Equity Valuation 30 Juni 2015
Lautan Luas, Tbk
Target Harga Terendah 1.095
Laporan Utama
Tertinggi 1.300
Distribusi & Manufaktur Kimia
Kinerja Saham
Pijakan yang kuat, Mewujudkan Masa Depan
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham
Rp
Kode saham
LTLS
Harga saham per 29 Juni 2015
775
Harga tertinggi 52 minggu terakhir
935
Harga terendah 52 minggu terakhir
423
Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar)
1.459
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar)
659
Market Value Added & Market Risk
Sumber:PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham* PT Caturkarsa Megatunggal Lainnya dan Publik (kurang dari 5%)
(%)
56,05 43,95
* per 31 Maret 2015
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7884 0200
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) merupakan distributor dan produsen bahan kimia dasar dan khusus terkemuka dengan keragaman yang sangat kaya dalam portofolio produknya. Bisnis Perusahaan telah mendapatkan manfaat dari pengalaman yang ekstensif lebih dari 60 tahun. LTLS telah berubah menjadi perusahaan yang terintegrasi dan modern, yang terdiri dari distribusi, manufaktur, serta segmen pendukung & jasa. Melalui bisnis distribusi, LTLS telah mengembangkan jaringan prinsipal internasional lebih dari 100 prinsipal, kebanyakan dari mereka memiliki hubungan jangka panjang lebih dari 15 tahun dan telah menjadi distributor tunggal. LTLS juga mendistribusikan sekitar 1.000 jenis produk baik kimia dasar dan kimia khusus yang lebih ditekankan. Di sisi manufaktur, LTLS terus memperluas kapasitas produksi dan efisiensi operasional serta keragaman bahan kimia yang diproduksi sendiri. Perusahaan juga membentuk beberapa usaha patungan dengan prinsipal untuk mengamankan pasokan dan mengambil manfaat dari jaringan distribusinya yang telah mapan. Secara keseluruhan, LTLS mendistribusikan produk ke lebih dari 2.000 pelanggan industri pengguna akhir di seluruh Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik.
Hal. ke-1 dari 16
Lautan Luas, Tbk PARAMETER INVESTASI Infrastruktur yang lebih baik, Paparan yang Lebih Banyak ke Berbagai Industri yang Menguntungkan Meskipun melambat dalam beberapa tahun terakhir, alur pertumbuhan pertumbuhan Indonesia tetap mengesankan. Pendapatan per kapita nasional bruto negara ini telah terus meningkat dari USD2.200 di tahun 2000 menjadi USD3.524 di tahun 2014 (sumber: Bank Dunia). Hari ini, Indonesia adalah ekonomi terbesar urutan ke-10 di dunia dan merupakan anggota G-20. Indonesia telah membuat kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan, lebih dari separuh angka kemiskinan telah berkurang sejak tahun 1999, menjadi 11,3% pada tahun 2014. Pemerintah saat ini terus mendorong pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Setelah melakukan pengurangan subsidi BBM, APBN menciptakan ruang fiskal yang lebih besar untuk membiayai percepatan pembangunan infrastruktur dalam lima tahun ke depan. Tahun ini saja, pemerintah telah mengalokasikan Rp290 triliun untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dasar melalui berbagai kementerian, di atas suntikan modal yang dianggarkan ke dalam beberapa BUMN, yang hasilnya terutama akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur besar seperti pelabuhan laut, kereta api dan jalan tol. Semua ini pada gilirannya akan membawa manfaat bagi bisnis distribusi dan logistik LTLS dan di titik tertentu akan berdampak pada penghematan biaya transportasi dan distribusi LTLS. Dalam beberapa tahun terakhir, LTLS telah memperbesar eksposur ke industri makanan & minuman, pengolahan air, dan personal & homecare. Selain prospek yang cerah yang diwakili oleh industri-industri tersebut, LTLS sekarang memiliki lebih banyak ruang untuk memperluas marjin profitabilitas. Tumbuhnya populasi kelas menengah, meningkatnya daya beli, dan perkembangan pesat dari gerai ritel modern telah mendorong permintaan akan produk-produk makanan & minuman dan personal & homecare. Operasi Bisnis yang Terintegrasi, Pijakan yang Kuat dari Manufaktur LTLS menjalankan bisnisnya secara terintegrasi dengan baik dengan tiga segmen, yaitu distribusi, manufaktur, dan pendukung & jasa yang mendukung satu sama lain. Selain memiliki portofolio produk yang kaya serta jaringan regional fasilitas distribusi dan manufaktur, LTLS memiliki kapasitas yang memenuhi syarat untuk mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan prinsipal internasional. LTLS telah membuktikan bahwa model bisnis dan sinergi telah bekerja dengan baik, dimana sekitar setengah dari pendapatan distribusi berasal dari fasilitas manufaktur sendiri atau prinsipal yang terafiliasi. Salah satu produk