LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL
MENGEMBANGKAN SENSE OF HUMOR MELALUI TEKNIK BERMAIN PERAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK CHANDRA BUANA KELURAHAN KAYU MERAH KABUPATEN GORONTALO
TITANTRI MOI NIM. 153 410 015
Mengembangan Sense Of Humor Melalui Teknik Bermain Peran Menggunakan Media Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B Taman Kanak – Kanak Chandra Buana Kelurahan Kayumerah Kabupaten Gorontalo TITANTRI MOI Mahasiswa Jurusan PG-PAUD Dra. Samsiar Rivai,S.Pd, M.Pd , Nunung Suryana Jamin, SE, M.Si 1)
ABSTRAK Titantri Moi, 2014, “Mengembangan Sense Of Humor Melalui Teknik Bermain Peran Menggunakan Media Boneka Tangan Pada Anak Kelompok B Taman Kanak – Kanak Chandra Buana Kelurahan Kayumerah Kabupaten Gorontalo”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, 2014. Pembimbing I Dra. Samsiar RivaI, S.Pd.M.Pd dan Pembimbing II Nunung Suryana Jamin, SE,M.Si. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah media boneka tangan dapat mengembangkan Sense Of Humor Anak Kelompok B Taman Kanak – Kanak Chandra Buana Kelurahan Kayumerah Kabupaten Gorontalo. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sense Of Humor Anak Kelompok B Taman Kanak – Kanak Chandra Buana Kelurahan Kayumerah. Subjek dalam penelitian ini adalah Anak Kelompok B yang berjumlah 20 orang terdiri dari anak laki – laki 9 orang dan perempuan 11 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam bentuk siklus setiap siklus dilakukan dalam 4 tahap penelitian yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi dan tahap analisis dan refleksi, serta teknik pengumpulan data. Hasil analisis data dan pembahasan diperoleh anak hasil yang dicapai pada siklus I yaitu 12 orang atau 60% selanjutnya pada siklus II diperoleh yaitu 18 orang atau 90%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan kemampuan sense of humor anak di kelompok B Taman Kanak-kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo berhasil dikembangkan.
Kata Kunci Kemampuan Sense Of Humor melalui teknik bermain peran dengan Media Boneka Tangan.
1)
Titantri Moi, Mahasiswa Jurusan PG-PAUD Universitas Negeri Gorontalo Dra. Samsiar Rivai, S.Pd,M.Pd, Dosen Jurusan PG-PAUD Universitas Negeri Gorontalo Nunung Suryana Jamin, M.Si, Dosen Jurusan PG-PAUD Universitas Negeri Gorontalo
Sense of Humor merupakan salah satu “kebutuhan pokok” hidup manusia. Sense of Humor beredar di segala lapisan masyarakat, dinikmati semua umur, dan terus berkembang dalam segala zaman. Sense of Humor mempunyai kemampuan besar untuk kebaikan bila dapat dihidupkan dalam situasi masyarakat yang sedang buruk. Sense of Humor biasanya akan mampu membebaskan orang dari beban kecemasan, kebingungan dan kesengsaraan. (Hartanti dan Rahaju, 2002:34). Menurut Pramono, (2003:35), Sense of Humor dapat juga memberikan suatu wawasan yang arif sambil tampil menghibur. Sense of Humor dapat pula menyampaikan siratan menyindir atau suatu kritikan yang bernuansa tawa. Sense of Humor Humor juga dapat sebagai sarana persuasi untuk mempermudah masuknya informasi atau pesan yang ingin disampaikan sebagai sesuatu yang serius dan formal (Gauter, 2008:46). Kelucuan atau humor berlaku bagi manusia normal untuk menghibur, karena hiburan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan hidupnya (Widjaja, 2003:78). Dengan demikian, keberadaan Sense of Humor sebagai sarana pembelajaran sangat penting. Sense of Humor dapat tampil mantap sebagai penyegar pikiran dan sekaligus sebagai penyejuk batin, dan penyalur uneg-uneg anak. Dengan mengerti dan menyadari halhal tersebut, dapat disimpulkan bahwa humor memiliki suatu potensi penting. Humor dapat dijadikan suatu bahan untuk dikaji sebagai semacam ilmu . Semakin kritis suatu masyarakat, semakin tinggi pula permintaan mereka akan humor (Hassan, 2001:110). Sense of Humor tidak hanya bermanfaat untuk orang dewasa. Anak-anak juga membutuhkan humor untuk menstimulasi keceriaannya, sehingga dapat menunjang optimasi perkembangan kecerdasan dan kepribadiannya. Dalam kehidupan seharihari, anak-anak bisa mengalami stress, cemas dan tertekan. Padatnya pelajaran di sekolah, persaingan dengan teman bermain, serta upaya memenuhi harapan orang tua bisa menjadi masalah buatnya. Karena itu, untuk membangkitkan menyentuh sense of humor anak dengan mengajaknya bercanda ringan, membacakan cerita lucu atau mendampinginya menonton film kartun anak yang lucu dapat membantu mengembalikan kondisinya. Paling tidak, humor bisa membuatnya tertawa senang.
Hal ini sejalan dengan Manser, (2009:67), Sense of humor bisa dilatih karena semua orang memilikinya, termasuk anak-anak. Selain bermanfaat untuk menghilangkan stress dan membuat kondisi rileks, anak-anak kita akan terlatih untuk melihat sisi positif dari kehidupan karena bisa dilihat dari sisi kejenakaan kehidupan tersebut, tidak selalu yang serius dan berat-berat. Hal ini akan berimplikasi pada ketenangan dan kesiapan menghadapi masalah. Jadi, tahun-tahun awal perkembangan anak jangan dibiarkan berlalu tanpa humor. Dari paparan di atas diketahui bahwasanya Sense of Humor mempunyai berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkan manusia termasuk didalamnya anak usia dini dalam menjalani hidupnya. Anak yang memiliki humor dapat melawan kepenatan, kebosanan dalam mengerjakan tugas, bahkan memberikan energi baru dalam
menghadapi
kondisi
sosialisasi
yang
ada
dilingkungan
sekitarnya.
Idealnya,anak usia dini memiliki sense of humor yang memadai untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta menjalani kehidupan dengan lancar. Menurut Pramono, (2003:35), Sense Of Humor dapat juga memberikan suatu wawasan yang arif sambil tampil menghibur. Sense Of Humor dapat pula menyampaikan siratan menyindir atau suatu kritikan yang bernuansa tawa. Sense of humor juga dapat sebagai sarana persuasi untuk mempermudah masuknya informasi atau pesan yang ingin disampaikan sebagai sesuatu yang serius dan formal (Gauter, 2008:46). Kelucuan atau humor berlaku bagi manusia normal untuk menghibur, karena hiburan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan hidupnya (Widjaja, 2003:78). Dengan demikian, keberadaan humor sebagai sarana pembelajaran sangat penting. Humor dapat tampil mantap sebagai penyegar pikiran dan sekaligus sebagai penyejuk batin, dan penyalur uneguneg anak. Dengan mengerti dan menyadari hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa humor memiliki suatu potensi penting. Humor dapat dijadikan suatu bahan untuk dikaji sebagai semacam ilmu . Semakin kritis suatu masyarakat, semakin tinggi pula permintaan mereka akan humor (Hassan, 2001:110).
