IV. 4.1
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kecamatan Labuan, Kabupaten
Pandeglang, Banten. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), karena Labuan merupakan sentra perikanan laut di pesisir barat Provinsi Banten. Pengambilan data dilakukan awal Juli sampai Agustus 2010. 4.2
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data
sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan dan kuisioner oleh responden. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, dan instansi-instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian. Data sekunder sebagai data pelengkap dan penunjang. Pada penelitian ini, matriks bentuk, jenis dan sumber data yang diambil dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Matriks Bentuk, Jenis dan Sumber Data Kelompok Data
Data yang Diperlukan
Bentuk Data
Jenis Data Data Primer
Keadaan Umum Lokasi
Kondisi Geografis
Informasi mengenai kondisi geografis wilayah
Kondisi Sosial Ekonomi
Informasi mengenai keadaan sosial ekonomi masyarakat, misalnya mata pencaharian, jumlah penduduk Informasi mengenai kondisi perikanan , produksi ikan,jumlah kapal, jenis kapal, jenis alat tangkap
Keadaan Sumberdaya Perikanan
Data Sekunder Data Sekunder
Data Sekunder
Data Sekunder
Sumber Data
Pemerintah setempat, DKP Pandeglang, TPI Labuan Pemerintah Setempat
Pemerintah setempat, DKP Pandeglang, TPI Labuan
24
Lanjutan Tabel 2. Kelompok Data
Data yang Diperlukan
Stakeholder
Stakeholder dalam pengelolaan sumberdaya perikanan
Aturan
Aturan formal dan informal
Biaya Transaksi
Biaya transaksi pengelolaan sumberdaya perikanan
4.3
Bentuk Data
Identifikasi para aktor, peran masingmasing aktor, hubungan antar aktor, konflik antar aktor Aturan formal bisa berupa UU, peraturan menteri, peraturan daerah, keputusan bupati,dll Aturan informal bisa berupa kesepakatan yang terjadi dalam masyarakat Biaya informasi, biaya pengambilan keputusan dan biaya operasional bersama
Jenis Data
Sumber Data
Data Primer Data Primer
Data Sekunder
Data Primer
Data sekunder
Responden, pemerintah setempat, DKP Pandeglang, TPI Labuan
Data Primer
Data sekunder
Nelayan, DKP Pandeglang
Responden
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara berikut : 1) Observasi, yaitu
teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap latar dan objek penelitian. Sasaran yang ingin dicapai dalam observasi adalah mendapatkan gambaran secara umum tentang pokok kajian sebelum melakukan penelusuran secara sistematis terhadap objek penelitian, yaitu melalui penelusuran secara bertahap kepada beberapa informan tentang berbagai macam pelapisan dan pengelompokan yang berada dalam objek penelitian. 2) Wawancara, yaitu teknik dalam penelitian yang dilakukan melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden dengan menggunakan kuisioner. 3) Pencatatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data sekunder yang tersedia. Pada penelitian ini prosedur penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.
