BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TPA Al-Ishlah Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Keseluruhan anak yang dititipkan berlatar belakang menengah ke atas yaitu rata-rata tingkat perekonomiannya dapat dikatakan cukup. Secara geografis, lembaga ini berada dilingkungan pendidikan, TPA ini bersebelahan dengan gedung play group dan gedung TK, di depannya gedung SD, dan samping kanan gedung SMP. Disamping itu terdapat mushollah, Air PAM, Ruangan full AC, APE dalam dan kamar mandi. Peserta didik terdiri dari; 19 anak yaitu anak yang berusia 1-2 tahun ada 9 anak, dan anak yang berusia 2-4 tahun ada 10 anak. Dan memiliki pengasuh sebanyak 5 orang. Yang memiliki latar belakang dalam hal mengasuh anak sendiri ataupun pengalaman bekerja di posyandu, pengalaman kerja selama tiga dan empat tahun dan pernah mengikuti
pelatihan yang
berhubungan dengan pengasuhan anak. 3.2
Pendekatan dan jenis penelitian Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif sebagaimana
(Sugiono, 2009:15) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah.
penelitian kualitatif ini mempelajari
setting alamiah dari subjek yang ditelaah, mencoba memahaminya, menginterprestasikan fenomenanya berdasarkan makna yang diberikan subjek. Penelitian ini menekankan pada proses makna mengenai suatu fenomena atau peristiwa, sifat-sifat realitas sebagai hasil konstruksi sosial 43
analisis berbagai hubungan atau relasi / interaksi yang terbentuk akibat berbagai aktivitas yang dilakukan subjek. Pendekatan kualitatif ini juga digunakan oleh peneliti karena data yang telah terkumpul baik melalui observasi, wawancara dan dokumen-dokumen kemudian digambarkan dalam bentuk kata-kata dengan terlebih dahulu menganalisis secara tajam terhadap data yang dikumpulkan. 3.3 Kehadiran Peneliti Pada penelitian ini peneliti bertidak sebagai pengamat terutama untuk mengumpul data, karena itu kehadiran peneliti dilokasi penelitian adalah suatu keharusan untuk mengamati secara langsung terhadap objek penelitian, maka data yang dikumpulkan benar-benar utuh dan dapat dipertanggung jawabkan. 3.4 Data dan Sumber Data Setiap pengambilan data pada penelitian ini selain berupa hasil pengamatan pada anak, pengasuh dan lingkungan TPA. Ada juga jawaban dari responden yang didapat dari hasil wawancara dengan pengasuh yang dilaksanakan oleh pengamat sendiri kepada beberapa orang pengasuh yang ada dilembaga tersebut, tempatnya diadakan penelitian yaitu di TPA Al-Ishlah Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Sementara data bersumber dari hasil dokumentasi yang ada di TPA Al-Ishlah diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk buku induk dan catatan harian (anekdot, dan pengecekan keadaan anak) serta arsip foto.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi menurut Hadi (dalam sugiono, 2009:203)yaitu “suatu proses yang kompleks;suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.” Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi dalam penelitian ini yaitu cara yang digunakan untuk mengumpul data dengan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti. Pengamatan dilakukan pada subjekk penelitian yakni pada pengasuh yang ada di TPA Al-Ishlah Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. 2. Wawancara Wawancara menurut Sugiono (2009:194) yaitu “digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. “teknik pengumpulan data ini berdasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secar langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara yang disiapkan untuk menggali lebih jauh permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan cara tatap muka antara peneliti dan responden. 3. dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen
yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk buku induk, catatan harian(anekdot), arsip foto, jurnal pengecekan keadaan murid dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti bisa di pakai untuk menggali informasi yang terjadi dimasa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoritik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekedar barang yang tidak bermakna. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dokumentasi yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui laporan-laporan atau dokumen yang berkaitan dengan maslah yang ada di TPA Al-Ishlah Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. 3.6 Pengecekan Keabsahan Data Apabila akan mengadakan pengecekan terhadap keabsahan data, maka dilakukan dengan memperpanjang kehadiran peneliti di lapangan, dan mengadakan observasi yang diteliti lagi kepada pengasuh-pengasuh yang ada di TPA Al-Ishlah Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo dan menyesuaikan hasil pengamatan, apakah sesuai dengan yang diharapkan yaitu diperoleh pengetahuan pengasuh tentang peningkatan kecerdasan interpersonal anak usia dini di TPA AlIshlah Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. 3.7 Analisis Data Menurut Sparadley (1980) dalam Sugiono (2006:345) bahwa untuk membagi analisis data dalam sebuah penelitian maka harus berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan sesorang sebagai informan. Dan informan tersebut merupakan seorang informan yang berwibawa dan dapat dipercaya oleh peneliti atau pengamat untuk memasuki objek penelitian, setelah itu pengamat melakukan wawancara kepada
informan tersebut dan mencatat hasil wawancara tersebut, selanjutnya akan diuraikan secara deskriptif. 3.8 Tahap-Tahap Penelitian Menurut Sugiyono (2006:433) bahwa pada tahap awal dilakukan penyusunan rancangan penelitian, dengan cara pendekatan deskriptif kualitatif, kemudian tahap kedua yaitu harus memahami setiap latar penelitian sekaligus mempersiapkan diri untuk menuju ketempat penelitian, tahap ketiga yaitu mewawancarai setiap objek dan melakukan penafsiran data sesuai dengan hasil wawancara tersebut kemudian terakhir tahap penyusunan laporan yang dirangkaikan dengan hasil dari dokumentasi yang di adakan di lapangan.