Equity Valuation 5 Oktober 2015
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Kedua
Target Harga Terendah 300
Tertinggi 350 Pipa Baja
Kinerja Saham
Melambat Sejenak sebelum Berbalik Arah
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham
Rp
Kode saham
ISSP
Harga saham per 2 Oktober 2015
117
Harga tertinggi 52 minggu terakhir
296
Harga terendah 52 minggu terakhir
112
Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar)
2.127
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar)
805
Market Value Added
Sumber:PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Penilaian Saham Tertinggi Terendah
Sebelumnya Saat ini 385
350
330
300
Pemegang Saham
(%)
PT Cakra Bhakti Para Putra
55,94
Publik (di bawah 5%)
44,06
Kontak: PEFINDO Riset Konsultasi Phone: (6221) 7884 0200
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
Sebagai salah satu produsen terbesar dari pipa baja dan produk terkait lainnya, PT Indonesia Steel Pipe Industry Tbk ("ISSP") menawarkan ragam produk yang kaya dalam portofolionya. Portofolio produknya terdiri dari pipa sesuai pesanan, pipa karbon standar dan juga pipa stainless steel, dengan Spindo dan Tetsura sebagai merek andalannya. Secara khusus, produk ISSP dapat dikategorikan ke dalam delapan kategori, yang menjadi kekuatan utama Perseroan, yaitu strip dan plat, pipa spiral (non API dan API), pipa air, pipa hitam (non API dan API), pipa mekanik, pipa perabot, pipa stainless, dan tiang (pole). Perseroan juga menyediakan jasa layanan terkait termasuk didalamnya galvanization, shearing, slitting, dan uji kendali mutu sebagai pelengkap produk yang dihasilkan. ISSP memiliki enam fasilitas produksi modern dengan 30 lini produksi, dan mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan. ISSP mentargetkan untuk menggandakan kapasitas produksi menjadi 89k ton pada 2016-2017, terutama dari pabrik baru yang berlokasi di Gresik, dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 40k ton. Perseroan juga akan menambah kapasitas di pabrik Sidoarjo sebesar 2k ton, melanjutkan penambahan 3k ton di tahun lalu.
Halaman ke 1 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk PARAMETER INVESTASI Penyesuaian Target Harga Kami telah melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan target harga kami ke kisaran Rp300–Rp350 per saham, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Ekonomi Indonesia saat ini sedang mengalami pelemahan. Dalam upaya untuk memperbaikan kondisi ekonomi, pemerintahan saat ini ingin mendorong pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp290 triliun dari APBN untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur besar seperti jalan dan jembatan, irigasi, pelabuhan laut, kereta api, dan jalan tol. Kami memiliki pandangan bahwa ISSP akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang, setidaknya untuk beberapa inisiatif seperti: 1) meningkatkan bea tarif impor untuk produk baja, 2) persyaratan uang muka untuk pinjaman kepemilikan rumah dan pinjaman otomotif, dan 3) pembangunan infrastruktur pipa gas. ISSP melihat perkembangan dan prospek pipa perabotan menjanjikan. Oleh karena itu, ISSP telah memutuskan untuk menambah kapasitas produksi pipa perabot, khususnya di pabrik Sidoarjo, penambahan 2k ton/tahun, dari hanya 3k ton/tahun dari rencana awal. Pada tahun 2014, pendapatan ISSP menurun sebesar 4,7% YoY menjadi Rp3,37 triliun, di bawah ekspektasi kami pada laporan sebelumnya. Hal ini disebabkan penurunan penjualan pada segmen migas dan KIU (konstruksi, infrastruktur, utilitas, dll), masing-masing sebesar 44,6% YoY dan 9,5% YoY. Meski demikian, kami melihat bahwa tren tersebut tidak akan berlanjut di tahun ini. Penjualan di 1H15 menggembirakan. Volume penjualan total naik 14,8% YoY dalam hal tonase vs penurunan 10,4% YoY selama tahun 2014. Akibatnya, pendapatan tumbuh sebesar 6,9% YoY di 1H15 vs -4,7% YoY pada tahun 2014. Kami mengapresiasi kemampuan ISSP untuk mempertahankan marjin laba kotor di level 16,8% pada tahun 2014 di tengah meningkatnya biaya bahan baku, dimana marjin tersebut berada di atas rata-rata dalam 3 tahun sebesar 15,7%. Bahkan, marjin 1H15 mancapai 19,3%, lebih tinggi dari 15,9% di 1H14. Di sisi lain, ISSP menunjukkan peningkatan EBITDA. Pada akhir tahun 2014 EBITDA meningkat menjadi Rp531 miliar dari hanya Rp220 miliar pada tahun 2010, atau telah tumbuh secara konsisten sebesar CAGR 25% selama periode tersebut. Asumsi risk free rate, risk premium, dan beta adalah berturut-turut sebesar 9,2%; 4,5%, dan 1,4x
