METODE PENELITIAN
Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian dilaksanakan di Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive dengan pertimbangan Desa Laladon memiliki masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang cukup heterogen. Penelitian ini berlangsung dari bulan Agustus 2010 sampai dengan Februari 2011. Dalam kurun waktu tersebut, peneliti melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisis data serta menyusun laporan penelitian. Populasi dan Teknik Penarikan Contoh Populasi penelitian adalah seluruh keluarga miskin dan tidak miskin di Desa Laladon. Desa Laladon tidak memiliki data penduduk miskin, namun memiliki data penduduk penerima BLT. Dana BLT diberikan kepada penduduk yang memenuhi kriteria kemiskinan BPS, yaitu keluarga dinyatakan miskin apabila pengeluaran per kapita per bulannya di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, data BLT 2008 digunakan sebagai acuan menentukan keluarga tidak miskin. Berdasarkan data BLT, RW 03 merupakan RW terbanyak penerima BLT yaitu sebanyak 98 keluarga. Oleh karena itu RW 03 dipilih untuk kemudian ditentukan contoh dari keluarga miskin. Sedangkan keluarga tidak miskin berasal dari RW 10 karena RW 10 tidak memiliki satu pun keluarga miskin. RW 10 terdiri atas 124 keluarga sehingga total populasi penelitian adalah 222 keluarga. Contoh penelitian ini yaitu isteri dengan karakteristik sebagai berikut: 1) masih memiliki suami; dan 2) memiliki anak minimal usia sekolah. Penentuan karakteristik contoh mengacu pada instrumen penelitian (kuesioner). Pada kuesioner terdapat pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan peran dan fungsi suami sehingga untuk menjaga keakuratan jawaban, contoh harus memiliki suami saat penelitian dilakukan. Selain itu terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan peran orangtua terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan anak sehingga contoh harus memiliki anak minimal usia sekolah saat penelitian
dilakukan. Jumlah contoh minimal ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10 persen, yaitu: Keterangan:
N n=
n= ukuran sampel
1+ Ne2
N= ukuran populasi e= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan yang masih bisa ditolerir yaitu 10%
Dengan demikian jumlah contoh yang diperoleh yaitu: 222 n=
= 70 orang 1+ 222 (0.1)2
Adapun jumlah contoh dari setiap RW diperoleh dengan menggunakan sistem proporsi dengan perhitungan sebagai berikut: n
RW 03/RW 10
N RW 03/RW 10=
×n N total
Keterangan:
nRw 03/Rw 10
= populasi penelitian (RW 03 dan RW 10)
N Rw 03/Rw 10
= jumlah contoh penelitian (RW 03 dan RW 10)
Ntotal
= populasi penelitian
n
= jumlah contoh penelitian
Dengan demikian didapatkan jumlah contoh di setiap RW yaitu sebagai berikut: 70 N RW 03=
70 × 98 = 31 orang
222
N RW 10=
× 124 = 39 orang 222
Berdasarkan perhitungan rumus di atas, maka didapatkan 31 orang contoh dari RW 03 (keluarga miskin) dan 39 orang contoh dari RW 10 (keluarga tidak miskin). Di tengah pengumpulan data penelitian, terdapat 2 contoh keluarga tidak miskin drop out karena tidak berkenan diwawancara. Dengan demikian, total seluruh contoh adalah 68 orang. Proses penarikan contoh dilakukan secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Secara ringkas teknik penarikan contoh dapat dilihat pada bagan berikut:
Kecamatan Ciomas
Purposive
Desa Laladon
RW 10 (KTM)
n1=39
Purposive
RW 03 (KM)
n2=31
Purposive
Random Sampling
Gambar 2 Bagan penarikan contoh
