35
BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN
3.1.
Kerangka Konseptual TIPE STRATEGI
1. 2. 3.
PROSPEKTOR (X1) Produk baru yang pertama (X1.1) Pemimpin pasar (X1.2) Fleksibilitas (X1.3)
1. 2. 3.
DEFENDER (X2) Produk yang terfokus (X2.1) Pasar yang terfokus (X2.2) Efisiensi (X2.3)
1. 2. 3.
ANALYZER (X3) Produk yang berkesinambungan(X3.1) Penganalis tren pasar (X3.2) Penganalis pesaing (X3.3)
1. 2. 3.
REAKTOR (X4) Produk sesuai dengan tekanan lingkungan (X4.1) Pasar sesuai dengan pesaing (X4.2) Kurang baik dalam strategi persaingan (X4.3)
KESUKSESAN USAHA (Y) 1. Ketahanan usaha (Y1.1) 2. Pertumbuhan tenaga kerja (Y1.2) 3. Pertumbuhan penjualan (Y1.3)
Gambar 4. Kerangka Konseptual Untuk memahami alur dalam penelitian ini, maka dapat dibuat kerangka konseptual seperti pada Gambar 4. Berdasarkan Tipologi Strategi Miles & Snow, terdapat empat tipe strategi, yaitu : strategi Prospektor, Defender, Analyzer dan Reaktor.Tipe strategi Prospektor terdiri dari tiga sub variabel, yaitu : produk baru yang pertama, pemimpin pasar, dan fleksibilitas. Defender dibentuk oleh sub variabel : produk yang terfokus, pasar yang terfokus, dan efisiensi. Tipe strategi Analyzer yang merupakan perpaduan dari tipe strategi Prospektor dan Defender dibentuk oleh sub variabel : produk yang berkesinambungan, penganalis
36
tren pasar, dan penganalis pesaing. Sedangkan tipe strategi Reaktor yang dipandang sebagai strategi yang tidak konsisten karena selalu bereaksi mengikuti tekanan lingkungan, memiliki sub variabel, yaitu: produk sesuai dengan tekanan lingkungan, pasar sesuai dengan pesaing dan kurang baik dalam strategi persaingan. Industri
kecil
dan
menengah
ini,
akan
dikelompokkan
berdasarkan tipe strategi tersebut dan dilihat perbedaan masing-masing kelompok tipe strategi terhadap kesuksesan usaha, yang diukur berdasarkan ketahanan usaha (survival), pertumbuhan tenaga kerja (employment) serta pertumbuhan penjualan (sales).
3.2.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan kerangka konseptual penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diduga terdapat empat kelompok tipe strategi, yaitu : Prospektor, Defender, Analyzer dan Reaktor pada industri kecil dan menengah di Kawasan Sarbagita, Bali. 2. Diduga ada perbedaan kesuksesan antar kelompok tipe strategi industri kecil dan menengah di Kawasan Sarbagita, Bali dimana kelompok tipe strategi prospektor memiliki tingkat kesuksesan tertinggi.
37
3.3.
Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
3.3.1. Identifikasi Variabel Pada penelitian ini terdapat empat variable independen yang merupakan tipe strategi dari Miles dan Snow, yaitu : Prospektor (X1), Defender (X2), Analyzer (X3) dan Reaktor (X4) serta variable dependen (Y), yaitu : kesuksesan usaha. Unbtuk lebih jelasnya berikut ini adalah indikator dari masing-masing variable, yang bisa dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Indentifikasi Operasional Variabel KONSEP Tipe Strategi
VARIABEL X1 : Prospektor
INDIKATOR X1.1: Produk baru yang Pertama
ITEM 1. 2. 3. 4.
X1.2 : Pemimpin pasar
1. 2. 3.
4.
X1.3 : Fleksibilitas
1. 2. 3. 4.
Menciptakan ide-ide produk baru. Mencari peluang-peluang untuk produk baru Membuat produk yang belum pernah dibuat oleh orang lain. Mencoba menawarkan produk baru ke pasaran.
