Jurnal Asna Diu
LEMBAR PENEGESAHAN JURNAL
DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MELAKUKAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN ASLI DI KELAS II SDN 1 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh Asna Diu
NIM. 151 411 120
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Martianty Nalole, M.Pd NIP. 19590305 198303 2 002
Dra. Samsiar RivaI, S.Pd M.Pd NIP. 19590218 198603 2 001
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Asna Diu
DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MELAKUKAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN ASLI DI KELAS II SDN 1 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Asna Diu¹, Martianty Nalole², Samsiar RivaI³ Asna Diu Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Rumusan Masalah dalam penelitian ini tentang “bagaimana deskripsi penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli di kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo?” dengan tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian siswa kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskritif, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode demonstrasi di dalam kelas sangat membantu guru dalam melakukan pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli, karena melalui metode demonstrasi siswa dapat memperhatikan pelajaran dengan baik, selain itu proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi secara nyata. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran dari materi pembelajaran. Adapun kegiatan guru dalam menggunakan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli adalah yang pertama tahap persiapan demonstrasi, tahap pelaksanaan demonstrasi, dan tahap mengakhiri demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan, bahwa penggunaan metode demonstrasi membantu siswa untuk memahami perkalian dan pembagian bilangan asli. Karena dengan metode demonstrasi pembelajaran akan lebih terarah dan perhatian siswa lebih dapat dipusatkan. Kata Kunci: Deskripsi, Penggunaan, Metode Demonstrasi, Perkalian, Pembagian, Bilangan Asli.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Asna Diu
1. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang sangat pesat telah memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah aspek pendidikan. Untuk menghadapi tantangan perkembangan IPTEK dituntut sumber manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan keterampilan yang tinggi yang melibatkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis kreatif dan kemampuan bekerja sama yang efektif. Cara berfikir seperti ini dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Penguasaan matematika harus dimulai saat anak duduk di bangku sekolah khususnya di sekolah dasar, sejak dini siswa harus memahami matematika dengan baik, sebab dengan menguasai dasar-dasar matematika siswa akan lebih mudah untuk mempelajari matematika ditingkat selanjutnya Selain itu pembelajaran matematika terkesan merupakan suatu pembelajaran yang sifatnya sakral, sebab pembelajaran matematika merupakan suatu pembelajaran yang memeras energi otak, jika tiba saatnya berhitung, siswa menjadi kalang kabut dengan materi yang diajarkan. Sebagian siswa hanya diam di dalam kelas. Aktivitas seperti ini tentunya menghambat proses pembelajaran. Salah satu materi yang dianggap sulit untuk menyelesaikannya adalah perkalian dan pembagian bilangan asli.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Perkalian dan pembagian bilangan asli dianggap sebagai meteri yang membingungkan, sehingga suasana yang terjadi di dalam kelas bersifat monoton dan siswa tidak dapat berbuat banyak di dalam kelas, akibatnya pemahaman siswa terhadap perkalian dan pembagian bilangan asli sangatlah rendah. Untuk itu diharapkan guru harus mampu memilih metode mengajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Peran aktif guru sangat di perlukan agar siswa tertarik untuk mempelajari perkalian dan pembagian bilangan asli, sehingga akan tercipta suasana yang menyenangkan selama proses belajar mengajar. Seorang guru harus memahami bagaimana mengajarkan konsep perkalian dan pembagian bilangan asli yang dapat diwujudkan dalam bentuk konkret sehingga mudah dipahami oleh siswa. Oleh karenanya pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli perlu diorientasikan dengan pendekatan pembelajaran matematika realistis sehingga dapat tercapai hasil yang maksimal. Selain itu pula kreatifitas guru dalam menggunakan metode yang tepat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam memahami konsep perkalian dan pembagian bilangan asli. Namun kenyataanya berbeda dengan yang diharapkan, jika melihat aktifitas belajar siswa di sekolah khususnya di SDN I Telaga, pada siswa kelas II, kemampuan siswa dalam belajar perkalian dan pembagian relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh guru belum optimal dalam memilih metode pembelajaran.
