METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di KPH Banten Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten, Propinsi Banten. KBM Wilayah II Bogor, dan Industri pengolahan kayu jati wilayah sekitar Jakarta pada bulan November hingga Desember 2007.
B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan meliputi : a. Seperangkat komputer, software STELLA 8.0 dan Minitab 14 b. Panduan penelitian c. Kuisioner pertanyaan
2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder untuk proses simulasi dan pemodelan : a. Data primer, meliputi: catatan lapangan (field report) sebagai hasil pengamatan langsung, lembar jawaban kuisioner dan hasil wawancara dari setiap aktor yang terlibat dalam rantai nilai serta sumber informasi penting lainnya. b. Data sekunder, meliputi: berbagai dokumentasi administratif bidang kehutanan, seperti blangko data (form) monografi kehutanan
pada
berbagai
tingkat
pemerintahan,
blangko
administrasi kayu meliputi daftar penjualan, daftar harga jual dasar kayu bundar jati, data biaya pengelolaan, data potensi luasan dan volume, data sosial ekonomi serta sebaran jenis hutan serta data penunjang lainnya yang dianggap perlu.
15
C. Metode Pengumpulan Data Data sekunder diperoleh dari KPH Banten dan KBM Wilayah II Bogor yang meliputi data luasan hutan kelas perusahaan jati, volume dan luasan tebang, potensi hutan, data pembiayaan pengelolaan hutan, daftar penjualan, dan daftar harga jual dasar kayu bundar jati. Pengumpulan informasi lainnya yaitu melalui wawancara terstruktur dan studi pustaka. a. Wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan mengumpulkan data dan pendapat dari responden yang ada hubungannya dengan studi penelitian. Teknik kuisioner dipilih untuk menggali
informasi
terkait
dengan
objek
penelitian
dengan
mengumpulkan informasi dari broker, dan industri pengolahan kayu jati yang menggunakan kayu KPH Banten sebagai bahan baku. b. Studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dari sumber-sumber
yang
relevan.
Studi
dokumenter
mencakup
dokumentasi administratif dari lembaga yang besangkutan, juga berbagai literatur dan hasil penelitian lain yang berhubungan. Studi pustaka adalah mempelajari pustaka yang terkait dengan penelitian untuk lebih memahami kondisi riil lapangan. Pustaka yang dipilih difokuskan pustaka-pustaka yang masih terkait dengan tema penelitian.
D. Metode analisis Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem digunakan sebagai metode untuk mengintegrasikan ragam pengetahuan yang didapat dari beragam metode untuk menyelesaikan masalah yang kompleks (Purnomo, 2005). Pendekatan sistem menekankan pada sebuah analisis dan desain secara keseluruhan, dari sebuah komponen atau bagian-bagian. Pendekatan sistem melihat suatu permasalahan dari luar dan memperhitungkan dari setiap segi dan variabel, dan hubungan sosial dengan aspek-aspek teknologi.
16
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemodelan sistem yang merupakan bagian dari pendekatan sistem. Pendekatan ini dilakukan untuk menghadapi permasalahan yang kompleks dan tidak mungkin diselesaikan dengan pendekatan analitis. Pendekatan analitis adalah suatu pendekatan yang memanfaatkan
persamaan-persamaan
deduktif
untuk
menggambarkan
keseluruhan sistem dan dinamikanya. Purnomo (2005) menyebutkan bahwa analisis sistem mendasarkan pada kemampuan untuk memahami fenomena dari jumlah data yang tersedia. Analisis sistem adalah sebuah pemahaman yang berbasis pada proses, sehingga sangat penting untuk berusaha memahami prosesproses yang terjadi. Analisis sistem juga menguraikan suatu sistem informasi yang utuh
ke
dalam
bagian-bagian
komponennya
dengan
maksud
untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatankesempatan, hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang terjadi pada dunia nyata yang diharapkan menjadi umpan balik informasi, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
