Equity Valuation 8 Juni 2015
Intiland Development, Tbk
Target Harga Terendah 930
Laporan Utama
Tertinggi 1.130 Properti y
Kinerja Saham IHSG
DILD
5.600
800 700
5.400
600 5.200
Fase pertumbuhan yang sedang naik
500
5.000
400 300
4.800
200 4.600 IHSG
4.400 Apr-14
100
DILD
0 Jun-14
Aug-14
Oct-14
Dec-14
Feb-15
Apr-15
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham
Rp DILD
Kode Saham Harga Saham per 5 Juni 2015
605
Harga Tertinggi 52 minggu terakhir
685 434
Harga Terendah 52 minggu terakhir Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar)
7.100 4.498
300
1.8
250
1.6
200
1.4
1.2
MVA
150
1
100
0.8
50
0.6
0
-50
2013
2014
Market risk
Market Value Added & Market Risk
0.4 0.2
-100
0
Axis Title Market value added
Market risk
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham* UBS AG Singapore
(%) 22,24
Credit Suisse AG Singapore
19,89
Treasury Stock Publik (dibawah 5%)
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7884 0200
[email protected]
0,96 56,91
PT Intiland Development Tbk (DILD) adalah perusahaan pengembang properti berbasis di Indonesia yang bergerak dalam pengembangan residensial, mixed-use estates dan bangunan residensial high-rise. Didirikan pada tahun 1983, bisnis Perusahaan diklasifikasikan menjadi empat divisi: superblok mixed-use, residensial, kawasan industri dan investasi properti. Divisi pengembangan real estate terlibat dalam pengembangan residensial (low-rise), antara lain adalah Serenia Hills, Graha Famili dan Talaga Bestari; mixed-use estates, termasuk South Quarter dan Aeropolis, serta bangunan residensial high-rise , termasuk Regatta, Sumatera 36 dan 1Park Avenue. Perusahaan juga memiliki Ngoro Industrial Park, yang terletak di Mojokerto. Proyek-proyek tersebut terutama berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Dengan lahan lebih dari 2.000 hektare (ha), kami percaya bahwa DILD memiliki sumber yang cukup untuk pertumbuhan masa depan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.PEFINDO Riset dan Konsultasi.com
Halaman 1 dari 14
Intiland Development, Tbk PARAMETER INVESTASI ASI Portofolio proyek yang terdiversifikasi Portofolio proyek DILD dibagi ke dalam beberapa kategori berikut: townships & estates, mixed-use & high-rise, industrial & investment property, yang terutama tersebar di Jakarta dan Surabaya. Portofolio nya saat ini terlihat lebih bervariasi, terutama berkonsentrasi pada proyek inovatif pada mixed-use & high-rise. Selama 2014, residensial (high-rise dan landed house) berkontribusi 68% terhadap total pendapatan DILD. Ke depan, kami melihat kontribusi pendapatan akan lebih terdiversifikasi, mengingat beberapa proyek superblok yang akan selesai dalam waktu dekat. Di antara kategori tersebut, kawasan industri memberikan marjin laba kotor tertinggi dengan sekitar 79%, kemudian diikuti oleh superblok (51%), residensial (47%) dan properti investasi (41%) selama 2014. Memiliki land bank yang memadai Kami melihat salah satu keunggulan kompetitif DILD adalah lahan besar nya yang lebih dari 2.000 ha. Selain itu, Perusahaan juga memiliki beberapa proyek utama yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Tahun ini, Perusahaan berencana mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp2 - Rp2,5 triliun untuk modal kerja termasuk proyek reklamasi. Di sisi leverage, kami melihat rasio net-debt terhadap ekuitas di 1Q15 masih relatif rendah sebesar 0,39x. Kami beranggapan positif dengan diversifikasi utang melalui pinjaman bank dan penerbitan obligasi sejak 2013. Dengan pengalaman panjang Perusahaan dalam industri properti, kami percaya DILD akan terus membangun proyek prestisius di land bank nya. Pendapatan berulang lebih kuat Di FY2014, pendapatan berulang berkontribusi 12% atau Rp222 miliar terhadap total pendapatan, terutama berasal dari sewa kantor di Intiland Tower Jakarta dan Intiland Tower Surabaya, yang