Jurnal Asna Diu
Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut guru menggunakan metode demonstrasi. “Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Syaiful (2008:210)” metode demonstrasi mempunyai kelebihan antara lain: perhatian siswa lebih dapat dipusatkan, Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari, dan Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Deskripsi Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Melakukan Perkalian Dan Pembagian Siswa Kelas II SDN I Telaga Kabupaten Gorontalo” 2. Kajian Teori a. Pengertian Deskripsi Menurut Prastowo (2014:205) Penelitian deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Namun, dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskritif mencakup metode penelitian yang lebih luas diluar metode sejarah dan metode eksperimental. Sebuah deskripsi adalah representasi subjektif terhadap fenomena yang ditanggap. Dalam kenyataannya, tanggapan tersebut Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
tidak dapat sama sekali dilepaskan dari segi-segi subjek sehingga tidak dapat sama sekali dituntut adanya penelitian yang yang sepenuhnya objektif kiranya sukar menemukan penelitian seperti itu. Meskipun demikian, peneliti dapat mengawasi diri untuk tidak bertindak terlalu subjektif. Dalam arti, ia tidak mencampuradukan pendapatnya dengan kenyataan-kenyataan fenomena dalam pola maupun dalam materi diskusi. b. Pengertian Bilangan Asli Menurut Aliyah (2013) Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang diawali dari angka 1(satu) sampai tak terhingga. Misal : 1,2,3 Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli. Yang pertama definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan bilangan asli bulat positif yang bukan nol { 1,2,3,4,...} sedangkan yang kedua definisi oleh logikawan dan ilmu komputer, adalah himpunan nol dan bulat positif { 0,1,2,3,4....} bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika yang paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa dipelajari dan dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa penelitian menunjukan beberapa jenis kera juga bisa menangkapnya. Wajar apabila bilangan asli merupakan jenis pertama dari bilangan yang digunakan untuk membilang, menghitung, Sifat yang lebih dalam tentang bilangan asli, termasuk kaitannya dengan bilangan prima. Dipelajari dalam teori bilangan. Untuk matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk mengurutkan dan
Jurnal Asna Diu
mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan Bilangan asli (bilangan oridinal) adalah bilangan yang dimulai dari bilangan satu,dua,tiga, dan seterusnya hingga tak terbatas. c. Pengertian Perkalian Bilangan Asli Menurut Heruman (2007:22) Pada prinsipnya perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang. Oleh karena itu, kemampuan prasyarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari adalah penguasaan penjumlahan. Perkalian termasuk topik yang sulit untuk dipahami sebagian siswa. Ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang duduk ditingkatan tinggi sekolah dasar belum menguasai topik perkalian ini, sehingga mereka banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari topik matematika yang lebih tinggi. Melalui penggunaan media pembelajaran yang efektif berikut serta bimbingan guru, diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari perkalian. Perkalian adalah hasil kali dua bilangan a dan b adalah bilangn c sehingga a x b = c. Operasi perkalian ditunjukan dengan tanda silang atau titik.atau kurung Jadi 5 x 3 = 5 x 3 = 5(3)= 15, dimana faktor-faktornya adalah 5 dan 3 dan hasil kalinya adalah 15. d. Pengertian Pembagian Bilangan Asli Menurut Heruman (2007: 26) Pembagian merupakan lawan dari perkalian. Pembagian disebut juga pengurangan berulang sampai habis. Kemampuan prasyarat yang harus dimilki siswa dalam mempelajari konsep pembagian Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Pembagian yaitu apabila sebuah bilangan a dibagi dengan sebuah bilangan b, maka hasil bagi yang diperoleh a : b atau a/b, dimana a disebut yang dibagi dan b pembagi. Pernyataan a/b juga disebut pecahan yang mempunyai pembilang a dan penyebut b. Pembagian dengan nol tidak didefinisikan. Misalnya pembagian 8 : 4 = atau 8 / 4 dimana 8 disebut yang dibagi dan 4 adalah pembagi. Atau bisa disebut 8 adalah pembilang dan 4 adalah penyebut, yang hasilnya 8 : 4 adalah 2. e. Pengertian Metode Demonstrasi Djamarah dan aswan (2006:90) metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurnah. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tantang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerja sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, membandingkan suatu cara dengan cara yang lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.
