Insentif Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang didalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta tepat waktu (Hasibuan (2007:93). 25
Dengan indikator sebagai berikut : a. Kinerja b. Keadilan dan kelayakan c. Lama kerja d. Kebutuhan e. Senioritas f. Evaluasi jabatan 2. Variabel Dependant ( Y ): Prestasi kerja Pegawai Menurut Hasibuan (2007:118), menyatakan bahwa insentif adalah semua pendapatan yang berbentuk sebagai imbalan atas jasa yang diberikan atas suatu organisasi atau perusahaan. Dengan indikator sebagai berikut : a. Tanggung jawab b. Kedisiplinan c. Ketelitian kerja d. Kecakapan e. Inisiatif dan Kerjasama 3.3 Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini, adapun yang menjadi operasional variabel yakni variabel pengaruh yang akan diukur adalah insentif sedangkan variabel terpengaruh adalah prestasi kerja. Untuk pemahaman lebih jelasnya maka peneliti menetapkan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel pengaruh (Variabel X), yakni Insentif (Bacal,2005:30). Yang dimaksud dengan insentif dalam penelitian ini adalah bentuk perhatian ataupun balas jasa yang diberikan
oleh instasi kepada para karyawan yang telah berprestasi dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan loyalitas tinggi, dengan inidikator-indikator sebagai berikut: a. Keadilan dan kelayakan. Merupakan ukuran dimana insentif yang diberikan berdasarkan target pencapaian masing-masing pegawai dan memenuhi syarat-syarat kelayakan atas capaian kerja. b. Lama kerja. Merupakan ukuran pemberian insentif yang berdsar atas lama kerja pegawai, kebanyakan pegawai yang semakin banyak intensitas pegawai dalam bekerja, maka semakin besar pula insentif yang diterima. c. Kebutuhan. Merupakan ukuran atau acuan dimana insentif yang diberikan berdasarkan atas kebutuhan pegawai. d. Senioritas.dimana pemberian insentif diukur melalui lamanya seorang pegawai bekerja atau mengabdi pada instansi tersebut. e. Evaluasi jabatan.merupakan ukuran untuk menilai atau melihat kembali dan membandingkan tingkat kesuksesan yang dicapai oleh pegawai dalam jabatannya.
2. Variabel terpengaruh (Variabel Y) yakni prestai kerja (Simamora,2005;335). Prestasi kerja dalam penelitian ini adalah merupakan hasil kerja atau pencapaian hasil kerja pegawai sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam periode tertentu, dengan indicatorindikator sebagai berikut: a. Tanggung jawab. Merupakan penilain kesediaan pegawai dalam mempertanggung jawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya. b. Kedisiplinan. Kemempuan pegawai dalam mematuhi peraturan yang ada dan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan. c. Ketelitian kerja. Kemempuan dalam menjalankan penyelesaianpekerjaan secara teliti. d. Kecakapan. Merupakan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas yang dapat dihasilkan.
e. Inisiatif dan kerjasama. Merupakan kemampuan pegawai dalam menciptakan ide baru dan menjalankannnya bersama-sama dalam upaya menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan maksimal. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel
Insentif
Prestasi Kerja
Konsep Variabel Insentif menurut Menurut Hasibuan (2007:93), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang didalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta tepat waktu. Prestasi Kerja Menurut Hasibuan (2007:93), yakni suatu hasil kerja yang dicapai seseorang didalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya
Indikator a. Keadilan dan • kelayakan • b. lama kerja
•
c. Kebutuhan • d. Senioritas e. Evaluasi jabatan
a. Tanggung jawab b. kerja sama c. ketelitian kerja d. kecakapan e. inisiatif
Skala
Satuan Ukur
• •
• • • • • •
Tingkat Keadilan Tingkat kelayakan Tingkat lama kerja Tingkat kebutuhan Tingkat senioritas Tingkat evaluasi jabatan
• •
Ordinal Ordinal
•
Ordinal
•
Ordinal
• •
Ordinal Ordinal
Tingkat tanggung jawab Tingkat kerja sama Tingkat ketelitian kerja Tingkat kecakapan Tingkat inisiatif Tingkat kerja sama
•
Ordinal
•
Ordinal
•
Ordinal
•
Ordinal
• •
Ordinal Ordinal
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta tepat waktu. 3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2011: 80). Jadi, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan subyek yang menjadi obyek penelitian, yang dimaksud subyek disini adalah individu-individu, benda-benda apa saja yang diperlukan dalam penelitian, sedangkan obyek penelitian sesuatu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian Pegawai Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yakni sebanyak 43 orang 3.4.2 Sampel Menurut Arikunto (2006:131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikunto (2006: 134) mengemukakan bahwa pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar – benar berfungsi sebagai sampel. Apabila subyek kurang dari 100 maka pengambilan sampel semuanya, apabila lebih dari 100 maka diambil 10 -15 % atau 20 – 25% tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti, untuk meneliti yang beresiko besar, sampel yang diambil besar hasilnya akan baik.
