25
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain ini digunakan untuk melihat data karakteristik keluarga, karakteristik anak, sensitivitas ibu dan kelekatan. Restrospective yaitu penelitian yang menggali data mengenai pengalaman masa lampau responden yaitu untuk melihat data riwayat perkembangan anak. Penelitian dilakukan di Kampung Adat Urug yang berkedudukan di lereng pegunungan Halimun, tepatnya di Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive di Kampung Adat Urug yang merupakan kampung adat yang masih memegang teguh budaya Suku Sunda di berbagai aspek kehidupannya sehingga berbeda dengan masyarakat Sunda pada umumnya yang sedikit demi sedikit meninggalkan kebudayaan leluhurnya. Selain itu Kampung Adat Urug telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Bogor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai Cagar Budaya. Waktu pengambilan data yaitu pada bulan April sampai Mei 2011.
Cara Pemilihan Contoh Populasi penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anak usia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug. Contoh dari penelitian ini adalah anak dan ibu. Anak yang menjadi contoh memiliki kriteria usia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug yang berasal dari keluarga utuh dengan ayah sebagai kepala keluarga, sedangkan ibu yang menjadi contoh merupakan pengasuh utama anak. Anak dengan usia 3-5 tahun diambil karena termasuk pada kategori anak usia prasekolah dengan tahapan perkembangan kelekatan menurut Bowlby (1951) diacu dalam Brooks (2001), berada pada tahap yang sama yaitu tahap membangun kerjasama. Adapun responden dari penelitian ini adalah ibu yang merupakan pengasuh utama dari anak yang berusia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug.
26
Cara pemilihan contoh dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling yaitu teknik sampling dengan melakukan pengacakan sesuai dengan perbandingan jumlah populasi pada setiap wilayah. Berdasarkan data dari Puskesmas Desa Kiarapandak, jumlah anak usia 3-5 tahun di Kampung Adat Urug yaitu 124 orang. Secara geografis Kampung Adat Urug terbagi menjadi tiga bagian yaitu Urug Tonggoh, Uruh Tengah dan Urug Lebak. Total sampel penelitian ini adalah 60. Berdasarkan rumus Slovin, berikut adalah formulasi perhitungan sampel: n=N/(1+Ne2)
Keterangan
n= N/(1+N.0,092)
n= Jumlah sampel
n= 124/ (1+124. 0,092)
N= Jumlah populasi
n= 60
e= Persen toleransi ketidaktelitian
Berikut ini adalah kerangka pemilihan contoh penelitian: Kampung Adat Urug (N=124)
Urug Tonggoh (N=25)
L=5
P=7
Urug Tengah (N=43)
L=11
P=10
Purposive
Urug Lebak (N=56)
L=14
P=13
Purposive Proportional Random Sampling
Gambar 2 Cara pemilihan contoh. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data penelitian bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap contoh dengan alat bantu kuesioner yang meliputi data karakteristik budaya; karakteristik keluarga (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan besar keluarga); karakteristik anak (usia, jenis kelamin, urutan dalam keluarga); riwayat perkembangan anak (riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat pemberian ASI) menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan nilai cronbach alpha 0,890; sensitivitas ibu (ekspresi wajah, ekspresi
27
