PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Tidak Diaudit)
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………… 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………………..
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………………………………………………………………………
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 6-41
****************************
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
Catatan
2009
2008
*)
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan Biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka
2f,3 2g,4 2h,20 2i,2m,5
96.340.830.990 257.858.771.798 1.481.472.154 895.324.722.076
151.597.890.520 248.718.771.730 9.663.196.758 646.244.840.092
2i,2j,6,11d
393.821.708.723
179.968.124.307
1.644.827.505.741
1.236.192.823.407
42.603.812.145 40.136.898.440
537.291.929 33.370.449.560 29.666.803.366
82.740.710.585
63.574.544.855
1.727.568.216.326
1.299.767.368.262
JUMLAH AKTIVA LANCAR
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan, bersih Aset tetap, bersih Aktiva tidak lancar lainnya
2n,11f 2l,7 2q,8
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR JUMLAH AKTIVA
*) Neraca konsolidasi pada tanggal 30 September 2008 merupakan akun PT Trikomsel Oke saja karena Anak Perusahaan diakuisisi dan dikonsolidasi efektif tanggal 25 November 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) Catatan
2009
2008
*)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang sewa guna usaha Kewajiban lancar lainnya
9 2h,10,20 11a 2l,7 2h,20
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Kewajiban pajak tangguhan, bersih Kewajiban tidak lancar lainnya
2o,12 2n,11f
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tahun 2009 dan 9.000.000.000 pada tahun 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.450.000.000 pada tahun 2009 dan 2.297.800.000 saham pada tahun 2008 Tambahan setoran modal, bersih Uang muka pemesanan saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba
13 14
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
872.320.800.043 175.234.947.862 6.663.052.764 4.855.006.400 404.719.386 49.293.135
675.237.438.297 188.761.194.467 4.443.887.777 8.161.239.136 675.053.602 1.568.942.610
1.059.527.819.590
878.847.755.889
5.503.268.081 80.460.200 427.447.289
5.514.624.452 68.555.072
6.011.175.570
5.583.179.524
1.065.538.995.160
884.430.935.413
445.000.000.000 50.992.584.389 (1.613.755.093) 167.650.391.870
229.780.000.000 91.530.000.000 94.026.432.849
662.029.221.166
415.336.432.849
1.727.568.216.326
1.299.767.368.262
*) Neraca konsolidasi pada tanggal 30 September 2008 merupakan akun PT Trikomsel Oke saja karena Anak Perusahaan diakuisisi dan dikonsolidasi efektif tanggal 25 November 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
2008*)
Catatan
2009
PENDAPATAN BERSIH
2p,16
4.086.943.469.039
4.144.745.713.467
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2p,17
3.670.334.804.505
3.821.863.347.973
416.608.664.534
322.882.365.494
210.565.402.021
168.375.835.364
206.043.262.513
154.506.530.130
(65.633.275.077) (14.530.623.163) 2.887.705.885 641.588.200
(34.687.839.566) 6.151.648.978 1.879.679.724 (314.704.525)
LABA KOTOR BEBAN USAHA
2h,2p,18,20
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Laba (rugi) selisih kurs, bersih Pendapatan bunga Lain-lain, bersih
19 2c,2d
Beban lain-lain, bersih
(76.634.604.155)
(26.971.215.389)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN
129.408.658.358
127.535.314.741
(37.802.902.771) (795.071.829)
(39.249.627.800) 333.152.088
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN Tahun berjalan Tangguhan
2n,11b
Beban pajak penghasilan badan, bersih
(38.597.974.600)
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2r,15
(38.916.475.712)
90.810.683.758
88.618.839.029
22
44
*) Laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 merupakan akun PT Trikomsel Oke saja karena Anak Perusahaan diakuisisi dan dikonsolidasi efektif tanggal 25 November 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008*) (Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
Saldo tanggal 1 Januari 2008
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
Uang Muka Pem esanan Saham
Tambahan Modal
20.000.000.000
-
94.190.000.000
127.208.250.000
-
(94.190.000.000)
Pembagian dividen saham
-
-
-
Pembagian dividen tunai
-
-
82.571.750.000
Uang muka pemesanan saham Laba bersih tahun berjalan
Tambahan setoran modal
13
Kapitalisasi dividen saham
Saldo tanggal 30 September 2008
Saldo tanggal 1 Januari 2009
Saldo Laba
-
Ekuitas, Bersih
136.507.593.820
250.697.593.820
-
33.018.250.000
-
(83.555.000.000)
(83.555.000.000)
-
-
(47.545.000.000)
(47.545.000.000)
-
-
-
-
82.571.750.000
-
-
91.530.000.000
-
-
91.530.000.000
-
-
-
-
88.618.839.029
88.618.839.029
229.780.000.000
-
91.530.000.000
-
94.026.432.849
415.336.432.849
-
321.310.000.000
-
-
(618.615.723)
107.989.708.112
428.681.092.389
123.690.000000
50.992.584.389
-
-
-
174.682.584.389
Pembagian dividen tunai
-
-
-
-
(31.150.000.000)
(31.150.000.000)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
-
(995.139.370)
-
(995.139.370)
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
90.810.683.758
90.810.683.758
445.000.000.000
50.992.584.389
-
(1.613.755.093)
167.650.391.870
662.029.221.166
Tambahan setoran modal
13,14
Saldo tanggal 30 September 2009
*) Laporan perubahan ekuitas konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 merupakan akun PT Trikomsel Oke saja karena Anak Perusahaan diakuisisi dan dikonsolidasi efektif tanggal 25 November 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok & karyawan Pembayaran beban operasi
2008*)
2009 3.974.817.321.560 (4.064.609.216.230) (199.708.543.378)
4.201.416.440.214 (4.377.136.917.816) (164.071.418.836)
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran pajak penghasilan badan
(289.500.438.048) (65.329.773.402)
(339.791.896.438) (70.109.059.853)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
(354.830.211.450)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
7
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Penambahan modal saham Penambahan uang muka pemesanan saham Pembayaran beban keuangan Pembayaran dividen Pembayaran hutang sewa guna usaha
14
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
2.887.705.885 (16.981.241.943)
(409.900.956.291)
1.879.679.724 6.447.155 (8.052.285.870)
(14.093.536.058)
(6.166.158.991)
176.313.304.246 174.682.584.389 (65.633.275.077) (31.150.000.000) (1.043.757.648)
304.455.366.644 127.208.250.000 91.530.000.000 (33.986.899.464) (3.776.810.631) (573.700.474)
253.168.855.910
484.856.206.075
(115.754.891.598)
68.789.090.793
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
3
212.095.722.588
82.808.799.727
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
3
96.340.830.990
151.597.890.520
995.139.370
-
-
82.571.750.000
-
43.768.189.369 439.924.723
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Penambahan modal saham melalui kapitalisasi saldo laba Penjualan penyertaan saham di PT Starone Mitra Telekomunikasi yang Dikompensasi dengan dividen kepada PT Delta Sarana Pradana Reklasifikasi dari persediaan ke aset tetap
7
*) Laporan arus kas konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 merupakan akun PT Trikomsel Oke saja karena Anak perusahaan diakuisisi dan dikonsolidasi efektif tanggal 25 November 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C29342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 6 tanggal 11 Februari 2009 sebagaimana ditegaskan dengan akta No. 20 tanggal 26 Februari 2009, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka menjadi Perseroan Terbuka dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sejumlah Rp400.000.000.000. Perubahan dalam anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 19 Maret 2009 (Catatan 13). Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama seluruh Pemegang Saham Perusahaan No. 27 tanggal 22 April 2009 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi S.H. Notaris di Jakarta telah diputuskan antara lain perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp445.000.000.000. Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 768 dan 778 toko. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2009: Komisaris Kindarto Kohar Christine Barki Suryatin Setiawan Glenn T. Sugita
Direksi - Presiden Komisaris - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur Tidak Terafiliasi Djohan Sutanto - Direktur Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenarjo - Direktur
6
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 1. UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2008: Komisaris Kindarto Kohar Christine Barki Suryatin Setiawan
Direksi - Presiden Komisaris - Komisaris - Komisaris
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur Djohan Sutanto - Direktur Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenaryo - Direktur Silvyanna Nagasastra - Direktur
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 adalah Juliana Samudro yang ditunjuk berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.4 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) seiring dengan rencana Perusahaan untuk mencatatkan saham perdananya pada Bursa Efek Indonesia. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp3.486.988.000 dan Rp9.185.000.000. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masingmasing sebanyak 866 dan 1.098 orang (tidak diaudit). d. Anak Perusahaan Pada tanggal 30 September 2009, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dalam Anak perusahaan, sebagai berikut: Nam a Anak Perusahaan Trikomsel Pte, Ltd.
