Asia Tenggara
[ 2015 Laporan Tahunan ]
Mewujudkan Masa Depan Yang Kita Inginkan
Mewujudkan Masa Depan Yang Kita Inginkan
Greenpeace Asia Tenggara didirikan pada tahun 2000 sebagai jawaban atas merajalelanya degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan yang tidak terkendali di wilayah tersebut. Kala kita mencapai usia 15 tahun pada 2015 ini, kita coba lihat kembali sejarah kita dalam bekerja menciptakan perubahan lingkungan yang positif bagi kawasan Asia Tenggara. Selama 15 tahun terakhir, kita memberikan pengaruh pada para pengambil keputusan di kawasan dengan menjadi pionir dalam menyerukan penyerapan energi terbarukan, menghentikan kerusakan hutan langsung di tempat itu terjadi, menjadi saksi atas tercemarnya badan air di Asia Tenggara, melakukan gugatan hukum terhadap perusahaan-perusahaan agar menjaga keberlanjutan sistem produksi makanan kita, dan bekerja dengan aliansi yang lebih besar untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal. Hari ini, ketika kita memandang masa depan, kita tahu bahwa misi kita tetap sama: untuk melindungi hak-hak lingkungan, mengungkap dan menghentikan kejahatan lingkungan dan memajukan pembangunan bersih. Tapi pekerjaan ke depan kini lebih mendesak dari sebelumnya.
Asia Tenggara menyimpan banyak sumber daya dunia yang didambakan dan merupakan rumah bagi hampir sepersepuluh populasi dunia. Selama satu dekade terakhir, wilayah ini adalah salah satu wilayah pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Namun pertumbuhan tersebut mencekik ekosistem dan melahirkan pola konsumsi yang tidak berkelanjutan. Sementara itu, penduduk di wilayah ini terpapar risiko serius dari dampak degradasi lingkungan dan perubahan iklim. Bagaimanapun, seperti tren global dan tantangan yang mempengaruhi Asia Tenggara, kita tahu bahwa pekerjaan kita di lapangan juga memiliki jangkauan dan dampak global. Ke depan, kita akan terus memanfaatkan kekuatan kolektif masyarakat. Masa depan lingkungan di kawasan dan planet ini ada di tangan kita. Secara bersama-sama kita bisa mewujudkan sebuah masa depan yang hijau dan damai bagi kita semua.
Isi
Nilai-nilai inti Dalam bekerja, kami dipandu oleh nilai-nilai inti kami yaitu tanpa kekerasan, kemandirian finansial, konfrontasi kreatif dan kekuatan bertindak bersama-sama. Greenpeace tidak meminta atau menerima dana dari pemerintah, perusahaan atau partai politik. Greenpeace tidak mencari atau menerima sumbangan yang dapat membahayakan independensi, tujuan, sasaran, atau integritas organisasi. Greenpeace hanya bergantung pada sumbangan sukarela dari para pendukung individu, dan dukungan hibah dari yayasan-yayasan nirlaba.
04
06
Sambutan Dewan
Pesan dari Direktur Eksekutif
Kami percaya pada kekuatan kolektif masyarakat. Masa depan lingkungan terletak pada jutaan orang di seluruh dunia yang berbagi keyakinan kita. Bersama kita bisa mengatasi masalah lingkungan dan mempromosikan solusinya.
Tujuan kita
08
10
Mempromosikan Kesatuan
Pekerjaan Kita
24
26
Keuangan
Melihat ke Depan
Tujuan Greenpeace adalah untuk memastikan kemampuan bumi kita untuk memelihara kehidupan dalam segala keberagamannya. Greenpeace telah berkampanye melawan degradasi lingkungan sejak tahun 1971. Saat ini, Greenpeace terdiri dari 26 kantor nasional dan regional yang independen di seluruh dunia, yang beroperasi di lebih dari 55 negara. Greenpeace Asia Tenggara didirikan pada tahun 2000 dan selain berkantor di Thailand, Indonesia dan Filipina, kami juga mendapat dukungan dari masyarakat di Malaysia, Myanmar, Singapura dan kawasan Mekong.
Sambutan Dewan
Keberanian dan Aksi
“... Kita memberdayakan pendukung dan relawan untuk membantu kita membuat perubahan ini terjadi.” Kumi Naidoo, Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional
Ketika Greenpeace mulai bekerja di Asia Tenggara 15 tahun yang lalu kami pikir tantangan yang kami hadapi sangat besar. Kami mulai sebagai tim yang sangat ramping di dua negara, bekerja di daerah yang begitu beragam, dengan isu-isu yang belum menjadi arus utama, dan di sebuah wilayah di mana ruang demokrasi terbatas. Kami melihat kembali dengan kagum dan hormat pada para staf perintis kami, relawan dan tim penggalang dana yang membangun ruang untuk Greenpeace hadir di wilayah ini, memenangkan kampanye-kampanye yang sulit dan menciptakan momentum yang mengubah Greenpeace Asia Tenggara, organisasi kita ini, menjadi sebuah gerakan hari ini. Kami percaya bahwa keberanian, kegigihan dan tindakan mereka dalam menghadapi kesulitan yang tampaknya tak teratasi, sangat menentukan dalam menggerakkan kawasan untuk mengambil langkah-langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Bahkan saat kita melihat kembali hasil pekerjaan kita dengan bangga, kita menghadapi tantangan hari ini dengan tekad yang sama. Pada 2015, kami terus menggulirkan kampanye yang sukses di wilayah ini maupun pada tingkat global. Kami telah membuat dampak pada pemilu Indonesia; mengubah kebijakan untuk melindungi lautan dan hutan; mendorong perusahaan-perusahaan untuk mendukung
[4]
nol deforestasi; menunda proyek-proyek energi kotor; mempengaruhi pengembangan energi bersih; dan memberikan respons terhadap berbagai krisis di kawasan ini. Dan, yang lebih penting, kita memberdayakan pendukung dan relawan untuk membantu kita membuat perubahan ini terjadi. Secara internal, 2015 juga merupakan tahun perubahan di mana Von Hernandez telah selesai menunaikan masa jabatannya sebagai direktur eksekutif. Kami berterima kasih kepada Von yang telah mengarahkan organisasi dan mengawasi pertumbuhannya dalam enam tahun terakhir. Kami juga berterima kasih kepada Markus Alleman yang telah mengisi posisi sebagai direktur eksekutif interim pada 2015. Greenpeace Asia Tenggara telah berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir dan telah bertransformasi demi menghadapi tantangan lingkungan pada skala global. Akan tetapi masih banyak tantangan dan pekerjaan terbentang di depan untuk terus melindungi lingkungan. Dukungan yang telah Anda berikan pada kami sebagai relawan, aktivis dan donor adalah dukungan yang tulus dan menginspirasi. Kita bergerak maju dengan Anda, bersenjatakan keberanian dan tindakan, bertekad untuk memenuhi visi bersama kita yaitu sebuah masa depan yang hijau dan damai.
[ Suzy Hutomo ]
[ Eco Master ]
[ Dr. Opart Panya ]
[ Harry Surjadi ]
Suzy adalah pejuang lingkungan, aktivis hijau, advokat kesetaraan gender, pelopor dalam bisnis ramah lingkungan, aktivis konservasi laut dan pemimpin perusahaan yang mengutamakan keberlanjutan. Dia juga merupakan presenter terakreditasi dari Project Climate Reality Al Gore.