bicara, posisi dan kontak fisik, ekspresi kasih sayang, dan pengendalian disiplin) menggunakan kuesioner CARE-Index dengan nilai cronbach alpha yaitu 0,862; dan kelekatan (perilaku bereksplorasi, respon kasih sayang dan kesadaran sosial) menggunakan kuesioner Attachment Q-Sort dengan nilai cronbach alpha yaitu 0,713. Data sekunder dalam penelitian meliputi jumlah penduduk Kampung Adat Urug, monografi desa. Rincian jenis dan cara pengumpulan data disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Jenis dan cara pengumpulan data Jenis data Primer Primer
Variabel
Primer
Karakteristik budaya Karakteristik keluarga • Usia • Lama pendidikan • Status Pekerjaan • Pendapatan • Besar keluarga Karakteristik anak: • Usia • Jenis kelamin • Urutan kelahiran Riwayat perkembangan anak • Riwayat kehamilan • Riwayat persalinan • Riwayat pemberian ASI Sensitivitas ibu
Primer
• Ekspresi wajah • Ekspresi bicara • Posisi dan kontak fisik • Ekspresi kasih sayang • Pengendalian disiplin Kelekatan
Primer
Primer
• Perilaku bereksplorasi • Respon kasih sayang • Kesadaran sosial Sekunder Data demografi desa
Alat bantu dan skala data Kuesioner Kuesioner Rasio Rasio Nominal Rasio Rasio
Responden/ sumber Kepala adat Ibu
Cara pengumpulan data Wawancara mendalam Wawancara
Kuesioner Rasio Nominal Nominal Kuesioner
Ibu
Wawancara
Ibu
Wawancara retrospektif
Kuesioner (CARE-Index) Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
Anak dan ibu
Wawancara dan observasi
Kuesioner (Attachment Q-Sort) Ordinal Ordinal Ordinal
Anak dan ibu
Wawancara dan observasi
Data desa
Wawancara
secara
Ordinal Ordinal Ordinal
28
Sensitivitas ibu diukur dengan menggunakan CARE-Index (Child Adult Relational Experimental Index) yang diadopsi dan dimodifikasi oleh peneliti. CAREIndex adalah pengukuran interaksi ibu dan anak yang sederhana. Instrumen ini dikembangkan oleh Crittenden tahun 1994. Instrumen ini diukur melalui wawancara kepada ibu dan observasi terhadap interaksi antara ibu dan anak (Crittenden 2010). Kelekatan
diukur
menggunakan
instrumen
Attachment
Q-Sort
yang
dikembangkan oleh Everett Water dan Kathleen E Deane pada tahun 1985. AQS didesain dengan pernyataan yang sesuai dengan perilaku alami yang dilakukan anak di rumah. Instrumen ini menggambarkan perilaku anak yang diobservasi selama berinteraksi dengan ibu. Instrumen ini telah digunakan secara luas dan memiliki validitas dalam mengukur index tentang kelekatan aman (Water 1985) diacu dalam Bost (1998). Metode ini
lebih
baik
daripada strength
situation
procedure
yang
dikembangkan oleh Ainsworth (1978) dengan metode eksperimen di laboratorium karena AQS dapat dilakukan dirumah dengan memiliki validitas yang ekologis dan tidak memerlukan pemisahan dengan ibu yang menyebabkan stres anak. Aplikasi AQS pada budaya yang beragam dapat menyesuaikan diri pada prototypical perilaku dasar rasa aman pada anak yang memiliki latarbelakang yang berbeda. Selain itu metode ini sesuai untuk melihat secara garis besar tipe kelekatan anak yang terbagi menjadi dua yaitu kelekatan aman dan kelekatan tidak aman (Ijzendoorn et al. 2004).
Pengolahan dan Analisis Data Tahap pengolahan data dilakukan dengan kegiatan seperti editing, coding, entrying, dan cleaning. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif mencakup rata-rata, nilai maksimum dan minimum yang digunakan untuk semua
data
kuantitatif.
Sistem
skoring
dilakukan
pada
variabel
riwayat
perkembangan anak dan sensitivitas yaitu dengan menjumlahkan dan dibuat persentasinya kemudian dikategorikan dengan menggunakan Cut off Point yaitu: kurang (<60%), sedang (60%-80%), baik (>80%).