Jurnal Asna Diu
Yamin (2007:154) penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru, setelah didemonstrasikan, siswa diberi kesempatan melakukan latihan keterampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru. Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan seperti bagaimana prosesnya? Terdiri dari unsur apa? Melalui pengamatan induktif. Sesuai dengan deinisi metode demonstrasi yaitu memperlihatkan, memperagakan dan mempraktikan, maka tujuan metode demonstrasi yaitu anak dibimbing dan diarahkan untuk menggunakan mata dan telinganya serta terpadu sebagai hasil dari pengamatan kedua indera itu dapat menambah penguasaan materi pelajaran yang diberikan. f. Alasan Penggunaan Metode Demonstrasi Alasannya penggunaan metode demonstrasi yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi perhatian siswa dapat lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada, materi yang sedang dipelajari, pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Djamarah, 2000:68)
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
g. Langkah-langkah Metode Demonstrasi 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan: - Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. - Persiapkan garis besar langkahlangkah demonstrasi yang akan dilakukan. 2. Tahap Pelaksanaan - Langkah pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya: a).Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. c)Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat halhal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. - Langkah pelaksanaan demonstrasi. a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatankegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
Jurnal Asna Diu
memerhatikan reaksi seluruh siswa. d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. - Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. h. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Demonstrasi Menurut Djamarah dan Aswan (2006:91) kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi sebagai berikut: Kelebihan Metode Demonstrasi 1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat). 2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari 3. Proses pengajaran lebih menarik 4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Kekurangan Metode Demonstrasi 1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif. 2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. 3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yan mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. Kelemahan metode demonstrasi dapat diatasi melaluai berbagai cara berikut: 1. Melengkapi sumber,alat dan media yang di perlukan untuk demonstrasi 2. Mengatur waktu sebaik mungkin 3. Membuat rancangan dan persiapan demonstrasi sebaik mungin. i. Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Melakukan Perkalian Dan Pembagian Bilangan Asli 1. Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Melakukan Perkalian Bilangan Asli Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai setelah menyampaikan kompetensi Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dicapai misalnya pada awal pembelajaran, mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang
Jurnal Asna Diu
mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. Kemudian guru menyampaikan bahan atau alat yang diperlukan misalnya: pensil, pulpen atau buku dan mendemonstrasikannya dan seluruh siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan menganalisanya. seperti pada contoh berikut: Misalnya guru mendemonstrasikan perkalian 3 x 2 Guru mengambil buku dari dus sebanyak tiga kali, setiap pengambilan terambil dua buku. Berapa jumlah buku yang diambil semuanya? Dari peragaan diatas, guru dapat memberikan pertanyaan pengiring untuk siswa dalam menemukan konsep perkalian, misalnya sebagai berikut. 1.Berapa kali mengambil buku? (jawaban yang di harapkan: 3 kali) 2.Berapa jumlah buku setiap pengambilan? (jawaban yang diharapkan: 2 buku) 3.Berapa jumlah buku yang diambil seluruhnya oleh guru? (jawaban yang diharapkan: 2 + 2 + 2 = 6 buku) atau tiga kali dua-dua (3 x 2) yang ditulis dalam perkalian 3 x 2 = 6. Setelah mendemonstrasikan sesuai dengan skenario Guru bersama siswa untu membuat kesimpulan. 2. Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Melakukan Pembagian Bilangan Asli Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai setelah menyampaikan kompetensi Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dicapai. Untuk membantu Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
