18
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi 2 ini dengan alasan karena sekolah ini rata-rata pendapatan orangtuanya tergolong golongan bawah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2010. Penelitian ini mengkaji pengetahuan, sikap dan praktik tentang kebiasaan sarapan dan status gizi siswa SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di sekolah yang terpilih yaitu sebesar 215 orang. Cara pengambilan contoh dengan purposive sampling, menggunakan kriteria siswa tercatat sebagai siswa kelas 5 dan 6, dengan pertimbangan siswa telah dapat memahami dan mengisi kuesioner dengan baik dan siswa yang telah cukup mendapatkan pendidikan mengenai gizi di tingkat sekolah dasar. Contoh yang memenuhi kriteria selama penelitian berlangsung diambil sebagai contoh. Jumlah calon contoh adalah 68 siswa dan jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 66 siswa,
dua siswa tidak diikutsertakan karena
datanya tidak lengkap. Sejumlah orangtua siswa (ibu) diambil dari masing-masing kelas 5 dan 6 yaitu 8 orang, total ibu yaitu 16 orang, berdasarkan pertimbangan ibu tersebut dapat mewakili kelompok umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer ini meliputi data karakteristik contoh (umur, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, berat badan, tinggi badan, status gizi, dan jumlah uang saku). Data karakteristik orangtua (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, besar keluarga, dan pendapatan). Data pengetahuan, sikap dan praktik siswa tentang kebiasaan sarapan. Data pengetahuan dan sikap ibu terhadap kebiasaan sarapan siswa. Data sekunder yaitu data keadaan umum lokasi penelitian. Pengumpulan data karakteristik contoh (umur, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, dan jumlah uang saku) serta data karakteristik orangtua (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, besar keluarga, dan pendapatan) diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Data status gizi diperoleh dengan metode antropometri dengan menimbang berat badan contoh menggunakan alat timbangan berat badan yaitu timbangan injak digital merk AND ketelitian
19
minimum 50 gram, sedangkan data tinggi badan diperoleh dengan cara mengukur tinggi badan contoh dengan alat microtoise (HEIGHT kapasitas 200 cm). Data pengetahuan siswa tentang kebiasaan sarapan diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang kebiasaan sarapan pagi yang berisi 12 pertanyaan meliputi; kebersihan individu dan makanan, pengertian makanan bergizi, jenis dan fungsi zat gizi, pengertian sarapan, fungsi sarapan, alasan tidak sarapan, dampak tidak sarapan bagi tubuh. Data sikap siswa terhadap kebiasaan sarapan diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang kebiasaan sarapan yang berisi 12 pertanyaan meliputi; kebersihan individu, makanan yang aman dan bergizi serta kebiasaan sarapan. Data praktik kebiasaan sarapan siswa diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang kebiasaan sarapan yang berisi 13 pertanyaan meliputi; kebersihan individu dan makanan, makanan yang aman dan bergizi, kebiasaan sarapan dan kebiasaan membawa bekal. Data pengetahuan ibu, tentang kebiasaan sarapan diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang kebiasaan sarapan siswa yang berisi 10 pertanyaan meliputi; kebersihan individu dan makanan, pengertian makanan bergizi, jenis dan fungsi zat gizi, pengertian sarapan, fungsi sarapan, alasan tidak sarapan, dampak tidak sarapan bagi tubuh. Data sikap ibu terhadap kebiasaan sarapan siswa diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang kebiasaan sarapan yang berisi 10 pertanyaan meliputi; kebersihan individu, makanan yang aman dan bergizi serta kebiasaan sarapan. Rincian cara pengumpulan data pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. dibawah ini: Tabel 1 Cara pengumpulan data penelitian Jenis Data Karakteristik Individu
Karakteristi sosial ekonomi keluarga
Pengetahuan, sikap dan praktik kebiasaan sarapan
Variabel Umur, Jenis kelamin, Besaran uang saku
Cara pengumpulan data Wawancara
Berat badan,
Menimbang
Tinggi badan,
Mengukur tinggi badan
Pendidikan orangtua, pekerjaanorangtua, besar keluarga, dan pendapatan
Instrumen
Skala
Kuesioner
Ordinal
Timbangan berat badan Microtoise