Prospek Bisnis Lemahnya ekonomi global terutama disebabkan oleh perlambatan ekonomi Tiongkok yang membawa beberapa dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Ekspor yang lemah, sementara Rupiah terus terdepresiasi telah memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski demikian, dalam jangka menengah dan jangka panjang prospek ekonomi cerah. Pembangunan infrastruktur yang didorong oleh pemerintah diharapkan akan membalikkan perekonomian dan mendorong konsumsi baja. Selain itu, pemerintah memiliki niat untuk mendorong kandungan lokal dalam proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN, termasuk produk baja. Dengan peluang tersebut, kami berharap ISSP dapat menuai keuntungan dari rencana ekspansinya. Dengan bertambahnya kapasitas dan peningkatan ragam produk, daya saing ISSP ini akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, kami tetap optimis pada prospek bisnis ISSP. Tabel 1: Ringkasan Kinerja Penjualan [Rp miliar]
2014
2015P
2016P
3.093
3.534
3.368
3.708
4.342
149
251
262
237
326
Laba bersih [Rp miliar]
111
204
215
189
261
26
28
30
26
36
Pertumbuhan EPS [%]
5 Oktober 2015
2013
Laba sebelum pajak [Rp miliar] EPS [Rp]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
2012
(79,9)
9,2
5,6
(11,9)
37,8
P/E [x]
N.A.
5,1
8,0
4,4*
3,2*
PBV [x]
N.A.
0,5
0,7
0,4*
0,3*
Sumber:PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing * Berdasarkan harga saham ISSP per 2 Oktober 2015 – Rp117/saham
Halaman ke 2 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk INFORMASI USAHA Ekonomi melambat, pemerintah berusaha untuk mendongkraknya Perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam perlambatan. Meski demikian, prospek ekonomi Indonesia – saat ini merupakan ekonomi terbesar ke-10 di dunia dan merupakan anggota dari G-20 dengan PDB lebih dari USD3.500 – tetap cerah. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, salah satu upaya pemerintah adalah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Menyusul pengurangan subsidi BBM, pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp290 triliun untuk membiayai proyekproyek infrastruktur dasar melalui berbagai kementerian, di atas suntikan modal yang dianggarkan kepada beberapa BUMN, yang dananya terutama akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur besar seperti pelabuhan laut, kereta api dan jalan tol.
Gambar 1: Penggunaan Baja per Kapita di Indonesia
Sumber: World Steel Association, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kami memandang ISSP akan dapat memperoleh keuntungan dari langkah-langkah pemerintah untuk mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang, setidaknya untuk beberapa inisiatif sebagai berikut:
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Kenaikan tarif bea masuk impor untuk produk baja Kenaikan tarif bea impor bagi negara-negara yang masuk daftar most favored nation (MFN) untuk produk baja dan produk baja olahan diharapkan dapat membantu permintaan produsen dalam negeri. Peraturan ini sejalan dengan niat pemerintah untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri yang akan digunakan untuk pembangunan proyek pembiayaan oleh APBN, termasuk produk baja.
Pemerintah melonggarakan uang muka untuk kredit otomotif Di tengah permintaan yang suram di sektor otomotif, Otoritas Jasa Keuangan telah mengambil langkah untuk meringankan persyaratan uang muka pembiayaan sebesar 5-10% untuk meningkatkan permintaan di sektor ini. Statistik menunjukkan penjualan mobil dan sepeda motor telah turun 17% YoY dan 25% YoY, masing-masing, untuk 5M15. Dengan peraturan baru tersebut, kami berharap permintaan otomotif maka akan kembali membaik.
Pembangunan infrastruktur pipa gas Pemerintah memiliki rencana untuk mengembangkan pipa gas terintegrasi yang menghubungkan pulau Sumatera dan Jawa yang akan diselesaikan pada tahun 2019. Saat ini, pemerintah juga sedang mempersiapkan road map jaringan infrastruktur pipa gas Trans Kalimantan yang akan dimulai dari Kalimantan Timur. Pemerintah juga memiliki target untuk mengembangkan infrastruktur gas kota di 25 kota dengan proyek percontohannya adalah Surabaya dan Prabumulih.