Eco adalah seorang ahli pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada iklim dan energi, sangat berpengalaman dalam dunia advokasi internasional, aktivisme lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Dia juga memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengembangan energi terbarukan.
Seorang profesor dan aktivis lingkungan, Dr. Opart mengkhususkan diri dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam berbasis masyarakat. Dia adalah pemimpin dalam pengembangan metodologi penelitian yang diaplikasikan untuk masyarakat pedesaan (yaitu kombinasi antara Rapid Rural Appraisal (RRA), Photo Novella dan Etnografi)
Harry adalah seorang wartawan lingkungan yang berkomitmen untuk membantu dan memberdayakan masyarakat akar rumput di seluruh Asia Tenggara. Seorang ahli dalam jurnalisme warga dan inisiator CSR, Harry adalah Fellow Ashoka di Indonesia. Dia juga bergabung dengan Asia Leadership Fellow Program (ALFP) di Jepang dan merupakan penerima penghargaan Komunikasi untuk Perubahan Sosial dari University of Queensland, yang berfokus pada penggunaan teknologi komunikasi kreatif.
[ Dr. Sasie Smittipatana ]
[ Yong Kai Ping ]
[ Melizel Asuncion ]
[ Alexandra Laforie-Yates ]
Dr. Sasie adalah pejuang lingkungan, psikolog dan pemimpin dalam pemasaran dan penelitian di Asia Tenggara. Dia memiliki pengalaman yang luas dalam manajemen bisnis dan seorang pengusaha yang aktif.
Seorang aktivis lingkungan dan pelopor dalam jurnalisme dan bentuk-bentuk media baru yang dirancang untuk memanfaatkan energi yang dibutuhkan untuk ‘pelibatan aktivisme lebih luas.’ Kai Ping memiliki rekam jejak yang panjang dalam membangun gerakan akar rumput.
Berprofesi sebagai pengacara, Mel saat ini adalah Manajer Program Penelitian dan Pemangku Kepentingan di Verité Asia Tenggara (www.verite.org), dan Direktur Sekretariat Program SHAPESEA (www.shapesea.com). Dia adalah anggota pendiri Southeast Asian Human Rights Studies Network (SEAHRN). Latar belakang Mel pada perjuangan buruh dan hak-hak pekerja migran, hak asasi manusia, masyarakat adat dan perempuan membawa banyak pengalaman bagi jajaran dewan.
Alexandra bergabung dengan jajaran dewan pada tahun 2015. Dia membawa pengalaman yang luas dalam audit, keuangan, manajemen proyek, manajemen krisis, pengembangan strategis dan tata kelola perusahaan internasional berskala besar serta juga pengalaman dalam Greenpeace Internasional. Dia saat ini sedang menyelesaikan program Organisasi Internasional MBA dari University of Geneva. [5]
Pesan dari Direktur Eksekutif
Bertarung Lebih Kuat
Tahun 2015 akan tercatat dalam sejarah sebagai tahun di mana Perjanjian Paris atas perubahan iklim disepakati. Walau menandai akhir dari bahan bakar fosil, perjanjian itu sangat cair dan karena itu tidak akan cukup untuk menjawab urgensi dan tantangan, terutama di wilayah-wilayah seperti Asia Tenggara. Tetapi apa yang dihasilkan dari proses itu, berasal dari masyarakat di akar rumput, merupakan sesuatu yang hanya bisa dimimpikan oleh aktivis lingkungan sebelumnya: sebuah gerakan iklim global besar, dengan tekad yang jauh lebih besar daripada sebelumnya untuk meningkatkan pertarungan.
“Kita harus melakukan hal yang mustahil untuk menghindari yang tidak terbayangkan.”
[6]
[ 03 ]
Gerakan iklim ini mencerminkan gerakan lingkungan yang lebih besar di mana Greenpeace adalah bagian dari, dan telah membantu memicunya secara global. Masyarakat tidak lagi mau menerima bahwa kerusakan dan bencana lingkungan adalah sesuatu yang biasa dan bukan pengecualian. Mereka telah melangkah maju dalam perjuangan ini. Saya beruntung menjadi bagian dari Greenpeace pada saat gelombang aksi bagi lingkungan dan kemanusiaan menyebar di seluruh dunia. Gerakan di Asia Tenggara tidaklah berbeda. Saya terinspirasi untuk melihat bahwa pada 2015, Greenpeace tetap berada di garis depan gerakan ini di wilayah Asia Tenggara dan terus mencatatkan capaian-capaian dalam mengatasi berbagai persoalan lingkungan yang paling mendesak yang kita hadapi.
Hal ini juga menjadi inspirasi untuk melihat bagaimana pekerjaan kita telah memungkinkan kita untuk semakin memperbesar pengaruh dalam memperkuat suara masyarakat di kawasan ini dan membangun jaringan yang kuat dari berbagai aliansi dan para perintis dalam masyarakat sipil, pemerintahan dan bisnis. Tetapi pekerjaan terus berjalan. Mengamankan masa depan Asia Tenggara, secara harfiah, adalah tugas global. Kita bukanlah hanya sebuah pulau. Tantangan kembar dalam bentuk krisis pembangunan lingkungan telah dipengaruhi, dan pada gilirannya, mempengaruhi tatanan global. Dengan mengambil inspirasi dari masa lalu, melanjutkan tradisi inovasi dan aksi, serta memanfaatkan gerakan yang luar biasa pada hari ini dari orang-orang biasa yang membela planet ini, saya percaya kita bisa mengatasi tantangan ini. Saya berharap untuk terus bekerja bersama staf Greenpeace Asia Tenggara yang tidak kenal lelah, relawan penuh dedikasi dan para pendukung yang tidak pernah menyerah untuk membuat apa yang pernah tampak mustahil, menjadi mungkin.
