Stock Call
Malindo Feedmill KONSISTENSI KUALITAS DALAM AGRESIFITAS EKSPANSI
10 Agustus 2012
Kami rekomendasi buy untuk PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dalam Stock Call ini, Beberapa investment thesis yang menjadi pertimbangan kami diantaranya 1) Potensi permintaan daging unggas yang masih tinggi. 2) Harga premium DOC & Loyalitas konsumen 3) Keberlanjutan ekspansi usaha. Valuasi target harga untuk 12 Mo ke depan dengan menggunakan metode Discounted Cashflow sebesar IDR 2,200/saham yang mengindikasikan P/E’12F &’13F 12.1x dan 9.8x serta P/BV’12F & ‘13F 5.4x dan 3.6x.
BUY Price (9 Agustus 2012) : IDR 1,560 Target Price : IDR 2,200 Ticker : MAIN Sector : Poultry Arief Fahruri
[email protected]
2500
Potensi permintaan daging unggas yang masih tinggi. Besarnya jumlah
penduduk, pertumbuhan ekonomi diatas 6% serta mayoritas muslim menjadi pendorong permintaan konsumsi daging khususnya daging ayam. Tingkat protein harga/gr sebesar 146 menjadi alternatif pilihan yang paling terjangkau untuk konsumsi sumber protein yang cukup. Disamping itu, rendahnya konsumsi daging/kapita sebesar 5.7 kg/th memungkinkan untuk naik di tahun ke depan seiring tumbuhnya populasi kelas menengah.
2100 1700 1300 900 500 8/1/2011
12/1/2011
MAIN
Harga premium DOC & Loyalitas konsumen. Perseroan mampu menjual produk DOC premium Rp200-300 diatas harga pasar dengan kualitas DOC yang unggul dimana growth rate DOC sekitar 4-5 hari lebih cepat dari kualitas DOC kompetitor. Perseroan juga mampu menjaga loyalitas konsumen ditengah fluktuatifnya harga bahan baku pakan ternak khususnya. Strategi menaikan harga secara bertahap menjadi kunci loyalitas dibanding menaikkan harga secara signifikan disaat harga bahan baku naik. Keberlanjutan ekspansi usaha. Positifnya permintaan mendorong perusahaan melakukan ekpansi melalui pembangunan Feedmill dengan kapasitas produksi 525.000 MT/th untuk tahun 2012&2013. Breeding Farm dengan kapasitas 15-20 juta DOC/th, serta Broiler Farm 6.000.000 ekor/th. Inovasi produk juga dilakukan dengan mengenalkan produk daging olahan dengan nama “ Sunny Gold” yang akan diperkenalkan di kuartal ketiga tahun ini.
Exhibit 1. Key Valuations & Forecasting Sales (IDR bn) Gross profit (IDR bn) EBITDA (IDR bn) Net profit (IDR bn) EPS (IDR) P/E (x) P/BV (x) PEG (x) Z - score
2011 2,634 461 416 204 120 18.27 8.80 1.35 7.37
2012F 3,507 635 589 307 181 12.13 5.41 0.24 8.09
2013F 4,205 770 719 381 225 9.79 3.61 0.41 8.41
2014F 7,085 1,468 1,402 862 509 4.32 2.01 0.03 10.17
2015F 8,072 1,763 1,692 1,041 614 3.58 1.62 0.17 10.30
Sumber: Perseroan & MCI
Your Trusted Professional 1
4/1/2012
8/1/2012
Price Target
Company Description: PT Malindo Feedmill Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor peternakan khususnya pakan ternak ayam, DOC, Ayam pedaging serta berencana memasuki pasar produk ayam olahan. Meskipun perseroan baru listing di bursa pada 2006 namun secara historis perseroan mampu membukukan kinerja pertumbuhan yang positif.
Stock Data 52 -week Low/High (IDR) 1,680/890 Mkt Cap IDR (Reuters, bn) 2,542 Shares (mn) 339
Share Holders: Dragon Amity Ltd Public
59.10% 40.90%
Stock Call 10 Agustus 2012
Potensi permintaan daging unggas yang masih tinggi
Pertumbuhan GDP Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang lebih dari setengahnya ditopang oleh konsumsi memberikan dampak positif untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi makanan khususnya yang memiliki kandungan protein yang cukup seperti ayam. Kami melihat tren pertumbuhan ekonomi ke depan masih positif di atas 6% dengan perkiraan pendapatan per kapita juga secara berkelanjutan meningkat di atas US$3,000 dan pada akhirnya akan mendorong pengeluaran untuk konsumsi daging ayam yang akan naik.