Menambah kapasitas produksi pipa perabot ISSP memandang prospek pasar pipa furnitur menjanjikan. Berdasarkan data historis, penjualan pipa furnitur pada 2014 mencapai 24,1k ton dan telah tumbuh sebesar CAGR 29% selama tahun 2010-2014. Sedangkan untuk Januari-Juni 2015, penjualannya melonjak 30%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Mempertimbangkan perkembangan positif ini, ISSP telah memutuskan Halaman ke 3 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk untuk menambah kapasitas produksi pipa perabot, khususnya untuk pabrik Sidoarjo, penambahan 2k ton/tahun dari sebelumnya hanya 3k ton/tahun pada perencanaan awal. Untuk menindaklanjuti keputusan tersebut, manajemen ISSP telah memesan tiga mesin yang diperkirakan akan tiba di 3Q15 dan kemudian akan mulai berproduksi di 4Q15. Kami memandang positif terhadap keputusan tersebut, dan oleh karena itu kami merevisi proyeksi kami untuk penjualan pipa perabot seiring dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi. Pembangunan pabrik Karawang sesuai dengan jadwal Ekspansi pabrik Karawang telah berlangsung seperti yang direncanakan. Dua mesin untuk produksi pipa mekanik telah tiba dan telah beroperasi sejak 2H14, sedangkan satu lagi yang tiba pada bulan Juli 2015 sehingga menggenapi kapasitas menjadi 9,6k ton/tahun dari kapasitas produksi yang direncanakan. Mesin tersebut saat ini sedang dalam proses commissioning. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi peningkatan permintaan dari industri otomotif, khususnya dari naiknya permintaan akan mobil murah. Penjualan pipa mekanik ISSP menyumbang 36,2k ton selama 2014 dengan pertumbuhan CAGR 15% sepanjang tahun 2010-2014. Meskipun perkembangan industri otomotif saat ini tidak semenarik periode sebelumnya, namun kami tetap memandang optimis terhadap permintaan pipa mekanik ISSP seiring dengan meningkatnya investasi di sektor otomotif, terutama dari produsen Jepang, serta prospek sektor otomotif global yang lebih baik sejalan dengan membaiknya perekonomian di negara-negara maju. Fasilitas produksi Gresik, kemajuannya meyakinkan Akuisisi lahan untuk fasilitas produksi terpadu Gresik sudah mencapai 85% dari 100 Ha yang ditargetkan. Pembangunan gedung pabrik serta pondasi mesin dan fasilitas pendukung lainnya akan dimulai pada semester kedua tahun ini. Pabrik Gresik terutama ditujukan sebagai basis produksi pipa API hitam yang berdiameter 10 inci dan 24 inci yang dapat digunakan untuk melayani sektor minyak dan gas, konstruksi, dan infrastruktur. Dibuat oleh vendor Korea, dua mesin akan tiba di 2H16 untuk pipa 10 inci dan di 1H17 untuk pipa 24 inci yang akan menambah kapasitas produksi sebesar 40k ton/tahun. Produksi komersial akan kemudian segera dimulai setelah instalasi mesin selesai. Tabel 2: Rencana Kapasitas Produksi (MT) Periode 2012 2013 2014 2015P 2016P
Kapasitas Total 26.500 34.350 42.150 49.050 89.050
ERW
SAW
Rungkut & Karawang Sidoarjo Warugunung 13.000 17.950 17.950 17.950 17.950
3.200 3.200 7.900 12.800 12.800
3.000 5.000* 5.000*
Gresik 15.000*
SS
Pasuruan Rungkut 10.000 13.000 13.000 13.000 13.000
300 300 300 300 300
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing * Penambahan kapasitas dari 3.000 MT menjadi 5.000 MT ** Penambahan kapasitas lainnya sebesar 25.000 MT akan diperhitungkan pada penambahan kapasitas di tahun 2017
Tabel 3: Ekspansi Kapasitas Produksi Rencana Ekspansi dan Perbaikan Fasilitas Produksi Perbaikan fasilitas yang ada (2013) Sidoarjo (2014 -2015, ekspansi)* Karawang (2014-2015, ekspansi) Gresik (2016-2017, ekspansi)
Kapasitas (MT/bulan) + pipa SSAW 7.950 5.000* (pipa mekanis) 9.600 (pipa hitam API dan non API) 40.000
Produk/Jasa Pipa Pipa Pipa Pipa
HFW HFW HFW HFW
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing * Rencana ekspansi yang ditambahkan
