23
MET TODE PEN NELITIAN empat dan Waktu Pen nelitian Desain, Te De esain yang digunakan dalam pene elitian ini ad dalah crosss sectional study. s Desain crross section nal study adalah salah h satu cara a pengumpu ulan data dalam d waktu terrtentu dan tidak berke elanjutan. Penelitian P ini dilaksan nakan di In nstitut Pertanian Bogor ya ang berloka asi di Keca amatan Drramaga Ka abupaten Bogor. B n dilaksanakkan selama a empat bulan, terhitun ng mulai bu ulan Maret 2011 Penelitian hingga Juli 2011.
Contoh dan Teknik Penarikan Contoh Po opulasi pada a penelitian n ini adalah mahasiswa a TPB IPB ttahun 2010 yang sedang mengaktifka m n nada sam mbung. Subjek penelitian dipilih secara purposif dengan pertimbanga p an bahwa mahasiswa m ada dalam tahap t tingkat perrtama bera perkemba angan remajja akhir yan ng masih melakukan proses pecarian identita as diri dan relatiif mudah terpengaruh h, sehingga a kondisi in ni dimanfaa aftkan prod dusen untuk dija adikan targe et pasar. Survey S pend dahuluan dilakukan un ntuk menge etahui jumlah se erta identita as mahasiswa TPB yang mengonsumsi nada samb bung. Berdasarkkan hasil survey, diketahui d bahwa b 78 orang m mahasiswa TPB mengaktiffkan nada sambung s sa aat dilakuka an survey. Setelah S dip peroleh kera angka populasi tersebut, sebanyak 36 orang contoh bisa b diikutssertakan dalam d engambilan contoh pe enelitian dip perlihatkan pada penelitian. Tahapan proses pe 4 Gambar 4. Sebanya ak 2433 mah hasiswa ikut serta surveyy pengguna nada sambu ung
Seba anyak 78 orang mahasisw wa menyatakkan sedang mengaktifkan m n nada sambung sa aat survey
Seban nyak 36 mahasiswa menjjadi nden respon
Gambar 4 Tahapan proses peng gambilan co ontoh penellitian
24
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan pengisian kuesioner berupa karakteristik contoh (usia, jenis kelamin dan uang saku), karakteristik keluarga (jumlah anggota keluarga, pekerjaan kepala keluarga, dan pendapatan keluarga), kelompok acuan contoh, pola penggunaan nada sambung, pengetahuan, persepsi tentang nada sambung, serta perilaku contoh dalam pembelian nada sambung. Data sekunder berupa jumlah total mahasiswa TPB IPB serta usia mahasiswa TPB IPB diperoleh dari Direktorat TPB IPB. Variabel penelitian, skala data, kategori data serta cara perolehan data disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Variabel penelitian, skala data, kategori data serta cara penarikan data penelitian Skala Cara Variabel No. Data Dalam Kategori Data Perolehan Penelitian Kuesioner Data Menurut Cobb (2001) Pengisian 1. Usia contoh Data rasio Remaja akhir Kuesioner (16-19 tahun) Jenis kelamin Data 0: Laki-laki Pengisian 2. contoh nominal 1: Perempuan Kuesioner Uang saku Pengisian contoh per 3. Data rasio Kuesioner bulan 1: Orang tua 2: Rekan sekolah/bekerja 3: Pacar Pengisian Kelompok Data 4. 4: Tokoh idola Kuesioner Acuan Contoh nominal 5: Teman bermain 6: Guru/pakar 7: Rekan di internet 8: Lain-lain Berdasarkan kategori BKKBN Pengisian Jumlah anggota 5. Data rasio Kecil: ≤ 4 orang Kuesioner keluarga Sedang: 5-6 orang Besar: ≥7 orang 1: PNS 2: Pegawai Swasta 3: TNI/Polri Pengisian Pekerjaan Data 6. 4: Wiraswasta Kuesioner kepala keluarga nominal 5: Ibu Rumah Tangga (IRT) 6: Lain-lain Pendapatan Pengisian 7. Data rasio keluarga Kuesioner
25
Tabel 1 (Lanjutan) No.
Variabel Penelitian
Skala Data Dalam Kuesioner
8.
Pengetahuan contoh tentang nada sambung
Data ordinal
9.
Persepsi contoh terhadap nada sambung
Data ordinal
10.
