MODUL PERKULIAHAN
Mengelola Waktu dan Menyusun Prioritas
Fakultas
Program Studi
Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
08
MK90004
Addys Aldizar, LSQ, MA
Abstract
Kompetensi
Waktu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Kita hidup dalam waktu yang terbatas dan terus berjalan. Banyak hal yang harus dilakukan dalam waktu yang terbatas. Dalam bab ini dibahas tentang pengertian manajemen waktu, jenisjenis waktu, cara pengelolaannya, pengertian tentang prioritas, menentukan prioritas kegiatan, dan penerapannya dalam kehidupan.
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian manajemen waktu, jenisjenis waktu, cara pengelolaan waktu sesuai dengan jenisnya, menerapkan pengelolaan waktu dalam kehidupannya, menjelaskan tentang pengertian prioritas, macam-macam prioritas, menyusun prioritas dan menerapkannya dalam kehidupan.
PENGANTAR
Pepatah lama namun masih tetap relevan mengatakan: “Waktu adalah uang”, demikian orang Barat bicara. Orang Arab berkata: “Waktu laksana pedang, barang siapa bermain-main dengan waktu, maka waktu akan menebas lehermu”. Begitu seringnya kita mendengar pepatah tersebut diucapkan. Tetapi sadarkah kita kalau waktu begitu berharga? Pikirkanlah, berapa banyak yang sudah kita lakukan dalam kurun aktu hidup kita? Apa yang sudah Anda capai? Waktu adalah hal yang unik. Kita hidup di dalamnya tapi kita tidak bisa merabanya, tidak bisa melihatnya. Waktu adalah sumber pendapatan yang tidak dapat diganti, tidak dapat disimpan. Kita tidak mungkin mendapatkan waktu yang kita butuhkan meskipun mengeluarkan biaya. Waktu hanya bisa dimanfaatkan secara optimal atau disiasiakan oleh seseorang, organisasi atau bangsa. Waktu amat berharga dalam kehidupan manusia, karena waktu tak dapat dibeli dengan uang. Waktu merupakan anugrah yang tak terhingga yang diberikan Allah SWT, maka untuk tidak menyia-nyiakan waktu kita harus membuat waktu tersebut berharga untuk hal-hal yang bermanfaat.
PENGERTIAN
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektivitas terlihat dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan efisien tidak lain mengandung dua makna,yaitu makna pengurangan waktu yang ditentukan, dan makna investasi waktu menggunakan waktu yang ada. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang berarti rasio output dengan input. Tampak dan dirasakan seperti membuang-buang waktu dengan mengikuti fungsi manajemen dalam mengelola waktu. Merencanakan terlebih dahulu penggunaan waktu bukanlah suatu pemborosan melainkan memberikan pedoman dan arah bahkan pengawasan terhadap waktu. Manajemen waktu adalah sebauh aktivitas untuk memanfaatkan waktu yang tersedia dan potensi-potensi yang tertanam dalam diri kita untuk mencapai tujuan-tujuan penting dalam kehidupan kita. Manajemen waktu: aktivitas memanfaatkan
‘16
2
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
waktu yang tersedia
untuk mencapai tujuan. Manfaatkan waktu karena waktu tidak dapat diganti, disimpan dan kembali. Di lihat secara komprehensif pekerjaan yang hendak dikerjakan dan rumusan tertulis sebuah rencana dapat diketahui prioritas hubungan antar aktifitas yang akan dikerjakan sendiri serta didelegasikan. Jebakan yang sering muncul disini adalah rasa percaya diri dapat cepat bila dikerjakan sendiri dimana itu perasaan yang kurang tepat. Setelah pengorganisasian terjadi maka penggerakan pun dilakukan yang mencakup pelaksanaan sendiri dan pemberian motivasi kepada pemegang delegasi. Satu hal yang penting ialah komitmen kuat untuk konsisten pada rencana dan mengeliminasi gangguan-gangguan termasuk permintaan bantuian dari atasan maupun bawahan dengan cara berani mengatakan “TIDAK”. Akhirnya setelah selesai tuntas pekerjaan dilakukan pengawasan berdasarkan rencana, yang tidak lupa memberikan reward terhadap keberhasilan. Dalam situasi waktu sesuai rencana belum habis sedangkan pekerjaan telah tuntas seyogyanya
