MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV. Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor, Jawa Barat dan di Tawakkal Farm, Cimande, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Januari-Pebruari 2011, sedangkan pengolahan data dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Pebruari-Maret 2011 dan penulisan dilaksanakan sampai dengan Mei 2011. Materi Ternak Domba Garut, domba Ekor Tipis dan domba Ekor Gemuk yang digunakan dalam penelitian ini telah dewasa tubuh umur satu tahun (I1). Umur domba I1 dilihat dari satu pasang gigi seri yang tanggal dan berganti. Total atau jumlah ternak yang digunakan berjumlah 163 ekor. Domba yang berasal dari CV. Mitra Tani Farm yaitu domba Garut jantan dan betina, domba Ekor Tipis betina, domba Ekor Gemuk jantan dan betina; sedangkan domba Ekor Tipis jantan berasal dari Tawakkal Farm. Tabel 5 menunjukkan jumlah domba yang diamati dalam penelitian ini. Tabel 5. Jumlah Domba yang Diamati Jenis Kelamin
Domba Garut
Domba Ekor Tipis
Domba Ekor Gemuk
♂ ♀
32 ekor 33 ekor
33 ekor 33 ekor
10 ekor 22 ekor
Jumlah
65 ekor
66 ekor
32 ekor
Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tongkat ukur, kaliper, pita ukur, timbangan digital, digital camera, warpack, sepatu boot dan alat-alat tulis. Alat-alat yang digunakan dalam pengolahan data penelitian meliputi alat tulis, kalkulator, lembar tabel-tabel yang berisi data mentah, software statistic yaitu Minitab 14 dan komputer.
10
Prosedur Bagian-bagian tubuh domba yang diukur meliputi tinggi pundak (X1), tinggi pinggul (X2), panjang badan (X3), lebar dada (X4), dalam dada (X5), lebar pinggul (X6), lebar kelangkang (X7), panjang kelangkang (X8), lingkar dada (X9), lingkar kanon (X10) dan bobot badan (Y). Berikut ini disajikan metode pengukuran variabelvariabel ukuran linear tubuh domba. 1. Tinggi pundak (X1) diukur dengan tongkat ukur dari jarak tertinggi pundak sampai permukaan tanah (satuan cm). 2. Tinggi pinggul (X2) diukur dengan tongkat ukur dari jarak tertinggi pinggul tegak lurus dengan permukaan tanah (satuan cm). 3. Panjang badan (X3) diukur dengan tongkat ukur dari jarak garis lurus dari tepi tulang processus spinosus sampai os ischium (satuan cm). 4. Lebar dada (X4) diukur dengan kaliper dari jarak antara penonjolan sendi bahu os scapula bagian kanan dan kiri (satuan cm). 5. Dalam dada (X5) diukur dengan tongkat ukur dari jarak antara titik tertinggi pundak dan tulang dada (satuan cm). 6. Lebar pinggul (X6) diukur dengan kaliper pada sendi pinggul antara sebelah kanan dan sebelah kiri (satuan cm). 7. Lebar kelangkang (X7) diukur dengan kaliper pada jarak antara sisi luar sudut pangkal paha sebelah kanan dan sebelah kiri (satuan cm). 8. Panjang kelangkang (X8) diukur dengan pita ukur, merupakan jarak antara pangkal paha sampai os ischium (satuan cm). 9. Lingkar dada (X9) diukur dengan pita ukur, melingkar rongga dada di belakang sendi bahu (satuan cm). 10. Lingkar kanon (X10) diukur dengan pita ukur, secara melingkar di tengahtengah tulang pipa kaki depan sebelah kiri (satuan cm). 11. Bobot badan (Y) diukur dengan timbangan digital, merupakan bobot keseluruhan domba (satuan kg).
11
Gambar 1. Pengukuran Linear Ukuran Tubuh Domba Keterangan: X1 = Tinggi Pundak, X2 = Tinggi Pinggul, X3 = Panjang Badan, X4 = Lebar Dada, X5 = Dalam Dada, X6 = Lebar Pinggul, X7 = Lebar Kelangkang, X8 = Panjang Kelangkang, X9 = Lingkar Dada, X10 = Lingkar Kanon
Analisis Data Statistik Deskriptif Data yang diperoleh kemudian diolah secara deskriptif. Nilai rataan dan simpangan baku pada masing-masing variabel diolah berdasarkan rumus Mattjik dan Sumertajaya (2002), sedangkan koefisien keragaman diolah berdasarkan rumus Warwick et al. (1995) sebagai berikut: x =
s=
∑N i=1 Xi X1 +X2 +…+Xn = n n
2 ∑ni=0Xi -X ∑ X2 - ∑ X2 /n
= n-1 n-1 KK=
Keterangan:
x Xi n s KK
s x
= Rataan data contoh = Data contoh = Banyak data sampel = Simpangan baku atau ragam contoh = Koefisien keragaman
12
Statistik T2 Hotelling Gaspersz (1992) menyatakan bahwa untuk menguji perbedaan vektor nilai rata-rata ukuran-ukuran tubuh diantara dua populasi, dapat menggunakan statistik T2Hotelling. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut: Ho: U1 = U2 artinya vektor nilai rata-rata ukuran-ukuran tubuh dari kelompok ternak pertama sama dengan kelompok ternak kedua. H1: U1 ≠ U2
artinya kedua vektor nilai rata-rata itu berbeda.