[ Yeb Saño ] Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara
Biografi Naderev “Yeb” Madla Saño bergabung dengan Greenpeace Asia Tenggara sebagai Direktur Eksekutif pada bulan Januari 2016. Yeb memimpin operasional Greenpeace yang beragam di seluruh wilayah Asia Tenggara. Yeb telah bekerja sejak tahun 1997 pada berbagai kampanye dan program untuk menanggulangi perubahan iklim. Ia memiliki pengalaman luas pada posisi-posisi senior, baik di pemerintahan maupun pada organisasi-organisasi nonpemerintah. Ia dikenal luas pada perannya sebagai Kepala Negosiator Filipina di Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Pidatonya yang emosional di COP Warsawa pada 2013 menyoroti dampak perubahan iklim setelah negaranya terdampak Typhoon Haiyan, telah menyentuh hati dan pikiran seluruh dunia. Sebelum bertugas sebagai Komisioner Perubahan Iklim, ia menjabat sebagai Direktur Program Perubahan Iklim WWF-Filipina. Selama lebih dari 14 tahun, ia memimpin strategi lokal dan internasional untuk memerangi perubahan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati, melindungi sumber daya pesisir dan laut dan meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah. Dia juga menjabat sebagai Direktur Nasional Kampanye Earth Hour di Filipina Tahun 20082010. Sebagai Duta Besar Spiritual untuk “Suara Kami”, ia memimpin panggilan untuk orang-orang beriman dan berkeyakinan moral di seluruh dunia untuk terlibat pada masalah perubahan iklim. Dia adalah Pemimpin Perjalanan Ziarah Rakyat, sebuah perjalanan khusus yang menyoroti bagaimana masyarakat menghadapi dampak perubahan iklim, yang puncaknya diwujudkan dengan berjalan kaki sejauh 1.500 kilometer dari Roma ke Paris, pada bulan September sampai Desember 2015. Posisi penting Yeb lainnya termasuk Duta Global pada Kampanye Raih Kekuatanmu, dan Duta Besar untuk Gerakan Penyelamatan Artik. Ia menjabat sebagai Dewan untuk Perkumpulan Konservasi Penyu Filipina dan Dewan Eksekutif Jaringan Mobilitas Inklusif dari Filipina. Dia juga merupakan anggota aktif dari Gerakan Filipina untuk Keadilan Iklim dan Gerakan Global Iklim Katolik. Yeb memegang gelar sarjana dalam filsafat, gelar teknis dalam elektronik komputer, gelar diploma dalam pengembangan masyarakat, dan merupakan Fellow di Pusat Kebijakan Iklim Oxford yang berbasis di Oxford University di bawah European Capacity Building Initiative. Yeb menikah dengan Eunice Agsaoay, aktivis lingkungan, advokat masyarakat, dan akademisi hukum. Mereka memiliki seorang putra berusia 12 tahun, Yanni, dan anak perempuan berusia delapan tahun, Amira. Yeb juga merupakan penyelam, pemain sepakbola, fotografer burung, pelukis, aktivis perdamaian, dan advokat untuk pemberdayaan masyarakat. [7]
Asia Tenggara
Menggalang Kebersamaan
“Bekerja secara regional telah memungkinkan kita untuk merasakan secara langsung munculnya semangat Asia Tenggara.”
Greenpeace bekerja bersama dengan masyarakat di seluruh wilayah Asia Tenggara melalui kampanye-kampanye yang mendorong perubahan nasional, regional dan global. Selama 15 tahun terakhir, pekerjaan kami telah berkembang dan meluas. Seiring dengan pembangunan di dalam Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara, ASEAN, aspirasi masyarakat di wilayah ini untuk kebersamaan merupakan faktor penting yang membentuk cara Greenpeace bekerja dengan masyarakat dan organisasi-organisasi masyarakat sipil. Pertumbuhan Asia Tenggara sebagai salah satu daerah yang paling dinamis di dunia telah mengingatkan kita akan konsekuensi tanpa batas dari kerusakan lingkungan. Namun sementara dampak dari masalah lingkungan melintasi batas-batas nasional, begitu juga dengan kebijakan pengambilan keputusan dan praktik perusahaan. Kita tahu bahwa suara rakyat menggapai para pengambil keputusan, dan ajakan kami kepada Asia Tenggara adalah salah satu yang kami harap akan membuat perbedaan yang langgeng. Masyarakat sipil menghadapi tantangan, baik di wilayah kita dan di seluruh dunia: perubahan dalam pemerintahan, serangan terhadap organisasi-organisasi non pemerintah, ancaman pada para aktivis, dan banyak lagi. Namun ada juga gelombang dukungan untuk perubahan dari orangorang yang melihat hubungan antara isu-isu lingkungan dan kehidupan, hak asasi manusia dan isu-isu lainnya. Kesadaran yang bertumbuh terhadap peran yang dapat dimainkan oleh masyarakat dalam menciptakan dunia yang kita inginkan, membawa peluang Greenpeace untuk berkolaborasi, untuk tumbuh dan untuk mendukung dan memperkaya karya rekanrekan tersebut.
[8]
Greenpeace Asia Tenggara juga telah berkembang. Dari awalnya kita bekerja di Filipina, Thailand dan Indonesia, sekarang kita juga didukung oleh konstituen-konstituen di Malaysia, Myanmar, Singapura dan di Delta Mekong. Kami menyambut gembira keragaman baru ini. Tuntutan untuk #StoptheHaze dari kebakaran hutan di Indonesia adalah salah satu yang masalah lingkungan lintas batas terbesar di 2015. Pekerjaan kita untuk mempertahankan laut dalam rangka mengatasi dampak perubahan iklim serta mempromosikan energi terbarukan juga menyentuh kesadaran kolektif dari orang-orang di seluruh wilayah ini. Capaian lainnya pada 2015 adalah gelaran kegiatan-kegiatan publik di Malaysia termasuk pemutaran film, penyelenggaraan forumforum dan pameran-pameran. Kami juga membangun basis relawan dan bekerja dengan masyarakat dan kelompok-kelompok serupa di Myanmar. Di Singapura dan Delta Mekong, konstituen online dan offline kita tumbuh dari orang-orang yang peduli tentang wilayah dan planet ini. Kami menyambut baik dan menanggapi gembira permintaan dari seluruh Asia Tenggara. Kami menunjukkan adanya hubungan antara isu-isu lokal, regional dan global dengan mengakui bahwa dampak lingkungan tidak memiliki batas. Kita perlu melihat melalui lensa keterkaitan wilayah dan mempromosikan rasa kewarganegaraan regional yang aktif, yang akan mengatasi tantangan di Asia Tenggara dan melindungi masa depannya. Kami akan terus menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan yang akan membawa manfaat bagi wilayah ini dan menjadi contoh bagi dunia.
Kami berharap Anda akan terus mendukung kami untuk melakukannya.
[9]
Pekerjaan Kita
[ Kampanye-kampanye Tahun 2015 ]
Aksi = Dampak
[ 10 ]
Pendukung di seluruh Asia Tenggara
336,314
17,294
55,179
Jumlah Pelanggan
Pengikut Instagram
Donor
1,150,071
312,475
429
Pengikut Facebook
Pengikut Twitter
Relawan aktif
Capaian-capaian
Iklim dan Energi
Keadilan Iklim
Nol Deforestasi
• Penggunaan energi terbarukan terus tumbuh pesat di Filipina dan Thailand. • Rencana PLTU batubara terhenti di Krabi, Thailand dan PLTU batubara tertunda 4 tahun di Batang, Indonesia. • Greenpeace dan Harvard University meneliti dampak batubara pada kualitas udara dan kesehatan masyarakat.
• Komisi Hak Asasi Manusia Filipina meluncurkan penyelidikan peran dari 47 perusahaan bahan bakar fosil dalam memburuknya perubahan iklim. • Perusahaan bahan bakar fosil besar tersebut telah mendapatkan teguran hukum. • Gugatan ke pengadilan terkait hak asasi manusia dan perubahan iklim. Ini merupakan yang pertama kalinya di dunia. • 128.000 orang menandatangani petisi untuk meminta pertanggungjawaban para perusahaan pencemar iklim tersebut.
• 250.000 orang menandatangani petisi untuk meminta perlindungan penuh kepada hutan Indonesia. • Kebijakan terobosan diluncurkan oleh Presiden Indonesia Jokowi untuk melindungi dan memulihkan lahan gambut. • APRIL, salah satu produsen terbesar pulp dan kertas di dunia, berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi di Indonesia.
