Equity Valuation 30 Oktober 2014
Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Laporan Utama
Target Harga Terendah 330
Tertinggi 385 Pipa Baja
Kinerja Saham
Sang Mutiara di Industri Pipa Baja
Sumber : Bloomberg, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Informasi Saham
Rp
Kode saham
ISSP
Harga saham per 29 Oktober 2014
272
Harga tertinggi 52 minggu terakhir
293
Harga terendah 52 minggu terakhir
133
Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar)
2.105
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar)
956
Market Value Added
Sumber:PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Pemegang Saham
(%)
PT Cakra Bhakti Para Putra
55,94
Publik (di bawah 5%)
44,06
Kontak: PEFINDO Riset Konsultasi Phone: (6221) 7278 2380
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) merupakan produsen pipa baja dan produk terkait lainnya, dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia. Portofolio produk terdiri dari berbagai macam pipa customized, karbon standar (Spindo) dan stainless steel (Tetsura), dengan dua merek yang sudah terkenal di pasar domestik. ISSP juga menyediakan jasa layanan terkait termasuk galvanisasi, shearing, slitting, dan uji pengendalian mutu. Saat ini ISSP memiliki enam fasilitas produksi modern dengan 30 lini produksi, lebih dari 1.000 karyawan, dan mendominasi 30% pangsa pasar. ISSP mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Februari 2013, dan diikuti dengan rencana agresif untuk memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 menjadi 87.050 metrik ton (MT) per bulan. Pada bulan Juni 2014 kapasitas produksi telah mencapai 37.450 MT per bulan atau sekitar 449.400 MT per tahun sebagai hasil dari tambahan kapasitas dari fasilitas produksi baru di Sidoarjo yang beroperasi sejak 2Q2014. Pada akhir tahun 2014, diharapkan memiliki kapasitas produksi 42.150 MT per bulan atau setara dengan 505.800 MT per tahun melalui tambahan kapasitas lain dari pabrik Karawang. ISSP juga menyiapkan fasilitas produksi baru di Gresik dengan luas 100 hektare (ha) yang direncanakan. Halaman ke 1 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk PARAMETER INVESTASI Intensifikasi pembangunan infrastruktur dapat mendorong permintaan Industri baja berperan strategis bagi pembangunan ekonomi, namun penggunaan baja per kapita di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negara tetangga. Penggunaan baja telah mengalami peningkatan sejak dimulainya proyek pembangunan infrastruktur MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) pemerintah, meskipun realisasinya kurang dari setengah dari yang ditargetkan. Walau demikian, kami percaya industri baja nasional akan tetap solid, sejalan dengan optimisme terhadap prospek pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Indonesia. Selain itu, kami melihat bahwa Presiden baru terpilih Joko Widodo tampaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mengintensifkan pembangunan infrastruktur. Konsumsi baja dalam negeri diproyeksikan akan meningkat menjadi 14,7 juta ton di tahun ini dan tumbuh terus untuk mencapai lebih dari 20 juta ton pada tahun 2025. Ekspansi untuk merespon meningkatnya permintaan dan mempertahankan pertumbuhan Sejak tahun 2012 telah terjadi kenaikan utilisasi total semua pabrik, hingga mencapai 76,5% pada tahun 2013. Selain itu, lini produksi di pabrik Rungkut 1 telah terutilisasi penuh sejak tahun 2012. Untuk merespon tren kenaikan permintaan dan mempertahankan pertumbuhannya, ISSP memiliki rencana agresif untuk memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 mencapai 87.050 MT per bulan. Pada bulan Juni 2014 kapasitas telah mencapai 37.450 MT per bulan dan selanjutnya diharapkan akan mencapai 42.150 MT per bulan atau 505.800 MT per tahun pada akhir tahun ini. Fasilitas produksi baru untuk meningkatkan pendapatan ISSP fokus melayani industri konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, furnitur, dan otomotif. Dengan dimulainya program MP3EI, booming industri properti dan meningkatnya konten lokal di industri otomotif, kesemuanya mendongkrak penjualan ISSP. Tahun ini kami memperkirakan pendapatan akan mencapai Rp3,9 triliun, naik dari Rp3,5 triliun di tahun 2013. Dengan beroperasinya fasilitas produksi baru di Karawang dan Sidoarjo, pendapatan pada tahun 2015 diperkirakan akan naik menjadi Rp4,9 triliun, tumbuh dari 26 % year on year (YoY). Kami memperkirakan akan terdapat lonjakan pertumbuhan pendapatan di tahun-tahun mendatang, didorong oleh kapasitas