andalan terbarunya adalah non-dairy creamer (NDC), yang diproduksi oleh fasilitas manufaktur yang baru dioperasikan. LTLS akan mengoperasikan kapasitas produksi NDC tambahan pada akhir tahun 2016, membuat kapasitasnya menjadi tiga kali lipat. Fasilitas baru tersebut akan memungkinkan LTLS untuk menghasilkan varian NDC yang lebih beragam. Pertumbuhan Pendapatan Solid, Profitabilitas Meningkat Tahun lalu, meskipun pendapatan hanya tumbuh tipis 3% YoY, itu merupakan hasil yang menggembirakan, bila dibandingkan dengan penurunan 8% YoY pada tahun 2013. Selain itu, jika kita mengeluarkan high speed diesel HSD dari perhitungan pendapatan, maka LTLS akan mencatatkan pertumbuhan yang kuat 12,7% YoY pada tahun 2014. Memasuki tahun ini, pendapatan melonjak sebesar 25% YoY untuk kuartal pertama, didorong oleh bisnis distribusi yang tumbuh 45% YoY. LTLS telah menunjukkan bukti yang kuat bahwa tindakan reorganisasi serta penyegaran strategi telah menempatkan Perusahaan pada lintasan pertumbuhan yang lebih cepat. Kedua bisnis manufaktur dan pendukung & jasa membukukan pertumbuhan lebih dari 20% YoY, sedangkan pendapatan distribusi tetap dalam keadaan yang solid. Meningkatnya kontribusi dari produk bermarjin tinggi telah mengangkat profitabilitas LTLS. Marjin kotor naik menjadi 17,3% pada tahun 2014 dari 16,3% pada tahun 2013, yang kemudian melaju marjin operasi berulang secara signifikan hingga 5,3% dari hanya 2,0% pada tahun 2013.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Utang Lebih Rendah, EBITDA Lebih Kuat Selama tiga tahun terakhir LTLS konsisten memperlihatkan kondisi keuangan yang membaik, terutama ditunjukkan oleh rasio gearing yang lebih rendah dan EBITDA yang kuat. Pada tahun 2014, rasio net-debt to equity hanya 1.0x, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 1.9x pada tahun 2011. Sementara itu LTLS mampu menghasilkan EBITDA sebesar Rp526 miliar pada tahun 2014, yang menyebabkan rasio net-debt to EBITDA turun menjadi 3.0x, dari 6,0x di tahun 2011.
Hal. ke-2 dari 16
Lautan Luas, Tbk Prospek Bisnis Kami berpandangan bahwa LTLS memiliki prospek yang cerah di masa yang akan datang. Langkah-langkah reorganisasi dan penyegaran strategi memberikan hasil yang cukup meyakinkan bagi kami. Bisnisnya yang terintegrasi, kapasitas fabrikasi yang lebih kuat, dan lebih banyak paparan kepada industri yang menguntungkan adalah beberapa karakteristik kunci yang akan membawa Perusahaan menuju masa depan yang cerah. Kami percaya bahwa LTLS akan mendapatkan keuntungan dari prospek ekonomi Indonesia yang lebih baik, pertumbuhan yang kuat dari penduduk kelas menengah, dan langkah-langkah hilirisasi industri. Tabel 1: Ringkasan Kinerja 2012
2013
2014
2015P
2016P
6.214
5.735
5.888
6.791
7.815
142
174
275
214
260
Laba bersih [Rp miliar]
81
85
163
128
156
EPS [Rp]
52
55
104
82
100
Pertumbuhan EPS [%]
6,9
4,9
90,7
(21,2)
21,4
P/E [x]
7,1
6,6
8,7
9,4*
7,8*
PBV [x]
0,5
0,4
0,9
0,7*
0,6*
Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar]
Sumber:PT Lautan Luas Tbk, Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing * Berdasarkan harga saham LTLS per 29 Juni 2015 – Rp775/saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-3 dari 16
Lautan Luas, Tbk INFORMASI USAHA Ekonomi Domestik yang Membaik Dalam jangka menengah, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih cepat setelah masa perlambatan pertumbuhan (4 tahun). Reformasi kebijakan untuk meningkatkan iklim investasi, reformasi subsidi BBM dan impor minyak serta dorongan yang kuat untuk percepatan pembangunan infrastruktur sosial dan fisik oleh pemerintah akan memacu pemulihan ekonomi dalam jangka menengah, meskipun adanya tantangan jangka pendek. Tantangan jangka pendek berpusat pada mempertahankan momentum reformasi, memperkuat pendapatan pemerintah, dan mendorong manufaktur berorientasi ekspor di tengah krisis ekonomi di Tiongkok dan pemulihan yang lambat di zona Euro. Perkembangan terakhir namun menunjukkan hasil yang menggembirakan; neraca perdagangan untuk bulan pertama tahun ini mencatatkan surplus, penyerapan anggaran lebih cepat dengan 18,5% vs 15,6% pada kuartal pertama tahun lalu. Tabel 2: Indeks Daya Saing Global Negara-negara ASEAN Negara
2011
2012
2013
2
2
2
2
Malaysia
21
25
24
20
Thailand
39
38
37
31
Indonesia
46
50
38
34
Vietnam Filipina
64 75
75 65
70 59
68 52
Laos Kamboja
97
85
81 88
93 95
Myanmar
-
-
139
134
Singapura
2014
