Market Review Semester 1 2016
PT. Solusi Tunas Pratama Tbk Group
Outline
1
2 3
Trend Market Perkembangan Teknologi Product Competitor
Trend Market 2016
STP 2016
Trend Market 2016 Trend bisnis telekomunikasi tahun ini, permintaan terhadap data dan koneksi internet bergerak semakin meningkat, dan akan berimplikasi pada komposisi pendapatan operator telekomunikasi yang semakin bergantung pada pendapatan data bergerak. Operator telekomunikasi akan terus menambah komitmen mereka pada jasa layanan pita lebar bergerak dan value added services untuk menarik pelanggan baru, di mana dua jenis layanan tersebut diperkirakan tumbuh sebesar 35% tahun ini. Pada tahun 2016 diperkirakan lebih dari 250 juta pelanggan layanan data untuk piranti bergerak (Frost and Sullivan, 2012). Hal ini didukung pula oleh pembangunan infrastruktur untuk jaringan baru. Layanan 4G kemungkinan besar akan mulai hadir pada tahun 2015, yaitu pada pita 1800 MHz.
Tahun ini juga akan ditandai oleh meningkatnya inovasi yang ditawarkan oleh industri telekomunikasi guna menghasilkan lebih banyak pendapatan dari trend penggunaan data dari piranti bergerak (mobile monetization). Hal ini terutama dilakukan dalam bentuk utilisasi fitur-fitur ponsel cerdas dan piranti lunak untuk melakukan mobile payment, mobile e-commerce, dan mobile advertising.
Trend Market 2016 Estimasi pangsa pasar 3 operator terbesar: Telkomsel
Indosat XL Smartfren, Bakrie Telecom, & Hutchinson
5%
65%
15%
15%
ARAH BISNIS & POLITIK 2016: Prospek Industri TIK, Menuju Era E-Jokowi Broadband Plan Ambisius, Itulah yang tergambar dari rencana pengembangan Internet pita lebar alias broadband di Indonesia dalam 5 tahun mendatang. Pemerintah menargetkan 30% populasi di perkotaan bisa menikmati Internet broadband pada 2019. Sementara di perdesaan, target penetrasi broadband hanya 6% saja. Poin menarik lainnya, harga layanan broadband ini diharapkan bisa mencapai 5% dari total pendapatan per kapita. Ini tentu peluang yang menggiurkan bagi industri telekomunikasi.
Ini juga sejalan dengan hasil riset terbaru dari Accenture Digital Consumer terhadap 1.500 pengguna Internet berusia 10 tahun di 55 kota di Indonesia. Survei itu menunjukkan mayoritas netizen rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan koneksi Internet yang lebih cepat. Nyatanya, akses data di Indonesia belum menggembirakan. Upaya meningkatkan kecepatan Internet Indonesia inilah yang hendak disasar perpres tersebut. Ketua Dewan TIK Nasional (Detiknas) Ilham Habibie mengatakan pemerintah harus bersinergi dengan swasta untuk mewujudkan rencana pengembangan broadband. Tanpa kolaborasi tersebut, rencana ambisius ini mustahil dapat diselesaikan tepat waktu.
Trend Market DATA NETWORKS 2016
Trend Market DATA NETWORKS 2016 Tren bisnis DATA Networks dilihat dari pemakaian internet di seluruh Indonesia. Secara keseluruhan kebutuhan DATA Networks menjadi potensi revenue bagi penyedia DATA networks.
Dilhat dari pembagian penggunaan media penunjang antara lain : 1. 2. 3. 4.
Gadget (Selular) Laptop/Notebook PC/Komputer Tablet
Secara Dominan presentasinya masih menggunakan media selular yang menurut pendapat banyak orang lebih praktis.
Trend Market DATA NETWORKS 2016
Indonesia Internet Penetration
By End of 2015, Indonesia Internet Users 125 millions By End of 2018, Indonesia internet Users minimal will be reach 250 millions Among Region, Indonesia is the most growing Internet Users Penetration, with CARG of more than 35%.