produksi yang lebih besar. Profitabilitas diharapkan dapat meningkat Kami berharap pengoperasian fasilitas produksi baru dan peremajaan mesin tua akan membawa peningkatan efisiensi operasional. ISSP telah mengurangi penjualan produk bermarjin rendah dan meningkatkan penjualan produk bermarjin yang lebih tinggi seperti pipa baja untuk indutri otomotif dan industri minyak dan gas. ISSP merencanakan belanja modal sebesar Rp2 triliun untuk tahun 2014-2017. Oleh karena ISSP memerlukan sejumlah besar modal, Perseroan akan menaikkan tingkat utangnya, meskipun kami percaya utang tersebut akan tetap terkelola dengan baik. Selain itu, kami memperkirakan bahwa EBITDA akan tumbuh dengan kuat, sehingga kami tidak perlu khawatir tentang kemampuan Perseroan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman di masa depan. Prospek Usaha Konsumsi baja global telah tumbuh pada tingkat yang cepat sejak tahun 2000, terutama didorong oleh kebutuhan Tiongkok dan negara-negara berkembang lain yang membutuhkan lebih banyak baja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. Di pasar domestik, intensifikasi pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan industri seiring dengan perkembangan ekonomi yang menguntungkan juga mendorong konsumsi. Kami optimis bahwa pemerintah baru akan mendorong pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi, yang akan meningkatkan industri baja. Karena posisinya yang strategis, baja banyak digunakan di banyak industri dan kehidupan sehari-hari, kami percaya ISSP memiliki prospek cerah di masa depan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 2 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Tabel 1: Ringkasan Kinerja Penjualan [Rp miliar]
2011
2012
2013
2014P
2015P
2.577
3.093
3.534
3.930
4.942
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
146
149
251
318
401
Laba bersih [Rp miliar]
111
111
204
239
301
EPS [Rp]
129
26
28
33
42
354,6
(79,9)
9,2
17,3
26,1
P/E [x]
N.A.
N.A.
5,1
8,2*
6,5*
PBV [x]
N.A.
N.A.
0,5
0,9*
0,8*
Pertumbuhan EPS [%]
Sumber:PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi * Berdasarkan harga saham ISSP per 30 Oktober 2014 – Rp272/saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 3 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk INFORMASI USAHA Profil Didirikan pada tahun 1971, ISSP merupakan produsen pipa baja dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia. Perseroan memproduksi berbagai macam pipa baja dan produk terkait lainnya, dan portofolionya terdiri dari berbagai macam pipa customized, karbon standar (Spindo) dan stainless steel (Tetsura). ISSP juga menyediakan layanan terkait termasuk galvanisasi, shearing, slitting, dan uji pengendalian mutu. Perseroan melayani berbagai macam industri, termasuk konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, furnitur, dan otomotif. Basis pelanggannya termasuk perusahaan domestik dan multinasional seperti Adhi Karya, Wijaya Karya, Waskita Karya, PTPP, Nusa Raya Cipta, PGN, Pertagas, Total, Chevron, Pertamina, J Baja Australasia, dan banyak lainnya. Dengan berkantor pusat di Surabaya, ISSP memiliki lebih dari 1.000 karyawan dan enam fasilitas produksi modern dengan 30 lini produksi. Setiap lini fleksibel untuk dilakukan kalibrasi untuk menghasilkan berbagai pipa baja, yang kami percaya memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis. Dengan kemampuan tersebut, ISSP adalah pemimpin di pasar pipa baja dengan pangsa pasar sebesar 30%. Perseroan tercatat di BEI pada bulan Februari 2013. Produknya memenuhi standar kualitas nasional dan internasional dan telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, dan Australia, meskipun saat ini lebih berfokus pada pasar domestik. Tabel 2: Fasilitas Produksi Dibangun
Luas Lahan (sqm)
Rungkut Industri I, Surabaya
1978
30.131
Straight welded steel pipe (HFW) Galvanized service Manufacturing of general steel
Unit II
Rungkut Industri II, Surabaya
1982
15.280
Straight welded steel pipe (HFW) Stainless steel pipe (TIG) Pole and services
Unit III
Warugunung, Surabaya
1972
28.800
Straight welded steel pipe (HFW) Galvanized service
Unit IV
Beji Pasuruan
1992
143.257
Spiral welded steel pipe (SSAW) Steel coating service
Unit V
Kawasan Industri Mitra Karawang
2005
50.000
Mechanical/automotive tubes (HFW)
Unit VI
Cemengkalang, Sidoarjo
2013
40.330
Straight welded steel pipe (HFW) for furniture pipe
Unit
Lokasi
Unit I
Produksi/Jasa
