BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan pengujiannya di laksanakan di Labaoratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo. 3.1.2 Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 2-5 Desember
Tahun 2013.
Pengambilan sampel dilaksanakan pada tanggal 1 Desember tahun 2013. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskiptif dengan metode penelitian secara kuantitatif, yang menjelaskan kadar nitrit pada sosis sapi yang dijual di pasar modern Kota Gorontalo. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang menjadi target penelitian adalah nitrit pada sosis sapi di Pasar Modern Kota Gorontalo. Dengan indikator variabelnya adalah Kadar nitrit pada sosis sapi. 3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Kadar nitrit Nitirt adalah senyawa nitrogen yang reaktif. Batas maksimum nitrit berdasarkan Permenkes RI NO. 1168/Menkes/Per/X/1999 yaitu sebesar 125 mg/kg
29
30
Kriteria Obyektif : 1. Memenuhi syarat jika Batasan normal ≤ 125 mg/kg 2. Tidak memenuhi syarat jika Melebihi batas normal > 125 mg/kg. 3.4.2 Sosis sapi Makanan yang terbuat dari olahan daging sapi cincang lemak hewan ternak dan rempah, serta bahan-bahan lain. Kriteria Obyektif : Sosis sapi yang bermerek dan tidak bermerek. 3.4.3 Pasar modern Pasar modern adalah merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli tidak perlu dilakukan secara langsung melainkan pembeli cukup dengan melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Kriteria Obyektif : Pasar modern yang mejual sosis sapi yang bermerek dan tidak bermerek. 3.5 Populasi Dan Sampel 3.5.1 Populasi Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah semua sosis sapi yang bermerek dan tidak bermerek berjumlah 10 sampel yang di jual di pasar modern Kota Gorontalo. 3.5.2 Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu Total Sampling yaitu keseluruhan jumlah populasi sosis sapi yaitu 10 sampel.
31
Sampel dalam penelitian ini adalah sosis sapi yang bermerek dan tidak bermerek yang terdapat pada pasar modern Kota Gorontalo. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1
Sumber data penelitian
Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk keperluan penelitian. Data-data yang dibutuhkan : 1. Data Primer Data primer didapatkan langsung dari : a. Melakukan survei awal dan menetapkan lokasi penelitian dalam hal ini adalah pasar modern yang menjual sosis sapi menjadi tempat pengambilan sampel. b. Pemeriksaan kadar nitrit pada sosis sapi di Laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo. 3.6.2
Instrumen penelitian Instrumen penelitian yang dilakukan dengan cara Pengukuran kadar nitrit
dengan menggunakan metode Spektofotometer UV-Vis. Adapun instrumen penilaian yaitu : 1. Sampel di beli di pasar modern yang menjual sosis sapi yang bermerek dan tidak bermerek. 2. Produk yang dipilih yaitu semua sosis sapi yang bermerek dan tidak bermerek. 3. Cara pengambilan sampel dalam bentuk kemasan. 4. Pengambian sampel di lakukan oleh peneliti sendiri. 5. Selajutnya sampel tersebut diambil dari dalam plizer dan di luar plizer.
32
6. Stok sosis masuk tiap bulan. 7. Banyaknya sampel yang dibutuhkan adalah 50 gram. 8. Dan pengujian di lakukan di Laboratorium kimia Universitas Negeri Gorontalo 3.6.3
Pengumpulan data Langkah-langkah dan cara mengumpulan data yang dilakukan dalam proses
penelitian yaitu : 1. Tahap Persiapan dan Pengumpulan data sekunder. a. Melakukan survey awal dan menetapkan lokasi penelitian dalam hal ini yaitu pasar modern yang menjual sosis sapi yang akan menjadi tempat pengambilan sampel. b. Pengambilan data sekunder sebagai data awal yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Pengambilan data primer dilakukan dengan cara pemeriksaan langsung. Pengambilan data primer pelaksanaannya dilakukan di masing-masing tempat yang telah ditentukan. 3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Alat dan bahan 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, Spatula, Erlenmeyer 250 ml, blender, gelas kimia, labu ukur, gelas ukur, pipet mikro dan satu set alat spektrofotometer UV-Vis.