Membela Lautan Kita
Sebuah Masa Depan Bebas Racun
Makanan untuk Kehidupan
• Praktik perbudakan dan pelanggaran hak asasi manusia di laut terungkap dalam industri tuna. • Kebijakan terobosan dalam bidang kelautan dan perikanan berkelanjutan telah diberlakukan di tiga negara SEA. • Pemeringkatan industri pengalengan tuna untuk keberlanjutan.
• Koalisi besar melawan limbah industri dibentuk di Indonesia. • Platform Interaktif Online tentang bahan kimia berbahaya diluncurkan di Filipina.
• Petani belajar beradaptasi dengan El Niño melalui sekolah lapangan ketahanan iklim. • Makanan dan pertanian yang bersifat ekologis merupakan salah satu isu utama dalam agenda pemilu Filipina. • Pengadilan Tinggi Filipina menghentikan uji coba lapangan terong transgenik Bt
[ 11 ]
Pekerjaan Kita
[ Iklim dan Energi ]
Memberi Bahan Bakar Revolusi Energi
[ 12 ]
“Batubara memiliki sejarah kotor dari mulai perampasan tanah, kekerasan terhadap masyarakat, polusi udara, dan mengekspor perubahan iklim ke seluruh dunia. Sekarang adalah waktunya bagi kita untuk menunjukkan pada pemerintah dan investor asing, ini semua sudah cukup.” Pembakaran batubara melepaskan merkuri, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan puluhan zat lain yang dikenal sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal itu juga penyebab tunggal terbesar pemanasan global. Pekerjaan kita untuk mengubah tatanan energi di Asia Tenggara dari bahan bakar kotor fosil yang berbahaya menjadi energi terbarukan yang bersih dimulai 15 tahun yang lalu. Melalui kampanye kreatif, konfrontasi, lobi dan mobilisasi, pekerjaan kita telah berdampak, yaitu membuat perubahan iklim menjadi isu publik. Kita telah menghambat dan menunda berbagai rencana untuk memperluas produksi batubara di Indonesia dan Thailand, dan, yang paling krusial, kita telah memungkinkan pergeseran investasi dari batubara untuk energi terbarukan. Greenpeace terus diakui sebagai organisasi yang memimpin perjuangan melawan batubara. Pada 2015, kita terus mengkatalisasi Revolusi Energi di wilayah Asia Tenggara, menunda dua proyek batubara besar. Meskipun Thailand telah berinvestasi besarbesaran dalam energi terbarukan, khususnya energi matahari, masih ada PLTU batubara yang sedang direncanakan di beberapa daerah. Salah satu proyek penting, terletak di Krabi, telah pasti akan membahayakan kehidupan laut serta mata pencaharian masyarakat terkait perikanan dan pariwisata. Bersama-sama dengan aliansi luas kelompok masyarakat sipil lokal dan nasional, kami telah memastikan terlambatnya proses Analisa Dampak Kesehatan Lingkungan untuk proyek
batubara yang direncanakan, sehingga telah memperlambat upaya untuk membangun PLTU baru tersebut. Di Indonesia, kita terus memastikan terlambatnya pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara di Batang. Jika dibangun, itu akan menjadi PLTU terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan pembangkit listrik 2.000 megawatt tersebut seharusnya dimulai pada 2012. Greenpeace telah bekerja dengan masyarakat lokal, serta kelompokkelompok lain, untuk mengangkat masalah ini ke pemerintah nasional. Aksi protes yang terus berlangsung telah menunda proyek tersebut selama tiga tahun. Pada tahun lalu, pekerjaan kita difokuskan untuk memotong investasi keuangan demi menunda rencana pembangunan PLTU tersebut, sebuah strategi yang telah berjalan sukses. Tanpa dana yang cukup konstruksi telah kembali ditunda. Di tahun mendatang, kami akan terus bekerja untuk memastikan pembatalan secara permanen, melalui aksi protes yang dipimpin bersama masyarakat dan dengan memanfaatkan iklim investasi saat ini yang semakin menghindari risiko tinggi dari proyek-proyek yang merusak iklim. Tahun lalu, kami juga berhasil mengangkat kesadaran akan bahaya batubara dengan menyorot polusi udara. Kami bekerja sama dengan Harvard University untuk melakukan studi regional tentang polusi udara yang disebabkan oleh emisi batubara dan merilis serangkaian laporan yang mengungkap dampak kesehatan terhadap masyarakat khususnya di Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Arif Fiyanto, Koordinator Kampanye Iklim dan Energi Regional
Apa berikutnya Peralihan dari batubara akan tetap menjadi prioritas utama di wilayah Asia Tenggara. Sementara seluruh dunia beralih pada energi bersih, Asia Tenggara tampaknya akan bergerak ke arah yang berlawanan. Pekerjaan kami pada tahun 2016 akan mempercepat transisi dari bahan bakar fosil, terutama batubara, ke energi terbarukan. Kami akan bekerja untuk mendorong pemerintah untuk mengubah kebijakan energi mereka yang ramah batubara dan akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak kesehatan dari batubara. Tujuan kami adalah untuk mendorong wilayah Asia Tenggara menuju masa depan yang bertumpu pada energi bersih dan berkelanjutan.
[ 13 ]
Pekerjaan Kita
[ Keadilan Iklim ]
Membela Hak Asasi Manusia
[ 14 ]
“Perang melawan perubahan iklim dan perjuangan untuk perlindungan hak asasi manusia adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Sudah saatnya kita mengekspos mereka yang bertanggung jawab atas krisis iklim dan meminta pertanggungjawaban atas kegiatan mereka yang tidak bertanggung jawab.” Anna Abad, Juru Kampanye Keadilan Iklim
2015 merupakan tahun penting bagi keadilan iklim: pengaduan pertama di dunia atas pelanggaran hak asasi manusia dan perubahan iklim yang dibawa ke Komisi Konstitusi. Petisi itu diajukan oleh Greenpeace Asia Tenggara bersama dengan 14 organisasi masyarakat sipil dan 20 orang penyintas topan, serta sejumlah pengacara. Pelapor meminta investigasi atas “tanggung jawab perusahaan bahan bakar dan perusahaan semen yang dimiliki investor yang dikenal sebagai Carbon Majors atas pelanggaran hak asasi manusia atau ancaman pelanggaran hak asasi manusia, yang dihasilkan dari dampak perubahan iklim.” Pada tanggal 10 Desember 2015, Hari Hak Asasi Manusia dan sejalan dengan KTT Iklim di Paris, Komisi Hak Asasi Manusia Filipina telah bertindak atas permohonan dan meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil utama. Ini adalah penyelidikan nasional pertama kalinya di dunia atas peran perusahaan bahan bakar fosil dan semen dalam mendorong perubahan iklim. Empat puluh tujuh perusahaan kini sedang
diselidiki, termasuk Chevron, ExxonMobil, British Petroleum, Royal Dutch Shell, dan ConocoPhillips. Mereka adalah sebagian dari 90 badan hukum yang bertanggung jawab untuk sebagian besar emisi karbon dan metana global di atmosfer bumi, seperti yang diidentifikasi oleh publikasi yang teruji pada tahun 2014. Lebih dari 128.000 orang di Filipina dan di luar negeri telah mendukung kampanye ini dengan menandatangani petisi daring untuk meminta pertanggungjawaban para pencemar iklim utama ini.