kemampuan berpikir siswa, misalnya guru memuliainya dengan melakukan apersepsi, Kemudian guru menyampaikan bahan atau alat yang diperlukan misalnya: pensil, pulpen atau buku dan menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario sesuai dengan isi cerita dan seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya. seperti pada contoh berikut: Misalnya Guru mendemonstrasikan pembagian 6 : 3 Guru mempunyai 6 buah buku. Buku tersebut akan dibagikan sama banyak pada 3 orang anak. Berapa buah buku yang didapatkan setiap anak? Contoh demonstrasi mendemonstrasikannya sebagai berikut: “ Guru mengambil 3 buah buku yang akan dibagikan sama banyak kepada 3 orang anak. Setelah itu guru mengambil lagi 3 buah buku dan dibagikan kepada 3 orang anak” 1. Berapa buah buku yang didapatkan masing-masing anak? ( jawaban yang diharapakan: 2 buah Buku) Dengan kata lain, peragaan diatas sama seperti 6 ambil 3, ambil 3, habis Apabila ditulis dalam pengurangan, menjadi 6 – 3 – 3 = 0 2. Berapa kali guru mengambil buku sekaligus? ( jawaban yang diharapkan: 2 kali). Apabila ditulis dalam pembagian 6 : 3 = 3
Jurnal Asna Diu
3. METODE PENELITAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Telaga. Sekolah dasar ini terletak di desa bulila, kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II di SDN 1 Telaga semester genap tahun pelajaran 2014/2015 dan guru kelas II di SDN 1 Telaga. Jumlah siswa di kelas II sebanyak 20 orang, terdiri dari 14 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Alasan penulis meneliti disekolah ini karena penulis pernah melakukan PPL dan observasi di SDN 1 Telaga. SDN 1 Telaga merupakan satu sekolah yang ada diwilayah Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang sekarang dipimpin oleh Maharani Mohamad S.Pd. Sebelumnya nama SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo ini adalah SDN 1 Bulila. Sekolah ini berdiri pada tahun 1928 yang memiliki bangunan darurat pada masanya. Di sekolah ini bangunannya terdiri dari 14 buah ruangan yang terdiri dari delapan ruangan kelas, satu ruangan kepala sekolah, satu ruangan kerja guru, satu ruangan UKS, satu ruangan perpustakaan, satu musholah dan satu ruangan serbaguna. Di SDN 1 Telaga terdapat tenaga pengajar yang terdiri dari 8 orang guru PNS, 2 orang guru bantu dan 1 orang operator komputer. Dalam menjalankan tugas dan kewajiban mereka sebagai tenaga pengajar umumnya mereka memiliki disiplin yang tinggi, serta patuh terhadap berbagai aturan dan ketentuan yang berlaku di sekolah. Pelaksanaan kegiatan administrasi sekolah di SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Kabupaten Gorontalo dilkakukan oleh kepala sakolah dan guru kelas. a. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif karena ingin meneliti situasi yang terjadi saat pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan memahami penggunaan metode demonstrasi dari sudut pandang guru serta siswa. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan alasan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa yang terjadi di lokasi penelitian. Dalam hal ini penulis menggambarkan atau menginterprestasikan penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli b. Kehadiran Peneliti Pada penelitian ini peneulis sebagai pelaku utama dalam melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penulis melakukan pengumpulan data harus diketahui oleh pihak sekolah yang bersangkutan, seperti kepala sekolah, guru-guru, serta siswa kelas II SDN 1 Telaga c. Data dan Sumber Data Menurut Sugiyono (2014:18) dalam mengumpulkan data peneliti harus beriteraksi dengan sumber data. Data dalam penelitian ini adalah data tentang deskripsi penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli di kelas II SDN I Telaga, yang diperoleh atau didapat langsung dari sumber data. yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru
Jurnal Asna Diu
dan siswa kelas II. adapun data yang dikumpulkan berupa hasil observasi dan wawancara serta dokumentasi. d. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sehingga untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dalam pengumpulan data, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain: 1. Observasi: dilakukan oleh penulis untuk mengetahui situasi nyata yang ada di lokasi penelitian. Caranya yaitu dengan mengamati secara langsung berbagai objek penelitian seperti aktivitas belajar mengajar tentang penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran 2. Wawancara. Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini secara jelas dan mendalam. Adapun informan yang akan penulis wawancarai yaitu guru kelas II SDN I Telaga. Penulis melakukan wawancara untuk memperoleh informasi dari guru mengenai penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli 3. Dokumentasi: Penulis mengumpulkan setiap dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini dengan tujuan, untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Penulis perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna. Adapun dokumen yang penulis kumpulkan yaitu foto/gambar, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). e. Pengecekan keabsahan Data Setiap data yang diperoleh dalam penelitian ini perlu diuji kesahihannya. Uji keabsahan data pada penelitian ini dengan menerapkan teknik perpanjangan pengamatan dan meningkatkan ketekunan. f. Analisis Data Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara serta dokumentasi sepenuhnya diatur secara sistematis. Pengaturan ini dilakukan terusmenerus selama pengumpulan data. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis induktif. Penulis menelaah data hasil penelitian yang diperoleh dari observasi, wawancara serta dokumentasi. g. Tahap-Tahap Penelitian Adapun tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam penelitian yaitu sebagai berikut: a. Tahap Penelitian Pendahuluan Pada tahap ini penulis melakukan beberapa tahap sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya diantaranya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Selain itu penulis juga dapat menyesuaikan diri dengan keadaan tempat yang akan diteliti, menjaga etika dan memperhatikan waktu penelitian. Dalam persiapan penelitian ini adapun hal-hal yang harus dilakukan penulis yaitu mengecek kelengkapan data dan menyiapkan instrumen pengumpulan data. b. Tahap pelaksanaan penelitian
Jurnal Asna Diu
Pada tahap ini, penulis sudah melaksanakan penelitian, penelitian yang sudah direncanakan dengan baik dan disusun secara detail yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung. Pada tahap ini penulis memperhatikan dan mengamati proses pembelajaran. Dalam hal ini penulis mengamati penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli Selain itu penulis melakukan wawancara dengan guru untuk menambah data tentang penggunaan metode demonstrasi. Selain melakukan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan dokumentasi yakni berupa foto, dan RPP c. Tahap penulisan laporan Pada tahap penulisan laporan ini adalah tahap dimana penulis sudah selesai mengumpulkan data. Data yang sudah selesai dikumpulkan selanjutnya disusun menjadi laporan yang disertai dengan lampiran dan dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan. 4. Hasil Penelitian Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penggunan metode demonstrasi dalam pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli di kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo, Penulis melakukan penelitian sesuai dengan prosedur pengumpulan data serta tahap-tahap penelitian. Hal ini penulis lakukan tentunya untuk menjadi acuan penulis dalam melaksanakan penelitian, agar penelitian yang dilakukan terarah dengan baik.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Proses pengumpulan data penulis dimulai dari minggu terakhir pada bulan April Tahun 2015. Pada tahap awal penulis datang ke sekolah memberikan surat ijin penelitian dari cabang dinas pendidikan kepada kepala SDN 1 Telaga. Setelah mendapat ijin meneliti dari kepala SDN 1 Telaga peneliti menemui guru kelas II SDN 1 Telaga untuk menyampaikan bagaimana penelitian ini akan dilakukan. Selain menemui kepala sekolah dan guru kelas II SDN 1 Telaga penulis juga melakukan pengamatan terhadap keadaan sekolah seperti lingkungan sekolah, ruang kelas dan keadaan guru dan siswa. Kemudian pada hari berikutnya peulis datang kesekolah melakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan mewawancarai guru untuk mengetahui gambaran tentang penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli di kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Penulis menentukan guru sebagai sumber data dalam penelitian. Dan melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian di kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. a. Hasil Observasi Kegiatan Guru dan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Untuk mendeskripsikan penggunaan metode demonstrasi, maka penulis melakukan observasi terhadap kegiatan guru dan siswa khususnya dalam pembelajaran
Jurnal Asna Diu
matematika pada materi perkalian dan pembagian bilangan asli di kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo, yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 30 April 2015. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis pada saat proses pembelajaran berlangsung, penulis mengamati bahwa guru dalam menggunakan metode demonstrasi pada materi perkalian dan pembagian bilangan asli sesuai dengan langkahlangkah metode demonstrasi. Pelaksanaan pembelajaran yang guru laksanakan sesuai mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dengan materi perkalian dan pembagian bilangan asli dengan tujuan untuk materi perkalian bilangan asli yaitu Siswa dapat menghitung perkalian dengan cara penjumlahan berulang sedangkan untuk materi pembagian bilangan asli yaitu Siswa dapat menghitung pembagian dengan cara pengurangan berulang. Sesuai hasil observasi pada saat pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian bilangan asli guru sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu guru mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kemudian pada tahap pelaksanaan demonstrasi guru memulai demonstrasi dengan kegiatankegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya guru melakukan apersepsi sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