dipergunakan
untuk
menambah
kuantitas,
merencanakan
pekerjaan
selanjutnya dan atau investasi waktu. Pendek kata, kualitas manajamen waktu berpedoman kepada empat indikator,yaitu: tetap merencanakan, tetap mengorganisasikan, tetap menggerakkan, dan tetap melakukan pengawasan. Empat prinsip tersebut, applikabel dalam semua pekerjaan. Variasi terjadi dalam kerumitan dan kecepatan setiap tahap dilakukan. Perencaaan jangka panjang jelas lebih rumit dan relatif lama dari perencanaan jangka pendek, bahkan karena begitu pendeknya dimungkinkan perencanaan begitu singkat yang berlangsung dalam hitungan detik
KIAT PENGATURAN WAKTU
Berikut beberapa aturan sederhana yang dapat diikuti untuk melakukan pengaturan waktu yang lebih baik: 1. Jangan Menangguhkan. Lakukan saat ini juga. Saat orang menunda sesuatu, itu berarti membunuh daya gerak pencapaian pada tujuan saat ini dan menghalangi kesempatan di masa mendatang lantaran waktu yang tersumbat. Cara untuk mencegah penundaan adalah dengan merancang deadline untuk tujuan yang harus dicapai. Menghindari deadline terakhir membawa penundaan yang diatur tujuan sebagai perantara untuk mencapai setingkat demi setingkat menuju tujuan.
‘16
3
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
2. Lacak Aktivitas Anda. Memori adalah penuntun yang payah, jika ini berhubungan dengan menetapkan bagaimana Anda melewatkan waktu Anda. Cara terbaik untuk merekam aktivitas Anda sepanjang hari adalah dengan mendata apa yang Anda lakukan. Kebanyakan orang akan menemukan kalau mereka memiliki tiga jam dalam tiap hari yang sebenarnya dapat digunakan untuk hal yang lebih membangun atau tindakan yang efisiean. Kurangi waktu yang Anda gunakan untuk bertelepon, membolak-balik majalah atau surfing di web yang tak mengahasilkan apapun, dan batasi kegiatan-kegiatan yang tak penting
3. Berkonsentrasi Pada Hasil. Banyak orang melewatkan waktu mereka sepanjang hari dengan aktivitas yang hiruk-pikuk, tapi hanya sedikit membuahkan hasil. Itu semua terjadi karena mereka tak berkonsentrasi pada hal yang benar. Jangan terkecoh antara bekerja secara efisien dan bekerja secara efektif. Aktivitas dapat memang kadang dapat membebaskan dari tekanan tapi itu tak mencapai tujuan Anda. Dengan lebih berkonsentrasi pada sedikit preoritas 'utama' secara teratur. Anda dapat mencapai lebih banyak hal dalam waktu singkat.
4. Ingat Prisip 80/20. 20% kunci aktivitas Anda akan memberi Anda 80% dalam bentuk hasil.
Tujuan
Anda
adalah
mengubah
ini
untuk
memastikan
kalau
Anda
berkonsentrasi sebanyak usaha yang mungkin Anda lakukan untuk hasil tertinggi dari tujuan. 5. Gunakan Waktu Perjalanan Dengan Bijaksana. Sangat mudah untuk mengabaikan waktu yang dilakukan untuk menempuh perjalanan dalam penafsiran manajeman waktu. Pertimbangkan dengan hati-hati apakah ini merupakan waktu yang sesuai dimana Anda dapat juga menggunakannya secara lebih produktif. Sebagai contoh, jika Anda memilih naik bus atau kereta untuk menuju tempat kerja, apakah ini menyediakan kesempatan untuk membuat penggunaan waktu Anda jadi lebih baik? Atau jika Anda nyetir sendiri, apa Anda bisa mendengarkan rekaman pendidikan atau motivasional yang dapat membuat Anda memperbaiki ketrampilan dan lebih produktif?
6. Bangun Rancangan Aksi. Sebuah rencana tindakan merupakan daftar pendek dari tugas yang harus dilengkapi untuk mencapai sebuah tujuan. Ini beda dengan To Do list dimana fokus utmanya adalah pencapaian tujuan, (dan langkah untuk mencapainya secara spesifik) dari pada hanya membuat tujuan untuk dicapai dalam
‘16
4
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
periode waktu. Kapanpun Anda ingin mencapai sesuatu, buat gambaran gambalng dari rencana tindakan, ini akan memberi Anda kesempatan untuk lebih berkonsentrasi pada tahap pencapaian itu, dan memonitor kemajuannya dalam perwujudan.
