PT Trikomsel Oke Tbk. dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Tidak Diaudit)
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………………………………… 1-2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………………..
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ……………………………………………………………………..
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………………………………………………………………………
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……………………………………………………………….. 6-44
****************************
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
Catatan
2010
2009
AKTIVA
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha – Pihak Ketiga Setelah dikurangi Penyisihan atas piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.046.700.000 untuk tahun 2010 Piutang lain-lain Persediaan – setelah dikurangi penyisihan atas Penurunan nilai persediaan sebesar Rp 3.267.793.888 pada tahun 2010 dan Rp 1.090.582.711 pada tahun 2009 Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan Uang muka
2e,5
66.558.858.741
96.340.830.990
2f,6
285.492.151.816 27.214.946.607
257.858.771.798 1.481.472.154
2h,7 2l,8 2i,8
1.036.918.019.201 107.808.127.231 707.435.343.617
895.324.722.076 82.078.426.374 311.743.282.349
2.231.427.447.213
1.644.827.505.741
2.090.272.370 968.264.917
-
76.554.641.994 26.123.390.548
42.603.812.145 40.136.898.440
105.736.569.828
82.740.710.585
2.337.164.017.041
1.727.568.216.326
JUMLAH AKTIVA LANCAR
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan, bersih 2l Investasi pada anak perusahaan Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 43.979.938.039 pada tahun 2010 dan Rp 32.988.186.792 pada tahun 2009 2j,9 Aktiva tidak lancar lainnya 2p,10 JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR JUMLAH AKTIVA
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) Catatan
2010
2009
11
1.395.309.494.326
872.320.800.043
99.919.679.180 9.208.243.804 13.129.616.863 560.431.700 3.929.076.868
4.120.800.035 171.114.147.827 6.663.052.764 4.855.006.400 404.719.386 49.293.135
1.522.056.542.741
1.059.527.819.590
7.819.089.123 776.388 -
5.503.268.081 80.460.200 427.447.289
7.819.865.511
6.011.175.570
1.529.876.408.252
1.065.538.995.160
24.515
-
445.000.000.000 50.992.584.389 (4.584.859.586) 158.927.559.144 156.952.300.327
445.000.000.000 50.992.584.389 (1.613.755.093) 76.839.708.112 90.810.683.758
807.287.584.274
662.029.221.166
2.337.164.017.041
1.727.568.216.326
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank – pihak ketiga Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak Ketiga Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang sewa guna usaha Kewajiban lancar lainnya
2g,21 12 13a 2j,9
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Kewajiban pajak tangguhan, bersih Kewajiban tidak lancar lainnya
2n,14 2l
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG KONSOLIDASI
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.450.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Tambahan setoran modal, bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba ditahan Saldo laba
15
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
Catatan
2010
PENDAPATAN BERSIH
2o,17
3.819.251.850.507
4.086.943.469.039
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2o,18
3.285.668.982.683
3.670.334.804.505
533.582.867.824
416.608.664.534
245.569.840.565
210.565.402.021
288.013.027.258
206.043.262.513
(68.052.213.861) (8.439.851.342) 1.139.598.531 1.065.322.944
(65.633.275.077) (14.530.623.163) 2.887.705.885 641.588.200
(74.287.143.727)
(76.634.604.155)
213.725.883.531
129.408.658.358
(56.773.583.699) -
(37.802.902.771) (795.071.829)
Beban pajak penghasilan badan, bersih
(56.773.583.699)
(38.597.974.600)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
156.952.299.832
90.810.683.758
495
-
156.952.300.327
90.810.683.758
35
22
LABA KOTOR BEBAN USAHA
2g,2o,19,21
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan Laba (rugi) selisih kurs dan Beban swap - bersih Pendapatan bunga Lain-lain, bersih
20 2c,2d
Penghasilan (Beban) lain-lain, bersih
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN Tahun berjalan Tangguhan
2l,13b
HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2009
2q,16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
(Tidak Diaudit)
Catatan
Saldo tanggal 1 Januari 2009 Tambahan setoran modal Pembagian dividen Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih tahun berjalan
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
Uang Muka Pemesanan Saham
Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
321.310.000.000 123.690.000.000 -
50.992.584.389 -
-
(618.615.723) (995.139.370) -
-
107.989.708.112 (31.150.000.000) 90.810.683.758
428.681.092.389 174.682.584.389 (31.150.000.000) (995.139.370) 90.810.683.758
Saldo tanggal 30 September 2009
445.000.000.000
50.992.584.389
-
(1.613.755.093)
-
167.650.391.870
662.029.221.166
Saldo tanggal 1 Januari 2010
445.000.000.000
50.992.584.389
-
(3.085.179.432)
Pembayaran dividen tunai Pembentukan cadangan umum Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih tahun berjalan Saldo tanggal 30 September 2010
15
15 15
445.000.000.000
-
-
-
-
50.992.584.389
-
1.000.000.000
193.527.559.144
687.434.964.101
-
-
(35.600.000.000) (1.000.000.000) 156.952.300.327
(35.600.000.000) -
(1.499.680.154) -
1.000.000.000 2.000.000.000
313.879.859.471
807.287.584.274
(4.584.859.586)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
156.952.300.327
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran beban operasi
2010
2009
3.850.575.830.757 (3.836.092.568.542) (235.778.981.169)
3.974.817.321.560 (4.064.609.216.230) (199.708.543.378)
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) operasi Pembayaran pajak penghasilan badan
(221.295.718.954) (31.898.163.488)
(289.500.438.048) (65.329.773.402)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(253.193.882.442)
(354.830.211.450)
1.139.598.531 (43.773.632.259) 699.108.779 (968.264.917)
2.887.705.885 (16.981.241.943) -
(42.903.189.866)
(14.093.536.058)
381.122.785.201 (68.052.213.861) (35.600.000.000)
176.313.304.246 174.682.584.389 (65.633.275.077) (31.150.000.000)
264.426.098
(1.043.757.648)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
277.734.997.438
253.168.855.910
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
(18.362.074.870)
(115.754.891.598)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penambahan investasi pada anak perusahaan
9
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Penambahan modal saham Pembayaran beban keuangan Pembayaran dividen Penambahan (pembayaran) hutang sewa guna usaha
16
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
5
84.920.933.611
212.095.722.588
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
5
66.558.858.741
96.340.830.990
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 Nopember 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan realisasi jumlah saham yang dikeluarkan saat penawaran perdana. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08860 tanggal 29 Juni 2009. Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan paska bayar, netbook, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Jalan Raya R.S. Fatmawati No. 40, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 778 dan 768 toko (tidak diaudit). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No.S-01871/BEI.PSJ/04-2009 tanggal 7 April 2009. c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 September 2010: Dewan Komisaris Kindarto Kohar Glenn T Sugita Christine Barki Suryatin Setiawan
Direksi -
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Djohan Sutanto - Direktur Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur Juliana Julianti Samudro - Direktur Hening Tjiptadi Sudirdjo - Direktur tidak terafiliasi
30 September 2009: Dewan Komisaris Kindarto Kohar Christine Barki Suryatin Setiawan Glenn T Sugita
Direksi -
Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Sugiono Wiyono Sugialam Ellianah Wati Setiady Djohan Sutanto Djoko Harijanto Evy Soenarjo
6
-
Presiden Direktur Direktur tidak terafiliasi Direktur Direktur Direktur
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 1. UMUM (LANJUTAN) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut: Ketua : Suryatin Setiawan Anggota : Felix Kristani Anggota : Lely Setyaningsih Kwik Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 adalah Juliana Julianti Samudro. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan per tanggal 30 September 2010 masing-masing sebesar Rp 962.079.138 dan Rp 5.587.487.502 sedangkan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan per tanggal 30 September 2009 berjumlah Rp 3.486.988.000 Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 836 dan 866 orang (tidak diaudit). d. Anak Perusahaan Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki Anak perusahaan dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut: Mulai Beroperasi Secara Nama Anak Perusahaan
Domisili
Trikomsel Pte. Ltd.