Exhibit 2. GDP (Rp bn) 700,000 600,000 500,000 400,000 300,000 200,000 100,000 Mar-02
Mar-03
Mar-04
Mar-05
Mar-06
Mar-07
Mar-08
Mar-09
Mar-10
Mar-11
Mar-12
Sumber: Reuters
Jumlah penduduk dengan mayoritas muslim Indonesia yang saat ini memiliki jumlah penduduk sekitar 250 juta orang serta menduduki populasi terbesar ke empat di dunia menjadikannya potensi pasar yang masih terbuka luas. Dari jumlah penduduk tersebut sebagian besar menganut agam islam (muslim) dimana dalam keyakinannya hanya diperkenankan untuk mengkonsumsi daging yang sesuai ajarannya dan salah satunya adalah ayam. Exhibit 3. Jumlah penduduk & GDP 7.00
300 6.50
6.35 5.69
250
6.10
6.01
6.00 5.50
200
5.00 150
4.58 4.00
100
119
147
179
195
206
238
241 50
3.00 Des 2005 Des 2006 Des 2007 Des 2008 Des 2009 Des 2010 Des 2011
Penduduk (juta orang)
GDP (%)
Sumber: bps
Your Trusted Professional 2
Stock Call 10 Agustus 2012
Dominasi middle income Pertumbuhan kelas menengah cukup signifikan sejak tahun 2000 dan saat ini mencapai di atas 50% dari kelas ekonomi di Indonesia. Besarnya kontribusi kelas menengah terhadap GDP menjadi modal pertumbuhan konsumsi makanan yang sadar akan kesehatan serta kandungan gizi yang baik. Dari sisi kandungan protein kg/ kalori atau piece/ kalori daging ayam memiliki kadar protein yang cukup tinggi setelah daging sapi. Disamping itu, pertumbuhan konsumsi daging ayam sejak tahun 2004 naik secara konsisten dibanding daging sapi, babi maupun jenis daging lainnya. Exhibit 4. Protein harga/gr Sumber protein Susu segar Sapi Ikan Telur Daging ayam
Harga/kg (Rp) Kandungan protein protein harga/gr (Rp) 19,000 3.5% 543 85,000 20.0% 425 30,000 17.5% 171 17,000 12.5% 136 27,000 18.5% 146 Sumber: Company
Konsumsi ayam per kapita yang masih rendah Positifnya pertumbuhan industri peternakan khususnya ayam serta produk olahannya didorong juga oleh tingkat konsumsi daging yang masih rendah. Berdasarkan data World Bank dan USDA dibandingkan negara ASEAN lainnya konsumsi daging ayam di Indonesia menduduki peringkat ke enam dibawah Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Kami perkirakan konsumsi daging ayam per kapita (kg/tahun)meningkat pada kisaran 6-7 kg dimana kenaikan 1 kg konsumsi per kapita saja akan membutuhkan kapasitas produksi yang cukup besar bahkan lagi produk daging sendiri untuk beberapa jenis masih impor karena kebutuhan domestik yang masih tinggi. Exhibit 5. Konsumsi ayam per kapita (kg/th) 47
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
37
12 8
6
5.7 2
Brunei DS
Malaysia
Thailand
Philippines
Vietnam
Indonesia
Kamboja
Sumber: USDA & World Bank
Your Trusted Professional 3
Stock Call 10 Agustus 2012
Rendahnya konsumsi daging ayam di Indonesia karena sebagian besar masyarakat masih banyak mengkonsumsi kandungan protein dalam padi-padian seperti jagung, padi serta jenis palawija lainnya. Sejak tahun 1999 hingga akhir tahun 2011 tren konsumsi kandungan protein pada padi-padian masih mendominasi namun sedikit turun karena sebagian beralih untuk mengkonsumsi ikan, daging serta telur dan susu. Per akhir tahun 2011 konsumsi protein daging mencapai 2.75 gr/kapita naik 107% dibanding tahun 1999 hanya sebesar 1.33 gr/kapita, ikan naik 32% (1999-2011) menjadi 8.02 gr/kapita, telur dan susu naik 127% menjadi 3.25 gr/kapita sedangkan padi-padian mengalami penurunan -14% menjadi 21.57 gr/kapita. Kenaikan konsumsi protein diatas 100% untuk daging serta susu& telur mengindikasikan adanya tren perubahan konsumsi masyarakat indonesia meskipun masih dalam tingkat yang rendah dibanding padipadian dan ikan. Kami melihat perubahan gaya hidup dan sadar akan kesehatan akan meningkatkan konsumsi daging serta telur & susu di tahun-tahun ke depan.
