22
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu
penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013.
B.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yakni
dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner/angket dalam mengumpulkan atau menghimpun data. Data yang dihimpun dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh bersumber dari hasil penelitian lapangan melalui observasi, wawancara, dan hasil kuesioner/angket secara langsung pada pimpinan perusahaan, karyawan, dan distributor serta konsumen. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai laporan, dokumentasi, dan data transaksi jual beli produk telur ayam ras yang dibuat oleh perusahaan serta dari Dinas Peternakan dan instansi terkait lainnya.
C.
Populasi dan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1)
sampel internal perusahaan dalam hal ini pimpinan dan karyawan perusahaan Bintang Gorontalo yang terdiri dari 25 orang karyawan; 2) sampel eksternal
23
perusahaan dalam hal ini pihak distributor, pedagang kecil, dan konsumen yang membeli produk telur ayam ras baik yang datang langsung ke perusahaan maupun yang membeli telur di pasar dengan jumlah dibatasi 25 orang. Penentuan sampel internal yaitu dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan cara menentukan target elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya, (Sugiyono, 2012). Sedangkan untuk sampel eksternal yaitu dengan menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel secara kebetulan kepada siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dianggap orang tersebut cocok untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian.
D.
Teknik Pengambilan Data Data yang dibutuhkan sesuai dengan penelitian ini diperoleh melalui:
1. Observasi Merupakan pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini, peneliti mengamati secara langsung situasi dan kondisi serta strategi pemasaran pada perusahaan Bintang Gorontalo. 2. Wawancara Wawancara merupakan alat utama dalam mengumpulkan data dan juga informasi bagi objek yang diteliti. Metode ini digunakan oleh peneliti untuk
24
mewawancarai secara langsung baik para karyawan serta beberapa responden yang dianggap mampu memberikan informasi dalam penelitian ini. 3. Kuesioner Menurut Nazir (2003), kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis. 4. Dokumentasi Teknik ini digunakan sebagai alat atau pelengkap untuk membantu dalam menyusun data-data yang berhubungan dengan kepentingan penelitian.
E.
Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threath. Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T adalah Threath atau Ancaman. Dalam analisis SWOT digunakan matriks perhitungan untuk faktor internal yaitu matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks perhitungan untuk faktor eksternal yaitu matriks EFE (External Factor Evaluation). Sebelum
25
menghitung nilai-nilai dalam matriks IFE dan EFE, perlu diidentifikasi terlebih dahulu variabel-variabel untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kemudian dalam menentukan bobot untuk masing-masing variabel terlebih dahulu dihitung nilai untuk setiap variabel dengan menggunakan skala Likert seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1. Skala Likert Nilai
Keterangan
4
Sangat Setuju (SS)
3
Setuju (S)
2
Kurang Setuju (KS)
1
Tidak Setuju (TS)
Sumber: Sugiono (1999) Setelah seluruh nilai dari variabel diperoleh, maka kemudian dijumlah total keseluruhan nilai tersebut. Menurut Rangkuti (2004: 23) bahwa perhitungan untuk masing-masing bobot IFAS dan EFAS menggunakan rumus sebagai berikut: Bobot IFAS =
untuk (S dan W)
Bobot EFAS =
untuk (O dan T)
Langkah selanjutnya adalah menghitung rating untuk masing-masing variabel. Dalam menentukan rating tersebut digunakan skala rating sebagai berikut:
26
Rating
1
2
3
4 (S dan O)
I +E
N
2N
3N
4N
Rating
4
3
2
1 (W dan T)
I +E
N
2N
3N
4N
Dimana: I + E : Nilai internal ditambah nilai ekternal untuk masing-masing variabel N
: Jumlah seluruh responden baik dari internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan.
Setelah diperoleh nilai dari bobot dan rating untuk setiap variabel, maka kemudian dihitung skor untuk setiap variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Skor = Bobot x Rating Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor untuk setiap variabel kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Skor dari setiap variabel tersebut kemudian dimasukkan ke dalam diagram analisis SWOT sebagai berikut:
27
BERBAGAI PELUANG
III. Mendukung Strategi Turnaround
I. Mendukung Strategi Agresif
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTERNAL
IV. Mendukung Strategi Defensif
II. Mendukung Strategi Diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN Gambar 2. Diagram Analisis SWOT Sumber: Freddy Rangkuti (2004) KUADRAN I
: Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth Oriented Strategy).
KUADRAN II
: Meskipun
menghadapi
berbagai
ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan
adalah
menggunakan
kekuatan
untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa) KUADRAN III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan
internal.
Fokus
perusahaan
ini
adalah
28
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. KUADRAN IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
F.
Defenisi Operasional Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah sehingga didefenisikan
secara operasional agar menjadi petunjuk dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bintang Gorontalo adalah perusahaan perunggasan yang bergerak pada jenis usaha peternakan ayam ras petelur. 2. Strategi pemasaran merupakan suatu cara atau alat yang dilakukan perusahaan untuk mencapai suatu tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang melalui kegiatan pemasaran. 3. Telur ayam ras merupakan salah satu bahan pokok kebutuhan masyarakat yang banyak mengandung protein hewani yang dihasilkan dan dipasarkan oleh perusahaan Bintang Gorontalo. 4. Harga adalah harga jual telur ayam ras kepada pedagang yang dinyatakan dalam rupiah. 5. Produksi adalah semua hasil produk berupa telur ayam untuk dijual maupun dikonsumsi yang dinyatakan dalam butir/hari. 6. Distribusi adalah kegiatan penyaluran hasil produksi berupa telur dari produsen dalam hal ini perusahaan kepada konsumen.
29
7. Analisis SWOT (Strenghts, Weaknesess, Opportunities, dan Threath) adalah pendekatan analisis
untuk
perusahaan di masa mendatang.
menentukan
formulasi
strategi pemasaran