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Pelanggan utama yang mendongkrak pendapatan Hingga bulan Juni 2015, ISSP telah mendapat pesanan dari pelanggan dengan nilai total Rp1,4 triliun (asumsi nilai tukar Rp13.200/USD), 63% di antaranya berasal dari pelanggan utamanya. Pesanan dari pelanggan utama terutama untuk memasok pipa spiral, pipa API hitam, pipa air dan pipa non-API hitam, yang masing-masing mewakili 33%, 18%, 11%, dan 9% dari nilai kontrak dari para pelanggan utama. PGAS Solution, sebuah perusahaan konstruksi infrastruktur gas, adalah salah satu pelanggan utama dengan nilai kontrak tertinggi (41% dari total nilai kontrak hingga Juni 2015). Pelanggan utama ISSP lainnya termasuk perusahaan distributor seperti PT Rangka Raya, PT Rejeki Prima Steel, PT Kalimas Sarana SUPLINDO, dan PT Mentari Suplimdo. ISSP juga telah memasok PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries, yang dikenal dengan Wym Cycle, salah satu produsen sepeda terbesar di negara ini.
Halaman ke 4 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Pemogokan serikat buruh, diselesaikan dengan baik Pada akhir Mei tahun ini, empat pabrik dihadapkan dengan mogok kerja secara bersamaan. Serikat pekerja menuntut kenaikan upah mereka dan tidak setuju terhadap PHK tiga karyawan tertentu. Menghadapi situasi ini, manajemen ISSP telah menempatkan masalah dengan bijak dan memecahkan masalah dengan baik sementara tetap mempertahankan hubungan industrial yang sehat dengan serikat pekerja. Ke depan, kami percaya ISSP akan terus menegakkan nilai-nilai bisnis dan menempatkan kesejahteraan tenaga kerja sebagai prioritas manajemen untuk menjadi sejalan dengan ketentuan yang berlaku.
KEUANGAN Volume penjualan membaik kembali Pada tahun 2014, pendapatan ISSP turun 4,7% YoY atau hanya mencapai sebesar Rp3,37 triliun, di bawah perkiraan kami dalam laporan sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh melemahnya penjualan di sektor minyak dan gas serta KIU (konstruksi, infrastruktur, utilitas, dll), yang masing-masing menyumbang 44,6% YoY dan 9,5% YoY. Sehubungan dengan produk, penurunan penjualan itu terkait dengan menurunnya permintaan pipa spiral (API dan non API) yang turun sebesar 58% YoY dan 38% YoY dalam hal volume penjualannya. Hal ini diperparah oleh penurunan 25% YoY volume penjualan pipa hitam API. Meski demikian, kami melihat bahwa tren tersebut akan berbalik di tahun ini. Penjualan sampai dengan Juni 2015 menggembirakan. Volume penjualan pipa spiral non API melonjak 76% YoY di 1H15, dan pipa hitam API naik hingga 2,3x kali untuk periode yang sama. Sementara itu, penjualan untuk pipa spiral API masih pelan dan menunggu pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur terutama di sektor gas hingga pulih kembali. Perkembangan positif di 1H15 mendorong volume penjualan total naik sebesar 14,8% YoY dalam tonase vs penurunan sebesar 10,4% YoY selama tahun 2014. Hal ini kemudian terefleksikan pada peningkatan pendapatan ISSP yang tumbuh 6,9% YoY di 1H15 vs -4,7% YoY pada tahun 2014. Kami berharap tren positif ini terus berlanjut sehubungan dengan percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri serta diberlakukannya kebijakan dan peraturan pendukung akan terealisasi dalam waktu dekat. Gambar 2: Volume Penjualan
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Gambar 3: Nilai Penjualan
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Marjin laba kotor yang stabil, EBITDA terus menguat Kami mengapresiasi kemampuan ISSP untuk mempertahankan marjin laba kotor di tingkat 16,8% pada tahun 2014 di tengah meningkatnya biaya-biaya bahan baku, di mana marjin ini melebihi rata-rata 3 tahun yaitu sebesar 15,7%. Demikian juga, marjin laba kotor 1H15 mencapai 19,3%, lebih tinggi dari 15,9% di 1H14. Di sisi lain, EBITDA ISSP akan terus bertumbuh. Pada akhir tahun 2014, EBITDA mencapai Rp531 miliar, naik dari hanya Rp220 miliar pada tahun 2010, atau telah tumbuh secara konsisten dengan CAGR 25% selama periode tersebut. ISSP juga telah berhasil dalam menjaga EBITDA to Debt ratio stabil dengan rata-rata 28% selama lima tahun terakhir. Sedangkan untuk interest coverage, ISSP masih mampu mencatat EBITDA to interest ratio sebesar 3,35x pada tahun 2014, jauh lebih kuat daripada 1,69x pada tahun 2010.