Exhibit 6. Rata-rata konsumsi protein gr/kapita 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Ikan
Padi-padian
Daging
Telur dan susu
Sumber: bps
Your Trusted Professional 4
Stock Call 10 Agustus 2012
Harga premium DOC dan loyalitas konsumen
Harga premium dengan kualitas DOC yang unggul Salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki perseroan adalah mampu menjual produk DOC premium Rp200-300 diatas harga pasar. Perbedaan harga dengan kompetitor dikarenakan kualitas DOC yang unggul dimana growth rate DOC yang dimiliki lebih cepat sekitar 4-5 hari lebih cepat dari kualitas DOC pesaingnya. Exhibit 7. Proses produksi DOC
Sumber: Company
Exhibit 8. Proses produksi DOC
Sumber: Company
Your Trusted Professional 5
Stock Call 10 Agustus 2012
Loyalitas konsumen Fluktuatifnya harga bahan baku utama seperti jagung dan bungkil kedelai yang mendominasi sekitar 75% komposisi utama pakan ternak akan memepengaruhi harga jual dan menekan marjin perseroan. Perseroan melakukan strategi kenaikan harga bertahap ditengah harga bahan baku yang mengacu pada harga komoditas dunia yang cenderung fluktuatif, sehingga konsumen akan menerima kenaikan yang tidak signifikan dibanding menaikkan harga secara tiba-tiba saat harga bahan baku naik tajam. Penggunaan bahan baku juga menjadi pertimbangan perseroan untuk tidak menaikkan harga secara langsung pada saat harga bahan baku naik. Periode tiga bulan pembelian baku ketika harga naik akan dikompensasi dengan penggunaan harga bahan baku pada saat rendah serta kenaikan harga pakan ternak secara bertahap menjadi kunci utama loyalitas konsumen.
Exhibit 9. Proses produksi feed
Sumber: Company
Your Trusted Professional 6
Stock Call 10 Agustus 2012
Keberlanjutan ekspansi usaha
Penambahan pabrik Perseroan melakukan beberapa investasi untuk pembangunan pabrik pakan ternak serta DOC guna mmenuhi permintaan yang masih tinggi. Pembangunan beberapa pabrik akan dimulai tahun ini serta tahun depan dan diperkirakan akan berproduksi di tahun 2014. Proses peyelesaiannya memang membutuhkan waktu yang lama serta biasanya dalam pembangunan pabrik pakan ternak diikuti oleh Breeder farm ataupun broiler farm agar efisiensi dalam operasionalnya. Exhibit 10. Capex 2012 & 2013 Investasi
Kapasitas/th
Budget Rp miliar 2012 2013
Feedmill Jawa tengah Makassar/palembang
300.000 MT 225.000 MT
120
Breeder farm
15 - 20 juta DOC
80
80
Broiler farm
6.000.000
80
80
Futher food processing
9000 MT
na
na
280
240
Total
80
Sumber: Company
Exhibit 11. Lokasi operasional
Sumber: Company
Your Trusted Professional 7
Stock Call 10 Agustus 2012
Adanya penambahan Feedmill serta breeder farm kami perkirakan kapasitas produksi akan terlihat signifikan pada tahun 2014. Khussunya untuk Feedmill kami perkirakan kapasitas produksi akan naik sekitar 31% CAGR (2012-2016). Sedangkan untuk DOC tumbuh sekitar 10-15% CAGR (2012-2016) serta Processed Chicken 20% CAGR. Investasi yang dikeluarkan perseroan untuk pembangunan feedmill maupun breeding farm ini diambil dari kas internal sekitar 30% dan pinjaman perbankan 70%. Hampir semua industri Poultry dikontribusikan sebagian besar dari pakan ternak (feed) serta DOC sehingga ekspansi perseroan fokus pada pembangunan feedmill maupun breeding farm. Dalam proses penyelsaiannya biasanya sekitar satu tahun atau bahkan lebih tergantung dari luas dan fasilitas pabrik. Per semester pertama tahun 2012 kontribusi pakan ternak sekitar 66%, DOC 22%, Broiler 9% serta lainnya yang termasuk didalamnya DOD (Day Old Duck) sekitar 3%. Exhibit 12. Perkiraan produksi Feed, DOC, & Processed chicken 180,000,000 159,614,290 160,000,000