Mengacu pernyataan Arikunto diatas, oleh karena pegawai pada Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo lebih dari orang, maka yang menjadi sampel yaitu sebagian pegawainya, yakni sebanyak 43 orang.
3.5 Sumber Data Dalam penelitian ini, data yang diperoleh bersumber dari : 3.5.1 Sumber Data Primer: yaitu data yang bersumber langsung dari objek yang diteliti dalam hal ini kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 3.5.2 Sumber Data Sekunder: yaitu data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen tertulis yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu insentif dan prestasi kerja pegawai.
3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Observasi Suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan dan pengamatan langsung pada Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Hal ini sudah dilakukan selama penulisan proposal skripsi ini berlangsung. 3.6.2 Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari informasi secara langsung dari responden yang dianggap berkaitan dengan obyek penelitian. 3.6.3 Dokumentasi Dalam riset ini penulis membaca literature seperti buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, karya ilmiah dan bahan bacaan yang berhubungan erat dengan SDM pada umumnya dan yang berhubungan dengan Insentif dan Prestasi Kerja Pegawai.
3.6.4 Angket Sebagai alat utama dalam hal pengumpulan data yang dilakukan dengan mengedarkan pertanyaan secara tertulis kepada responden pegawai Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yang ditetapkan sebagai sampel. Untuk menilai tanggapan dari setiap responden, Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert (Sugiyono, 2011: 93 ). Skala likert pertama kali dikembangkan oleh Rensis Likert pada tahun 1932 dalam mengukur sikap masyarakat. Dalam skala ini hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk. Item yang pasti disenangi, disukai, yang baik, diberi tanda negatif (-). Total skor merupakan penjumlahan skor responsi dari responden yang hasilnya ditafsirkan sebagai posisi responden. Untuk memudahkan analisis, maka daftar pertanyaan (angket) yang diberikan kepada responden diberi penilaian dengan menyiapkan (lima) pilihan yakni: (1) selalu, (2) sering, (3) kadang-kadang, (4) jarang, (5) tidak pernah. Pemberian skor dimulai dari nilai tertinggi dengan skor 5 (lima), hingga nilai yang paling terendah dengan skor 1 (satu).
Tabel 3.2 Pernyataan dengan skala likert No
Skor / Bobot
Keterangan
1.
5
Sangat Setuju
2.
4
Setuju
3.
3
Kurang Setuju
4.
2
Tidak Setuju
5.
1
Sangat Tidak Setuju
3.7 Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh melalaui teknik angket, selanjutnya diolah dan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif, dan secara runtut meliputi: 3.7.1 Uji Validitas Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan, dalam hal ini angket memenuhi persyaratan validitas, pada dasarnya digunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh
r
masih
harus
diuji
signifikansinya
bisa
menggunakan
uji
t
atau
membandingkannya dengan t tabel. Bila t hitung > dari t tabel atau r hitung > dari r tabel, maka nomor pertanyaan tersebut valid. Bila menggunakan program komputer, asalkan r yang diperoleh diikuti harga p < 0,05 berarti nomor pertanyaan itu valid. Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment.
r xy =
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {(n∑ X 2 − (∑ X ) 2 )(n∑ Y 2 − (∑ Y ) 2 )}
(Riduan,2010).