Apa berikutnya Pada tahun 2016, kami akan terus memanfaatkan kekuatan rakyat untuk memperkuat suara dalam menyerukan keadilan iklim. Greenpeace berkomitmen untuk memastikan bahwa korban topan dan dampak perubahan iklim lainnya mendapat keadilan yang layak dan bahwa dunia pada akhirnya mengakhiri peran bahan bakar fosil.
Dampak yang menghancurkan dari bencana perubahan iklim ini tidak hanya memengaruhi kesehatan masyarakat lokal tetapi juga mata pencaharian mereka. Dampaknya bertahan lama dan akan memengaruhi banyak generasi yang akan datang.
[ 15 ]
Pekerjaan Kita
[ Nol Deforestasi ]
Melestarikan Hutan untuk Masa Depan Kita
[ 16 ]
“Puluhan tahun perusakan oleh perusahaan bubur kertas dan kelapa sawit adalah jantung dari krisis kebakaran hutan. Kita perlu undang-undang yang sepenuhnya melindungi hutan dan lahan gambut dan sanksi bagi siapa saja yang melanggar hukum. Masyarakat tidak harus menanggung krisis dari kabut asap berikutnya.” Pada 2015, sebuah tahun El Niño, kebakaran hutan di Indonesia membakar lebih dari 2,6 juta hektar lahan hanya dalam waktu lima bulan. Kebakaran diperkirakan telah merugikan bangsa ini setidaknya USD 16 miliar. Lebih dari setengah juta orang menderita infeksi saluran pernapasan akut di Indonesia, sementara banyak orang di negara tetangga Singapura, Thailand dan Malaysia juga jatuh sakit karena asap dan kabut yang, menurut para ilmuwan, mengandung ozon, karbon monoksida, sianida, amonia dan formaldehida. Efek kesehatan jangka panjang masih belum diketahui. Kebakaran juga melanda taman nasional dan hutan primer yang berdampak pada satwa liar termasuk harimau yang terancam punah dan orangutan. Perusakan hutan-hutan kuno melalui kebakaran dan penggundulan hutan juga memusnahkan kekayaan keanekaragaman hayati kita dan merupakan sebab utama mengapa Indonesia merupakan salah satu penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Pada 2015, kita melanjutkan upaya global untuk memastikan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melindungi hutan dan memaksa industri untuk mengakhiri deforestasi. Panggilan kita untuk perlindungan hutan digemakan oleh ribuan orang di seluruh Indonesia dan seluruh dunia. Awal 2015, kita menyatukan 12.000 orang Indonesia yang peduli untuk menyerukan penguatan moratorium pembukaan hutan. Akhir tahun,
kita serahkan dan sampaikan petisi darurat tersebut langsung kepada Presiden Joko Widodo, ditandatangani oleh 253.800 orang yang menyerukan perlindungan penuh atas lahan gambut dan hutan. Tahun itu kita melihat beberapa perubahan dalam kebijakan pemerintah. Merespons seruan berulang-ulang untuk penegakan hukum yang lebih kuat demi melestarikan hutan, Presiden Jokowi mengumumkan kebijakan baru yang melarang pembukaan dan eksploitasi lahan gambut dengan segera di seluruh Indonesia. Kebijakan baru ini juga melarang penanaman baru di lahan gambut yang terbakar, tetapi mendorong restorasi, dan bila diperlukan, mendorong investigasi hukum terhadap penyebab kebakaran. Ini adalah terobosan kebijakan untuk melindungi dan memulihkan lahan gambut. Tumbuhnya dukungan dari komunitas bisnis di Indonesia untuk model pembangunan yang bertumpu pada perlindungan hutan adalah bukti bahwa kampanye kita bekerja. Greenpeace berperan menentukan dalam menggerakkan APRIL, salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia, sehingga berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi sebagai bagian dari kebijakan ‘Rencana Pengelolaan Hutan Berkelanjutan’ mereka. Perusahaan ini telah sepakat untuk menerapkan langkah-langkah konservasi yang kita tuntut.
Teguh Surya, Juru Kampanye Hutan
Apa berikutnya Meskipun menang pada 2015, tantangan di depan masih besar. Walaupun perusahaan bubur kertas dan kelapa sawit terbesar di Indonesia bergerak menjauh dari deforestasi, kerusakan di lapangan terus berlangsung. Greenpeace akan terus menyerukan reformasi di sektor kehutanan sehingga berguna untuk masyarakat dan lingkungan. Kami tidak akan mengendorkan kampanye kami, kami akan menuntut perlindungan penuh dari hutan dan lahan gambut di Indonesia - sebuah komitmen yang masih belum terlihat dari pemerintahan sekarang.
[ 17 ]
Pekerjaan Kita
[ Membela Lautan Kita ]
Kebenaran Di Balik Perdagangan Tuna
[ 18 ]
“Mengambil pilihan pribadi dapat menjadi hal yang paling kuat yang dapat Anda lakukan untuk membantu menjaga lautan, agar cukup sehat untuk bisa mempertahankan kehidupan di planet biru kita.” Mark Dia, Manajer Kampanye Lautan Asia Tenggara
Tahun lalu merupakan tahun terobosan untuk pekerjaan Greenpeace di isu lautan global. Bekerja sama dengan kelompok-kelompok gerakan masyarakat sipil, kita mengungkap hubungan antara kerusakan lingkungan, penangkapan ikan berlebih dan pelanggaran hak asasi manusia. Kami telah menempatkan hak asasi manusia dan keadilan bagi buruh sebagai inti dalam tuntutan kami untuk keberlanjutan industri perikanan, serta juga kepada pemerintah. Kerja kampanye ini telah membuka dialog besar pada isu perikanan berkelanjutan, dengan kelompok yang lebih luas dari berbagai pemangku kepentingan termasuk lembaga-lembaga hak asasi manusia dan organisasi buruh, perikanan komersial dan pesisir, pemerintah dan juga perusahaan. Asia Tenggara telah menjadi titik pusat untuk kampanye demi perikanan berkelanjutan. Wilayah ini adalah rumah bagi beberapa armada penangkapan ikan dan perusahaan tuna terbesar di dunia sehingga memastikan kesehatan lautan adalah hal yang sangat penting. Pekerjaan kami di lautan ditandai dengan kolaborasi yang kuat dengan lembaga pemerintah, LSM dan konsumen yang mendukung penerapan beberapa kebijakan terobosan di Indonesia, Filipina dan Thailand. Di Indonesia, lebih dari seribu izin kapal penangkapan ikan komersial asing dicabut, banyak diantaranya terlibat perdagangan manusia. Di Filipina, undang-undang perikanan yang telah berusia 17 tahun itu akhirnya direvisi, setelah tiga tahun lobi-lobi intensif oleh Greenpeace dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk memasukkan aturan kuat terhadap praktik-praktik perikanan
yang merusak dan dukungan kepada manajemen perikanan yang lebih kuat. Sementara di Thailand, beberapa perubahan regulasi yang kuat diterapkan, berfokus terutama pada penangkapan ikan ilegal, kerja paksa dan perdagangan manusia dalam rantai pasokan makanan laut. Kami menerbitkan sebuah laporan peringkat perusahaan pengalengan tuna di Thailand, Indonesia dan Filipina. Laporan ini mencermati merek-merek terkenal yang diekspor secara global dan menyimpulkan bahwa sebagian besar tidak memiliki langkah-langkah yang memadai untuk menangani isu-isu keberlanjutan, isu-isu kesejahteraan dan tenaga kerja yang menjadi penyakit dari industri perikanan. Pada Oktober 2015, Greenpeace meluncurkan kampanye global menuntut pemasok terbesar di dunia tuna kaleng, Thai Union Group, mengambil langkahlangkah mendesak dan menyeluruh untuk menghilangkan penyalahgunaan tenaga kerja, dan praktik penangkapan ikan berlebihan yang merusak dari rantai pasokan mereka. Laporan-laporan ini, hasil dari berbulan-bulan penelitian dan investigasi, juga bertujuan untuk melibatkan masyarakat. Kami membantu memberdayakan konsumen dengan informasi yang tepat melalui kegiatan yang mendukung makanan laut yang berkelanjutan, sehingga orang bisa membuat pilihan yang bertanggung jawab ketika membeli tuna dan produk makanan laut lainnya. Laporan itu diterjemahkan ke dalam bahasa Khmer dan Myanmar.