Singapura
PT Okeshop*
Indonesia
Kegiatan Usaha
Komersial
Distribusi penjualan Telepon selular Perdagangan alat-alat Multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya
Persentase Kepemilikan
Jumlah Aset sebelum Eliminasi (dalam jutaan)
2010
2009
2010
25 Nopember 2008
100.00%
100.00%
162.461
-
99.99%
-
1.961
2009
74.810
-
*) sampai dengan tanggal 30 September 2010, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dipergunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/ PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Laporan Keuangan Anak Perusahaan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan Anak perusahaan tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
7
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi, yang disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Berdasarkan PSAK No. 11 “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, untuk tujuan akuntansi investasi dalam Anak perusahaan di luar negeri dan perhitungan bagian laba (rugi) terkait, laporan keuangan Anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada akhir tahun untuk akun-akun aset dan kewajiban, kurs historis untuk akun-akun ekuitas dan kurs rata-rata dalam tahun yang bersangkutan untuk akun-akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam kelompok Ekuitas di neraca konsolidasi. Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
8
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Dolar Hong Kong 1 Baht Thailand 1 Dolar Taiwan
2010
2009
8.924 6.774 1.150 293 291
9.681 6.841 1.249 288 -
d. Instrumen Derivatif Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. e. Deposito Berjangka Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan / atau dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam neraca konsolidasi. f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. h. Persediaan Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),”Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), ”Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan biaya penyelesaian dan estimasi biaya
9
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetapnya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap Perusahaan Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
Metode Garis Lurus Saldo Menurun Berganda Saldo Menurun Berganda
Taksiran Umur Manfaat (Tahun)
Tarif
20 4 dan 8 8
5% 50% dan 25% 25%
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
10
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan sebagai lessee i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
k. Penurunan Nilai Aset Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. l.
Pajak Penghasilan Badan Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
11
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) m. Tambahan modal disetor - bersih Tambahan modal disetor - bersih merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut. n. Estimasi Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terhutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar jumlah penjualan konsinyasi kepada pelanggan, sedangkan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terhutang kepada pemilik (consignor) sebagai bagian dari pendapatan. Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). p. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman Biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - bersih - Biaya Ditangguhkan, bersih - Biaya Pinjaman Sindikasi”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya-biaya terkait dengan hutang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. q. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah 4.450.000.000 saham dan 4.171.583.395 saham (Catatan 18).
12
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (LANJUTAN) r.
Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen saluran distribusi sebagai segmen sekunder. Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain. Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama.
s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 25 Nopember 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd. sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000. Kemudian pada tanggal yang sama, guna memperluas jaringan usaha dan basis pelanggannya, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Trikomsel Pte. Ltd., dimana Trikomsel Pte. Ltd. ditunjuk oleh Perusahaan untuk memasarkan telepon selular di luar negeri melalui jalur distribusi resmi yang izinnya dimiliki Perusahaan.
4. PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 Nopember 2009. Modal yang telah disetor sebesar Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, OkeShop belum beroperasi secara komersial.
13
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 4.
PENDIRIAN ANAK PERUSAHAAN (LANJUTAN) Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, SH tanggal 8 Februari 2010, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.: AHU-09871.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Febuari 2010, OkeShop telah meningkatkan modal disetor menjadi sebesar Rp 2,000.000.000 yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh Perusahaan, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP menjadi Rp 1.999.975.000 dan Rp 25.000. Pada tanggal 8 Pebruari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan anak perusahaan, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop. Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. tanggal 21 Mei 2010, Okeshop mendirikan PT Mobile World Indonesia (MWI), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-32716.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010. Modal yang telah disetor sebesar Rp3.000.000.000 berasal dari Okeshop, PT Erajaya Swasembada (EJS) dan PT Parastar Echorindo (PSE) masing-masing sebesar Rp1.000.000.000, sehingga kepemilikan Okeshop, EJS dan PSE masing-masing sebesar 33.33%.
5. KAS DAN SETARA KAS 2010
2009
Kas Rupiah Dolar Singapura: (SGD 218.888,52 pada tahun 2010 dan SGD 180 pada tahun 2009) Dolar Amerika Serikat: ($AS 2.897 pada tahun 2010 dan $AS 399 pada tahun 2009) China Yuan (CNY1.355) Hongkong Dollar (HKD 5.446,48) Taiwan Dollar (TWD11.617) Thailand Baht (THB 11.200) Philipina Peso (PHP 21.520) Malaysia Ringgit (MYR 719)
289.118.267
261.303.381
1.482.855.887
1.235.043
25.852.828 1.811.486 6.263.720 3.381.012 3.286.192 4.372.649 2.079.186
3.862.719 -
1.819.021.226
266.401.143
13.260.703.064 3.612.940.403 4.816.419.001 304.920.239 28.947.567 82.347.272 18.252.135.503 228.200.145 364.580.210 83.004.600 13.817.070.377 46.771.104 1.844.473
19.537.755.620 5.164.111.895 5.527.123.630 1.385.437.770 228.026.014 776.014.928 948.938.568 478.296.645 343.503.501 107.809.795 40.669.255 24.635.728 80.439.082 1.022.902
Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank UOB Buana Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank PT Bank International Indonesia Tbk. PT Rabobank International Indonesia
14
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 5. KAS DAN SETARA KAS (LANJUTAN) 2010 Standard Chartered Bank , Jakarta Mutiara Bank The Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd JPMorgan Chase Bank, N.A, Jakarta
Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura (SGD 61.403) PT Bank UOB Buana Tbk. (SGD 25.355 pada tahun 2010 dan SGD 41.418 pada tahun 2009)
Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS 76.152 dan $AS 2.596.862 pada tahun 2010 dan 2009) Citibank N.A., Jakarta ($AS 85.035 dan $AS 755.194 pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank UOB Buana Tbk. ($AS 25.125 pada tahun 2010 dan $AS 807.643 pada tahun 2009) Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS 17.131 Pada tahun 2010 dan $AS 3.042 pada tahun 2009) Standard Chartered Bank, Singapore Branch ($AS 637.305 pada tahun 2010 dan $AS 19.859 pada tahun 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS 19.746 pada tahun 2010 dan $AS 19.814 pada 2009) PT Bank International Indonesia Tbk ($AS 958 pada tahun 2010) PT ANZ Panin Bank ($AS 82.385 pada tahun 2010 dan $AS 1.602.517 pada tahun 2009) Merrill Lynch, Singapore Branch ($AS 7.914 pada tahun 2010 dan $AS 1.991 pada tahun 2009) JPMorgan Chase Bank, N.A, Jakarta ($AS 93 pada tahun 2010) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd ($AS 13.065 pada tahun 2010) UBS AG, Singapore Branch ($AS 50.040 pada tahun 2010) Credit Suisse’s AG, Singapore Branch ($AS 64.263 pada tahun 2010)
15
2009
19.473.331 1.519.848 4.904.050 11.399.999
10.412.000 -
54.937.181.187
34.654.197.333
-
420.059.364
171.764.781
283.355.167
171.764.781
703.414.531
679.584.018
25.140.220.732
758.852.340
7.311.032.340
224.212.377
7.818.788.011
152.880.346
29.448.247
5.687.313.122
192.257.980
176.217.409
191.821.270
8.550.709
-
735.202.580
15.513.970.756
70.621.948
19.278.647
825.827
-
116.593.488
-
446.554.372
-
573.483.012
-
9.630.891.547
56.216.817.983
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 5. KAS DAN SETARA KAS (LANJUTAN) Deposito berjangka - pihak ketiga PT Bank Mandiri Tbk.
