Equity Valuation 23 Agustus 2013
Trikomsel Oke, Tbk
Target Harga Terendah 1.700
Laporan Utama
Tertinggi 1.940
Perdagangan & Ritel
Kinerja Saham IHSG 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 Aug-12
TRIO 2.400
2.100 1.800 1.500
Posisi Terbaik untuk Tumbuh Menguat
1.200 900 600 IHSG
Oct-12
Dec-12
Feb-13
Apr-13
300
TRIO
Jun-13
0 Aug-13
Sumber: Bloomberg
Informasi Saham
Rp
Kode saham
Rp
TRIO
PBRX
Harga Saham per 22 Agustus 2013
1.370
440
Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir
2.075
520
Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir
900
375
Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar)
9.880
1.593
Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar)
4.285
1.149
Market Value Added & Market Risk MVA
Market Risk
630
0,59
620
0,58
610
0,58 0,57
600
0,57
590
0,56
580
0,56
570
0,55
560
0,55 2011 Market Value Added
2012 Market Risk
Sumber: Bloomberg
Pemegang Saham
(%)
JP Morgan Bank Luxembourg SA. RE
51,7
Canopus Finance Limited
25,7
Standard Chartered Private Equity
13,5
Sugiono Wiyono Sugialam
1,2
Publik (masing-masing dibawah 5% kepemilikan)
7,9
Didirikan pada tahun 1996, PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) memulai bisnis nya sebagai distributor dan peritel ponsel global, aksesoris dan produk dari operator telekomunikasi serta distributor netbook laptop terkemuka. TRIO merupakan distributor resmi untuk Nokia, Sony Erickson, Blackberry, Samsung, Apple, HTC, Hewlett-Packard (HP), Lenovo, dan banyak lagi. Sebagai distributor dan peritel terkemuka, gerai ritel TRIO melayani 175 kota di seluruh Indonesia. Pada 2012, TRIO menerima berbagai penghargaan berkat konsistensinya dalam memberikan pelayanan prima, termasuk: Forbes Indonesia Top 50 Best of the Best Companies tahun 2012, Marketing Award 2012 the Best in Marketing Campaign, Marketing Award 2012 the Best in Experimental Marketing, dan Top Brand 2012 in Mobile Retail Store Category.
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
Halaman 1 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk PARAMETER INVESTASI Pemain Dominan di Industri Perdagangan dan Ritel TRIO adalah salah satu distributor dan peritel telekomunikasi serta perangkat multimedia terbesar di Indonesia, dan memiliki jaringan distribusi yang paling luas. Pada Desember 2012, TRIO memegang 30% pangsa pasar pada produk tertentu dan memiliki 1.027 gerai ritel di 175 kota di seluruh Indonesia. Perusahaan mengoperasikan 108 pusat distribusi di 57 kota dan memiliki lebih dari 15.000 reseller pihak ketiga. Tahun ini, TRIO mengalokasikan sekitar Rp58 miliar untuk membuka 100 gerai di dalam dan di luar Jawa. Selain itu, Perusahaan juga memperluas jaringannya ke luar negeri seperti di Singapura melalui anak perusahaannya, Trikomsel Pte. Ltd dan Brightstar Trikomsel Pte. Ltd. Mengingat bertumbuhnya permintaan ponsel pintar dan rencana Perusahaan untuk membuka gerai baru, kami percaya TRIO akan dapat meningkatkan pangsa pasar nya di tahun-tahun mendatang. Hasil FY12 Sejalan dan tetap Meyakinkan di 1H13 TRIO membukukan pendapatan Rp9,5 triliun di 2012, naik 8,4% YoY dibanding 2011, 6% di bawah proyeksi kami dalam laporan sebelumnya. Pencapaian Perusahaan pada laba kotor, laba usaha dan laba bersih juga sejalan dengan kami. Perusahaan mencatat laba kotor, laba usaha dan laba bersih masing-masing Rp1,3 triliun, Rp827 miliar dan Rp382 miliar, sedikit dibawah proyeksi kami yaitu Rp1,4 triliun, Rp840 miliar dan Rp487 miliar. Hasil yang bagus berlanjut di 1H13, dimana Perusahaan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 7,1% YoY atau Rp5,2 triliun, terutama ditopang oleh kenaikan volume penjualan ponsel pintar. Kami memperkirakan bahwa pada akhir tahun ini, pendapatan TRIO dapat tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp10.5 triliun. Marjin Superior Dibandingkan Perusahaan Sejenis Kami melihat kemampuan Perusahaan untuk melakukan efisiensi menuai hasil, seperti yang terlihat dari peningkatan marjin