MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penyusunan ransum bertempat di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Pembuatan pakan bertempat di Indofeed. Pemeliharaan kelinci dilakukan di kandang Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan pada bulan Februari sampai April 2012. Analisa proksimat dan Van Soest dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2011 sampai April 2012. Materi Ternak Ternak yang digunakan adalah 16 ekor kelinci lokal jantan dengan bobot badan 1.111 ± 50 gram berumur 4 bulan. Kelinci diperoleh dari daerah Bogor. Kelinci dipelihara secara intensif pada kandang individu. Kelinci lokal jantan yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Kelinci Lokal Jantan Kandang dan Peralatan Kelinci dipelihara dalam kandang individu berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Kandang dilengkapi dengan tempat minum, tempat pakan dan jaring kawat. Jaring kawat dipasang di bagian bawah kandang agar feses dapat tertampung dan terpisah dengan urin. Peralatan lain yang digunakan adalah tempat pakan dan tempat minum, timbangan digital dengan ketelitian 0,05 gram, timbangan Ohaus dengan ketelitian 20 gram, penjemur feses dan plastik. Gambar 3 menunjukkan kandang yang digunakan dalam penelitian.
Gambar 3. Kandang Pakan dan Air Minum Ternak diberikan ransum berbentuk pellet dengan substitusi daun rumput gajah sebagai sumber hijauan dengan klobot jagung dan jerami ubi jalar. Air minum diberikan ad libitum. Kandungan nutrien sumber hijauan ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Kandungan Zat Makanan Sumber Hijauan berdasarkan 100 % Kering
Bahan
Nutrien (%)
Daun Rumput Kelobot Jagung Limbah Tanaman Gajah (DRG) (KJ) Ubi Jalar (JUJ) Abu 13,42 3,43 9,16 Protein kasar 12,64 6,21 18,75 Serat kasar 47,32 46,74 37,66 Lemak kasar 1,47 2,30 0,53 BET-N 25,16 41,32 33,90 Ca 0,53 0,70 1,23 Phospor 0,38 0,39 0,35 Keterangan: Hasil analisa Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, IPB (2011). Prosedur Pembuatan Pellet Kelobot jagung yang digunakan adalah kelobot jagung manis yang diperoleh dari pasar Bogor. Limbah tamanan ubi jalar yang digunakan adalah bagian batang, tangkai daun dan daun ubi jalar setelah dipanen. Kelobot jagung dan limbah tamanan ubi jalar dikumpulkan, disortir dan dicacah kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari dan digiling. Kemudian dicampurkan dengan konsentrat yang terdiri dari jagung, pollard, onggok, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, CPO, CaCO 3 , garam dan premix sampai homogen, lalu dimasukkan dalam mesin pellet dengan ukuran diameter die 3 mm. Pellet diangin-anginkan dan disimpan dalam karung. Berikut adalah diagram alir proses pembuatan tepung hijauan. Diagram alur proses pembuatan pellet ditunjukkan pada Gambar 4 dan persentase penggunaan bahan
12
pakan ditunjukkan pada Tabel 7. Daun rumput gajah segar, setelah dikeringkan dan tepung daun rumput gajah diperlihatkan pada Gambar 5. Gambar 6 memperlihatkan kelobot jagung segar, setelah dikeringkan dan tepung kelobot jagung. Jerami ubi jalar dalam kondisi segar, setelah dikeringkan dan tepung jerami ubi diperlihatkan pada Gambar 7. Tabel 8 menunjukkan kandungan zat makanan dalam ransum berdasarkan bahan kering.