25
Tabel 3. Matriks Prosedur Penelitian No Tujuan 1
Menganalisis Stakeholders dalam
Jenis Data
Metode Analisis Data
Primer
Analisis Stakeholder
pengelolaan sumberdaya perikanan
dan Analisis Konflik
di Kecamatan Labuan 2
Menganalisis aturan formal dan informal
yang
terkait
dalam
Primer dan
Analisis Peraturan
sekunder
pengelolaan sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan 3
Menganalisis biaya transaksi dalam
Primer dan
Analisis Biaya
pengelolaan sumberdaya perikanan
sekunder
Transaksi
di Kecamatan Labuan
4.4
Penentuan Responden Pengambilan sampel untuk para stakeholders yang memiliki kepentingan
di Kecamatan Labuan diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan penggalian data menggunakan panduan kuisioner . Responden berasal dari berbagai
kalangan
mulai
dari
pemerintah,
masyarakat
dan
pengusaha
perikanan/swasta. Jumlah responden sebanyak 30 orang. 4.5
Pengolahan dan Analisis Data Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh dianalisis secara kualitatif
dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excell serta disajikan dalam bentuk tabulasi dan diuraikan secara deskriptif. 4.5.1 Analisis Stakeholder Analisis
stakeholder
adalah
analisis
yang
dilakukan
untuk
mengidentifikasi dan memetakan aktor (tingkat kepentingan dan pengaruhnya)
26
dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan serta potensi kerjasama dan konflik antar
aktor (Grimble dan Chan, 1995 diacu dalam
Haswanto, 2006). Analisis stakeholder dapat dikatakan sebagai suatu sistem untuk mengumpulkan informasi mengenai kelompok atau individu yang terkait, mengkategorikan informasi, dan menjelaskan kemungkinan konflik antar kelompok, dan kondisi yang memungkinkan terjadinya trade-off. Langkahlangkah yang dilakukan dalam menganalisis stakeholder adalah: 1) Identifikasi stakeholders dan perannya 2) Membedakan dan mengkategorikan stakeholders berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya. 3) Mendefinisikan hubungan antar stakeholders. Stakeholder dipetakan ke dalam matriks analisis stakeholder berdasarkan besarnya kepentingan dan pengaruh. Besarnya kepentingan dan pengaruh diberi nilai sesuai dengan panduan yang telah dibuat. Untuk menilai besarnya kepentingan digunakan panduan penilaian untuk mengetahui tingkat kepentingan seprti pada Tabel 4 sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan panduan penilaian untuk mengetahui besarnya pengaruh seperti pada Tabel 5. Jumlah nilai yang didapatkan oleh masing-masing stakeholder adalah 25 poin untuk besarnya kepentingan dan 25 poin untuk besarnya pengaruh.
27
Tabel 4. Penilaian Tingkat Kepentingan No 1
Variabel Keterlibatan
2
Manfaat Pengelolaan
3
Sumberdaya yang disediakan
4
Prioritas Pengelolaan
5
Ketergantungan sumberdaya
terhadap
Indikator Terlibat seluruh proses Terlibat 3 proses Terlibat 2 proses Terlibat 1 proses Tidak terlibat Mendapat 4 manfaat Mendapat 3 manfaat Mendapat 2 manfaat Mendapat 1 manfaat Tidak mendapatkan manfaat Menyediakan semua sumberdaya Menyediakan 3 sumberdaya Menyediakan 2 sumberdaya Menyediakan 1 sumberdaya Tidak menyediakan sumberdaya apapapun Sangat menjadi prioritas Prioritas Cukup Kurang Tidak menjadi prioritas 81-100 % bergantung 61-80 % bergantung 41- 60 % bergantung 21-40 % bergantung ≤ 20 % bergantung
Skor 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Tabel 5. Penilaian Tingkat pengaruh No 1
Variabel Aturan/kebijakan pengelolaan
2
Peran dan partisipasi
3
Kemampuan dalam berinteraksi
4
Kewenangan dalam pengelolaan
5
Kapasitas sumberdaya disediakan
yang
Indikator Terlibat semua proses Terlibat dalam 3 proses Terlibat dalam 2 proses Terlibat dalam 1 proses Tidak terlibat Berkontribusi pada semua point Berkontribusi dalam 3 point Berkontribusi dalam 2 point Berkontribusi dalam 1 point Tidak berkontribusi Berinteraksi dalam semua point Berinteraksi dalam 3 point Berinteraksi dalam 2 point Berinteraksi dalam 1 point Tidak melakukan interaksi apapun Kewenangan dalam semua proses Kewenangan dalam 3 proses Kewenangan dalam 2 proses Kewenangan dalam 1 proses Tidak memiliki kewenangan Semua sumberdaya 3 sumberdaya 2 sumberdaya 1 sumberdaya Tidak menyediakan sumberdaya apapun