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Portofolio produk yang kaya Produk pipa baja ISSP terbagi menjadi tiga kategori: Pipa baja high frequency welded (HFW) dengan diameter 0,25-8 inci Pipa baja spiral submerged arc welded (SSAW) dengan diamieter 6-120 inci. Pipa baja tungsten inert welded (TIG) dengan diameter 0,5-4 inci. Tabel 3: Tipe-tipe Produk Kategori
Pipa baja straight welded
Pipa baja spiral Pipa baja stainless
Tipe Produk
Diameter (inci)
Pipa hitam
0.25-8
Pipa hitam API Pipa air
3-8 0.25-8
Pipa perabot
0.25-8
Pipa mekanis
0.25-8
Pipa spiral dan pipa spiral API Pipa stainless industri dan pipa baja ornamen stainless
6-120 0.5-4
Aplikasi Pipa tiang pancang (jembatan, pelabuhan), pipa tiang (listrik, air, telepon), pipa sprinkler, fire hydrant, pagar Distribusi minyak dan gas Distribusi air minum Struktur furnitur (kursi, meja, rak, tempat tidur, gagang sapu, lainnya) Mekanis otomotif (struktur sepeda motor, struktur kursi mobil, lainnya) Jalur transmisi minyak dan gas, pipa tiang pancang (jembatan, pelabuhan) Industri gula, kosmetik, furnitur, muffler
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 4 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Secara lebih khusus, produk-produk ISSP dapat dikategorikan menjadi delapan jenis, yang memperkaya daya saing Perseroan dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Pipa air Terbuat dari pipa hitam, diproses lebih lanjut dengan galvanisasi pada permukaan luar dan permukaan bagian dalam dilapisi dengan semen, sehingga dapat digunakan untuk distribusi air minum. Digunakan di industri infrastruktur dan utilitas serta untuk keperluan rumah tangga. Pipa spiral Terbuat dari pipa hitam setengah jadi yang dibentuk dari hot-rolled coil. Oleh karena diameternya yang lebar (6-120 inci), pipa ini digunakan sebagai utilitas, tiang pancang, konstruksi, pipa air, dan transmisi/distribusi minyak dan gas. Pipa Perabot Digunakan di perabot rumah tangga high-end dan middle-end, terbuat dari gulungan cold-rolled carbon steel coils dengan diameter yang kecil. Pipa Mekanis Pipa baja karbon yang digunakan oleh industri otomotif untuk mobil dan sepeda motor termasuk kerangka kursi mobil, kerangka sepeda motor, peredam kejut, silinder, dan muffler. Strip dan plat Diproduksi dari gulungan canai potong, dan terutama dijual langsung kepada pengguna akhir, terutama dari industri konstruksi. Pipa Hitam API Terbuat dari pipa hitam setengah jadi dan disertifikasi oleh American Petroleum Institute (API). Khusus untuk permintaan kustom, digunakan untuk transmisi dan distribusi minyak dan gas. Pipa Hitam Pipa karbon yang terbuat dari kumparan baja hot-rolled carbon yang digunakan untuk industri berat seperti minyak dan gas, dan konstruksi. Hal ini digunakan sebagai bahan dasar untuk pipa baja lainnya seperti pipa air dan pipa hitam API. Pipa Stainless Terbuat dari stainless steel hot-rolled dan cold-rolled, biasanya digunakan di perabot, bingkai, dan pipa kimia/pabrik. Gambar 1: Aplikasi Produk
Pipa tiang pancang
Pipa air
Konstruksi stadion
Otomotif
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Perkembangan industri baja untuk tetap solid Industri baja berperan strategis bagi pembangunan ekonomi oleh karena luasnya penggunaannya dan besar jumlah orang yang terlibat dalam industri pembuatan baja dan pendukungnya. Baja secara global telah mengalami kemajuan pesat sejak tahun 2000, didorong oleh Tiongkok dan negara berkembang lainnya yang membutuhkan
Halaman ke 5 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk lebih banyak baja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka. Importir baja terbesar adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan. Indonesia sendiri merupakan salah satu dari 10 importir baja terbesar, dan merupakan netimportir baja terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Thailand. Meski demikian, penggunaan baja per kapita Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negaranegara tetangga seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura. Tetapi, penggunaan baja domestik telah berkembang dengan pesat sejak 2011 ketika pemerintah memulai proyek-proyek MP3EI. Kami percaya industri baja di Indonesia akan tetap solid, sejalan dengan optimisme terhadap prospek pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Konsumsi baja dalam negeri diproyeksikan meningkat menjadi 14,7 juta ton tahun ini dan diperkirakan akan tumbuh terus menjadi lebih dari 20 juta ton pada tahun 2025. Dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, industri ini diharapkan dapat memperluas pasar oleh karena memiliki kualitas yang lebih baik, meski ditantang oleh tingginya porsi impor bahan baku dan tingginya volatilitas valuta asing, yang menyebabkan rendahnya tingkat utilitas. Untuk menjaga industri tetap kompetitif, pemerintah telah memberlakukan bea anti-dumping untuk beberapa jenis baja impor. Gambar 2: Konsumsi Baja Domestik