Indonesia Internet Penetration
Indonesia Broadband Subcribers: 38,353k
91.3%
8.7%
Wireless Broadband Subcribers: 35,000k / ARPU: Rp.29,313
Fixed Broadband Subcribers: 3,353k
89.9%
10.1%
ADSL Subcribers: 3,013k / ARPU: Rp.146,566
NGBB Subcribers: 340k
100.0%
HFC (Cable) Subcribers: 340k / ARPU: Rp.200,481
0.0%
FTTH Very limited homes passed & negligible subs base as Dec 31, 2013
Perkembangan Teknologi
STP 2016
Perkembangan Teknologi 2016 Telekomunikasi memegang peranan penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing antar negara. Bank Dunia menyatakan bahwa peningkatan penetrasi pita lebar (broadband) di industri telekomunikasi sebesar 10 persen akan meningkatkan GDP sekitar 1,38 persen. ASEAN juga telah menyatakan pentingnya telekomunikasi sebagai infrastruktur dasar agar AFTA dapat direalisasikan. Daya saing sektor telekomunikasi Indonesia termasuk unggul. Operator telekomunikasi Indonesia (Telkom, Telkomsel, Indosat, dan XL) merupakan operator-operator kelas dunia, cukup bersaing dengan operator Singapura (SingTel), Malaysia (Maxis dan Celcom) atau Filipina (PLDT). Bahkan Telkomsel adalah operator seluler yang jumlah pelanggannya terbanyak ke enam di dunia. Kompetisi antar operator diperkirakan akan semakin ketat saat MEA 2015 dimulai. Dengan aturan perdagangan bebas ASEAN, hambatan utama seperti proteksi negara tertentu terhadap masuknya operator telekomunikasi asing tak ada lagi, dan kesempatan tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia agar menjadi penguasa pasar telekomunikasi Asia Tenggara. Contohnya Telkom, di tengah gempuran investasi operator asing ke Indonesia, perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air ini juga tak ketinggalan untuk “go international” dengan mengembangkan sayapnya ke luar negeri, seperti Singapura, Timor Leste, Malaysia, dan Myanmar, serta tujuh negara lainnya.
Daya Saing Indonesia di Sektor Telekomunikasi Dari uraian di atas, langkah-langkah yang harus diambil oleh seluruh stakeholder opeartor guna menguatkan daya saing sektor telekomunikasi Indonesia, di antaranya:
Peningkatan kapasitas dan pemerataan infrastruktur telekomunikasi MEA 2015 berpotensi menambah jumlah pengguna telekomunikasi. Trafik ke arah internasional terutama ke negara-negara ASEAN diperkirakan akan meningkat. Hal ini terkait pergerakan masyarakat ASEAN yang kian dinamis, khususnya dari dan ke luar Indonesia yang merupakan pasar AFTA terbesar. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan meningkatkan kapasitas jaringan telekomunikasi baik jaringan utama (backbone) domestik dan internasional maupun jaringan akses ke pelanggan. Meski infrastruktur telekomunikasi di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan cukup bagus, sebenarnya Kawasan Timur Indonesia dan daerah perbatasan negara belum semuanya terjangkau jaringan telekomunikasi. Perlu komitmen percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah tersebut agar lebih mudah dijangkau melalui komunikasi seluler dan internet.
Pengembangan layanan internet Layanan internet kini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Jumlah pengguna internet di Indonesia tumbuh pesat karena biaya koneksi internet semakin terjangkau, penggunaan smartphone, konsumsi konten dan aplikasi internet, transaksi online, serta booming media sosial. Ketersediaan, kecepatan, stabilitas, dan keandalan koneksi internet akan menjadi nilai tambah daya saing Indonesia. Hal ini nampaknya belum sepenuhnya tercapai. Riset Akamai Technologies Inc pada kuartal III 2013 menyatakan kecepatan koneksi internet rata-rata di Indonesia berada di posisi bawah, hanya 1,5 Mbps. Selain peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur broadband internet, cara lain yang bisa ditempuh untuk mengurangi permintaan routing bandwidth ke luar negeri adalah dengan mendorong penyedia konten (content provider) untuk memperbanyak konten digital dan aplikasi lokal yang disimpan (hosting) di data center dalam negeri. Langkah tersebut dapat menghemat biaya jaringan telekomunikasi sekaligus sebagai antisipasi bila jaringan backbone ke luar negeri terputus. Dari sisi pengguna, konten lokal lebih mudah diakses dibanding konten yang servernya ditempatkan di luar negeri
Daya Saing Indonesia di Sektor Telekomunikasi Penguatan Regulasi Telekomunikasi Telekomunikasi telah diatur dalam UU Nomor 36 Tahun 1999. Namun seiring perkembangan teknologi, perubahan lansekap industri telekomunikasi, serta issue keamanan jaringan telekomunikasi dan perlindungan konsumen, perlu dilakukan perubahan undang-undang telekomunikasi. Hal lain yang perlu dicermati adalah kebijakan interkoneksi antaroperator negara ASEAN, sebab pasar tunggal AFTA mendorong efisiensi berupa perubahan roaming internasional menjadi interkoneksi biasa—yang jelas lebih murah. Masih ada waktu—walaupun terbatas—bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing sektor telekomunikasi menyongsong MEA 2015. Semoga saja sektor telekomunikasi dapat menambah keunggulan kompetitif Indonesia, sekaligus meningkatkan peluang usaha dan kesejahteraan, bagi masyarakat ASEAN pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Sejalan dengan visi ASEAN, “Satu Masyarakat, Banyak Peluang” (One Community, Many Opportunities).
