30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dari penelitian ini adalah Koperasi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi yang terdapat di kabupaten Rokan Hilir. Jumlah koperasi yang berada di Rokan Hilir sebanyak 172 koperasi. Menurut Uma Sekaran (2009:123) sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Pada penelitian ini digunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel minimal.
Rumus Solvin :
= 35,31 ~ 35 Keterangan: N : Jumlah Populasi e : Standar eror ( 15%) n : Jumlah Sampel
Berdasarkan rumus diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 36 koperasi. Adapun sampel pada penelitian ini adalah koperasi yang terdapat di kabupaten Rokan Hilir yaitu:
30
31
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian NO 1
BADAN HUKUM/ TANGGAL 126/BH/KDK/I.I/VII/2004
ALAMAT Desa parit aman
2 3
NAMA KOPERASI KOP. PEREMPUAN SINAR HARAPAN WANITA BUNGA BANGSA SERIBU KUBAH
22/BH/KDK/I.I/IV/2008 277/BH/IV.6/II.I/XII/2011
4
CV. FLAMBOYAN
246/BH/IV.6/III.I/XI/ 2010
5
POLRES ROKAN HILIR PRIMKOPPOL ARYA GUNA KSU. SURYA AMANAH KUD KARYA SAWITRI
142/BH/DKRH/1.1/IX/2012
Desa mukti jaya, kec. Rimbo melintang Jl.Jend.Sudirman Rantau Panjang Kiri Kec. Kubu Babussalam Kelurahan Bagan Makmur Kec. Bagan Batu Jl. Ujung Tanjung Kec.
AMANAH (WSA) KOPERASI WANITA SETIA KOPERASI MUTIARA ROKAN KARYA BAKTI PKK KUD MARGA BHAKTI KOPKAR PT. NUSANTARA V KSU. PUTRI TUNGGAL 14 KOPDIT/ CV MAKMUR SEJAHTERA. BINA KARSA KOPERASI MITRA (KOP. M)
331/BH/IV.6/III.I/IV/2013
Sungai Tapah Kec. Pujud Kepenghuluan Kencana Kec. Bagan Sinembah Sei. Sialang Hulu Kec. Batu
316/BH/IV.6/III.I/X/2012
Rokan Baru Kec.Pekaitan
124/BH/KDK/I.I/VII/2004 143/BH/PAD/KDK.I.I/IV/2005 132/BH/DKRH/I.I/XII/2004 341/BH/IV.6/III.I/XII/2013 291/BH/IV.6/III. 1/III/2012
315/BH/IV.6/III.I/X/2012 258/BH/IV.6/III.I/IV/2011
20 21
KOPERASI WANA BHAKTI KOP. RANTAU KOPAR SUBUR KSU. MANDIRI BERSAMA JAYA PANCA TUNGGAL MANDIRI CV. TUNAS MUDA
Simpang Kanan Desa Bagan Bhakti Kec.Bagan Sinembah Desa Pasir Putih Kec. Bagan Sinembah Jl.Lintas Pesisir Kec. Kubu Jln.Tuanku Tambusai KP.15.Kec. Bagan sinembah Jl. Sudirman No. 501 Bagan Sinembah Jl.Bintang No.5 Kel. Bagan Kota Kec. Bangko Jl. Kecamatan Batu Enam Kec. Bangko Jl. Sultan Syarif Kasim. KEC. Rantau Kopar Jl.Pendidikan Desa Rokan
22
WANITA KEMBANG DESA
31/KWKD/BH/IV.6/III.I/2012
23
PUSAT KOPERASI WANITA ROKAN HILIR (PUSKOPWAN ROHIL ) KOPPAS PASAR PUJUD PERKASA BINA KARYA KSP.KARYA MULYA BASAMO SERBA USAHA UNEDO SYARI'AH SERBA USAHA SALIMAH (KOSSUMA) KSU. JASA SARANA
278/BH/IV.6/III.I/XII/2012
Jl. Al Mubark No.5 Kec. Bagan Sinembah Jl. Jend. Sudirman Bagan Batu Kec. Bagan Sinembah Jl. Tuanku Tambusai kep.Teluk Mega Kec. Tanah Putih Jl. Perwira No. 127A Kec. Bangko
160/BH/KDK/1.1/VIII/2006
Jl. Kh Maman Kec. Pujud
323/BH/IV.6/III.I/XII/2012 203/BH/IV.3/III/2009 236/BH/IV.6/III.I/VIII/2010
Jl. Perniagaan Kec. Bangko Gg. Piyah Kec. Bangko Jl. Sultan Syarif Kasim Kec. Bagan Sinembah Kelurahan Bagan Barat Kec. Bangko
KOP. SERBA KOZERO KOP. BAROKAH
297/BH/IV.6/III.IV/2012
Jl. Jend. Sudirman No. 215 Kec. Bagan Sinembah JL. Lintau Riau Sermet Kec. Tanah Punah
295/BH/IV,6/III.VII/2012
Jl. Bagan Rajo H. Kec. Tanjung Medan
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
24 25 26 27 28 29 30 31
USAHA
202/BH/IV.6/III.1/II/2009 107/PAD/KDK/ 1.1/86/XII/2003
121/BH/KDK/1.1/V/2001 310/BH/IV.6/III.I/IX/2012
292/BH/IV.6/III.I/IV/2012 333/BH/IV.6/V/2013 183/BH/IV.6/III.I/IV/2008
199/BH/IV.6/III.I/2009 209/BH/PAD/IV.6.1/IV/2010
32
32 33 34 35
KOP. USAHA BERSAMA KUD. PANCA JAYA KUD.MANDIRI PELITA JAYA ANUNGRAH
324/BH/IV.6/IX.II/2012 1890/BH/XII.III/JULI/1994 132MM/BH/XII/1992