Sumber: Mandiri Industry Update, Investor Daily, McKinsey, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Prospek industri yang menguntungkan Dengan luasnya ragam produk, ISSP memiliki paparan besar terhadap industri minyak dan gas, infrastruktur, dan otomotif. Kami melihat prospek industri-industri tersebut menguntungkan bagi Perseroan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Minyak dan gas Produksi minyak dalam negeri terus menurun, tetapi konsumsi energi diproyeksikan akan tiga kali lipat dibandingkan dengan konsumsi tahun 2010. Di sisi lain, gas yang dipasok untuk kebutuhan dalam negeri naik secara ratarata 9% untuk tahun 2003-2013, tetapi ini tidak termasuk permintaan baru dari smelter-smelter baru di industri pertambangan. Investasi smelter untuk periode 2014-2017 diperkirakan mencapai USD55 miliar dan kebutuhan listrik diproyeksikan akan mencapai 7.000 MW, menyebabkan permintaan besar untuk gas. Untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, pemerintah telah menargetkan pengoperasian 23 proyek di sektor minyak dan gas, yang akan meningkatkan permintaan untuk pipa baja. Infrastruktur Pembangunan infrastruktur di Indonesia bergerak dengan kecepatan yang relatif lambat. Realisasi program MP3EI kurang dari setengah yang ditargetkan, terhitung hanya sebesar Rp863 triliun sampai dengan Juni 2014. Berdasarkan perhitungan pemerintah, modal yang diperlukan untuk pembangunan infrastruktur untuk tahun 2015-2020 akan mencapai USD550 miliar atau lebih dari Rp6.000 triliun. Pada 2H2014, pemerintah mentargetkan groundbreaking 132 proyek pembangunan senilai Rp443,5 triliun. Sementara itu, Presiden baru terpilih Joko Widodo tampaknya memiliki komitmen yang kuat untuk mengintensifkan pembangunan infrastruktur. Sebagaimana diuraikan oleh tim transisinya, ia berencana untuk mempercepat pembangunan jalan baru dan jalan tol, merevitalisasi pelabuhan, meningkatkan pengadaan kapal, dan membangun lebih banyak pembangkit listrik. ISSP akan diuntungkan oleh gencarnya pembangunan infrastruktur tersebut. Otomotif Indonesia adalah pasar mobil terbesar kedua di ASEAN setelah Thailand, dengan penjualan mencapai 1,23 juta pada tahun 2013, dan diperkirakan 1,25 Halaman ke 6 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk juta tahun ini. Mobil murah ramah lingkungan (LCGC) juga akan mendorong industri otomotif Indonesia, terutama di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada tahun 2015, oleh karena meningkatnya permintaan untuk mobil ramah lingkungan. Di sisi lain, penjualan sepeda motor tahun ini diperkirakan mencapai 8 juta unit dibandingkan dengan 7,8 juta pada tahun 2013. Penjualan sepeda tumbuh dengan kuat selama Januari-Agustus 2014, sebesar 5,4 juta - naik dari 4,6% YoY. Peningkatan kandungan lokal di industri otomotif menguntungkan ISSP melalui kenaikan permintaan untuk produk pipa bajanya. Rencana ekspansi yang agresif ISSP memiliki rencana yang agresif untuk memperluas kapasitas produksi hingga dua setengah kali pada tahun 2016 mencapai 87.050 MT per bulan dibandingkan dengan kapasitas produksi tahun 2013, terdapat penambahan 7.850 MT per bulan kapasitas sejak tahun 2013. Pada bulan Juni 2014 kapasitas produksi telah mencapai 37.450 MT per bulan sebagai akibat dari tambahan kapasitas dari fasilitas produksi baru di Sidoarjo yang beroperasi sejak 2Q2014. Pada akhir tahun ini, Perseroan diperkirakan memiliki kapasitas produksi 42.150 MT per bulan atau 505.800 MT per tahun melalui perluasan fasilitas produksi di Karawang. Tabel 4: Rencana Kapasitas Produksi (MT) Periode 2012 2013 2014P 2015P 2016P
Kapasitas Total 26.500 34.350 42.150 47.050 87.050
ERW
SAW
Rungkut & Karawang Sidoarjo Warugunung 13.000 17.950 17.950 17.950 17.950
3.200 3.200 7.900 12.800 12.800
3.000 3.000 3.000
Gresik
SS
Pasuruan Rungkut
40.000
10.000 13.000 13.000 13.000 13.000
300 300 300 300 300
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Tabel 5: Ekspansi Kapasitas Produksi Rencana Ekspansi dan Perbaikan Fasilitas Perbaikan di fasilitas yang ada (2013) Sidoarjo (2014, ekspansi) Karawang (2014-2015, ekspansi) Gresik (2016, ekspansi)