menyumbang 60% dari pendapatan berulang. Pendapatan tersebut tumbuh 20% CAGR dalam tiga tahun terakhir. Untuk memperkuat pendapatan berulang nya ke depan, DILD merencanakan beberapa proyeknya (South Quarter, Kebon Melati, Spazio Tower, dan Praxis) menjadi penghasil pendapatan berulang. Oleh karena itu, kita melihat upaya positif DILD untuk memperluas pendapatan berulangnya. Prospek Usaha Pasar properti masih menarik meskipun adanya penyusutan nilai pada Rupiah. Beberapa faktor di balik bertumbuhnya industri ini adalah: (i) suku bunga yang relatif rendah, (ii) backlog perumahan yang besar di negeri ini, yang menciptakan permintaan yang tinggi untuk perumahan, (iii) dengan populasi kelas menengah yang besar dan sebagian besar dari mereka berada di usia produktif, Indonesia memiliki daya beli yang kuat. Berfokus pada properti high-end, dan dengan proyek-proyek menarik di dalam pipeline, kami melihat DILD memiliki prospek cerah di masa mendatang. Kinerja keuangan selama beberapa tahun terakhir menegaskan kemampuan Perusahaan untuk mengembangkan usahanya dengan baik dan strategi yang terkelola sementara tetap menjaga daya saing. Tabel 1 : Ringkasan Kinerja 2012
2013
2014
2015P
2016P
1.262
1.510
1.833
2.305
2.641
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
276
404
528
679
793
Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp]
181 17.5
324 31.3
429 41.8
500 48.7
584 56.9
Pertumbuhan EPS [%] P/E [x]
29.5 18,3
79.0 10,1
33.5 15,6
16.6 12,4*
16.8 10,6*
0,8
0,8
1,5
1,3*
1,3*
Pendapatan [Rp miliar]
PBV [x]
Sumber: PT Intiland Development Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing *) Berdasarkan harga saham DILD pada tanggal 5 Juni 2015,– Rp605/saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 2 dari 14
Intiland Development, Tbk MAKROEKONOMI & INFORMASI BISNIS Tantangan ekonomi di 2015 Ketidakpastian masih menimpa ekonomi global setelah krisis keuangan melanda pada tahun 2008. Banyak prediksi yang meleset tentang pemulihan ekonomi. Optimisme dengan bail outs di Eropa berakhir dengan krisis baru. Memasuki tahun 2015, Bank Dunia memperkirakan dengan optimisme yang lebih besar bahwa ekonomi global berada di jalur yang tepat untuk pemulihan. Penurunan harga minyak akan mengurangi tekanan pada negara berkembang non-penghasil minyak. Pemulihan AS ekonomi diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan ekspor dunia termasuk ekspor Indonesia. Untuk Indonesia sendiri, kami melihat tantangan yang dihadapi pembangunan ekonom baik faktor dari eksternal maupun internal. Tantangan yang berasal dari faktor eksternal termasuk penurunan dalam perdagangan global dan perlambatan pemulihan ekonomi global, kenaikan suku bunga di beberapa ekonomi negara maju di waktu yang berbeda, penurunan harga minyak akan mengguncang stabilitas keuangan dari negara-negara penghasil minyak. Sementara faktor internal berasal dari defisit perdagangan disebabkan oleh anjloknya ekspor akibat jatuhnya harga dari komoditas primer, lambatnya kemajuan dalam pengembangan infrastruktur dan menyusutnya nilai Rupiah terhadap dolar AS. Pertumbuhan harga properti residensial melambat Harga properti residensial meningkat 1,54% (qtq) selama 4Q14, mencerminkan pertumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Harga atas residensial diperkirakan akan tetap di 1Q15, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Kenaikan harga bahan konstruksi (29,4%), bahan bakar (24,7%) dan upah (21,7%) merupakan faktor yg menggerakkan kenaikan properti residensial. Secara triwulanan, rumah berukuran besar mencatat pertumbuhan tertinggi dengan 1,68% qtq. Pada tingkat regional, Balikpapan menunjukkan pertumbuhan tertinggi dengan 4,5% qtq, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam industri jasa, perdagangan dan minyak, batubara, dan sektor gas. Pertumbuhan tersebut diikuti oleh Surabaya dengan 3,7% qtq.