Kegiatan Usaha/ Produk
Tempat Kedudukan
Mulai Beroperasi Komersial
Persentase Pemilikan Efektif
Jumlah Aktiva Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)
Retail
Singapura
25 November 2008
100.00
162.745*)
*) Laporan keuangan tidak diaudit.
Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan mengakuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Anak perusahaan yang berkedudukan di Singapura, dengan nilai investasi awal sejumlah SGD1 dan kemudian pada tanggal yang sama ditingkatkan penyertaan sahamnya menjadi sebesar SGD1.300.000 (setara dengan Rp10,036.000.000), dengan persentase kepemilikan saham 100%. Anak perusahaan tersebut bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. 7
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Laporan keuangan Anak perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Berdasarkan PSAK No. 11 tentang “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba (rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aktiva dan kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok Ekuitas di neraca konsolidasi. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kurs yang digunakan untuk $AS1 masing-masing sebesar Rp 9.681 dan Rp 9.378. Transaksi dalam mata uang asing lainnya dinilai tidak signifikan.
8
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Instrumen Derivatif Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. e. Kas yang Dibatasi Penggunaannya Kas yang diperoleh dari pemegang saham sebagai uang muka pemesanan saham, yang belum dapat ditarik pada saat ini, dicatat sebagai kas yang dibatasi penggunaannya pada neraca. f.
Deposito Berjangka Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatan namun dijaminkan disajikan dalam akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya - Fixed Deposit” dalam neraca konsolidasi.
g. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. h. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Yang dimaksud dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi (associated companies); (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor; (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
9
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa (lanjutan) (5) perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. i.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata tertimbang (weighted-average method). Persediaan diakui Perusahaan pada saat barang tiba di gudang Perusahaan sementara Anak perusahaan mengakui persediaan ketika tagihan dari pemasok telah diterima. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir periode.
j.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
k. Penyertaan Saham Penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai persentase pemilikan sampai dengan 20% dicatat dengan metode biaya perolehan (cost method), sementara pemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method), dimana biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi. Semua jenis investasi lainnya dicatat dengan metode biaya perolehan. Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi atau anak perusahaan dicatat dengan metode biaya perolehan jika penyertaan saham tersebut diperoleh dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual dalam jangka pendek. Penyertaan saham tersebut disajikan sebagai “Investasi Jangka Pendek” pada neraca konsolidasi. l.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
10
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset Tetap (lanjutan) Efektif pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan pernyataan ini, Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan tersebut meliputi biaya penggantian bagian dari aset tetap tersebut pada saat terjadinya, jika kriteria pengakuan aset tetap terpenuhi. Demikian juga pada saat dilakukan penelaahan, biaya perolehan dicatat sebesar nilai tercatat aset tetap sebagai nilai pengganti jika kriteria-kriteria pengakuan aset tetap terpenuhi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dicatat dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
Taksiran Masa Manfaat Metode (Tahun) Garis Lurus 20 Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 Saldo Menurun Berganda 8
Tarif 5% 50% dan 25% 25%
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap tersebut (selisih antara penerimaan bersih dari pelepasan aset dengan nilai tercatatnya) harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan dilakukan penyesuaian secara prospektif jika perlu, pada setiap akhir periode laporan keuangan konsolidasi. Dalam hal nilai tercatat aset tetap melebihi perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount), aset tersebut diturunkan nilainya menjadi sebesar perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang merupakan nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai suatu aset. Sewa Guna Usaha Pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dialokasi ke setiap periode selama masa sewa. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. 11
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset Tetap (lanjutan) Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan melaporkan transaksi sewa dengan menggunakan metode direct financing lease jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha. 2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, merupakan keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease). 3. Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun. Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method). Aset sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aset tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan aset sewa guna usaha dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset sewa guna usaha yang sama dengan aset yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Hutang sewa guna usaha dicatat berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha yang dilakukan.
m. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua aktivanya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi periode berjalan. n. Pajak Penghasilan Badan Beban pajak periode berjalan disajikan berdasarkan estimasi laba kena pajak periode berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aktiva pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal yang belum dikompensasikan diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali 12
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undangundang”). Efektif tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, dan mengubah kebijakan akuntansi sebelumnya untuk imbalan kerja mengikuti kebijakan akuntansi sesuai PSAK tersebut. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Penjualan konsinyasi dicatat sebesar nilai penjualan kepada pelanggan dikurangi beban terkait, sebesar jumlah yang harus dibayarkan kepada pemilik (consignor). Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). q. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar Lainnya - Biaya Ditangguhkan”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan. r.
Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif atas kapitalisasi sebagian saldo laba posisi tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 82.571.750.000, sebagaimana telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 13 Maret 2008 (Catatan 15). 13
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Laba Bersih per Saham Dasar (lanjutan) Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing berjumlah 4.171.583.395 saham dan 2.007.840.018 saham (Catatan 15).
s. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder. Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain. Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama. t.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS 2009
2008
Kas Rupiah Dolar Singapura (SGD180) Dolar Amerika Serikat ($AS399)
Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank
14
261.303.381
14.660.965.326
1.235.043
-
3.862.719
-
266.401.143
14.660.965.326
19.537.755.620 5.164.111.895 5.527.123.630 1.385.437.770 228.026.014 776.014.928 948.938.568 478.296.645 343.503.501 107.809.795 40.669.255 24.635.728
67.616.555.497 5.487.185.130 8.978.753.847 18.051.916.689 360.915.323 4.904.489.643 2.750.866.219 90.570.221 10.844.260 -
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2009 Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank International Indonesia Tbk. PT Rabobank International Indonesia Standard Chartered Bank , Jakarta
2008
80.439.082 1.022.902 10.412.000
Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura (SGD61.403) PT Bank UOB Buana Tbk. (SGD 41.418)
-
420.059.364
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS2.596.862 dan $AS2.871.635 pada tahun 2009 dan 2008) Citibank N.A., Jakarta ($AS755.194 dan $AS93.257 pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank UOB Buana Tbk. ($AS807.643) Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS3.042) Standard Chartered Bank, Singapura ($AS19.859) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS19.814 dan $AS93.844 pada tahun 2009 dan 2008) PT ANZ Panin Bank ($AS1.602.517) Merrill Lynch, Singapura ($AS1.991)
Deposito berjangka - pihak ketiga PT Bank Mandiri Tbk. Jumlah kas dan setara kas
-
283.355.167
-
25.140.220.732
26.930.197.532
7.311.032.340
874.561.895
7.818.788.011
-
29.448.247
-
192.257.980
-
191.821.270
880.068.938
15.513.970.756
-
19.278.647
-
91.574.429.847
136.936.925.194
4.500.000.000
-
96.340.830.990
151.597.890.520
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, tidak terdapat saldo kas yang dijaminkan.