Produk/Jasa Pipa HFW + pipa SSAW Pipa HFW Pipa HFW (pipa mekanis) Pipa HFW (pipa hitam API)
Kapasitas (MT/bulan) 7.950 3.000 9.600 40.000
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Pembangunan fasilitas produksi yang baru Kami melihat kemajuan pembangunan ekspansi ISSP sesuai yang direncanakan. Semua langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat portofolio produknya tampaknya dikelola dengan baik.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Sidoarjo, Jawa Timur Fasilitas produksi di Sidoarjo beroperasi dengan kapasitas produksi 3.000 MT per bulan. Pabrik ini akan menghasilkan pipa baja straight welded untuk pipa perabot dan juga pipa hitam. Karawang, Jawa Barat Dua buah mesin baru akan tiba di 3Q2014 dan diharapkan mulai produksi komersial pada 4Q2014. Mesin lain akan tiba di 1H2015 dan akan dikhususkan untuk pipa baja tebal berdiameter kecil yang digunakan untuk bagian mobil mobil. Pembangunan bangunan pabrik diharapkan selesai tahun ini. Perluasan fasilitas produksi Karawang ditujukan untuk memenuhi meningkatnya permintaan dari industri otomotif. LCGC memiliki dampak positif pada permintaan untuk pipa mekanis ISSP. Gresik, Jawa Timur Pembangunan fasilitas produksi Gresik telah dimulai tahun ini. Dari target 100 ha lahan yang dibutuhkan, ISSP telah mengakuisisi 70%-nya. Mesin pertama diharapkan tiba di 1H2016 sedangkan mesin kedua di 2H2016. ISSP akan segera memulai produksi komersial setelah mesin tiba di lokasi produksi. Fasilitas produksi ini dimaksudkan untuk menghasilkan pipa hitam API untuk menangkap permintaan di sektor minyak dan gas. Saat ini, ISSP hanya mampu menghasilkan pipa hitam API dengan maksimal diameter 8 inci, sehingga membatasi permintaan untuk pipa dengan diameter yang lebih lebar. Pabrik tersebut terletak dekat dengan Pelabuhan Lamongan, yang akan memudahkan pengiriman produk jadi dan kedatangan bahan baku. Pabrik tersebut juga
Halaman ke 7 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk disiapkan menjadi fasilitas produksi yang lebih terintegrasi untuk mengejar efisiensi produksi yang lebih baik di masa depan. Sebagian besar bahan baku utama masih diimpor Bahan baku utama produk ISSP adalah gulungan baja karbon dan kumparan stainless steel, yang diperoleh dari pemasok internasional dan domestik yang dipilih dengan memperhatikan kualitas dan harga. Pemasok internasional termasuk Hyundai Steel dan Posco (Korea), JFE dan Tokyo Steel (Jepang), Arcellor Mittal dan Ispat Group (India); sementara pemasok dalam negeri termasuk Krakatau Steel, Gunung Raja Paksi, Jindal Stainless Indonesia, dan Essar Indonesia. Saat ini, pemasok dalam negeri mencapai 40% dari bahan baku, terutama karena meningkatnya pasokan dari Krakatau Steel seiring dengan kualitas dan harga yang membaik. Tabel 6: Bahan Baku Kategori
Tipe Produk
Pipa baja ERW
Pipa Pipa Pipa Pipa Pipa
Pipa baja spiral
Pipa spiral
hitam hitam API air perabot mekanis
Pipa baja stainless Pipa stainless
Bahan Baku Utama HRC HRC HRC CRC CRC HRC
Bahan Baku Tambahan Varnish Varnish Zinc ingot
Welding wire, varnish, polyethylene coating
Stainless hot/cold coil (HRC/CRC SS)
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Dampak fluktuasi harga mata uang dan bahan baku Bahan baku terhitung sebesar 80% dari harga pokok penjualan (HPP) ISSP. Hal ini menyebabkan laba Perseroan terpapar oleh fluktuasi harga bahan baku dan volatilitas mata uang sehubungan 60% bahan baku berasal dari impor. Meski demikian, ISSP memiliki kemampuan untuk meneruskan kenaikan harga kepada pelanggan. Selain itu, sebagian dari penjualan dalam mata uang USD, khususnya untuk penjualan seperti di sektor minyak dan gas, sehingga membantu memperbesar kapasitas natural hedging Perseroan. Mempercepat pembangunan gudang Untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas basis pelanggan, ISSP berencana untuk mengembangkan gudang di kota-kota yang tersebar di seluruh nusantara. Tahun ini, sedang dalam tahap pembangunan fasilitas gudang di Semanan, Jakarta Barat, dan satu lagi di Bandung, Jawa Barat. Lokasi lain yang sudah di dalam perencanaan adalah Samarinda, Kalimantan Timur, dan Denpasar, Bali. ISSP menargetkan membangun lima gudang per tahun di tahun-tahun mendatang hingga 2017. Kami percaya hal ini akan berdampak positif bagi kinerja ISSP di masa depan, dengan meningkatnya ketersediaan produk di pasar, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan profitabilitas dengan mencapai lebih banyak pengguna akhir tanpa melalui distributor.