Gambar 1: Indeks Harga Properti Residensial, 2009 – 2014
Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Ketatnya regulasi pajak dapat mengguncang industri properti Pemerintah telah merevisi keputusan menteri pada tanggal 30 April yang menurunkan standar untuk "barang super mewah", yang pada gilirannya akan menaikkan pajak pembelian untuk konsumen properti. Peraturan baru tersebut, yang seharusnya akan berlaku pada 30 Mei, membebankan pajak tambahan atas penjualan rumah dengan harga jual lebih dari Rp5 miliar atau dengan luas bangunan melebihi 400 meter persegi. Ambang batas harga sebelumnya untuk rumah atau apartemen adalah Rp10 miliar. Kami percaya peraturan baru mungkin berpotensi menghambat penjualan properti, terutama untuk segmen menengah dan atas.
8 Juni 2015
Halaman 3 dari 14
Intiland Development, Tbk Table 2: Kemungkinan Revisi Regulasi yang Berdampak pada Properti Regulasi Jenis Berlaku untuk Formula Catatan Transaksi pertama
Transaksi selanjutnya
PPH22
Pajak
Ya
Tidak
5% x nilai properti “super mewah”
PPNBM
Pajak
Ya
Tidak
20% x nilai “properti mewah”
PBB
Pajak tahunan
Ya
Ya
(0,01% 0,3%) NJOP
Regulasi
Jenis
Berlaku untuk Transaksi pertama
Transaksi selanjutnya
x
“Super mewah” didefinisikan sebagai properti residensial senilai > Rp 10 miliar, atau rumah lebih besar 500 m² atau apartemen yang lebih besar dari 400 m² “properti mewah” didefinisikan sebagai rumah yang lebih besar dari 350 m² atau apartemen yang lebih besar dari 150 m² NJOP adalah nilai properti yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi, disesuaikan setiap tiga tahun sekali
Dampak jika terdapat revisi Pengembang dengan eksposur yang tinggi kepada residensial highend dan porsi yang tinggi dari pembeli investasi
Pengembang dengan eksposur yang tinggi kepada residensial highend dan porsi yang tinggi dari pembeli investasi Pengembang dengan kontribusi marketing sales yang tinggi dari pembeli investasi
Formula
Catatan
Dampak jika terdapat revisi
Artikel dalam hukum yang ada tidak jelas apakah rasio pengembangan yang diperlukan diterapkan per pengembang atau seluruh pengembang atau dalam satu kabupaten atau dalam provinsi, dll Kebijakan LTV dapat direvisi untuk mengatasi menurunnya pertumbuhan KPR
Semua pengembang akan terpengaruh secara negatif, terutama jika cap harga perumahan social tetap pada level saat ini
Rasio Pengembangan
Persyaratan fisik
Ya
Tidak
1 unit mewah : 2 unit pendapatan menengah: 3 unit pendapatan rendah
LTV
Persyaratan uang muka rumah
Ya
Ya
LTV maksimal 70% - 50%, tergantung dari ukuran unit dan jumlah aplikasi rumah
Positif untuk beberapa pengembang dengan eksposur dalam kelas hipotek yang menerima relaksasi LTV