7. Merespons dengan cepat. Sebagai contoh, urus mail Anda begitu Anda menerima surat. Jangan biarkan tagihan dan surat-surat itu membebani Anda. Jika Anda tak bisa membalas sebuah surat saat itu juga, buat file di tempat khusus yang mudah dilihat, dan tuliskan di amplop tindakan yang dibutuhkan serta tanggal dimana Anda dapat menyelesaikannya.Ketika memungkinkan, lakukan tindakan pada hari yang sama saat Anda menerimanya. Jangan biarkan komputer, meja dan pikiran Anda jadi bertumpuk dengan hal yang tak berguna.
8. Bersikap Tegas. Belajarlah berkata tidak pada orang lain. Waktu Anda sangat berharga. Jadi jangan biarkan orang lain menentukan atau memanfaatkan Anda untuk kepentingan rencana mereka. Batasi gangguan sebisa mungkin. Tutup pintu Anda, matikan nada dering telepon atau minta dengan terus terang agar Anda tidak diganggu. 9. Jadwalkan Waktu Untuk Bersantai. Saat Anda mengatur waktu dan bisnis Anda, pastikan untuk menyisihkan saat untuk bersantai.
Tugas pertama Anda untuk dapat mengatur waktu dengan lebih baik adalah membuat mendaftar seberapa banyak waktu yang Anda buang sia-sia selama sehari, dari sana atur ulang aktivitas Anda untuk melakukan yang lebih maksimal dalam setiap menit. Lebih dari segalanya, berpegang-teguhlah pada rencana Anda. Jadwal yang Anda buat hanya dapat terlaksana dengan benar hanya jika Anda keukeh dengan itu. Nah, dengan mengikuti tips ini kami harap Anda akan memiliki lebih banyak ruang untuk melakukan hal-hal yang ingin Anda capai dalam hidup Anda.
MANAJEMEN WAKTU DAN KUALITAS DIRI
Terdapat hubungan yang erat antara manajemen waktu dan kualitas diri, terutama dalam perspektif agama. Dalam Al-Qur’anul Karim Surat Al-Ashr (103): 1-3, Allah berfirman yang artinya sebagai berikut.
‘16
5
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia memang benar-benar berada dalam kerugian apabila tidak memanfaatkan waktu yang telah diberikan oleh Allah secara optimal untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik. Hanya individu-individu yang beriman dan kemudian mengamalkannyalah yang tidak termasuk orang yang merugi, serta mereka bermanfaat bagi orang banyak dengan melakukan aktivitas dakwah dalam banyak tingkatan.
Lebih lanjut, dalam Al-Qur’an surat Al-Imran (3) ayat 104, Allah berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” Dengan demikian, hanya orang-orang yang mengerjakan yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkarlah orang-orang yang memperoleh keuntungan. Setiap muslim yang memahami ayat di atas, tentu saja berupaya secara optimal mengamalkannya. Dalam kondisi kekinian dimana banyak sekali ragam aktivitas yang harus ditunaikan, ditambah pula berbagai kendala dan tantangan yang harus dihadapi. Seorang muslim haruslah pandai untuk mengatur segala aktivitasnya agar dapat mengerjakan amal shalih setiap saat, baik secara vertikal maupun horizontal. Secara
‘16
6
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
vertikal, dirinya menginginkan sebagai ahli ibadah, dengan aktivitas qiyamullail, shaum sunnah, bertaqarrub illallah, dan menuntut ilmu-ilmu syar’i. Dalam hubungannya secara horizontal, ia menginginkan bermuamalah dengan masyarakat, mencari maisyah bagi keluarganya, menunaikan tugas dakwah di lingkungan masyarakat, maupun di tempattempat lainnya. Semua itu tentu saja harus diatur secara baik, agar apa yang kita inginkan dapat terlaksana secara optimal, tanpa harus meninggalkan yang lain. Misalnya, ada orang yang lebih memfokuskan amalan-amalan untuk bertaqarrub ilallah, tanpa bermu’amalah dengan masyarakat. Ada juga yang lebih mementingkan kegiatan muamalah dengan masyarakat, tetapi mengesampingkan kegiatan amalan ruhiyahnya. Dalam
hal
ini,
manajemen
waktu
untuk
merencanakan,
mengatur,
dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada haruslah memiliki landasan-landasan berikut. 1. Pengetahuan kaidah yang rinci tentang optimalisasi waktu Setiap muslim, hendaknya memahami dan mengetahui kaidah-kaidah yang rinci tentang cara mengoptimalkan waktunya. Hal ini bertujuan untuk kebaikan dan kemaslahatan dirinya dan orang lain. Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnul Jauzi, Imam Nawawi, dan Imam Suyuthi adalah orang-orang yang menjadi teladan bagi orangorang yang bisa mengoptimalkan waktu semasa hidupnya. 2. Memiliki manajemen hidup yang baik Setiap muslim haruslah pandai mengatur segala urusan hidupnya dengan baik, menghindari kebiasaan yang tak jelas, matang dalam pertimbangan dan mempunyai perencanaan sebelum melakukan pekerjaan. Ia harus berpikir, membuat program, mempersiapkan, mengatur dan melaksanakannya. 3. Memiliki Wudhuhul Fikrah Seorang muslim haruslah memiliki keluasan atau fleksibilitas dalam berpikir, seperti mampu berpikir benar sebelum bertindak, berpengetahuan luas, mampu memahami substansi pemikiran dan paham. Hal itu penting sebagai dasar pengembangan berpikir ilmiah. 4. Visioner Seorang muslim juga harus memiliki pandangan jauh ke depan, bisa mengantisipasi berbagai persoalan yag akan terjadi di tahun-tahun mendatang. 5. Melihat secara utuh setiap persoalan
‘16
7
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Setiap orang yang dapat mengatur waktunya secara optimal, tidak melihat masalah secara parsial. Karena bisa jadi, persoalan itu memiliki kaitan dengan yang lainnya. 6. Mengetahui Perencanaan dan skala prioritas Mengetahui urutan ibadah dan prioritas, serta mengklasifikasi berbagai masalah adalah faktor penting dalam mengatur waktu agar menghasilkan kerja yang optimal. Dengan membuat skala prioritas, akan menghindarkan dari ketidakteraturan kegiatan. 7. Tidak Isti’jal dalam mengerjakan sesuatu Mengerjakan sesuatu dengan tidak tergesa-gesa dan berdasar pada ketenangan jiwa yang stabil merupakan landasan yang penting dalam mewujudkan hidup yang lebih baik. Sementara, orang yang musta’jil menginginkan agar dalam waktu singkat ia mampu melakukan hal-hal yang terpuji, sekaligus meninggalkan hal-hal yang tidak terpuji. Hal ini jelas tidak sesuai dengan sunah kauniyah, yaitu hukum alam dan kebiasaan. 8. Berupaya seoptimal mungkin Jika kita menginginkan terwujudnya aktivitas amal shalih, maka secara optimal kita harus mengarahkan diri pada persoalan itu sesuai kemampuan yang ada pada diri kita. 9. Spesialisasi dan pembagian pekerjaan Setiap muslim haruslah memiliki keahlian tertentu. Ia boleh memiliki pengetahuan luas, tetapi ia juga perlu memfokuskan pada keahlian tertentu.
Landasan-landasan di atas hanya dapat dipenuhi, jika telah memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Disiplin dan Pembiasaan sejak dini Penanaman disiplin akan waktu, mengahargai waktu sejak kecil merupakan hal penting. Dengan demikian, ia akan terbiasa untuk mengatur hidupnya secara mandiri dan optimal untuk merencanakan berbagai macam aktivitas. Disiplin terkait dengan ibadah, tidur, makan, termasuk senda gurau. Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Berilah istirahat hati karena kalau dipaksakan akan membabi buta.” 2. Memiliki kecerdasan dan kejeniusan
‘16
8
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Munculnya indikasi kecerdasan pada seseorang merupakan faktor penting untuk bisa mewujudkan hal di atas. 3. Memiliki kondisi fisik dan mental yang positif Untuk melaksanakan manajemen waktu yang optimal, memang perlu ditunjang dengan adanya keinginan yang kuat, tindakan yang terus menerus, aktif, lapang dada, penuh optimisme, berpengetahuan luas, mampu memadukan berbagai pemikiran dan mampu mengendalikan emosi, seperti sedih, berduka dan susah, di samping memiliki budi pekerti dan akhhlak yang tinggi. 4. Memiliki keterampilan Pengetahuan yang luas, tanpa diiringi dengan ketrampilan hanya akan menjadi aksi yang tidak kongkret. Banyak orang yang pandai berbicara, tetapi hanya sedikit orang yang bisa bekerja dan menekuni bidang pekerjaannya.