33
2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah sosis, Aquadest N-1 Naftil etilen diamina dihidroklorida (NEDD), Sulfannilamid, natrium nitrit. 3.7.2 Cara kerja 1. Ekstraksi Sampel berupa sosis dengan 10 macam merk yang akan diuji diperoleh dari pasar modern Kota Gorontalo. Sampel yang diperoleh terlebih dahulu diekstrak dengan cara masing-masingnya ditimbang sebanyak 50 gram, lalu diblender sambil ditambahkan air secukupnya sampai sampel tersebut halus, kemudian dipindahkan ke dalam gelas piala. Masing-masing sampel dimasukkan ke dalam kuvet lalu disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit. Sampel akan memisah menjadi 2 lapisan, ambil lapisan bening. 2. Analisis Kadar Nitrat dan Nitrit dengan UV-Vis a. prosedur pembuatan larutan Pereaksi 1) Larutan sulfanilamid 5 gr sulfanilamid dilarutkan dalam campuran dari 50 ml HCl pekat dan kurang lebih 300 ml air destilasi dan diencerkan menjadi 500 ml dengan air destilasi. 2) Larutan N-1 Naftil etilen diamina dihidroklorida (NEDD) 500 mg dihidroklorida dilarutkan dalam 500 ml air destilasi. larutan ini harus disimpan dalam botol berwarna coklat/gelap. b. prosedur pembuatan standar NO2 1) larutan induk NO2 1000 ppm Ditimbang 5 gr NaNO2 dan dilarutkan dalam akuades sampai 1000 ml air.
34
2) Larutan intermediet NO2 100 ppm Dipipet 10 ml larutan standar NO2 1000 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 3) Larutan intermediet NO2 10 ppm Dipipet 10 ml larutan standar NO2 100 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 4) Larutan intermediet NO2 1 ppm Dipipet 10 ml larutan standar NO2 10 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 5) Larutan kerja NO21,05 ppm Dipipet 10,5 ml larutan intermediet NO2 10 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 6) Larutan kerja NO2 0,95 ppm Dipipet 95 ml larutan intermediet
NO2 1 ppm, kemudian diencerkan
sampai 100 ml air. 7) Larutan kerja NO2 0,85 ppm Dipipet 85 ml larutan intermediet NO2 1 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 8) Larutan kerja NO2 0,75 ppm Dipipet 75 ml larutan intermediet NO2 1 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 9) Larutan kerja NO2 0,65 ppm
35
Dipipet 65 ml larutan intermediet NO2 1 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 10) Larutan kerja NO2 0,55 ppm Dipipet 55 ml larutan intermediet NO2 1 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 11) Larutan kerja NO2 0,45 ppm Dipipet 45 ml larutan intermediet NO2 1 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. 12) Larutan kerja NO2 0,35 ppm Dipipet 35 ml larutan intermediet NO2 1 ppm, kemudian diencerkan sampai 100 ml air. c. Prosedur kurva kalibrasi 1) dipipet 50 ml dari masing-masing larutan seri standar yang konsentrasinya 0,55 mg/L, 0, 40 mg/L, 0,35 mg/L, 0,20 mg/L, 0,15 mg/L dan dimasukkan dalam labu erlenmeyer 250 ml. 2) ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamid ke dalam masing-masing labu dan dibiarkan bereaksi selama 2 menit 3) ditambahkan 1 ml larutan NEDD ke dalam masing-masing labu, dikocok dan dibiarkan bereaksi selama 10 menit 4) diukur absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 540 nm. 5) dicacat dan dibuat kurva kalibrasi antara konsentrasi dengan absorbansi.
36
d. Penentuan absorbansi 1) prosedur absorbansi balanko a) dipipet 50 ml dari contoh balanko dan dimasukkan dalam labu erlenmeyer 250 ml. b) ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamid ke dalam masing-masing labu dan dibiarkan bereaksi selama 2-8 menit c) ditambahkan 1 ml larutan NEDD ke dalam masing-masing labu, dikocok dan dibiarkan bereaksi selama 10 menit d) diukur absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 540 nm. e) dicacat angka absorbansinya. 2) prosedur absorbansi sampel a) dipipet 50 ml masing-masing sampel dan dimasukkan dalam labu erlenmeyer 250 ml. b) ditambahkan 1 ml larutan sulfanilamid ke dalam masing-masing labu dan dibiarkan bereaksi selama 2-8 menit c) ditambahkan 1 ml larutan NEDD ke dalam masing-masing labu, dikocok dan dibiarkan bereaksi selama 10 menit d) diukur absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang 540 nm. e) dicacat angka absorbansi sampel sosis.
37
3.8 Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara univariat. Analisis univariat merupakan penyajian data secara deskriptif yang hanya membahas satu variabel yang dalam penyajian berbentuk tabel distribusi frekuensi, Yaitu kadar nitrit pada sosis sapi. Hasil yang didapatkan akan dibandingkan dengan batas normal kadar nitrit pada sosis yakni sebesar 125 mg/kg menurut ketentuan standar dari Permenkes RI NO. 1168/Menkes/Per/X/1999.