profitabilitas. Marjin laba kotor, laba operasi dan laba bersih TRIO tercatat masing-masing 14,4%, 9,7% dan 5,3% di 1H13, mengungguli rata-rata industri yaitu 7,7%, 4,0% dan 2,5% pada periode yang sama. Efisiensi ini dicapai dengan berfokus pada produk bermarjin tinggi dan menggantikan gerai yang tidak sesuai harapan dengan gerai yang berada di daerah lain yang lebih baik dan memiliki daya beli kuat. Prospek Usaha Kami tidak memiliki kekhawatiran tentang prospek TRIO di tahun-tahun mendatang. Pernyataan kami didasarkan oleh populasi yang besar dalam usia produktif, kondisi ekonomi yang solid, "booming" media sosial seperti Facebook dan Twitter, Line, Path dll serta penetrasi internet yang rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk, yang selanjutnya dapat mendorong penjualan ponsel pintar di Indonesia. Pengiriman ponsel pintar ke Indonesia naik 42% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau mencapai 216 juta unit, disebabkan oleh penurunan harga. Mempertimbangkan semua hal ini, ditambah dengan sinergi dengan Global Teleshop, serta tambahan gerai di tahun ini, kami yakin Perusahaan akan dapat mencapai pendapatan Rp10,5 triliun tahun ini. Di lini bawah, kami memperkirakan laba bersih TRIO untuk periode yang sama tumbuh 37% YoY menjadi Rp523 miliar. Tabel 1: Ringkasan Kinerja 2010 Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] EPS [Rp] Pertumbuhan EPS [%]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
P/E [x] PBV [x]
2011
2012
2013P
2014P
5,511
8,848
9,588
10,531
11,508
280
522
599
691
750
204 42.9 73.7
303 63.6 48.3
382 80.2 26.1
523 109.9 37.0
567 119.2 8.5
16.3
14.0
12.1
12.5*
11.5*
3.9
3.3
2.5
2.9*
2.5*
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: *) Berdasarkan harga saham TRIO per 22 Agustus 2013 – Rp1.370/saham
Halaman 2 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk GROWTH VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu: Excellent value managers (“Q-1”) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation builders (“Q-2”) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark. Traditionalists (“Q-3”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.
pertumbuhan menunjukkan
Asset-loaded value managers (“Q-4”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4. Gambar 1: Growth Value Map TRIO (Industri Perdagangan dan Ritel) 6
Q-2
Q-1
5 Growth Expectations
4 3 2
1
TRIO
0 -1
Q-3
Q-4
-2 0
1
2
3
4
Current Performance (CP) Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
TRIO terletak pada klaster Traditionalists (Q3). Hal ini menunjukkan bahwa pasar memiliki ekspektasi yang lebih tinggi profitabilitas dalam jangka pendek, tetapi harapan yang rendah dalam jangka panjang. Kami memandang Perusahaan masih harus meningkatkan penjualan dan efisiensi untuk meningkatkan profitabilitas. Seiring dengan upaya untuk terus memperbarui pasar dengan informasi tentang kinerja Perusahaan, kami percaya TRIO dapat kembali ke klaster Excellent value managers (Q-1) di masa depan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 3 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk INFORMASI BISNIS Profil Usaha TRIO TRIO adalah distributor dan peritel resmi produk produk ponsel di Indonesia dari vendor ponsel terkenal, seperti Apple, Blackberry, HTC, Lenovo, LG, Nokia, Samsung dan Sony. Sebagai distributor, TRIO menghubungkan lebih dari 15.000 reseller pihak ketiga yang tersebar di 175 kota di seluruh Indonesia dan memiliki hubungan langsung dengan pusat (principals). Sebagai peritel, TRIO memposisikan gerai-gerai "Okeshop" di mal, jalan-jalan utama dan lokasi penting lainnya. Selain itu, TRIO juga bekerja sama dengan Lenovo MIDH sebagai distributor eksklusif produk seluler Lenovo, termasuk suku cadang dan layanan. Gambar 2: Kejadian Penting TRIO
1996
Pendirian Perusahaan dengan nama PT Trikomsel Citrawahana
1997-1998
2000
2007
2009
Perusahaan ditunjuk sebagai distributor resmi Sony Ericsson dan produk operator terkemuka lainnya.