4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut: 2009 Rupiah: Pedagang eceran - Jakarta - Kota lain di Jawa - Luar Jawa PT Carrefour Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk.
128.684.368.438 36.457.944.418 30.849.112.673 12.896.238.616 688.580.000
15
2008
67.323.715.881 84.814.943.928 43.455.736.358 5.067.927.686 3.590.680.000
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut: 2009 Rupiah: Citibank N.A., Jakarta PT Bank Niaga PT Bank Permata Tbk. PT Hero Supermarket Tbk. PT Bank International Indonesia Tbk. PT Access PT Cipta Multi Usaha Perkasa PT Parastar Echorindo PT Bank Central Asia PT Bank Mega Tbk. PT Nokia Indonesia Lain-lain (masing-masing di Bawah Rp 1 Miliar)
Dolar Amerika Serikat: Glory Access Trading Ltd., Hongkong ($AS1.536.110) Nokia Pte. Ltd., Singapura ($AS123.342) Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden ($AS12.181dan $AS35.730 pada tahun 2009 dan 2008) Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura ($AS698.100) Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura ($AS221.169) Remo Comm Pte. Ltd., Singapura ($AS223.860) Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS133.512) Lain-lain, Singapura (di bawah Rp1 milliar) ($AS60.913)
Jumlah piutang usaha
2008
14.477.197 1.631.378.660 1.524.187.125 175.237.280 412.900.077
4.090.453.028 1.379.129.499 7.258.199.895 6.971.935.000 2.953.150.000 2.167.215.002 1.427.827.500 1.041.277.147 1.246.531.060 1.514.642.684
15.390.097.393
14.080.330.278
228.724.521.877
248.383.694.946
14.871.085.750
-
1.196.169.358
-
118.134.635
335.076.784
6.758.306.100
-
2.141.137.186
-
2.167.189.144
-
1.292.528.994
-
589.698.754
-
29.134.249.921
335.076.784
257.858.771.798
248.718.771.730
Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha anak perusahaan sebesar Rp27.819.945.928 pada tanggal 30 September 2009) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 9).
16
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Piutang Usaha 2009
2008
2009
2008
Lancar Telah jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari
156.105.247.214
165.835.013.704
60,54
66,68
95.882.712.184 5.870.812.400
76.562.340.085 6.321.417.941
37,18 2,28
30,78 2,54
Jumlah
257.858.771.798
248.718.771.730
100,00
100,00
%
%
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut di atas dapat tertagih.
5. PERSEDIAAN 2009
2008
Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Barang dalam perjalanan Aksesoris Suku cadang Netbook/laptop
775.186.209.568 77.836.908.738 27.614.829.831 4.161.979.545 9.599.696.376 2.015.680.729
463.675.868.730 147.398.118.463 23.236.829.170 7.632.238.284 6.901.676.469 194.913.594
Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan
896.415.304.787
649.039.644.710
(1.090.582.711)
(2.794.804.618)
Persediaan, bersih
895.324.722.076
646.244.840.092
Pada bulan September 2008, Perusahaan mulai menjual Netbook/Laptop di outlet-outlet ritel Perusahaan. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2009 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Seluruh persediaan Perusahaan (kecuali barang dalam perjalanan dan persediaan anak perusahaan masing-masing sebesar Rp27.614.829.831dan Rp109.178.494.005 pada tanggal 30 September 2009) digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 9). Pada tanggal 30 September 2009, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar $AS400.000.000 (setara dengan Rp 3.872.400.000.000), yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
17
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 5. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar. Penyelesaian penggantian kerugian tersebut oleh pihak asuransi telah diterima sebagian pembayaran pada tanggal 8 Agustus 2008 sebesar Rp 4.500.000.000 dan sisa pembayaran telah diterima pada tanggal 31 Juli 2009 sebesar Rp 8.738.669.985. Perusahaan membukukan kerugian sebesar Rp 304.672.980 dalam akun ”Pendapatan dan Beban Lain-lain” pada tanggal 30 September 2009.
6. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA 2009 Biaya dan Pajak Dibayar di Muka Tagihan pajak penghasilan (Catatan 11d) Sewa dibayar di muka Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Fit Out Asuransi dibayar di muka Lainnya
2008
60.343.360.687 24.298.002.525
24.542.769.478 24.710.249.944
21.735.065.687 5.063.913.689 1.499.447.140 1.603.337.261
34.224.880.044 10.882.912.721 1.486.199.367 9.061.049
Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka
114.543.126.989
95.856.072.603
Uang Muka Pembelian persediaan ($AS23.875.122 dan Rp14.955.184.411 pada tahun 2009, $AS6.791.666 dan Rp 6.136.471.250 pada tahun 2008) Pembelian aset tetap ($AS2.750.565 dan $AS1.503.765 pada tahun 2009 dan 2008) Lain-lain
246.090.243.092
69.812.557.243
28.104.962.100 5.083.376.542
14.027.383.350 272.111.111
Jumlah uang muka
279.278.581.734
84.112.051.704
Jumlah biaya dan pajak dibayar di muka dan uang muka
393.821.708.723
179.968.124.307
Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi selama 1 (satu) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 18). Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka untuk pembelian barang dagang. Uang muka pembelian aset tetap sebagian besar merupakan uang muka pembelian unit gedung perkantoran Equity Tower kepada PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan nilai pembelian sebesar $AS3.850.500. Uang muka lain-lain merupakan pengambilan uang muka untuk perjalanan dinas dan beban operasional yang dibayarkan sebagian di muka.
18
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 7. ASET TETAP Saldo Awal 1 Januari 2009
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 30 Septem ber 2009
Reklasifikasi
Mutasi 2009 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
3.221.982.451 48.804.595.113 3.925.556.978
15.344.314.086 2.298.000.000
-
-
3.221.982.451 64.148.909.199 6.223.556.978
Sub-jumlah
55.952.134.542
17.642.314.086
-
-
73.594.448.628
Aset sewa guna usaha Kendaraan
2.572.550.309
-
575.000.000
-
1.997.550.309
Jumlah nilai perolehan
58.524.684.851
17.642.314.086
575.000.000
-
75.591.998.937
Akum ulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
527.786.633 21.855.435.633 2.277.327.896
120.824.342 6.646.436.471 507.042.953
-
-
648.610.975 28.501.872.104 2.784.370.849
Sub-jumlah
24.660.550.162
7.274.303.766
-
-
31.934.853.928
883.353.199
294.762.651
124.782.986
-
1.053.332.864
Jumlah akumulasi penyusutan
25.543.903.361
7.569.066.417
124.782.986
-
Nilai buku bersih
32.980.781.490
Aset sewa guna usaha Kendaraan
Saldo Awal 1 Januari 2008
32.988.186.792 42.603.812.145
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir 30 Septem ber 2008
Mutasi 2008 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
3.669.833.451 40.134.191.460 1.724.844.388
7.486.548.003 1.005.662.590
16.957.190 -
-
3.669.833.451 47.603.782.273 2.730.506.978
Sub-jumlah
45.528.869.299
8.492.210.593
16.957.190
-
54.004.122.702
Aset sewa guna usaha Kendaraan
3.370.112.899
-
-
927.512.590
2.442.600.309
Jumlah nilai perolehan
48.898.982.198
8.492.210.593
16.957.190
927.512.590
56.446.723.011
Mutasi 2008 Akum ulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
396.544.240 13.695.454.695 1.029.912.869
137.618.757 5.944.979.015 890.889.003
2.961.447 -
-
534.162.997 19.637.472.263 1.920.801.872
Sub-jumlah
15.121.911.804
6.973.486.775
2.961.447
-
22.092.437.132
1.359.247.840
363.570.747
-
738.982.268
983.836.319
Jumlah akumulasi penyusutan
16.481.159.644
7.337.057.522
2.961.447
738.982.268
23.076.273.451
Nilai buku bersih
32.417.822.554
Aset sewa guna usaha Kendaraan
33.370.449.560
19
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 7. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp7.569.562.643 dan Rp 6.598.075.254 (Catatan 18). Pada tanggal 30 September 2009, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp23.763.000.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risikorisiko tersebut. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan pihak ketiga, yaitu PT Bumiputera-BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance dengan jangka waktu berkisar antara 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) tahun untuk kendaraan. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, nilai buku bersih aset sewa guna usaha berupa kendaraan masing-masing sebesar Rp944.217.445 dan Rp 1.458.763.990. Hutang sewa guna usaha dijamin dengan aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa guna usaha tersebut.
8. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2009 Biaya ditangguhkan, bersih Biaya Pinjaman Sindikasi
2008
13.167.045.606
18.711.041.904
Margin deposit ($AS 708.269 pada tahun 2009 dan 2008) Fixed deposit, Singapura ($AS1.478.377) Deposit sewa dan keamanan Lainnya ($AS3.393)
6.856.752.189
6.642.146.682
14.312.164.155 5.768.092.826 32.843.664
4.144.033.765 169.581.015
Jumlah aktiva tidak lancar lainnya
40.136.898.440
29.666.803.366
Biaya ditangguhkan - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen jaminan dan lainlain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang bank sindikasi, yaitu 3 (tiga) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang diamortisasi selama 1 (satu) tahun (Catatan 9a). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp6.272.840.974 dan Rp1.784.321.991 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk. sehubungan dengan fasilitas letters of credit sebesar $AS708.269 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008.
20
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 8. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) Fixed deposit merupakan deposit yang ditempatkan Anak Perusahaan pada Bank UBS AG dan Merrill Lynch di Singapura sehubungan dengan perolehan ijin Major Exporter Scheme dan fasilitas stand-by letter of credit yang masing-masing dipersyaratkan oleh pemerintah Singapura dan supplier.
9. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA 2009 Rupiah Hutang bank sindikasi Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Jumlah cerukan Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk.
(a)
452.000.000.000
368.474.378.100
(b) (c)
1.857.100.961 -
6.310.348.443 6.323.784.804
1.857.100.961
12.634.133.247
75.000.000.000
75.000.000.000
528.857.100.961
456.108.511.347
(a)
198.460.500.000
93.780.000.000
(d) (e)
53.245.500.000 91.757.699.082
-
145.003.199.082
-
(b)
Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi ($AS20.500.000 dan $AS10.000.000 pada tahun 2009 dan 2008) Pinjaman berjangka: PT Bank ANZ Panin ($AS5.500.000) Standard Chartered Bank ($AS9.478.122) Jumlah pinjaman berjangka Hutang non-cash loan usance: PT Bank Central Asia Tbk. ($AS6.949.500 pada tahun 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS6.416.775 pada tahun 2008)
2008
(c) (c)
Jumlah hutang non-cash loan usance
Jumlah hutang bank
65.172.411.000 -
60.176.515.950
-
125.348.926.850
343.463.699.082
219.128.926.950
872.320.800.043
675.237.438.297
Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Hutang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum 21
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 9. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000. Fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk 2 (dua) tahun berikutnya. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110%. Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%. Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%. Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.
Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain. Memberikan jaminan kepada pihak lain. Mendirikan atau mengakuisisi anak perusahaan.
Jumlah beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp44.072.843.115 dan Rp6.603.945.576 disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan. b. Berdasarkan adendum perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnady, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, Letters of Credit (L/C) dan Trust Receipt (T/R) atau UPAS dengan batas maksimum pinjaman sebesar $AS13.000.000, pinjaman berjangka dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10% dari saldo fasilitas L/C atau T/R atau UPAS. Fasilitas tersebut di atas akan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 namun telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2009. Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan pinjaman, antara lain untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: 2009
2008
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar, minimal
110%
150%
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal
350%
-
Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal
250%
-
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal
200%
-
Rasio kewajiban terhadap ekuitas, maksimal
-
150%
Rasio jumlah piutang dan persediaan terhadap kewajiban bank dan hutang dagang, minimal
-
150%
Rasio EBIT terhadap pembayaran bunga,minimal
-
175%
22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 9. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Pada tanggal 29 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk., yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnady, S.H., No. 50, dimana maksimum kredit limit Letters of Credit (L/C) dan Trust Receipt (T/R) atau UPAS diturunkan dari $AS13.000.000 menjadi $AS7.000.000 dan Time Revolving Loan diturunkan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp75.000.000.000. Sebelumnya, Perusahaan telah memiliki perjanjian kredit dengan BCA yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnady, S.H., No. 14 tanggal 8 Desember 2006 dan No. 2 tanggal 10 Mei 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (L/C) dan Trust Receipt (T/R) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000.000.000 dan $AS13.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2007 dan telah diperbaharui sebagaimana telah disebutkan di atas. c.
Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas tanggal 27 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”), yang terdiri dari: Fasilitas 1 (Import Letters of Credit (L/C) at Sight/ Usance, Trust Receipt, Usance Paid At Sight (UPAS), dan Open Accounting Financing); Fasilitas 2 (cerukan dan pinjaman berjangka); dan Fasilitas 3 (Uncommited Forex Line). Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2009. Berdasarkan perjanjian kredit dengan Danamon yang diaktakan dengan Akta Notaris Lolani Kurniati Irdham-Idroes, S.H., LL.M., No. 3 tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Danamon sebagai berikut: fasilitas L/C Sight/Usance, Financing Against Trust Receipt (T/R) dan UPAS dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar $AS10.000.000. Berdasarkan perubahan terhadap perjanjian kredit dengan Danamon yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 13 dari notaris yang sama tanggal 27 Desember 2006, batas maksimum fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas telah ditingkatkan menjadi masing-masing sebesar $AS20.000.000. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2009. Berdasarkan perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 4 dari notaris yang sama tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan dan fasilitas kredit berjangka pendek dari Danamon dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp15.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2009. Perusahaan harus memenuhi persyaratan-persyaratan dalam perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut, yang antara lain mencakup: Perusahaan harus menyerahkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada Danamon dan harus mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: 2009
2008
Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar, minimal
110%
100%
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal
350%
-
Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal
250%
200%
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal
200%
-
Rasio EBITDA terhadap pembayaran pokok pinjaman dan bunga, minimal
-
150%
Rasio jumlah pinjaman dengan pihak terkait terhadap
23
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 9. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) 2009 jumlah net worth, maksimal Rasio pembayaran dividen terhadap laba setelah pajak, maksimal
2008 -
18%
-
20%
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2008, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. d. Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank ANZ Panin (ANZ) berupa “Revolving Working Capital Facility” (Kredit Modal Kerja) sebesar $AS20.000.000 dengan kombinasi plafond sebagai berikut: a. Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum sebesar $AS20.000.000 b. Fasilitas trade dengan jumlah maksimum sebesar $AS10.000.000 c. Fasilitas Transaksi mata uang asing sejumlah $AS3.000.000 Sesuai dengan Facility Agreement (Perjanjian Fasilitas Perbankan) No. 100966/III/2009 yang ditandatangani pada tanggal 5 Maret 2009 dan dilanjutkan dengan penandatanganan pengikatan jaminan (Fiducia) di depan Notaris Veronica Nataatmadja, S.H. Notaris di Jakarta pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan menjaminkan 125% dari jumlah fasilitas yang terpakai dengan kombinasi antara tagihan piutang usaha, persediaan dan uang muka pembelian. e. Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari Standard Chartered Bank berupa “Import Invoice Financing” sebesar $AS10.000.000 sesuai dengan surat Banking Facilities to PT Trikomsel Oke No. JKTA/ATE/2627 tertanggal 12 Maret 2009 yang dapat dipergunakan khusus untuk pembelian telepon selular merk Nokia. Penandatanganan pengikatan jaminan (Fiducia) di depan Notaris Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta pada tanggal yang sama. Perusahaan akan menjaminkan 100% dari jumlah fasilitas yang terpakai dengan kombinasi antara persediaan atas produk telepon seluler merk Nokia dan tangihan piutang usaha. Seluruh hutang bank di atas dijamin dengan seluruh piutang usaha dan persediaan Perusahaan (Catatan 4 dan 5). Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas hutang bank di atas adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Hutang bank sindikasi Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi Hutang non-cash loan usance PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Citibank N.A., Jakarta
