22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yaitu di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2013 sampai dengan selesai. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yang diawali dengan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Maret 2013. Sedangkan penelitian lanjutan dilaksanakan pada saat penyusunan skripsi dengan jangka waktu ± 3 bulan dari bulan Desember sampai dengan selesai.
3.2 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk menguji adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y, dalam penelitian ini yaitu variabel X (Defisit Anggaran Pemerintah Daerah) dan variabel Y (Pinjaman Pemerintah Daerah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya dampak antara variabel yang satu dengan yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X (Defisit Anggaran Pemerintah Daerah) dan variabel Y (Pinjaman Pemerintah Daerah). Desain penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedurprosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian dari peneliti, agar bisa mencapai kesimpulan mengenai dampak variabel bebas dengan
23
variabel terikat dalam penelitian ini. Adapun desain penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: X
Y
Gambar 2: Desain Penelitian Keterangan: X = Defisit Anggaran Pemerintah Daerah Y = Pinjaman Pemerintah Daerah
3.3 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian Agar data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat diketahui maka terlebih dahulu perlu mengoperasionalisasikan variabel-variabel yang telah disebutkan pada latar belakang masalah dan kerangka berfikir dengan maksud untuk menentukan indikator-indikator dari variabel yang bersangkutan. Sesuai dengan masalah yang diteliti, variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel Independen (X) adalah Defisit Anggaran Pemerintah Daerah
2.
Variabel Dependen (Y) adalah Pinjaman Pemerintah Daerah
Definisi operasional menjelaskan tentang definisi variabel, dimensi penelitian, indikator serta skala yang digunakan dalam penelitian. Definisi operasional dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
24
1. Defisit
Anggaran
Pemerintah
Daerah
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, pasal 15 tentang struktur APBD, adalah anggaran adalah selisih kurang Pendapatan Daerah terhadap Belanja Daerah. 2. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.30 Tahun 2011 tentang pinjaman daerah, pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali.
Tabel 3: Definisi Operasional dan Indikator Variabel X Definisi Variabel
Variabel
Indikator
Skala
Defisit Anggaran Pemerintah Daerah (X)
Selisih kurang Pendapatan Daerah terhadap Belanja Daerah. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, pasal 15 tentang struktur APBD).
Selisih Pendapatan dan Belanja
Rasio
Pinjaman Pemerintah Daerah (Y)
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.30 Tahun 2011 tentang pinjaman daerah, pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali.
Besarnya pinjaman daerah
Rasio
Sumber: Data Olah 2013
3.4 Teknik Pengumpulan Data
25
Menurut Noor, (2011: 13) teknik pengumpulan data merupakan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang lengkap penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Yaitu dokumentasinya adalah seperangkat dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Gorontalo dari tahun 2006 – 2013. . 3.5 Sumber Data Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Menurut Sugiyono, (2012: 193) sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau dokumen. Dalam penelitian ini sumber data sekundernya yaitu diperoleh dari dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Gorontalo tahun 2006 – 2013.
3.6 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Dimana analisis deskriptif kuantitatif adalah alat analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013: 2007-208).
26
3.6.1 Analisis Trend linear Supangat, (2010: 167-168) menjelaskan analisis trend melukiskan gerak data deret watu selama jangka waktu yang panjang atau cukup lama. Gerak ini mencerminkan sifat kontinuitas atau keadaan yang terusmenerus dari waktu ke waktu selama kurun waktu tertentu, karena sifat kontinuitas inilah maka trend dianggap sebagai gerak yang stabil sehingga dalam menginterpretasikannya dapat digunakan model matematis, sesuai dengan keadaan dan data deret waktunya itu sendiri. Yang dimaksud dengan trend linear adalah merupakan model persamaan garis lurus yang terbentuk berdasarkan titik-titik diagram pencar dari data selama kurun waktu tertentu. Model trend biasa digunakan untuk memprediksi suatu persoalan (membuat ramalan jangka panjang), adapun bentuk umum dari model trend linear ini dinyatakan dengan persamaan: Yt = a + b X
yt
: Nilai trend untuk setiap unit x
x
: Unit waktu tertentu
a
: intercept (nilai trend yt pada saat x = 0)
b
: Koefisien trend: pertambahan y untuk setiap unit waktu tertentu. Dalam penelitian ini analisis trend digunakan dalam menganalisis
trend defisit anggaran pemerintah daerah, trend pinjaman pemerintah
27
daerah serta menganalisis dampak dari defisit anggaran pemerintah daerah terhadap pinjaman pemerintah daerah tahun 2006 – 2013.
3.6.2 Uji Normalitas Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, diperlukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut: H0 = data variabel dependen berdistribusi normal Ha = data variabel dependen tidak berdistribusi normal α = 5% kriteria uji: tolak H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh kecil dari α, terima Ha dalam hal lainnya.
3.6.3 Uji Regresi Linear Sederhana Persamaan matematik yang memungkinkan melakukan peramalan nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari satu atau lebih peubah bebas disebut persamaan regresi (Wibisono, 2009: 529). Secara umum, rumus persamaan regresi linear sederhana menurut Supangat, (2010: 334-335) adalah sebagai berikut: ŷ = a + bx + ε
28
a
: Intercept (konstanta) dan b = koefisien regresi.
a
: Nilai y taksiran pada saat x = 0
b
: Koefisien regresi = yang menunjukkan besarnya perubahan unit akibat adanya perubahan tiap satu unit x.
x
: Independent Variable/variabel bebas/variabel yang dipengaruhi variabel lain dalam hal ini variabel b.
ŷ
: Dependent
variable/ variabel tidak bebas/variabel dipengaruhi
oleh variabel lain. Pada model regresi yang mempengaruhi y bukan hanya variabel x saja, melainkan ada faktor lain yang memengaruhi, sehingga model regresi dinyatakan dengan persamaan berikut: y = a + bx + e
e
: Error/tingkat kesalahan (kesalahan pengganggu)
3.6.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menganalisis semakin tinggi nilai defisit anggaran pemerintah daerah maka semakin tinggi juga nilai pinjaman
pemerintah
daerah.
Hipotesis
penelitian
diuji
dengan
menggunakan analisis trend linear dan analisis regresi linear sederhana (Uji t). Sehingga hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik sebagai berikut:
29
H1 =
jika ρ ≠ 0 (semakin tinggi nilai defisit anggaran pemerintah daerah maka semakin tinggi juga nilai pinjaman pemerintah daerah di Kota Gorontalo periode 2006 – 2013)
H0 = jika ρ = 0 (semakin tinggi nilai defisit anggaran pemerintah daerah maka semakin rendah atau berfuktuasi juga nilai pinjaman pemerintah daerah di Kota Gorontalo periode 2006 – 2013)