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara kepada contoh terpilih dengan menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder didapatkan dari Kantor Kelurahan Desa Laladon dan literatur-literatur terkait. Kuesioner untuk mengukur manajemen sumberdaya manusia merupakan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan menggunakan construct dari Diktat Manajemen Sumberdaya Manusia karya Suprihatin Guhardja dan kawan-kawan. Kuesioner yang mengukur manajemen waktu merupakan kuesioner yang dikembangkan sendiri dengan menggunakan konstrak dari Nickell dan Dorsey (1960), sedangkan kuesioner yang mengukur manajemen keuangan merupakan kuesioner yang dimodifikasi dari kuesioner manajemen keuangan Firdaus dan Sunarti (2009) dan Simanjuntak (2010). Adapun kuesioner yang mengukur kesejahteraan fisik, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan psikologis merupakan kuesioner yang diadopsi dari Sunarti (2001). Pengolahan dan Analisis Data Data yang sudah dikumpulkan diolah melalui proses entrying, editing, coding, cleaning, dan dianalisis menggunakan program lunak komputer. Analisis yang digunakan untuk menganalisis data yaitu uji deskriptif, uji beda Independent
sample T-Test, dan uji korelasi Pearson. Uji deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum-maksimum, rataan, dan standar deviasi variabel penelitian. Selain itu uji deskriptif juga digunakan untuk mengetahui sebaran contoh pada kedua kelompok contoh berdasarkan kategori tertentu. Uji beda digunakan untuk menganalisis perbedaan karakteristik contoh, masalah, tujuan keluarga, penerapan manajemen sumberdaya keluarga, dan kesejahteraan keluarga antara keluarga miskin dan tidak miskin. Uji korelasi digunakan untuk menguji hubungan antarvariabel. Selanjutnya data yang disajikan dijelaskan secara deskriptif. Dalam tabel pembahasan, contoh keluarga miskin diberi label KM, sedangkan contoh keluarga tidak miskin diberi label KTM. Variabel penelitian, skala, dan kategori dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Variabel penelitian, skala, dan kategori yang digunakan Variabel Penelitian 1. Karakteristik Keluarga a. Usia
b. Besar Keluarga
c.
Pendidikan Jenjang Pendidikan Lama Pendidikan
Skala Rasio
Rasio
Ordinal Rasio
d. Pekerjaan
Nominal
e. Pendapatan
Rasio
f.
Rasio
Pengeluaran
g. Rasio Utang 2. Masalah Keluarga (skor) 3. Manajemen Sumberdaya Keluarga a. Manajemen Sumberdaya Manusia (skor)
Rasio Rasio
Rasio
Kategori Berdasarkan Hurlock (1980) [1] Dewasa awal: 18-40 tahun; Dewasa madya: 41-60 tahun; Dewasa akhir: >60 tahun Berdasarkan Hurlock (1980) [1] Keluarga kecil (≤4 orang); Keluarga sedang (5-7 orang); dan Keluarga besar (≥8 orang)
[2] [3] [2] [3]
[1] Tidak sekolah; [2] Tidak tamat SD; [3] Tamat SD; [4] Tamat SMP; [5] Tamat SMA; [6] Diploma; dan [7] S1-S3 Berdasarkan wajib belajar 9 tahun: [1] ≤ 9 tahun; dan [2] > 9 tahun [1] Tidak bekerja; [2] Buruh; [3] Satpam; [4] PRT; [5] Wiraswasta; [6] PNS; [7] Pegawai swasta; dan [8] Lain-lain Berdasarkan UMR Bogor (2010) 1. Rendah (≤ Rp 971 200) 2. Sedang (Rp 971 201-Rp 1 942 401) 3. Tinggi (> Rp 1 942 402) Berdasarkan GK BPS Jawa Barat (2009) 1. Sangat miskin (≤ Rp 105 863) 2. Miskin (Rp 105 864-Rp 211 727) 3. Hampir miskin (Rp 211 728-Rp 317 590) 4. Tidak miskin (>Rp 317 590) [1] ≤ 50%; dan [2] > 50% [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%100%) [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%-
Lanjutan Tabel 1 Variabel Penelitian
Skala
b. Manajemen Waktu (skor)
Rasio
c.