KEUANGAN Hasil produksi dan utilisasi yang membaik Fasilitas produksi ISSP memiliki rasio hasil produksi (yield) yang memadai dengan nilai rata-rata lebih dari 95%, dan telah menjadi stabil sejak tahun 2012 di 96%. Rasio hasil produksi yang lebih tinggi membawa keuntungan yang lebih tinggi karena turunnya bahan sisa yang dibuang, mendorong marjin harga pokok produksi (HPP) menjadi lebih rendah. Di sisi lain, telah terjadi peningkatan utilisasi total seluruh pabrik sejak tahun 2012, mencapai 76,5% di tahun 2013. Selain itu, pabrik Rungkut 1 telah terutilisasi penuh sejak tahun 2012, terutama untuk lini produksi pipa hitam dan pipa hitam perabot. Oleh karena itu, kami memandang langkah-langkah ekspansi merupakan langkah yang baik untuk memanfaatkan peningkatan permintaan dan mempertahankan pertumbuhan di masa depan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 8 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk
Gambar 3: Hasil Produksi (Yield)
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Gambar 4: Rasio Utilisasi
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Pendapatan yang lebih seimbang dari fasilitas produksi baru Berdasarkan data 1H2014, pendapatan ISSP didominasi oleh penjualan pipa spiral (21,3%), pipa air (18,7%), pipa string dan plat (18%), pipa hitam (17%), pipa mekanis (12,5%), dan pipa perabot (7,3%), terhitung sebesar 95% dari total pendapatan. Sekitar 60% dari total pendapatan pada tahun 2013 berasal dari industri konstruksi, infrastruktur, dan utilitas. ISSP memasok produk ke berbagai proyek skala besar di industri tersebut termasuk Dermaga Peti Kemas Semarang, proyek-proyek terkait dengan PLN, dan konstruksi dermaga dan bangunan lainnya. Berikutnya adalah industri minyak dan gas, kontribusi 18% dari total pendapatan melalui beberapa proyek skala besar seperti pipanisasi PGN-CP 10 (Cimanggis-Bitung), PGN-PanaranTanjung Ucang, dan Batam. Ketiga adalah industri otomotif, yang telah memasok sejak tahun 2005, sebesar 12%. Selanjutnya, industri furnitur menyumbang 9% dari total pendapatan, dan pendapatan dari industri ini telah stabil selama bertahun-tahun. Gambar 5: Pendapatan Berdasarkan Produk (1H2014)
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Gambar 6: Pendapatan Berdasarkan Industri (1H2014)
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Pendapatan ISSP dapat dibagi menjadi pendapatan non-siklis dan berbasis proyek. Pendapatan non-siklis memberikan jaminan pendapatan, sementara pendapatan berbasis proyek memberikan keuntungan yang lebih tinggi karena memiliki marjin yang lebih tebal. Dengan pembangunan fasilitas produksi baru, terutama yang terletak di Karawang dan Gresik, kami memperkirakan pendapatan dari industri otomotif dan industri minyak dan gas akan meningkat di masa depan sehingga dapat memberikan bauran pendapatan yang lebih seimbang, serta keseimbangan yang lebih baik antara non-siklis dan berbasis proyek.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Kapasitas produksi yang lebih besar untuk mendorong pendapatan Selama tiga tahun terakhir, ISSP telah mencatatkan peningkatan pendapatan dengan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 27%. Kami percaya melonjaknya permintaan didorong oleh intensifikasi pembangunan proyek infrastruktur sejak tahun 2011 ketika pemerintah memulai program MP3EI. Kami juga percaya ISSP menjadi penerima manfaat dari booming industri properti dan meningkatnya konten lokal dalam industri otomotif. Tahun ini, kami memperkirakan pendapatan akan tetap kuat dan kami memproyeksikannya akan mencapai Rp3,9 triliun dari Rp3,5 triliun di tahun 2013. Dengan beroperasinya fasilitas produksi baru di Karawang dan Sidoarjo, pendapatan tahun 2015 diperkirakan akan naik ke Rp4,9 triliun atau 26% YoY. Kami memperkirakan akan ada lonjakan pertumbuhan
Halaman ke 9 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk pendapatan di tahun-tahun mendatang, didorong oleh kapasitas produksi yang lebih besar. Gambar 7: Pendapatan
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Gambar 8: Aset dan Ekuitas
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Efisiensi operasional diharapkan dapat membaik Marjin laba kotor ISSP di tahun 2013 naik menjadi 17,1% dari 13,0% di tahun sebelumnya oleh karena perubahan komposisi penjualan. Perseroan sengaja mengurangi kontribusi produk bermarjin rendah dan meningkatkan penjualan produk bermarjin yang lebih tinggi seperti pipa baja untuk industri otomotif dan industri minyak dan gas. Hal ini menyebabkan marjin laba bersih naik menjadi 5,8% pada tahun 2013 dari 3,6% pada tahun 2012. Pada tahun 1H2014, marjin laba kotor mencapai 15,9% dengan marjin laba bersih sebesar 7,7%. Kami percaya ISSP akan mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan profitabilitasnya, didorong oleh pengoperasian fasilitas produksi baru dan peremajaan mesin tua, yang akan meningkatkan efisiensi operasional. Gambar 9: Laba