Sumber: World Economic Forum, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sekilas Mengenai LTLS PT Lautan Luas Tbk (LTLS) memiliki kegiatan utama terlibat dalam distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus. Perusahaan mendistribusikan berbagai produk kimia dari berbagai prinsipal internasional yang terkenal serta bahan kimia yang diproduksi sendiri. Prinsipal internasional antara lain Honeywell, Dow Corning, DuPont, Stahl Asia, Uyemura, Lubrizol (BF Goodrich), Otsuka Chemical, Ansac, dan Dow (Morton) yang mana LTLS memiliki kemitraan jangka panjang, lebih dari 15 tahun. Secara keseluruhan, LTLS bekerjasama dan didukung oleh lebih dari 100 prinsipal internasional. Dengan pengalaman panjang di bidangnya, LTLS telah membentuk posisi yang kuat di pasar distribusi bahan kimia. Beberapa produk yang memiliki cakupan pasar 40%-60% dalam negeri yaitu soda abu, asam sulfat, poly aluminum chloride (PAC), dan aluminium sulfat, dengan tiga bahan kimia terakhir merupakan produk yang diproduksi sendiri. Untuk mendukung bisnis distribusi, LTLS mengelola sejumlah cabang dan kantor perwakilan di kota-kota besar di seluruh Indonesia dan luar negeri (Tiongkok, Singapura, Vietnam, dan Thailand). Dalam bisnis manufaktur, LTLS memiliki kepemilikan saham di 17 fasilitas manufaktur di Indonesia, dua di Tiongkok, dan pabrik kimia pengolahan air di Vietnam. Secara keseluruhan, portofolio produk LTLS ini terdiri dari 1.000 produk dan melayani lebih dari 2.000 pelanggan industri pengguna akhir dari berbagai industri yang terletak di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik. Perusahaan juga mengoperasikan bisnis pendukung & jasa yang terdiri dari empat entitas yang menyediakan layanan laboratorium, manajemen rantai pasokan, solusi pengolahan air, dan teknologi informasi. Bisnis tersebut ditujukan untuk memperkuat integrasi bisnis secara keseluruhan dalam kelompok usaha. Gambar 1: Operasi Bisnis Terintegrasi LTLS
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Hal. ke-4 dari 16
Lautan Luas, Tbk Bisnis Distribusi: Jiwanya Perusahaan Bisnis distribusi menyumbang sekitar 52% dari total pendapatan dan tetap sebagai inti dari bisnis Perseroan. Kemampuan untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan prinsipal internasional telah menjadi faktor kunci keberhasilan LTLS untuk mempertahankan pijakan yang kuat di pasar. LTLS juga telah berhasil mengembangkan bisnis manufaktur dan mampu menghasilkan setengah dari pendapatan distribusi dari fasilitas manufaktur sendiri atau principal terafiliasi. Produk portofolio yang kaya serta model bisnis yang terintegrasi dalam kelompok usaha, merupakan titik kunci kekuatan. LTLS menikmati keuntungan dari keragaman produk kimia khusus serta produk berjenis seperti komoditas yang memiliki posisi yang kuat di pasar. Sejalan dengan aplikasinya yang luas dari produk-produknya yang didistribusikan, LTLS telah mampu mendistribusikan produk ke segmen industri yang beragam. Hal ini telah mendukung LTLS untuk tetap kokoh di tengah-tengah lingkungan ekonomi yang sulit. Pasar domestik masih memegang kontribusi terbesar terhitung sekitar 86% dari pendapatan LTLS. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan lebih cepat, penjualan LTLS di pasar domestik akan terus tumbuh. Sementara itu, pasar luar negeri khususnya kawasan ASEAN dan Australia dengan kontribusi utama dari Vietnam, Malaysia, Singapura dan Thailand juga akan terus bertumbuh. Gambar 2: Pendapatan Distribusi Domestik dan Luar Negeri
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Bertujuan untuk memperkuat bisnisnya, LTLS telah membuat keputusan bisnis strategis untuk menghentikan distribusi high speed diesel (HSD) pada akhir tahun 2013, dan kemudian fokus pada produk-bermarjin tinggi. Meskipun bisnis ini merupakan kontributor pendapatan yang signifikan, di mana menyumbang sekitar 15% dari bisnis distribusi LTLS, model bisnis dan marjin proftabilitas dianggap kurang baik untuk pertimbangan jangka panjang. Kami melihat ini adalah keputusan yang sangat baik. Kami juga melihat bahwa bisnis distribusi akan didorong oleh beroperasinya pusat distribusi baru yang terletak di Semper. Mengembangkan Pusat Distribusi Baru di Semper, Jakarta Utara LTLS sedang membangun sebuah gudang terpadu, yang akan menjadi pusat distribusi, di Semper, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Fasilitas ini sedang dibangun di atas lahan seluas 42.000 meter persegi dengan total kapasitas 80.000 ton dan biaya investasi yang dianggarkan untuk pembangunan gudang dan infrastruktur sebesar USD11 juta. Pusat distribusi ini dimaksudkan untuk menggantikan gudang sewa existing tersebar di banyak lokasi dan juga untuk melayani sebagai hub untuk tujuan ekspor (Australia, Selandia Baru, Bangladesh, Srilanka) serta untuk pasar lokal di bagian timur dan barat Jakarta. Terletak dekat dengan pelabuhan, fasilitas ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas distribusi LTLS tetapi juga akan menghasilkan efisiensi yang lebih baik dalam bisnis distribusi dengan konsep gudang terintegrasi dan biaya pergudangan yang lebih murah. Fasilitas ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2015.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-5 dari 16