demonstrasi. Siswa memperhatikan apa yang jelaskan oleh guru. Kemudian guru menjelaskan contoh soal mengerjakan hitung perkalian dengan penjumlahan berulang dengan menggunakan metode demonstrasi, seperti pada contoh berikut: Guru mendemonstrasikan perkalian bilangan 3 x 2, “Guru mengambil buku dari dus sebanyak tiga kali, setiap pengambilan terambil dua buku. Berapa jumlah buku yang diambil semuanya? Siswa memperhatikan apa yang di demonstrasikan oleh guru dan menyimaknya. Setelah guru memperagakan perkalian dari bilangan 3 x 2 guru dapat memberikan pertanyaan pengiring untuk siswa dalam menemukan konsep perkalian, misalnya sebagai berikut. Berapa kali mengambil buku? (jawaban yang di harapkan: 3 kali), Berapa jumlah buku setiap pengambilan? (jawaban yang diharapkan: 2 buku), Berapa jumlah buku yang diambil seluruhnya oleh guru? (jawaban yang diharapkan: 2 + 2 + 2 = 6 buku) atau tiga kali dua-dua (3 x 2) yang ditulis dalam perkalian 3 x 2 = 6. Setelah mendemonstrasikan sesuai dengan skenario Guru bersama siswa untu membuat kesimpulan.” Penulis juga mengamati bahwa guru menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. Sesuai dengan hasil observasi pada minggu berikutnya yaitu pada tanggal 7 Mey 2015 pada pembelajaran pembagian bilangan asli guru sebelum memulai pembelajaran
Jurnal Asna Diu
terlebih dahulu guru mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kemudian pada tahap pelaksanaan demonstrasi guru memulai demonstrasi dengan kegiatankegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya guru melakukan apersepsi sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. Siswa memperhatikan apa yang jelaskan oleh guru. Kemudian guru menjelaskan contoh soal mengerjakan hitung pembagian dengan pengurangan berulang dengan menggunakan metode demonstrasi, seperti pada contoh berikut: Misalnya Guru mendemonstrasikan pembagian 6 : 3 Guru mempunyai 6 buah buku. Buku tersebut akan dibagikan sama banyak pada 3 orang anak. Berapa buah buku yang didapatkan setiap anak? Contoh demonstrasi mendemonstrasikannya sebagai berikut: “ Guru mengambil 3 buah buku yang akan dibagikan sama banyak kepada 3 orang anak. Setelah itu guru mengambil lagi 3 buah buku dan dibagikan kepada 3 orang anak” Berapa buah buku yang didapatkan masing-masing anak? ( jawaban yang diharapakan: 2 buah Buku) Dengan kata lain, peragaan yang dilakukan guru sama seperti 6 ambil 3, ambil 3, Apabila ditulis dalam pengurangan, menjadi 6 – 3 – 3 = 0. Berapa kali guru mengambil buku sekaligus? ( jawaban yang diharapkan: 2 kali). Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Apabila ditulis dalam pembagian 6 : 3 =2 Penulis juga mengamati bahwa guru menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. b. Hasil Penelitian Melalui Wawancara Dengan Guru Berdasarkan data yang diperoleh pada tanggal 7 Mei 2015, penulis melakukan wawancara dengan guru kelas II yang ada di SDN 1 Telaga. Adapun hasil wawancara dari ibu RI selaku guru kelas II adalah untuk pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli. proses pembelajaran perkalian dan pembagian di SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo berjalan dengan baik, respon siswa terhadap pelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli tentunya ada yang menyukai dan ada juga yang tidak menyukai. Ini terlihat ketika mereka mengikuti dan mengerjakan tugas yang saya berikan. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, yang tidak menyukai pelajaran ini tampak tidak bersemangat, dan sebaliknya yang menyukai selalu merespon dengan baik apa yang guru sampaikan. Selain itu mereka akan suka pelajaran ini apabila menurut mereka materinya mudah. Kendala yang ibu hadapi adalah menanamkan konsep perkalian dan pembagian bilangan asli kepada siswa. Butuh waktu lama untuk guru bisa menjelaskan suatu materi kepada siswa. Untuk mengatasi kendala tersebut maka guru menggunakan metode pembelajaran. Salah satu
Jurnal Asna Diu
metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam memahami materi, guru melakukan demonstrasi sesuai skenario yang telah disiapkan dan guru juga memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting yang harus dikuasai dari demonstrasi yang dilakukan, dan guru juga menggunakan tehnik-tehnik tersendiri salah satunya dengan menyediakan media-media yang bisa menarik perhatian siswa untuk memperhatikan apa yang guru demonstrasikan didepan kelas dengan begitu siswa akan lebih memperhatikan apa yang didemonstrasikan oleh guru. kendala yang guru temui dalam melakukan demonstrasi pada proses pembelajaran yaitu jika sebagian siswa tidak mempehatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru secara otomatis mereka tidak memahami materi yang telah didemonstrasikan. Untuk mengatasi masalah tersebut guru akan mengulangi demonstrasi yang telah dilakukan sampai sebagian siswa itu mengerti dan guru selalu berusaha dalam setiap pembelajaran harus menyenangkan, agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Kemudian langkah-langkah metode demonstrasi sudah diterapkan dengan baik, dengan begitu guru telah mencapai tujuan yang dirumuskan karena sebagian besar langkah-langkah metode demonstrasi sudah terlaksana dengan baik. Menurut hasil wawancara yang diperoleh dari guru dapat disimpulkan bahwa sangatlah jelas bahwa langkah-langkah metode demonstrasi sudah terlaksana dengan baik.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
c. Temuan Hasil Penelitian 1. Temuan Umum Secara umum penulis menggambarkan penggunaan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa kelas II bahwa guru telah menggunakan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli. Sebagian besar langkah-langkah metode demonstrasi yang didemonstrasikan guru sudah sesuai langkah-langkah metode demonstrasi. Dengan menggunakan metode demonstrasi ini terlihat kegiatan belajar yang dilakukan siswa menjadi terarah dan siswa aktif dalam menerima pelajaran, karena guru mendemonstrasikan materi perkalian dan pembagian bilangan asli dengan menggunakan media-media yang menarik, sehingga perhatian siswa terpusat pada apa yang guru demonstrasikan dan memudahkan siswa untuk menyelesaikan soal. 2. Temuan Khusus Sesuai wawancara yang dilakukan dengan guru kelas II SDN 1 Telaga, dalam menggunakan metode demonstrasi dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli dapat membantu siswa dalam memahami materi, guru melakukan demonstrasi sesuai skenario yang telah disiapkan dan guru memusatkan perhatian siswa kepada hal-hal penting yang harus dikuasai dari demonstrasi yang dilakukan, kendala yang guru temui dalam melakukan demonstrasi pada proses pembelajaran yaitu jika sebagian siswa tidak mempehatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru secara otomatis mereka tidak
Jurnal Asna Diu
memahami materi yang telah didemonstrasikan. Untuk mengatasi masalah tersebut guru menggunakan media-media yang menarik dan akan mengulangi demonstrasi yang telah dilakukan sampai sebagian siswa itu mengerti dan guru selalu berusaha dalam setiap pembelajaran harus menyenangkan, agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Kemudian langkah-langkah metode demonstrasi sudah diterapkan dengan baik, dengan begitu guru telah mencapai tujuan yang dirumuskan karena sebagian besar langkah-langkah metode demonstrasi sudah terlaksana dengan baik. 4.2 Pembahasan Berdasarkan penelitian ini, penulis menemukan beberapa temuan umum dan temuan khusus, hal ini dapat menjadi keterangan bahwa metode demonstrasi sudah dikenal dan sudah diterapkan dengan baik, walaupun masih ada dari langkahlangkah metode demonstrasi yang dalam penggunaannya masih belum optimal. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli dapat membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Guru menyajikan pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran. Dalam penggunaan metode demonstrasi terdapat langkah-langkah yang harus diterapkan oleh dalam melakukan pembelajaran sehingga dalam melaksanakan demonstrasi dapat testruktur dengan baik. Dalam melaksanakan demonstrasi pada pembelajaran terdapat 3 langkah pelaksanaan yang pertama yaitu langkah persiapan, langkah pelaksanaan demonstrasi, dan langkah mengakhiri demonstrasi, pada langkah pembukaan sebelum demonstrasi guru mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. Kemudian guru mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. Setelah itu guru mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat halhal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian di kelas II SDN 1 Telaga guru telah melaksanakan langkah-langkah pembukaan sesuai dengan langkah persiapan demonstrasi. Pada langkah kedua yaitu Langkah pelaksanaan demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian Guru memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung tekateki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
Jurnal Asna Diu
