26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan termasuk uji coba instrumen yaitu dari bulan April sampai dengan Juni 2013. B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Pada penelitian ini nanti akan dipilih dua kelompok belajar secara random, kelas pertama akan diberikan perlakuan atau sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas control. Sehingga desain yang digunakan adalah Posttest Only Control Group Design ( Sugiyono, 2011: 76), dengan desain sebagai berikut: Perlakuan
Post Test
Kelas Eksperimen
XA
O
Kelas Kontrol
XB
O
Keterangan: XA
= Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran matematika
realistik.
27
XB
= Pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional.
O
= Tes akhir ( post test ) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Variabel Penelitian Penelitian eksperimen ini melibatkan beberapa variabel yang dapat dikelompokkan sebagai berikut. 1. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan koneksi matematika siswa pada materi Program Linier kelas X SMK Negeri 1 Batudaa. 2. Variabel bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran matematika realistik untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol.
D. Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono ( 2013:80 ) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di kelas X Akuntansi SMK N 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 7 kelas.
28
Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Simple random sampling . Menurut Martono (2010: 67), simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Langkah penentuan sampel sebagai berikut. Pada tahap I dipilih dua kelas secara random dari tujuh kelas X sebagai kelompok yang akan diberikan perlakuan. Pada Tahap II, kedua kelas yang terpilih pada tahap sebelumnya secara random dipilih untuk menentukan kelas atau sampel yang akan mendapat perlakuan pembelajaran matematika realistik dan pembelajaran konvensional .
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen 1. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan pada penelitia ini adalah data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya untuk materi Program Linier. Data hasil belajar diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar sesudah pembelajaran ( post test ).
2. Instrumen Penelitian
29
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni instrumen untuk mengukur kemampuan koneksi matematika siswa pada materi Program Linier, dan instrumen yang dimaksud adalah dalam bentuk essay. Berikut
ini
diuraikan
pengembangan
instrumen
tes
pada
kemampuan koneksi matematika yang digunakan dalam pengambilan data penelitian. a. Uji Validitas Suatu soal dikatakan valid apabila soal itu dapat mengukur apa yang hendak diukur. Adapun untuk pengujian validitas digunakan validitas dengan melihat korelasi item soal dengan Pearson Product Moment. Rumus yang digunakan adalah:
rxy =
n( XY) ( X)( Y)
{n X 2 ( X) 2 }{n Y 2 ( Y) 2 }
( Sugiyono. 2011 : 228) keterangan: rxy
= koofisien korelasi prodect moment
∑X
= skor untuk setiap item,
∑Y
= skor dari responden, dan
n
= jumlah responden
30
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ketepatan suatu test apabila dilakukan kepada subjek yang sama. Pengujian reliabilitas tes menggunakan rumus Alpha Crombach sebagai berikut
k σi r11 = 1 2 (k 1) σt
2
(Sugiyono, 2011 : 196) Keterangan : r11
: Reliabilitas tes
k
: Banyaknya butir soal
σ σt
2
2 i
: Jumlah varians butir
: Varians total
c. Instrumen Tes kemampuan Koneksi Matematika Siswa 1) Definisi Konseptual Koneksi Matematika merupakan kemampuan siswa dalam mengaitkan konsep-konsep matematika, baik antar konsep matematika itu sendiri (dalam matematika) maupun mengaitkan konsep matematika dengan bidang lainnya (di
31
luar matematika) ataupun mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Indikator kemampuan koneksi matematika pada penelitian ini adalah menjelaskan pengertian Program Linier dan menggambar grafik himpunan
penyelesaian
pertidaksamaan
linier
satu
variabel/dua variabel serta menyusun model matematika dari soal cerita (kalimat verbal). 2) Definisi Operasional Kemampuan koneksi matematika adalah skor suatu kemampuan untuk mencari dan memahami keterkaitan antara topik matematika dan keterkaitan dari luar matematika,
mengenali
hubungan
prosedur
suatu
representasi keprosedur representasi yang ekuivalen, dan menemukan keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari yang dapat diukur melalui menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika, menggunakan matematika
dalam
kehidupan
sehari-hari,
serta
menggunakan dan menilai keterkaitan dari luar matematika. 3) Kisi-Kisi Tes kemampuan Koneksi Matematika Jenis instrument : Tes Bentuk instrument : Tes essay Standar Kompotensi : menyelesaikan masalah program linier Kompotensi Dasar : 1. Membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
32
2. Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal)
No. Soal
No. Indikator butir soal
Kemampuan memahami 1.
1.
keterkaitan antara topik
1
Menjelaskan model
keterkaitan luar
matematika 2.
matematika
Mengenali reprensentasi 2.
Menjelaskan pengertian progaram linier
matematika dan
ekuivalen
Jumlah soal
Indikator
dari
3
dapat menggambar grafik
2
himpunan penyelesaian
konsep
sistem pertidaksamaan
yang sama
linier satu variabel dan 4 Menggunakan dan menilai
5
keterkaitan dari luar 3.
matematika
dua variabel. menyusun model
2
matematika dalam bentuk 6
sistem pertidaksamaan linier dan menentukan Himpunan Penyelesaian.
Kisi-kisi tersebut ini disajikan dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai sebaran butir-butir dimensi dan indikator-indikator, baik sebelum dilakukan uji coba maupun setelah dilakukan uji coba.
33
F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif dilakukan untuk menyajikan data setiap variabel dalam besaran-besaran statistik seperti ratarata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan menvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram, sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Syarat uji-t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen (Sudjana, 2002: 243). 1. Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dari beberapa varians. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan dua kelas maka untuk menguji kesamaan dua varians digunakan uji F. Rumus statistik yang digunakan adalah : 𝐹=
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut : H0 : 𝜎12 = 𝜎22 H1 : 𝜎12 ≠ 𝜎22 Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika Fhitung
Ftabel dengan derajat kebebasan 𝛼 = 0.05
34
2. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji Lilliefors. Hipotesis statistik yang diuji dinyatakan sebagai berikut : H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika L0 Ltabel dan tolak H0 jika L0 Ltabel pada taraf nyata yang dipilih.
G. Hipotesis Statistik Secara statistik hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. H0 : 1 2
.
H1 : 1 2 Keterangan: H0
: Hipotesis nol
H1
: Hipotesis alternatif
1
: Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa yang diajarkan menggunakan pendekatan RME.
35
2
: Rata-rata kemampuan koneksi matematika siswa yang diajarkan tanpa menggunakan pendekatan RME.