-
4.500.000.000
Jumlah kas dan setara kas
66.558.858.741
96.340.830.990
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga sebagai berikut: 2010 Rupiah: Pedagang eceran - Jakarta - Kota lain di Jawa - Luar Jawa PT. Carrefour Indonesia PT Bank Niaga PT Hero Supermarket Tbk. PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Access PT Parastar Echorindo PT Aka Lestarindo PT Nokia Indonesia PT Sony Ericsson Indonesia Lain-lain (masing-masing di Bawah Rp 1 Miliar)
Dolar Amerika Serikat: Glory Access Trading Ltd., Hongkong ($AS 434.042 dan $AS1.536.110 pada tahun 2010 dan 2009) Dictum International Corp ($AS3.438.905) Nokia Pte. Ltd., Singapura ($AS123.342) Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden ($AS 12.181) Asia Pacific Mandiri Pte. Ltd., Singapura ($AS698.100) Prime Net (S) Pte. Ltd., Singapura ($AS 13.322 dan $AS221.169 pada tahun 2010 dan 2009) Remo Comm Pte. Ltd., Singapura ($AS 26.242 dan $AS223.860 pada tahun 2010 dan 2009) Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS 20.223 dan $AS133.512 pada tahun 2010 dan 2009) GSM City Inc ($AS 33.000) Lain-lain, Singapura (di bawah Rp1 milliar) ($AS60.913)
16
2009
119.954.658.192 31.450.415.087 27.817.678.959 17.299.859.178 4.336.674.770 10.115.957.551 2.781.840.000 1.427.827.500 5.078.980.300 1.683.940.399 2.034.117.406
128.684.368.438 36.457.944.418 30.849.112.673 12.896.238.616 1.631.378.660 1.524.187.125 412.900.077 -
29.166.698.951
16.268.391.870
253.148.648.293
228.724.521.877
3.873.390.808
14.871.085.750
30.688.788.220
-
-
1.196.169.358
-
118.134.635
-
6.758.306.100
118.881.066
2.141.137.186
234.181.377
2.167.189.144
180.470.052 294.492.000
1.292.528.994 -
-
589.698.754
35.390.203.523
29.134.249.921
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Jumlah piutang usaha sebelum dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Dikurangi penyisihan atas piutang ragu-ragu Jumlah piutang usaha, bersih
288.538.851.816
257.858.771.798
3.046.700.000
-
285.492.151.816
257.858.771.798
Sebagian piutang usaha pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasi. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh saldo piutang usaha tersebut di atas dapat tertagih. Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Piutang Usaha 2010
2009
2010
2009
Lancar
139.795.033.334
156.105.247.214
48.45
60.54
Telah jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari
136.619.125.374 12.124.697.391
95.882.712.184 5.870.812.400
47.35 4.20
37.18 2,28
Jumlah
288.538.856.099
257.858.771.798
100,00
100,00
%
%
7. PERSEDIAAN 2010 Telepon selular Kartu perdana dan voucher isi ulang Barang dalam perjalanan Aksesoris Suku cadang Netbook/laptop
2009
908.643.524.171 61.131.634.950 8.086.155.215 3.279.913.094 854.863.449 58.189.722.210
775.186.209.568 77.836.908.738 27.614.829.831 4.161.979.545 9.599.696.376 2.015.680.729
Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan
1.040.185.813.089
896.415.304.787
(3.267.793.888)
(1.090.582.711)
Persediaan, bersih
1.036.918.019.201
895.324.722.076
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 30 September 2010 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Sebagian persediaan Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank, seperti dijelaskan dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasi.
17
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
7. PERSEDIAAN (LANJUTAN) Pada bulan Mei 2008, persediaan Perusahaan yang berada di salah satu gudang ekspedisi dengan nilai perolehan persediaan pada tanggal 31 Mei 2008 sebesar Rp13.543.342.965 telah terbakar. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, penyelesaian penggantian kerugian tersebut oleh pihak asuransi masih dalam proses. Perusahaan berkeyakinan bahwa kerugian atas terbakarnya persediaan akan tertutup dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar Rp15.000.000.000 (yang dihitung berdasarkan harga jual eceran atas persediaan tersebut) dengan telah diterimanya sebagian pembayaran dari perusahaan asuransi pada tanggal 8 Agustus 2008 sebesar Rp4.500.000.000, atau sebesar 30% dari jumlah nilai pertanggungan persediaan.
8. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2010 Pajak Dibayar di Muka Tagihan pajak penghasilan (Catatan 11d) Pajak pertambahan nilai dibayar di muka
2009
49.102.911.641
60.343.360.687
58.705.215.590
21.735.065.687
107.808.127.231
82.078.426.374
21.966.798.257 3.327.838.694 382.823.838 899.128.348 575.111.413
24.298.002.525 5.063.913.689 1.499.447.140 1.603.337.261
27.151.700.549
32.464.700.615
627.549.239.649
246.090.243.092
2.953.365.754 4.781.037.665
28.104.962.100 5.083.376.542
Jumlah uang muka
680.283.643.068
279.278.581.734
Jumlah biaya dibayar di muka dan uang muka pihak ketiga
707.435.343.617
311.743.282.349
Jumlah Pajak dibayar di muka Biaya Dibayar di Muka Sewa dibayar di muka Fit Out Service Charge Asuransi dibayar di muka Lainnya
Uang Muka – Pihak Ketiga Pembelian persediaan ($AS 45.324.312 dan Rp.89.595.076.494 pada tahun 2010 $AS 25.419.920 pada tahun 2009) Pembelian aset tetap ($AS 2.903.105 pada tahun 2009) Lain-lain
Fit Out merupakan biaya renovasi dan dekorasi di outlet-outlet ritel Perusahaan yang diamortisasi selama 1 (satu) tahun. Biaya amortisasi atas Fit Out disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 19).
18
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 9. ASET TETAP 30 September 2010: Saldo Awal 1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 30 Septem ber 2010
Reklasifikasi
Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
3.221.982.451 65.952.831.222 8.289.107.287
36.303.882.844 7.469.749.415 -
1.467.973.186 -
-
39.525.865.295 71.954.607.451 8.289.107.287
Sub-jumlah
77.463.920.960
43.773.632.259
1.467.973.186
-
119.769.580.033
-
765.000.000
-
-
765.000.000
77.463.920.960
44.538.632.259
1.467.973.186
-
Akum ulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
688.885.755 31.141.919.724 4.158.391.809
289.066.633 7.266.601.497 774.509.148
466.936.527 -
-
977.952.388 37.941.584.694 4.932.900.957
Sub-jumlah
35.989.197.288
8.330.177.278
466.936.527
-
43.852.438.039
Aset sewa guna usaha Kendaraan Jumlah nilai perolehan
Aset sewa guna usaha Kendaraan
120.534.580.033
-
127.500.000
-
-
127.500.000
Jumlah akumulasi penyusutan
35.989.197.288
8.457.677.278
466.936.527
-
43.979.938.039
Nilai buku bersih
41.474.723.672
76.554.641.994
30 September 2009: Saldo Awal 1 Januari 2009
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir 30 Septem ber 2009
Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
3.221.982.451 48.804.595.113 3.925.556.978
15.344.314.086 2.298.000.000
-
-
3.221.982.451 64.148.909.199 6.223.556.978
Sub-jumlah
55.952.134.542
17.642.314.086
-
-
73.594.448.628
Aset sewa guna usaha Kendaraan
2.572.550.309
-
575.000.000
-
1.997.550.309
Jumlah nilai perolehan
58.524.684.851
17.642.314.086
575.000.000
-
75.591.998.937
Akum ulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
527.786.633 21.855.435.633 2.277.327.896
120.824.342 6.646.436.471 507.042.953
-
-
648.610.975 28.501.872.104 2.784.370.849
Sub-jumlah
24.660.550.162
7.274.303.766
-
-
31.934.853.928
883.353.199
294.762.651
124.782.986
-
1.053.332.864
Jumlah akumulasi penyusutan
25.543.903.361
7.569.066.417
124.782.986
-
Nilai buku bersih
32.980.781.490
Aset sewa guna usaha Kendaraan
32.988.186.792 42.603.812.145
Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 8.457.677.278 dan Rp 7.569.562.643 (Catatan 21).
19
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 9. ASET TETAP (LANJUTAN) Pada tanggal 30 September 2010 aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi AIU Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp26.147.000.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan pihak ketiga, yaitu PT Bumiputera-BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta dan PT ORIX Indonesia Finance dengan jangka waktu berkisar antara 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) tahun untuk kendaraan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009, nilai buku bersih aset sewa guna usaha berupa kendaraan masing-masing sebesar Rp 560.431.700 dan Rp 944.217.445 PLEASE CHECK..... Hutang sewa guna usaha dijamin dengan aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha membatasi Perusahaan untuk tidak menjual atau mengalihkan aset sewa guna usaha tersebut.
10. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2010 Biaya ditangguhkan, bersih Biaya Pinjaman Sindikasi Margin deposit ($AS 708.269) Deposito berjangka, ($AS 995.212) Fixed deposit, ($AS 500.000 dan $AS1.478.377 pada tahun 2010 dan 2009) Deposit sewa dan keamanan Lainnya ($AS 7.389 pada tahun 2010 dan $AS 3.393 pada tahun 2009) Jumlah aktiva tidak lancar lainnya
2009
6.479.793.474
13.167.045.606
8.881.269.568
6.856.752.189 -
4.462.000.000 6.234.392.175
14.312.164.155 5.768.092.826
65.935.331
32.843.664
26.123.390.548
40.136.898.440
Biaya ditangguhkan - biaya pinjaman sindikasi terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan hutang bank sindikasi, seperti: biaya upfront, biaya arrangement, biaya agen jaminan dan lain-lain. Biaya ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu perjanjian hutang bank sindikasi, yaitu 3 (tiga) tahun, kecuali biaya agen jaminan yang merupakan biaya tahunan yang diamortisasi selama 1 (satu) tahun (Catatan 2p). Amortisasi biaya tangguhan yang dibebankan untuk periode fiskal yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 sebesar Rp. 6.657.971.808 dan Rp 6.272.840.974 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Margin deposit merupakan deposit yang ditempatkan Perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk. sebesar $AS 708.269 pada tahun 2009.