Perusahaan berganti nama menjadi PT Trikomsel Multimedia
Perusahaan berganti d nama dari PT Trikomsel Multimedia menjadi PT Trikomsel Oke
Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) di BEI
2012
Perusahaan ditunjuk sebagai distributor resmi produk Lenovo di Indonesia
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Dalam menjalankan bisnisnya, TRIO didukung oleh anak perusahaan sebagai berikut; Trikomsel Pte. Ltd, berlokasi di Singapura, bergerak di dalam distribusi ponsel. Brightstar Trikomsel Pte. Ltd, berlokasi di Singapura, berfokus pada distribusi peralatan telekomunikasi & komponen elektronik serta pengembangan sistem perangkat lunak & sistem TI untuk optimasi supply chain. PT Okeshop, berbasis di Jakarta, bergerak di bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, ponsel dan aksesoris. PT Trio Distribusi, berbasis di Jakarta, bergerak di bidang perdagangan alatalat elektronik, komputer dan aksesoris, perangkat lunak, peralatan telekomunikasi dan ponsel. PT Global Teleshop Tbk, berlokasi di Jakarta, fokus dalam mendistribusikan ponsel dan peralatan telekomunikasi. Outlook Cerah bagi Industri Ritel Indonesia diuntungkan dengan memiliki demografi populasi muda terbesar di dunia, dengan 61,1% dari penduduk di bawah usia 35. Kedua, PDB per kapita tumbuh pada CAGR 12,7% dari tahun 2008-2012. Berubahnya gaya hidup dapat berarti ponsel tidak hanya untuk mengirim pesan atau membuat panggilan telepon, tetapi juga untuk mengakses jejaring sosial dan internet. Kondisi menguntungkan tersebut didukung oleh beberapa pemain besar termasuk Apple, Blackberry, HTC, LG, Nokia, Samsung dan Sony, yang mengeluarkan beragam produk dan harga untuk ponsel pintar. Pada 1Q13, pengiriman ponsel pintar ke Indonesia mengalami pertumbuhan 42% YoY menjadi 216 juta unit dari 153 juta unit pada periode yang sama tahun lalu. Dalam jangka panjang, kami percaya bahwa permintaan ponsel pintar akan melebihi feature phone karena fitur nya yang terbatas dan preferensi konsumen atas ponsel pintar meningkat. “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 4 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk Gambar 3: Pengiriman Ponsel ke Indonesia (dalam juta unit) 100 90 80 70 60 50 40 37.7 30 20 10 16.8 0 2011
41.8
41.6
40.4
39.8
38.4
36.8
20.8 2012
27.9
33.4
40
2013P 2014P 2015P Ponsel Pintar Feature Phones
45.4
50.5
2016P
2017P
Sumber: Laporan Gartner 1Q13., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Melihat jumlah pelanggan ponsel dan penetrasi ponsel pintar dibandingkan dengan feature phone di Indonesia, PEFINDO berpandangan bahwa terdapat ruang yang luas untuk TRIO untuk menikmati kinerja penjualan yang memuaskan di tahun-tahun mendatang. Tabel 2: Pelanggan Ponsel dan Penetrasi Penjualan di beberapa Negara ASEAN Persentase Penetrasi Ponsel terhadap Populasi
Persentase Ponsel pintar terhadap Feature Phones
Persentase Penetrasi Internet terhadap Populasi
Indonesia
92%
20%
23%
Malaysia Singapura Thailand
124% 150% 115%
27% 73% n.a
62% 183% 37%
Negara
Sumber: Laporan Riset dari Charles Moreira, diolah oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Jaringan Distribusi yang Luas untuk Memenangkan Pasar TRIO memiliki jaringan distribusi sangat luas, dengan 1.027 gerai ritel di 175 kota di seluruh Indonesia pada 2012. Perusahaan mengoperasikan 108 pusat distribusi di 57 kota dan memiliki lebih dari 15.000 reseller pihak ketiga, sehingga membuatnya memiliki distribusi terbesar berdasarkan basis pelanggan. Jumlah tersebut termasuk gerai Global Teleshop, yang diakuisisi oleh TRIO di 2H12. Pada 2012, TRIO membukukan pendapatan Rp9,5 triliun, dimana 51,7% diantaranya berasal dari penjualan ke dealer (pihak ketiga). Untuk menunjang pertumbuhan di masa depan, TRIO mengalokasikan Rp58 miliar untuk membuka 100 gerai baru di Indonesia. Gambar 4: Jaringan Distribusi TRIO