Apa berikutnya Dalam beberapa tahun ke depan Greenpeace berencana untuk membangun dari terobosan tahun lalu dan melanjutkan pekerjaan untuk mengubah industri perikanan, kebijakan pemerintah dan perilaku konsumen. Kami ingin memastikan bahwa hanya tuna kaleng yang berkelanjutan, dan memenuhi etika yang dijual kepada masyarakat, dan industri tuna menjamin kesehatan kehidupan laut dan perlakuan yang adil terhadap para pekerja di seluruh rantai pasokan - dari kapal penangkap ikan di laut, ke pabrik-pabrik di darat, sampai ke rak-rak supermarket di seluruh dunia. Pekerjaan kami melampaui perlindungan tuna , tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa apa yang kita ambil dari laut diambil secara adil dan tidak membahayakan kebutuhan generasi mendatang.
[ 19 ]
Pekerjaan Kita
[ Membuat Masa Depan Bebas Racun ]
Perancang Detox
[ 20 ]
“Kebanyakan orang tidak memahami dampak penuh akan bahan kimia beracun yang dibuang di lingkungan mereka dan siapa yang bertanggung jawab di balik itu. Informasi ini harus dibuka untuk publik dan masyarakat perlu diberdayakan untuk mengambil tindakan.” Ashov Birry, Detox Campaigner
Pada 2015, Greenpeace Asia Tenggara sekali lagi menyoroti dampak dari pencemaran air di Asia Tenggara dan kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah ini. Pekerjaan kami fokus pada dua bidang: bergabung dengan kampanye global untuk mendesak merek pakaian global agar menghilangkan bahan kimia berbahaya dari rantai produksi mereka, dan menyerukan transparansi perusahaan dan pengawasan ketat pemerintah. Industri tekstil adalah pengguna berat bahan kimia. Kampanye Detox kami di Indonesia dan Filipina turut ambil bagian dalam kampanye global Detox Catwalk, sebuah platform daring yang menilai seberapa efektif merek pakaian global dalam menghilangkan bahan kimia berbahaya dari rantai pasokan mereka dan menyelesaikan masalah pencemaran air. Sejak 2011, Greenpeace telah bekerja secara global mendorong merek pakaian bergerak menuju alternatif yang lebih ramah lingkungan. Hingga hari ini, kampanye Detox sukses mendorong lebih dari 10% bisnis ritel pakaian dan merek pakaian global termasuk Adidas, H&M, Zara, dan Levi’s untuk Detox dan berkomitmen pada produksi bersih. Di Indonesia, di mana Sungai Citarum adalah pusat dari industri tekstil nasional, kami meluncurkan sebuah kampanye di mana para model mengenakan masker dalam balutan pakaian rancangan desainer terkemuka, di
sebuah pagelaran busana, yang digelar di area paling terpolusi. Kampanye ini sukses menarik perhatian pada peran industri pakaian yang glamour dalam menyebabkan polusi. Bersama dengan LSM lain dan komunitas masyarakat lokal, kami membentuk Melawan Limbah, sebuah koalisi untuk melawan limbah industri, dan bersama kita mengajukan gugatan ke pengadilan untuk membatalkan izin pembuangan limbah cair industri milik tiga pabrik tekstil terbesar di Indonesia. Di Filipina, kami meluncurkan halaman web Detox Filipina, sebuah platform daring pertama yang didedikasikan untuk melibatkan masyarakat dalam permasalahan ini. Halaman web yang diluncurkan pada Hari Internasional Hak Untuk Tahu pada September 2015, adalah sebuah platform interaktif di mana masyarakat yang peduli dapat mengungkap dan melaporkan kasus pencemaran air. Halaman situs ini juga bertujuan menghubungkan komunitas masyarakat, industri dan pemerintah agar dapat bekerja bersama mewujudkan masa depan Filipina yang sehat, bebas bahan kimia beracun.
Apa berikutnya Pada 2016, pekerjaan untuk men-detox merek pakaian akan terus berlanjut. Kita perlu menjaga tekanan pada merek fashion utama agar menjalankan komitmen mereka. Kami juga berencana untuk meluncurkan kampanye baru: untuk memberdayakan publik dalam mendorong perusahaan IT menjadi bersih. Dibangun pada prinsip yang ada di balik situs Detox Pilipinas, kami ingin memberdayakan masyarakat untuk terus menyerukan kepada industri untuk menjadi juara global dan agen perubahan yang bekerja pada praktik-praktik berkelanjutan seperti transparansi, membersihkan praktik bisnis, dan meminimalkan penggunaan sumber daya dan limbah.
[ 21 ]
Pekerjaan Kita
[ Makanan untuk Kehidupan ]
Menumbuhkan Sebuah Gerakan Pertanian Ekologis
[ 22 ]
“Kami menghadapi banyak tantangan dari perubahan iklim terhadap keamanan gizi, penanggulangan bencana, perlindungan lingkungan dan populasi petani yang menua. Kita perlu kebijakan komprehensif untuk mengatasi masalahmasalah ini” Salah satu kekuatan kunci dari pekerjaan kami dalam mempromosikan pertanian ekologis adalah basis jaringan kami yang kuat. Mengubah sistem pangan berarti mengubah cara orang dalam melihat makanan dan pertanian.
Keberhasilan proyek ini adalah ketika petani dan pemerintah daerah mampu menyediakan bibit dan pupuk organik untuk sesama petani yang menjadi korban dari Topan Koppu (Lando) yang menghancurkan lahan mereka pada bulan Oktober.
Makanan dan pertanian umumnya tidak menjadi hal yang mendapat peringkat tinggi dalam kesadaran orang muda, khususnya di Filipina. Tapi pekerjaan yang kita mulai tahun 2015 mengubah semua itu. Tahun lalu, kami mulai membawa anak muda di seluruh Filipina dalam memimpin seruan untuk menempatkan isu pertanian dan makanan ekologi dalam agenda politik utama, sebuah strategi kunci untuk terlibat langsung dengan para pemilih dan para calon presiden untuk pemilu nasional Filipina tahun 2016. Bersama-sama dengan sekitar 2.000 tokoh pemuda, Greenpeace adalah yang pertama menantang para kandidat untuk memerhatikan persoalan ketahanan pangan bangsa dan meletakkan pertanian dan makanan ekologis di dalam agenda mereka.