Daun rumput gajah
Kelobot jagung
Limbah tanaman ubi jalar
Dicacah
Disortir
Disortir
Dijemur
Dicacah
Dicacah
Digiling
Dijemur
Dijemur
Tepung daun rumput gajah
Digiling
Digiling
Tepung kelobot
Tepung limbah tanaman ubi jalar
Pencampuran dengan konsentrat Pembuatan Pellet Pendinginan Pengepakan Gambar 4. Diagram Alur Proses Pembuatan Pellet
(a)
(b)
(c)
Gambar 5. a. Daun Rumput Gajah, b. Daun Rumput Gajah setelah Dicacah, c. Tepung Daun Rumput Gajah
13
(a)
(b)
(c)
Gambar 6. a. Kelobot jagung, b. Kelobot Jagung setelah Dicacah, c. Tepung Kelobot Jagung
(a)
(b)
(c)
Gambar 7. a. Batang, Tangkai Daun dan Daun Ubi Jalar, b. Batang, Tangkai Daun dan Daun Ubi Jalar setelah Dijemur, c. Tepung Limbah Tanaman Ubi Jalar Tabel 7. Persentase Penggunaan Bahan Pakan Bahan Pakan (%)
R0
R1
R2
R3
Tepung daun rumput gajah
18
12
6
0
Tepung kelobot jagung
0
3
6
9
Tepung limbah tanaman ubi jalar
0
3
6
9
Jagung
21
21
21
21
Pollard
13
13
13
13
Onggok
10
10
10
10
Bungkil kedelai
24
24
24
24
Bungkil kelapa
6
6
6
6
Tepung ikan
3
3
3
3
CPO
3
3
3
3
CaCO 3
1
1
1
1
Premix
0,5
0,5
0,5
0,5
Garam
0,5
0,5
0,5
0,5
14
Tabel 8. Kandungan Zat Makanan dalam Ransum berdasarkan Bahan Kering Zat Makanan
Perlakuan R0
R1
R2
R3
--------------------%-----------------Abu
9,91
8,30
9,09
8,51
Protein kasar
20,54
21,06
21,09
20,96
Serat kasar
15,46
15,35
14,77
15,19
3,60
3,78
4,45
4,07
Beta-N
50,49
51,51
50,60
51,27
TDN*
69,82
71,16
75,60
72,90
NDF
72,32
57,09
46,39
75,50
ADF
67,27
34,53
17,85
21,62
Hemiselulosa**
15,05
22,56
28,54
53,88
Lemak kasar
Keterangan: Hasil analisa Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, IPB (2012). *Perhitungan TDN berdasarkan rumus menurut Hartadi et al., (1980). ** NDF-ADF.
Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan selama 5 minggu, ternak dikandangkan secara individu. Sebelum diberi perlakuan, ternak ditimbang untuk mengetahui bobot awal. Pakan diberikan pada jam 7.00 pagi dan jam 16.00 sore hari. Pakan dan air minum diberikan secara adlibitum.
Pengambilan Sampel dan Pengukuran Kecernaan Feses dikumpulkan pada minggu terakhir pengamatan selama 7 hari yaitu pada minggu kelima. Feses diambil saat pagi hari sebelum pemberian pakan. Sampel ditimbang dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Sebanyak 10% feses yang terkumpul setiap hari dikomposit dan digiling, Sampel tersebut selanjutnya dianalisa bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar, ADF, dan NDF. Koefisien cerna dihitung dengan rumus berikut ini: A−B x 100% A Keterangan: A = jumlah zat makanan yang dikonsumsi per hari (g) Koefisien cerna =
B = jumlah zat makanan dalam feses per hari (g)
15
Rancangan Percobaan Perlakuan Penelitian ini menggunakan empat perlakuan dengan empat ulangan. Perbandingan antara hijauan dan konsentrat pada masing-masing perlakuan adalah 18% : 82%. Kompisisi hijauan keempat perlakuan tersebut adalah: R0:
DRG 18%
R1:
DRG 12% + KJ 3% + LUJ 3%
R2:
DRG 6% + KJ 6% + LUJ 6%
R3:
KJ 9% + LUJ 9%.
Keterangan: DRG; Daun rumput gajah, KJ; Kelobot Jagung, LUJ; Limbah tamanan ubi jalar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL). Model matematika (Steel dan Torrie, 1993) dari rancangan percobaan ini adalah : Yij = µ + τi + εij Keterangan : Yij
: respon percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
: nilai rataan umum pengamatan
τi
: efek perlakuan ke-i
εij
: pengaruh eror perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Peubah yang Diukur Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah kecernaan zat makanan meliputi kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar, NDF dan ADF ransum komplit yang diberikan kepada kelinci lokal jantan. Analisis Data Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati dilakukan Analisis Sidik Ragam (ANOVA). Jika berbeda nyata dilakukan Uji Jarak Duncan untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan (Steel dan Torrie, 1993).
16