25
METODE PENELITIAN
Kerangka Konsep Kerangka konsep yang dibangun dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Manajemen Kesehatan Unggas di TPnA - Keberadaan SKKH - Pemeriksaan Kesehatan Ternak - Petugas Pemeriksa Kesehatan - Cara Pemeriksaan Kesehatan - Penanganan Ternak Sakit - Penanganan Ternak Mati
Infeksi virus Avian influenza di TPnA
Gambar 2 Kerangka konsep penelitian.
Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah kohort prospektif. Studi kohort digunakan untuk mendapatkan faktor risiko yang berasosiasi dengan terjadinya sebuah penyakit pada dua kelompok/populasi dengan cara mengikuti perjalanan penyakitnya. Penelitian ini dilakukan dengan melihara ayam sentinel bersama ayam yang akan dijual di TPnA. Ayam sentinel adalah ayam sehat yang peka (rentan) terhadap infeksi virus dan dipelihara bersama-sama populasi ayam yang dicurigai terinfeksi virus.
Penggunaan ayam sentinel di dalam penelitian
surveilans antara lain untuk (1) mengamati dan mengenali penyebaran agen penyakit, (2) menelusuri perubahan-perubahan insidensi penyakit, (3) menilai efektifitas program pengendalian penyakit baru, dan (4) membuktikan hipotesis tentang epidemiologi agen penyakit. Ayam sentinel memiliki karakteristik mudah terpapar agen penyakit (susceptible to the infection agent) sehingga mudah dilakukan observasi dan cocok digunakan dalam penelitan/surveilans penyakit (Salman 2003).
26
TPnA yang terlibat di dalam penelitian ini berjumlah 39 buah. Setiap TPnA mendapatkan 7-8 ekor ayam sentinel. Observasi terhadap status kesehatan ayam sentinel dilakukan selama 3 bulan. Ayam sentinel yang diketahui sakit dipisahkan dari kandang penampungan dan ditempatkan di kandang isolasi. Jika terdapat ayam sentinel yang mati maka sampel usap trakea dan kloakanya diambil untuk uji rt-PCR terhadap virus AI (H5). Peubah (faktor) manajemen kesehatan unggas di dalam penelitian ini adalah (1) keberadaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dilampirkan saat menerima ayam dari pemasok, (2) pemeriksaan kesehatan ternak yang masuk ke TPnA, (3) petugas pemeriksa kesehatan ternak, (4) cara pemeriksaan kesehatan ternak, (5) penanganan ternak sakit, dan (6) penanganan ternak mati. Informasi mengenai manajemen kesehatan unggas tersebut diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner berstruktur kepada pemilik atau penanggung jawab TPnA.
Sumber Data Sumber data penelitian ini berasal dari hasil penelitian surveilans Avian influenza di Tempat Penampungan Ayam (TPnA) di Wilayah DKI Jakarta yang dilakukan oleh Center for Indonesian Veterinary Analitical Studies (CIVAS) bekerjasama dengan Indonesian Dutch Partnership Program on Highly Pathogenic Avian Influenza Control (IDP HPAI), Departemen Pertanian RI, dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta.
Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di TPnA yang berada di lima Kota Administrasi di provinsi DKI Jakarta. TPnA yang terlibat di dalam penelitian ini berjumlah 39 buah. Penelitian dilakukan sejak bulan April sampai dengan Juni 2007.
27
Sampel Penelitian Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel usap trakea dan kloaka dari ayam sentinel yang dipelihara di TPnA. Ayam sentinel yang digunakan adalah ayam layer komersial yang belum pernah mendapatkan vaksinasi AI dan berasal dari peternakan yang diketahui belum pernah mengalami wabah AI. Untuk menjamin ayam sentinel bebas AI, maka dilakukan uji serologis H5 terhadap ayam sentinel tersebut sebelum dipelihara di TPnA. Sebaran TPnA yang mendapatkan ayam sentinel dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Distribusi sampel ayam sentinel di TPnA. No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kota Administrasi DKI Jakarta Jakarta Pusat Jakarta Timur Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Total
TPnA 7 9 7 8 8 39
Jumlah Ayam Sentinel 63 72 56 57 56 304
Pengujian Sampel Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI) Provinsi DKI Jakarta melalui uji rt-PCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction) untuk sampel usap kloaka dan trakea. Uji rt-PCR merupakan suatu proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida secara in vitro. Proses PCR merupakan proses siklus yang berulang meliputi denaturasi, annealing dan ekstensi oleh enzim DNA polimerase. DNA polimerase akan mentranskrip RNA virus AI menjadi DNA komplemen secara simultan dan berganda. Hemaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA) yang terkandung di dalam sampel usap trakea dan kloaka akan terdeteksi oleh DNA komplemen pada uji rt-PCR. Glikoprotein HA dan NA adalah antigen yang berperan penting di dalam infeksi virus AI. Glikoprotein tersebut mudah mengalami mutasi sehingga menghasilkan berbagai variasi subtipe strain virus AI (N1-N9). Uji rt-PCR terhadap sampel usap trakea dan kloaka dilakukan untuk mengamplifikasi NA terhadap virus H5N1.