Halaman ke 5 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk
Gambar 4: Marjin Laba Kotor dan EBITDA
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tidak perlu khawatir tentang tingkat utang dan biaya keuangan yang meningkat Untuk membiayai rencana ekspansi, ISSP perlu meminjam lebih banyak sehingga akan mendorong beban bunga naik. Selama siklus penjualan yang masih lemah, beban keuangan meningkat akan memberikan tekanan pada laba bersih Perseroan. Pada tahun 2014, meskipun terjadi kenaikan beban keuangan sebesar 20% YoY, ISSP mampu mengimbangi dengan biaya pemasaran yang lebih rendah dan penurunan kerugian mata uang. Oleh karena itu kami tetap memiliki pandangan positif bahwa ISSP akan mampu meningkatkan kinerjanya dalam jangka menengah. Selain itu, akan ada dorongan dari realisasi pembangunan proyek infrastruktur serta meningkatkan kondisi ekonomi yang mendukung pandangan kami. Secara internal, ISSP juga akan memperoleh keuntungan dari utilisasi fasilitas produksinya baru dalam waktu dekat, sehingga dapat memberikan prospek masa depan yang lebih gemilang. Gambar 5: Pendapatan dan Utang
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 6: Beban Keuangan dan Laba Bersih
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Halaman ke 6 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk PERBANDINGAN INDUSTRI
Tabel 4: Kinerja ISSP dan Perusahaan Sejenis per Juni 2015 ISSP
CTBN*
JPRS
BTON
1.774
60
103
40
342
17
(3)
3
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
89
6
(3)
8
Laba bersih [Rp miliar]
72
4
(4)
6
Total aset [Rp miliar]
5.116
226
397
182
Total liabilitas [Rp miliar]
2.718
95
51
33
Total ekuitas [Rp miliar]
2.398
321
346
149
Pendapatan bersih [Rp miliar] Laba kotor [Rp miliar]
Pertumbuhan [YoY] Pendapatan bersih [%]
6,9
(23,7)
(41,8)
(26,8)
29,2
(38,8)
(127,5)
(49,3)
Laba sebelum pajak [%]
(41,5)
(57,9)
(163,5)
122,0
Laba bersih [%]
(43,4)
(63,3)
(195,2)
95,7
Laba kotor [%]
Profitabilitas Marjin laba kotor [%]
19,3
28,5
(2,7)
7,9
Marjin laba sebelum pajak [%]
5,0
10,6
(3,2)
19,9
Marjin laba bersih [%]
4,1
6,8
(3,8)
14,7
ROA [%]
2,8
3,6
(2,0)
6,5
ROE [%]
6,0
2,6
(2,3)
8,0
1,1
0,3
0,1
0,2
Leverage Liabilities to equity [x] Sumber: IDX, PT PEFINDO Riset Konsultasi * dalam juta USD
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Halaman ke 7 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk TARGET HARGA PENILAIAN
Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham ISSP per tanggal 5 Oktober 2015 dan Laporan Keuangan per tanggal 30 Juni 2015 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental.
Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 12,3% dan 15,3% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 5: Asumsi Risk free rate [%]*
9,2
Risk premium [%]*
4,5
Beta [x]* Cost of Equity [%]
1,4 15,3
Marginal tax rate [%]
25,0
WACC [%]
12,3
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham * per tanggal 2 Oktober 2015
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 2 Oktober 2015 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 12,3%, adalah sebesar Rp322 – Rp380 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/E 9,7x dan P/BV 0,9x) adalah sebesar Rp256– Rp276 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp300 – Rp350 per lembar saham.
