31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama. Desain yang digunakan adalah kombinasi studi cross sectional dengan retrospective yaitu penelitian dilakukan tidak hanya pada satu waktu tertentu (single period in time), namun juga mengkaji berbagai variabel dengan meneliti masa lalu sampel. Kombinasi disain tersebut digunakan karena ingin melihat keadaan perekonomian yang dirasakan responden sebelum dan saat menjadi TKW. Penelitian ini dilakukan Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemilihan lokasi kabupaten dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten yang mengirimkan Tenaga Kerja Wanita (TKW) terbanyak keempat di Provinsi keempat di Jawa Barat (BNP2TKI 2011). Selain itu Kecamatan Cisaat merupakan kecamatan yang memiliki banyak TKW yang sedang berkerja di luar negeri dalam catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans 2008) Kabupaten Sukabumi. Begitu pula dengan alasan pemilihan lokasi desa yang dilakukan dengan sengaja (purposive) atas pertimbangan desa tersebut merupakan pengirim TKW terbanyak di Kecamatan Cisaat dan mudah dijangkau. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Juli 2011. Teknik Penarikan Contoh Populasi dari penelitian ini adalah keluarga TKW yang berada di Kecamatan Cisaat. Contoh pada penelitian ini adalah keluarga TKW yang istrinya secara aktif bekerja di luar negeri minimal selama enam bulan dan memiliki anak usia di bawah 18 tahun. Responden pada penelitian ini adalah suami yang istrinya bekerja sebagai TKW dan tinggal di rumah. Penarikan contoh dilakukan melalui metode purposive berdasarkan data dari desa dengan teknik snowball sampling, yaitu metode yang dilakukan dengan mencari responden sesuai karakteristik yang dicari. Dikarenakan teknik yang digunakan adalah snowball sampling maka informasi mengenai responden berdasarkan karakteristik yang dicari diperoleh dari Sekertaris Desa dan warga sekitar. Pencarian responden dibantu oleh Ibu RT 27a yang juga aktif sebagai koordinator Posyandu Desa Padaasih. Responden ditanya dengan bantuan pertanyaan dari kuesioner yang
32 telah peneliti siapkan sesuai dengan kriteria tertentu, seperti suami yang memiliki istri bekerja sebagai TKW di luar negeri minimal selama enam bulan, memiliki anak, dan bersedia untuk dijadikan sampel dan diwawancarai. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 60 orang. Proses teknik pengambilan contoh dapat dilihat pada Gambar 3. Provinsi Jawa Barat
--------purposive berdasarkan jumlah angkatan kerja (BPS Jabar 2011)
Kabupaten Sukabumi
-------purposive berdasarkan jumlah pengiriman TKW terbanyak keempat di Jawa Barat (BNP2TKI 2011)
Kecamatan Cisaat
-------purposive berdasarkan kecamatan yang memiliki banyak TKW (Disnakertrans 2008)
Desa Padaasih
-------purposive berdasarkan jumlah TKW terbanyak dari kecamatan Cisaat
n keseluruhan = 60 responden
-------non probability dengan teknik Snowball
Gambar 3 Metode penarikan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner terstruktur yang meliputi: (1) Karakteristik istri (umur, pendidikan, pekerjaan, dan riwayat menjadi TKW), (2) Karakteristik suami dan keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan, dan besaran keluarga), (3) Kontribusi ekonomi TKW terhadap pendapatan total keluarga, (4) Pola pengeluaran keluarga (pangan, non pangan, aset, pengeluaran khusus suami, dan hutang), dan (5) Kesejahteraan keluarga subjektif dan objektif. Data primer diperoleh dari hasil penggalian informasi dari contoh yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kuesioner dikembangkan berdasarkan berbagai penelitian yang serupa terdahulu dan kuesioner telah diuji realibilitas serta validitasnya sesuai degan
33 tujuan penelitian. Informasi atau keterangan cara pengisian kuesioner diperoleh dengan cara dipandu oleh peneliti. Daftar pertanyaan kuesioner dirancang dengan memberikan pertanyaan terbuka dan tertutup. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui gambaran umum lokasi penelitian, kondisi sosial ekonomi Kabupaten Sukabumi, data penduduk yang diperoleh dari Kantor Desa dan instansi terkait di Kabupaten Sukabumi, dan jumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang diperoleh dari BPS serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Kabupaten
Sukabumi.