Rasio
Manajemen Keuangan (skor)
4. Kesejahteraan Keluarga a. Kesejahteraan Fisik (skor)
Rasio
b. Kesejahteraan Psikologis (skor)
Rasio
c.
Rasio
Kesejahteraan Sosial (skor)
Kategori 100%) [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%100%) [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%100%) [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%100%) [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%100%) [1] Rendah (0%-33.3%); [2] Sedang (33.4%-66.6%); dan [3] Tinggi (66.7%100%)
Pada saat melakukan pengolahan, data variabel masalah, sumberdaya manusia, sumberdaya waktu, sumberdaya keuangan, kesejahteraan fisik, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan psikologis diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring. Adapun rumus skoring, yaitu: nilai total-nilai minimum Skor=
× 100% nilai maksimum-nilai minimum
Setelah mendapatkan skor setiap variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk menentukan cut off tingkat masalah, sumberdaya manusia, sumberdaya waktu, sumberdaya keuangan, kesejahteraan fisik,
kesejahteraan sosial, dan
kesejahteraan
psikologis, maka perlu dicari interval kelasnya dengan menggunakan rumus:
Interval kelas (IK)
skor maksimum - skor minimum jumlah kategori
Selanjutnya, tentukan pembagian kategorinya: a. Rendah
: skor minimum ≤ x ≤ skor minimum + IK
b. Sedang
: skor minimum + IK < x ≤ skor minimum + 2 IK
c. Tinggi
: skor minimum + 2 IK < x ≤ skor maksimum
Dengan menggunakan rumus di atas, maka interval kelas untuk ketujuh variabel tersebut yaitu:
Interval kelas (IK)
100% - 0% 33.3% 3
Dengan demikian, cut off bagi masalah keluarga, manajemen keuangan, manajemen waktu, manajemen sumberdaya manusia, kesejahteraan fisik, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan psikologis yaitu: a. Rendah
: 0%– 33.3%
b. Sedang
: 33.4% – 66.6%
c. Tinggi
: 66.7% – 100%
Definisi Operasional Contoh adalah isteri yang memiliki keluarga utuh dan memiliki anak minimal berusia sekolah. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya yang hidup dari pengelolaan sumberdaya yang sama. Lama pendidikan adalah waktu yang diperlukan contoh dalam menempuh pendidikan formal. Pekerjaan keluarga adalah pekerjaan utama suami dan isteri yang bernilai ekonomi. Pendapatan keluarga adalah jumlah uang yang diterima oleh keluarga, baik dari semua anggota keluarga yang bekerja ataupun pemberian rutin. Pendididikan adalah pendidikan formal yang ditempuh oleh contoh. Pengeluaran adalah jumlah total semua pengeluaran pangan dan non pangan keluarga. Tujuan keluarga adalah hal yang ingin dicapai keluarga dalam jangka pendek, menengah, dan panjang Manajemen sumberdaya keluarga adalah pengelolaan sumberdaya yang dilakukan keluarga, mencakup manajemen waktu, manajemen keuangan, dan manajemen sumberdaya manusia. Manajemen keuangan adalah kegiatan merencanakan, mengevaluasi, dan membicarakan penggunaan sumberdaya berupa uang yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan keluarga. Manajemen waktu adalah kegiatan merencanakan penggunaan waktu dan melaksanakannya untuk mencapai tujuan keluarga. Manajemen sumberdaya manusia adalah kegiatan mengelola dengan cara membagi-bagi pekerjaan keluarga kepada anggota keluarga. Masalah adalah kondisi tidak ideal yang dirasakan contoh.
Kesejahteraan
keluarga
adalah
kondisi
ideal
keluarga,
mencakup
kesejahteraan fisik, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan psikologis. Kesejahteraan fisik adalah kemampuan keluarga dalam memenuhi aspek pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan perumahan. Kesejahteraan sosial adalah persepsi dan harapan contoh dalam hubungannya dengan lingkungan sosial. Kesejahteraan psikologis adalah frekuensi emosi tertentu, harapan terhadap masa datang, tingkat kepuasan, dan konsep diri contoh.