2008
10,32%-14,32%
24
-
12,25%-13,50% -
11,50%-13,25%
12,25%-13,50% -
10,00%-10,25% 10,50%-12,25%
5,50%-8,50%
-
-
4,64%-7,55% 7,17%-8,12% 7,00%
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 10. HUTANG USAHA 2009 Pihak hubungan istimewa (Catatan 20): Rupiah PT Kreatip Komunikacitra Pihak ketiga: Rupiah Dolar Amerika Serikat Nokia Pte. Ltd., Singapura ( $AS2.614.138 pada tahun 2008) Gailia Worldwide Ltd., Singapura ($AS1.226.964 pada tahun 2008) Added Benefit Investment Ltd., Singapura ($AS51.816 dan $AS676.675 Pada tahun 2009 dan 2008) Brightpoint Singapore Pte. Ltd., Singapura ($AS302.088 pada tahun 2008) Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden ($AS13.275.114) Glory Access Trading Ltd., Hongkong ($AS887.356) Lain-lain (di bawah Rp1 milliar) ($AS36.117)
Jumlah hutang usaha
2008
4.120.800.035
7.026.417.822
33.156.000.305
136.534.086.508
-
24.515.391.146
-
11.506.466.891
501.633.648
6.345.855.337
-
2.832.976.763
128.516.378.634
-
8.590.489.951
-
349.645.289
-
137.958.147.522
45.200.690.137
175.234.947.862
188.761.194.467
Akun ini pada umumnya merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagang. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, hutang usaha pihak ketiga-lainnya dalam Rupiah sebesar Rp13.882.118.361 dan Rp135.310.331.760 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para dealer sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan. Menurut manajemen Perusahaan, seluruh hutang usaha pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 akan atau telah dilunasi dalam waktu 90 hari. 11. PERPAJAKAN a. Hutang pajak: 2009 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Singapura ($AS522.511) Pajak Penghasilan Singapura ($AS19.653) Pasal 29 - tahun 2005 Pasal 29 - tahun 2006 Jumlah hutang pajak
25
2008
61.606.238 243.690.216 589.265.239 519.799.000
3.301.728.377 520.899.591 589.265.239 -
5.058.427.829
-
190.264.242 -
16.332.000 15.662.570
6.663.052.764
4.443.887.777
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban (manfaat) pajak penghasilan badan: 2009
c.
2008
Tahun berjalan Tangguhan
37.802.902.771 795.071.829
39.249.627.800 (333.152.088)
Beban pajak penghasilan badan, bersih
38.597.974.600
38.916.475.712
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan penghasilan kena pajak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 sebagai berikut: 2009 Laba sebelum beban pajak penghasilan badan
2008
129.408.658.358
Beda temporer Penyusutan aset tetap Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Rugi atas penjualan aset tetap Bagian laba atas hasil usaha bersih perusahaan asosiasi
60.091.602 -
Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Beban pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final Penghasilan kena pajak
127.535.314.741 (1.011.497.178) 2.794.804.618 1.391.965.148 2.653.994
-
(2.128.534.363)
2.972.292.613 105.296.204 4.514.949.502
2.420.332.751 1.004.763.190 905.767.548
(2.798.442.990)
(1.879.679.724)
-
(145.464.694)
134.262.845.289
130.890.426.031
d. Perhitungan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2009 Penghasilan kena pajak (dibulatkan)
2008
134.262.845.000
130.890.426.000
Beban pajak penghasilan badan - tahun berjalan
37.802.902.771
39.249.627.800
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
62.680.507.457 17.300.312 2.357.060.956
59.621.250.259 12.465.000 4.158.682.019
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
65.054.868.725
63.792.397.278
Tagihan pajak penghasilan
27.251.965.954
24.542.769.478
26
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) Tagihan pajak penghasilan pada tanggal 30 September 2009 dicatat sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dalam neraca konsolidasi tanggal 30 September 2009. Terdapat perbedaan antara penghasilan kena pajak tahun 2006 dan 2005 dengan SPT yang dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak. Namun, pada bulan Mei 2008, Perusahaan telah melakukan revisi atas perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2005 dan 2006, dimana Perusahaan membayar tambahan pajak sebesar Rp996.268.400 ke Kantor Pajak. Jumlah tersebut dicatat sebagai “Beban usaha - Pajak dan Perizinan” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2008. e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 2009 Laba sebelum beban pajak penghasilan badan Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Jamuan dan sumbangan Beban pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final Penurunan tarif pajak Beban pajak penghasilan badan
f.
2008
129.408.658.358
127.535.314.741
37.255.627.907
38.243.094.413
832.241.932 1.264.185.861 29.482.937
726.099.825 271.730.264 301.428.957
(783.564.037)
(563.903.917)
-
(43.639.408) (18.334.422)
38.597.974.600
38.916.475.712
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan konsolidasi untuk tujuan komersial dan perpajakan atas aktiva dan kewajiban Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Aktiva pajak tangguhan Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Sewa pembiayaan
1.375.817.020 305.363.159 80.183.027
Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap
(1.841.823.406)
Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan, bersih
(80.460.200)
2008 1.378.656.113 782.545.293 (1.623.909.477) 537.291.929
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. g. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010
27
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) dan seterusnya. Perusahaan mencatat tambahan manfaat pajak atas dampak penurunan tarif pajak tersebut sebesar Rp 18.334.422 sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Badan Tangguhan” pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2008.
12. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 September 2008 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya bertanggal 2 Februari 2009, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut: 2008 Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun
11% 10% TMI II-99 55 tahun
13. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase pemilikan
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana Kindarto Kohar Sugiono Wiyono Masyarakat
3.885.110.000 57.445.000 57.445.000 450.000.000
87,31% 1,29% 1,29% 10,11%
388.511.000.000 5.744.500.000 5.744.500.000 45.000.000.000
Jumlah
4.450.000.000
100,00%
445.000.000.000
2008
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase pemilikan
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana Kindarto Kohar Sugiono Wiyono
2.182.910.000 57.445.000 57.445.000
95,00% 2,50% 2,50%
218.291.000.000 5.744.500.000 5.744.500.000
Jumlah
2.297.800.000
100,00%
229.780.000.000
28
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 13. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 29 Oktober 2008, para pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp900.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp229.780.000.000 menjadi Rp321.310.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp91.530.000.000 atau sebanyak 915.300.000 saham baru tersebut seluruhnya diambil bagian oleh PT Delta Sarana Pradana. Perubahan dalam anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU92568.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 Desember 2008. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 6 tanggal 11 Februari 2009, yang dipertegas dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 20 tanggal 26 Februari 2009, keduanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi S.H. Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menhunkam berdasarkan Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02 TH 2009 tanggal 19 Maret 2009, Pemegang Saham Perusahaan menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp321.310.000.000 menjadi Rp400.000.000.000. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama seluruh Pemegang Saham Perusahaan No. 27 tanggal 22 April 2009 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi S.H. Notaris di Jakarta telah diputuskan antara lain perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp445.000.000.00.