20
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA 2010 Rupiah Hutang bank sindikasi
2009
450.000.000.000
452.000.000.000
Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk.
46.209.216.966
1.857.100.961
Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk.
45.000.000.000
75.000.000.000
541.209.216.966
528.857.100.961
202.442.592.547
198.460.500.000
207.343.357.248
53.245.500.000
89.240.000.000
-
82.993.200.000
-
126.475.149.052
-
145.605.978.514
91.757.699.082
854.100.277.360
343.463.699.082
1.395.309.494.326
872.320.800.043
Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi ($AS 22.685.185 pada tahun 2010 dan $AS 20.500.000 pada tahun 2009) Pinjaman berjangka: PT Bank ANZ Panin ($AS 23.234.352 pada tahun 2010 dan $AS 5.500.000 pada tahun 2009) Pinjaman modal kerja:
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. ($AS 10.000.000) Pinjaman modal kerja:
Citibank NA. ($AS 9.300.000) Post Import Finance:
JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta ($AS 14.172.473 pada tahun 2010 Standard Chartered Bank, Jakarta ($AS16.316.224 dan $AS 9.478.122 Pada tahun 2010 dan 2009)
Jumlah hutang bank
Informasi sehubungan dengan hutang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank (”SCB”), dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas yang berdenominasi dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan Foreign Exchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen perjanjian fasilitas bank. 21
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009. Pada tanggal 18 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perpanjangan perjanjian dengan Standard Chartered Bank, Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Pebruari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import invoice financing II sebesar $AS10.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan tiga (3) bulan. Seluruh fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dijamin dengan persediaan merk Nokia sebesar $AS10.000.000 dan piutang sebesar $AS10.000.000. Pada tanggal 18 Februari 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan Standard Chartered Bank (Standchart) Jakarta sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas import invoice financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 18 Februari 2010 sampai dengan 30 Nopember 2010 dan penambahan fasilitas import financing II sebesar USD 10 juta dengan maksimum tenor pembiayaan 3 bulan. Sehingga total kredit yang diperoleh Perusahaan dari Standchart sebesar USD 20 juta. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio EBITDA terhadap bunga minimal 200%; Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan persediaan yang bermerk Nokia dan piutang milik Perusahaan, masing-masing senilai $AS10.000.000 (Catatan 6 dan 7). b.
Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank (“ANZ”), yang disahkan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan akan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010. Pada tanggal 21 Mei 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT ANZ Panin Bank (ANZ), dimana perseroan memperoleh penambahan plafond kredit, sehingga total kredit yang diperoleh Perusahaan dari ANZ adalah sebesar USD 40 juta. Fasilitas ini menjadikan fasilitas kredit terbesar yang diterima oleh Perseroan Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal 110%; - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi 250%; - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga , minimal 200%; - Net worth minimal Rp350.000.000.000; - Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan prepayment of handsets inventory level adalah 125% dari total hutang. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. 22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan persediaan dan piutang milik Perusahaan dengan jumlah senilai $AS25.000.000 (Catatan 6 dan 7). Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan; Melakukan peleburan dan penggabungan; Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan aset kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Mengumumkan atau membayar dividen; Memperoleh hutang lain; Perpanjangan hutang.
Sehubungan dengan pembagian dividen tahun 2008 pada tanggal 7 Agustus 2009, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 19 Maret 2010. c.
Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, yang dilakukan dengan sindikasi bank-bank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Hutang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000. Hutang bank sindikasi ini dibayar tiga (3) bulan dari tanggal penarikan hutang dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk dua (2) tahun berikutnya. Pada tanggal 12 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian hutang bank sindikasi sehubungan dengan Revolving Facility Agreement. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, hutang bank sindikasi yang terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000 berubah menjadi Tranche A1 dan Tranche A2 yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit masingmasing sebesar Rp480.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS25.000.000. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: -
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 110%; Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 350%; Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 250%; Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%.
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain; Memberikan jaminan kepada pihak lain; Mendirikan atau mengakuisisi Anak perusahaan diatas $AS2.000.000 untuk satu (1) Anak perusahaan atau secara keseluruhan diatas $AS10.000.000. 23
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Pada tanggal 2 Pebruari 2009, Perusahaan telah menginformasikan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3) kepada Citicorp International Limited, selaku facility agent dari hutang bank sindikasi di atas. Jumlah beban bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp14.757.648.287 dan Rp6.998.461.618 disajikan dalam akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Hutang bank di atas dijamin dengan rekening tertentu kas di bank peserta sindikasi dan persediaan Perusahaan sebesar 125% dari jumlah hutang bank sindikasi (Catatan 5 dan 7). d. Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C“) dan Trust Receipt (“T/R“) atau Usance Payable at Sight L/C (“UPAS”) dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sejumlah Rp50.000.000.000 dan $AS13.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2007. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit dengan BCA yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 30 tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA, yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp50.000.000.000, fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dengan batas maksimum pinjaman sebesar $AS13.000.000, pinjaman berjangka dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp100.000.000.000, dan Bank Guarantee Line dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp1.000.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut mengharuskan Perusahaan untuk membayar margin deposit minimum sebesar 10% dari saldo fasilitas L/C dan T/R atau UPAS. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 50 tanggal 29 Juli 2008, batas maksimum fasilitas L/C dan T/R atau UPAS diturunkan dari $AS13.000.000 menjadi $AS7.000.000 dan Time Revolving Loan diturunkan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp75.000.000.000. Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No.01 tanggal 6 Agustus 2009, BCA memberikan tambahan fasilitas Forex Line dengan batas maksimum sebesar $AS6.000.000, mengalihkan fasilitas bank garansi, menurunkan dan mengubah struktur fasilitas L/C dan T/R atau UPAS sebesar $AS7.000.000 menjadi fasilitas L/C dan T/R atau UPAS dan Standby Letter of Credit (SBLC) sebesar $AS5.000.000. Fasilitas tersebut di atas jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2010. Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
persyaratan
pinjaman,
antara
lain
untuk
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, minimal
110%
Rasio hutang bersih terhadap EBITDA, maksimal
350%
Rasio hutang terhadap tangible net worth, maksimal
250%
Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga, minimal
200%
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas. 24
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Memperoleh pinjaman/kredit baru; Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas); Melakukan transaksi di luar praktek yang ada; Mengajukan permohonan pailit; Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru; Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama; Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran;
-
Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para pemegang saham; Melakukan pembagian dividen melebihi 45% dari laba bersih tahun berjalan.
-
Sehubungan dengan pembatasan-pembatasan tersebut di atas, pada tanggal 12 Maret 2008 dan 30 Maret 2009, Perusahaan telah menerima surat waiver dari BCA masing-masing mengenai perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen; dan transaksi akuisisi Trikomsel Pte. Ltd., Singapura, yang dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2008 (Catatan 3). Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 25 Maret 2010. e. Pada tanggal 31 Maret 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) untuk memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar USD 10 juta. Perjanjian ini berjangka satu tahun. Perusahaan diharuskan memenuhi beberapa persyaratan pinjaman, antara lain untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar tidak kurang dari 1,1:1 - Rasio EBITDA terhadap beban bunga tidak boleh kurang dari 2,0:1 - Rasio hutang bersih terhadap EBITDA tidak boleh melebihi dari 3,5:1 - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak boleh melebihi dari 2,5:1 Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
-
Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan dan menjaminkan aset Perusahaan kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari Mengambil atau memperoleh pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari atau melakukan investasi atau meningkatkan kepemilikan pada pihak lain namun tidak terbatas pada anak Perusahaan atau afiliasi. Hal ini tidak perlu dilakukan jika tidak atau berpotensi melanggar ketentuan rasio keuangan yang telah ditentukan Memperoleh aset Perusahaan dengan membeli, menyewa atau yang lainnya kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari Merger atau konsolidasi dengan pihak lain Bertindak sebagai penjamin atau kegiatan yang sama lainnya atas kewajiban pihak ketiga
f. Pada tanggal 16 Juni 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan JPMorgan Chase Bank N.A. (JPMorgan) untuk memperoleh fasilitas Post Import Finance dengan pagu kredit maksimum sebesar USD 15 juta. Perjanjian ini berjangka satu tahun.