Adapun
variabel,
skala,
cara
pengumpulan data, dan kategori skor disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel, skala data, jenis data, dan kategori skor No
Variabel
1
Karakteristik TKW • Umur • Pendidikan • Pendapatan • Pekerjaan sebelum jadi TKW
2
3 4
5
Skala
Jenis Data
Rasio (tahun) Rasio (tahun)
Primer Primer
Rasio (Rp) Nominal
Primer Primer
• Riwayat jadi TKW Karakteristik Suami dan Keluarga TKW • Umur • Pendidikan • Pendapatan • Pekerjaan
Rasio (tahun)
Primer
Rasio (tahun) Rasio (tahun) Rasio (Rp) Nominal
Primer Primer Primer Primer
• Besar keluarga
Rasio (orang)
Primer
Rasio (Rp) Rasio (Rp)
Primer Primer
Rasio (Rp) Rasio (Rp) Rasio (Rp) Rasio (Rp)
Primer Primer Primer Primer
Rasio (Rp)
Primer
Ordinal (1-4) Rasio (Rp)
Primer
Pendapatan keluarga • Pendapatan TKW • Pendapatan suami Pengeluaran keluarga • Pangan • Non-pangan • Aset • Pengeluaran khusus suami • Hutang Kesejahteraan • Subjektif (kepuasan) • Objektif (pendapatan)
Primer
Kategori Skor
0=Tidak berkerja; 1=Wiraswasta; 2=Petani; 3=Buruh; 4=Pedagang
0=Tidak bkerja; 1=Wiraswasta; 2=Petani; 3=Buruh; 4=Pedagang.
1-24 pertanyaan, α=0.855
34 Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah dikumpulkan diolah melalui proses editing, coding, scorring, entry data ke komputer, cleaning data, dan analisis data. Analisis data dilakukan secara metode deskriptif dan inferensia. Variabel dengan skala ordinal dikompositkan sehingga diperoleh total skor. Cara perhitungan kontribusi ekonomi TKW terhadap kesejahteraan keluarga dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Nilai ekonomi TKW (Rp/bulan) X 100% Pendapatan keluarga (Rp/bulan) Data karakteristik istri meliputi umur, pendidikan, pendapatan, pekerjaan sebelum menjadi TKW, dan riwayat sebagai TKW, sedangkan data karakteristik suami dan keluarga meliputi meliputi umur, pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan besar keluarga. Riwayat istri sebagai TKW dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kurang dari 1 tahun, 1-2 tahun, 2-5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Umur istri dan suami serta keluarga dibagi menjadi tiga kategori yaitu dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (40-60 tahun), dan dewasa akhir (>60 tahun) (Hurlock 1980). Tingkat pendidikan istri dan suami serta keluarga dikategorikan menjadi tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, tidak tamat SMA, tamat SMA, dan perguruan tinggi. Besar keluarga dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan BKKBN (1998) menjadi tiga kategori keluarga kecil (<4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar (≥8 orang). Pendapatan total keluarga terdiri dari pendapatan istri sebagai TKW dan pendapatan suami. Kategori pendapatan menggunakan batas Garis Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Sukabumi 2010 yaitu Rp 850.000,00 yang selanjutnya dikelompokkan menjadi 10 kategori yaitu kurang dari Rp 850.000, Rp 850.001 – Rp 1.700.000, Rp1.700.001 – Rp 2.550.000, Rp 2.550.000 – Rp 3.400.000, Rp 3.400.001 – Rp 4.250.000, Rp 4.250.001 – Rp 5.100.000, Rp 5.100.001 – Rp 5.950.000, Rp 5.950.001 – Rp 6.800.000, Rp 6.800.001 – Rp 7.650.000, dan lebih dari Rp 7.650.001. Kontribusi ekonomi TKW terhadap pendapatan total keluarga diperoleh dari pendapatan TKW selama satu bulan dibagi pendapatan total keluarga dalam satu bulan. Data pengeluaran keluarga meliputi pengeluaran pangan, pengeluaran non-pangan, aset, pengeluaran khusus suami, dan hutang. Pengeluaran pangan, pengeluaran non-pangan, dan pengeluaran khusus suami menggunakan Garis
35 Kemiskinan pedesaan Jawa Barat 2010 yaitu Rp 185.335,00 yang selanjutnya pada penelitian ini dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu Rp 185.335, Rp 185.336 – Rp 370.670, Rp 370.671 – Rp 556.005, Rp 556.006 – Rp 741.340, dan lebih dari Rp 741.341. Aset keluarga dilihat dari jumlah aset yang dimiliki keluarga antara lain rumah, kepemilikan kandang ternak, hewan ternak, lahan, kendaraan, barang elektronik, furniture, perhiasan dan tabungan, asuransi, perlengkapan dapur, dan lainnya (kepemilikan usaha) terdiri dari 15 butir pertanyaan yang diukur dari kepemilikan sebelum TKW dan saat ini. Kemudian tempat tinggal dilihat dari kondisi tempat tinggal keluarga sebelum dan saat ini. Hutang diukur menggunakan Garis Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Sukabumi 2010 yaitu Rp 850.000,00 yang selanjutnya dikelompokkan menjadi 10 kategori yaitu kurang dari Rp 850.000, Rp 850.001 – Rp 1.700.000, Rp1.700.001 – Rp 2.550.000, Rp 2.550.000 – Rp 3.400.000; Rp 3.400.001 – Rp 4.250.000, Rp 4.250.001 – Rp 5.100.000, Rp 5.100.001 – Rp 5.950.000, Rp 5.950.001 – Rp 6.800.000, Rp 6.800.001 – Rp 7.650.000, dan lebih dari Rp 7.650.001. Data kesejahteraan terdiri dari variabel kesejahteraan keluarga subjektif (kepuasan) dan kesejahteraan keluarga objektif (pendapatan). Kesejahteraan objektif menggunakan kategori Indikator Garis Kemiskinan BPS Jawa Barat wilayah pedesaan yaitu Rp 185 335,00 (BPS 2010). Kesejahteraan keluarga subjektif diukur berdasarkan 24 butir pertanyaan tentang tingkat kepuasan suami terhadap kesejahteraan fisik, sosial, ekonomi, dan psikologis dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu kurang (23-39), sedang (40-56), dan tinggi (57-73). Masing-masing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala likert, yaitu skor 1 jika jawaban tidak puas, skor 2 jika jawaban cukup puas, skor 3 jika jawaban puas, dan skor 4 jika jawaban sangat puas. sebelum diuji, data ordinal dikompositkan terlebih dahulu sehingga diperoleh total skor. Perhitungan total skoring menggunakan rumus sebagai berikut: Skor =
(Nilai Total – Nilai Minimum) Nilai Maksimum – Nilai Minimum
Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan dijumlahkan, kemudian dibuat penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh tiga kategori kesejahteraan yaitu kurang, sedang, dan tinggi. Interval kelas dihitung dengan rumus sebagai berikut:
36 Interval kelas (Ik) = Skor Maksimum (NT) – Skor Minimum (NR)* ∑ kategori Ket: *Skor maksimum dan minimum berdasarkan skala pertanyaan di kuesioner.