Waktu akan terbuang percuma apabila anda tidak bisa menetukan porioritas. Segere tentukan prioritas dalam hidupmu, pekerjaanmu, dan masa depanmu..!!!!
Ingaaatttttt…..
‘16
9
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Menurut orang bijak “hidup adalah pilihan”, kitalah yang menentukan. Di sinilah pentingnya menetapkan prioritas. Kegagalan dalam menetapkan prioritas adalah kergagalan dalam “mengarungi” hidup. Tidak semua orang mampu dengan baik menentukan prioritas, banyak di antara kita yang gagal menentukan prioritas karena bisa jadi dipengaruhi oleh kekurang mampuan (nalar) kita sendiri. Dalam kehidupan seringkali kita harus memilih karena kemampuan dan sumber daya kita terbatas. Orang yang dapat memilih dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan, maka orang tersebut akan sukses. Misalnya kita mempunyai uang saku Rp 50.000,00. Dalam sehari banyak sekali kebutuhan kita, seperti membeli buku, bermain internet, dan nonton bioskop. Dengan uang Rp 50.000,00 tentu tidak cukup. Kita harus menentukan apa yang harus kita beli, buku atau nonton bioskop? Untuk menentukan pilihan kita harus menyusun prioritas, mana yang lebih penting. Dalam skala yang lebih besar, kita diharapkan dapat menyusun priortias atas pekerjaan, karier, dan rumah tangga. Bagi yang dapat menyusun kebutuhan berdasarkan prioritas, kita sudah mempunyai kunci keberhasilan. Mengapa menetapkan prioritas itu penting? Sesungguhnya inti dari menentukan prioritas adalah menentukan tujuan-tujuan, tugas dan pekerjaan secara berurutan mulai dari yang terpenting. Dengan begitu seseorang bisa mencapai tujuan-tujuannya sesuai dengan alokasi waktu yang ada. Ingatlah bahwa waktu adalah modal yang sangat berharga yang berlalu dengan amat cepat. Kemudian apa yang Anda lakukan jika waktu itu sedikit, sementara pekerjaan yang harus kerjakan sangat banyak? Tidak ada jalan lain, kecuali menetapkan skala prioritas. Orang yang sukses dan produktif dalam hidup ini, tidak sekedar orang yang bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya, tetapi ia adalah orang yang bisa merealisasikan hasil-hasil tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Begitu pula dengan kehidupan Anda, semakin baik Anda menata diri, semakin banyak hal-hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan Anda, sehingga akan lebih banyak waktu untuk keluarga, lebih banyak waktu untuk sekolah, lebih banyak waktu untuk diri sendiri, dan lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal penting yang merupakan prioritas utama Anda. Kegiatan yang disebut penting adalah kegiatan yang paling penting bagi Anda, Kegiatan-kegiatan utama bagi Anda yang berkontribusi bagi pencapaian visi dan sasaran. Sementara Kegiatan mendesak adalah Kegiatan-kegiatan yang menekan dan menuntut perhatian dan harus diselesaikan segera.
‘16
10
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Pada tahun 1970, Dr Edward Banfield sosiolog dari Harvard University menulis buku berjudul The Unheavenly City. Dalam buku itu ia menggambarkan hasil penelitian yang paling menyegarkan tentang keberhasilan dan pengaturan prioritas. Tujuan dari Banfield adalah untuk mengetahui bagaimana dan mengapa beberapa orang menjadi independen secara finansial saja selama usia bekerja mereka. Ia mulai dengan keyakinan bahwa jawaban untuk pertanyaan ini akan ditemukan di faktor seperti latar belakang keluarga, pendidikan, kecerdasan, kontak yang berpengaruh, atau beberapa faktor kuat lainnya. Apa akhirnya dia telah menemukan bahwa alasan utama bagi kesuksesan dalam hidup adalah suatu sikap pikiran tertentu. Oleh Banfield sikap ini disebut “Perspektif Jangka Panjang.” Dia mengatakan bahwa laki-laki dan perempuan yang paling berhasil dalam kehidupan adalah orang-orang yang mempertimbangkan masa depan untuk setiap keputusan yang dibuat saat ini. Ia menemukan bahwa semakin lama jangka waktu yang dipertimbangkan seseorang ke dalam saat perencanaan dan bertindak, semakin besar kemungkinan ia akan mencapai hasil yang besar selama karirnya. Anda dapat mengetahui betapa pentingnya suatu hal saat ini dengan mengukur potensi dampaknya pada masa depan hidup anda. Misalnya, jika Anda pulang dari bekerja pada malam hari dan memilih untuk bermain dengan anak-anak Anda atau menghabiskan waktu dengan pasangan Anda, daripada menonton TV atau membaca karya, Anda memiliki perspektif jangka panjang. Anda tahu bahwa waktu investasi dalam kesehatan dan kebahagiaan anak-anak Anda dan pasangan Anda sangat berharga, prioritas penggunaan waktu tinggi. Jika Anda mengambil kursus tambahan di malam hari untuk meningkatkan keahlian Anda dan membuat diri Anda lebih berharga untuk Atasan atau perusahaan Anda, Anda bertindak dengan perspektif jangka panjang. Belajar sesuatu yang praktis dan sangat berguna dapat memiliki efek jangka panjang pada karir Anda.