Keterangan : r xy : adalah koefisien korelasi produk momen Pearson n : adalah banyaknya pasangan pengamatan x : adalah jumlah pengamatan variabel x y : adalah jumlah pengamatan variabel y a. Deskripsi Hasil Uji Validitas Variabel Insentif (X) Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari instrument kuisioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Selain itu uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pertanyaan dalam kuisioner benar-benar mampu
mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Dalam penelitian ini uji validitas diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Menurut Riduwan (2010) bahwa cara yang digunakan untuk mengukur validitas adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel. Agar memudahkan proses perhitungan data seluruh analisa menggunakan alat bantu program statistik SPSS versi 15. Dari hasil uji validitas variabel insentif (X) melalui analisa korelasi product moment dengan menggunakan SPSS versi 15 diperoleh nilai pada setiap butir pertanyaan sebagai berikut. Tabel 2.1 Data Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Insentif (X) Item
R hitung
R tabel
Keputusan
Pertanyaan 1
.849
0.3
Valid
Pertanyaan 2
.835
0.3
Valid
Pertanyaan 3
.499
0.3
Valid
Pertanyaan 4
.421
0.3
Valid
Pertanyaan 5
.828
0.3
Valid
Pertanyaan 6
.886
0.3
Valid
Pertanyaan 7
.734
0.3
Valid
Pertanyaan 8
.683
0.3
Valid
Pertanyaan 9
.791
0.3
Valid
Pertanyaan 10
.833
0.3
Valid
Data Olahan SPSS 2012 Dari 10 item pertanyaan perlu diperhatikan berapa jumlah item yang valid dan berapa yang tidak valid. Tingkat validitas item pertanyaan dapat dilihat perbandingan antara nilai rhitung harus lebih besar dari tingkat nilai r valid.
tabel
atau rhitung > r
tabel,
maka item tersebut adalah
Mencermati hasil perhitungan pada tabel 2.1, dapat dilihat bahwa dari 20 item pertanyaan variabel insentif (X) semuanya valid. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai rhitung dengan r tabel dimana rhitung > r tabel. b. Deskripsi Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y) Untuk menguji tingkat validitas diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Menurut Riduwan (2010) bahwa cara yang digunakan untuk mengukur validitas adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel. Dari hasil uji validitas variabel prestasi kerja (Y) melalui analisa korelasi product moment dengan menggunakan SPSS versi 15 diperoleh nilai pada setiap butir pertanyaan sebagai berikut. Tabel 2.2 Data Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Prestasi kerja (Y) Item
R hitung
R tabel
Keputusan
Pertanyaan 1
.479
0.3
Valid
Pertanyaan 2
.751
0.3
Valid
Pertanyaan 3
.678
0.3
Valid
Pertanyaan 4
.851
0.3
Valid
Pertanyaan 5
.675
0.3
Valid
Pertanyaan 6
.751
0.3
Valid
Pertanyaan 7
.678
0.3
Valid
Pertanyaan 8
.851
0.3
Valid
Pertanyaan 9
.479
0.3
Valid
Pertanyaan 10
.751
0.3
Valid
Data Olahan SPSS 2012 Sama halnya dengan analisis validitas data pada variabel insentif (X), maka perlu diperhatikan perbandingan antara r
tabel
dan rhitung untuk mengukur tingkat validitas data pada
10 item pertanyaan variabel prestasi kerja (Y). Dari hasil analisa pada tabel 2.2, dapat dilihat
bahwa dari 20 item pertanyaan variabel prestasi kerja (Y) semuanya valid. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan nilai rhitung dengan r tabel dimana rhitung > r tabel. 3.7.2 Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2011: 121) Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam pengujian reliabilitas instrumen, perlu diketahui bahwa yang diuji kehandalannya hanyalah nomor pernyataan yang sahih saja. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi instrument dalam mengukur konsep. Reliabilitas menunjuk pada tingkat terandalan sesuatu. Uji reabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang sudah valid, untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Menurut Arikunto (1998 : 196) Cronbach Alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Cronbach Alpha digunakan dengan teknik memilih skor dengan rentangan beberapa nilai atau yang berbentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7 dan seterusnya. Instrument dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :
1
∑
(Arikunto,1998:196)
Keterangan : r : Cronbach Alpha (Reabilitas Instrumen) k : Banyaknya item angket Σab² :Varian bulir αt2 : Varian total