145,103,900
140,000,000
168,614,290
1,600,000
1,439,409
1,400,000
1,251,660
127,103,900
1,200,000
115,549,000
120,000,000
1,000,000
1,088,400
100,000,000 800,000 80,000,000
594,000 540,000
600,000
60,000,000 40,000,000 13,580,000 14,938,000
20,000,000
20,938,000
23,031,800 27,434,980
2014F
2015F
400,000 200,000
-
2012F
2013F
DOC (juta)
2016F
Processed Chicken (juta)
Feed (MT)
Sumber: Company
Exhibit 13. Kontribusi penjualan 2Q’12 3% 9%
22%
66%
Poultry Feed
DOC
Broiler
Others Sumber: Company
Your Trusted Professional 8
Stock Call 10 Agustus 2012
Masuk di pasar produk daging olahan Meskipun produk daging olahan mulai dikenal sekitar tahun 2000 an namun perkembangan industri produk dagiang olahan cukup agresif seiring edukasi dan pengenalan melalui media masa maupun media cetak pada saat itu. Produk daging olahan yang dikenal dengan “nuget” sudah cukup banyak beredar dipasaran dengan berbagai merek serta segmen pasarnya. Berkembangnya produk daging olahan menunjukkan peluang di pasar ini masih menjanjikan. Saat ini Malindo akan masuk pada produk makanan olahan dengan segmen menengah ke atas. Produk daging olahan yang akan dikenalkan di kuartal ketiga tahun ini bernama “Sunny Gold”. Diperkirakan kontribusi penjualan produk daging olahan ini masih sekitar 2% dari total penjualan tahun ini.
Exhibit 14. Produk daging olahan
Sumber: Company
Disamping masuk pada produk daging olahan perseroan juga melihat adanya peluang berkembangnya pasar DOD (Day Old Duck). Konsumsi masyarakat untuk daging bebek sendiri terus meningkat namun pasokan untuk kebutuhan bebek sendiri terkendala khsusnya DOD dikalangan peternak. Dari total populasi unggas yang ada, populasi bebek sendiri cenderung flat dimana hanya sekitar 3% dari total unggas. Pertumbuhan populasi bebek dari tahun 2007 hingga 2011 sekitar 8% lebih tinggi dibandingkan dengan unggas lainnya khususnya ayam pedaging, ayam buras dan ayam ras. Dibandingkan dengan unggas lainnya bebek sendiri memiliki tingkat adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan ayam sehingga tingkat kematian DOD cukup rendah. Saat ini sebagian besar populasi bebek di daerah Jawa barat dengan kontribusi sebesar 24% dari total populasi sebesar 49.391.628 ekor.
Exhibit 15. Populasi unggas (dalam 000) Ayam pedaging Ayam buras Ayam ras petelur Bebek
2007 891,659 272,251 111,489 35,967
2008 902,052 243,423 107,955 39,840
2009 1,026,379 249,963 111,418 40,676
2010 986,872 257,544 105,210 44,302
2011 1,041,968 274,893 110,300 49,392
Sumber: Ditjen Peternakan & KesWan
Your Trusted Professional 9
Stock Call 10 Agustus 2012
Produksi nasional bebek dalam kurun waktu 2007-2011 turun 8% CAGR. Penurunan tersebut terutama disebabkan saat krisis keuangan global di tahun 2008 dimana harga komoditas naik tajam dan berdampak pada harga bahan baku untuk pakan ternak. Namun jika dilihat dari tahun 2010 ke 2011 rata-rata unggas mengalami kenaikan dan produksi bebek sendiri tumbuh 12%. Kami optimis tren permintaan daging bebek akan meningkat karena kegemaran masyarakat terhadap daging ini semakin meningkat. Tingginya permintaan dengan kapasitas masih rendah karena sebagian besar dikelola oleh peternak-peternak dengan skala kecil memberikan peluang bagi perusahaan untuk ekspansi di segmen ini secara terintegrasi mulai dari pakan, DOD serta Bebek pedaging dimana saat ini kontribusi untuk pakan bebek dan DOD yang diproduksi perseroan masih dibawah 1%.