25
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 11. HUTANG BANK - PIHAK KETIGA (LANJUTAN) g. Pada tanggal 22 Juni 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan PT Bank UOB Buana untuk memperoleh fasilitas Kredit F/X Line terdiri dari Tom, Spot dan Forward yang dapat digunakan secara kombinasi. Perjanjian ini berjangka waktu 1 tahun dengan total nilai plafon yang dapat digunakan sebesar USD 10 juta. h. Pada tanggal 1 Juli 2010, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Citibank N.A. dengan pagu kredit maksimum sebesar USD 10 juta. Perjanjian ini berjangka waktu 1 tahun dan bersifat revolving. i. Seluruh fasilitas kredit di atas dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan dengan rasio 110% dari total hutang (Catatan 6 dan 7). j. Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas hutang bank di atas adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Hutang bank sindikasi Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. Cerukan: PT Bank Central Asia Tbk.
9.99513%-10.13677%
Dolar Amerika Serikat Hutang bank sindikasi Hutang non-cash loan usance PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank, Indonesia Hutang Pinjaman modal kerja: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Hutang Pinjaman modal kerja: Citibank NA. Post Import Finance: JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta
12.
2009 10,32%-14,32%
10.25%-11.25%
12,25%-13,50%
10.25%-11.25%
12,25%-13,50%
4.03938%-6.5%
5,50%-8,50%
3.40% 3.95% 3.39% -4%
-
3.25%-3.75%
-
3.2910%-3.32572%
-
3.26%-3.65%
-
HUTANG USAHA 2010 Pihak hubungan istimewa (Catatan 21): Rupiah PT Kreatip Komunikacitra
Pihak ketiga: Rupiah
26
2009
-
4.120.800.035
-
4.120.800.035
79.416.068.057
33.156.000.305
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit)
12.
HUTANG USAHA (LANJUTAN) Dolar Amerika Serikat Research in Motion Ltd., Singapura ($AS 1.385.733) PT ZTE Indonesia ($AS 57.468) PT Malifax Indonesia ($AS 38.320) Added Benefit Investment Ltd., Singapura ($AS 0 dan $AS 51.816 Pada tahun 2010 dan 2009) Sony Ericsson Mobile Communication AB, Sweden ($AS814.256 dan 13.275.114 pada tahun 2010 dan 2009) Glory Access Trading Ltd., Hongkong ($AS887.356) Lain-lain (di bawah Rp 300 juta) ($AS 1.808 dan $AS 36.117 Pada tahun 2010 dan 2009)
Jumlah hutang usaha
12.366.277.232 512.843.093 341.967.502
-
-
501.633.648
7.266.423.310
128.516.378.634
-
8.590.489.951
16.134.661
349.645.289
20.503.645.798
137.958.147.522
99.919.713.855
175.234.947.862
Akun ini pada umumnya merupakan kewajiban kepada para pemasok atas pembelian barang dagang.
13.
PERPAJAKAN a. Hutang pajak: 2010 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Goods and service tax ($AS 401.515 dan $AS 522.511 pada tahun 2010 dan 2009) Hutang pajak penghasilan anak perusahaan di luar negeri ($AS 456.295 dan $AS 19.653 pada tahun 2010 dan 2009) Jumlah hutang pajak
2009
994.463.290 558.681.934 -
61.606.238 243.690.216 589.265.239 519.799.000
3.583.123.608
5.058.427.829
4.071.974.974
190.264.242
9.208.243.805
6.663.052.764
b. Beban (manfaat) pajak penghasilan badan: 2010
2009
Tahun berjalan Tangguhan
56.773.583.699 -
37.802.902.771 795.071.829
Beban pajak penghasilan badan, bersih
56.773.583.699
38.597.974.600
27
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 13.
PERPAJAKAN (LANJUTAN) c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan penghasilan kena pajak untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 sebagai berikut: 2010
2009
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan
213.725.883.531 24.766.366.788
129.408.658.358 1.162.812.059
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan
188.959.516.743
128.245.846.299
(3.542.322.722) 1.968.296.215 21.823.045.482 2.111.659.704 (1.093.343.795)
60.091.602 2.972.292.613 105.296.204 4.514.949.502 (2.798.442.990)
210.226.851.627
133.100.033.230
Koreksi fiskal Penyusutan aset tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Beban Pajak Jamuan dan sumbangan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Penghasilan kena pajak
d. Perhitungan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 Beban pajak penghasilan badan – tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan
2009
52.556.712.750 37.593.596.600 4.216.870.949 209.306.171 ___________________ __________________
Jumlah beban pajak penghasilan menurut laporan Laba rugi konsolidasi Pembayaran pajak penghasilan di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
56.773.583.699
37.802.902.771
62.480.449.457 55.651.054 -
62.680.507.457 17.300.312 2.357.060.956
62.536.100.511
65.054.868.725
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan
9.979.387.761
27.461.272.125
Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan
4.071.974.972
190.264.242
Taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut : Perusahaan Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008
9.979.387.761 39.123.523.880 -
27.461.272.125 32.882.088.562
Jumlah
49.102.911.641
60.343.360.687
Jumlah
28
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 13.
PERPAJAKAN (LANJUTAN) e. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laba rugi konsolidasi Laba anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Laba perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap : Beban yang tidak dapat dikurangkan Jamuan dan sumbangan Beban pajak Penyusutan aktiva tetap Penghasilan bunga yang telah dikenakan Pajak final Beban Pajak Penghasilan Perusahaan Anak perusahaan Beban pajak penghasilan badan konsolidasi
f.
213.725.883.531 24.766.366.788
_________________________
2009 129.408.658.358 1.162.812.059
______________________
188.959.516.743
128.245.846.299
47.239.879.029
36.234.424.340
492.074.054 527.914.926 5.455.761.371 (885.580.681)
832.241.932 1.264.185.861 29.482.937 -
(273.335.949)
(783.564.037)
52.556.712.750 4.216.870.949
37.576.771.032 209.306.171
56.773.583.699
37.786.077.203
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun 2010 dan seterusnya..
14. ESTIMASI KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2008 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya bertanggal 3 September 2008, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun
10,70% 10% TMI II-99 55 Tahun
29
2009 11% 10% TMI II-99 55 tahun
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 15. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase pemilikan
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana Canopus Finance Limited Kindarto Kohar Sugiono Wiyono Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%
2.772.610.000 1.112.500.000 57.445.000 57.445.000
62.31% 25.00% 1.29% 1.29%
277.261.000.000 111.250.000.000 5.744.500.000 5.744.500.000
450.000.000
10.11%
45.000.000.000
Jumlah
4.450.000.000
100.00%
445.000.000.000
2009
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase pemilikan
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
PT Delta Sarana Pradana Kindarto Kohar Sugiono Wiyono Masyarakat
3.885.110.000 57.445.000 57.445.000 450.000.000
87,31% 1,29% 1,29% 10,11%
388.511.000.000 5.744.500.000 5.744.500.000 45.000.000.000
Jumlah
4.450.000.000
100,00%
445.000.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 11 Pebruari 2009 yang berita acaranya diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 pada tanggal yang sama, serta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 24 Pebruari 2009 yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 20 tanggal 26 Pebruari 2009, pemegang saham memutuskan antara lain: -
Mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka. Mengeluarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru dari portepel yang ditawarkan kepada masyarakat melalui penawaran umum. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp78.690.000.000 atau 786.900.000 saham yang seluruhnya diambil oleh PT Delta Sarana Pradana tanggal 24 Pebruari 2009, sehingga jumlah modal disetor dan ditempatkan Perusahaan menjadi sebesar Rp400.000.000.000 atau 4.000.000.000 saham.
Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08209.AH.01.02 TH 2009 tanggal 19 Maret 2009. Berdasarkan Subscription Agreement Mandatory Exchangable Bonds tertanggal 16 Juni 2008 dan kesepakatan yang dibuat antara PT Delta Sarana Pradana, Kindarto Kohar (pemegang saham), Sugiono Wiyono Sugialam (pemegang saham) dan Canopus Finance Limited (”Canopus”) tertanggal 28 Pebruari 2009, telah menyepakati penerbitan Mandatory Exchangable Bonds (”MEB”) oleh PT Delta Sarana Pradana kepada Canopus, pihak yang tidak terafiliasi terhadap Perusahaan dan Pemegang Saham termasuk PT Delta Sarana Pradana. Berdasarkan kesepakatan MEB, Canopus memiliki opsi untuk mengkonversi MEB yang dimilikinya menjadi sejumlah saham Perusahaan dan ketentuan yang disepakati oleh Pemegang
30
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 15. MODAL SAHAM (LANJUTAN) Saham dan Canopus. MEB tersebut dapat ditukarkan dengan sejumlah saham milik PT Delta Sarana Pradana di perusahaan yang mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan sesudah penawaran umum. Pada tanggal 1 Desember 2009, Canopus telah melakukan konversi MEB dengan 1.112.500.000 lembar saham Perusahaan. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 pada tanggal 22 April 2009 dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.1008860 tanggal 29 Juni 2009, pemegang saham memutuskan antara lain: -
Memberikan kuasa kepada dewan komisaris perseroan untuk menyatakan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran Umum Perdana selesai dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek dan Daftar Pemegang Saham Perseroan sehingga modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebesar Rp445.000.000.000 atau 4.450.000.000 saham, dengan dikeluarkannya saham sejumlah 450.000.000 saham dalam rangka Penawaran Umum.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 84 tanggal 26 Juni 2009, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp31.150.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 31 Desember 2008, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2008 sebesar Rp1.000.000.000 Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 6 tanggal 7 Mei 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan yang berlaku efektif sejak 7 Mei 2010 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2012 sebagai berikut: Dewan Komisaris
Kindarto Kohar Glenn T Sugita Christine Barki Suryatin Setiawan
Direksi
-
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Sugiono Wiyono Sugialam - Presiden Direktur Djohan Sutanto - Direktur Djoko Harijanto - Direktur Evy Soenarjo - Direktur Ellianah Wati Setiady - Direktur Juliana Julianti Samudro - Direktur Hening Tjiptadi Sudirdjo - Direktur tidak terafiliasi
Dan telah menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 35.600.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 2009, dan menentukan cadangan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp1.000.000.000
16. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Rincian dari perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: 2010 Laba bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham Laba bersih per saham dasar
31
2009
156.952.299.832
90.810.683.758
4.450.000.000
4.171.583.395
35
22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 17. PENDAPATAN BERSIH Akun ini merupakan pendapatan bersih yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 2010 Milik Perusahaan : Penjualan telepon selular Penjualan voucher isi ulang Content Servis Lainnya
Milik anak perusahaan
Jumlah pendapatan bersih
2009
2.468.549.205.194 618.681.676.410 21.390.909 690.935.018 21.775.909.548
3.004.349.361.391 1.021.694.484.221 14.714.545 37.980.463.189 22.904.445.693
3.109.719.117.078
4.086.943.469.039
709.532.733.428
-
3.819.251.850.507
4.086.943.469.039
18. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo persediaan pada awal periode Pembelian
576.673.539.708 3.433.333.427.708
467.010.907.210 4.071.960.470.876
Persediaan tersedia untuk dijual Saldo persediaan pada akhir periode
4.010.006.967.416 724.578.019.201
4.538.971.378.086 895.324.722.076
Beban pokok penjualan barang Beban pokok servis atas garansi telepon selular
3.285.428.948.215 240.034.468
3.643.646.656.010 26.688.148.495
Jumlah beban pokok pendapatan
3.285.668.982.683
3.670.334.804.505
19. BEBAN USAHA 2010 Gaji tenaga kerja lepas Sewa Gaji dan imbalan kerja karyawan Transportasi Amortisasi fit out Pemasaran dan iklan Penyusutan (Catatan 9) Amortisasi biaya ditangguhkan Jasa pengelola Listrik dan air Telekomunikasi Jasa konsultan Pajak dan perizinan Perlengkapan kantor Perjalanan dinas
42.421.267.553 38.439.226.628 41.288.677.074 30.153.808.550 5.389.550.076 14.497.669.960 8.457.677.278 6.657.971.808 5.198.291.271 3.694.707.850 3.790.693.103 8.266.691.456 23.024.253.108 2.082.878.102 2.840.056.965
32
2009 38.869.917.341 36.887.470.034 27.035.875.388 39.430.432.273 13.779.135.459 10.973.026.324 7.569.562.643 6.272.840.974 5.362.261.706 3.975.867.817 3.468.992.502 3.967.497.156 1.683.569.937 1.186.151.744 1.623.328.098
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 19. BEBAN USAHA (Lanjutan) Asuransi Sumbangan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah beban usaha
2.180.088.857 3.986.815.439 3.199.515.488
1.818.760.469 3.932.496.060 2.728.216.096
245.569.840.565
210.565.402.021
20. BEBAN KEUANGAN 2010
2009
Beban bunga bank Beban administrasi bank Beban bunga sewa guna usaha
56.994.008.912 11.004.786.350 53.418.598
56.359.946.461 9.150.814.196 122.514.420
Jumlah beban keuangan
68.052.213.861
65.633.275.077
21. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: a. Pada tanggal 14 November 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama Jasa Layanan Pengiriman Barang Telekomunikasi dan Perlengkapannya dengan PT Alpha EMS, entitas sepengendali, dimana PT Alpha EMS akan memberikan jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi milik Perusahaan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun untuk tahun-tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak memutuskan perjanjian tersebut. Jasa penyimpanan dan pengiriman terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 320.364.031 b. Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra dalam rangka pemesanan voucher isi ulang yang jumlahnya akan ditentukan dari waktu ke waktu dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing pihak. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun secara otomatis. Per tanggal 30 Juni 2009, pembelian voucher isi ulang yang dilakukan Perusahaan adalah sebesar Rp 141.980.334.955 dan saldo hutang yang terkait dengan transaksi tersebut pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 3.629.127.054 c.
Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra, dimana Perusahaan menunjuk PT Kreatip Komunikacitra sebagai salah satu penyedia tenaga kerja di wilayah kerja Jawa, Bali dan tempat lainnya. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis. Beban jasa penyedia tenaga kerja terkait dengan perjanjian tersebut yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp183.462.884
33
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 21. SALDO, TRANSAKSI (LANJUTAN)
DAN
HUBUNGAN
DENGAN
PIHAK-PIHAK
HUBUNGAN
ISTIMEWA
d. Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian berlangganan jasa telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) dengan PT Mobicom Selularindo Gemilang. Jangka waktu berlangganan adalah untuk periode 3 (tiga) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya. Tidak ada beban telekomunikasi yang dibebankan kepada Perusahaan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang berkaitan dengan perjanjian tersebut. e. Pada tanggal 7 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama download content dengan PT Trikomsel Yahoh Communication. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan tanggal 7 Januari 2010 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya. Per tanggal 30 Juni 2009 tidak ada pembelian content dan saldo hutang yang terkait dengan perjanjian tersebut. f.
Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan dan rak untuk menempatkan perangkat-perangkat terkait dengan penyediaan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut akan berakhir pada 31 Desember 2009 dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun kedepan secara otomatis. Kemudian, pada tanggal 1 Februari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian untuk berlangganan jasa internet dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun kedepan untuk tahun-tahun berikutnya. Beban-beban terkait dengan kedua perjanjian tersebut yang dibebankan dalam operasi per tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp207.044.729.
g. Pada tahun 2008, Perusahaan menggunakan jasa kontraktor PT Delta Komindo Pratama untuk mendekorasi (fitting out) sejumlah outlet yang dimiliki Perusahaan. Biaya fit out dibayar di muka pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp40.288.422. Amortisasi fit out yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp34.405.088, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan. h. Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang, melalui perjanjian sewa dengan PT Kreatip Komunikacitra, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Maret 2007 sampai dengan tanggal 1 Maret 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Maret 2010. Sewa dibayar di muka pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 80.000.000 Beban sewa yang dibebankan pada Perusahaan berkaitan dengan transaksi sewa tersebut per tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp 60.000.000 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan. i.
Pada tahun 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Kreatip Komunikacitra, dimana Perusahaan menunjuk PT Kreatip Komunikacitra dalam pembuatan desain iklan pemasaran. Biaya pemasaran dan iklan yang dibebankan dalam operasi per tanggal 30 Juni 2009 sebesar Rp36.450.000 disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan.
j.
Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian sewa dengan Kindarto Kohar, Presiden Komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Tidak ada beban sewa yang dibebankan kepada Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009.
34
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 21. SALDO, TRANSAKSI (LANJUTAN)
DAN
HUBUNGAN
DENGAN
PIHAK-PIHAK
HUBUNGAN
ISTIMEWA
Rincian saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban
Jumlah 2010
2009
2010 (%)
2009 (%)
Aktiva lancar Sewa dibayar di muka Fit Out dibayar di muka
-
50.000.000 198.463.544
-
0,003 0,011
Jumlah
-
248.463.544
-
0,014
Kewajiban lancar Hutang usaha
-
4.120.800.035
-
0,239
Jumlah
-
4.120.800.035
-
0,239
Rincian beban yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Pendapatan
Jumlah 2010
2009
2010 (%)
2009 (%)
Pembelian voucher
-
243.478.038.636
-
5,957
Beban Usaha Sewa Pemasaran dan iklan Amortisasi Fit Out
-
629.568.891 32.451.500 198.463.544
-
0,015 0,000 0,004
Jumlah
-
244.338.522.571
-
5,976
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa tersebut di atas adalah sebagai berikut: Pihak hubungan istimewa
Sifat hubungan
Sifat Transaksi
PT Delta Sarana Pradana
Pemegang saham Perusahaan
Transaksi keuangan
PT Mobicom Selularindo Gemilang
Perusahaan yang dikendalikan oleh PT Delta Sarana Pradana
Transaksi keuangan
PT Kreatip Komunikacitra
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, presiden direktur dan pemegang saham Perusahaan
Jasa desain iklan, sewa, penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja dan pembelian voucher isi ulang
PT Sinergitama Komindo
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa telekomunikasi internet
PT Deltakomindo Pratama
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa konstruksi fit out
PT Triyakom
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Pembelian content
PT Alpha EMS
Perusahaan yang dikendalikan oleh Bapak Sugiono Wiyono Sugialam
Jasa penyimpanan dan pengiriman barang Telekomunikasi
35
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura dan beberapa mata uang asing lain sebagai berikut: Mata Uang Asing Aktiva Dolar Singapura Kas PT Bank UOB Buana Tbk. Dolar China Kas Dolar Hongkong Kas Dolar Taiwan Kas Bath Thailand Kas Philipina Peso Kas Malaysia Ringgit Kas
218.889 25.355 1.355
Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Kas Bank PT Bank Central Asia Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT. UOB Buana Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank, Singapura Merrill Lynch Pte. Ltd., Singapura Bank Internasional Indonesai JP Morgan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd UBS Credit Suisse
Ekuivalen (Rp)
1.482.855.887 171.764.781 1.811.486
5.446
6.263.720
11.617
3.381.012
11.200
3.286.192
21.520
4.372.649
719
2.079.186
2.897
25.852.828
76.152 85.035 25.125 17.131 19.746 82.385 637.305 7.914 958 93 13.065 50.040 64.263
679.584.018 758.852.340 224.212.376 152.880.346 176.217.409 735.202.580 5.687.313.122 70.621.948 8.550.709 825.827 116.593.488 446.554.372 573.483.012
Jumlah Asset1
11.332.559.288
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut: Mata Uang Asing Piutang usaha Glory Access Trading Ltd., Hongkong Dictum International Corp Fast Track Pte. Ltd GSM City Inc. Prime Net (S) Pte Ltd Remo Comm Pte Ltd
1.040.695 3.438.905 20.223 33.000 13.322 26.242
Jumlah aktiva
Ekuivalen (Rp) 9.287.162.180 30.688.788.220 180.470.052 294.492.000 180.470.052 234.181.377 40.865.563.881
36
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 22. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (LANJUTAN) Kewajiban Dolar Amerika Serikat Hutang bank Hutang Bank Sindikasi Standard Chartered Bank, Jakarta The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank ANZ Panin JPMorgan Chase Bank, NA, Jakarta Citibank NA, Jakarta Hutang usaha Research in Motion Ltd., Singapura Mol Access Portal Berhad, Malaysia PT ZTE Indonesia PT Malifax Indonesia Sony Ericsson Mobile PT Parastar Echorindo Project Goth Gema Cipta Mandiri, PT Natrindo Telepon Seluler Jumlah kewajiban
22.685.185 16.316.224 10.000.000 23.234.352 14.172.473 9.300.000
202.442.592.547 145.605.978.514 89.240.000.000 207.343.357.248 126.475.149.052 82.993.200.000
1.385.733 223 57.468 38.320 814.256 50 1.975 (580) 140
12.366.277.232 1.986.906 512.843.093 341.967.503 7.266.423.310 446.200 17.628.111 (5.175.920) 1.249.360 20.503.645.798
KEWAJIBAN BERSIH
874.603.923.159
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: a. Pada tanggal 2 Juli 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bonet Utama dimana Perusahaan membeli jasa link internet termasuk dengan penyewaan ruang server dan fasilitas pendukung lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juli 2009 sampai Perusahaan menghentikan masa berlangganan. b. Pada tanggal 2 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Acer Indonesia (”Acer“), dimana Perusahaan ditunjuk untuk memasarkan dan menjual produk-produk Acer di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Juni 2009 sampai dengan tanggal 2 Juni 2010. Berdasarkan Amandemen Pertama tertanggal 2 Juni 2010 Perusahaan dan Acer telah sepakat untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian untuk periode 12 bulan yang akan berakhir 2 Juni 2011. c. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pendaftaran dan Penjualan Produk PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) tanggal 12 Mei 2004, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali dan diperpanjang sampai dengan tanggal 1 Desember 2012. d. Pada tanggal 27 Agustus 2010 Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan PT. Asuransi Adira Dinamika dalam rangka kerjasama penyediaan asuransi telepon seluler untuk telepon seluler yang dijual melalui Perusahaan. Jangka waktu nota kesepakatan ini adalah tiga (3) bulan sejak tanggal ditandatangani.
37
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN) e. Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (“Telkom”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai dealer resmi untuk mendistribusikan Kartu Flexi Trendy di Divisi Regional (Divre) III (Jawa Barat dan Banten), Divre IV (Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Divre VII (Bali, Makassar, Pare-pare dan Kendari) pada tahun 2006, Divre VI (Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Tengah dan Kalimantan Timur bagian Utara) pada tahun 2007, Divre II (Jakarta) pada tahun 2008 dan Divre I (Medan) pada tahun 2009. Perjanjian-perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali sebagai berikut: §
Pada tanggal 3 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perubahaan dan Pernyataan Kembali Terhadap Perjanjian Kerjasama dengan Telkom Commerce Regional VII Divisi Telkom Flexi. Jangka waktu Perjanjian terhitung 3 Maret 2010 dan berakhir tanggal 31 Desember 2010.
§
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Telkom Divre III Bandung. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.
§
Pada tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perubahaan dan pernyataan kembali dengan Telkom Divre VI Kalimantan. Perjanjian tersebut berlaku selama sepuluh (10) bulan sejak tanggal 1 April 2009 sampai dengan tanggal 31 Januari 2010. Perusahaan telah menerima side letter mengenai perpanjangan perjanjian ini sampai dengan tanggal 31 Maret 2010.
§
Pada tanggal 3 Februari 2010, Perusahaan menandatangani Perubahaan serta Pernyataan Kembali Terhadap Perjanjian Kerjasama dengan Commerce Area IV Divisi Telkom Flexi. Jangka waktu Perjanjian tersebut selama empat belas (14) bulan sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.
§
Pada tanggal 7 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Amandemen Kesatu Terhadap Perubahan dan Pernyataan Kembali Kerjasama dengan Telkom Commerce Regional I Medan. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak tanggal 1 April 2010 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011.
§
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Commerce Regional V Jatim, Divisi Telkom Flexi., Jangka waktu Perjanjian ini selama duabelas (12) bulan terhitung 1 April 2010 dan berakhir tanggal 31 Maret 2011.
f. Pada tanggal 18 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Excelcomindo Pratama, Tbk (“XL”), dimana Perusahaan akan membeli aset ritel XL dan menjual produk proXL di outlet ritel Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku efektif untuk jangka waktu tiga (3) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian berlangganan layanan Pro-XL paska bayar secara korporasi tanggal 12 Maret 2004, Perusahaan dapat mengakses layanan GSM-XL yang mencakup network coverage kartu SIM Pro-XL yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari. Perjanjian ini berlaku selama dua belas (12) bulan dan berakhir dalam hal XL memutuskan perjanjian atau pada saat berakhirnya masa kontrak .