Kemudian guru menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. Guru juga meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. Abimanyu.et.al (2009:11) mengemukakan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran siswa akan lebih aktif mengamati dan tertarik untuk mencobanya. Penggunaan metode demonstrasi sangat penting dalam proses pembelajaran bagi siswa yang kurang perhatian dalam kegiatan belajar mengajar. Karena melalui metode demonstrasi siswa dapat memperhatikan bahan pelajaran dengan jelas, selain itu proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengarkan, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi secara nyata dan dengan secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran dari materi pembelajaran. Dalam hal ini dalam penyajian bahan pelajaran dengan menggunakan demonstrasi tersebut sangat diperlukan keterampilan-kerampilan guru, agar perhatian siswa terpusat pada materi yang sedang didemonstrasikan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian di kelas II SDN 1 Telaga guru telah melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan demonstrasi sesuai dengan langkah pelaksanaan demonstrasi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Kemudian pada langkah ketiga yaitu Langkah mengakhiri demonstrasi. setelah demonstrasi selesai dilakukan oleh guru, guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi pada materi perkalian dan pembagian bilangan asli dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi dari materi perkalian dan pembagian bilangan asli itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, guru juga melakukan evaluasi tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi sangat tepat digunakan dalam pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli dikelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Dan yang menjadi fokus penelitian adalah guru kelas II SDN 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Pada proses pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi sangat diperlukan kreatifitas guru dan media yang menarik sebagai penunjang dalam melakukan demonstrasi. 5. Penutup a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi telah diterapkan dalam melakukan perkalian dan pembagian bilangan asli. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan metode demonstrasi yaitu pada tahap persiapan
Jurnal Asna Diu
guru mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran, Kemudian pada tahap pelaksanaan demonstrasi guru memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya guru melakukan apersepsi sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. Setelah mendemonstrasikan sesuai dengan skenario guru bersama siswa membuat kesimpulan. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1) Bagi siswa Diharapkan dengan adanya metode demonstrasi pada pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli tersebut dapat meningkat tingkat pemahaman siswa pada pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli. Dan diharapkan agar siswa mengulangi pelajaran dirumah. 2) Bagi guru Mengingat bahwa metode demonstrasi ini sangat berpengaruh pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli maka diharapkan guru harus sering menerapkan metode demonstrasi tersebut, agar pembelajaran tersebut akan kelihatan menarik bagi siswa. Dan akan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa itu sendiri. 3) Bagi Sekolah Diharapkan agar sekolah selalu memfasilitasi keperlua-keperluan yang dibutuhkan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam menerapkan metode Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
demonstrasi. Salah satunya seperti media, dengan tujuan agar kualitas pembelajaran di sekolah tersebut akan lebih meningkat. 4) Bagi Penulis Diharapkan agar penulis selanjutnya lebih memahami tentang bagaimana penggunaan metode demonstrasi khususnya pada pembelajaran perkalian dan pembagian bilangan asli. REFERENSI Djamarah, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mustofa Amin, dkk 2008. Senang Matematika. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional Purnomosidi, dkk. 2008. Pendidikan Matematika Untuk Sd/Mi kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Prastowo Andi. 2014. Memahami Metode-metode Penelitian. Jakarta. AR-RUZZ MEDIA Roseffendi, dkk 2006. Pendidikan Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Sintje Mobie, 2011. Meningkatkan Kemampuan Melakukan Perkalian Dan Pembagian Bilangan Bulat Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN No. 16 Kota Barat Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo Wijayanto, dkk. 2008 Matematika 2 untuk kelas II/mi kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Jurnal Asna Diu
Yamin Martinis.2007. desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press http:id.wikipedia.org/wiki/bilangan_as li di akses pada tanggal 28 maret 2015 http://educationmantap.blogspot.com/2010/05/metodedemonstrasi.html diakses tanggal 30 maret 2015
1. 2.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015