Sense of Humor tidak hanya bermanfaat untuk orang dewasa. Anak-anak juga membutuhkan humor untuk menstimulasi keceriaannya, sehingga dapat menunjang optimasi perkembangan kecerdasan dan kepribadiannya. Dalam kehidupan seharihari, anak-anak bisa mengalami stress, cemas dan tertekan. Padatnya pelajaran di sekolah, persaingan dengan teman bermain, serta upaya memenuhi harapan orang tua bisa menjadi masalah buatnya. Karena itu, menyentuh sense of humor anak dengan mengajaknya bercanda ringan, membacakan cerita lucu atau mendampinginya menonton film kartun anak yang lucu dapat membantu mengembalikan kondisinya. Paling tidak, humor bisa membuatnya tertawa senang. Hal ini sejalan dengan Manser, (2009:67), Sense of humor bisa dilatih karena semua orang memilikinya, termasuk anak-anak. Selain bermanfaat untuk menghilangkan stress dan membuat kondisi rileks, anak-anak kita akan terlatih untuk melihat sisi positif dari kehidupan karena bisa dilihat dari sisi kejenakaan kehidupan tersebut, tidak selalu yang serius dan berat-berat. Hal ini akan berimplikasi pada ketenangan dan kesiapan menghadapi masalah. Jadi, tahun-tahun awal perkembangan anak jangan dibiarkan berlalu tanpa humor.
METODE PENELITIAN Latar dan Karakteristik Penelitian Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Taman Kanak-Kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo. Karakteristik Penelitian Karateristik subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kelompok B Taman Kanak-Kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo yang terdiri dari 20 orang anak dengan usia rata-rata 5-6 tahun, yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Menurut Arikunto (2008: 73), bahwa Penelitian yindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan, yaitu (a) perencanaan; (b) tindakan; (c) pengamatan; dan (d) refleksi. Metode tindakan kelas dalam penelitian ini bertujuan mengkaji tindak keadaan atau fenomena yang terjadi dengan fokus permasalahan yang menyangkut pengembangan sense of humor anak melalui teknik bermain peran dengan menggunakan media boneka tangan di kelompok B Taman Kanak-Kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus dilaksanakan dengan empat tahap yaitu (a) tahap persiapan, (b) tahap pelaksanaan tindakan, (c) tahap pemantauan dan evaluasi, (d) tahap analisis dan refleksi. Prosedur penelitian tersebut meliputi : Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Menyediakan segala fasilitas dan alat pegumpul data penelitian yang diperlukan dalam proses mengembangkan sense of humor anak teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan. 2. Menyediakan media berupa boneka tangan dalam pelaksanaan penelitian 3. Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RKH) 4. Menyiapkan Rencana Pembelajaran yang menunjang penelitian tindakan kelas. 5. Membuat lembar observasi yang sesuai dengan indikator penilaian. Tahap Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini peneliti akan mengadakan penelitian dalam tahapan siklus, dalam hal ini bersama-sama dengan guru mitra melaksanakan kegiatan sesuai dengan
skenario kegiatan yang telah direncanakan dengan menggunakan persiapan yang di dalamnya tercakup langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan guru dalam mengembangkan sense of humor anak melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : a. Guru memberi salam serta melakukan apersepsi b. Guru mengatur tempat duduk anak dan mengajak anak berdoa c. Guru menjelaskan tema, dan sub tema yang akan diajarkan d. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan e. Guru memperlihatkan boneka tangan yang akan digunakan pada pembelajaran f. Anak mengamati boneka tangan yang diperlihatkan guru. g. Guru menjelaskan tata cara menggunakan boneka tangan h. Guru bercerita menggunakan boneka tangan i. Anak
mendengarkan cerita yang bernuansa humoris yang diceritakan guru
dengan menggunakan boneka tangan. j. Guru menugaskan kepada anak untuk bercerita menggunakan boneka tangan didepan kelas. k. Guru memperhatikan setiap kegiatan anak dan memberikan pujian kepada anak yang sudah mampu serta memberikan bimbingan bagi anak yang belum mampu. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi Kegiatan Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan. Observasi yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap aktivitas anak dalam hal ini tentang mengembangkan sense of humor
anak melalui teknik bermain peran
menggunakan boneka tangan di kelompok B Taman Kanak-Kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo. Adapun aspek yang diamati antara lain sebagai berikut. Observasi atau pengamatan yang dilakukan terhadap anak meliputi : a) Menciptakan humor melalui media boneka tangan, b) Mengatasi masalah dengan humor, c) Sikap menyenangi humor yaitu, menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan humor.