2
Statistik T -Hotelling dirumuskan sebagai berikut (Gaspersz, 1992): n1 n2 T2 = x -x 'S-1 x1 -x2 n1 +n2 1 2 G Keterangan: n1 n2
= Ukuran contoh dari populasi 1 = Ukuran contoh dari populasi 2
-1
SG
x1 -x2
= Invers dari matriks peragam gabungan SG = Vektor selisih nilai rata-rata contoh dari kedua populasi
Selanjutnya besaran: F=
n1 +n2 -p-1 2 T n1 +n2 -2p
akan berdistribusi dengan derajat bebas V1 = p dan V2 = n1 + n2 – p − 1 Analisis Komponen Utama (AKU) Analisis Komponen Utama bertujuan untuk menerangkan struktur ragamperagam melalui kombinasi linear dari variabel-variabel. AKU digunakan untuk mereduksi data dan mengintrepetasikannya (Gaspersz, 1992). Gaspersz (1992) menyatakan model matematika AKU sebagai berikut: Yp = a1p X1 +a2p X2 +…+app Xp Keterangan:
Yp Xp a1p- app
= Komponen utama ke-p = Peubah ke-p untuk p = 1, 2, 3, … , 10 = Vektor ciri ke-p untuk p = 1, 2, … , 10 Model persamaan ukuran pada domba Garut, domba Ekor Tipis dan domba
Ekor Gemuk sebagai berikut: Y1 = a11 X1 +a21 X2 +…+a101 X10
13
Keterangan: Y1 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 a11- a101
= Komponen utama pertama atau ukuran = Tinggi pundak = Tinggi pinggul = Panjang badan = Lebar dada = Dalam dada = Lebar pinggul = Lebar kelangkang = Panjang kelangkang = Lingkar dada = Lingkar kanon = Vektor ciri Model persamaan bentuk pada domba Garut, domba Ekor Tipis dan domba
Ekor Gemuk sebagai berikut: Y2 = a12 X1 +a22 X2 +…+a102 X10 Keterangan: Y2 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 a12- a102
= Komponen utama kedua atau bentuk = Tinggi pundak = Tinggi pinggul = Panjang badan = Lebar dada = Dalam dada = Lebar pinggul = Lebar kelangkang = Panjang kelangkang = Lingkar dada = Lingkar kanon = Vektor ciri Skor komponen yang diperoleh dari persamaan ukuran dan bentuk pada
pengolahan data ternak domba Garut, domba Ekor Tipis dan domba Ekor Gemuk; disajikan dalam bentuk diagram kerumunan. Skor komponen utama atau vektor ukuran ditampilkan sebagai sumbu X, sedangkan skor komponen kedua atau vektor bentuk ditampilkan sebagai sumbu Y. Berdasarkan persamaan komponen utama pertama dan kedua, akan diperoleh penciri. Penciri ukuran diperoleh dari vektor ciri tertinggi pada persamaan komponen utama pertama, sedangkan penciri bentuk dari persamaan komponen utama kedua (Otsuka et al., 1980).
14
Analisis Regresi Komponen Utama (ARKU) Analisis Regresi Komponen Utama merupakan teknik analisis regresi yang dikombinasikan dengan teknik AKU. Persamaan regresi dalam bentuk variabel asli X sebagai berikut: Y= b0 +b1 X1 +b2 X2 + b3 X3 +b4 X4 +b5 X5 +b6 X6 +b7 X7 +b8 X8 +b9 X9 +b10 X10 Keterangan: Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 b0 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10
= Bobot badan = Tinggi pundak = Tinggi pinggul = Panjang badan = Lebar dada = Dalam dada = Lebar pinggul = Lebar kelangkang = Panjang kelangkang = Lingkar dada = Lingkar kanon = Konstanta = Koefisien regresi dari tinggi pundak (X1) = Koefisien regresi dari tinggi pinggul (X2) = Koefisien regresi dari panjang badan (X3) = Koefisien regresi dari lebar dada (X4) = Koefisien regresi dari dalam dada (X5) = Koefisien regresi dari lebar pinggul (X6) = Koefisien regresi dari lebar kelangkang (X7) = Koefisien regresi dari panjang kelangkang (X8) = Koefisien regresi dari lingkar dada (X9) = Koefisien regresi dari lingkar kanon (X10) Elastisitas rata-rata dari bobot badan (Y) terhadap setiap variabel bebas Xi
dalam model regresi dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Gaspersz, 1992): Ei =
i i ∂Y X X × = bi ∂Xi Y Y
Keterangan: Ei bi
i X Yi
= Elastisitas rata-rata dari variabel takbebas Y (bobot badan) terhadap variabel bebas Xi (i = 1, 2, …, 10) = Koefisien regresi dari variabel bebas Xi (ukuran-ukuran linear tubuh) dalam persamaan regresi = Nilai rata-rata dari variabel bebas Xi (ukuran-ukuran linear tubuh) = Nilai rata-rata dari variabel takbebas Y (bobot badan)
15