METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Pemilihan tempat dengan berbagai model pembelajaran yang digunakan (akselerasi, RSBI, dan reguler) dalam penelitian ini dilakukan secara purposive. Pemilihan kelas akselerasi didasarkan pada pertimbangan bahwa SMA Negeri 3 Bogor merupakan SMA Negeri yang pertama kali mencanangkan program kelas Akselerasi di Kota Bogor. Dalam menentukan kelas RSBI didasarkan pada pertimbangan bahwa kelas RSBI SMA Negeri 3 Bogor memiliki jenis lingkungan yang sama dengan kelas akselerasi yang juga diteliti dalam penelitian ini. Selain itu, untuk menentukan kelas reguler pada SMA Negeri 8 Bogor dipilih berdasarkan perbedaan karakteristik sekolah dengan SMA Negeri 3 Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan April hingga Mei 2011. Cara Pemilihan Contoh Contoh dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 8 Bogor yang tergolong ke dalam kategori remaja. Jumlah contoh yang diambil adalah 26 contoh yang merupakan siswa akselerasi, 30 contoh siswa kelas RSBI, dan 30 contoh yang merupakan siswa reguler pada kelas XI IPA. Pemilihan kelas XI ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut telah memiliki pengalaman dalam hal program yang diterapkan di sekolah yang bersangkutan dan tidak disibukkan dengan persiapan Ujian Nasional. Total contoh adalah 86 contoh. Pengambilan contoh tersebut terdiri atas siswa yang termasuk ke dalam kelas akselerasi, kelas RSBI, dan kelas reguler. Dalam hal ini, peneliti akan membandingkan ketiga kelas contoh berdasarkan program pembelajaran yang berbeda dalam hal konsep diri, kecerdasan emosional, tingkat stres, dan strategi koping contoh.
27
Kota Bogor
SMA Negeri 3 Bogor
Purposive
SMA Negeri 8 Bogor Purposive
Akselerasi (1 kelas)
RSBI (6 kelas)
Reguler (5 kelas)
Purposive
Kelas XI IPA (1 kelas=26 siswa)
Kelas XI IPA (1 kelas=32 siswa)
Kelas XI IPA (1 Pkelas=39 siswa)
Purposive
n=30
n=30
Purposive
n=26
Gambar 2 Kerangka contoh penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari contoh dan dikumpulkan dengan alat bantu berupa kuesioner. Data primer terdiri atas (1) Karakteristik contoh meliputi jenis kelamin, usia, dan urutan anak, (2) Karakteristik keluarga meliputi usia orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga, (3) Konsep diri contoh, (4) Kecerdasan emosional contoh, (5) Stres yang dialami contoh, serta (6) Strategi koping contoh dalam menghadapi stres yang meliputi problem focused coping dan emotion focused coping. Data sekunder yang digunakan adalah data yang diperoleh dari sekolah yang bersangkutan, yaitu mengenai karakteristik sekolah.
28
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data Jenis data Primer
Peubah Karakteristik contoh Usia Jenis kelamin Urutan kelahiran Karakteristik keluarga Usia Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besar Keluarga Konsep diri contoh Dimensi internal Dimensi eksternal Kecerdasan emosional contoh Kesadaran emosi diri Pengelolaan emosi diri Kemampuan memotivasi diri Kemampuan empati Seni membina hubungan
Primer
Primer
Primer
Primer
Primer
Sekunder
Tingkat stres contoh Reaksi fisik Reaksi psikologis Strategi koping Problem Focused Coping Emotion Focused Coping Karakteristik sekolah Model Pembelajaran (lingkungan, metode belajar, dan kurikulum)
Alat dan cara pengukuran
Skala data
kuesioner
Rasio Nominal Ordinal
kuesioner
kuesioner
Ordinal Ordinal
kuesioner
Rasio Ordinal Nominal Rasio Ordinal
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
kuesioner
Ordinal Ordinal
kuesioner
Ordinal Ordinal
Data sekolah
Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh kemudian diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry, cleaning, dan analisis data. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensia dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan Microsoft Excel 2007. Kontrol kualitas data dilakukan dengan uji kuesioner, uji realibilitas, dan uji validitas untuk alat ukur konsep diri, kecerdasan emosional, tingkat stres, dan strategi koping dengan metode Cronbach’s Alpha.