14. TAMBAHAN SETORAN MODAL 2009 Agio saham, saldo awal
56.250.000.000
Biaya emisi efek ekuitas
5.257.415.611
Agio saham, saldo akhir
50.992.584.389
Agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada bulan April 2009. 15. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2009 Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba bersih per saham dasar
29
2008
90.810.683.758
88.618.839.029
4.171.583.395
2.007.840.018
22
44
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 16. PENDAPATAN BERSIH Akun ini merupakan pendapatan bersih yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2009 Penjualan telepon selular Domestik Outbound Penjualan voucher isi ulang Content Servis Lainnya Jumlah pendapatan bersih
2008
3.004.349.361.391 1.021.694.484.221 14.714.545 37.980.463.189 22.904.445.693
2.076.662.371.782 487.050.228.248 1.489.352.332.737 59.495.291.552 27.075.676.125 5.109.813.023
4.086.943.469.039
4.144.745.713.467
17. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo persediaan pada awal periode Pembelian
467.010.907.210 4.071.960.470.876
143.471.217.070 4.325.881.482.013
Persediaan tersedia untuk dijual Saldo persediaan pada akhir periode
4.538.971.378.086 895.324.722.076
4.469.352.699.083 (649.039.644.710)
Beban pokok penjualan barang Beban pokok servis atas garansi telepon selular
3.643.646.656.010 26.688.148.495
3.820.313.054.373 1.550.293.600
Jumlah beban pokok pendapatan
3.670.334.804.505
3.821.863.347.973
18. BEBAN USAHA 2009 Gaji tenaga kerja lepas Sewa Gaji dan imbalan kerja karyawan Transportasi Amortisasi fit out Pemasaran dan iklan Penyusutan (Catatan 7) Amortisasi biaya ditangguhkan Jasa pengelola Listrik dan air Telekomunikasi Jasa konsultan Penurunan nilai persediaan Pajak dan perizinan Perlengkapan kantor Perjalanan dinas Asuransi Sumbangan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah beban usaha
30
2008
38.869.917.341 36.887.470.034 27.035.875.388 39.430.432.273 13.779.135.459 10.973.026.324 7.569.562.643 6.272.840.974 5.362.261.706 3.975.867.817 3.468.992.502 3.967.497.156 1.683.569.937 1.186.151.744 1.623.328.098 1.818.760.469 3.932.496.060 2.728.216.096
35.019.714.910 27.556.895.015 32.929.396.205 9.832.174.829 6.634.468.629 18.888.373.807 6.598.075.254 1.784.321.991 4.547.466.985 3.900.561.330 4.220.797.404 5.512.296.151 2.794.804.618 1.596.434.084 1.784.639.372 1.362.334.508 943.369.582 819.436.500 1.650.274.190
210.565.402.021
168.375.835.364
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 19. BEBAN KEUANGAN 2009
2008
Beban bunga bank Beban administrasi bank Beban bunga sewa guna usaha
56.359.946.461 9.150.814.196 122.514.420
25.750.523.145 8.817.887.128 119.429.293
Jumlah beban keuangan
65.633.275.077
34.687.839.566
20. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: a. Pada tanggal 14 November 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Jasa Layanan Pengiriman Barang Telekomunikasi dan Perlengkapannya dengan PT Alpha EMS, entitas sepengendali, dimana PT Alpha EMS akan memberikan jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi milik Perusahaan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian tersebut. Jasa penyimpanan dan pengiriman terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah sebesar Rp546.367.628 b. Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra dalam rangka pemesanan voucher isi ulang yang jumlahnya akan ditentukan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun secara otomatis. Selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, pembelian voucher isi ulang yang dilakukan Perusahaan masing-masing sebesar Rp243.478.038.636 dan Rp181.483.366.500 dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp4.120.800.035 dan Rp7.026.417.822 c.
Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra, dimana Perusahaan menunjuk PT Kreatip Komunikacitra sebagai salah satu penyedia tenaga kerja di wilayah kerja Jawa, Bali dan tempat lainnya. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Beban jasa penyedia tenaga kerja terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah sebesar Rp374.109.971.
d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian berlangganan jasa telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) dengan PT Mobicom Selularindo Gemilang. Jangka waktu berlangganan adalah untuk periode 3 (tiga) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya. Tidak ada beban telekomunikasi yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 yang berkaitan dengan perjanjian tersebut.
31
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 20. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: e. Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama download content dengan PT Trikomsel Yahoh Communication. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 7 Januari 2010 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya. Selama periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 pembelian content dan saldo hutang yang terkait dengan perjanjian tersebut masing-masing sebesar Rp150.400 dan Rp1.081.037. f.
Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2009 dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun kedepan secara otomatis. Kemudian, pada tanggal 1 Februari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk berlangganan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya. Beban-beban terkait dengan kedua perjanjian tersebut yang dibebankan dalam operasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp489.568.891 dan Rp5.500.000, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi Perusahaan.
g. Pada tahun 2008, Perusahaan menggunakan jasa kontraktor PT Delta Komindo Pratama untuk mendekorasi (fitting out) sejumlah outlet yang dimiliki Perusahaan. Biaya fit out dibayar di muka pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp100.429.966 dan Rp13.724.150 Amortisasi fit out yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp198.463.544 dan Rp1.247.650, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan. h. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang, melalui perjanjian sewa dengan PT Kreatip Komunikacitra, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Maret 2010. Sewa dibayar di muka pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp50.000.000. Beban sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi sewa tersebut untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp90.000.000 dan Rp91.818.200, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan. i.
Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra, dimana Perusahaan menunjuk PT Kreatip Komunikacitra dalam pembuatan desain iklan pemasaran. Biaya pemasaran dan iklan yang dibebankan dalam operasi untuk periode selama sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp32.451.500 dan Rp488.258.637, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan.
j.
Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian sewa dengan Kindarto Kohar, Presiden Komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Beban sewa yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp50.000.000 dan Rp16.666.667, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi Perusahaan. 32
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 20. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban
Jumlah 2009
2008
2009 (%)
2008(%)
Aktiva lancar Sewa dibayar di muka Fit Out dibayar di muka
50.000.000 198.463.544
50.000.000 13.247.150
0,003 0,011
0,004 0,001
Jumlah
248.463.544
63.247.150
0,014
0,005
4.120.800.035
7.026.417.822
0,239
0,794
Kewajiban lancar Hutang usaha
Rincian beban yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Pendapatan
Jumlah
Pembelian voucher Beban Usaha Sewa Pemasaran dan iklan Telekomunikasi Amortisasi Fit Out Jumlah
2009
2008
2009 (%)
2008 (%)
243.478.038.636
181.483.366.500
5,957
4,379
629.568.891 32.451.500 198.463.544
108.484.867 488.258.637 5.500.000 1.247.650
0,015 0,000 0,004
0,003 0,012 0,000 0,000
244.338.522.571
182.086.857.654
5,976
4,394
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa
Sifat hubungan
Sifat Transaksi
PT Delta Sarana Pradana
Pemegang saham Perusahaan
Transaksi keuangan
PT Mobicom Selularindo Gemilang
Perusahaan yang dikendalikan oleh PT Delta Sarana Pradana
Transaksi keuangan
PT Kreatip Komunikacitra
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan
Jasa desain iklan, sewa, penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja dan pembelian voucher isi ulang
PT Sinergitama Komindo
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa telekomunikasi internet
PT Deltakomindo Pratama
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa konstruksi fit out
PT Triyakom
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Pembelian content
PT Alpha EMS
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi
33
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2009, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut: Mata Uang Asing Aktiva Dolar Singapura Kas Bank Standard Chartered Bank, Singapura PT Bank UOB Buana Tbk. Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Kas Bank PT Bank Central Asia Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank UOB Buana Tbk. Standard Chartered Bank, Singapura PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank, Jakarta Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura Piutang usaha Nokia Pte. Ltd., Singapura Glory Access Trading Ltd., Hongkong Prime Net (S) Pte Ltd Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura Remo Comm Pte. Ltd., Singapura Fast Track Pte. Ltd., Singapura Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia Lain-lain, Singapura (di bawah Rp1 milliar) Uang muka pembelian persediaan Uang muka pembelian aset tetap Aktiva tidak lancar lainnya Margin deposit PT Bank Central Asia Tbk. Fixed deposit UBS AG, Singapura Merrill Lynch, Singapura Lainnya
Ekuivalen (Rp)
180
1.235.043
61.403 41.418
420.059.364 283.355.167
399
3.862.719
2.596.862 755.194 807.643 19.859 19.814 1.602.517 3.042 1.991
25.140.220.732 7.311.032.340 7.818.788.011 192.257.980 191.821.270 15.513.970.756 29.448.427 19.278.647
123.342 1.536.110 221.169 698.100 223.860 133.512 35.730 60.913 23.875.122 1.815.465
1.196.169.358 14.871.085.750 2.141.137.186 6.758.306.100 2.167.189.144 1.292.528.994 118.134.635 589.698.754 231.135.056.082 28.104.962.100
708.269
6.856.752.189
978.377 500.000 3.393
9.471.664.155 4.840.500.000 32.843.664
Jumlah aktiva
366.501.358.567
Kewajiban Dolar Amerika Serikat Hutang bank Hutang Bank Sindikasi PT Bank ANZ Panin Standard Chartered Bank, Jakarta Hutang usaha Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden Added Benefit Investment Ltd., Singapura Glory Access Trading Ltd., Singapura Lain-lain, Singapura (di bawah Rp1 milliar)
34
20.500.000 5.500.000 9.478.122
198.460.500.000 53.245.500.000 91.757.699.082
13.275.114 51.816 887.356 36.117
128.516.378.634 501.633.648 8.590.489.951 349.645.289
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut: Mata Uang Asing Hutang pajak Pajak penghasilan, Singapura Pajak pertambahan nilai, Singapura
19.653 522.511
Ekuivalen (Rp) 190.264.242 5.058.427.829
Jumlah kewajiban
486.670.538.675
KEWAJIBAN BERSIH
120.169.180.108
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: a. Berdasarkan Master Agreement antara Perusahaan dengan Citibank tanggal 25 Oktober 2007, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani kontrak transaksi forward dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS10.000.000, dimana sebesar $AS5.000.000 pertama akan jatuh tempo pada tanggal 14 November 2008 (transaksi forward 1 bulan) dengan kurs Rp9.980 per $AS1, dan sisanya sebesar $AS5.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2008 (transaksi forward 2 bulan) dengan kurs Rp10.040 per $AS1. b. Pada tanggal 18 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Excelcomindo Pratama Tbk. (“XL”) untuk memasarkan paket telepon selular Blackberry yang digabungkan dengan kartu pasca bayar Xplor. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan 1 (satu) tahun berikutnya. Saat ini perjanjian masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses. c.
Perjanjian Kerjasama No. 011/JABO-RSO/PTTM/III/09, tanggal 2 Februari 2009 (Cluster JAKTIM03). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 1 Februari 2009 sampai 31 Januari 2010 dan akan ditinjau setiap 3 bulan oleh XL. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis Para Pihak;
d. Perjanjian Kerjasama No. 018/XL-PT Trikomsel Oke/Jakarta Timur 03/V/2009, tanggal 1 Mei 2009. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian. Jangka waktu tersebut otomatis diperpanjang untuk 12 bulan berikutnya dan seterusnya selama tidak ada permohonan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian; e. Perjanjian Kerjasama No. 055/XL-TRKM/Kpg/VI/2009, tanggal 8 Juni 2009 (Cluster BALI NTT). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian. Jangka waktu tersebut otomatis diperpanjang untuk 12 bulan berikutnya dan seterusnya selama tidak ada permohonan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian; f.
Perjanjian Kerjasama Toko XL tanggal 1 Agustus 2009 (untuk area Jawa, Bali, Sulawesi). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian oleh para pihak dan akan ditinjau setiap 3 bulan sekali oleh XL dimana perlu. Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan hasil review yang telah dilakukan oleh XL. 35
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: g. Pada tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Telkom”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor Telkom Flexi. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) bulan dari tanggal 9 Januari 2008 sampai dengan tanggal 28 Januari 2010. h. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan Telkom, dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi untuk mendistribusikan Kartu Flexi Trendy di Divisi Regional III (Jawa Barat dan Banten), Divisi Regional IV (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Divisi Regional VII (Bali, Makassar, Pare-pare dan Kendari) pada tahun 2006, Divisi Regional VI (Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Tengah dan Kalimantan Timur bagian Utara) pada tahun 2007 dan Divisi Regional II (Jakarta) pada tahun 2008. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku efektif sampai dengan tahun 2010. i.
Pada tahun 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian dengan PT Telekomunikasi Seluler (“Telkomsel”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2009. Saat ini Perjanjian masih berlaku dan perpanjangan selanjutnya sedang dalam proses.
j.
Pada tahun 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan PT Bakrie Telecom (“Bakrie Tel”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai outlet resmi untuk memasarkan dan menjual produk kartu CDMA Esia dan perangkat telekomunikasi CDMA di Medan, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Lampung, Denpasar, Pekanbaru dan Makassar. Perjanjianperjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian-perjanjian tersebut dan akan diperpanjang secara otomatis, kecuali ada perjanjian tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian-perjanjian tersebut.
k.
Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 10 September 2007, Bakrie Tel menunjuk Perusahaan sebagai dealer untuk menjual Layanan Isi-Esia. Perjanjian ini berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun berikutnya.
l.
Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 18 Juni 2007, Bakrie Tel menunjuk Perusahaan sebagai dealer untuk memasarkan dan menjual Talk Time Esia dengan menggunakan Isi-Esia di seluruh daerah Jakarta kepada sub-dealer atau pedagang eceran. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak deposit ISI ESIA telah dikirimkan ke rekening Bakrie Tel dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun berikutnya.
m. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 10 Desember 2003, Bakrie Tel menunjuk Perusahaan sebagai dealer utama untuk memasarkan dan menjual produk kartu CDMA Esia dan perangkat telekomunikasi CDMA, baik melalui dealer maupun sub-dealer di semua area yang dijangkau oleh Bakrie Tel. Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 10 September 2007 yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun berikutnya. n. Pada tanggal 14 Desember 2006, Indosat menunjuk Perusahaan sebagai dealer untuk menjual produk Indosat. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2009. 36
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: o. Pada tanggal 1 Februari 2008, Perusahaan dan PT Indosat Tbk menandatangani perjanjian penunjukan dealer Retail dimana Perusahaan berhak untuk menjual Produk Indosat melalui jaringan distribusi Perusahaan di wilayah pemasaran yang disepakati. Perjanjian ini berlaku samapi dengan tanggal 31 Desember 2009. p. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan dan PT Indosat Mega Media, menandatangani perjanjian kerjasama sebagai dealer IM2 Broom dan IM2 Truff yang berlaku selama 1 tahun. q. Pada tanggal 27 Maret 2008, perusahaan dan PT Indosat Mega Media menandatangani kerjasama sebagai sales agent produk retail IM2 yang berlaku selama 3 tahun. r.
