28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada KPP Pratama Gorontalo yang beralamat di Jl. Arif Rahman Hakim dan dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan Juli 2012.
3.2 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain, dalam penelitian ini yaitu variabel X (pelayanan) dan variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Desain penelitian pada dasarnya menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang mungkin dapat menguji hipotesis penelitian dari penulis, agar bisa mencapai kesimpulan mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini. Adapun desain penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini: Gambar 2: Desain Penelitian X
Keterangan : X = Pelayanan Y = Kepatuhan wajib pajak orang pribadi
Y
29
3.3 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 38), variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya. Adapun operasional variabel dalam penelitian ini akan tampak pada tabel 4 berikut : Tabel 4: Operasionalisasi Variabel Variabel Pelayanan (X)
Dimensi 1.Tangibles (wujud nyata)
Indikator a. Fasilitas fisik 1. b. Perlengkapan prosedur 2. pelayanan 3. 4.
5. 6.
Pernyataan Pelayanan dengan sarana dan prasarana yang lengkap Perolehan formulir pajak mudah didapat Formulir pajak mudah untuk diisi Fasilitas fisik yang mudah diakses dan berfungsi dengan baik Ruang pelayanan terasa nyaman dan bersih Penampilan petugas rapi dan menarik
Skala Ordinal
Petugas sudah menjalankan prosedur sesuai Undang-undang Pelaksanaan pelayanan yang sama kepada semua wajib pajak
Ordinal
a. Ketepatan waktu b. Kemampuan petugas
7.
3.Responsiven es (daya tanggap)
a. Sikap bertanggung jawab b. Kecepatan penanganan
9.
Kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan 10. Kecakapan petugas dalam melayani Wajib Pajak 11. Kesediaan petugas dalam menerima keluhan dan kritikan dari Wajib Pajak 12. Kesediaan petugas dalam membantu Wajib Pajak
Ordinal
4.Assurance (jaminan)
a. Pengetahuan petugas b. sikap dapat dipercaya petugas c. Kesopanan petugas
13. Keamanan dan kenyamanan Wajib Pajak selama berada di KPP 14. Kesopanan dan keramahan petugas dalam melayani Wajib Pajak 15. Kemampuan petugas dalam memberikan data perpajakan
Ordinal
2.Reliability (Kehandalan)
8.
30
yang akurat 16. KPP mempermudah Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya 5.Emphaty (empati)
Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
a. Pengertian 17. Pemberian perhatian oleh b. Perhatian petugas kepada Wajib Pajak c. Komunikasi dalam pemecahan masalah 18. Pengertian dan pemahaman petugas akan keinginan Wajib Pajak 19. KPP memberikan pembinaan dan pelayanan yang baik dan benar
Referensi: Parasuraman, Zeithaml, Dan Berry (1994)
Referensi: Nur Fuji Astuty (2011)
Kepatuhan wajib pajak
a. b. c. d. e.
Melaporkan SPT Mengisi SPT Menghitung pajak Membayar pajak Pernah menerima surat teguran
Referensi : PMK No. 192 tahun 2007 dan Mardiasmo (2011)
Ordinal
Referensi: Nur Fuji Astuty (2011)
20. Melaporkan pajak tidak tepat pada waktunya 21. Melakukan pengisisan formulir pajak dengan tidak benar (SPT) 22. Melakukan penghitungan pajak dengan jumlah yang tidak benar 23. Melakukan pembayaran pajak tidak tepat pada waktunya 24. Sebagai wajib pajak pernah menerima surat teguran
Ordinal
Referensi: Ulfah Yulianti (2011)
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel operasional di atas, masing-masing variabel akan diukur dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2010: 132) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan seperti pada table 5 berikut:
31
Tabel 5: Skor Pernyataan Kategori Jawaban Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1
Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 115) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Eriyanto (2007 :63) agar lebih operasional (bisa dihitung , bisa diukur), populasi haruslah didefinisikan secara jelas dan spesifik. Populasi yang sudah didefiniskan ini disebut sebagai populasi sasaran (target population). Wajib pajak orang pribadi yakni
terdiri WP Pegawai Negri Sipil, karyawan dan yang
memilikki/melakukan kegiatan usaha. Yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang telah terdaftar sebagai pengusaha kena pajak, karena Potensi tidak patuh lebih besar dilakukan oleh WP OP yang memiliki/melakukan kegiatan usaha. Hal ini dikarenakan WP PNS dan karyawan telah dilakukan pemotongan pajak oleh pihak ketiga. Berdasarkan data dari KPP Pratama Gorontalo, hingga akhir tahun 2011 tercatat sebanyak 307 wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebagai pengusaha kena pajak untuk wilayah Kota Gorontal.