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 5 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk Diversifikasi Portofolio Merek Mengamankan Kinerja TRIO dari Pergeseran Tren TRIO memegang hak distribusi untuk tujuh merek ponsel terkemuka, dengan Blackberry sebagai kontributor utama. Namun demikian, sejalan dengan kecenderungan jejaring sosial dan penggunaan data, sistem operasi Android telah secara bertahap mengurangi pangsa pasar Blackberry. Secara global, Android memiliki pangsa pasar 74,7% di 1Q13, sementara Apple IOS sebesar 18,2% dan Blackberry 3%. Di Indonesia, 51% dari 4,5 juta ponsel pintar yang terjual menggunakan Android. Kecenderungan ini terlihat pada penjualan TRIO, dimana kontribusi Blackberry terhadap pendapatan turun menjadi 22,6% pada 2012 dari 42,2% pada tahun 2011. Akan tetapi kami percaya pergeseran tren ke Android tidak akan menghambat kinerja TRIO, karena memiliki portofolio produk yang terdiversifikasi. Untuk meningkatkan diversifikasi merek, TRIO bekerja sama dengan Lenovo untuk mendistribusikan ponsel pintar 3G di Indonesia. Kami percaya hal ini adalah langkah yang tepat karena produk Cina memiliki harga dan fitur yang kompetitif serta kualitas yang baik, seperti tercermin untuk ponsel pintar Lenovo yang menempati peringkat kedua di Cina. Gambar 5: Portofolio Merek TRIO 2011
2012
Lain-lain (Apple, HTC, HP), 18,8% Nokia, 31,4%
Nokia, 18,7%
Lain-lain (Apple, HTC, HP), 47,5%
Lenovo, 0,2%
Sony Mobile, 3,8%
Samsung, 6,6%
Blackberry, 42,2%
Sony Mobile, 5,7% Samsung, 2,0% Lenovo, 0,7%
Blackberry, 22,6%
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 6 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk KEUANGAN Hasil FY12 Sejalan; Permintaan Kuat dan Efisiensi Mendorong Kinerja TRIO di 1H13 TRIO mencetak pendapatan sebesar Rp9,5 triliun di 2012, naik 8,4% YoY dari 2011, 6% dibawah proyeksi kami sebelumnya. Pencapaian laba kotor, laba operasi dan laba bersih juga sejalan dengan proyeksi kami. Perusahaan membukukan laba kotor, laba operasi dan laba bersih masing-masing Rp1,3 triliun, Rp827 miliar dan Rp382 miliar, sedikit di bawah perkiraan kami yaitu Rp1,4 triliun, Rp840 miliar dan Rp487 miliar. Pertumbuhan positif ini berlanjut di 1H13, dimana pendapatan Perusahaan naik 7,1% YoY menjadi Rp5,2 triliun, terutama didorong oleh melonjaknya volume penjualan ponsel pintar. Dalam hal profitabilitas, TRIO mempunyai marjin yang lebih tebal karena efisiensinya pada beban operasional. Laba kotor, laba operasi dan laba bersih di 1H13 masing-masing tercatat 14,4%, 9,7% dan 5,3%, dibandingkan dengan 13,4%, 8,1% dan 3,1% di 1H12. Dengan melihat pertumbuhan penjualan ponsel pintar, kami memperkirakan pendapatan TRIO naik 9,8% YoY menjadi Rp10,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp523 miliar di akhir tahun ini. Gambar 6: Pendapatan, Laba Kotor, Laba Operasi dan Laba Bersih TRIO (Rp miliar)
12.000
10.531
9.588
8.848
10.000 8.000 5.511
6.000 4.000
709 383 204
1.210 700 303
1.349 827 382
2010
2011
2012
Pendapatan
Laba Kotor
2.000
1.490 947523
0
Laba Operasi
2013P Laba Bersih
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kemampuan Perusahaan dalam menjaga marjin yang stabil patut mendapat apresiasi. Dibandingkan dengan perusahaan sejenis di 1H13, marjin profitabilitas TRIO terlihat lebih unggul, dimana rata-rata industri pada marjin laba kotor, laba usaha dan laba bersih masing-masing sebesar 7,7%, 4,0% dan 2,5%. Gambar 7: Marjin Profitabilitas TRIO vs Perusahaan Sejenis di 1H13 16%
14,4%
14%
12% 10%
9,7%
9,3%
08%
6,2%
06% 04%
5,3%
4,4%
3,6%
2,9%
2,2%
02% 00% ERAA “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Marjin Laba Kotor
TELE Marjin Laba Operasi
TRIO Marjin Laba Bersih