Tahap Analisis Dan Refleksi Pada tahap ini semua data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi akan dianalisis baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dan hasilnya dimanfaatkan untuk merefleksi diri dan seluruh proses kegiatan. Dalam hal ini akan diketahui kelebihan dan kelemahan yang terjadi pada proses yang telah berlangsung, kemudian ditindak-lanjuti pada kegiatan berikutnya serta menjadi bahan untuk menyusun laporan penelitian. Adapun proses pengolahan data diperoleh melalui lembar observasi dari kedua pengamat. Apabila hasil refleksi siklus 1 belum mencapai target maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah pedoman observasi yang mengacu pada indikator penelitian sebagai berikut : a) Menciptakan humor melalui media boneka tangan, b) Mengatasi masalah dengan humor, c) Sikap menyenangi humor yaitu, menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan humor. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah Teknik analisis kuantitatif yaitu Teknik analisis yang diterapkan secara sistematis dan induktif. Data yang dianalisis mencakup : a) Menciptakan humor melalui media boneka tangan, b) Mengatasi masalah dengan humor, c) Sikap menyenangi humor yaitu, menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan humor. PEMBAHASAN Pendidikan melalui taman kanak-kanak perlu menciptakan situasi pendidikan yang dapat memberikan rasa aman, nyaman dan menyenangkan salah satunya melalui sense of humor. Sense of humor mempunyai berbagai manfaat yang dapat dimanfaatkan manusia termasuk didalamnya anak usia dini dalam menjalani hidupnya. Anak yang memiliki sense of humor dapat melawan kepenatan, kebosanan dalam mengerjakan tugas, bahkan memberikan energi baru dalam menghadapi kondisi sosialisasi yang ada dilingkungan sekitarnya. Idealnya,anak usia dini
memiliki sense of humor yang memadai untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta menjalani kehidupan dengan lancar, hal ini sesuai dengan pendapat Tjandra, (2006:56), yang menyatakan anak usia dini yang tidak memiliki selera humor cenderung lebih mudah mengalami masalah dibanding anak usia dini yang memiliki selera humor. Anak yang tidak memiliki selera humor akan mudah mengalami stres dan mudah cemas, begitupun sebaliknya . Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, seharusnya guru pandai dalam memilih media pembelajaran yang dapat menarik perhatian anak. agar anak terlibat secara aktif dalam pembelajaran serta dapat menumbuhkan keceriaan dan membuat anak merasa senang dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti telah menggunakan media boneka tangan untuk mengembangkan kemampuan sense of humor anak dengan hasil yang dicapai pada siklus I, 12 atau orang atau 60%, siklus II, 18 orang atau 90%, pada kriteria dapat mengembangkan sense of humor melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan. Dalam penelitian ini peneliti telah menggunakan teknik bermain peran melalui media boneka tangan dengan hasil yang dicapai pada siklus I yaitu 12 orang atau 60%. Selanjutnya pada siklus II diperoleh yaitu 18 orang atau 90%. Peningkatan ini terjadi karena peneliti dan pengamat memberi motivasi pada anak untuk dapat menciptakan humor melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan, pemberian reinforcement pada anak yang sudah mampu mengatasi masaalah dengan humor walaupun masih terdapat 2 orang anak yang belum mampu mengembangkan sense of humor, penelitian tidak lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya, hal ini dikarenakan kedua anak tersebut sering tidak hadir sehingga sulit untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pengembangan sense of humor melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan. Pengembangan kemampuan sense of humor pada anak ditandai oleh beberapa hal 1) Anak telah
dapat menciptakan humor melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan, 2) Anak telah mampu mengatasi masalah dengan humor. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi jelaslah bahwa media boneka tangan dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan kemampuan sense of humor bagi anak di Taman Kanak-kanak. Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan sense of humor pada anak dapat ditingkatkan melalui media boneka tangan. Dengan melihat capaian yang ada, maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan : ” Jika teknik bermain peran melalui media boneka tangan digunakan dalam pembelajaran di kelompok B Taman Kanak-kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo, maka sense of humor anak berkembang sesuai harapan, dapat diterima”. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti menyimpulkan bahwa melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan kemampuan sense of humor anak di kelompok B Taman Kanak-kanak Candra Buana Kelurahan Kayu Merah Kabupaten Gorontalo berhasil dikembangkan.
