15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Penelitian ini dimulai pada Bulan April 2012 sampai dengan Bulan Juli 2012. B. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Alat-alat yang digunakan: Polybag, tugal,
meteran, kertas Label, tajak,
timbangan, cangkul, sekop, tali plastik,dan kantong plastik b. Bahan yang digunakan: Benih jagung Hibrida, pupuk SP-36, pupuk kandang ayam, tanah, dan air. C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) dengan lima perlakuan yang diulang sebanyak delapan kali. Adapun perlakuan tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. P0 = Tanpa pupuk (kontrol) 2. P1 = Dosis pupuk SP-36 50 kg/ha 3. P2 = Dosis pupuk SP-36 75 kg/ha 4. P3 = Dosis pupuk SP-36 100 kg/ha 5. P4 = Dosis pupuk SP-36 125 kg/ha
16
D. Prosedur Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu yang dilakukan adalah meninjau langsung lokasi penelitian, guna untuk melihat apa sesuai atau tidak untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Selanjutnya mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk penelitian. Tanah yang akan digunakan sebagai media tanam terlebih dahulu dianalisis guna untuk mengetahui kandungan dari unsur-unsur hara yang tersedia pada tanah yang akan diambil dengan memperhatikan kondisi lapangan seperti curah hujan dan iklim pada lokasi yang akan dijadikan penelitian. Pelaksanaan penelitian terdiri atas beberapa tahap yaitu: a. Persiapan Media Tanam Menyediakan tanah dan polibag sebanyak 80 polibag. Tanah merupakan media tanam utama yang akan digunakan oleh peneliti. Dengan memperhatikan media tanam, tanah yang baik, dan lokasi yang strategis sangat berpengaruh dalam pembudidayaan tanaman. Selanjutnya tanah diisi ke dalam polibag yang sudah disiapkan dengan takaran 7 kg tanah/polibag. Tanah yang sudah berada dalam polibag dicampur dengan pupuk kandang ayam. b. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara tugal sedalam 2 – 3 cm dan tiap lubang ditanami satu benih jagung. Kemudian lubang tanam ditutup kembali dengan tanah. Benih jagung yang sudah ditanam disiram untuk kelembapan tanah. Dalam satu plot terdiri dari 2 polibag dengan jarak 75 cm, dan kedua polibag tersebut diambil untuk dijadikan sampel.
17
c. Pemupukan Pupuk diberikan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk Phospor yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk SP-36 dengan dosis yang berbeda dan diberikan secara di tugal. Pupuk SP-36 diberikan 1 kali pemupukan yaitu pada saat tanam. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Dosis pupuk SP-36 mg/polybag Dosis pupuk SP-36 Perlakuan g / polybag P0
0
P1
175
P2
262
P3
350
P4
437
d. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman terdiri dari penyulaman, penyiraman, penyiangan dan pembumbunan. Penyulaman dilakukan setelah tanaman berumur 7 hst, tujuan penyulaman untuk menggantikan tanaman yang layu, mati atau tidak tumbuh. Penyiraman setiap pagi dan sore hari sesuai dengan kondisi tanah pada poliybag dan curah hujan. Untuk penyiangan setiap hari apabila ada gulma yang tumbuh disekitar
tanaman,
serta
pembumbunan
seminggu
sekali
tujuan
dari
18
pembumbunan agar tanah menjadi gembur serta memberikan sirkulasi udara tanah dalam polybag. E. Variabel yang Diamati Pengamatan dilakukan selama masa umur vegetatif berlangsung sampai pada 45 hari setelah tanam, yang dimulai pada saat tanaman berumur 14 HST, 28 HST, dan 45 HST. Pengamatan meliputi pengukuran tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun, dan diameter batang. Komponen variabel yang diamati pada penelitian ini adalah : a. Tinggi Tanaman Pengukuran tinggi tanaman (cm), diukur dari pangkal akar hingga ujung daun yang terpanjang. b. Panjang Daun Pengukuran panjang daun ( cm ) seminggu setelah tanam atau saat tanaman sudah mengeluarkan daun diukur dari pangkal daun sampai ujung daun. c. Jumlah Daun Setelah tanaman berumur satu minggu dimulai menghitung jumlah helaian daun yang telah membuka sempurna, daun di bagian atas yang masih menggulung tidak dihitung. d. Diameter Batang Pengamatan dilakukan dengan mengukur batang pada ketinggian 10 cm diatas permukaan tanah.
19
F. Analisis Data Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (anova). Jika terdapat pengaruh perlakuan unsur hara Phospor terhadap pertumbuhan tanaman, maka akan di uji lanjut dengan uji BNT.