38
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN) Pada tanggal 25 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan XL, dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjual produk XL melalui saluran distribusi OkeShop. Perjanjian ini terakhir diamandemen tanggal 9 Juni 2009. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan akan ditinjau kembali setiap tiga (3) bulan. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak. Selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama XL Centre Outlet untuk area-area yang disepakati bersama. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak ditandatanginya dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan XL pada tanggal 2 Pebruari 2009, XL sepakat untuk memasarkan produknya melalui saluran penjualan milik Perusahaan yaitu Cluster JAKTIM-03. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan, sejak tanggal 1 Pebruari 2009 sampai dengan tanggal tanggal 31 Januari 2010 dan akan ditinjau setiap tiga (3) bulan oleh XL. Selama tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama distribusi produk XL untuk seluruh saluran pemasaran dan outlet Trikomsel sesuai dengan area-area yang telah ditentukan XL yaitu Jakarta Timur, Pekan Baru dan Kupang. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanginya dan dapat otomatis diperpanjang untuk dua belas (12) bulan berikutnya. g. Berdasarkan Perjanjian kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal 29 Juni 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan dua belas (12) bulan. Perjanjian tersebut masih dalam proses perpanjangan h. Pada tanggal 23 April 2009, Perusahaan menandatangani amandemen pertama perjanjian M TopUp Coorperation dengan M Cashback Indonesia (MCI) untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sebelumnya yang ditandatangani pada tanggal 18 Mei 2007. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatangani sampai dengan diakhirinya perjanjian oleh pihak yang bersangkutan. i.
Pada tanggal 1 Pebruari 2008, Indosat menunjuk Perusahaan sebagai dealer ritel untuk menjual produk Indosat. Penjualan tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Pebruari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009. Pada tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan dan Indosat telah menandatangani perjanjian penjualan dealer ritel untuk periode tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.
j.
Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan PT Indosat Mega Media pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai dealer untuk menjual produk IM2 dan IM2 truff melalui jaringan outlet Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai dengan satu (1) tahun.
k.
Pada tanggal 10 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi SucofindoSurveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.
39
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN) l.
Pada tanggal 4 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Unit Gedung Perkantoran Equity Tower dengan PT Graha Sampoerna, pihak ketiga, dengan harga beli keseluruhan sebesar $AS3.850.500, yang dicicil dalam waktu dua puluh empat (24) bulan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diharuskan membayar uang muka sebesar $AS1.084.895 dan cicilan bulanan sebesar $AS104.990 untuk tiga (3) bulan pertama, $AS103.900 untuk dua puluh (20) bulan berikutnya dan $AS102.635 untuk bulan terakhir yang dibuat oleh Notaris Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H., No. 4. Serah terima atas Unit Perkantoran tersebut telah dilakukan berdasarkan Berita Acara Penyerahan Unit Perkantoran tanggal 30 April 2010.
m. Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa Retailindo Tbk (“Alfa”). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang secara konsinyasi kepada Alfa dan Alfa akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Perjanjian tersebut masih berlaku dan perpanjangannya sedang dalam proses. n. Berdasarkan Master Agreement antara Perusahaan dengan Citibank N.A. tanggal 25 Oktober 2007, pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani kontrak transaksi forward dengan jumlah keseluruhan sebesar $AS10.000.000, dimana sebesar $AS5.000.000 pertama akan jatuh tempo pada tanggal 14 Nopember 2008 (transaksi forward satu (1) bulan) dengan kurs Rp9.980 per $AS1, dan sisanya sebesar $AS5.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2008 (transaksi forward dua (2) bulan) dengan kurs Rp10.040 per $AS1. Atas transaksi forward tersebut, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp12.475.000.000 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Rugi Selisih Kurs dan Beban Swap - Bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Selama tahun 2009, Perusahaan tidak melakukan transaksi forward dengan Citibank N.A. o. Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony Ericsson Mobile Communications AB (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut. p. Pada tanggal 1 Juli 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan Sony Ericsson, dimana Perusahaan akan menawarkan jasa purna jual atas produk Sony Ericsson. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 1 Juli 2006 dan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun berikutnya, kecuali apabila ada perjanjian tertulis dari salah satu pihak untuk membatalkan perjanjian tersebut. q. Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd. (“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Pebruari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. r.
Pada tanggal 15 September 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Sitcomindo berkenaan dengan penjualan aset yang digunakan untuk pelayanan purna jual telepon selular Nokia sebesar Rp10.619.476.000. Pengalihan aset tersebut telah dinilai oleh KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan berdasarkan laporannya tertanggal 28 Agustus 2009.
40
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 23. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (LANJUTAN) s.
Pada tanggal 1 Pebruari 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Mobile-8 Telecom (“Mobile-8”) dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor untuk mengembangkan sistem dan teknologi eletronik dalam rangka penyelenggaraan transaksi E-Reload. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal 1 Pebruari 2010 dan Perusahaan masih memproses perpanjangan perjanjian.
t.
Pada tanggal 16 Nopember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) untuk memperoleh fasilitas treasury sebesar $AS2.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum menggunakan fasiltas tersebut.
u. Pada tanggal 10 Juni 2010, Trikomsel Pte Ltd, anak perusahaan menanda tangani Perjanjian Master Purchase Agreement dengan Sony Ericsson. 24. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. a. Informasi Segmen Primer Perusahaaan terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 3 (tiga) segmen usaha utama, yaitu telepon selular, voucher isi ulang serta content dan lain-lain. Informasi mengenai segmen usaha primer tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2010
Telepon Selular Penjualan Bersih Pihak Ketiga Jumlah Penjualan Bersih Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
3.178.081.938.622
618.681.676.410
22.488.235.475
3.819.251.850.507
3.178.081.938.622
618.681.676.410
22.488.235.475
3.819.251.850.507
507.735.031.240
13.772.898.503
12.074.938.080
533.582.867.824
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
245.569.840.565
Laba Usaha
288.013.027.258
Beban Lain-lain, bersih
74.287.143.727
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
213.725.883.531
Beban Pajak Penghasilan Badan, bersih
56.773.583.699
Hak Minoritas Atas Rugi Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi Laba Bersih
495 156.952.300.327
Jumlah Aktiva
2.337.164.017.041
Jumlah Kewajiban
1.529.876.408.252
Penyusutan dan Amortisasi
20.505.199.162
Pengeluaran untuk Barang Modal
44.538.632.259
41
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 24. INFORMASI SEGMEN (LANJUTAN) 30 September 2009
Telepon Selular Penjualan Bersih Pihak Ketiga Jumlah Penjualan Bersih Hasil Segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
Jumlah
3.004.349.361.391
1.021.694.484.221
60.899.623.427
4.086.943.469.039
3.004.349.361.391
1.021.694.484.221
60.899.623.427
4.086.943.469.039
363.530.526.217
18.877.512.875
34.200.625.442
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
416.608.664.534 (210.565.402.021)
Laba Usaha
206.043.262.513
Beban Lain-lain, bersih
(76.634.604.155)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan
129.408.658.358
Beban Pajak Penghasilan Badan, bersih
(38.597.974.600)
Laba Bersih
90.810.683.758
Jumlah Aktiva
1.727.568.216.326
Jumlah Kewajiban
1.065.538.995.160
Penyusutan dan Amortisasi
27.621.539.076
Pengeluaran untuk Barang Modal
17.642.314.086
b. Informasi Segmen Sekunder Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan saluran distribusi per tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Penjualan bersih Penjualan Dealer Penjualan Eceran Anak Usaha
2.171.345.081.095 938.374.035.984 709.532.733.428
2.654.094.172.188 1.036.655.362.328 396.193.934.523
Jumlah
3.819.251.850.507
4.086.943.469.039
25. KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia maupun secara global di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak lain, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan.
26. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: 42
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 26. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (LANJUTAN) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. c.
PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
d. PPSAK 5 “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: e. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. f.
PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
g.
PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
h.
PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
i.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
43
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah) (Tidak Diaudit) 26. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (LANJUTAN) j.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi yang memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
l.
ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang. Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
44