Sumber: JP Morgan, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Sekilas tentang DILD DILD didirikan pada bulan Juni tahun 1983, namun perjalanan bisnis properti nya telah dimulai tahun 1970 ketika pendirinya mengembangkan Cilandak Garden Housing (Jakarta) dan Darmo Satellite Town (Surabaya). Memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun, Perusahaan adalah salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia dan mengkhususkan diri dalam pengembangan, pengelolaan dan investasi bisnis properti. Portofolio nya terdiri dari residential estates dan township, mixed-use & high-rise, kawasan industri serta investasi properti yang terutama berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
Halaman 4 dari 14
Intiland Development, Tbk Gambar 2: Milestones DILD
Sumber: PT Intiland Development Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Peningkatan kinerja marketing sales DILD berhasil membukukan marketing sales yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, ditandai dengan laju pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 50% dari IDR339 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp2,5 triliun pada 2014. Tahun ini, kami memperkirakan marketing sales dapat mencapai Rp3 triliun, terutama dikontribusi oleh residensial (57%) dan superblok (29%). Manajemen menunjukkan adanya peluncuran besar di 2015 bernama 1Park Street tower 4 (mixed use dan high-rise development) dan 1Park Avenue townhouse. Proyek di Jakarta tetap menjadi kontributor utama marketing sales DILD. Kami optimis melihat proyek-proyek Perusahaan di Jakarta dan Surabaya, karena berada di daerah strategis di sepanjang infrastruktur transportasi utama (MRT). Gambar 3: Marketing Sales (Rp miliar)
3.500 3.002 3.000
2.535
Gambar 4: Marketing Sales berdsarkan Segmen (per 2014)
Properti Investasi 7%
Superblok 47%
2.538
2.500 2.000 1.500
Kawasan Industri 10%
1.650 1.109
1.172
1.000 500
2010
2011
2012
2013
2014
2015P
Sumber: PT Intiland Development Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Residensial 36%
Sumber: PT Intiland Development Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Mengamankan pertumbuhan masa depan melalui proyek reklamasi Kami melihat proyek reklamasi di pulau H akan menjadi katalis utama untuk pertumbuhan DILD dalam jangka panjang. Perusahaan telah memperoleh izin prinsip dari pemerintah daerah dan saat ini sedang menunggu izin reklamasi. DILD akan memulai reklamasi di 4Q15. Pulau H adalah bagian dari 17 proyek pulau reklamasi yang diprakarsai oleh pemerintah daerah Jakarta. Daerah seluas 63 hektar (ha) akan dibangun beberapa proyek termasuk mixed-use, residensial high-rise and low-rise dan kawasan komersial. Perusahaan mengalokasikan sekitar Rp500 miliar untuk proyek reklamasi, yang termasuk dalam target belanja modal tahun ini.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Harga jual rata-rata (ASP) dari tanah yang siap dijual (net area) di Jakarta Utara saat ini adalah sekitar Rp30 juta/meter persegi - Rp40 juta/meter persegi. Sementara perkiraan biaya untuk reklamasi lahan (gross area) adalah sampai dengan Rp7,5 juta/meter persegi (termasuk infrastruktur utama dan kewajiban tambahan). Ketika proyek reklamasi telah berjalan, kami percaya DILD akan mengalami pertumbuhan yang cepat.