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Gambar 10: Marjin
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Utang bertambah, EBITDA bertumbuh ISSP memiliki rencana belanja modal Rp2 triliun untuk tahun 2014-2017 ditujukan bagi perluasan fasilitas produksi yang ada di Surabaya, Pasuruan, dan Karawang; pembangunan fasilitas produksi baru di Sidoarjo dan Gresik; dan pembangunan gudang baru di berbagai kota di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2014 dan 2015 ISSP memperkirakan akan menghabiskan masing-masing Rp590 miliar dan Rp690 miliar, dengan porsi terbesar untuk pembangunan fasilitas produksi Gresik. Pembiayaan untuk belanja modal akan berasal dari pinjaman bank kredit investasi, lembaga kredit ekspor (ECA), dan kas internal. ISSP dukungan dari bank lokal untuk membiayai ekspansi, dan untuk perjanjian yang menguntungkan dengan pemasok mesin melalui tenggang dan pembayaran pinjaman yang meringankan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
dalam bentuk telah memiliki ECA memiliki periode masa
ISSP juga berencana untuk menerbitkan obligasi senilai Rp200-Rp300 miliar dengan jatuh tempo dalam tiga tahun, yang ditargetkan diterbitkan pada tahun 2015. Dana yang diperoleh dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja seiring dengan rencana ekspansi yang agresif. Oleh karena kebutuhan modal yang besar, ISSP akan menambah tingkat utangnya meskipun kami percaya akan tetap terkelola dengan baik. Selain itu, kami memperkirakan EBITDA akan tumbuh kuat, menyebabkan kami menjadi tidak khawatir tentang kemampuan Perseroan untuk membayar bunga dan pokok pinjamannya di masa depan. Halaman ke 10 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Gambar 11: Tingkat Utang
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Gambar 12: EBITDA dan Interest Coverage
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
ANALISIS SWOT Tabel 7: Analisis SWOT Strength (Kekuatan) Pengalaman panjang di industri pipa baja. Memiliki kapasitas produksi terbesar di Indonesia yang memberikan manfaat skala ekonomis. Bersertifikat manajemen mutu yang memenuhi standar nasional dan internasional. Memiliki berbagai ragam produk untuk melayani banyak industri.
• •
•
•
Opportunity (Peluang) Ekonomi Indonesia akan tetap kuat, terutama dengan adanya optimisme terhadap pemerintah baru. Lebih intensifnya pembangunan infrastruktur diharapkan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah baru. Industri otomotif, properti, serta minyak dan gas diperkirakan akan tumbuh dengan stabil didorong oleh meningkatnya permintaan. Pertumbuhan pendapatan per kapita dan populasi kelas menengah.
• •
Weakness (Kelemahan) Komponen bahan baku impor yang tinggi.
Threat (Ancaman) Volatilitas mata uang dapat menimbulkan risiko fluktuasi laba. Peningkatan produk impor dengan harga yang lebih rendah meskipun memiliki kualitas yang lebih rendah.
Sumber: PT PEFINDO Riset Konsultasi
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 11 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk PERBANDINGAN INDUSTRI
Tabel 8: Kinerja ISSP dan Perusahaan Sejenis per Juni 2014
Pendapatan bersih [Rp miliar]
ISSP
CTBN*
JPRS
BTON
1.659
79
176
55
Laba kotor [Rp miliar]
265
28
10
6
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
153
15
5
4
Laba bersih [Rp miliar]
128
11
4
3
Total aset [Rp miliar]
4.187
284
381
183
Total liabilitas [Rp miliar]
2.125
152
14
41
Total ekuitas [Rp miliar]
2.062
132
367
142
Pertumbuhan [YoY] Pendapatan bersih [%]
7,7
(15,3)
16,7
(6,6)
Laba kotor [%]
(18,5)
(17,8)
(24,9)
(35,1)
Laba sebelum pajak [%]
(12,0)
(19,8)
(55,0)
(68,0)
(7,4)
(18,6)
(55,9)
(66,4)
Laba bersih [%] Profitabilitas Marjin laba kotor [%]
15,9
35,6
5,8
11,4
Marjin laba operasi [%]
9,2
19,2
2,9
6,6
ROA [%]
7,7
14,2
2,3
5,5
ROE [%]
6,1
7,9
2,2
3,3
1,0
1,1
0,0
0,3
Leverage DER [x] Sumber: IDX, PT PEFINDO Riset Konsultasi * dalam juta USD
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 12 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk TARGET HARGA PENILAIAN
Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham ISSP per tanggal 29 Oktober 2014 dan Laporan Keuangan per tanggal 30 Juni 2014 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental.
Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 9,9% dan 11,6% berdasarkan asumsi-asumsi berikut: Tabel 9 : Asumsi Risk free rate [%]*
8,1
Risk premium [%]*
3,1
Beta [x]*
1,1
Cost of Equity [%]
11,6
Marginal tax rate [%]
25,0
WACC [%]
9,9
Sumber: Bloomberg, Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi * per tanggal 29 Oktober 2014
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 29 Oktober 2014 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,9%, adalah sebesar Rp332 – Rp385 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/E 9,6x dan P/BV 1,2x) adalah sebesar Rp320– Rp387 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp330 – Rp385 per lembar saham.