Exhibit 15. Produksi unggas (dalam 000) 1,900
29
1,700
1,100
26
31
44
1,300
223
26
1,500
55
57
58
58 283
268
248 274
295
900 700 500 300 943
1,019
1,102
1,214
1,270
2007
2008
2009
2010
2011
100
Ayam pedaging
Ayam buras
Ayam ras petelur
Bebek
Sumber: Ditjen Peternakan & KesWan
Your Trusted Professional 10
Stock Call 10 Agustus 2012
Sekilas tentang Malindo Tahun 1997 sebelum krisis perseroan berdiri dengan nama PT GymtechFeedmill Indonesia dan pada tahun 2000 mengakuisi bisnis pakan ternak dengan kapasitas 150,000 MT/ th dari Subur Group dan pada saat itu juga mengganti namanya menjadi PT Malindo Feedmil. Tahun 2001 hingga 2003 perusahaan melakukan ekpansi serta akuisisi diantaranya penambahan kapasitas menjadi 300,000 MT/th serta pada tahun 2006 listing di BEI. Tahun 2008 perseroan menerbitkan Obligasi senilai 300 miliar dimana hingga tahun 2011 kemarin rating perseroan naik dari BBB+ menjadi A-. Saat ini lokasi operasional perseroan tersebar di hamper seluruh wilayah Indonesia seperti di Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Perseroan memperoleh penghargaan dari berbagai media seperti dari Forbes serta terakhir dari Asian Feed Magazine sebagai runner-up of Asian Feed Millers Awards.
Manajemen Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: Dato’ Lau Bong Wong : Tan Lai Kai : Yongkie Handaya
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
: Lau Chia Nguang : Tan Sri TN LAU, Francis : Teoh Bee Tang : Tang Ung Lee : Dato’ Seri Abdul Azim Bin Mohd Zabidi
Perbandingan dengan industri sejenis Market Cap & ekspansi – Meskipun secara kapitalisasi pasar bukan yang pertama di Indonesia, namun malindo mampu memberikan keunggulan kompetitif yang mendorong pertumbuhan positif secara historis. Fokus utama bisnis tetap pada poutry feed dan sebagian kecil juga untuk pakan unggas lainnya (bebek, puyuh, ikan). Adanya tambahan produk pakan di luar ayam dimaksudkan untuk menjaga loyalitas customer agar mampu memenuhi kebutuhan yang ada yang mungkin juga diperkirakan akan meningkat. Dalam hal ekpansi perseroan juga terus melakukan pengembangan produk yang terintegrasi seperti produk ayam olahan. Dalam waktu dekat perseroan akan mengeluarkan produk daging ayam olahan segmen premium. Masuknya perseroan pada bisnis ini karena pasar di segmen ini masih potensial dengan dukungan middle class income yang terus bertumbuh. Operasional – Sebaran area operasional perseroan secara umum hampir sama dengan perusahaan sejenis lainnya dimana salah satunya mengacu pada populasi penduduknya. Area seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan merupakan wilayah operasional pembangunan pabrik pakan ternak, breeding farm dan sarana pendukungnya. Perseroan tidak melakukan kerjasama melalui skema plasma karena pertimbangan margin serta controlling yang yang kurang efektif.
Financial – Agresifitas ekspansi perseroan mendorong leverage perseroan cenderung naik dibanding competitor. Namun menurut kami hal tersebut tidak terlalu mengganggu kinerja perseroan karena dari sisi margin dan ROE cukup tinggi. Dengan net margin kisaran 9% serta ROE diatas 40% kami optimis perseroan mampu menjaga pertumbuhan seiring dengan mempertahankan kualitas dan loyalitas.