Lautan Luas, Tbk
Gambar 3: Pusat Distribusi Baru Jakarta
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pembangunan infrastruktur akan Mendukung Distribusi Bisnis Bisnis distribusi LTLS akan menjadi penerima manfaat dari percepatan pembangunan infrastruktur di negara ini, termasuk infrastruktur transportasi laut dan darat. Di sektor maritim, pemerintah berencana untuk membangun 24 pelabuhan di seluruh nusantara dalam upaya untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia. Sebagai contoh, pemerintah telah mengoperasikan dua rute pelayaran sebagai bagian dari pengembangan jalur maritim di seluruh negeri, yaitu Sorong-Waisai dan SurabayaMakassar, dan memperluas kapasitas pelabuhan penyeberangan Jawa-Sumatera bersama-sama dengan peluncuran kapal terbesar yang pernah melayani penumpang dan kendaraan bermotor melintasi selat Sunda. Pemerintah juga berencana untuk mempercepat pembangunan jalan tol dengan target membangun 1.562 km selama lima tahun ke depan. Saat ini, Indonesia mengoperasikan panjang gabungan jalan tol nasional 820 km, terutama di Pulau Jawa. Tabel 3: Daya Saing Logistik Global Negara-negara ASEAN Negara Singapura
2012
2014
1
5
Malaysia Thailand
29 38
25 35
Vietnam Indonesia
53 59
48 53
Filipina
52
57
Sumber: Bank Dunia, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Memperkuat Kapasitas Manufaktur Kemampuan bisnis manufaktur LTLS berawal sejak tahun 1969. Sejak saat itu LTLS telah memperluas kapasitas manufaktur dan juga keragaman bahan kimia yang diproduksi. Kemampuannya untuk memanfaatkan peluang di pasar kimia di Indonesia telah membuat produk manufaktur sendiri diterima dengan baik oleh pasar dan menjadi pemimpin pasar, yaitu asam sulfat, PAC, dan aluminium sulfat. Saat ini LTLS juga memiliki non-dairy creamer (NDC) sebagai produk unggulan baru yang diproduksi oleh fasilitas manufaktur yang baru dioperasikan. LTLS berencana mengoperasikan lini produksi lain dari NDC pada akhir tahun 2016 sehingga membuat kapasitas NDC menjadi tiga kali lipat kapasitas saat ini. Fasilitas baru ini akan memungkinkan LTLS untuk menghasilkan varian NDC yang lebih beragam.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
LTLS juga melihat prospek yang kuat dalam industri pengolahan air. Perusahaan berencana untuk menggandakan kapasitas produksi chloro hydrate aluminium yang ada di anak perusahaan, PT Pacinesia Chemical Industry (PCI), pada tahun 2016. Melalui anak perusahaan yang sama, LTLS juga berencana untuk mengoperasikan fasilitas produksi baru yang memproduksi high pure liquid dan high pure powder, di pertengahan tahun. Secara total, LTLS saat ini mengelola 13 anak perusahaan dan perusahaan afiliasi 7 yang memproduksi bahan kimia khusus. Baru-baru ini, LTLS berencana untuk merambah industri makanan & minuman lebih jauh dengan membentuk anak perusahaan baru yang bergerak dalam produksi glukosa, PT Lautan Sweetener Indonesia.
Hal. ke-6 dari 16
Lautan Luas, Tbk Tabel 4: Fasilitas Manufaktur No.
Nama Perusahaan
Didirikan
Produk
Kepemilikan
Anak usaha 1.
PT Lautan Natural Krimerindo
2010
Non-dairy creamer
2.
Lautan Luas Vietnam Co. Ltd.
2008
Poly aluminum chloride - liquid and powder
99,99%
3.
PT Metabisulphite Nusantara
2000
Sodium metabisulphite, sulfuric acid, gypsum
99,99%
4.
PT White Oil Nusantara
2000
White oil
99,99%
5.
PT Lautan Sulfamat Lestari
2000
Sulfamic acid
99,00%
6.
PT Advance Stabilindo Industry
1994
Methyltin stabilizer, plastic additives, compound
99,00%
7.
PT Pacinesia Chemical Industry
1984
99,98%
8.
PT Liku Telaga
1979
Poly aluminum chloride - liquid and powder, sulfur-powder, pentazol, white-spirit Sulfuric acid, aluminum sulfate, sodium silicate (liquid and solid), potash alum
9.
100,00%
53,38%
PT Dunia Kimia Utama
1978
Sulfuric acid, aluminum sulfate
53,38%
10.
PT Dunia Kimia Jaya
1977
99,90%
11.
PT Indonesian Acids Industry
1969
Textile auxiliaris, band ply lubricant (BPL), chemical for paper, footwear, rubber/plastic, agriculture application, water treatment chemical Sulfuric acid, aluminum sulfate,potash alum
12.
PT Mahkota Indonesia
1969
Sulfuric acid, aluminum sulfate, sodium silicate (water glass), ferro sulfate, potash alum
53,38%
PT Lautan Ajinomoto Fine Ingredients PT Indonesian Ethanol Industry
2012
Personal care
33,33%
2007
Pure ethanol
30,44%
3.
Huaian Diamond Chemical Industry Ltd.
2005
Nitric acid, ammonia
30,00%
4.
