28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Inspektorat Kota Gorontalo. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan November 2013 sampai dengan selesai.
3.2 Desain Penelitian Desain
penelitian
pada
dasarnya
menggambarkan
prosedur-
prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian, untuk dapat mencapai kesimpulan-kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau saling mempengaruhi antar variabel bebas dengan variabel terkait pada penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
29
Variabel X
Variabel Y
Gambar 2: Desain Penelitian Keterangan:
Variabel X = Kompleksitas Tugas Audit Variabel Y = Kualitas Audit
3.3 Definisi Operasional Variabel Variabel
bebas
(independen
variabel)
yaitu
variabel
yang
mempengaruhi variabel terikat, atau yang menjadi sebab (Sugiyono, 2009: 34). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kompleksitas Tugas Audit (X). Variabel terikat (dependen variabel) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009: 33), dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Kualitas Audit (Y). Untuk memahami penggunaan variabel dalam penelitian, peneliti membatasi atas variabel yang diteliti dengan operasionalisasi sebagai berikut:
30
Tabel 2: Definisi Operasional Variabel Variabel Kompleksitas Tugas Audit (X)
Dimensi 1. Kompleksitas Komponen
(Wood, 1986) 2. Kompleksitas Koordinatif
Indikator-indikator
Skala
1. Tugas yang banyak Ordinal 2. Tugas yang sulit dan membingungkan 3. Kapasitas pengolahan informasi 4. Sumber daya atensional 1) Tidak ada penjelasan tentang tugas dari atasan 2) Tugas yang tidak memiliki kejelasan intruksi 3) Tidak ada wewenang dan tanggungjawab yang jelas
3. Kompleksitas Dinamis
Kualitas Audit (Y) (Efendy, 2010)
1. Tugas yang dituntut mempunyai beragam outcome (tugas dengan ambiguitas tinggi) 2. Ketelitian dan ketekunan 3. Tugas yang tidak ter struktur/memiliki struktur lemah Komponen audit (Ruhiyat, 2012) yang berkualitas 1. Keakuratan temuan audit Ordinal 2. Sikap skeptis 3. Nilai rekomendasi 4. Kejelasan laporan 5. Manfaat audit 6. Tindak lanjut audit (Efendy, 2010)
Sumber: Data Olahan, 2013
3.4 Populasi dan Sampel Sugiyono (2009: 58) menyatakan bahwa “populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang diteliti”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat di inspektorat Kota Gorontalo yang melakukan proses pengauditan
31
yakni berjumlah 41 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 116). Karena jumlah populasi kurang dari 100 responden, maka metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode sensus,
yaitu
penyebaran kuesioner dilakukan pada semua populasi. Tabel 3: Populasi Penelitian No.
Target Sampel
Jumlah
1
Auditor JFA
5 Orang
2
Pengawas Fungsional
13 Orang
3
Sekretaris
1 Orang
4
Staf Sekretariat
15 Orang
5
IRBAN Wilayah I,II,III & IV
4 Orang
6
Kasubag Sekretariat
3 Orang
Total
41 Orang
Sumber: Data Olahan, 2013
3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2012: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Setiap pilihan jawaban dari responden akan diberi skor seperti pada tabel berikut ini:
32
Tabel 4: Skor untuk jawaban kuesioner Pilihan Jawaban
Skor yang diberikan
Sangat setuju
5
Setuju
4
Kadang-kadang
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Sumber: Sugiyono (2012: 133)
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1 Pengujian Instrumen Penelitian Penggunaan instrumen dalam penelitian, diharapkan hasil penelitian akan valid. Menurut Arikunto (2006: 124) instrumen adalah alat untuk memperoleh data pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Dengan demikian bahwa menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reabilitasnya otomatis hasil adat penelitian menjadi valid.
3.6.1.1 Uji Validitas Instrumen Validitas
merupakan
derajat
ketepatan
antara
data
yang
sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono, 2012: 455). Validitas sebuah instrumen dapat diketahui dengan melakukan uji validitas dengan mengukur korelasi antara variabel/item dengan skor total variabel.
33
Pengujian
validitas
dilakukan
untuk
dapat
mempertanggung
jawabkan ketelitian serta ketepatan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dengan kata lain kuesioner tersebut perlu diuji ketepatan kemampuan kuesioner sebagai instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menajadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan instrumen tersebut. Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi pearsron product moment, dimana pengujian validitas dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi yang menyatakan hubungan antara skor butir pernyataan dengan skor total. Butir pernyataan dikatakan valid jika nilai koefisien korelasi rhitung> 0,3 (Sugiyono, 2012). Korelasi antara variabel dapat diukur dengan menggunakan korelasi product moment. rhitung =
∑
− ∑
− ∑
Dimana: R hitung
= Koefisien Korelasi
ƩXi
= Jumlah Skor Item
ƩYi
= Jumlah skor total (seluruh item)
n
= Jumlah Responden
.
∑
.
− ∑
34
3.6.1.2 Uji Reabilitas (reabillity) Instrumen Reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif) atau suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono, 2012: 456). Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Azwar, 2001).. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai alpha Cronbach jika nilai alpha melebihi atau sama dengan 0,6 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan sebaliknya (Ghozali, 2005). Pengujian
reabilitas
instrumen
dapat dilakukan dengan menggunakan cronbach’s alpha dengan rumus: =
−1
1
∑
Dimana: r11 =Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑Sb²= Jumlah deviasi standar butir St²= Deviasi standar total
35
3.6.1.3 Konversi Data Konversi data dilakukan karena variabel-variabel dalam penelitian ini berskala ordinal sebagaimana tergambar dalam operasional variabel, sedangkan untuk menganalisis dalam penelitian ini diperlukan data dengan ukuran skala interval. Menurut Ridwan & Akdon (2005: 54) teknik yang digunakan dalam konversi data ini adalah MSI (Method Successive Interval) dengan rumus sebagai berikut: !
"
=
#$%& % '( + '( !**
$)$% − " #$%& % !** $)$% $)$% − " #$%& + '( '( $)
%$Keterangan: Density at lower limit
: Kepadatan batas bawah
Density at upper limit
: Kepadatan batas atas
Are below upper limit
: Daerah dibawah batas atas
Density below lower limit : Daerah dibawah batas bawah
3.6.1.4 Analisis regresi Penelitian
ini
menggunakan
data
regresi
linear
sederhana.
penggunaan tehnik ini, karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel independen (Kompleksitas Tugas Audit) dan satu variabel dependen (Kualitas Audit). Model yang akan dibentuk sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2009: 261) adalah: Y=a+bX
36
Keterangan: X
: Variabel independen (Kompleksitas Tugas Audit)
Y
: Variabel dependen (Kualitas Audit)
b
: Angka arah atau koefisien regresi
a
: Intercept atau konstanta
3.6.1.5 Uji Asumsi Klasik Sebelum data analisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linear sederhana, data tersebut harus sesuai dengan syarat-syarat yang dikehendaki dalam analisis regresi yaitu uji normalitas. Menurut Umar (2011: 181), uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dengan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.7 Hipotesis Statistik Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistika yaitu:
37
Ha : β = 0 Kompleksitas tugas audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. H1 : β ≠ 0 Kompleksitas tugas audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Taraf signifikan a = 0.05 Statistik uji: % =
,
-
Kriteria uji : Tolak Ho jika nilai |thitung| ≥ ttabel atau p-value ≤ a/2 (uji 2 pihak) terima dalam hal lainnya.