Setelah data secara keseluruhan telah dientry ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS versi 17 for Windows, dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Adapun analisis statistik yang digunakan untuk mengolah data adalah: 1. Analisis deskriptif (sebaran, rata-rata, standar deviasi, dan gambaran berbagai variabel yang diteliti dan penjelasan dari hasil wawancara mendalam). 2. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk menguji hubungan antar variabel ordinal seperti kesejahteraan keluarga subjektif yang terdiri dari dimensi fisik, ekonomi, sosial, dan psikologis. Rumus Korelasi Spearman yang digunakan adalah: rs = 1- 6 ∑ di2 n (n2-1)
Keterangan: di2 = (Xi – Yi)2 rs
= Koefisien korelasi rank Spearman
di
= Selisih ranking Xi dan Yi
Yi = Ranking variabel Yi Xi = Ranking variabel Xi N
= Banyaknya pasangan data
3. Uji korelasi Pearson untuk menguji hubungan antara variabel-variabel diantaranya karakteristik TKW, karakteristik suami dan keluarga terhadap kontribusi ekonomi TKW, pola pengeluaran keluarga (dari TKW dan lainnya), dan kesejahteraan (objektif dan subjektif). Rumus korelasi Pearson yaitu:
Keterangan: r = koefisien korelasi Pearson X = variabel bebas Y = variabel terikat
37 Definisi Operasional Karakteristik suami dan istri adalah ciri-ciri individu seperti umur, pendidikan, dan pekerjaan suami serta istri Karakteristik keluarga adalah ciri-ciri yang digunakan untuk mengidentifikasi keluarga seperti besaran keluarga, umur, pendidikan, dan pekerjaan keluarga. Umur adalah usia suami dan istri atau anggota keluarga lainnya yang dinyatakan dalam tahun. Pendidikan suami dan istri adalah tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti atau ditamatkan oleh suami dan istri. Pekerjaan suami dan istri adalah jenis profesi yang dilakukan oleh suami dan istri yang dapat dibedakan menjadi pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan untuk mendapat imbalan/gaji/upah. Riwayat sebagai TKW adalah sumber informasi mengenai TKW yang terdiri dari lama istri menjadi TKW, kali keberangkatan, dan negara tujuan bekerja. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu rumah dengan masih atau tidak menjadi tanggungan dalam pmenuhan kebutuhan hidupnya. Adapun pengelompokkan berdasarkan BKKBN (1998) adalah keluarga besar >7 orang, keluarga sedang 5-7 orang, dan keluarga kecil ≤ 4 orang. Kontribusi ekonomi perempuan dalam keluarga adalah pendapatan yang dihasilkan oleh perempuan (istri) yang kemudian disumbangkan ke dalam total pendapatan keluarga. Kontribusi ekonomi perempuan (istri) dihitung berdasarkan perbandingan alokasi pendapatan perempuan (istri) sebagai TKW untuk keluarga dengan jumlah penghasilan keluarga secara keseluruhan dengan cara menjumlahkan pendapatan suami dan istri selama satu bulan. Pendapatan total keluarga adalah total uang yang diterima oleh keluarga dari suami, istri, dan anggota keluarga lainnya yang bekerja serta memperoleh gaji/upah termasuk di dalamnya juga dana bantuan yang diterima keluarga. Pengeluaran total keluarga adalah rata-rata jumlah uang yang dikeluarkan oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhannya, baik untuk pangan maupun nonpangan per bulan dalam satu bulan terakhir. Pengeluaran pangan adalah rata-rata pengeluaran keluarga yang dialokasikan untuk makanan dan minuman selama satu bulan terakhir.
38 Pengeluaran non pangan adalah rata-rata pengeluaran keluarga yang dialokasikan untuk kebutuhan barang-barang bukan makanan dan minuman selama satu bulan terakhir. Aset keluarga adalah seluruh kekayaan yang dimiliki keluarga berbentuk materi seperti uang, barang, kendaraan, modal atau sesuatu yang dapat ditukarkan dengan uang ketika dibutuhkan oleh keluarga. Pengeluaran khusus suami adalah rata-rata pengeluaran suami untuk memenuhi kebutuhannya dalam satu bulan terakhir. Hutang keluarga adalah sejumlah uang yang dipinjam oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhannya dalam jangka waktu tertentu. Kesejahteraan keluarga objektif adalah keadaan kesejahteraan keluarga yang dapat diukur dan dilihat secara wujud materi seperti pendapatan keluarga, pengeluaran pangan dan non-pangan keluarga menggunakan indikator garis kemiskinan BPS. Kesejahteraan keluarga subjektif adalah perasaan senang dan tingkat kepuasan terhadap kehidupan rumah tangga dan manajemen sumberdaya dalam keluarga, dimana apabila semakin puas atau bahagia perasaan anggota keluarga terhadap kehidupan dan gaya manajemen dalam keluarganya maka keluarga tersebut dapat dikatakan lebih sejahtera.