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman 7 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk Kemampuan yang Kuat untuk Membayar Utang Jangka Pendek PEFINDO melihat TRIO memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk membayar beban bunga meskipun sebagian besar kewajibannya berasal dari utang lancar, seperti yang terlihat dari meningkatnya interest coverage ratio menjadi 3,6x di 2012 dari 2,7x di 2009. Di 1H13, rasio tersebut naik menjadi 4,1x. Ke depan, kami memperkirakan interest coverage ratio TRIO dapat meningkat, terutama karena tingkat bunga yang lebih murah dari hasil penerbitan obligasi sebesar Rp884 miliar. Gambar 8: Interest Coverage Ratio TRIO (Rp miliar) 1.000 900 800 700 600 500 400 258 300 200 100 0 2009
948 829
(x) 4,50 4,00
3,50
702
3,00 2,50
386
2,00 1,50 1,00
0,50 0,00 2010
2011
EBIT
2012
2013P
Interest coverage ratio
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Mengalokasikan Capex lebih Besar untuk Mempertahankan Pertumbuhan Salah satu driver pertumbuhan TRIO adalah penambahan gerai. Selama 2012, TRIO membukukan pertumbuhan pendapatan 8,4% YoY, sejalan dengan tambahan 233 gerai (termasuk pihak ketiga). Tahun ini, TRIO menganggarkan Rp58 miliar belanja modal (capex), jauh lebih besar dari 2012 yang hanya Rp28 miliar. Hal ini untuk menambah 100 gerai baik untuk Okeshop dan Global Teleshop, 30 di wilayah Jawa dan sisanya diluar Jawa. Dengan adanya dana segar dari penerbitan obligasi, kami percaya TRIO tidak akan kesulitan di dalam membiayai penambahan gerai-gerai tersebut. Gambar 9: Capex TRIO (Rp miliar) 70 58
60 50
47
45
40
29
30 20 10 0 2010
2011
2012
2013P
Capex Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Memiliki Marjin dan ROE Tertinggi di Industri ini Kami dapat menyimpulkan bahwa TRIO merupakan perusahaan yang paling menguntungkan di industri ini. dibandingkan dengan perusahaan sejenis, Perusahaan memiliki marjin laba kotor, laba bersih serta ROE tertinggi yaitu 14,4%, 5,3% dan 14,3%, sementara rata-rata industri nya sebesar 7,7%, 2,5% dan 7,7%. Dengan mempertimbangkan usahanya dalam menjaga kinerja
Halaman 8 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk penjualan dan efisiensi, kami percaya TRIO akan terus mengungguli rata-rata industri di masa mendatang. Tabel 3: Profitabilitas TRIO dan Perusahaan Sejenis di 1H13 TRIO
ERAA
TELE
Rata-rata
Marjin Laba Kotor [%]
14,4
9,3
6,2
7,7
Marjin Laba Bersih [%] ROE [%]
5,3 14,3
2,2 5,1
2,9 10,4
2,5 7,7
Sumber: beberapa sumber diolah oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kualitas Piutang yang Lebih Baik TRIO memiliki pencapaian yang lebih baik dalam mengelola piutang, seperti yang terlihat oleh meningkatnya porsi piutang lancar dari 58,24% di 2011 menjadi 77,5% pada 1H13. Hal ini terlihat mengesankan bila dibandingkan dengan ratarata piutang lancar industri yaitu 48,8% pada periode tersebut. Sejalan dengan daya beli yang kuat konsumen dan ditambah dengan kontrol Perusahaan, kami percaya kinerja piutang akan tetap baik. Gambar 10: Umur Piutang TRIO vs Perusahaan Sejenis TRIO 61-90 hari, 2,0% 31-60 hari, 3,5%
Rata-rata Industri lebih dari 91 hari, 1,7%
61-90 hari, 7,3%
lebih dari 91 hari, 7,0%
31-60 hari, 8,5%
1-30 hari, 15,3%
Lancar, 77,5%
1-30 hari, 28,6%
Lancar, 48,8%
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 9 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk ANALISIS SWOT Tabel 4: Analisis SWOT Kekuatan
Kelemahan
Distributor resmi untuk merek internasional seperti: Nokia, Blackberry, Samsung, HTC dan Sony. Memiliki jaringan distribusi yang luas yang tersebar di seluruh Indonesia. TRIO bertindak sebagai distributor dan peritel, dimana akan melayani pasar yang lebih besar. Menerima banyak penghargaan. Peluang
Tingkat leverage (DER) yang tinggi dibandingkan rata-rata industri.