Ordinal Ordinal
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
20
Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak microsoft exell 2007 dan program SPSS versi 16.0 for windows dengan analisa deskriptif. Proses pengolahan meliputi editing, coding, entry, dan analisis. Data karakteristik contoh meliputi : data jenis kelamin dikelompokan menjadi 2 (laki-laki dan perempuan). Data umur yang dikelompokan berdasarkan sebaran contoh, data status gizi contoh dihitung dengan metode antropometri melalui perhitungan indeks masa tubuh dibandingkan dengan umur (IMT/U). Klasifikasi status gizi yang digunakan adalah menurut WHO (2007) yang mengkategorikan status gizi menjadi 5 kategori yaitu : sangat kurus (<-3SD), kurus (-3 ≤ SD < -2), normal (-2 ≤ SD <1), overweight (1≤ SD <2) dan obese ((2≤ SD <3). Data besaran uang saku contoh terdiri dari rendah, sedang dan tinggi, yang dihitung dengan menggunakan rumus: IK = NT – NR ∑ Kategori Keterangan : IK = interval kelas NT = nilai tertinggi NR = nilai terendah (Slamet 1993) Data karakteristik keluarga yang disajikan meliputi; data pendidikan orangtua dikelompokan berdasarkan sebaran contoh yaitu SD/ sederajat, SMP/ sederajat, SMA/ sederajat, PT (Perguruan Tinggi)/ sederajat. Data pekerjaan orangtua dikelompokan berdasarkan sebaran contoh yaitu PNS, Swasta, Petani/Buruh tani, Wiraswasta dan Lainnya. Data tingkat pendapatan orangtua akan diolah dengan cara mentabulasi pendapatan yang diperoleh oleh responden dalam sebulan yang berasal dari gaji dan berbagai sumber lain. Hasil tabulasi akan digunakan untuk menghitung pendapatan perkapita per bulan. Dimana pendapatan perkapita per bulan merupakan hasil dari pembagian jumlah pendapatan orangtua setiap bulannya dengan jumlah anggota keluarga. Hasil yang diperoleh kemudian diklasifilkasikan berdasarkan miskin dan tidak miskin. Menurut Hurlock (1999), data besar keluarga dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu keluarga kecil (≤ 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar (≥ 7 orang), yang akan disajikan secara deskriptif.
21
Data pengetahuan siswa (12 pertanyaan) dan ibu (10 pertanyaan) tentang kebiasaan sarapan diukur dengan penilaian masing-masing pertanyaan akan diberi skor 1 jika contoh menjawab benar dan skor 0 jika contoh menjawab salah.Total skor pengetahuan siswa diperoleh maksimum adalah 12 dan minimum adalah 0 dan total skor pengetahuan ibu maksimum adalah 10 dan minimum adalah 0. Selanjutnya total nilai pengetahuan siswa dan ibu tentang kebiasaan sarapan dikategorikan menjadi pengetahuan kurang yaitu jika skor <60%, pengetahuan sedang jika skor 60% - 80% dan pengetahuan baik jika skor >80% (Khomsan 2000). Data sikap siswa (12 pernyataan) dan ibu (10 pernyataan) terhadap kebiasaan sarapan. Cara penilaian pernyataan “positif” dan “negatif”, yaitu untuk penyataan “positif” akan diberi skor 1 apabila setuju, akan diberi skor 0 apabila tidak setuju. Sedangkan untuk pernyataan “negatif” akan diberi skor 0 apabila setuju, akan diberi skor 1 apabila tidak setuju. Total skor sikap siswa diperoleh maksimum adalah 12 dan minimum adalah 0 serta total skor sikap ibu maksimum 10 dan minimum 0. Selanjutnya total nilai sikap siswa dan ibu terhadap kebiasaan sarapan akan dikategorikan menjadi tiga, yaitu (1) sikap negatif, apabila skor <60% dari total jawaban yang benar,(2) sikap netral, apabila skor 60%-80% dari total jawaban yang benar, serta (3)sikap positif, apabila skor >80% dari total jawaban yang benar (Khomsan 2000). Data praktik siswa terhadap kebiasaan sarapan diukur dengan 9 pertanyaan, penilaia tindakan positif akan di beri skor 2 (jawaban “ya”), skor 1 (jawaban “kadang-kadang” dan skor 0 (jawaban “tidak”) dan tindakan negatif akan diberi nilai 0 (jawaban “ya”), skor 1 (jawaban “kadang-kadang” dan skor 2 (jawaban “tidak”) sehingga skor total praktik siswa terhadap kebiasaan sarapan pagi maksimum 18 dan minimum 0. Dari total nilai praktik kebiasaan sarapan pagi siswa, dikategorikan menjadi tiga, yaitu (1) praktik tergolong kurang jika skor <60% dari total jawaban yang benar,(2) praktik tergolong cukup apabila skor 60%-80% dari total jawaban yang benar, serta (3) praktik tergolong baik, apabila skor >80% dari total jawaban yang benar (Khomsan 2000).