Skor 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
28
Setelah diketahui besarnya nilai kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder dipetakan ke dalam matriks kepentingan pengaruh (Gambar 3) TINGGI
K E P E N T I N G A N
Subject (Kuadran I)
Players (Kuadran II)
Bystanders (Kuadran III)
Actors (Kuadran IV)
TINGGI PENGARUH
Gambar 3. Matriks Hasil Analisis Stakeholder Pengolahan data kualitatif hasil wawancara dikuantitatifkan dengan mengacu pada pengukuran data berjenjang lima, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Ukuran Kuantitatif terhadap Identifikasi dan Pemetaan Stakeholder Skor
Nilai
Kriteria
Keterangan Kepentingan Stakeholder
5
21-25
Sangat Tinggi
Sangat bergantung pada keberadaan sumberdaya
4
16-20
Tinggi
Ketergantungan tinggi pada keberadaan sumberdaya
3
11-15
Cukup
Cukup bergantung pada keberadaan sumberdaya
2
6-10
Rendah
Ketergantungan pada keberadaan sumberdaya
1
1-5
Sangat Rendah
Tidak bergantung pada keberadaan sumberdaya Pengaruh Stakeholder
5
21-25
Sangat Tinggi
Sangat mempengaruhi pengeloaan sumberdaya
4
16-20
Tinggi
Mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
3
11-15
Cukup
Cukup mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
2
6-10
Rendah
Kurang mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
1
1-5
Sangat Rendah
Tidak mempengaruhi pengelolaan sumberdaya
Sumber :Abbas (2005)
29
Kuadran I (Subject) menunjukkan kelompok yang memiliki kepentingan yang tinggi terhadap kegiatan tetapi rendah pengaruhnya, mencakup anggota organisasi yang melakukan kegiatan dan responsif terhadap pelaksanaan kegiatan tetapi bukan pengambil kebijakan
Kuadran II (Players) merupakan kelompok aktor yang memiliki derajat pengaruh dan kepentingan yang tinggi untuk mensukseskan kegiatan seperti tokoh masyarakat, kepala instansi terkait, dan kepala pemerintahan.
Kuadran III (Bystanders) mewakili kelompok aktor yang rendah pengaruh dan kepentingannya, Interest mereka dibutuhkan untuk memastikan dua hal yakni: (a) interest-nya tidak terpengaruh sebaliknya, dan (b) kepentingan dan pengaruhnya tidak mengubah keadaan.
Kuadran IV (actor) merupakan aktor yang berpengaruh tetapi rendah kepentingannya dalam pencapaian tujuan dan hasil kebijakan.
4.5.2 Analisis Konflik Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Untuk menganalisis berbagai konflik dalam pemanfaatan sumberdaya ikan di Kecamatan Labuan digunakan pendekatan yang dilakukan oleh Fisher et al. (2000) dalam Suhana (2008). Dalam metode analisis ini, sebelumnya dipahami dahulu mengapa konflik itu terjadi : (1) agar dipahami latar belakang dan sejarah suatu situasi dan kejadian-kejadian saat ini, (2) identifikasi kelompok yang terlibat, dan tidak hanya kelompok yang menonjol saja; (3) agar memahami pandangan semua kelompok dan lebih mendalami bagaimana hubungan mereka satu sama lain; (4) identifikasi faktor-faktor dan kecenderungan-kecenderungan yang mendasari konflik; dan (5) agar belajar dari kegagalan dan juga kesuksesan.
30
4.5.3 Analisis Peraturan Analisis ini dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengkaji aturan formal maupun informal yang dikeluarkan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah serta oleh masyarakat setempat dalam mengelola sumberdaya perikanan di Kecamatan Labuan. 4.5.4 Analisis Biaya Transaksi Abdullah et al. (1998) mengelompokkan biaya transaksi dalam komanajemen perikanan menjadi tiga kategori, yaitu : (1) biaya informasi, (2) biaya pengambilan keputusan, dan (3) biaya operasional bersama. Biaya transaksi dalam penelitian ini merupakan nilai uang tunai yang akan dikeluarkan terhadap pihak lain karena adanya aturan main (rules of game) yang terjadi, baik secara formal maupun informal. Persamaan yang digunakan untuk biaya transaksi adalah :
Dimana : TrC = Total biaya transaksi (Rp/tahun) Zi = Komponen Biaya Transaksi
31