Halaman 5 dari 14
Intiland Development, Tbk Gambar 6: Pantai Mutiara
Gambar 5: Lokasi Pulau H
Sumber: PT Intiland Development Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Intiland Development Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Proyek-proyek utama DILD telah menyiapkan beberapa proyek utama untuk mengamankan arus pendapatan berulang untuk jangka menengah, yang semua berasal dari superblok. Berdasarkan tingkat penyelesaian, kami percaya South Quarter akan menjadi proyek pertama yang selesai dibandingkan dengan proyek lain. South Quarter terletak di TB Simatupang (Jakarta Selatan), yang kami yakini dapat menjadi ikon di daerah itu, terutama karena desain yang canggih. Tabel 3: Arus Pendapatan Berulang di Masa Depan (2015-2019) Proyek
Lokasi
South Quarter (fase 1)
Jakarta Selatan
Kebon Melati
CBD Jakarta
Spazio Tower
Surabaya Barat
Praxis
CBD Surabaya
Kebon Melati (kepemilikan 55%)
CBD Jakarta
Area yang Disewakan Jadwal 2 Office Tower (SGA Konstruksi: 2Q12 75,384 m²) Target selesai: Ritel (SGA 11,554 m²) 2Q15 Retail (NLA 8,938)
Launch: E 2015
Hotel 102 kamar (SGA 2,407 m²) Ritel (SGA 3,259 sqm) Multifunction (SGA 1,049 m²)
Konstruksi: 3Q14
Kantor (SGA 6,800 m²) Hotel 288 kamar (SGA 14,326 m²) Ritel (NLA 8,609 m²) Kantor (SGA 48,509 m²) Ritel (NLA 11,141 m²) Serviced Apartment (SGA 9,726 m²)
Konstruksi: 1Q14
Target selesai: 4Q16
Target selesai: 2017
Launch: E 2015
Sumber: PT Intiland Development Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 6 dari 14
Intiland Development, Tbk KEUANGAN Pendapatan melonjak tetapi marjin turun DILD membukukan pertumbuhan pendapatan yang solid sebesar 33% YoY menjadi Rp603 miliar selama 1Q15, terutama didorong oleh pengakuan pendapatan lebih tinggi dari residensial high-rise, yang melonjak hampir dua kali lipat menjadi Rp427 miliar. Proyek mixed-use dan high rise berkontribusi terbesar terhadap peningkatan pendapatan, terutama dari South Quarter, 1Park Avenue, Aeropolis, Praxis, Regatta dan Sumatra36. Hal ini juga diikuti oleh peningkatan penjualan landed house sebesar 149% YoY menjadi Rp122 miliar di 1Q15. Di sisi marjin, marjin turun terutama disebabkan kenaikan marjin biaya penjualan terhadap total pendapatan, dari 48% di 1Q14 menjadi 61% di 1Q15. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pengakuan pendapatan dari proyek-proyek high rise, yang memiliki biaya konstruksi yang lebih tinggi. Namun, kami melihat bottom line tumbuh tipis 2% YoY dibalik meningkatnya pendapatan lain-lain. Tahun ini, kami percaya marjin laba bersih Perusahaan masih akan di atas 20%. Gambar 7: Pendapatan dan Laba DILD
3.000
Gambar 8: Marjin Profitabilitas DILD
60%
2.500
50%
2.000
40%
1.500
30%
1.000
20%
500
10%
2013
2014 Pendapatan
Laba operasi
2015P
0%
2016P
2013
2014
Marjin laba kotor
Laba bersih
Sumber: PT Intiland Development Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
2015P
Marjin laba operasi
2016P Marjin laba bersih