22
Untuk lebih jelasnya, rincian pengelompokan dan pengkategorian variabel penelitian dapat di lihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kelompok dan kategori variabel penelitian No. 1.
Variabel Jenis kelamin
2.
Besaran uang saku
3.
Pendidikan orang tua
4.
Pekerjaan orang tua
5.
Pendapatan orang tua
6.
Besar keluarga
7.
Pengetahuan
8.
Sikap
9.
Praktik
10.
Status Gizi Siswa Berdasarkan IMT/U
Kategori dan kelompok Laki-laki Perempuan Rp 1000- Rp 3000 >Rp 3000- 5000 >Rp 5000 Tamat SD/sederajat Tamat SMP/ sederajat Tamat SMA/sederajat Tamat perguruan Tinggi
Sumber
Slamet (1993)
PNS/TNI/POLRI Swasta Petani /buruh tani Wiraswasta Lainnya Miskin < Rp223.218 Tidak miskin ≥ Rp223.218
Kecil (≤4 orang) Sedang (5-6orang) Besar >7 orang Kurang yaitu jika skor <60%, Sedang jika skor 60% - 80% Baik jika skor >80% Negatif jika skor <60%, Netral jika skor 60% - 80% Positif jika skor >80% Kurang yaitu jika skor <60%, Cukup jika skor 60% - 80% Baik jika skor >80%
Hurlock (1999)
Sangat kurus (<-3SD) Kurus (-3 ≤ SD < -2) Normal (-2 ≤ SD <1) Overweight (1≤ SD <2) dan Obese ((2≤ SD <3).
WHO (2007)
BPS (2009)
Khomsan (2000).
Khomsan (2000).
Khomsan (2000).
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16,0 for windows. Uji satistik yang dilakukan antara lain: Uji korelasi Pearson dan rank Spearman untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan, sikap dengan praktik kebiasaan sarapan pada siswa SD serta status gizi.
23
Definisi Operasional Contoh adalah siswa kelas 5 dan 6 yang bersekolah di SDN kebon kopi 2 Bogor Karakteristik Contoh adalah cirik has yang dimiliki siswa berupa umur, jenis kelamin, berat badan, Tinggi badan, besaran uang saku. Karakteristik sosial ekonomi keluarga adalah ciri khas yang dimiliki keluarga berupa pendidikan orangtua, pekerjaan orang tua, pendapatan orangtua dan besar keluarga. Pendapatan orangtua adalah jumlah pendapatan keluarga yang diperoleh dari pekerjaan utama maupun pekerjaan tambahan dalam bentuk uang dalam sebulan. Besar keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal dirumah dan tercantum dalam kartu keluarga. Besar keluarga dikategorikan menjadi tiga yaitu kecil (≤4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar (≥ 7 orang). Pengetahuan kebiasaan sarapan adalah pemahaman siswa dan orangtua tentang kebersihan individu dan makanan, pengertian makanan bergizi, jenis dan fungsi zat gizi, pengertian sarapan, fungsi sarapan, alasan tidak sarapan, dampak tidak sarapan bagi tubuh, yang diukur dari skor jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. Sikap terhadap kebiasaan sarapan adalah kecendrungan tingkah laku siswa terhadap kebiasaan sarapan : kebersihan individu dan makanan, pengertian makanan bergizi, jenis dan fungsi zat gizi, pengertian sarapan, fungsi sarapan, alasan tidak sarapan, dampak tidak sarapan bagi tubuh, yang diukur dari skor jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. Praktik kebiasaan sarapan adalah tindakan yang dilakukan berhubungan dengan kebiasaan sarapan meliputi : kebersihan individu dan makanan, pengertian makanan bergizi, jenis dan fungsi zat gizi, pengertian sarapan, fungsi sarapan, alasan tidak sarapan, dampak tidak sarapan bagi tubuh, yang diukur dari skor jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner.
24
Sarapan adalah kegiatan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang dan memenuhi 25%-30% dari kebutuhan energi total dalam sehari yang dilakukan pada pagi hari oleh siswa sebelum kegiatan belajar disekolah. Status gizi yaitu keadaan tubuh contoh yang ditentukan berdasarkan perhitungan Indeks Masa Tubuh menurut Umur (IMT/U), mengacu pada WHO (2007) yang diklasifikasikan menjadi 5 kategori, yaitu sangat kurus (<-3 SD), kurus (-3≤ SD <-2 ), normal (-2≤ SD <+1), overweight (1≤ SD <+2) dan obese (>+2 SD).