Pada tanggal 25 September 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hutchison CP Telecommunications (“Hutchison”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk memasarkan dan menjual produk Hutchison serta melayani pendaftaran pelanggan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2009.
s.
Pada tanggal 1 Februari 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Mobile-8 Telecom (“Mobile-8”) dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjual dan mendistribusikan e-reload /voucherless Fren. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal pembayaran di muka oleh Perusahaan dan diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Februari 2010.
t.
Kontrak dengan PT Alfa Retailindo Tbk (Alfa) dimana Perusahaan memasok telepon seluler, voucher telepon isi ulang dan kartu perdana untuk di jual di toko-toko Alfa, yang berlaku tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2009 dan tetap berlaku untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya atau sampai kontrak baru disepakati.
u. Kontrak dengan PT Carrefour Indonesia (Carrefour) dimana Perusahaan memasok telepon seluler, voucher telepon isi ulang dan kartu perdana untuk di jual di toko-toko Carrefour, yang berlaku tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2009 dan tetap berlaku untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya atau sampai kontrak baru disepakati. v.
Pada tanggal 12 Maret 2007, Perusahaan dan PT Matahari Putra Prima (‘Matahari’) telah bersepakat bekerjasama Perusahaan memasok Handphone dan Voucher untuk dijual di Supermarket dan Hypermarket Matahari, dan syarat perdagangan telah diperbaharui untuk masa berlaku dari tanggal 1 Januari 2009 – 31 Desember 2009.
w. Pada tanggal 1 September 2008, Perusahaan menandatangani persetujuan untuk kerjasama dalam hal pengadaan dan penjualan handphone dan assesories di Hero Group (Giant Hypermarket) dan syarat perdagangan telah diperbaharui untuk masa berlaku dari tanggal 1 Januari 2009 – 31 Desember 2009. x.
Pada tanggal 2 Januari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia Asri Media (Gramedia), dimana Gramedia menyediakan tempat di toko buku Gramedia bagi Perusahaan untuk menjual telepon selular dan voucher isi ulang. Perjanjian ini berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan dapat diperpanjang atau dihentikan dengan kewajiban dari masing-masing pihak untuk memberitahukan paling lambat 1 bulan di muka.
37
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: y.
Pada tanggal 1 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd. (“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui Perjanjian Adendum No. 4 dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2009.
z.
Perusahaan dan Nokia Corporation menandatangani perjanjian penunjukan sebagai Care Service Provider, Customer Service Company Agreement, Level 3 Service Company Agreement dan Level 1 & 2 Service Company Agreement.
aa. Pada tanggal 22 Desember 2008, Perusahaan dan Nokia Corporation, menandatangani Distribution Agreement dimana Nokia menunjuk Perusahaan sebagai distributor non-ekslusif untuk mendistribusikan dan memasarkan Activation Codes melalui gerai retail Perusahaan di Indonesia sesuai syarat-syarat dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 tahun dan otomatis diperpanjang untuk satu tahun berikutnya. bb. Pada tanggal 10 September 2009, Nokia Corporation telah mengirimkan pemberitahuan tertulis untuk menghentikan Perjanjian Care Service Provider Agreement, Customer Service Company Agreement, Level 3 Service Company Agreement dan Level 1 & 2 Service Company Agreement yang ditandatangani Perusahaan dan Nokia Corporation dan berlaku mulai tanggal 1 Agustus 2007. Tanggal efektif berakhirnya perjanjian tersebut sesuai surat pemberitahuan di atas adalah terhitung 9 Desember 2009. cc. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan dan Sony Ericsson Mobile Communications AB menandatangani Master Purchase Agreement dimana Sony Ericsson menjual telepon seluler dan asesoris terkait kepada Perusahaan dengan syarat dan ketentuan sesuai perjanjian tersebut. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan tetap berlaku sampai salah satu pihak melakukan pemutusan perjanjian dengan memberikan pemberitahuan tertulis tidak kurang dari 3 bulan sebelumnya. dd. Pada tanggal 1 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan Sony Ericsson Mobile Communications AB (“Sony Ericsson”), dimana Perusahaan akan menawarkan jasa purna jual atas produk Sony Ericsson. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu tahun berikutnya, kecuali apabila ada perjanjian tertulis dari salah satu pihak untuk membatalkan perjanjian tersebut. ee. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama untuk memasarkan mobile contents yaitu: dengan PT Starmedia Mobile yang berlaku sejak tanggal 15 November 2007 dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali salah satu pihak memberhentikan kerjasama; dengan PT Informasi Teknologi Indonesia yang berlaku sejak tanggal 7 Juni 2007 sampai dengan 7 Juni 2009. ff. Pada tanggal 1 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Teranet Global Solutions Pte. Ltd. Sehubungan dengan ijin pemakaian sistem penjualan voucher prepaid sebesar $AS131.000. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Juli 2012. gg. Pada tanggal 15 September 2009, Perusahaan telah menandatangai pengikatan pengalihan aset unit kerja servis dengan PT Sitcomindo.
38
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 23. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. a. Informasi Segmen Primer Perusahaaan terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 3 (tiga) segmen usaha utama, yaitu telepon selular, voucher isi ulang serta content dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha primer tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2009 Telepon Selular Penjualan Bersih Pihak Ketiga Jumlah Penjualan Bersih Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
3.004.349.361.391
1.021.694.484.221
60.899.623.427
4.086.943.469.039
3.004.349.361.391
1.021.694.484.221
60.899.623.427
4.086.943.469.039
363.530.526.217
18.877.512.875
34.200.625.442
416.608.664.534
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
(210.565.402.021)
Laba Usaha
206.043.262.513
Beban Lain-lain, bersih
(76.634.604.155)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
129.408.658.358
Beban Pajak Penghasilan Badan, bersih
(38.597.974.600)
Laba Bersih
90.810.683.758
Jumlah Aktiva
1.727.568.216.326
Jumlah Kewajiban
1.065.538.995.160
Penyusutan dan Amortisasi
27.621.539.076
Pengeluaran untuk Barang Modal
17.642.314.086
30 September 2008 Telepon Selular Penjualan Bersih Pihak Ketiga Jumlah Penjualan Bersih Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
2.563.712.600.030
1.489.352.332.737
91.680.780.700
4.144.745.713.467
2.563.712.600.030
1.489.352.332.737
91.680.780.700
4.144.745.713.467
228.594.151.943
51.181.375.593
43.106.837.958
322.882.365.494
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
(168.375.835.364)
Laba Usaha Beban Lain-lain, bersih
154.506.530.130 (26.971.215.389)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan Beban Pajak Penghasilan Badan, bersih
127.535.314.741 (38.916.475.712)
Laba Bersih
88.618.839.029
Jumlah Aktiva
1.299.767.368.262
Jumlah Kewajiban
884.430.935.413
Penyusutan dan Amortisasi
15.016.865.874
Pengeluaran untuk Barang Modal
7.564.698.003
39
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 23. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan saluran distribusi per tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
2008
Penjualan bersih Penjualan Dealer Penjualan eceran Anak Usaha Outbound
2.654.094.172.188 1.036.655.362.328 396.193.934.523 -
2.117.164.425.389 1.540.531.059.830 487.050.228.248
Jumlah
4.086.943.469.039
4.144.745.713.467
24. KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia maupun secara global di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak lain, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.
25. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini adalah ringkasan atas revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tetapi belum efektif pada tahun 2008: a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntasi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang
40
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 25. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. c.
PSAK No. 14 (Revisi 2008), "Persediaan" mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan, dan menggantikan PSAK No. 14 (1994). PSAK revisi ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang digunakan untuk menentukan biaya persediaan. PSAK revisi ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Perusahaan belum melakukan estimasi atas dampak penerapan PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan.
41