Your Trusted Professional 11
Stock Call 10 Agustus 2012
Valuasi dan Rekomendasi Dengan menggunakan pendekatan metode Discounted Cashflow, dengan asumsi WACC 10.21% dalam 12 bulan ke depan target harga MAIN sebesar Rp2,200 dimana dengan harga tersebut menunjukkan P/E’12F &’13F 12.1x dan 9.8x serta P/BV’12F & ‘13F 5.4x dan 3.6x. Kami rekomendasikan BUY MAIN dimana dengan membandingkan harga penutupan (9 Agustus 2012) maka masih ada potensi kenaikan sebesar 41%. Kami bandingkan target harga untuk PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) IDR 2,200/saham dengan konsensus Reuters. Berdasarkan data dari Reuters consensus 12mo target harga untuk saham MAIN ada di level IDR 2,150/saham. Dengan demikian 12mo target harga kami +2.3% lebih tinggi dibanding konsensus.
Exhibit 16. Komparasi 2012F Revenue (IDR bn) EBITDA (IDR bn) Operating profit (IDR bn) Net profit (IDR bn) EBITDA margin Profit margin Net margin EPS (IDR) PEG (x) P/E (x) P/BV (x) EV/EBITDA (x) ROA ROE
CPIN 21,307 3,969 3,701 2,859 19% 17% 13% 177 0.61 18.0 6.4 12.00 31% 39%
JPFA 17,153 1,828 1,660 930 11% 10% 5% 449 0.21 12.1 2.7 6.52 9% 23%
MAIN 3,507 589 460 307 17% 13% 9% 181 0.24 12.1 5.4 5.38 18% 45%
Sumber: Reuters & MCI
Your Trusted Professional 12
Stock Call 10 Agustus 2012
Appendix Income Statement Sales Gross Profit Gross margin EBITDA EBITDA margin Operating Profit Operating margin EBIT EBIT margin Net profit Net margin
2010 2,037 388 19% 357 18% 259 13% 225 11% 180 9%
2011 2,634 461 17% 416 16% 310 12% 264 10% 204 8%
2012F 3,507 635 18% 589 17% 460 13% 410 12% 307 9%
2013F 4,205 770 18% 719 17% 563 13% 508 12% 381 9%
2014F 7,085 1,468 21% 1,402 20% 1,209 17% 1,150 16% 862 12%
2015F 8,072 1,763 22% 1,692 21% 1,452 18% 1,388 17% 1,041 13%
Sumber: Perseroan & MCI
Balance Sheet 2010
2011
2012F
2013F
2014F
2015F
119 111 2 117 72 49 38 507
87 171 3 239 88 114 18 720
140 215 9 234 122 122 94 936
183 268 12 304 158 170 122 1,217
274 420 18 456 237 237 183 1,825
329 482 22 548 285 307 219 2,190
Asset Current asset Cash & Equivalent Trade recieveble Other Receiveble Inventory Breeding flocks Prepaid expense Others current asset Total current assets Non current asset Fixed asset Others Total non current assets Total Assets Liabilities Current liabilities Short term bank loan Trade payables Others Total current liabilities Total non current liabilities Total Liabilities Minority
420 39 459 966
561 46 607 1,328
738 82 819 1,755
959 107 1,065 2,282
1,342 149 1,491 3,317
1,611 179 1,790 3,980
143 107 107 357 354 710 2
242 217 55 515 392 907 2
290 247 80 618 451 1,069 2
320 291 99 711 540 1,251 2
368 327 123 817 649 1,466 2
423 385 132 940 746 1,685 2
Total Equity Liabilities & Equity
258 966
424 1,328
689 1,755
1,034 2,282
1,853 3,316
2,297 3,980
Sumber: Perseroan & MCI
Your Trusted Professional 13
Stock Call 10 Agustus 2012
Danny Eugene
[email protected]
Head of Research Economy, Infrastructure, Property
Arief Fahruri
[email protected]
Research Analyst Banking, Plantation, Retail, Poultry
Helen Vincentia
[email protected]
Research Analyst Heavy Equipment, Cement, Mining
Fadlillah Qudsi
[email protected]
Technical Analyst
Equity Sales & Trading Tel. (6221) 7917 5571-76, 79175580 Fax.(6221) 7917 5032
Research Department Tel. (6221) 7917 5599 Fax.(6221) 7917 5032
Fixed Income Sales & Trading Tel. (6221) 79175559-62 Fax. (6221) 7919 3900
Investment Banking Tel. (6221) 7917 5599 Fax. (6221) 7919 3900
DISCLAIMER
MCI Research also available on Bloomberg, Factset & Securities.com
Your Trusted Professional 14