KIAT MENENTUKAN PRIORITAS
1) PENGORBANAN
‘16
11
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Kata kunci, maka yang perlu diingat ketika Anda menentukan prioritas adalah pengorbanan. Menentukan prioritas biasanya memerlukan pengorbanan kenikmatan saat ini untuk menikmati masa depan. Melepakan kesenangan jangka pendek untuk menikmati kegembiraan jauh lebih besar dan lebih banyak di masa mendatang. Para. Ekonom mengatakan bahwa ketidakmampuan untuk menunda kepuasan yakni, fitrah individu untuk menghabiskan segala yang mereka peroleh ditambah sedikit lagi, dan pola pikir untuk melakukan apa yang menyenangkan, mudah dan nikmat adalah penyebab utama kegagalan ekonomi dan kehidupan pribadi. Di sisi lain, mendisiplinkan diri sendiri untuk melakukan apa yang Anda tahu adalah benar dan penting, meskipun sulit, adalah jalan menuju kebanggaan diri dan kepuasan pribadi.
2) SISTEM ABCDE Jadi menetapkan prioritas dimulai dengan menentukan apa yang paling Anda inginkan dalam hidup Anda dan kemudian mengatur waktu dan kegiatan agar semua yang anda lakukan adalah yang paling berharga penggunaan waktu Anda dalam mencapai tujuan mereka. Proses pembuatan jangka pendek prioritas dimulai dengan kertas dan pena. Kapanpun Anda merasa kewalahan oleh terlalu banyak hal yang harus dilakukan dan terlalu sedikit waktu untuk melakukannya, duduk, mengambil nafas mendalam, dan daftar semua tugas yang Anda butuhkan untuk melakukannya. Meskipun tidak pernah ada waktu yang cukup untuk melakukan semuanya, selalu ada cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang paling penting, dan tinggal bersama mereka sampai mereka dilakukan dengan benar. Metode ABCDE adalah salah satu metode yang populer untuk menetapkan prioritas pada daftar Anda. Yang perlu anda lakukan adalah menempatkan satu huruf di marjin kiri setiap tugas pada daftar Anda.
“A” berarti “Amat penting, harus dilakukan; akibat negatif jika tidak selesai adalah besar.” “B” berarti ” Berbobot, penting, harus dilakukan, tetapi tidak sama pentingnya dengan saya ‘A’ tugas-tugas, dan hanya konsekuensi negatif kecil jika tidak selesai.” “C” berarti “Cukup baik untuk dilakukan, tetapi tidak sama pentingnya dengan ‘A’ atau ‘B’, dan tidak ada konsekuensi negatif untuk tidak menyelesaikan.”
‘16
12
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
“D” berarti “Delegasikan, atau memberikan kepada orang lain yang dapat melakukan tugas di tempat.” “E” berarti “Eliminasi, atau “hapuskan, bila memungkinkan.”
Bila Anda menggunakan metode abcde, sangat mudah anda dapat menyelesaikan apa yang penting dan tidak penting. Ini kemudian akan memfokuskan waktu dan perhatian mereka pada item pada daftar Anda yang paling penting bagi Anda untuk melakukannya.