Saran Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan juga dapat bermanfaat bagi diri sendiri . Adapun saran-saran yang dikemukakan antara lain: a. Kemampuan Sense of humor bagi anak melalui teknik bermain peran menggunakan media boneka tangan, merupakan hal yang mendasar dalam mengembangkan kemampuan anak memiliki sikap menyenangi humor yaitu, menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan humor, yang perlu dilaksanakan oleh pendidik anak usia dini. b. Variasi dalam menggunakan media pembelajaran dalam mengajar sangat dibutuhkan dalam pembelajaran, terutama pada pendidikan anak usia dini.
c. Sekolah sebagai lembaga pendidikan setelah keluarga, kiranya dapat menyiapkan lingkungan yang kondusif serta fasilitas media pembelajaran bagi anak dalam pengembangan sense of humor anak taman kanak-kanak. d. Pemahaman terhadap karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak, perlu dimiliki oleh setiap pendidik dalam mengembangkan kemampuan sense of humor pada anak ditaman kanak-kanak.
DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Gunarti, W. (2010). Teknik Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Anak Usia Dini. Jakarta. Universitas Terbuka. Gunawan, T.. (2010). Mendongeng Dengan Boneka. Jakarta: Penerbit Sarana Bobo. Calley, Alan. 2007. Humor in The Arts. London: Flower Press. Gauter, Dick. 2008. The Humor of Cartoon. New York: A Pegrige Book. Hassan, Fuad. 2001. Humor dan Kepribadian. Jakarta: Harian Kompas, 20 April, hal. 6. Hendarto, Priyo. 2009. Filsafat Humor. Jakarta: Karya Megah. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2010. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional Kusmartiny, Enny. 2003. Dibalik Karya Para Kartunis Indonesia. Jakarta: Majalah Femina, No.20 Th.XXI, hal. 41- 42. Manser, Juan. 2009. Dictionary of Humor. Los Angeles: Diego and Blanco Publisher Inc. Mario, 2003. Perbuatan Humor Dan Lucu. Jakarta: Penerbit Sarana. Munandar, 2006. Manfaat Humor Untuk Perkembangan Anak. Jakarta Sinar Harapan Pramono. 2003. Karikatur-karikatur Lucu Jakarta: Sinar Harapan. Setiawan, Arwah. 2010. Teori Humor. Jakarta: Majalah Astaga, No.3 Th.III, hal. 3435. Suhadi. 2009. Humor dalam Kehidupan. Jakarta: Gema Press. Sujoko. 2002. Perilaku Manusia dalam Humor. Jakarta: Karya Pustaka. a Press. Widjaja, A.W. 2003. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.
D. Mintardjo, “Istilah Difinisi dan Pebedaan Jenis Humor” WebGaul. Nia Hidayati “Manfaat Humor Untuk Terapi Kesehatan” dan “Manfaat Humor Untuk Perkembangan Anak” i-humor Hartanti dan Rahaju, 2002, Humor Untuk Anak. Jakarta: Rajawali Pers. Montolalu, BEF, dkk . 2007. Berrmain dan Permainan Anak. Universitas Terbuka: Modul (http://www.freelists.org) manfaat humor bagi anak, Thorson Pawell diakses tanggal 15/12/2013. Tjandra, 2006. Pembelajaran Yang Humoris. Jakarta: Penerbit Sarana Bobo.