a. Deskripsi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Insentif (X) Dalam peneltian ini, rumus uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus cronbach alpha, jika nilai koefisien cronbach-alpha lebih dari 0.60 maka hal tersebut menunjukan bahwa kuisioner reliabel (Arikunto, 1996:93). Untuk mempercepat hasil perhitungan maka digunakan progra SPSS versi 15. Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas terhadap itemitem pernyataan dari variabel insentif (X). Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus cronbach alpha. Tabel 2.3 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel Insentif (X) Item Pertanyaan
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pertanyaan 1
.920
Pertanyaan 2
.905
Pertanyaan 3
.910
Pertanyaan 4
.901
Pertanyaan 5
.910
Pertanyaan 6
.905
Pertanyaan 7
.910
Pertanyaan 8
.901
Pertanyaan 9
.920
Pertanyaan 10
.905
Sumber Data Olahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas data pada tabel 2.3 diketahui bahwa variabel insentif (X) menunjukan nilai cronbach-alpha item 1 sampai 20 lebih besar dari 0.60 yang dapat dilihat pada kolom cronbach’s alpha if item deleted dengan demikian dinyatakan variabel insentif (X) reliabel. b. Deskripsi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Prestasi kerja Pegawai (Y)
Uji reliabilitas variabel prestasi kerja pegawai (Y) dianalisa dengan melihat nilai koefisien cronbach – alpha
lebih dari 0.6 (Arikunto, 1996:193), maka hal tersebut
menunjukkan bahwa kuisioner adalah reliabel. Tabel 2.4 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel Prestasi kerja Pegawai (Y) Item Pertanyaan
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Pertanyaan 1
.915
Pertanyaan 2
.914
Pertanyaan 3
.934
Pertanyaan 4
.936
Pertanyaan 5
.914
Pertanyaan 6
.914
Pertanyaan 7
.921
Pertanyaan 8
.923
Pertanyaan 9
.917
Pertanyaan 10
.914
Sumber Data Olahan SPSS 2012 Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas data pada tabel 2.4 diketahui bahwa variabel prestasi kerja pegawai (Y) menunjukan nilai cronbach-alpha item 1 sampai 10 lebih besar dari 0.60 yang dapat dilihat pada kolom cronbach’s alpha if item deleted dengan demikian dinyatakan variabel prestasi kerja pegawai (Y) reliabel. 3.7.3 Pengujian Normalitas Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan menentukan
apakah pengolahan data ini
menggunakan analisis parametris atau nonparametris. Penggunaan statistik parametris dan nonparametis tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris
memerlukan terpenuhi banyak anyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik tatistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik nonparametris sering disebut ”distribution free”” (bebas distribusi). Pada penelitian ini terdapat data dari dua variabel, maka pengujian normalitas data akan dilakukan pada kedua variabel tersebut, yaitu variabel X (Insentif) ( ) dan variabel Y (Prestasi Kerja). ). Uji normalitas yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS (Statistical Package For Social Science). Science). Pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut: Ho
: Data variabel dependen berdistribusi normal
Hi
: Data variabel dependen tidak berdistribusi normal
α
: 5%
Pengujian
: jika ≤
Tabel maka Ho diterima, Ha ditolak
Pengujian normalitas terhadap hasil penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
X2 = Dimana :
(Arikunto,1998:196) Qi = Frekuensi Pengamatan Ei = Frekuensi Harapan
Kriteria pengujian : terima hipotesis berdistribusi normal, jika X1 ≤ X2 ( 1 - ∞ )( k – 3) dengan taraf nyata ∞= 0,05 dan sangat nyata ∞ = 0,01.
3.7.4 Analisis Regresi dan Korelasi a. Persamaan Regresi Uji regresi untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi organsasi terhadap kinerja pegawai. Dengan rumus sebagai berikut: Rumus persamaan regresi : (Sugiyono.2011:147) Keterangan : Ŷ = subjek variable terikat yang diproyeksikan a = nilai konstanta harga Y jika X= 0 b = nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-)) variabel Y X = variabel bebas yang mempunyai nilai ttertentu untuk diprediksikan b. Uji signifikan persamaan regresi Yang dirumuskan sebagai berikut : Fhitung =
RJK Reg ( b/a) RJK Res
(Sugiyono.2011:147)
Keterangan : RJK Reg (b/a)
= rata – rata jumlah kuadrat regresi
RJK Res
= rata – rata jumlah kuadrat residu.
c. Uji koefisien korelasi ( r ) dan determinasi (r2) Perhitungan ini dimaksud untuk mengetahui beberapa kekuatan atau derajat hubungan antara variabel X (kompetensi) dan variabel Y (kinerja ) dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut beri :
(Sugiyono.2011:147) Keterangan : r
: koefisien korelasi
n : jumlah responden uji coba x : skor setiap item y : skor seluruh item
d. Uji signifikan dari koefisien korelasi Dari pengujian koefisien korelasi dan koefisien determinasi, selanjutnya dapat diuji tingkat signifikan atau keberartiannya. Hal ini dapat dilakukan dengan rumus :
(Sugiyono.2011:147) Keterangan : r
: koefisien korelasi
n
: jumlah responden
t
: harga terhitung.