Konsumsi domestik yang kuat. Populasi yang besar di usia produktif. Maraknya aplikasi pada media sosial sehingga mendorong penjualan ponsel pintar.
Kompetisi yang tinggi di industri ritel, terutama dari peritel independen. Penjualan ponsel pintar ilegal (black market).
Ancaman
Tabel 5: Ringkasan Kinerja TRIO dan Perusahaan Sejenis per Juni 2013 TRIO
ERAA
TELE
5.246 754 508 280 6.753 4.790 1.962
5.976 556 214 130 4.459 1.924 2.535
4.491 277 197 129 1.818 569 1.249
Pertumbuhan YoY Penjualan bersih [%] Laba kotor [%] Laba Operasi [%] Laba bersih [%]
7,1 15,2 28,5 86,6
(6,7) (1,2) (30,3) (38,7)
36,1 50,5 68,4 63,3
Profitabilitas Marjin Laba kotor [%] Marjin Laba operasi [%] Marjin Laba bersih [%] ROA [%] ROE [%]
14,4 9,7 5,3 4,1 14,3
9,3 3,6 2,2 2,9 5,1
6,2 4,4 2,9 7,1 10,3
2,4
0,8
0,5
Penjualan bersih [Rp miliar] Laba kotor [Rp miliar] Laba Operasi [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] Total aset [Rp miliar] Total liabilitas [Rp miliar] Total ekuitas [Rp miliar]
Leverage DER [x]
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., PT Erajaya Swasembada Tbk, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 10 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk TARGET HARGA VALUASI Metodologi Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) TRIO jika dibandingkan dengan pertumbuhan asset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham TRIO per 22 Agustus 2013, menggunakan laporan keuangan TRIO per 30 Juni 2013 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental. Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 9,1% dan Cost of Equity sebesar 12,3% berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: Tabel 6: Asumsi Risk free rate [%]* Equity Risk premium [%]* Beta [x]** Cost of Equity [%] Marginal tax rate [%] Interest Bearing Debt to Equity Ratio [x] WACC [%]
8,4 3,5 1,1 12,3 25,0 2,2 9,1
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 22 Agustus 2013 **PEFINDO beta saham per 22 Agustus 2013
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 22 Agustus 2013 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,1%, adalah sebesar Rp1.930 – Rp2.230 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (PBV 2,5X dan P/E 11,5X) adalah sebesar Rp1.180 – Rp1,260 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga referensi saham TRIO untuk 12 bulan adalah Rp1.700 – Rp1.940 per lembar saham. Tabel 7: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif PV of Free Cash Flows [Rp Miliar] PV Terminal Value [Rp Miliar] Cash and Cash Equivalent [Rp Miliar] Interest Bearing Debt [Rp Miliar]
Moderat
Agresif
2.817
2.965
3.114
10.574
11.130
11.687
183
183
183
(4.379)
(4.379)
(4.379)
Total Equity Value [Rp Miliar]
9.195
9.899
10.604
Number of Share [juta saham]
4.762
4.762
4.762
Fair Value per Share [Rp]
1.930
2.080
2.230
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 11 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk Tabel 8: Perbandingan GCM TRIO
ERAA
TELE
Rata-rata
13,0
8,3
13,0
11,5
3,8
1,4
2,4
2,5
Penilaian, 22 Agustus 2013 P/E, [x] P/BV, [x]
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 9: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM Multiples (x)
P/E P/BV
Est, EPS (Rp)
2,5 11,5
Est, BV/Share (Rp)
110
Value (Rp)
467 -
1.180 1.260
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 10: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF
GCM
Average
Batas Atas
2.230
1.260
1.940
Batas Bawah