Prediksi Tren Teknologi Tahun 2016 Versi JWT Intelligence 4G/LTE Teknologi LTE yang telah diuji coba oleh beberapa operator di Indonesia bukanlah merupakan teknologi 4G yang sebenarnya. Teknologi yang telah diuji coba di Indonesia merupakan LTE release – 8 yang baru memenuhi spesifikasi 3GPP tapi belum memenuhi spesifikasi IMT-advanced. Tapi akhir tahun ini industri komunikasi diwarnai dengan diluncurkannya teknologi 4G/LTE oleh 3 operator besar: XL Axiata, Indosat dan Telkomsel. Meskipun baru sepersekian persen dari konsumen yang menggunakan teknologi ini, namun teknologi ini bisa mendongkrak konsumsi data dan konten digital di kalangan masyarakat kelas menengah keatas, di kota-kota besar di Indonesia. Selama ini, millenials (kelas menengah keatas), memang menjadi target empuk untuk banyak perusahaan internet.
E-Commerce Dengan harbolnas yang telah diadakan ketiga kalinya di Indonesia, semua angka menunjukkan bahwa belanja online secara perlahan tapi pasti sudah mulai menjadi mainstream di kota-kota besar di Indonesia. Tiap tahunnya, Harbolnas juga mengalami peningkatan jumlah perusahaan e-commerce yang berpartisipasi, tahun 2015 ini hampir 80 perusahaan e-commerce berpartisipasi memberikan diskon dan promo secara serentak. Memang masih ada isu seperti pembayaran dan logistik, namun seiring waktu bakal ada startup yang bisa menyediakan solusi tersebut untuk kembali mendorong industri e-commerce Indonesia lebih jauh lagi.
SEAN Free Trade Dengan terbuka pasar ASEAN, makin tinggi kesempatan untuk perusahaan Indonesia untuk bisa ekspansi ke negara tetangga. Sayangnya hal ini juga berarti perusahaan dari negara tetangga bebas untuk ekspansi ke Indonesia, dan sepertinya hal ini yang akan lebih dominan mengingat pasar Indonesia yang luar biasa besar. Selain ukuran pasar yang masif, Indonesia juga memiliki potensi kekuatan di ekonomi kreatif, sebuah vertikal yang belum didominasi negara lain di ASEAN. Dan dari data World Bank tahun 2005 dan 2011, terlihat bahwa industri “Computer, Information, Communications and others” sangat mendominasi ekspor jasa antar-negara ASEAN. Indonesia memiliki potensi untuk bisa menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara.
Bisnis yang akan Mendorong Transformasi Teknologi 2016 Inisiatif Smart City akan mendorong investasi yang lebih besar di Internet of Things. Pemerintah di seluruh Apac sedang memulai inisiatif Smart City untuk mengatasi tantangan perkotaan, mengelola energi dan konsumsi sumber daya dan mempersiapkan diri untuk pertumbuhan lebih lanjut. Inisiatif pembangunanbangsa di seluruh wilayah akan mendorong momentum yang signifikan dalam pengembangan solusi infrastruktur sosial cerdas yang menggabungkan analisa canggih, Internet of Things dan interaksi mesin-kemesin. Smart City akan membutuhkan komputasi, jaringan, infrastruktur storage dan arsitektur software baru dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dioptimalkan untuk menangani semakin meningkatnya volume, kecepatan dan berbagai jenis data. Trem kedua, industri akan meningkat inisiatif Big Data untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Big Data telah menjadi keharusan utama bisnis untuk organisasi yang beroperasi dalam industri yang sangat kompetitif. Misalnya, bank dan perusahaan jasa keuangan lainnya menerapkan analisa mendalam data yang dimilikinya untuk menilai risiko peminjam, mendeteksi churn dan mengidentifikasi cross-selling atau peluang upselling berdasarkan perilaku belanja. Menurut laporan terbaru, “The Future for CIOs: Which Way Is Up?”, oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) dan disponsori oleh HDS, 10% dari perusahaan APAC telah berinvestasi dalam analisa data dalam 12 bulan terakhir, dan investasi ini akan meningkat menjadi 12% di tahun mendatang. Generasi berikutnya dari solusi Big Data tidak hanya akan membutuhkan platform infrastruktur baru untuk menyimpan dan mengelola kumpulan data yang luas, tetapi juga kemampuan untuk menganalisa data secara real-time. Untuk melakukan hal ini, infrastruktur scale-out dengan mesin yang mampu ‘belajar’, software konteks bisnis harus terintegrasi dengan erat untuk memungkinkan penggelaran cepat dan dapat diprediksi dan untuk memastikan operasi yang optimal.