32
3.4.2
Sampel Menurut Sugiyono (2010: 116) sampel adalah bagian dari jumlah atau
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tidak semua wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebagai pengusaha kena pajak untuk wilayah Kota Gorontalo menjadi obyek dalam penelitian ini karena jumlahnya cukup besar dan guna efisiensi waktu dan biaya. Oleh sebab itu dilakukan pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode systematic random sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi urut (Sugiyono, 2010: 121). Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini ditentukan dengan mengunakan rumus berikut : (Rao, 1996 dalam Jatmiko, 2006): N n = 1 + N (moe)2
Keterangan : n
= Jumlah Sampel
N = Populasi Moe = margin of error max yaitu tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat ditoleransi (ditentukan 15%) Berdasarkan data dari KPP Pratama Gorontalo, hingga akhir tahun 2011 tercatat sebanyak 307 wajib pajak orang pribadi yang merupakan pengusaha kena
33
pajak wilayah kota Gorontalo. Maka jumlah sampel untuk penelitian dengan margin of error sebesar 15% adalah: 307 n
= 1 + 307 (15 %)2
n
= 44, 3 atau 45
Sehingga jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 wajib pajak orang pribadi yang merupakan pengusaha kena pajak wilayah kota Gorontalo.
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner atau angket yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
3.5.2 Sumber Data Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu Data primer yakni sumber data yang diperoleh secara langsung dari hasil pengisian kuesioner oleh wajib pajak orang pribadi yang merupakan pengusaha kena pajak wilayah Kota Gorontalo.
34
3.6 Uji Kualitas Data 3.6.1. Uji Validitas Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasaranya, atau semakin menunjukan apa yang seharusnya di ukur. Hubungan antara suatu tes atau pengukuran dengan suatu kriteria biasanya digambarkan dengan nilai korelasi yang disebut koefisien validitas yang lebih besar dari 0,60 dan koefisien validitas yang berkisar antara 0,30-0,40 dapat dianggap cukup tinggi (Rochaety, 2009: 57). Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment dengan rumus sebagai berikut (Sugiyon, 2010:183): n ∑xy – (∑x) (∑y)
r=
√ {n∑x2 – (∑x)2} {n∑y2 – ( ∑y)2}
Dimana : r
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah responden
∑xy
= Jumlah hasil kali skor X dan Y
3.6.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya tingkat tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu membrikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Untuk menguji reliabilitas
35
instrument dilakukan dengan metode cronbach alpha yaitu (Rochaety, 2009: 4950) : =
=
=
( − 1)
(1 − ∑ 2
Dimana : = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach = Varians skor keseluruhan = Varians masing-masing item
Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) dalam Rochaety (2009: 56) koefisien yang reliabilitas berkisar antara 0,70 - 0,80 dianggap baik untuk digunakan.
3.7 Tranformasi Data Variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) yang dikumpulkan melalui kuesioner masih memiliki skala ordinal, maka sebelum selanjutnya di olah, data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI) atau disebut dengan metode interval berurutan. Teknik tersebut merupakan teknik yang paling sederhana dalam mentransformasi skala ordinal menjadi skala interval. Menentukan skala dengan menggunakan rumus (Noviani, 2011: 84).: (Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit) NS = (Area Below Upper Limit) – (Area Below Lower Limit)
36
Dimana : Density at Lower Limit
= kepadatan batas bawah
Density at Upper Limit
= kepadatan batas atas
Area Below Upper Limit = daerah dibawah batas atas Area Below Lower Limit = daerah dibawah batas bawah
3.8
Uji Asumsi Klasik
3.8.1 Uji Normalitas Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linier baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Singgih Santoso (2002) dalam Noviani (2011), dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu: a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal
37
3.8.2
Uji Linearitas
Menurut Sugiyono (2007: 265) salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Jika tidak linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
3.9
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis ini adalah statistik deskriptif
yakni
statistik
yang
digunakan
untuk
menggambarkan
atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
3.9.2 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah regresi liner sederhana. Persamaan rumus regresi (Sugiyono, 2007: 261) adalah :
Y = a +bX
Dimana : Y
= Variabel dependen (kepatuhan wajib pajak orang pribadi)
X
= Variabel independen (pelayanan)
a
= harga y bila x = 0 (harga konstan)
b
= angka arah atau koefisien regresi
38
Untuk mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan yakni dengan melakukan pengujian koefisien determinan. Besarnya nilai r2 berkisar antara 0 < r2 < 1. jika nilai r2 semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Untuk kemudahan dalam Proses perhitungan data, dalam penelitian ini menggunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows version 16 dan Microsoft Office Excel 2007.
3.9.3
Hipotesis Statistik Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :
h0 : β ≤ 0 artinya tidak terdapat pengaruh positif variabel X (pelayanan) terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi) h1 : β > 0 artinya terdapat pengaruh positif variabel X (pelayanan) terhadap variabel Y (kepatuhan wajib pajak orang pribadi) Selanjutnya untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, dilakukan analisis data dengan melihat level of significant yaitu dengan membandingkan antara nilai thitung dengan nilai ttabel : -
jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel atau –thitung lebih kecil dari nilai – ttabel, maka h0 ditolak, artinya signifikan.
39
-
jika nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel atau –thitung lebih besar dari nilai – ttabel, maka h0 diterima, artinya tidak signifikan.