Tabel 6: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif
Moderat
Optimis
PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV of Terminal Value [Rp miliar]
998
1.050
1.103
2.982
3.139
3.296
238
238
238
(1.907)
(1.907)
(1.907)
7.186
7.186
7.186
322
351
380
Non-Operating Assets [Rp miliar] Debt [Rp miliar] Number of Share [jutaan saham] Fair Value per Share [Rp] Sumber: PEFINDO RIset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Halaman ke 8 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Tabel 7: Perbandingan GCM ISSP
CTBN
JPRS
BTON
Avg.
5,5 0,4
15,6 2,2
N,A, 0,3
8,0 0,6
9,7 0,9
P/E [x] P/BV [x]
Sumber: PEFINDO RIset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM Multiple [x]
Est. EPS [Rp]
Est. BV/share [Rp]
Value [Rp]
P/E
9,7
P/BV
0,9
26
-
256
-
322
276
Sumber: PEFINDO RIset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 9: Rekonsiliasi Fair Value Fair Value per Share [Rp] Batas atas Batas bawah Bobot
DCF
GCM
Rata-rata
380
276
350
322 70%
256 30%
300
Sumber: PEFINDO RIset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Halaman ke 9 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk
Tabel 10: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Rp miliar Penjualan Harga pokok penjualan Laba Kotor
2012
2013
2014
2015P
2016P
3.093 3.534 3.368 3.708 (2.692) (2.929) (2.804) (2.998)
4.342 (3.503)
401 (105)
605 (226)
564 (155)
710 (244)
839 (259)
EBITDA Laba sebelum pajak
350 149
468 251
531 262
620 237
752 326
Beban pajak Laba bersih
(38)
(48)
(47)
(47)
(65)
111
204
215
189
261
Beban usaha
Gambar 7: P/E dan P/BV (2013)
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO RIset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 11: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Rp miliar
2012
2013
2014
2015P
2016P
Aktiva 14
119
198
232
248
591
888
788
914
856
1.632
1.767
2.375
2.337
2.617
100
229
220
406
476
2.337
3.003
3.580
3.889
4.197
781
1.158
1.561
1.747
1.930
164 3.283
233 4.394
302 5.443
330 5.966
382 6.510
1.740 199
1.307 625
1.756 706
2.022 777
2.093 910
Kewajiban jk. pendek lainnya
156
165
174
305
357
Total kewajiban jk. pendek
2.095
2.097
2.636
3.104
3.360
Hutang jk. panjang
132
151
256
304
341
Kewajiban jk. panjang lainnya
287
212
225
246
288
2.514
2.459
3.117
3.654
3.988
769
1.934
2.326
2.313
2.521
Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Aktiva lancar lain Total Aktiva Lancar Aktiva tetap Aktiva tidak lancar lain Total Aktiva
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO RIset Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 8: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
Kewajiban Hutang jk. pendek Hutang usaha
Total Kewajiban Total Ekuitas
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO RIset Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO RIset Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 12: Rasio-rasio Utama 2012
2013
20,0 2,2 9,8
14,3 68,5 33,5
(4,7) 4,3 13,6
10,1 (9,7) 16,7
17,1 37,8 21,3
0,4
83,1
5,6
(11,9)
37,8
Marjin laba kotor Marjin laba sebelum pajak
13,0
17,1
16,8
19,1
19,3
4,8
7,1
7,8
6,4
7,5
Marjin EBITDA Marjin laba bersih
11,3
13,2
15,8
16,7
17,3
3,6
5,8
6,4
5,1
6,0
3,4
4,6
3,9
3,2
4,0
14,5
10,5
9,2
8,2
10,3
Rasio lancar
1,1
1,4
1,4
1,3
1,2
Quick ratio
0,3
0,6
0,5
0,5
0,5
3,3 0,8
1,3 0,6
1,3 0,6
1,6 0,6
1,6 0,6
Pertumbuhan [%] Penjualan Laba sebelum pajak EBITDA Laba bersih
2014 2015P 2016P
Profitabilitas [%]
ROA ROE Likuiditas [x]
Solvabilitas [x] Liabilities to equity Liabilities to assets
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PEFINDO RIset Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Halaman ke 10 dari 11
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupan informasi yang kami terima dari berbagai sumber dan oleh karenanya tidak akan bertanggung jawab atas keputusan investasi yang dibuat berdasarkan laporan ini. Semua asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian, dan semua pertimbangan tersebut dapat diubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar pe r tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nila i investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengamb il suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT PEFINDO Riset Konsultasi (“PRK”) bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakuk an tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK menerima sejumlah imbalan dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo-consulting.co.id Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PRK. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
5 Oktober 2015
Halaman ke 11 dari 11