Pencapaian terbesar untuk tahun ini, yang memperkuat pesan bahwa Pemerintah Filipina perlu mengubah pola pertaniannya, serta meninjau kebijakan dan program-programnya, adalah keputusan Mahkamah Agung untuk menghentikan percobaan lapangan terong Bt secara permanen di dalam negeri. Terong Bt adalah tanaman transgenik (GMO) yang diuji di lapangan pada 2011. Greenpeace mengajukan upaya banding untuk menghentikan percobaan terbuka terong Bt yang dapat mencemari tanaman terong alami dan putusan diberikan pada 2013 oleh Pengadilan Banding. Pada 2015, Mahkamah Agung memperkuat putusan tersebut. Ini adalah putusan hukum pertama tentang tanaman transgenik yang berdasar pada prinsip kehati-hatian.
Kami juga membuat langkah besar dalam bekerja dengan pemerintah-pemerintah daerah dan organisasi-organisasi mitra dalam mempromosikan pertanian ekologis sebagai langkah adaptasi terhadap dampak El Niño yang terus berlangsung. Kami bekerja dengan petani, unit-unit pemerintah daerah, kelompok pertanian, Rice Watch Action Network, dan biro cuaca dalam mengembangkan pertanian yang tahan perubahan iklim melalui proyek percobaan sekolah-sekolah lapang untuk ketahanan iklim. Sekolah-sekolah lapangan tersebut berhasil mendirikan stasiun cuaca otomatis untuk mengumpulkan informasi iklim, menyediakan prakiraan cuaca berjangka sepuluh hari yang juga digunakan pemerintah daerah dalam panduan pertanian mereka.
Di Thailand, pemerintah hendak menerbitkan undang-undang Biosafety yang kontroversial yang, pada kenyataannya, akan membantu perusahaan-perusahaan agrokimia besar mengembangkan tanaman transgenik ke lahan-lahan pertanian. Greenpeace, bersama dengan 125 jaringan yang peduli mengajukan surat ke Pemerintah Pusat dan 46 pemerintah daerah secara serentak. Gerakan itu cukup kuat untuk menekan pemerintah militer Thailand untuk membatalkan rancangan undang-undang dalam waktu seminggu. Setelah sukses tersebut, kita meluncurkan laporan GMO “20 Tahun Kegagalan” pada Februari 2016, untuk memperluas kesadaran tentang masalah ini ke khalayak yang lebih luas.
Virginia Benosa-Llorin, Juru Kampanye Makanan dan Ekologi Pertanian
Apa berikutnya Kaum muda adalah 45% dari populasi pemilih Filipina, dan kami akan memastikan suara mereka akan didengar dalam pemilihan umum nasional sehingga para calon presiden berbicara tentang pertanian ekologis. Di Thailand, kami berencana untuk mempromosikan pertanian ekologis sebagai solusi untuk degradasi lingkungan, terutama akibat praktik membuka hutan dan membakar lahan. Greenpeace akan bekerja dengan sekolah-sekolah dan petani lokal untuk mengembangkan praktik-praktik terbaik dan mengembangkannya ke tingkat nasional.
[ 23 ]
Keuangan
Pekerjaan kami di Greenpeace dimungkinkan berkat jutaan orang yang mendanai kami di seluruh dunia. Pada tahun 2015, Greenpeace Asia Tenggara memiliki 55.179 donor finansial dari semua lapisan masyarakat. Karena mereka, kami dapat berkampanye untuk masa depan yang lebih hijau dengan menyelidiki, mendokumentasikan dan melakukan lobi-lobi untuk perlindungan iklim, hutan, lautan, air bersih, dan makanan kita.
Greenpeace adalah satu-satunya organisasi nirlaba lingkungan global yang tidak menerima dana dari perusahaan atau pemerintah. Kemandirian finansial kami memungkinkan kami untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan secara kredibel dalam mengekspos kejahatan lingkungan dan menuntut akuntabilitas dan pemulihan.
Ke depan, dengan pertumbuhan basis pendukung dan aktivis berdedikasi, seperti Anda dan orang lain seperti Anda di Asia Tenggara, keberhasilan kecil dan kemenangan besar bahkan lebih mungkin kita raih. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi tim perawatan pendukung kami di:
[email protected]
Pada 2015, kami meningkatkan investasi kami dalam penggalangan dana untuk memungkinkan pertumbuhan yang berkelanjutan yang kuat di tahun-tahun mendatang dan mampu menggalang dana sebesar THB 181.031.857 di kawasan ini.
Alokasi sumber daya 2015
Detox 4.5%
Laporan Keuangan Catatan Penjelasan:
Isu lainnya .5%
[ 1 ] Laporan Keuangan Greenpeace Asia Tenggara disusun berdasarkan International Financial Reporting Standard for Small and Medium-Sized Entities (IFRS-SME). Laporan keuangan berdasarkan IFRS-SME disusun dengan menggunakan sistem akuntansi berbasis akrual di mana pendapatan dan biaya dicatat pada saat terjadi transaksi yang dapat diukur dan dapat diandalkan.
Makanan untuk Hidup 18.5%
[ 2 ] Bagian terbesar dari pendapatan Greenpeace Asia Tenggara berasal dari hibah dari Dewan Stichting Greenpeace sebagai bagian dari komitmen mereka untuk mendukung Greenpeace Asia Tenggara sebagai Kantor Prioritas, sebagai bagian dari lini terdepan dalam pertarungan isu lingkungan yang paling serius di dunia.
Hutan 41%
Lautan 17%
[ 3 ] Sebagai bagian dari Rencana Tiga Tahun Greenpeace Asia Tenggara 2014-2016 untuk mencapai pertumbuhan, Greenpeace Asia Tenggara secara signifikan berinvestasi dalam operasi penggalangan dana dalam rangka untuk pertumbuhan pendapatan masa depan dan untuk meningkatkan kapasitas. Hasil dari investasi ini akan terealisasi di tahun-tahun mendatang, yang akan menurunkan biaya keseluruhan penggalangan dana. [ 4 ] Pengeluaran Greenpeace Asia Tenggara mengacu pada kebijakan, peraturan dan prosedur internal (regional dan global) dan merupakan bagian dari anggaran tahunan yang ditinjau dan disetujui oleh Badan Regional Greenpeace Asia Tenggara.
Iklim dan Energi 18.5%
[ 24 ]
[ 5 ] Greenpeace Asia Tenggara berfokus pada aksi langsung non-kekerasan dan kampanye untuk mencapai tujuan kami, karena itu prioritas kampanye tercermin dalam pengeluaran Greenpeace Asia Tenggara. Berdasarkan tiap kampanye: terdapat 41% dari belanja kampanye digunakan untuk kampanye hutan, 18,5% untuk iklim dan energi, 18,5% untuk kampanye makanan untuk kehidupan, 17% untuk kampanye laut, dan 5% untuk kampanye lain seperti kampanye anti bahan kimia beracun, kampanye arktik dan kegiatan respons cepat.