Tabel 10: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV of Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp miliar] Debt [Rp miliar] Number of Share [jutaan saham] Fair Value per Share [Rp]
Konservatif
Moderat
97
102
Optimis 107
3.517
3.702
3.887
184
184
184
(1.410)
(1.410)
(1.410)
7.186
7.186
7.186
332
359
385
Sumber: Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 13 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk Tabel 11: Perbandingan GCM P/E [x] P/BV [x]
ISSP
CTBN
JPRS
BTON
Avg.
10,1 1,0
10,6 2,9
N,A, 0,5
8,3 0,6
9,6 1,2
Sumber: Bloomberg, Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi
Tabel 12: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM Multiple [x]
Est. EPS [Rp]
Est. BV/share [Rp]
Value [Rp]
P/E
9,6
P/BV
1,2
33
-
320
-
314
387
Sumber: Bloomberg, Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi
Tabel 13: Rekonsiliasi Fair Value Fair Value per Share [Rp] Batas atas Batas bawah Bobot
DCF
GCM
Rata-rata
385
387
385
332 70%
320 30%
330
Sumber: Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi Cat: harga rata-rata dibulatkan sesuai fraksional harga yang berlaku di BEI
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 14 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk
Tabel 14: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Rp miliar Penjualan Harga pokok penjualan Laba Kotor Beban usaha
2011
2012
2013
2014P
2015P
2.577 3.093 3.534 3.930 (2.181) (2.692) (2.929) (3.319) 396 401 605 611 (126) (105) (226) (162)
4.942 (4.165)
570 318 (80) 239
748 401
EBITDA Laba sebelum pajak
336 146
368 149
491 251
Beban pajak Laba bersih
(35)
(38)
(48)
111
111
204
Gambar 13: P/E dan P/BV (2013)
777 (196)
(100) 301
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk,Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi
Tabel 15: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Rp miliar
2011
2012 2013P
2014P
2015P
153 807 1.744 323 3.028 1.745 305 5.078
64
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Aktiva Kas dan setara kas
6
14
119
Piutang usaha Persediaan
698
591
888
1.140
1.632
1.767
Aktiva lancar lain Total Aktiva Lancar
69
100
229
1.913
2.337
3.003
622
781
1.158
107 2.643
164 3.283
233 4.394
892
1.740
1.307
199
625
1.269 711
1.714
654 183
156
165
226
284
1.730
2.095
2.097
2.206
2.892
186
132
151
274
820
182
287
212
345
433
2.099
2.514
2.459
769
1.934
2.825 2.254
4.146
544
Aktiva tetap Aktiva tidak lancar lain Total Aktiva
1.016 2.194
Gambar 14: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
406 3.679 2.492 377 6.548
Kewajiban Hutang jk. pendek Hutang usaha Kewajiban jk. pendek lainnya Total kewajiban jk. pendek Hutang jk. panjang Kewajiban jk. panjang lainnya Total Kewajiban Total Ekuitas
894
2.403
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT PEFINDO Riset Konsultasi
Tabel 16: Rasio-rasio Utama
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, Estimasi, PT PEFINDO Riset Konsultasi
2011
2012 2013P 2014P 2015P
Pertumbuhan [%] Penjualan Laba sebelum pajak EBITDA Laba bersih Profitabilitas [%] Marjin laba kotor Marjin laba sebelum pajak Marjin EBITDA Marjin laba bersih ROA ROE
25,8
83,1
11,2 26,7 16,1 17,3
13,0
17,1
15,6
15,7
4,8
7,1
8,1
8,1
13,0
11,9
13,9
3,6
5,8
4,2 20,4
3,4 14,5
4,6 10,5
14,5 6,1 4,7 10,6
15,1
4,3
1,1 0,4
1,1 0,3
1,4 0,6
1,4 0,6
1,3 0,5
3,9
3,3
1,3
0,8
0,6
1,3 0,6
1,7
0,8
50,6
20,0
14,3
347,5 43,2
2,2 9,6
68,5 33,4
354,6
0,4
15,4 5,7
26,1 31,2 26,1
6,1 4,6 12,5
Likuiditas [x] Rasio lancar Quick ratio Solvabilitas [x] Liabilities to equity Liabilities to assets
0,6
Sumber: PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk., Estimasi PT PEFINDO Riset Konsultasi
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 15 dari 16
Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan in i. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungk in tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefi nisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang -undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT PEFINDO Riset Konsultasi bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PT PEFINDO Riset Konsultasi yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal d isarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan datab ase yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan PT PEFINDO Riset Konsultasi dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PT PEFINDO Riset Konsultasi akan menerima imbalan sebesar Rp.20 juta masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PT PEFINDO Riset Konsultasi. Di dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
Indonesia
Laporan
ini
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Oktober 2014
Halaman ke 16 dari 16