BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan
Dungingi Kota Gorontalo Tahun 2014. Waktu penelitian ini pada bulan Januari tahun 2014. 3.2
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif,
yaitu untuk mengetahui adanya kandungan bakteri pada air sumur suntik di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. 3.3 3.3.1
Definisi Operasional Sumur suntik Sumur suntik adalah air yang keluar dari dalam tanah dengan
menggunakan pipa yang ditancapkan ke dalam tanah dengan cara di bor. 3.3.2
Kandungan coliform Kandungan Coliform adalah jumlah bakteri yang ada pada air, jika jumlah
bakteri melebihi nilai ambang batas sesuai Permenkes No.416/IX/1990 maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada masyarakat yang memanfaatkan air tersebut. Satuan
: Total MPN Coliform/100 ml air
Kategori
:
Memenuhi syarat
: Total Coliform < 50 MPN/100 ml
Tidak memenuhi syarat
: Total Coliform > 50MPN/100 ml
3.3.3
Kandungan Escherichia coli Kandungan Escherichia coli adalah bakteri yang berasal dari kotoran
hewan atau manusia. Jadi, adanya Escherichia coli pada air menunjukan bahwa air tersebut telah terkontaminasi feses manusia. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan bakteri escherichia coli harus nol dalam 100 ml. Memenuhi syarat
: Total Escherichia coli < 10.000/100 ml
Tidak memenuhi syarat : Total Escherichia coli > 10.000/100 ml 3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah sumur suntik yang ada di Kelurahan
Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo yang berjumlah 38 sumur suntik, dengan jarak septik tank kurang dari 10 meter. 3.4.2
Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
kuota sampling yaitu sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan kriteria tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri yaitu dengan melihat jarak septik tank dengan sumur suntik. Yaitu 5 sampel diambil dari lingkungan 1 dan 5 sampel diambil dari lingkungan 2, Sehingga diperoleh total sampel sebanyak 10 sampel dengan memperhatikan kemampuan peneliti baik dari segi tenaga, waktu, biaya, dan kondisi peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah air sumur suntik yang ada di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo.
3.5 Instrumen penelitian 1.
Alat tulis yang digunakan untuk mencatat dan memberi kode pada sampel
2.
Botol yang digunakan untuk menyimpan sampel yang sudah diberi kode sampel
3.
Sampel diambil pada sumur suntik yang digunakan oleh masyarakat
4.
Pengujian dilakukan di laboratorium Kesmas UNG
5.
Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti sendiri
3.6
Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Data primer Data primer diperoleh melalui observasi pada pemilik sumur suntik yang di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. 1.6.2 Data sekunder Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Dungingi dan di kantor Desa Tuladenggi Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. 3.7
Tahap Pengambilan Sampel
1.
Alat dan Bahan Pada saat pengambilan sampel dilapangan penelitian dilakukan di pagi hari
sebelum air sumur suntik digunakan. Namun sebelum melakukan pengambilan sampel air, maka perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan seperti botol kaca 150 mL, pipet, cool box, label botol sampel, gelas ukur, perwadahan menggunakan bahan plastik (polietilen atau sejenisnya) atau gelas (Hamid dan Pramudyanto, 2007).
Tahap pengambilan sampel menggunakan teknik sebagai berikut:
1.
1.
Menyiapkan wadah gelas (Botol M 150) yang telah dibersikan terlebih dahulu.
2.
Pengambilan pertama sampel air digunakan untuk membersikan botol.
3.
Kemudian mengisi botol ±150 mL, pengambilan kedua merupakan sampel air yang diperiksa kedalam wadah sampel untuk kemudian ditutup dengan penutupnya.
4.
Mencatat waktu pengambilan sampel (hari dan tanggal pada saat pengambilan sampel).
5.
Contoh air harus langsung di bawa ke labolatorium.
6.
Sampel disimpan dalam keadaan gelap (dibungkus dengan kertas karbon atau plastik hitam) dan temperatur yang rendah (cool box) sampai pemerisaan dilakukan.
3.8
Cara Kerja Pemeriksaan Sampel Cara kerja di Laboratorium:
1.
Proses sterilisasi botol sampel 1) Menyiapkan botol sampel terlebih dahulu dan menggunakan botol sampel yang tertutup rapat. 2) Membersihkan botol bilas hingga dua kali, kemudian disterilkan selama 60 menit dengan suhu 2000C dalam oven. 3) Membungkus botol yang sudah disterilkan dengan menggunakan aluminium foil. 4) Menandai botol dengan memberi catatan tanggal sterilisasinya.
5) Minyimpan botol yang sudah dibungkus tadi kedalam cool box dengan rapi. 6) Pengujian kualitas air dilakukan dengan menggunakan uji penduga dan uji penguat, maka perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan. 2.
Alat dan Bahan Alat : Tabung reaksi, Tabung durham, Pipet volume, Cawan petri, Bunsen. Bahan : Aquades, Kaldu nutrisi agar, Kapas, Laktosa brot, EMBA, Air yang berasal dari sumur suntik.
3.
Cara Kerja
1.
Uji penduga 1) Membuat pengenceran dari sampel air yang akan diperiksa mulai dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 atau 10-4, 10-5, 10-6. 2) Menyediakan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisi 9 mL aquades steril, 9 tabung berisi 9 mL laktosa brot (LB). 3) Menyediakan sampel air sebanyak 100 mL. 4) Mengambil 1 mL dari sampel, dimasukkan ke dalam tabung pertama (isi aquades) kocok sampai homogen, hingga kosentrasi larutan dalam tabung pertama 10-1. 5) Mengambil 1 mL dari tabung pertama masukan kedalam tabung kedua, kocok sampai homogen, hingga kosentrasi larutan di dalam tabung kedua menjadi 10-2 dan buat juga pengenceran 10-3
6) Mengambil larutan dari tabung 10-1, sebanyak masing-masing 1 mL untuk 3 tabung (isi LB 9 mL) 10-1, kemudian ambil larutan dari tabung 10-2, sebanyak masing-masing 1 mL untuk 3 tabung 10-2, juga untuk pengenceran 10-3. 7) Inkubasi dengan suhu 370C selama 2 x 24 jam 8) Hitung jumlah tabung reaksi yang positif (di tandai dengan adanya gas pada tabung durham atau kekeruhan). Lihat daftar MPN untuk menghitung jumlah bakteri per ml kemudian kalikan dengan 1 pengenceran di tengah. 4.
Uji penguat Prosedur kerja: 1) Mensterilkan jarum ose terlebih dahulu. 2) Mengambil
sampel
pada
uji
penduga
yang
positif
dengan
menggunakan jarum ose. 3) Menggoreskan pada media EMBA. 4) Menginkubasi selama 24 jam pada susu 370C 5) Apabila coloni bakteri berwarna hijau metalik maka positif E.Coli 3.9
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari Laboratorium kemudian diolah dan hasilnya
dibandingkan dengan standar baku mutu air sesuai ketentuan permenkes RI No.416/Menkes/PER/IX/1990, bakteri golongan Coli yang memenuhi syarat untuk air bersih perpipaan adalah < 50 MPN/100Ml, dan dijelaskan dalam bentuk narasi, dan di analisis dengan teknik prosentase.