Merespon secara cepat peluang-peluang pasar baru. Menjadi pemain yang pertama dalam pasar. Mencoba mendapatkan pangsa pasar terbesar tanpa memandang pesaing yang ada. Berusaha untuk mendahului pesaing. Mengutamakan fleksibilitas produksi dibandingkan efisiensi Fleksibel dalam struktur usaha. Fleksibel dalam lini produk. Fleksibel terhadap lingkungan persaingan yang tidak menentu
38
Tabel 3. (Lanjutan) KONSEP Tipe Strategi
VARIABEL X2 : Defender
INDIKATOR X2.1 : Produk yang terfokus
ITEM 1. 2. 3. 4.
X2.3: Pasar yang terfokus
1. 2. 3. 4.
X3.3: Efisiensi
1. 2. 3. 4.
X3 : Analyzer
X3.1 : Produk yang berkesinambungan
1. 2. 3. 4.
X3.2 : Penganalis pasar
1. 2. 3. 4.
Berkonsentrasi pada lini produk yang terbatas. Menitikberatkan pada kualitas yang lebih baik dibandingkan pesaing. Menitikberatkan pada jasa layanan yang lebih baik dibandingkan pesaing. Menitikberatkan pada harga yang lebih baik dibandingkan pesaing. Beroperasi pada pasar yang terfokus. Memasarkan produk pada segmen pasar tertentu. Berusaha memelihara lingkungan pasar yang stabil. Mampu mengidentifikasi ceruk pasar yang ada. Memperhatikan efisiensi kerja. Mengutamakan efisiensi produksi Efisiensi dalam struktur usaha. Efisiensi dalam hal ketenagakerjaan. Mengamati produk/jasa baru yang dibuat oleh pesaing. Mengembangkan produk baru yang mendapat respon positif pasar. Menyempurnakan produk yang sudah ada agar sesuai dengan pasar. Mengembangkan kembali produk yang sudah ada secara berkesinambungan. Menganalis trend pasar secara hati-hati. Mengamati pemimpin pasar secara terus menerus. Mengamati respon pasar terhadap penawaran suatu produk. Memasukki pasar baru setelah yakin bahwa pasar itu telah mapan.
39
Tabel 3. (Lanjutan) KONSEP Tipe Strategi
VARIABEL X3 : Analyzer
INDIKATOR X3.3 : Penganalis pesaing
ITEM 1. 2. 3. 4.
X4 : Reaktor
X4.1 : Produk sesuai dengan tekanan lingkungan
1.
2. 3. 4. X4.2 : Pasar sesuai dengan pesaing
1.
2. 3. 4. X4.3 : Kurang baik dalam strategi persaingan
1. 2. 3. 4.
Kesuksesan
Y : Kesuksesan usaha
Mengamati pesaingpesaing yang ada. Menganalisis kesalahankesalahan para pesaing. Menyempurnakan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pesaing. Mengadopsi kelebihankelebihan yang dimiliki pesaing Mengembangkan produk baru sebagai tanggapan terhadap tekanan lingkungan. Kurang merespon produk yang dibuat oleh pesaing. Mengabaikan strategi pengembangan produk secara berkesinambungan . Tidak memiliki orientasi produk yang jelas. Mengembangkan strategi pasar sesuai dengan pesaing lain kerjakan untuk mengurangi resiko. Tidak memiliki orientasi pasar yang konsisten. Tidak agresif dalam memasarkan produk. Reaksi yang sederhana terhadap perubahan pasar. Kurang memperhatikan strategi persaingan. Kurang memperhatikan visi dan misi usaha. Kurang tanggap terhadap strategi pesaing. Kalah strategi dengan pesaing.
Y1.1 : Ketahan Usaha (survival)
1.
Usia usaha sejak berdiri sampai sekarang
Y1.2 : Pertumbuhan tenaga kerja (Employment)
2.
Tingkat perkembangan tenaga kerja selama 5 tahun terakhir
Y1.3 : pertumbuhan penjualan (Sales)
3.
