BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara Universitas Negeri Gorontalo yang bertujuan untuk mengetahui hygiene penjamah makanan, melihat keberadaan bakteri Escherchia coli pada sambal yang digunakan sebagai pelengkap makanan serta mengetahui kuat hubungannya. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Mei - 11 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survey menggunakan desain crosssectional, untuk melihat hubungan hygiene penjamah makanan dengan keberadaan bakteri Escherchia coli pada sambal yang digunakan sebagai pelengkap makanan. 3.3 Variabel Penelitian Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu hygiene penjamah makanan di kantin yang ada di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara UNG. Variabel Dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu keberadaan bakteri Escherchia coli pada sambal yang digunakan sebagai pelengkap makanan.
1
3.4 Definisi Operasional 1. Hygiene adalah upaya kesehatan yang lebih dititik beratkan pada kebersihan individu untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit khususnya penyebaran penyakit akibat kontaminasi bakteri pada makanan. 2. Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian. Untuk mengetahui personal hygiene penjamah makanan ada 17 item pernyataan yang akan diamati secara langsung pada setiap kantin dengan kategori pilihan ya (skor 1) dan tidak (skor 0) Kriteria objektif : Hygiene penjamah makanan dilihat berdasarkan Kepmenkes No. 942 tahun 2003 a. Memenuhi syarat apabila memperoleh skor ≥ 50% dari total skor yang ada b. Tidak memenuhi syarat apabila memperoleh skor < 50% dari total skor yang ada 3. Kantin adalah ruang/tempat yang menyediakan makanan dan minuman jadi yang siap dikonsumsi. 4. Sambal adalah campuran dari cabai yang dihancurkan dan biasanya ditambah bahan-bahan lain seperti garam, cuka dan terasi. Sambal yang dimaksud adalah sambal hasil olahan sendiri yang dilakukan oleh penjamah makanan
2
yang bekerja di kantin dimana sambal tersebut hanya digunakan sebagai pelengkap makanan. 5. Bakteri Eschercia coli adalah bakteri facultative anaerobic gram-negative berbentuk batang yang merupakan penghuni normal usus, namun jika terdapat bakteri Escherchia coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi terjadinya kontaminasi tinja. Keberadaan bakteri E.coli pada sambal dilihat melalui pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode MPN Kriteria Objektif : a. Memenuhi syarat apabila pada sambal tidak terdapat bakteri E.coli. Berdasarkan Kepmenkes No. 715 tahun 2003 b. Tidak memenuhi syarat apabila pada sambal terdapat bakteri E.coli. Berdasarkan Kepmenkes No. 715 tahun 2003. 3.5 Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil seluruhnya dari jumlah populasi yaitu sebanyak 10 responden yang bekerja di kantin di lingkungan Asrama Mahasiswa Nusantara UNG yaitu 4 penjamah pada kantin A, 1 penjamah pada kantin B, 2 penjamah pada kantin C, 1 penjamah pada kantin D serta 2 penjamah pada kantin E. Selain itu, sambal juga diambil sebagai sampel yaitu sebanyak 5 sampel sambal. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan personal hygiene dengan keberadaan bakteri Escherchia coli dalam sambal yang diolah sendiri oleh penjamah makanan mengingat hampir semua makanan yang dijual menggunakan sambal
3
sebagai pelengkap makanan. Proses pengambilan sampel sambal dilakukan secara bersamaan pada hari yang sama di lima kantin dan selanjutnya sampel tersebut langsung dibawa ke laboratorium untuk diteliti. 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Puskesmas dan studi kepustakaan yang terkait dengan penelitian ini. 3.6.2 Data Primer Data mengenai hygiene penjamah makanan diketahui dengan menggunakan lembar observasi. Data mengenai keberadaan Escherchia coli diketahui dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan dua uji yaitu uji penduga dan uji penguat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Cara Pengambilan Sampel Sambal a. Sambal dimasukkan ke dalam botol kaca steril menggunakan sendok yang steril (harus dibungkus steril sebelum dipakai, jika akan digunakan maka harus dipanaskan di atas lampu spiritus beberapa saat dan ditunggu sampai kembali dingin dan tidak dipegang dengan tangan). b. Setelah sambal dimasukkan ke dalam botol kaca, kemudian botol kaca ditutup dengan kertas aluminium foil lipatan lalu diberi tanda atau label.
4
c. Sampel kemudian dibawa ke Laboratorium untuk pemeriksaan keberadaan Escherchia coli, jangka waktu pengambilan dengan pemeriksaan sampel tidak boleh lebih dari 1 x 24 jam. 2. Untuk melihat Keberadaan bakteri Escherchia coli dalam sambal melalui pengamatan : a. Uji penduga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning pada medium LB b. Terbentuknya Gas pada tabung durham setelah dilakukan inkubasi selama 2 x 24 jam c. Pada uji penguat terdapat koloni bakteri berwarna hijau metalik setelah diinkubasi 1 x 24 jam. 3.7 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi untuk mengetahui hygiene penjamah makanan dan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode MPN (Most Probable Number) untuk mengetahui keberadaan bakteri E.coli pada sampel sambal. 3.8 Prosedur Penelitian dan Cara Kerja 3.8.1 Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini terdiri atas penyiapan alat dan bahan sebagai berikut :
5
a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : botol kaca, tabung reaksi, tabung durham, spatula, dispo 1 ml, cawan petri, gelas ukur, gelas kimia, jarum ose dan kertas label. Pastikan adanya kesiapan alat untuk dapat difungsikan dengan baik, seperti : Rak Tabung Reaksi, Inkubator, Autoclave, Oven, Hot Plate, Vortex, Bunsen dan Neraca Digital. b. Bahan Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian adalah : sambal, media LB (lactosa broth), media EMB-A (Eosin Methilyn Blue Agar), tissue, aluminium foil, aquades steril, kapas steril dan alkohol 70%. 3.8.2 Cara Kerja Cara untuk melihat Keberadaan bakteri Eschercia coli dalam penelitian ini terbagi atas 2 uji, yakni : a. Uji penduga dilakukan untuk menguji ada tidaknya bakteri Coliform yang terkandung dalam sampel, kemudian dihitung total Coliform-nya. b. Uji penguat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya cemaran E.coli yang terkandung dalam sampel serta menghitung jumlah bakteri positif E.coli.