29
Pada kuesioner terdapat data mengenai karakteristik contoh, karakteristik keluarga, karakteristik sekolah, konsep diri, kecerdasan emosional, tingkat stres, dan strategi koping contoh. Pengolahan data yang dilakukan pada variabel karakteristik contoh terdiri atas jenis kelamin, usia, dan urutan kelahiran. Jenis kelamin dibedakan menjadi (1) laki-laki, (2) perempuan. Usia contoh secara keseluruhan tergolong ke dalam remaja awal (13-16 tahun) dan remaja akhir (1718 tahun), sedangkan urutan kelahiran diklasifikasi menjadi (1) anak sulung, (2) anak tengah, dan (3) anak bungsu. Karakteristik keluarga terdiri atas usia orang tua, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan besar keluarga. Hurlock (1980) membagi usia menjadi tiga kategori yakni dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa akhir (> 60 tahun). Tingkat pendidikan orang tua diukur berdasarkan pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti orang tua contoh, yaitu (0) tidak tamat SD, (1) SD/sederajat (2) SMP/sederajat (3) SMA/sederajat (4) D1, D2, dan D3 (5) S1, S2, dan S3 (6) lainnya yang tidak terdaftar dalam kuesioner. Jenis pekerjaan orang tua merupakan pekerjaan utama yang dilakukan orang tua untuk menghidupi keluarga, yaitu (1) tidak bekerja (2) petani (3) buruh tani, (4) wiraswasta (5) swasta (6) PNS/ABRI (7) pensiun (8) dokter (9) supir. Data pendapatan orang tua diperoleh dari pendapatan total keluarga, dikelompokkan menjadi (1) kurang dari sama dengan dari Rp 1.000.000,00; (2) antara Rp 1.000.001,00 sampai dengan Rp 2.000.000,00; (3) antara Rp 2.000.001,00 sampai dengan Rp 3.000.000,00; (4) antara Rp 3.000.001,00 sampai dengan Rp 4.000.000,00; (5) antara Rp 4.000.001,00 sampai dengan Rp 5.000.000,00; dan (6) lebih dari sama dengan Rp 5.000.001,00. Data besar keluarga dikelompokkan berdasarkan data Hurlock (1980) yaitu keluarga kecil (≤ 4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar (≥ 8 orang). Data konsep diri diukur menggunakan kuesioner berbentuk skala yang mengacu pada alat skala konsep diri yaitu Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) yang disusun oleh Fitts (1971) dan dimodifikasi oleh Hapsari (2001) mengenai konsep diri remaja yang terdiri dari 15 dimensi, yaitu: identitas diri fisik, tingkah laku fisik, kepuasan diri fisik, identitas diri etik moral, tingkah laku etik moral, kepuasan etik moral, identitas diri personal, tingkah laku diri personal, kepuasan
30
diri personal, identitas diri keluarga, tingkah laku diri keluarga, kepuasan diri keluarga, identitas diri sosial, tingkah laku diri sosial, dan kepuasan diri sosial. Setiap dimensi yang diukur terdapat dua sifat item yaitu pernyataan yang bersifat positif (favorable) dan pernyataan bersifat negatif (unfavorable). Data konsep diri secara keseluruhan berjumlah 100 item pertanyaan dan kemudian dipilih 50 pertanyaan yang terdiri atas pertanyaan positif dan negatif. Pembagian skor terbagi menjadi empat, yaitu 1 untuk sangat tidak sesuai, 2 untuk tidak sesuai, 3 untuk sesuai, dan 4 untuk sangat sesuai. Setelah diberi skor, masingmasing jawaban dikategorikan ke dalam kategori positif dan negatif sesuai dengan skor yang dicapai. Data kecerdasan emosional terdiri atas 35 item pertanyaan yang telah dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator kecerdasan emosional dalam teori Goleman (2007). Pembagian skor dalam data ini terbagi menjadi 1 untuk sangat tidak sesuai, 2 untuk tidak sesuai, 3 untuk sesuai, dan 4 untuk sangat sesuai. Setelah diberi skor, masing-masing jawaban dikategorikan menjadi rendah (< 60%), sedang (60%-80%), dan tinggi (> 80%). Data gejala stres diukur menggunakan kuesioner yang disusun oleh H. Ebel (1983) dan dikembangkan oleh Latifah (2009) yang terdiri atas 57 item pertanyaan dan kemudian dipilih 30 item pertanyaan dengan pembagian skor 1 untuk tidak pernah, 2 untuk jarang, 3 untuk sering, dan 4 untuk sering sekali. Setelah diberi skor, masing-masing jawaban dikategorikan menjadi rendah (< 60%), sedang (60%-80%), dan tinggi (> 80%). Data strategi koping terdiri atas 30 item pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Atkinson, Atkinson, Smith, dan Bem (2000). Pembagian skor dalam data ini terbagi menjadi 1 untuk sangat tidak membantu, 2 untuk tidak membantu, 3 untuk membantu, dan 4 untuk sangat membantu. Setelah diberi skor, data tersebut kemudian dibagi ke dalam dua jenis, yaitu emotional focused coping dan problem focused coping. Kemudian dari masing-masing jenis koping tersebut, dikategorikan lagi secara lebih spesifik jenis koping yang lebih dominan dengan kategori rendah (< 60%), sedang (60%80%), dan tinggi (> 80%).
