BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi penelitian di TK Helim Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata peran guru dalam menanamkan sikap cinta tanah air . Pertimbangan penetapan lokasi tersebut didasarkan bahwa lokasi tersebut mudah dan dapat dijangkau oleh peneliti dalam melakukan proses penelitian untuk pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. 3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penggunaan metode kualitatif ini bertujuan untuk memahami peristiwa dan kaitankaitannya terhadap orang yang berada dalam situasi tertentu. Penggunaan metode kualitatif ini didasarkan pada pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya segala kejadian dalam konteks sosial. 3.3 Kehadiran Peneliti Mengenai kehadiran peneliti dalam lapangan penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Menurut Sugiyono
(2005:59) bahwa peneliti berfungsi sebagai pelaku utama dalam penelitian, tentu saja sebagai manusia biasa dengan segala kemampuan yang masih terbatas, maka dalam pengumpulan data masih diperlukan catatan lapangan (note field). Kenyataannya, penelitian kualitatif tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan pengumpulan data yang sangat berpengaruh dalam analisis data, interprestasi data serta penarikan generalisasi. 3.4 Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan data dari beberapa sumber, yang dapat dibagi atas: 1. Data primer, merupakan data yang diperoleh melalui wawancara dengan : kepala sekolah, guru di TK Helim Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo serta pihak terkait lainnya yang dapat memberikan informasi sehubungan dengan masalah yang dikaji. 2. Data sekunder, merupakan data-data yang diperoleh secara tertulis dan digunakan sebagai bahan pendukung peneltian. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui telaah terhadap referensi perpustakaan yang dianggap relevan dengan permasalahan penelitian yang sedang diteliti.
3.5 Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumenter, atas dasar konsep tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data di atas digunakan dalam penelitian ini. 1. Wawancara Menurut Prabowo (1996:24) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998:23) dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998:36)
Kerlinger (dalam Hasan 2000:23) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara : a.
Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu. c.
Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan. Menurut Yin (2003:12) disamping kekuatan, metode wawancara juga
memiliki kelemahan, yaitu : a.
Rentan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang baik.
b.
Rentan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c.
Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d.
Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviwer.
2. Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991:45) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejalagejala dalam objek penelitian. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998:67) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orangorang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998:68) salah satu hal yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data penting karena : a.
Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi.
b.
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.
c.
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.
d.
Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
e.
Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.
3. Dokumentasi Kegiatan untuk merekam dan menyimpan berbagai data penting yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Dokumentasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan kegiatan pengelolaan plasma nutfah secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan dokumentasi berlangsung sebagai akibat tuntutan dari pengelolaan data yang dihasilkan dalam kegiatan eksplorasi, konservasi, rejuvenasi, karakterisasi, serta evaluasi. Dengan demikian haruslah ditumbuhkan pengertian dan pemahaman bahwa data merupakan aset berharga yang juga harus dikonservasi (dilestarikan) sebagaimana materi plasma nutfah yang bersangkutan. Perkembangan peningkatan kuantitas data yang dikelola dari waktu ke waktu di sisi yang lain akan menuntut tersedianya data dan informasi yang dapat diakses setiap saat secara cepat, mudah dan akurat, sehingga diperlukan adanya sistem dokumentasi dalam bentuk database yang memada.