1.930
1.180
1.700
Bobot
70%
30%
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 12 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk Tabel 11: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian [dalam Rp Miliar]
2010
2011
2012
2013P
2014P
5.511
8.848
9.588
10.531
11.508
(4.802)
(7.638)
(8.239)
(9.040)
(9.887)
709
1.210
1.349
1.490
1.621
Beban Operasi
(326)
(510)
(522)
(544)
(620)
Laba Operasi
383
700
827
947
1.001
(103)
(178)
(228)
(256)
(251)
Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor
Pendapatan [Beban] lain-lain
(X)
16 P/E
14
PBV
12 10 8
6 4
Laba Sebelum Pajak
280
522
599
691
750
Pajak
(76)
(141)
(157)
(168)
(182)
(78)
(60)
303
382
Efek Penyesuaian Proforma Laba Bersih
Gambar 11: P/E dan P/BV Historis
204
2 2011
523
567
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 12: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2012
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 12: ROA, ROE dan Total Asset Turnover Historis ROA & ROE (%)
TAT (X)
30 [dalam Rp Miliar]
2010
2011
2012
2013P
1.9
2014P
25
1.9 20
Aset Aset Lancar 80
201
351
326
315
Piutang Usaha
594
1.305
1.402
2.161
2.292
Persediaan
558
1.247
1.436
1.582
1.730
Kas dan Setara Kas
Aset lain-lain Total Aset Lancar Aset Tetap
1.022
1.778
1.984
2.648
2.381
2.254
4.532
5.174
6.717
6.719
78
103
107
155
175
62
48
67
199
208
Total Aset
2.394
4.682
5.348
7.070
7.103
Kewajiban 98
405
172
276
302
Pinjaman Jk. Pendek
1.398
2.885
3.112
3.413
3.013
Pinjaman Jk. Pendek lainnya
32
99
113
127
139
Kewajiban jangka panjang
0,3
Kewajiban jangka panjang lainnya
11
22
109
146
149
Total Kewajiban
1.539
3.410
3.506
4.846
4.488
855
1.272
1.842
2.224
2.615
Total Ekuitas
1.8
10
Aset lainnya
Hutang Usaha
15
0,0
0,5
884
884
1.8 5 -
1.7 2011 Return on Equity
Return on Asset
Total Asset Turn Over
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 13: Rasio Penting Rasio
2010
2011
2012
2013P
2014P
Pertumbuhan [%] 0,9
60,6
8,4
9,8
9,3
Laba Operasi
25,7
70,6
11,5
10,5
8,8
EBITDA
39,2
82,5
18,2
14,5
5,7
Laba Bersih
48,0
81,7
18,2
12,4
5,8
12,9
13,7
14,1
14,2
14,1
Marjin Laba Operasi
7,0
7,9
8,6
9,0
8,7
Marjin EBITDA
7,2
8,2
8,9
9,1
8,8
Marjin Laba Bersih
3,7
3,4
4,0
5,0
4,9
Penjualan
Profitabilitas [%] Marjin Laba Kotor
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
2012
ROA
8,5
6,5
7,1
7,4
8,0
ROE
23,9
23,8
20,7
23,5
21,7
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas
1,8
2,7
1,9
2,2
1,7
Rasio KewajibanTerhadap Aset
0,6
0,7
0,7
0,7
0,6
Rasio Lancar
1,5
1,3
1,5
1,8
1,9
Rasio Cepat
0,4
0,5
0,5
0,7
0,8
Solvabilitas [X]
Likuiditas[X]
Sumber: PT Trikomsel Oke Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 13 dari 14
Trikomsel Oke, Tbk DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap teRpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu -waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi did efinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata u ang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan da ri hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjag a independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodolog i dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefind o Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp.20.000.000,- dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia .
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak teRpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
23 Agustus 2013
Halaman 14 dari 14