Jl. Bagan Cacing. Kec. Tj Medan Jl. Panca Mukti Kec. Bagan Sinembah Jl. Desa Kayangan Kec. Bagan Sinembah
66/PAD/KWKJ4/5/II/1992
Kep. Bagan Sapta Permai Kec. Bagan Sinembah
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Rokan Hilir 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini pada dasarnya ada 2 (dua) sebagai berikut : a. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab hasil penelitian. Data ini berupa opini subjek orang secara individual atau kelompok. b. Data sekunder, merupakan data pendukung data primer yang dipakah dari instansi terkait. 3.4 Metode Analisis Data Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara kuesioner. Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung ke koperasi. Kuesioner yang dikirim secara langsung didasarkan harapan peneliti untuk memperoleh hasil yang seoptimal mungkin dari segi persentase pengembalian kuesioner, kemudian peneliti mengambil kuesioner tersebut 1 (satu) minggu setelah penyebaran kuesioner tersebut. Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto 2002: 208). Analisis data ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang digunakan
33
dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif Persentase digunakan untuk mengkaji dan mengukur persentase Penerapan Pernyataan SAK ETAP pada koperasi di Rokan Hilir. Untuk mengukur Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi dilakukan dengan memberi skor jawaban angket yang diisi oleh pengurus koperasi dengan ketentuan jawaban “ya” diberi skor 1 dan “tidak” diberi skor 0. Untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban digunakan perhitungan sebagai berikut: %=
100%
Keterangan : n = skor empirik (skor yang diperoleh) N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal) %= tingkat keberhasilan yang dicapai Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan persentase maksimal yaitu 100% b. Menentukan persentase minimal 0% c. Menentukan interval kelas persentase, diperoleh dari pembagian kriteria terhadap rentang persentase, maka didapatkan 100% : 5 = 20%
34
Tabel 3.2 Kriteria Penerapan SAK ETAP NO
Rentang Persentase
Kriteria
1
80% - 100%
Sangat baik
2
60% - 79%
Baik
3
40% - 59%
Cukup baik
4
20% - 39%
Tidak baik
5
0% - 19%
Sangat tidak baik
3.5 Perumusan Model Penelitian Pengolahan data penelitian ini dengan menggunakan regresi sederhana guna mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 17,0 (Statistical Product And Service Solution) yang berguna untuk mempermudah dalam menganalisis data statistik pada berbagai ilmu. Program SPSS versi 17,0 dapat membantu mempermudah menganalisis serta menampilkan angkaangka basil perhitungan statistik ( Ghozali, 2002)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung persamaan regresi yaitu: Y = a + bx Keterangan : Y : Variabel terikat X : Variabel bebas a
: Bilangan konstan
b
: Koefisien variabel
3.6 Metode Analisis Data
35
Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto 2002: 208). Analisis data ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan kesimpulan.Dalam sebuah penelitian, data yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu sebelum memasuki proses analisis. Penelitian ini menggunakan rumus regresi sederhana, dengan demikian analisis data kuantitatif dapat dilakukan dengan pengujian sebagai berikut: 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Data Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi antara skor untuk masing-masing butir pertanyaan dengan skor total. Teknik korelasi yang digunakan adalah Pearson's Correlation Product Moment. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pertanyaan dalam instrument penelitian dapat menunjukkan variabel penelitian. b. Uji Reliabilitas Data Untuk melihat reliabilitas dari instrument-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, akan dihitung Cronbach Alpha masing-masing instrumen. Variable tersebut akan dikatakan reliable jika Cronbach Alpha-nya memiliki nilai lebih besar dari 0,6. Sebaliknya jika koefisien alpha instrumen lebih rendah dari 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliable untuk digunakan dalam penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 179-180). Koefisien alpha tersebut dilihat pada setiap bagian instrument yang mencakup resiko audit, kompleksitas tugas, jasajasa selain jasa audit serta besarnya audit fee.
36
2. Uji Normalitas Data Asumsi paling besar dalam analisis multivariate adalah normalitas. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal maka variasi yang dihasilkan dari data tidak normal, maka uji statistik yang dihasilkan juga tidak valid. Selanjutnya normalitas data dibutuhkan dalam melakukan uji t (Santoso, 2001 : 214). Dan kedua alat penelitian ini digunakan dalam penelitian ini. 3. Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik adalah asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam menyusun regresi , sehingga hasilnya tidak bisa. Untuk itu perlu dilakukan beberapa tes yang memungkinkan mendeteksi pelanggaran tersebut. Untuk mengetahui apakah hasil estimasi
regresi
yang
dilakukan
terbebas
dari
gejala
multikolinearitas,
heteroskedastisitas, dan autokorelasi perlu dilakukan pengujian yang disebut dengan uji asurnsi klasik. Hal tersebut bertujuan agar hasil regresi dapat menarik suatu kesimpulan (Wurwanto, 2004: 528). a. Multikolinearitas Multikolinearitas menyatakan bahwa hubungan antar sesama variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variable independen. Santoso (2000: 206) menyatakan bahwa deteksi adanya multikolinearitas dibagi menjadi dua yaitu : (a) besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF sekitar angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1, serta (b) besaran korelasi antar variable independen. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah koefisien korelasi antar variable independen haruslah lemah (dibawah 0,5).
37
b. Heteroskedastisitas Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan lain tetap disebut
homoskedastisitas,
dan jika
varian
berbeda
maka
disebut
heteroskedastisitas. Model yang baik tidak terdapat heteroskedastisitas, artinya jika terdapat heteroskedastisitas maka model tersebut kurang efisien (Purwanto, 2004 : 528). Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisutas. c. Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun secara urutan waktu. Autokorelasi tarjadi bila ada korelasi antara anggota sample yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Autokorelasi digunakan untuk menguji sebuah model regresi liner terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu (Purwanto, 2004: 529). 4. pengujian hipotesis
Analisis ini dapat digunakan apabila memenuhi syarat-syarat yaitu berdistribusi normal, model regresi bentuk linier dan tidak mengandung heteroskedastisitas. Pengolahan data penelitian ini menggunakan regresi sederhana dengan bantuan SPSS versi 17,0 (Statistical Product Service and Solution). Kemudian dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis, dilakukan dengan pengujian variable secara parsial (uji t). Untuk mengetahui seberapa besar variable independen dapat menjelaskan variable dependen dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien determinan (R).