3.6 Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, yaitu proses analisisnya dimulai dengan menelaah dan mengkaji seluruh data yang telah diperoleh dari berbagai sumber yang terkait. Untuk penganalisiaan data ditempuh melalui langkah-langkah, (1) merapikan data; (2) reduksi data; (3) mengadakan kategorisasi; (4) pengujian keabsahan data; (5) mengadakan simpulan (Universitas Negeri Gorontalo, 2010:24). Secara operasional teknik analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan sebagaimana model teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapantahapan yang perlu dilakukan. Pertama, reduksi data sebagai proses pemilihan, penyederhanaan klasifikasi data kasar dari hasil penggunaan teknik dan alat pengumpulan data di lapangan, reduksi data sesudah dilakukan semenjak pengumpulan data. Reduksi dilaksanakan secara bertahap dengan cara membuat ringkasan data dan menelusuri tema yang tersebar. Setiap data yang dipilih disilang melalui komentar dari informasi yang berbeda untuk menggali informasi dalam wawancara dan observasi. Kedua, penyajian data merupakan suatu upaya penyusunan sekumpulan informasi menjadi pernyataan. Data kualitatif disajikan dalam bentuk teks yang pada
mulanya terpencar dan terpisah menurut sumber informasi dan pada saat diperolehnya informasi tersebut. Kemudian data diklasifikasikan menurut pokokpokok permasalahan. Ketiga, menarik kesimpulan berdasarkan reduksi, interpelasi dan penyajian data yang telah dilakukan pada setiap tahap sebelumnya selaras dengan mekanisme logika pemikiran induktif, maka penarikan kesimpulan akan bertolak dengan hal-hal yang khusus (spesifik) sampai kepada rumusan kesimpulan yang sifatnya umum (general). (dalam Sugiyanto, 1992:15-20). 3.7 Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dapat dilakukan dengan memperpanjang kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang mendalam, triangulasi, pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota, terdiri dari uji kredibilitas data, uji dependabilitas dan uji audit trail sesuai dengan pendapat Moleong (1983:56) bahwa dalam pengecekan keabsahan data yang mencakup 3 aspek antara lain. 1. Uji Kredibilitas Kredibilitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apakah data yang telah terkumpul dapat dipercaya, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Triangulasi yaitu mengecek kebenaran data yang diperoleh kepada sumber lain pada waktu yang berlainan dengan metode pendekatan lain;
b. Member check, yaitu dilakukan dengan mengkonfirmasikan data kepada responden yang pernah diwawancarai, seperti guru dan kepala TK yang berhubungan dengan peran guru dalam menanamkan rasa cinta tanah air. c. Mengadakan pengamatan terus menerus atau secara berulang-ulang pada lokasi penelitian, tentang peran guru dalam menanamkan rasa cinta tanah air. d. Mendiskusikan data tersebut dengan orang lain atau pihak terkait dengan keadaan di lokasi penelitian. e. Tekun dalam mengamati sehingga ditemukan ciri-ciri dan unsur dalam situasi yang relevan dengan permasalahan tau isu yang dicari; f. Menganalisis kasus negatif atau yang tidak sesuai dengan yang ditunjukkan oleh data lain sebelum dirumuskan simpulan akhir hingga batas waktu tertentu, yakni media yang belum sesuai dengan materi dan media yang belum sesuai dengan karakteristik anak serta belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. g. Mengecek interprestasi dan simpulan pada hasil data dan dokumen 2. Uji Dependabilitas Analisis dilakukan dengan mengadakan wawancara beruntun kepada responden yang sama pada waktu yang berbeda, kemudian hasilnya dianalisis,
apabila hasilnya sama berarti data tersebut dapat dipercaya seperti peran guru tentang menamkan rasa cinta tanah air.
3. Uji Audit Trail Uji audit trail dilakukan dengan maksud untuk memeriksa keberanaran seluruh proses dan tahapan penelitian, dimana kebenaran yang diperiksa adalah semua ketentuan dan kebenaran data serta tafsirnya pada seluruh tahapan yang dilalui mulai dari awal sampai akhir penelitian seperti mengumpul data dari berbagai sumber, merevisi data, menganalisis tentang peran guru dalam menanamkan sikap cinta tanah air. 3.8 Tahap-tahap Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan beberapa tahap peneltian, yakni : 1. Tahap pengamatan 2. Tahap pelaksanaan, yakni proses belajar yang dilakukan oleh guru mengenai peran guru dalam menanamkan rasa cinta tanah air. 3. Tahap penyusunan laporan penelitian