Sumber: PT Intiland Development Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pendapatan berulang tetap solid Pada tahun 2014, pendapatan berulang berkontribusi 12% atau Rp222 miliar terhadap total pendapatan DILD, terutama dari sewa kantor di Intiland Tower Jakarta dan Intiland Tower Surabaya. Meskipun kepemilikan Perusahaan dalam bisnis hotel (Intiwhiz Hotel Chain) menurun menjadi 30% dari 90% sejak Juni 2014, pendapatan berulang berhasil mencapai Rp54 miliar, naik 8%. Kami melihat positif terhadap pendekatan Perusahaan untuk mempertahankan porsi pendapatan berulang. Tahun ini, kami memperkirakan pendapatan berulang dapat sedikit tumbuh 6% YoY menjadi Rp236 miliar. Selanjutnya, DILD memiliki beberapa proyek yang sedang berlangsung termasuk South Quarter (tahap 1), Kebon Melati 1 & 2, Spazio Tower dan Praxis, yang kami percaya akan mengamankan pendapatan berulang Perusahaan di masa depan. Gambar 9: Pendapatan Berulang DILD (Rp miliar) 250
222
200
150
180
176
129
100 50,2
53,6
1Q14
1Q15
50
0 2011 “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
2012
2013
2014
Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman 7 dari 14
Intiland Development, Tbk ANALISA SWOT Tabel 4: Analisis SWOT
Kekuatan (Strengths)
Pengalaman panjang di bisnis properti Land bank yang memadai dan portofolio proyek terdiversifikasi, terletak di Jabodetabek dan Surabaya Leverage rendah ditambah dengan pembayaran uang muka yang lebih tinggi Proyek baru yang menarik di dalam pipeline
Kelemahan (Weaknesses)
Kontribusi yang relatif rendah dari pendapatan berulang
Peluang (Opportunities)
Backlog perumahan yang besar di dalam negeri Loan to value lebih rendah (LTV) yang dapat meningkatkan daya beli Industri properti tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir disertai dengan meningkatnya permintaan dan harga properti
Ancaman (Threats)
Krisis ekonomi global dapat memburuk dan mengancam perkembangan bisnis di Indonesia Biaya yang lebih tinggi dari pembebasan lahan dan bahan bangunan. Perubahan peraturan pemerintah khususnya pajak untuk "barangbarang super mewah " mungkin menghambat penjualan properti
Sumber: PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 8 dari 14
Intiland Development, Tbk PERBANDINGAN INDUSTRI Table 5: Ringkasan Kinerja DILD vs Peers per 1Q15 DILD
SMRA
CTRA
ASRI
Pendapatan [Rp miliar]
603
942
1,424
991
Laba kotor [Rp miliar]
236
579
672
766
Laba Operasi [Rp miliar]
157
296
339
346
Laba bersih [Rp miliar]
121
242
336
319
Total asset [Rp miliar]
9.033
16.217
24.115
17.456
Total liabilitas [Rp miliar] Total ekuitas [Rp miliar]
4.438 4.595
9.760 6.457
12.321 11.794
10.765 6.691
Pendapatan [%] Laba kotor [%]
33,3 0,1
0,4 16,0
18,5 16,3
13,7 84,3
Laba bersih [%]
(0,7)
(11,4)
5,0
1,6
Marjin laba kotor [%] Marjin laba sebelum pajak [%]
39,1 26,0
61,5 31,4
47,2 23,8
77,3 34,9
Marjin laba bersih [%]
20,7
25,7
23,6
32,2
1,0
1,5
1,0
1,6
Pertumbuhan YoY
Profitabilitas
Leverage DER [x]
Sumber: BEI, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 9 dari 14
Intiland Development, Tbk TARGET HARGA PENILAIAN
Metodologi Penilaian Kami menggunakan metode Net Asset Value (NAV) sebagai pendekatan penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan aset merupakan value driver dibandingkan pertumbuhan pendapatan. Selain itu, kami menggunakan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham per tanggal 5 Juni 2015, menggunakan laporan keuangan DILD per tanggal 31 Maret 2015, untuk analisa fundamental kami.