Lautan Hongze Chemical Industry Ltd.
2003
Sodium sulfate, MPD (meta phenylene diamine), DMA (N,N-dimethylaniline)
47,54%
5.
PT Roha Lautan Pewarna
1991
30,00%
6.
PT Lautan Otsuka Chemical
1989
Dyes & pigment colours for all purpose application Azodicarbonamide (blowing agent)
7.
PT Findeco Jaya
1975
Branched alkyl benzene sulfonic acid, linear alkyl benzene sulfonic acid
32,87%
53,38%
Afiliasi 1. 2.
30,00%
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pertumbuhan Industri Makanan & Minuman yang Solid Industri makanan & minuman diperkirakan dapat dapat menghasilkan Rp1.000 triliun dalam nilai, ditopang oleh bertumbuhnya penduduk kelas menengah, meningkatnya daya beli, dan perkembangan pesat perdagangan modern. Studi dari AC Nielsen menunjukkan bahwa 48% dari total belanja kelas menengah di Indonesia dihabiskan untuk fast moving consumer goods (FMCG) terutama makanan & minuman. Penelitian ini sejalan dengan data BPS yang mengungkapkan, selama sepuluh tahun terakhir, setengah dari rata-rata per kapita pengeluaran dihabiskan untuk makanan & minuman. Di sisi lain, makanan & minuman adalah penyumbang terbesar (sekitar 30%) untuk PDB sektor manufaktur non-minyak dan gas. PDB untuk industri ini juga termasuk yang tertinggi dari industri manufaktur lainnya. Oleh karena itu, kami melihat positif ekspansi LTLS di bahan baku makanan mempertimbangkan prospek industri makanan & minuman yang cerah. Tabel 5: Investasi di Industri Makanan & Minuman 2011
2012
2013
2014
Investasi domestik (Rp tn)
7,94
11,16
15,08
19,59
Investasi asing (USD mr)
1,10
1,78
2,11
3,13
Sumber: Kementrian Perindustrian, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Pengembangan positif Industri Kimia dan Properti Dinamika industri kimia terkait erat dengan pembangunan ekonomi karena aplikasinya yang luas di hampir semua industri. Seiring dengan ekspektasi kami akan peningkatan pertumbuhan ekonomi negara ini, industri kimia juga diharapkan akan memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik. Kami melihat industri kimia memperoleh manfaat dari program hilirisasi yang didorong oleh pemerintah. Diperkirakan akan ada tujuh smelter yang akan beroperasi tahun ini, satu smelter aluminium dan enam smelter nikel. Investasi baru di industri kimia diperkirakan mencapai USD50 miliar sepanjang tahun ini, mencerminkan peluang dalam industri yang masih besar. Di sisi lain, permintaan akan pengolahan air terus berkembang kuat sejalan dengan pertumbuhan yang solid dari industri properti baik untuk perumahan, apartemen, kantor, dan kawasan industri. Kami percaya perkembangan positif dari industriindustri tersebut akan memberikan lebih banyak peluang bagi LTLS untuk mendukung bisnisnya.
Hal. ke-7 dari 16
Lautan Luas, Tbk Segmen Pendukung dan Jasa, Rantai Penting untuk Bisnis yang Terintegrasi Segmen terakhir dalam operasi bisnis LTLS yang terintegrasi adalah pendukung & jasa. Segmen ini hanya menyumbang sekitar 10% dari total pendapatan LTLS, namun kami memandang segmen ini memainkan peran penting dalam operasi bisnis Perusahaan secara keseluruhan. LTLS menempatkan khususnya fungsi rantai pasokan terpadu untuk segmen ini yang memberikan manfaat dalam hal biaya dan pengendalian. Meskipun demikian, segmen ini telah menjadi operasi bisnis yang independen sebab aliran utama pendapatan segmen ini berasal dari pihak ketiga. Sekitar 80%-90% dari pendapatan segmen pendukung & jasa berasal dari bisnis rantai pasokan terpadu. Jasa pada segmen ini meliputi pergudangan, transportasi, freight & forwarding, sewa armada, solusi TI untuk rantai pasokan, dan liquid bulk terminal. Jasa pergudangan dan transportasi merupakan penghasil pendapatan terbesar terhitung sekitar 70% dari pendapatan segmen ini, diikuti oleh jasa freight & forwarding (18%) dan jasa tank farm (6%). Sehubungan dengan kebijakan pemerintah untuk menghapus subsidi BBM, LTLS melihat prospek permintaan yang lebih menjanjikan untuk bisnis tangki penyimpanan. Tahun lalu, pertumbuhan pendapatan dari segmen pendukung & jasa segmen melonjak 21% YoY tercatat sebesar Rp572 miliar. Gambar 4: Pasar Logistik Transportasi Domestik
Sumber: Frost & Sullivan, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Tabel 6: Rencana Ekspansi LTLS Kapasitas Saat Ini
Penambahan Kapasitas
Investasi
Estimasi Selesai
Non-dairy creamer
21,6k MT/tahun
40,0k MT/tahun
USD 30 jt
Akhir 2016
Aluminum chloro hydrate
12,0k MT/tahun
12,0k MT/tahun
USD 3 jt
Mulai dari 2016
USD 7 jt
Jun 2015
Rp 175 mr
2018
USD 3 jt
Akhir 2015
Perusahaan
Produk/Jasa
PT Lautan Natural Krimerindo PT Pacinesia Chemical Industry
