BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2012 dilaksanakan di Kebun Kelompok Wanita Tani Ilomata Desa Huntu Barat. Kecamatan Bulango Selatan. Kabupaten Bone Bolango. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian adalah meteran, cangkul, parang, kamera, alat tulis menulis, polybag ukuran 4 kg, timbangan. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tanah benih tanaman cabe varietas genjah, (cabai rawit putih) ZPT Atonik. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) di mana perlakuanya adalah konsentrasi ZPT Atonik. Taraf perlakuan ada 5 taraf setiap perlakuan di ulang 8 kali sehingga terdapat total 40 unit percobaan pada 4 taraf perlakuan konsentrasi ZPT Atonik yakni: P0 = kontrol (tanpa ZPT) P1 = 0,5 ml P2 = 1 ml P3 = 1,5 ml P4 = 2 ml
14
3.4. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini, terdiri atas beberapa tahap yaitu : 1. Persemaian Sebelum tanam di tempat permanen sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai yang berupa bag plastik yang dilubangi bagian dasarnya untuk pengaturan air (drainase) dan persiapanya adalah sebagai berikut : Isikan dalam wadah semai media berupa tanam dengan perbandingan untuk menghilangkan gangguan hama, dan tanah dengan takaran 4 Kg, media ini disimpan 1 minggu sebelum persemaian benih Benih yang akan ditanam sebelumnya di rendam dalam air hangat (500C) selama semalam dan perendaman dengan dosis 10 ml / liter air Tebarkan benih secara merata dimedia persemaian bila mungkin beri jarak 5x5 cm antara benih sehingga waktu tanam pindah atau dicabut akarnya tidak mudah rusak, usahakan waktu benih tanam di atasnya ditutup selapis tipis tanah kemudian letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya agar media semai tetap lembab. Pemberian perlakuan diberikan setelah persemaian sesuai dosis anjuran.
15
2.
Persiapan Media Tanam Sebelum penanaman, terlebih dahulu kita menyiapkan media tanam yakni
polybag yang berukuran 35 x 20 cm. Kemudian media tersebut di isi dengan tanah seberat
4
kg.
Seminggu
sebelum
tanam,
media
yang
terisi
tanah
pertananaman/polibag 3. Penanaman Bibit dapat di pindahkan pada umur 28-35 hari setelah semai dengan daun 5-7 helai
Kemudian pilih bibit yang tinggi dan besarnya seragam.tanam bibit di
polibag penanamn dengan posisi tegak dan tekan sedikit tanah di sekeliling batang tanaman Sebelum ditanam. Hati‐hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila wadah bibit memakai bak plastik, langsung ditanam karena daun tersebut akan hancur sendiri. Tanam bibit dibagian tepat tengah, tambahkan media tanahnya hingga mencapai sekitar 2 cm bibir polybag. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakan di tempat terbuka yang terkena sinar matahaari langsung, kemudian penyiraman tanamn secukupnya setelah tanam dan penyiraman berikutnya di lakukan 2 hari sekali bila tidak ada hujan. 4.
Pemeliharaan Pemeliharaan cabai meliputi penyiraman, penyiangan, serta penyulaman.
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari untuk kelembapan tanah, tergantung
16
dari kebutuhan air pada tanaman. Penyiangan dilakukan jika terdapat rumput yang tumbuh disekitar tanaman, penyiangan. Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang mati, diusahakan bibit pengganti tanaman baik dan sehat. Penyiangan dilakukan pada umur tanaman dua minggu setelah di pindahkan dari persemaian. 5.
Panen Tanaman cabai dapat dipanen apabila tanaman sudah berumur 2 sampai
dengan 3 bulan setelah tanam. Berdasarkan Anonim (2012) cara panen cabai 1. Cabai di petik dengan menyertakan tangkai buahnya, cabai yang di panen tanpa menyertakan tangkai buahnya. akan segera membusuk bila di simpan dan mengurangi bobot hasil panennya. 2. Cabai yang terserang penyakit harus di tempatkan dalam wadah tersendiri sehingga pada saat panen di perlukan 2 wadah buah yang rusak ini harus segera di panen,jika tidak di panen maka akan menular ke cabai yang lain 3. Waktu panen yang baik sebaiknya di lakukan pada pagi hari setelah embun kering, karena bobot buah dalam keadaan optimal sebagai hasil pemberian zat-zat makanan pada malam harinya dan belum banyak mengalami pembuahan 3.5 Cara Pengunaan ZPT Atonik Pada Tanaman Cabai Pemberian ZPT Atonik pada tanaman cabai dapat meningkatkan jumlah bobot buah dengan konsentrasi dosis 1 ml/ liter air, cara dan waktu aplikasi penyemprotan volume tinggi dilakukan pada saat 50 % tanaman cabai sudah berbunga setiap minggu sebanyak 1 kali. Penyemprotan volume tinggi dilakukan sampai 7 minggu setelah tanam.
17
3.6 Variabel yang Diamati Komponen variabel yang diamati pada penelitian ini adalah: 1.
Tinggi Tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan sebanyak 10 minggu, yakni diukur pada
8 hst, 16 hst, 24 hst, 32 hst, 40 hst, 48 hst, 56 hst, 64 hst, 72 hst dan 80 hst. dimulai dari pangkal sampai titik tumbuh tanaman atau ujung daun yang terpanjang dengan menggunakan meteran. Pengukuran dilakukan saat masa vegetatif berakhir.
2. Jumlah Tangkai (cabang) Jumlah cabang dihitung pada saat umur tanaman 32 hst, 40 hst, 48 hst, 56 hst, 64 hst, 72 hst dan 80 hst . Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung jumlah cabang yang terdapat pada batang utama yaitu cabang yang produktif. 3. Jumlah Bunga Jumlah bunga dihitung setelah tanaman berumur 40 hst, 48hst, 56hst, 64hst, 72hst, 80hst, dengan cara menghitung jumlah bunga tiap tanaman. 4. Jumlah buah saat panen Jumlah buah dihitung pada saat panen dalam setiap polibag, dilakukan pada umur tanaman 88 hst dan 96 hst. 5. Berat Buah Dihitung produksi hasil panen cabai (real), dengan cara menimbang berat produksi perpohon, dilakukan pada umur tanaman 88 hst dan 96 hst.
18
3.7 Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dengan Rumus Variannya sebagai berikut: Yij = µ + Pi + єij
i = 1, 2, 3,…………,p dan j = 1, 2, 3,…………,u
Dimana Yij : Pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ : Rataan Umum Pi : Pengaruh perlakukan ke-i dan Єij : Galat perlakuan ke-I dan ulangan ke-j Kriteria Uji Lanjut : 1. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima H1 ditolak, perlakuan tidak berpengaruh nyata 2. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak H1 diterima, perlakuan berpengaruh nyata Jika hipotesis diterima, maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT (Beda nyata terkecil)