E. Pengolahan Data, Pembuatan Model, dan Analisis Data 1. Identifikasi isu, tujuan dan batasan. Identifikasi isu, tujuan dan batasan penting dilakukan untuk mengetahui dimana sebenarnya pemodelan perlu dilakukan. Membuat tujuan secara spesifik agar semakin memudahkan proses pembuatan model, dalam hal ini peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada produk-produk furnitur kayu jati yang berasal dari satu KPH. Sedangkan isu yang diangkat adalah mencari model pertambahan rantai nilai serta pihak yang berperan dalam meraih keuntungan. 2. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Pengolahan data wawancara terstruktur (kuisioner). Pengolahan data tahap ini bertujuan untuk membuat data input model, data diolah menjadi data kuantitatif (tabulasi) baik dalam bentuk tabel, grafik ataupun diagram. b. Pengolahan data sekunder, seperti data produksi, data penjualan kau bulat Perhutani dan volume. Pengolahan data sekunder ini
17
bertujuan untuk membuat data input model dari sumber yang relevan yang selanjutnya data tersebut diolah menjadi data kuantitatif (tabulasi) baik dalam bentuk tabel maupun grafik atau diagram. c. Studi
pustaka
digunakan
sebagai
bahan
tambahan,
dasar
perhitungan yang relevan untuk studi ini. 3. Konseptualisasi Model Pemodelan
dinamik
merupakan
pemodelan
yang
menggambarkan
perubahan yang terjadi pada suatu sistem berdasarkan waktu (bersifat dinamis). Dalam pemodelan ini satuan waktu yang digunakan adalah tahun. Fase ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang model yang dibuat. Memasukkan data yang telah diolah ke dalam model (sebagai input) dan membuat simulasi. 4. Spesifikasi Model Melakukan perumusan yang lebih detil dari setiap hubungan yang ada dalam model konseptual. Jika pada model konseptual, hubungan dua komponen dapat digambarkan dengan anak panah, maka pada fase ini anak panah tersebut dapat berupa persamaan numerik dengan satuan-satuan yang jelas. Peubah waktu yang dapat digunakan dalam pemodelan juga harus ditentukan. 5. Evaluasi Model Fase ini bertujuan untuk melihat apakah relasi yang dibuat telah logis sesuai dengan harapan atau perkiraan. Tahapan dalam fase ini adalah: a. Pengamatan model dan membandingkan dengan kenyataan pada dunia nyata b. Mengamati perilaku model, apakah sesuai dengan harapan/ kenyataan yang digambarkan pada fase konseptualisasi model c. Membandingkan perilaku model dengan data yang didapat dari sistem atau dunia nyata Proses pengujian kewajaran dan kelogisan model adalah melakukan pembandingan dunia nyata dengan model yang dibuat. Perbandingan dilakukan dengan uji Khi Kuadrat (χ2) (Walpole, 1995) dengan rumus berikut : χ2 hitung = ∑ (yriil – ymodel)2/ ymodel
18
= Ho : ymodel = yriil
dengan hipotesis
H1 : yriil Dengan kriteria hitung uji
≠ ymodel
= χ2 hitung < χ2 tabel : terima Ho χ2 hitung > χ2 tabel : tolak Ho
6. Penggunaan Model Model dapat dipakai untuk mengevaluasi ragam skenario atau kebijakan dan pengembangan perencanaan dan agenda bersama antar pihak. Dalam penggunaan model ini diperlukan kegiatan: o Membuat daftar panjang skenario dari semua skenario yang mungkin dapat dibuat dan akan dikembangkan o Menganalisis hasil dari daftar pendek skenario o Merumuskan skenario tersebut menjadi pilihan kebijakan. Tahapan pemodelan dan analisis data pada studi ini disajikan pada Gambar 3 berikut: Identifikasi Isu, tujuan dan batasan
Konseptualisasi model
Spesifikasi model
Evaluasi model
Penggunaan model Gambar 3 Tahapan Pemodelan
19
Dalam penelitian ini, analisis rantai nilai dilakukan dengan : 1. Penelusuran rantai nilai tataniaga kayu dari produsen (Perhutani) sampai ke pedagang dan konsumen, serta melakukan pemetaan aliran produk yang mencakup: a) nilai output kotor, b) nilai input, dan c) aliran fisik dari produk 2. Analisa nilai tambah dan distribusi nilai tambah yang diterima masing-masing aktor yang dirumuskan sebagai berikut : π = Hj – B Dimana: π = Keuntungan yang diterima oleh aktor Hj = Harga jual produk B = Total biaya 3. Selanjutnya memasukkan nilai-nilai yang telah dicari ke dalam model simulasi.