High pure liquid
- 184,0k MT/tahun
High pure powder
-
PT Bahana Prestasi
Truk
PT Kujang Tirta Sarana
Air bersih
PT Liku Telaga Expansion
Aluminum sulfate solid Aluminum sulfate liquid
20,0k MT/tahun
688 unit
345 unit*
270 m3/jam
90 m3/jam
100,8k MT/tahun
36.0k MT/tahun
59.4k MT/tahun
-
* tidak semua merupakan murni penambahan, beberapa termasuk peremajaan Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Mengejar untuk Melayani Industri dengan Marjin yang Lebih Baik Sekitar 60%-65% dari produk LTLS dipasarkan untuk memenuhi lima industri utama, yaitu makanan & minuman, pengolahan air, personal & homecare, kimia, dan pertanian. Pendapatan dari industri makanan & minuman dan pengolahan air telah berkembang pesat selama dua tahun terakhir seiring dengan fokus LTLS pada pengembangan fasilitas manufaktur untuk melayani kedua industri tersebut. Strategi LTLS telah bekerja cukup berhasil, dimana pendapatan yang dihasilkan oleh lima industri telah melampaui kontribusi pendapatan dari industri pertambangan yang merupakan kontributor pendapatan yang signifikan pada beberapa waktu lalu. Selain itu, dalam pandangan kami, dengan memperbesar eksposur ke industri makanan & minuman, pengolahan air, dan personal & homecare, LTLS memiliki lebih banyak ruang untuk meningkatkan marjin, selain prospek cerah yang ditawarkan oleh industri-industri tersebut. Ketiga industri telah tumbuh kokoh dalam beberapa tahun terakhir.
Hal. ke-8 dari 16
Lautan Luas, Tbk Gambar 5: Segmentasi Pasar Distribusi
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
KEUANGAN Pendapatan Distribusi akan Membaik Dengan Pasti Penurunan pendapatan di segmen distribusi telah melambat sejak kuartal kedua 2014. Tahun 2014 penuh, pendapatan distribusi hanya turun sebesar 11% YoY dibandingkan dengan penurunan 21% YoY pada tahun 2013. 1Q2015 merupakan titik balik, ketika pendapatan distribusi melonjak 45% YoY. Hal ini mencerminkan keberhasilan Perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dari segmen ini yang telah mampu menggantikan kontribusi bisnis high speed diesel (HSD). Kami percaya tren positif ini akan terus berlanjut; terlebih, saat ini sedang dibangun pusat distribusi, dan diharapkan dapat mendorong kinerja segmen distribusi segera sejak awal tahun 2016. Gambar 6: Pendapatan Distribusi
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Pendapatan Manufaktur yang Bertumbuh Kuat secara Konsisten Pendapatan segmen manufaktur secara konsisten menunjukkan pertumbuhan yang kuat selama periode 2011-2014 (30% CAGR), sebagai hasil dari strategi untuk fokus kembali pada bahan kimia khusus. Hal itu juga didorong oleh ekspansi yang sukses dari fasilitas produksi yang menghasilkan non-dairy creamer, serta poly aluminum chloride. LTLS telah bergeser fokusnya ke arah manufaktur bahan kimia khusus untuk marjin yang lebih tinggi dan stabil. Rencana Perusahaan untuk menggandakan kapasitas non-dairy creamer menjadi tiga kali dari 21,6k ton per tahun kapasitas saat ini, tetap sesuai dengan rencana. Non-dairy creamer diharapkan menjadi produk unggulan segera, dimana pada tahun 2014 sudah memberikan kontribusi 6% dari total pendapatan. Pemanfaaatannya yang luas di industri makanan & minuman seperti pada kopi instan, es krim, minuman bubble, permen, dan banyak lainnya membawa serta prospek permintaan. Pendapatan dari segmen manufaktur juga akan didorong dari penambahan kapasitas produksi poly aluminum chloride, efektif beroperasi pada
Hal. ke-9 dari 16
Lautan Luas, Tbk 2H15. Selanjutnya, akan ada dukungan lainnya dari produksi aluminum chloro hydrate, yang ekspansinya akan dimulai pada tahun 2016. Gambar 7: Pendapatan Manufaktur
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Profitabilitas yang Membaik Untuk tahun 2014 penuh, LTLS mencatatkan hasil yang baik dengan pendapatan naik 3% YoY dibandingkan dengan penurunan 8% YoY pada tahun 2013. Tahun lalu LTLS memberi bukti yang solid bahwa langkah-langkah reorganisasi serta penyegaran strategi telah menempatkan Perusahaan pada jalur yang benar untuk menikmati pertumbuhan yang lebih cepat dalam jangka menengah. Segmen manufaktur dan pendukung & jasa tumbuh dengan kokoh mencapai lebih dari 20% YoY, sedangkan pendapatan segmen distribusi tetap solid. Semua tindakan yang diambil dan strategi yang diterapkan oleh manajemen tampaknya juga telah meningkatkan profitabilitas LTLS. Marjin laba kotor naik menjadi 17,3% pada tahun 2014 dari 16,3% pada tahun 2013, terutama akibat peningkatan marjin laba kotor segmen distribusi ini. Marjin laba kotor naik menjadi 14,1% vs 11,2% pada tahun 2013. Hal ini membawa marjin usaha berulang (recurring) menjadi 5,3% dari hanya 2,0% pada tahun 2013. Gambar 8: Total Pendapatan