3) FOKUS etelah Anda dapat dengan jelas melihat satu atau dua hal yang harus Anda lakukan, di atas semua orang lain, katakana “tidak” kepada semua pengalihan dan gangguan fokus anda. Banyak orang yang mengalami stres dalam pekerjaan mereka berasal dari tugas prioritas rendah. Yang menakjubkan adalah bahwa segera setelah Anda mulai bekerja pada kegiatan bernilai tertinggi, semua stress hilang. Anda mulai merasa sebuah aliran energi dan semangat. Saat Anda bekerja sebagai menuju selesainya sesuatu yang sangat penting, Anda merasa meningkatnya rasa nilai pribadi dan kepuasan batin. You experience a sensation of self-mastery and self-control. Anda merasakan sensasi dari penguasaan dan pengendalian diri. Anda merasa tenang, yakin dan mampu. Time is precious. Waktu sangat berharga. Namun banyak orang membuang waktu dengan terjebak dalam satu atau lebih kebiasaan berikut.
Procrastination – menunda-nunda pekerjaan. Manajemen Krisis - Kewalahan oleh krisis saat ini. Tidak ada waktu untuk hal-hal yang rutin. Switching and floundering (berganti-ganti, mengambang) kurang konsentrasi dan fokus pada satu pekerjaan. Televisi, telepon dan teman – semua ini adalah cara untuk menghindari pekerjaan. Hambatan Emosional - kebosanan, daydreaming, stres, kesalahan, kemarahan dan kekecewaan mengurangi konsentrasi. sakit dan melanggar jadwal Anda.
‘16
13
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Dalam semua kasus ini, langkah pertama adalah untuk mengenali masalah dan bertekad untuk memperbaiki diri. Gunakan daftar prioritas untuk memfokuskan perhatian.. Gunakan positif self-talk. Untuk menghindari gangguan, temukan tempat yang tenang untuk belajar, perpustakaan atau ruang belajar. Terkadang prioritas kita bisa bergeser. Kita semua harus menimbang-nimbang tugas. Agar ada keseimbangan, kita perlu memastikan prioritas ini sesuai dengan tujuan pribadi dan tujuan organisasi. Untuk melakukan hal ini diperlukan tinjauan berkala, dan perencanaan mingguan sangat ideal untuk sesi ini. Mulai hari ini tetapkan prioritas yang jelas dalam setiap bidang kehidupan Anda, dan selalu memilih kegiatan yang akan memastikan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan Anda yang paling besar dalam jangka panjang. Jangka panjang akan datang segera, dan setiap pengorbanan yang Anda buat hari ini akan dihargai dengan nilai berlipat di masa depan Anda.
KIAT LAIN DALAM MENENTUKAN PRIORITAS
Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan prioritas. 1. Ingatlah bahwa ketika Anda merenung dan hendak menentukan prioritas, harus dipahami bahwa sebuah aktivitas atau pekerjaan jangan dianggap sebagai pengisi waktu. Menetapkan prioritas haruslah di dasarkan pada semangat mencapai puncak prestasi sesuai dengan misi hidup dan tujuan Anda. Seseorang yang tidak mempunyai misi hidup yang jelas dan belum menentukan tujuan-tujuan besarnya yang ia ubah menjadi tujuan-tujuan dan tugas-tugas terperinci tidak mungkin bisa menentukan prioritasnya. Jika Anda tanyakan mengapa prioritas menjadi campur aduk bagi banyak orang, sehingga mereka hanya sibuk dengan masalah-masalah yang mendesak dan tidak penting, jawabannya adalah : karena mereka tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Prioritas maksudnya adalah masalah-masalah yang masuk dalam kategori penting, tidak mendesak, bahkan ia telah direncanakan sebelumnya dengan matang, sehingga bisa direalisasi sesuai dengan tujuan-tujuan yang jelas.