29
Analisis inferensia yang dilakukan adalah Uji chisquare untuk menganalisis hubungan antara variabel nominal dan korelasi Pearson untuk menganalisis hubungan antar variabel pada data rasio. Pada kuesioner terdapat data mengenai karakteristik anak, karakteristik keluarga, riwayat perkembangan anak, sensitivitas ibu dan kelekatan. Berikut merupakan pengolahan data pada setiap variabel: Karakteristik keluarga yang terdiri atas usia orang tua, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan besar keluarga. Berdasarkan Papalia et al. (2009), usia ibu dibagi menjadi tiga kategori yakni dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa tua (>60 tahun). Tingkat pendidikan orang tua diukur berdasarkan pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti orang tua yaitu (1) tidak tamat SD, (2) SD, (3) SMP, (4) SMA. Jenis pekerjaan orang tua merupakan pekerjaan utama yang dilakukan orang tua untuk menghidupi keluarga yaitu (1) tidak bekerja, (2) petani, (3) buruh tani, (4) wiraswasta, (5) swasta, (6) PNS/ ABRI, (7) lainnya. Data pendapatan orang tua diperoleh dari pendapatan total keluarga, dikelompokkan menjadi sama dengan kurang dari Rp1.000.000, antara Rp1.000.001 sampai dengan Rp2.000.000, antara Rp2.000.00 sampai dengan Rp3.000.000, dan sama dengan lebih dari Rp3.000.001. Pendapatan perkapita diklasifikasikan menjadi keluarga miskin dengan pendapatan perkapita kurang dari Rp185.335 dan keluarga tidak miskin dengan pendapatan perkapita lebih dari Rp185.335 sesuai dengan data BPS (2010) menunjukkan bahwa garis kemiskinan Kabupaten Bogor adalah sebesar Rp185.335 per kapita. Data besar keluarga dikelompokan berdasarkan data BKKBN (1998) yaitu keluarga kecil (≤4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar (≥8 orang). Karakteristik anak terdiri atas usia, jenis kelamin, dan urutan kelahiran. Usia dibedakan menjadi tiga kategori yaitu 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun. Jenis kelamin dibedakan menjadi (1) laki-laki, (2) perempuan. Urutan kelahiran diklasifikasi menjadi (1) anak tunggal, (2) anak sulung, (3) anak tengah dan (4) anak bungsu. Riwayat perkembangan anak terdiri atas riwayat kehamilan, riwayat persalinan dan riwayat pemberian ASI. Riwayat kehamilan meliputi keadaan kesehatan, keadaan psikologi, perilaku pengasuhan selama kehamilan. Pertanyaan terdiri atas 25 pertanyaan tertutup dengan skala dikotomi (1= ya, 0= tidak). Riwayat kehamilan ini
30
dikategorikan menjadi (1) kurang (<60%), (2) sedang (60%-80%), (3) baik (>80%). Riwayat persalinan terdiri atas jenis persalinan, kelainan persalinan, jasa persalinan, dan umur kelahiran. Pertanyaan terdiri atas 15 pertanyaan, kemudian dilakukan komposit kemudian dikategorikan menjadi (1) kurang (<60%), (2) sedang (60%80%), (3) baik (>80%). Riwayat pemberian ASI terdiri atas inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif, pemberian prelaktal, frekuensi dan lama pemberian ASI, serta interaksi selama pemberian ASI. Kuesioner terdiri atas 20 pertanyaan dengan jawaban (0) tidak (1) ya. Kemudian hasil tabulasi digolongkan menjadi (1) kurang (<60%), (2) sedang (60%-80%), (3) baik (>80%). Sensitivitas ibu diukur dengan instrumen CARE-Index yang diadopsi oleh peneliti sesuai dengan budaya dan kondisi setempat. Kuesioner terdiri atas 25 pertanyaan yang terdiri atas lima dimensi yaitu ekspresi wajah, ekspresi bicara, posisi dan kontak fisik, ekspresi kasih sayang, dan pengendalian disiplin (Crittenden 2010). Setiap dimensi terdiri atas lima pertanyaan yang terdiri atas pertanyaan positif dan negatif. Setiap item pertanyaan diukur menggunakan skala likert yaitu 1) tidak pernah, 2) jarang, 3) kadang-kadang, 4) sering. Hasilnya dijumlahkan pada setiap dimensi selanjutnya dikompositkan pada seluruh dimensi sehingga diperoleh skor minimum 25 dan skor maksimum 100. Hasilnya dijumlahkan dan dikategorikan menjadi (1) rendah (<60%), (2) sedang (60%-80%), (3) tinggi (>80%). Kelekatan diukur dengan menggunakan instrumen Attachment Q-Sort (1987). Instrumen ini terdiri atas 90 pertanyaan, setelah itu peneliti memilih 