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Gambar 9: Marjin
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Kondisi Keuangan yang Lebih Kokoh Selama tiga tahun terakhir, LTLS telah menunjukkan kondisi keuangan yang membaik terutama ditunjukkan oleh rasio gearing yang lebih rendah dan EBITDA yang lebih kuat. Pada tahun 2014, rasio net-debt to equity hanya 1.0x lebih rendah dari rasio 1,9x pada tahun 2011. Sementara itu, LTLS menghasilkan EBITDA yang signifikan sebesar Rp526 miliar pada tahun 2014, yang membawa rasio net-debt to EBITDA turun ke 3,0x, dari 6,0x di tahun 2011. Interest coverage ratio, yang diukur melalui rasio EBITDA to net-interest, meningkat menjadi 4.3x, naik lebih dari 150% dari rasio 2,6x di 2011. Di sisi lain, ukuran likuiditas, yang diwakili oleh current ratio, juga pada tren yang membaik, menjadi 1,2x vs 1.04x di tahun 2011. Kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, sementara ekspansi Perusahaan akan tetap sesuai dengan yang telah direncanakan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-10 dari 16
Lautan Luas, Tbk
Gambar 10: Gearing
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
Gambar 11: ROE dan Current Ratio
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
ANALISIS SWOT Tabel 7: Analisis SWOT Strength (Kekuatan) S u m b e r : P e f i n d o S u m b e r : P E F I N D O D i v i s i
Operasi bisnis yang terintegrasi melalui segmen bisnis yang saling mendukung (distribusi, manufaktur, dan pendukung & jasa ). Didukung oleh jaringan distribusi yang luas, mencakup kota-kota besar di Indonesia, dan di kawasan, serta fasilitas manufaktur afiliasi dan milik sendiri. Portofolio produknya meliputi ragam produk yang ektensif dengan basis pelanggan yang besar. Beberapa produknya adalah pemimpin di ceruk pasar.
Weakness (Kelemahan)
Sensitif terhadap volatilitas nilai tukar pada tingkat tertentu meskipun LTLS akhirnya bisa meneruskannya kepada pelanggan. Ketergantungan pada perekonomian Indonesia, sehubungan dengan sekitar 80% sumber pendapatan LTLS masih berasal dari penerimaan dalam negeri.
Opportunity (Peluang) Dalam jangka menengah, kondisi ekonomi yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang berpotensi lebih cepat akan mendorong permintaan yang kuat dari berbagai industri. Pasar besar bahan kimia khusus yang masih belum berkembang dengan baik. Terdapat backlog yang besar antara permintaan dan kegiatan manufaktur dalam negeri untuk bahan kimia dasar dan khusus. Menurunnya barrier to entry pasar regional seiring rezim perdagangan bebas ASEAN yang mulai tahun ini.
Threat (Ancaman) •
Profitabilitas dapat bervariasi secara signifikan disebabkan oleh volatilitas PDB dan nilai tukar. Pesaing multinasional baru yang juga bergerak dalam bisnis kimia yang terintegrasi dengan nilai tambah yang lebih kompetitif.
V a l u a s i Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-11 dari 16
Lautan Luas, Tbk PERBANDINGAN INDUSTRI
Tabel 8: Ringkasan Kinerja LTLS dan Perusahaan Sejenisnya per 31 Desember 2014 LTLS
AKRA
BUDI
TPIA*
Pendapatan [Rp miliar]
5.888
22.468
2.284
2.460
Laba kotor [Rp miliar]
1.019
1.732
277
117
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
275
993
43
25
Laba bersih [Rp miliar]
163
810
28
18
Total aset [Rp miliar]
4.669
14.792
2.479
1.924
Total liabilitas [Rp miliar]
3.111
8.831
1.564
1.054
Total ekuitas [Rp miliar]
1.558
5.961
915
869
Pertumbuhan [YoY] Pendapatan [%]
2,7
0,6
(11,1)
(1,8)
Laba kotor [%]
9,0
26,6
(9,9)
19,8
Laba sebelum pajak [%]
58,3
35,5
12,8
45,9
Laba bersih [%]
90,7
25,0
158,7
86,4
Profitabilitas 17,3
7,7
12,1
4,8
Marjin laba sebelum pajak [%]
4,7
4,4
1,9
1,0
Marjin laba bersih [%]
2,8
3,6
1,2
0,7
ROA [%]
8,6
7,6
6,2
3,0
ROE [%]
12,9
13,3
3,1
2,1
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
0,7
0,6
0,6
0,5
Laba bersih [Rp miliar]
2,0
1,5
1,7
1,2
P/E [x]
8,7
19,9
15,7
43,9**
P/BV [x]
0,9
2,7
0,5
0,9**
Marjin laba kotor [%]
Pendapatan [Rp miliar] Laba kotor [Rp miliar]
Market multiple
Sumber: Perusahaan-perusahaan, Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Division * dalam USD juta ** asumsi nilai tukar Rp12.440/USD
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-12 dari 16
Lautan Luas, Tbk TARGET HARGA PENILAIAN
Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham LTLS per tanggal 29 Juni 2015 dan Laporan Keuangan per tanggal 31 Maret 2015 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental.
Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 9,2% dan 10,6% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 9: Asumsi Risk free rate [%]*
8,3
Risk premium [%]*
5,2
Beta [x]**
0,4
Cost of Equity [%]
10,6
Marginal tax rate [%]
25,0
WACC [%]
9,2
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing * per tanggal 29 Juni 2015 ** PEFINDO Beta per 25 Juni 2015
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 29 Juni 2015 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,2%, adalah sebsar Rp1.132 – Rp1.359 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/EBITDA 3,2x dan P/BV 1,0x) adalah sebesar Rp1.002–Rp1.161 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp1.095 – Rp1.300 per lembar saham.
Tabel 10: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV of Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp miliar] Debt [Rp miliar]
Moderat
Optimis
389
409
429
2.973
3.129
3.286
234
234
234
(1.830)
(1.830)
(1.830)
Number of Share [jutaan saham]
1.560
1.560
1.560
Fair Value per Share [Rp]
1.132
1.245
1.359
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-13 dari 16
Lautan Luas, Tbk Tabel 11: Perbandingan GCM P/E [x] P/BV [x]
LTLS
ETWA
BUDI
TPIA
OKAS
Rata-rata
3,0
N,A,
1,5
1,0
7,4
3,2
0,8
0,6
0,4
2,3
1,0
1,0
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 12: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM Multiple [x]
Est. EPS [Rp]
Est. BV/share [Rp]
Nilai [Rp]
P/E
3,2
P/BV
1,0
311
-
1.002
-
1.152
1.161
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 13: Rekonsiliasi Fair Value Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF
GCM
Rata-rata
Batas atas
1.359
1.161
1.300
Batas bawah
1.132
1.002
1.095
70%
30%
Bobot
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-14 dari 16
Lautan Luas, Tbk
Tabel 14: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Rp miliar Pendapatan HPP Laba kotor
2012
2013
2014
2015P
2016P
6.214 5.735 5.888 6.791 (5.394) (4.800) (4.869) (5.621)
7.815 (6.467)
820 (551)
935 (657)
1,019 (602)
1,170 (817)
1,348 (936)
EBITDA Laba sebelum pajak
422 142
601 174
526 275
485 214
564 260
Pajak Laba bersih
(33)
(46)
(74)
(53)
(65)
81
85
163
128
156
Beban usaha
Gambar 12: P/E dan P/BV
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 15: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Rp miliar
2012
2013
2014 2015P
2016P
Kas dan setara kas
118
148
Investasi jangka pendek Piutang usaha
10
12
13
15
17
942
1.143
1.127
1.226
1.411
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Aset
Piutang lain-lain Persediaan
236
184
161
128
57
50
57
66
818
891
897
943
1.085
88
148
181
209
241
Penyertaan saham
2.104 529
2.400 736
2.504 684
2.635 789
2.982 908
Aset tetap Aset tidak berwujud
1.072 10
1.107 12
1.147 12
1.386 14
1.611 16
Aset tidak lancar lainnya Total aset
340
277
322
348
399
4.055
4.532
4.669
5.171
5.916
Aset lancar lainnya Total aset lancar
Gambar 13: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
Liabilitas dan ekuitas Hutang jangka pendek Hutang usaha Kewajiban jangka pendek lainnya Total kewajiban jangka pendek
1.552
789
929
949
1.170
892
1.133
1.027
1.226
1.411
126
184
129
149
172
2.571
2.106
2.085
2.325
2.753
261
932
904
915
926
89
104
122
135
155
Hutang jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya Total liabilitas
2.921
3.142
3.111
3.375
3.834
Total ekuitas
1.134
1.390
1.558
1.797
2.082
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 16: Rasio-rasio Utama 2012
2013
2014
2015P
2016P
12,4 18,4
(7,7) 22,0
2,7 58,3
15,3 (22,2)
15,1 21,4
43,4 6,9
42,3 4,9
(12,5) 90,7
(7,7) (21,2)
16,2 21,4
13,2
16,3
17,3
17,2
17,3
2,3
3,0
4,7
3,1
3,3
Marjin EBITDA Marjin laba bersih
6,8 1,3
10,5 1,5
8,9 2,8
7,1 1,9
7,2 2,0
ROA ROE
7,0
6,5
8,6
6,8
7,0
9,6
9,2
12,9
8,9
9,4
0,8
1,1
1,2
1,1
1,1
0,5
0,7
0,8
0,7
0,7
Solvabilitas [x] Liabilities to equity
2,6
2,3
2,0
1,9
1,8
Liabilities to asset
0,7
0,7
0,7
0,7
0,6
Pertumbuhan [%] Pendapatan Laba sebelum pajak EBITDA Laba bersih Pertumbuhan [%] Marjin laba kotor Marjin laba sebelum pajak
Likuiditas [x] Rasio lancar Quick Ratio
Sumber: PT Lautan Luas Tbk,, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-15 dari 16
Lautan Luas, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan dem ikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mun gkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga ak an berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh per aturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Research and Consulting bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang berhubungan dengan cakupan Jasa kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK akan menerima imbalan dari Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo-consulting.co.id Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Research and Consulting - Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
30 Juni 2015
Hal. ke-16 dari 16