6
Cara kerja untuk kedua uji ini (uji penguat dan uji penduga) diuraikan sebagai berikut : Mengambil sampel sambal Sampel diencerkan dengan aquades (1 : 9 ml aquades)
Mengambil 1 ml dgn dispo steril dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan pengenceran 10-1
Mengambil 1 ml dgn dispo steril dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan pengenceran 10-2
Mengambil 1 ml dgn dispo steril dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan pengenceran 10-3
Mendapatkan suspense dalam tabung, di vortex hingga homogen
Mendapatkan suspense dalam tabung, di vortex hingga homogen
Mendapatkan suspense dalam tabung, di vortex hingga homogen
Mengambil 1 ml dengan dispo steril kemudian dimasukkan dlm tabung lain yang berisi 9 ml aquades
Mengambil 1 ml dengan dispo steril kemudian dimasukkan dlm tabung lain yang berisi 9 ml aquades
Mengambil 1 ml dengan dispo steril kemudian dimasukkan dlm tabung lain yang berisi 9 ml aquades
Menambakan media LB dan diinkubasi selama 2 x 24 jam, suhu 370c
Menambakan media LB dan diinkubasi selama 2 x 24 jam, suhu 370c
Menambakan media LB dan diinkubasi selama 2 x 24 jam, suhu 370c
Terjadi perubahan warna pd LB dan ada gelembung gas
Terjadi perubahan warna pd LB dan ada gelembung gas
Terjadi perubahan warna pd LB dan ada gelembung gas
Positif Coliform Gambar.6 Prosedur Kerja Uji Penduga (Uji Coliform)
7
Membuat media EMB-A
Mengambil 15 ml lalu dituang ke dalam cawan petri dan diamkan selama ± 15 menit utk pengenceran 10-1
Mengambil 15 ml lalu dituang ke dalam cawan petri dan diamkan selama ± 15 menit utk pengenceran 10-2
Mengambil 15 ml lalu dituang ke dalam cawan petri dan diamkan selama ± 15 menit utk pengenceran 10-3
Mensterilkan jarum ose lalu mengambil sampel yang positif untuk diinokulasi pada media EMB-A
Mensterilkan jarum ose lalu mengambil sampel yang positif untuk diinokulasi pada media EMB-A
Mensterilkan jarum ose lalu mengambil sampel yang positif untuk diinokulasi pada media EMB-A
Membuat goresan sinambung pada media EMB-A dam diinkubasi selama 1 x 24 jam, suhu 370c
Membuat goresan sinambung pada media EMB-A dam diinkubasi selama 1 x 24 jam, suhu 370c
Membuat goresan sinambung pada media EMB-A dam diinkubasi selama 1 x 24 jam, suhu 370c
Terdapat koloni berwarna hijau metalik pada media EMB-A
Terdapat koloni berwarna hijau metalik pada media EMB-A
Terdapat koloni berwarna hijau metalik pada media EMB-A
Positif E.coli Gambar. 7 Prosedur Kerja Uji Penguat (Uji E.coli)
8
3.9 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk mengetahui keberadaan bakteri Escherchia coli pada sambal menggunakan metode Most Probable Number (MPN) yaitu untuk melihat tabung reaksi yang positif, kemudian menghitung nilai MPN-nya dan data hasil pengamatan dikonfirmasi pada MPN tabel dengan menggunakan rumus :
MPN sampel = Nilai MPN tabel x 1/faktor pengenceran Sedangkan untuk menganalisis data hasil observasi hygiene penjamah makanan dari lembar observasi menggunakan program computer SPSS for Windows. Analisa yang dilakukan yaitu : 1. Analisa Bivariat Yaitu untuk mengetahui kaitan antara variabel bebas dengan variable terikat dengan menggunakan Uji Fisher Exact Probability Test
p
=
𝐴 + 𝐵 ! 𝐶+𝐷 ! 𝐴+𝐶 ! 𝐵+𝐷 ! 𝑁! 𝐴! 𝐵! 𝐶! 𝐷!
Dimana : p
=
probabilitas
A, B,C,D = nilai sampel N
= jumlah sampel
Kriteria penerimaan/penolakan Ho : a. Nilai p > 0,05 maka Ho diterima b. Nilai p < 0,05 maka Ho ditolak (Sugiyono, 2001: 54)
9
Rumus Kuat Hubungan :
ɵ=
𝑎𝑑 −𝑏𝑐 𝑎+𝑏 𝑐+𝑑 𝑎+𝑐 (𝑏+𝑑)
Sumber : Budiarto, 2001 (dalam Hanif, 2010)
Tabel 4.1 Kuat Hubungan Interval Koefisiensi
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Sumber : Sopiyudin Dahlan, 2008 (dalam Frediyas, 2011)
10