GPSEA Pernyataan Keuangan
2015
2014
dalam Thai Baht
dalam Thai Baht
Kontribusi dari Dewan Stichting Greenpeace
191,978,712
161,813,127
Hasil dari Penggalangan Dana
174,773,476
175,610,805
6,258,381
514,481
373,010,569
337,938,413
Hutan
87,226,671
79,909,875
Iklim
38,849,254
38,907,786
Lautan
35,826,498
19,681,250
Makanan untuk Hidup
Pendapatan
Pendapatan Lainnya
Total pendapatan
Biaya-biaya yang dicatat Program
38,973,404
9,750,714
Detox
9,823,936
7,089,047
Masalah Lingkungan lainnya
1,039,157
5,482,055
211,738,920
160,820,727
103,034,122
98,327,064
52,066,390
55,042,475
Total Non-Program
155,100,513
153,369,540
Biaya total
366,839,432
314,190,267
Total Program
Non-Program Penggalangan Dana Dukungan dari Organisasi
Perubahan Aktiva Bersih
6,171,136
23,748,147
Aktiva Bersih, awal tahun
89,620,147
65,872,000
Aktiva Bersih, akhir tahun
95,791,283
89,620,147
[ 25 ]
Melihat ke Depan
Cerita Perubahan “Cerita baru belum tentu ditulis dalam kata-kata. Cerita baru ditulis oleh tindakan.” Rex Weyler, Direktur dari Yayasan Greenpeace versi awal
Visi Greenpeace adalah masa depan yang hijau dan damai. Selama 15 tahun terakhir, kami telah bekerja dengan masyarakat dan mitra di Asia Tenggara untuk membuat visi itu mungkin. Kami telah mencapai kemenangan bersejarah dan kami telah membantu mengubah lanskap masa depan kita. Karya ini, bagaimanapun, belum selesai kita lakukan. Di tahun mendatang, kami berencana untuk mempercepat pekerjaan di Asia Tenggara, dan melibatkan lebih banyak orang di seluruh wilayah ini. Pekerjaan kami di wilayah ini akan terus melanjutkan dan memimpin upaya global untuk keadilan iklim. Menyelamatkan hutan perawan Asia Tenggara akan tetap menjadi prioritas utama. Kampanye yang bertumpu pada kekuatan masyarakat akan terus mendorong pekerjaan kami dengan beragam komunitas terkait pertanian ekologis, lautan dan masalah racun. Setiap tahun, kita menulis cerita baru, memperkuat pertarungan untuk mencapai lebih banyak kemenangan bagi lingkungan dan kemanusiaan. Tapi pahlawan dari cerita itu tidak pernah berubah, “yaitu: Anda”. Kisah tentang pembelaan terhadap lingkungan bukanlah tentang kami. Ini adalah [ 26 ]
tentang Anda - teman, pendukung, aktivis, relawan, donor. Anda, berdiri di garis depan, melindungi dunia yang kita semua sayangi. Kadang-kadang tantangan mungkin tampak luar biasa. Dari mana kita harus mulai? Apa yang harus kita lakukan? Jawabannya tidak selalu jelas. Tapi seiring dengan waktu, bersama-sama dengan Anda, kami telah membuktikan bahwa apa yang tampaknya tidak dapat diatasi, bisa kita atasi, sering kali melalui tindakan keberanian yang diambil oleh kita semua, terlepas dari seberapa besar atau kecil, yang mengilhami gerakan besar berseru untuk perubahan. Kami bangga memiliki Anda di perjalanan ini, dan berkomitmen untuk bekerja bersama Anda untuk jangka panjang. Sebuah dunia yang hijau dan damai adalah mungkin, dan kami sedang membangun itu bersama-sama dengan individu-individu dan kelompokkelompok yang berpikiran sama yang mengubah hari ini - mengubah cerita - untuk menciptakan masa depan yang kita inginkan.
Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda yang terus mengalir.
“Saya benarbenar percaya bahwa kampanye Greenpeace dapat mengubah dunia. Alasan mengapa saya menyumbang untuk Greenpeace adalah karena saya percaya pada ideologi dan visi untuk menjadi independen, yang berarti benarbenar bebas dari kontrol korporasi.” Maneeratt Sermsagul, Donor Greenpeace sejak 2004 Thailand
“Saya ingin melakukan sesuatu yang positif untuk anak saya. Perubahan dapat mulai dari rumah dan saya ingin melakukan lebih dengan bergabung bersama Greenpeace karena setiap tindakan kecil yang kita lakukan memiliki dampak besar pada bumi kita tercinta. Ketika nanti cucu-cucu saya bertanya apa yang saya lakukan untuk bumi, saya bisa dengan bangga mengatakan bahwa saya adalah seorang aktivis Greenpeace..”
“Saya ingin tahu apa itu perubahan iklim? Bagaimana saya bisa bantu cegah pemanasan global? Greenpeace tak hanya menjawab pertanyaan saya, tetapi juga membuat saya mengerti apa yang bisa dilakukan tentang hal itu. Dengan menjadi relawan untuk Greenpeace, membuat saya menjadi bagian dari kampanye global ini..” Bon Jobee Angco, Relawan Pemanjat Greenpeace sejak 2014 Filipina
Eka Noviani, Relawan Boat sejak 2013 Indonesia
[ 27 ]
Asia Tenggara
Kantor Filipina
Foto kredit
Room 201 JGS Building, #30
Sampul muka
Halaman 19
Scout Tuason Street
© Veejay Villafranca / Greenpeace
Searah jarum jam
1103 Quezon City, the Philippines
Halaman 07
© Ardiles Rante / Greenpeace
Tel +63-2-3321807
© Jimmy Domingo / Greenpeace
© Baramee Temboonkiat
Fax +63-2-332-1806
Halaman 09
© Baramee Temboonkiat
[email protected]
© Peter Caton / Greenpeace
Halaman 20
Halaman 10
© Hati Kecil Visuals / Greenpeace
Kantor Indonesia
© Ardiles Rante / Greenpeace
Halaman 21
Mega Plaza Building 5th Floor
Halaman 12
© Yudhi Mahatma / Greenpeace
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C3
© Veejay Villafranca / Greenpeace
Halaman 22
Kuningan Jakarta 12920 Indonesia
Halaman 13
© John Novis / Greenpeace
Tel +62-21-5212552
© Ulet Ifansasti / Greenpeace
Halaman 23
Fax +62-21-5212553
Halaman 14
Searah jarum jam
[email protected]
© Jed Delano / Greenpeace
© Chanklang Kanthong / Greenpeace
Halaman 15
© Vincent Go / Greenpeace
Kantor Thailand
Atas
© Andri Tambunan / Greenpeace
1371 Capital Mansion
© Jed Delano / Greenpeace
© John Novis / Greenpeace
Phaholyothin Rd
Bawah
Halaman 26
Samsennai, Phayathai
© Jed Delano / Greenpeace
© Veejay Villafranca / Greenpeace
Bangkok 10400 Thailand
Halaman 16
Tel +66-23571921
© Ulet Ifansasti / Greenpeace
Fax +66-23571929
Halaman 17
[email protected]
Searah jarum jam © Greenpeace
Dicetak pada 100% kertas daur ulang
© Ardiles Rante / Greenpeace
menggunakan tinta nabati
© Ulet Ifansasti / Greenpeace Halaman 18
www.greenpeace.or.id
© Alex Hofford / Greenpeace