28
Definisi Operasional Pengertian setiap peubah penelitian dijelaskan dengan definisi operasional seperti yang tersaji pada Tabel 2. Tabel 2 Definisi operasional peubah penelitian. No.
Peubah
Definisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur
Skala
1.
Infeksi Virus Avian influenza
Keberadaan virus AI pada tubuh ayam berdasarkan uji rt-PCR terhadap sampel usap kloaka atau trakea ayam sentinel
Hasil uji laboratorium
Uji laboratorium
Nominal 1 = terinfeksi 2 = tidak terinfeksi
2.
Keberadaan SKKH
Surat Keterangan Kesehatan Hewan yang dilampirkan oleh pemasok pada setiap truk ayam yang dikirim ke TPnA sebagai bukti bahwa ayam telah diperiksa dokter hewan berwenang dan berstatus sehat
Kuisioner
Wawancara
Nominal 1 = Ya 2 = Tidak
3.
Pemeriksaan Kesehatan Ternak
Kegiatan pememeriksaan terhadap kondisi kesehatan ayam yang datang ke TpnA
Kuisioner
Wawancara
Nominal 1 = Ya 2 = Tidak
4.
Petugas Pemeriksa Kesehatan Ternak
Orang yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan ayam yang datang ke TPnA sebelum dimasukkan ke dalam kandang penampungan
Kuisioner
Wawancara
Nominal 1 = Petugas dinas/ petugas khusus 2 = Dilakukan sendiri
5.
Cara Pemeriksaan Kesehatan Ternak
Teknik pemeriksaan kesehatan ayam yang datang ke TPnA sebelum dimasukkan ke dalam kandang penampungan
Kuisioner
Wawancara
Nominal 1 = Seluruh ternak diperiksa 2 = Sampling/ sebagian ternak diperiksa
6.
Penanganan Ternak Sakit
Perlakuan yang diberikan terhadap ayam yang menunjukkan gejalagejala sakit selama masa penampungan
Kuisioner
Wawancara
Nominal 1 = Dipotong 2 = Dibiarkan/ dipisahkan/ diobati
7.
Penanganan Ternak Mati
Perlakuan yang diberikan terhadap ayam yang mati selama masa penampungan
Kuisioner
Wawancara
Nominal 1 = Dibakar/ dikubur 2 = Dibuang
29
Hipotesis Berdasarkan kerangka konsep yang disusun dalam penelitian ini, maka hipotesis yang akan dibuktikan adalah sebagai berikut : H0
: Tidak ada hubungan antara penerapan manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus Avian influenza di TPnA.
H1
: Ada hubungan antara penerapan manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus Avian influenza di TPnA.
Analisis Data Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji chi-square dan penentuan nilai risiko relatif (RR) masing-masing peubah untuk mengukur derajat asosiasi antara faktor risiko manajemen kesehatan unggas dengan infeksi virus AI di TPnA. Uji chi-square menggunakan rumus : = Jika
>
hitung
tabel,
∑( |
| − 0,5)
−
maka terdapat hubungan antara penerapan manajemen
kesehatan unggas dengan infeksi virus AI. Penentuan nilai RR dihitung pada tabel silang 2 x 2 dan rumus sebagai berikut : Status Infeksi +
-
+
a
b
(a+b)
-
c
d
(c+d)
(a+c)
(b+d)
Faktor
RR =
(
)
(
)
Selang kepercayaan 95 %, Var {ln (RR)} = ( + ) + ( + )
Program SPSS 17.0 digunakan untuk memudahkan penghitungan
dan RR.