Perilaku pembelian nada sambung
Data ordinal
Cara Perolehan Data
Kategori Data 1: Rendah (skor antara 033,3) 2: Sedang (skor antara 33,4-66,6) 3: Tinggi (skor antara 66,7-100) 1: Sangat tidak setuju (skor antara 16-28,8) 2: Tidak setuju (skor antara 28,9-41,6) 3: Kurang setuju (skor antara 41,7-54,4) 4: Setuju (skor antara 54,5-67,2) 5: Sangat setuju (skor antara 67,3-80) 1: Tidak pernah (skor antara 17-34) 2: Jarang (skor antara 35-51) 3: Sering (skor antara 52-68) 4:Selalu (skor antara 69-85)
Pengisian Kuesioner
Pengisian Kuesioner
Pengisian Kuesioner
Analisis Data Analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh adalah uji deskriptif dan uji regresi linier berganda. Analisis data yang digunakan untuk menjawab masing-masing tujuan adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik contoh (usia, jenis kelamin dan uang saku) dan karakteristik keluarganya (jumlah anggota keluarga, pekerjaan kepala keluarga, dan pendapatan keluarga) dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif untuk memberikan makna terhadap data yang diperoleh. 2. Kelompok acuan yang mempengaruhi contoh untuk mengonsumsi nada sambung dianalisis dengan menggunakan analisis statistika deskriptif. 3. Pola
penggunaan
nada
sambung
konsumen
dianalisis
dengan
menggunakan analisis statistika deskriptif untuk memberikan makna terhadap data yang diperoleh. 4. Aspek pengetahuan konsumen dianalisis dengan menggunakan analisis statistika
deskriptif.
Aspek
ini
diukur
dengan
pertanyaan
yang
26
menghasilkan data nominal dengan pilihan jawaban benar dan salah. Jawaban benar diberi bobot satu, sedangkan jawaban salah diberi poin nol.
Setelah
itu
contoh
digolongkan
berdasarkan
tiga
kategori
berdasarkan perolehan skor pengetahuan. Pembagian tiga kategori itu diperoleh dengan menggunakan rumus berikut (Umar 2003):
Berdasarkan rumus diatas, diperoleh rentang interval untuk kategori rendah (0-33,3), sedang (33,4-66,6) dan tinggi (66,7-100). 5. Persepsi contoh terhadap nada sambung dianalisis dengan analisis statistika deskriptif. Pengukuran persepsi contoh ini dilakukan dengan pertanyaan yang menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima peringkat. Jawaban “sangat tidak setuju” diberi bobot satu, “tidak setuju” diberi bobot dua, “kurang setuju” diberi bobot tiga, “setuju” diberi nilai empat dan “sangat setuju” memiliki poin lima. Persepsi contoh terhadap nada sambung kemudian dibagi menjadi lima kategori, yaitu “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “kurang setuju”, “setuju”, dan “sangat setuju”. Penentuan kelas interval persepsi contoh dilakukan dengan rumus berikut (Umar 2003):
Berdasarkan rumus diatas dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 16, diperoleh interval skor untuk kategori “sangat tidak setuju” sebesar 1628,8, “tidak setuju” sebesar 28,9-41,6, “kurang setuju” sebesar 41,7-54,4, “setuju” sebesar 54,5-67,2 dan “sangat setuju” sebesar 67,3-80. 6. Persepsi contoh terhadap tiap butir pernyataan yang mengukur tingkat persepsi contoh dilakukan dengan pertanyaan yang menggunakan skala Likert dengan lima peringkat. Jawaban “sangat tidak setuju” diberi bobot satu, “tidak setuju” diberi bobot dua, “kurang setuju” diberi bobot tiga, “setuju” diberi nilai empat dan “sangat setuju” memiliki poin lima. Persepsi contoh terhadap tiap poin pernyataan dinyatakan dalam lima kategori, yaitu “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “kurang setuju”, “setuju”, dan “sangat setuju”. Penentuan kelas interval persepsi contoh dilakukan dengan rumus berikut (Umar 2003):
27
Berdasarkan rumus diatas dengan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 1, diperoleh rataan untuk kategori “sangat tidak setuju” sebesar 0-1,8, “tidak setuju” sebesar 1,9-2,6, “kurang setuju” sebesar 2,7-3,4, “setuju” sebesar 3,5-4,2 dan “sangat setuju” sebesar 4,3-5. 7. Variabel perilaku konsumsi nada sambung diukur dengan menggunakan pertanyaan berskala Likert yang memiliki empat peringkat. Jawaban “tidak pernah” diberi bobot satu, “jarang” bernilai dua, “sering” berbobot tiga, sedangkan “selalu” diberi nilai empat. Perilaku konsumsi nada sambung kemudian dibagi menjadi empat kategori, yaitu “tidak pernah”, “jarang”, “sering”, dan “selalu”. Pembagian kategori itu diperoleh dengan menggunakan rumus berikut (Umar 2003):