‘16
14
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
2. Ketika menentukan prioritas, perlu diingat bahwa melatih kebiasaan ini harus mencakup semua tujuan dalam segala tingkatannya. Ada prioritas untuk tujuantujuan besar (seperti tujuan-tujuan dan tugas-tugas tahunan, tugas-tugas satu semester, dsb). Ada prioritas untuk tujuantujuan menengah dan berjangka pendek (seperti pekerjaan-pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu satu bulan, satu minggu, atau satu hari). Karena itu, kita harus melatih kebiasaan ini setiap hari dan secara terus menerus. 3. Ingatlah bahwa produktiaitas dan profesionalisme bukan dengan bekerja dalam waktu lama, atau bisa menyelesaikan banyak pekerjaan, atau bisa menghadapi banyak urusan mendesak, tetapi itu adalah kemampuan menggunakan waktu yang tersedia untuk merealisasikan prioritas-prioritas kita. Pernahkah suatu hari Anda merasa sibuk sekali. sehingga seakan kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki, tetapi di sore hari ketika Anda merenungkan pekerjaan Anda dan bertanya pada diri sendiri, "apa ya yang telah saya lakukan?" Lalu Anda tidak dapa: menemukan jawabannya. 4. Ingatlah bahwa orang terbaik yang bisa menentukan prioritas Anda adalah Anda sendiri. Tetapi tidak apa-apa jika Anda
meminta
pertolongan orang lain
mendiskusikan masalah-masalah Anda, namur tetap Anda yang mengambil keputusan untuk menentukan prioritasnya. 5. Bersiaplah untuk mengubah skala prioritas Anda. Kadang-kadang suatu masalah kurang penting saat ini, tetapi seminggu kemudian menjadi sangat penting, karena tenggat waktunya hampir habis, atau karena ada perkembangan baru. Bisa juga suatu masalah sangat mendesak sekarang tetapi setelah dua jam menjadi tidak lagi mendesak. Dengan perencanaa. Anda bisa mengatasi kebingungan dalam menjalankan prioritas-prioritas Anda. Sebagai kaidah umum: "Janganlah Anda tunda prioritas hari ini ke esok hari. Jangan tunda pula hal mendesak pada jam ini (betapap karena ada masalah penting) ke jam berikutnya. 6. Jika Anda mendapati diri Anda, kapan saja, dalam keadaan tidak produktif maka tanyalah langsung pada diri sendiri "Apa yang bisa saya lakuk sekarang, sehingga lebih mendekatkan diri pada pencapaian-pencapaitujuan saya" Ketika Anda sudah bisa memutuskan, lakukanlah segera 7. Belajarlah bersikap asertif, berani mengatakan "tidak" terhadap hal-hal yang tidak penting yang dapat menarik Anda dari hal-hal yang penting. Masalahnya terletak
‘16
15
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
pada kebiasaan masyarakat kita dalam berintera basa-basinya terlalu berlebihan. Ingatlah, kalau Anda mengatakan tid artinya Anda mengatakan ya terhadap hal-hal yang lebih penting. 8. Gunakan agenda. Waktu yang paling tepat untuk menetukan tugas kegiatan adalah pada akhir minggu. Dengan agenda, Anda tidak perlu lagi mengkuatirkan kalau-kalau Anda lupa akan sesuatu. Agenda memperingatkan Anda, kapan Anda harus menyerahkan tugas, dan kaAnda ujian. Anda bisa menyimpan segala informasi penting (seperti no.telepon, alamat situs internet, hari ulang tahun), disatu tempat ketimbang di beberapa lembar kertas. Agenda adalah alat untuk membantu Anda menjalani hidup. Apa pun alasannya, dan bagaimanapun caranya, menetapkan prioritas merupakan bagian penting dalam kehidupan kita untuk meraih kesuksesan. Idetifikasi segala pekerjaan kita, atur waktunya sedemikian rupa, dan urutkanlah berdasarkan prioritas (sangat penting, penting, kurang penting, tidak penting).
‘16
16
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka Gibson, James L. et al., Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Alih bahasa oleh Adriani. Binarupa Aksara: Jakarta, 1977. Mastembroek,. W. F. G, Dr Penanganan Konflik, Dan Pertummbuhan Organisasi, PT: UIPres: Jakarta, 1986. Cet ke-2. Terry. G. R, Rue. L. W, Dasar-dasar Manajemen, Bumi Aksara: Jakarta, 1991. Winardi. J Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2001.
Media lainya: Millah Saeful, Mengelola konflik untuk perubahan, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0705/05/0801.htm Millah saeful, mengelola konflik untuk perubahan, http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0705/05/0801.htm www.konflikstuktural.com Hellrieget, (1983: 471-474). www.manajemenkonflik.com Harold J. Leavitt www.konfliklini.com Winardi(1992:174) Purnama, Nursya’bani, Mengelola Konflik antar Kelompok dalam Organisasi, Usahawan No. 09 Th XXIX September 2000 Filed under: Serbaserbi , Artikel, Berita, Budaya, Info, Informasi, Opini, Serbaserbi, Tips
‘16
17
Etik UMB Addys Aldizar, LSQ, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id