Estimasi Nilai Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan penilaian pada tanggal 5 Juni 2015 adalah sebagai berikut:
Menggunakan metode NAV adalah sebesar Rp960 – Rp1.072 per saham. Menggunakan metode GCM (EV/EBITDA 12,2x and P/BV 2,8X) adalah sebesar Rp850 – Rp1.265 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut, kami melakukan pembobotan terhadap kedua metode NAV dan GCM sebesar 70%:30%. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, target harga saham DILD untuk 12 bulan adalah Rp930 – Rp1.130 per saham.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 10 dari 14
Intiland Development, Tbk Tabel 6: Perhitungan NAV (Colliers, per 30 September, 2014)
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 11 dari 14
Intiland Development, Tbk Tabel 7: Pembanding GCM P/E [x] P/BV [x]
DILD
CTRA
SMRA
ASRI
Rata-rata
14,1
12,0
14,9
7,8
12,2
1,5
3,1
4,8
1,9
2,8
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM P/E P/BV
Multiple [x]
Est. EPS [RP]
Est. BV/share [RP]
Value [RP]
12,1
70
-
850
2,8
-
448
1.265
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 9: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp]
DCF
GCM
Rata-rata
1.072
1.265
1.130
Batas bawah
960
850
930
Bobot
70%
30%
Batas atas
Sumber: Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 12 dari 14
Intiland Development, Tbk
(Rp miliar)
2012
2013
2014
2015P
Gambar 10: P/E & P/BV 20.0
2016P
Pendapatan
1,262
1,510
1,833
2,305
2,641
HPP
(766)
(804)
(840)
(1,103)
(1,240)
16.0
Laba kotor
496
706
994
1,201
1,401
14.0
Beban usaha
(193)
(306)
(395)
(450)
(511)
12.0
Laba Usaha
304
400
598
752
890
Pendapatan/beban lain
(27)
3
(70)
(73)
(97)
8.0
Laba sebelum pajak
276
404
528
679
793
6.0
Pajak
(76)
(74)
(96)
(170)
(198)
4.0
Hak Minoritas
(19)
(6)
(3)
(9)
(11)
Laba bersih
181
324
429
500
584
Sumber: PT Intiland Development Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 11: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
P/E
1.6
P/BV
18.0
1.4
P/E
1.2 1.0
10.0
0.8
P/BV
Tabel 10: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
0.6 0.4 0.2
2.0
0.0
0.0 2012
2013
2014
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 11: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
(Rp miliar)
2012
2013
2014
2015P
2016P
12.00
Kas dan setara kas
222
526
550
577
589
10.00
0.21
Piutang usaha
117
170
158
240
275
Persediaan
262
525
1,616
1,602
1,801
8.00
0.20
Aset jk. pendek lainnya
59
115
146
146
165
Total aset jk. pendek
660
1.335
2.470
2.566
2.829
6.00
0.20
Properti investasi
174
167
761
800
800
6.885
7.741
4.00
0.20
2.00
0.20
ROA
ROE
Asset turnover
0.21
Aset lainnya
5.257
6.024
5.774
Total aset
6.092
7.526
9.005 10.251 11.371
ROE
ROA
Aset
Liabilitas dan Ekuitas 71
107
118
160
182
Kewajiban jk. pendek
354
224
259
343
548
Kewajiban jk. pendek lainnya
721
1.359
1.424
2.124
2.416
Total kewajiban jk. pendek
1.146
1.690
1.801
2.626
3.146
Hutang jk. panjang
539
1.205
1.675
1.728
1.851
Kewajiban jk. panjang lainnya
456
536
1.059
1.060
1.108
Total liabilitas
2.141
3.430
4.535
5.415
6.106
Total ekuitas
3.951
4.096
4.470
4.836
5.265
Hutang usaha
Sumber: PT Intiland Development Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing
0.00
0.20
2012
2013
2014
Sumber: PT Intiland Development Tbk., PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 12: Rasio Utama 2012
2013
2014
2015P 2016P
Penjualan
34,38
19,65
21,42
25,71
14,57
Laba operasi
61,84
31,84
49,49
25,64
18,40
Laba bersih
29,52
78,53
32,57
16,56
16,82
Marjin laba kotor
39,32
46,75
54,20
52,13
53,04
Marjin laba operasi
24,06
26,51
32,64
32,62
33,71
Marjin laba bersih
14,37
21,44
23,41
21,70
22,13
ROA
2,98
4,30
4,77
4,88
5,14
ROE
4,6
7,9
9,6
2,6
10,3
Debt to equity
0,25
0,37
0,47
0,55
0,59
Debt to asset
0,17
0,20
0,24
0,26
0,27
Pertumbuhan [%]
Profitabilitas [%]
Solvabilitas [x]
Sumber: PT Intiland Development Tbk. Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 13 dari 14
Intiland Development, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (c ut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendap atan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Riset dan Konsultasi bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, at au menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang berhubungan dengan cakupan Jasa kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut. Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mi ntalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses , metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK akan menerima imbalan dari BEI dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo-consulting.co.id Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo-consulting.co.id
8 Juni 2015
Halaman 14 dari 14