30 pertanyaan yang sesuai dengan kesesuaian pertanyaan dengan kondisi dan lokasi penelitian. Hasil observasi dikelompokan dalam tiga tingkatan menggunakan skala Stapel berkisar dari tidak sesuai sampai sesuai yaitu dari nilai -1, 0 dan +1. Nilai -1 menunjukkan kelekatan tidak aman, nilai +1 menunjukkan kelekatan yang aman dan nilai tengah tidak spesifik mengartikan tipe kelekatan karena anak tidak memiliki kesempatan untuk melakukan situasi yang diobservasi tersebut. Pertanyaan sejumlah 30 terdiri atas 3 dimensi yaitu perilaku eksplorasi, respon kasih sayang dan kesadaran sosial. Kemudian seluruh item pertanyaan dijumlahkan dengan nilai
31
minimal -30 dan nilai maksimal +30. Hasil nilai diklasifikasikan menjadi kelekatan yang tidak aman (-30 sampai 0) dan kelekatan yang aman (0 sampai +30). Analisis hubungan antar variabel secara statistik deskriptif digunakan tabulasi silang. Analisis secara inferensia akan menggunakan: 1. Uji chisquare Analisis inferensia digunakan untuk melihat hubungan pada tabulasi silang beberapa variabel nominal seperti jenis kelamin dan status pekerjaan ibu dengan variabel sensitivitas. X2 = N
m k
∑ ∑
F2ij -1
i=1 j=1
(F.i) (F.j) 2. Uji Korelasi Pearson Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel karakteristik anak dengan sensitivitas, karakteristik keluarga
dengan sensitivitas, riwayat
perkembangan anak dengan sensitivitas dan sensitivitas ibu dengan kelekatan rs = 1-∑d2i n (n-1)
Definisi Operasional Karakteristik anak adalah keadaan anak berdasarkan usia, jenis kelamin dan urutan kelahiran Keluarga utuh adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak dimana ibu sebagai pengasuh utama dan ayah sebagai kepala keluarga Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga terdiri atas ayah, ibu, anak. Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan utama orang tua. Pendidikan orang tua adalah lama pendidikan formal yang ditempuh oleh orang tua yang diukur dalam lamanya pendidikan dan dikategorikan menjadi tidak pernah sekolah, SD, SMP, dan SMA. Riwayat perkembangan anak adalah pengalaman masa lalu ibu yang terkait rentang perkembangan anak yang dimulai dari masa kehamilan, kelahiran dan pemberian ASI yang dilihat secara retrospektif.
32
Riwayat kehamilan adalah pengalaman yang dirasakan ibu selama anaknya berada dalam kandungan yang berkisar 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Riwayat kehamilan ini terdiri atas keadaan kesehatan, psikologis dan perilaku pengasuhan selama kehamilan. Riwayat persalinan adalah pengalaman ibu dan anak ketika proses keluarnya bayi dari rahim menuju dunia luar yang terdiri atas jenis persalinan, proses persalinan, jasa persalinan, dan umur kelahiran. Riwayat pemberian ASI adalah pengalaman yang dialami ibu dan anak selama pemberian air susu ibu melakui proses menyusui yang terdiri atas inisiasi dini, pemberian ASI eksklusif, frekuensi dan lama pemberian ASI, dan interaksi selama pemberian ASI. Sensitivitas ibu adalah kemampuan ibu untuk menerima sinyal-sinyal yang diberikan anak yang terdiri atas beberapa aspek yaitu ekspresi wajah, ekspresi bicara, posisi dan kontak fisik, ekspresi kasih sayang, dan pengendalian disiplin yang diukur dengan instrumen CARE-Index. Kelekatan/attachment adalah ikatan/hubungan psikologis yang kuat pada seseorang yang menjadi sumber rasa aman agar anak dapat bereksplorasi, merespon kasih sayang dan memiliki kesadaran sosial. Kelekatan dapat dibedakan menjadi kelekatan yang aman dan kelekatan yang tidak aman dan diukur menggunakan instrumen Attachment Q-Sort. Kelekatan yang aman adalah tipe kelekatan yang memberikan dasar rasa aman bagi anak sehingga anak nyaman disisi ibu, takut ditinggalkan, mencari ibu saat dibutuhkan, namun berusaha mengeksplorasi lingkungannya dan anak merasa gembira saat ibu kembali. Kelekatan yang tidak aman adalah tipe kelekatan dimana anak inkonsisten, menghukum dan tidak responsif emosinya terhadap ibu, relatif tidak lekat dengan ibu dan stres saat ibu pergi dan saat ibu kembali anak kurang merespon, mengabaikan, menghindar atau menolak.