ROAD MAP TEKNOLOGI
LTE WIMAX 802.16E
Teknologi versi 3GPP
Global yang berkembang WIMAX 802.16E (w/ mobility & upgradeble to LTE)
WIMAX 802.16D Menggunakan teknologi WIMAX 802.16D yang sudah Obsolete > No Tech Provider Support
Perbandingan Product Competitor
STP 2016
Perbandingan Product Competitor TOWER
Protelindo: + 15.000 Towers
TBG: 14.319 Towers
STP Group : 6880 Towers
Operating and financial metrics 2015
Organic gross tower adds % growth Organic gross tenancy adds % growth 2015 tenancy ratio FY15 EBITDA % margin FY15 capex % revenue Net debt / LQA EBITDA
+242 3.6%
+2571 2.2%
+675 6.2%
+755 7.2%
+5881 2.9%
+1,488 8.2%
1.69x
1.72x
1.65x
IDR1,534Bn 85.9%
IDR3,776Bn 84.5%
IDR2,911Bn 85.1%
IDR596Bn 33.3%
IDR1,825Bn 40.8%
IDR1,591Bn 46.5%
4.7x
2.0x2
5.2x
Perbandingan Product Competitor DATA NETWORKS
Perbandingan Product Competitor DATA NETWORKS DEDICATED INTERNET
2 Mbps 3 Mbps 4 Mbps 5 Mbps 8 Mbps 10 Mbps 20 Mbps 30 Mbps 40 Mbps 50 Mbps 100 Mbps
Monthly Fee Monthly Fee Installation Fee (Rp) (Rp) (Rp)
Installation Fee (Rp)
Monthly Fee (Rp)
Installation Fee (Rp)
International
Local
Price IDR
3,500,000 5,000,000 6,500,000 8,000,000 11,000,000 13,000,000 25,000,000 34,000,000 41,000,000 56,000,000 110,000,000
2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 15,000,000
4,000,000 4,000,000 4,000,000 5,000,000 5,000,000 8,000,000 10,000,000 25,000,000 37,000,000 48,000,000 100,000,000
600,000 900,000 1,200,000 1,500,000 2,400,000 3,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000 15,000,000
1 Mbps 2 Mbps 3 Mbps 4 Mbps 5 Mbps 6 Mbps 7 Mbps 8 Mbps 9 Mbps 10 Mbps -
10 Mbps 10 Mbps 10 Mbps 10 Mbps 10 Mbps 100 Mbps 100 Mbps 100 Mbps 100 Mbps 100 Mbps
6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 15,000,000 17,000,000 19,000,000 21,000,000 23,000,000 25,000,000
2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000 15,000,000
3,500,000 5,500,000 7,000,000 8,500,000 13,500,000 16,500,000 34,500,000 50,500,000 65,500,000 79,500,000 149,500,000
Harga FO – DATAFRAME (LL) BW
Instalasi
Bulanan
1 s/d 3 Mbps 4 s/d 6 Mbps 7 s/d 10 Mbps 20 Mbps 30 Mbps 40 Mbps 50 Mbps 60 Mbps 70 Mbps 80 Mbps 90 Mbps 100 Mbps 1 Gbps
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000
2.500.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 6.500.000 7.000.000 7.500.000 8.000.000 8.500.000 9.000.000 9.500.000 10.000.000 20.000.000
Perbandingan Product Competitor DATA NETWORKS Harga Radio Hypernet BW 1 Mbps 2 Mbps 5 Mbps 10 Mbps
Instalasi 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Bulanan 2.000.000 3.000.000 5.000.000 6.500.000
Harga Radio GTI MONTHLY PRICE TROUGHPUT
SET UP PRICE
NO
MELIPUTI
1
Jakarta
Rp 1,250,000
Rp 2,250,000
Rp 3,000,000
Rp 4,000,000 Rp 1,500,000
2
Bekasi
Rp 1,500,000
Rp 2,500,000
Rp 3,500,000
Rp 5,000,000 Rp 1,750,000
Rp 1,850,000
Rp 2,850,000
Rp 4,000,000
Rp 6,000,000 Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
Rp 3,000,000
Rp 5,500,000
Rp 6,500,000 Rp 2,500,000
3 4
Tambun, cibitung, cikarang Karawang, Cikampek
1 - 2 Mbps
3 - 4 Mbps
5 - 12 Mbps
12 - 20 Mbps
5
Bogor
Rp 2,000,000
Rp 3,500,000
Rp 5,500,000
Rp 6,500,000 Rp 2,500,000
6
Bandung
Rp 2,500,000
Rp 4,500,000
Rp 6,500,000
Rp 8,500,000 Rp 2,500,000
7
Batam
Rp 2,500,000
Rp 4,500,000
Rp 6,500,000
Rp 8,500,000 Rp 3,000,000
8
Medan
Rp 2,500,000
Rp 5,500,000
Rp 7,500,000
Rp 9,500,000 Rp 3,000,000
Thank You