Berdasarkan rumus diatas dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 17, diperoleh interval skor untuk kategori “tidak pernah” sebesar 17-34, “jarang” sebesar 35-51, “sering” sebesar 52-68, dan “selalu” sebesar 6985. 8. Tiap poin pernyataan tentang perilaku konsumsi nada sambung diukur dengan menggunakan pertanyaan berskala Likert yang memiliki empat peringkat. Jawaban “tidak pernah” diberi bobot satu, “jarang” bernilai dua, “sering” berbobot tiga, sedangkan “selalu” diberi nilai empat. Perilaku konsumsi nada sambung kemudian dibagi menjadi empat kategori, yaitu “tidak pernah”, “jarang”, “sering”, dan “selalu”. Pembagian kategori itu diperoleh dengan menggunakan rumus berikut (Umar 2003):
Berdasarkan rumus diatas dengan nilai tertinggi 4 dan nilai terendah 1, diperoleh interval skor untuk kategori “tidak pernah” sebesar 1-1,75, “jarang” sebesar 1,76-2,5, “sering” sebesar 2,6-3,25, “selalu” sebesar 3,26-4. 9. Pengaruh usia, uang saku, jenis kelamin, kelompok acuan, pengetahuan dan persepsi konsumen terhadap perilaku pembelian nada sambung dianalisis dengan uji regresi. Persamaan regresi yang digunakan adalah: y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + β5x5 + β6x6 + e
28
Keterangan: Y = Perilaku pembelian nada sambung α = Konstanta regresi β = Koefisien regresi x1 = Pengetahuan konsumen x2 = Persepsi konsumen x3 = Usia x4 = Uang saku x5 = Jenis kelamin x6 = Kelompok acuan e = Kesalahan
Definisi Operasional Karakteristik individu adalah ciri-ciri individu yang meliputi usia, jenis kelamin, dan uang saku. Ciri-ciri individu tersebut dijabarkan di bawah ini: •
Usia adalah umur contoh yang dinyatakan dalam tahun
•
Jenis kelamin adalah perbedaan contoh berdasarkan ciri biologis dengan kategori laki-laki dan perempuan
•
Uang saku adalah nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah dan menggambarkan pengeluaran dan perolehan uang berupa pemberian orang tua/saudara, upah kerja dan/atau beasiswa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai mahasiswa selama satu bulan.
Kelompok acuan adalah orang-orang yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan contoh. Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga contoh yang meliputi jumlah anggota keluarga, pekerjaan orang tua dan pendapatan keluarga. •
Jumlah anggota keluarga adalah jumlah anggota keluarga inti contoh yang dinyatakan dalam jumlah orang. Jumlah anggota keluarga dikelompokkan menjadi keluarga kecil (anggota keluarga ≤ 4 orang), keluarga sedang (anggota keluarga 5-6 orang), dan keluarga besar (anggota keluarga ≥ 7 orang).
•
Pekerjaan orang tua adalah jenis pekerjaan yang dilakukan orang tua untuk mendapatkan nafkah dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Kode satu untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), kode dua untuk pegawai swasta, kode tiga untuk TNI/Polri, kode empat untuk wiraswasta, kode
29
lima untuk tidak bekerja/ibu rumah tangga, dan kode enam untuk jenis pekerjaan lain. •
Pendapatan keluarga adalah total seluruh pendapatan anggota keluarga yang bekerja.
Nada sambung adalah rekaman suara yang dibeli seorang konsumen operator seluler sehingga orang yang menghubunginya akan mendengarkan rekaman itu saat melakukan panggilan telepon. Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki contoh tentang produk nada sambung dan disimpan dalam memori jangka panjang. Persepsi konsumen adalah penilaian seorang konsumen terhadap nada sambung berdasarkan stimulus yang diterima dan pengetahuan yang telah didapatnya di masa lalu. Perilaku pembelian adalah tahap akhir dari proses pengambilan keputusan konsumen yang ditunjukkan dalam tingkat frekuensi pembelian nada sambung.