31
Uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach alpha untuk konsep diri 0,856, kecerdasan emosional sebesar 0,835, gejala stres sebesar 0,837, dan strategi koping sebesar 0,778. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif mencakup rata-rata, nilai maksimum dan minimum yang digunakan untuk semua data kuantitatif. Sistem skoring dilakukan dengan menjumlahkan dan mengkategorikan dengan menggunakan teknik skoring secara normatif. Analisis inferensia yang dilakukan adalah korelasi Spearman untuk menganalisis hubungan antar variabel pada data ordinal dan rasio. Selain itu, menggunakan Uji Regresi Linier Berganda untuk mengetahui pengaruh antar variabel serta Uji one way Anova untuk mengetahui perbedaan tiap variabel pada berbagai model pembelajaran. Analisis hubungan antar variabel secara statistik deskriptif akan digunakan tabulasi silang. Uji Deskriptif pada seluruh variabel yang diamati digunakan untuk melihat sebaran contoh menurut variabel yang diteliti. Analisis secara inferensia akan menggunakan: 1. Uji Korelasi Spearman dan Pearson rs = 1-∑d2i Uji ini digunakan untuk melihat hubungan antara karakteristik contoh, n (n-1)
karakteristik keluarga contoh, karakteristik sekolah, konsep diri, kecerdasan emosional, tingkat stres, dan juga strategi koping yang dilakukan. Uji korelasi Spearman untuk data yang berskala ordinal, dan Pearson untuk skala data interval dan rasio. 2. Uji Variansi satu arah (Anova) digunakan untuk melihat perbedaan antara setiap data yang berskala rasio pada contoh yang merupakan siswa akselerasi, RSBI, dan reguler. Definisi operasional Karakteristik remaja adalah ciri khas yang dimiliki oleh remaja yang diteliti, meliputi jenis kelamin, usia, dan urutan anak dalam keluarga. Contoh adalah siswa yang berusia 13-18 tahun yang berada di kelas Reguler, Akselerasi, dan RSBI. Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga yang meliputi usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, dan besar keluarga.
32
Besar keluarga adalah jumlah orang yang memiliki hubungan keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak serta hidup dari sumberdaya yang sama. Pendidikan orang tua adalah pendidikan tertinggi yang dilewati oleh orang tua contoh. Pendapatan keluarga pekerjaan utama yang dilakukan oleh keluarga contoh yang memberikan penghasilan paling besar. Model Pembelajaran suatu cara yang dapat menunjang proses belajar di sekolah yang terdiri atas lingkungan belajar, metode pembelajaran, dan kurikulum yang digunakan. Program Akselerasi suatu program percepatan proses belajar dengan pengurangan waktu satu tahun dari biasanya yang diperuntukkan bagi anak-anak yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Program Kelas RSBI suatu program yang dilaksanakan di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas global atau Internasional serta menciptakan lulusan yang memiliki daya sains yang tinggi melalui inovasi di bidang pengelolaan sekolah dan proses pembelajaran dan menyediakan fasilitas yang lengkap, sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan perkembangan teknologi. Konsep diri internal pandangan seseorang tentang dirinya yang dipersepsi berdasarkan dunia batin seseorang yang terdiri atas identitas diri, tingkah laku, dan kepuasan diri. Konsep diri eksternal pandangan seseorang tentang dirinya yang dipersepsi berdasarkan peran, aktivitas, dan nilai yang dianut oleh seseorang dan terdiri atas diri fisik, etik moral, diri personal, diri keluarga, dan diri sosial. Kecerdasan emosional adalah kemampuan contoh dalam mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, berempati, dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Stres suatu kondisi atau perasaan seseorang saat dihadapkan pada peristiwa yang dirasakan dapat mengancam kesehatan fisik atau psikologisnya. Strategi koping suatu program pengurangan stres kognitif yang terdiri atas problem focused coping dan emotion focused coping.