Rata-rata persentase pertumbuhan penjualan perusahaan yang diperoleh selama 5 tahun terakhir
40
3.3.2. Definisi Operasional Variabel Berikut ini adalah penjelasan secara lebih operasional tentang variable-variabel, indicator maupun item-item yang ada pada kuesioner yang diteliti dalam penelitian ini : A. Tipe Strategi Tipe strategi yang dimaksud di sini adalah tipologi Miles dan Snow yang mengklasifikasikan organisasi berdasarkan tingkat sejauh mana mereka mengubah produk atau pasarnya ke dalam salah satu dari keempat strategi, yaitu : 1. Prospektor (X1) Prospektor adalah tipe strategi yang mengeksploitasi dan menemukan produk /jasa dan peluang pasar baru. Adapun indikator-indikator yang diteliti sebagai berikut : a. Produk yang pertama (X1.1) : mencoba menciptakan ide-ide baru terhadap produk
yang belum pernah dibuat oleh
pesaing dan memproduksi serta menawarkannya pertama dibandingkan pesaing lainnya. b. Pemimpin pasar (X1.2) : berusaha untuk menjadi pemimpin pasar tanpa menghiraukan pesaing dengan cara merespon secara cepat peluang-peluang pasar baru yang ada. c. Fleksibilitas (X1.3) : berusaha mengutamakan fleksibilitas dibidang produksi, struktur usaha, lini produk/jasa dan lingkungan persaingan yang tidak menentu.
41
2. Defender (X2) Defender adalah tipe strategi yang meneliti pada stabilitas pasar, dan menawarkan serta mencoba untuk melindungi lini produk yang terbatas untuk segmen yang sempit dari pasar yang potensial. Adapun indikator-indikator yang diteliti sebagai berikut : a. Produk yang terfokus (X2.1) : berkonsentrasi pada lini produk yang terbatas dengan menitikberatkan pada kualitas, jasa layanan dan harga yang lebih baik dari pesaing. b. Pasar yang terfokus (X2.2) : beroperasi pada pasar yang terfokus dengan memasarkan produk pada segmen pasar tertentu dan memelihara kestabilan lingkungan pasar serta mampu mengidentifikasi ceruk pasar yang ada. c. Efisiens (X2.3) : memperhatikan efisiensi kerja melalui efisiensi produksi, struktur usaha serta tenga kerja.
3. Analyzer (X3) Analyzer adalah tipe strategi yang mencoba meminimalkan resiko dan memaksimalkan peluang untuk memperoleh laba. Adapun indikator-indikator yang diteliti sebagai berikut : a. Produk yang berkesinambungan (X3.1): mengembangkan dan meneyempurnakan produk/jasa baru yang dibuat oleh pesaing secara kesinambungan dengan mengamatinya terlebih dahulu.
42
b. Penganalis pasar (X3.2) : menganalis trend pasar secara hati-hati dan memasukki pasar yang baru setelah yakin bahwa pasar itu telah mapan. c. Penganalis pesaing (X3.3) : mengamati, menganalisis dan menyempurnakan kesalahan-kesalahan serta mengadopsi kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh para pesaing.
4. Reaktor (X4) Reaktor adalah tipe strategi yang bereaksi pada perubahan lingkungan dan membuat strategik menyesuaikan hanya kapan tekanan datang. Adapun indikator-indikator yang diteliti sebagai berikut : a. Produk
sesuai
dengan
tekanan
lingkungan
(X4.1):
mengembangkan produk/jasa baru sebagai tanggapan terhadap situasi lingkungan tanpa ada kejelasan orientasi produk/jasa yang dibuat. b. Strategi
pasar
sesuai
dengan
pesaing
(X4.2)
:
mengembangkan strategi pasar sesuai dengan pesaing lain kerjakan sehingga tidak memiliki orientasi yang konsisten. c. Kurang baik dalam strategi persaingan (X4.3) : kurang baik dalam penyusunan strategi persaingan termasuk kurang memperhatikan visi dan misi usaha serta strategi yang diterapkan oleh para pesaing.
43
B. Kesuksesan Usaha (Y) Kesuksesan usaha yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah industri kecil dan menengah yang memiliki ketahanan (survival) melewati krisis moneter yang terjadi di Indonesia, memiliki pertumbuhan tenaga kerja (employment) sejak 5 tahun terakhir dan memiliki pertumbuhan penjualan (sales) yang meningkat selama 5 tahun terakhir. Adapun indikator-indikator yang dipakai untuk mengukur kesuksesan usaha ini, adalah : a. Ketahanan usaha (Y1.1) : lama usaha tersebut bisa bertahan dalam hal ini adalah usia usaha itu sendiri. b. Pertumbuhan tenaga kerja (Y1.2) : tingkat perkembangan tenaga kerja selama lima tahun terakhir. c. Pertumbuhan
penjualan
(Y1.3)
:
tingkat
persentase
pertumbuhan penjualan perusahaan yang diperoleh selama lima tahun terakhir.