PT Trikomsel Oke Tbk. dan entitas anak Laporan keuangan konsolidasian untuk Periode tiga Bulan yamg berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011(tidak diaudit) serta posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (diaudit)
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 31 MARET 2011 SERTA POSISI KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2011
Daftar Isi
Halaman
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian...................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian…………………………………………………..
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian……..…………………………………….…..…………
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian……...….….….……………………………………………………
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian………………………………....…..……………..
8-57
Laporan Posisi Keuangan - Entitas Induk……………………………………………………….......
Appendix 1 - 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif - Entitas Induk…………………………………………….........
Appendix 3
Laporan Perubahan Ekuitas - Entitas Induk………………………………………………...............
Appendix 4
Laporan Arus Kas - Entitas Induk……………………..……………………………………..............
Appendix 5
***************************
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Maret 2012 (Tidak diaudit)
Catatan ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga – setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp5.446.723.128, pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai persediaan sebesar Rp5.230.487.093 pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka Pihak berelasi Pihak ketiga Aset lancar lainnya - neto
2d,2e,5,26 6,25,29 2f,26
110.886.648.571
132.561.021.568
245.564.290.728
267.515.602.345
2d,2f,6,12 29
1.194.955.405.615 34.774.454.513
996.469.291.089 66.964.543.631
936.336.688.381 39.696.511.899 9.497.680.879
779.647.407.308 42.872.343.605 -
1.289.496.289.265 -
1.406.150.233.094 22.310.061.168
3.861.207.969.851
3.714.490.503.808
2l,14f
4.744.627.317
4.431.754.122
2i,9 2c,10 14d 2e,2p,11
80.576.924.106 3.059.985.542 6.865.529.164
78.971.970.543 5.650.766.603 7.029.349.793
95.247.066.128
96.083.841.061
3.956.455.035.980
3.810.574.344.869
2g,7,12 2h 8 2f,26 30
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp63.405.996.607, dan Rp60.446.862.499 tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2011 Investasi pada perusahaan asosiasi Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya - neto
31 Desember 2011 (Diaudit)
TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Maret 2012 (Tidak diaudit)
Catatan
31 Desember 2011 (Diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank - pihak ketiga Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian lancar utang pembelian kendaraan - pihak ketiga Liabilitas jangka pendek lainnya Pihak ketiga
2d,12,26,29 2d,13, 26,29 2f,26 14a 15 2d 29
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian lancar - pihak ketiga Utang sewa pembiayaan
2n,16 2l,14f
2.549.018.227.349
2.399.351.172.297
141.549.782.490 51.351.349.485 10.614.023.813
234.341.471.165 41.834.002.476 13.339.467.319
205.624.207
219.602.746
13.489.089.439
12.257.342.706
2.766.228.096.783
2.701.343.058.709
16.679.906.568 -
15
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS
16.679.906.568) -
-
38.844.158
16.679.906.568
16.718.750.726
2.782.908.003.351
2.718.061.809.435
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Maret 2012 (Tidak diaudit)
Catatan EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada 2012 dan 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Tambahan modal disetor - neto Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
31 Desember 2011 (Diaudit)
17 2m
445.000.000.000 50.992.584.389
445.000.000.000 50.992.584.389
2d
(2.481.880.474)
(3.055.234.759)
18
3.000.000.000 677.036.289.081
3.000.000.000 596.575.125.475
1.173.546.992.995 39.633
1.092.512.475.105 60.329
TOTAL EKUITAS
1.173.547.032.629
1.092.512.535.434
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.956.455.035.980
3.810.574.344.869
Jumlah Ekuitas teratribusi kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2012 (Tidak diaudit)
31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
PENDAPATAN NETO
2f,2o,20,25
1.978.236.299.712
1.467.308.938.887
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2f,2o,20,25
1.711.284.219.209
1.282.581.084.576
266.952.080.503
184.727.854.311
42.452.914.850 63.795.675.026 (516.273.758) 169.880.313
33.584.777.544 43.988.149.095 (149.129.439) 172.248.808
161.049.884.072
107.131.808.303
109.121.886 (50.219.842.475) (2.590.781.061)
112.078.271 (31.159.618.207) (1.271.280.749)
108.348.382.422
74.812.987.618
(28.200.112.707) 312.873.195
(19.007.090.229) 243.342.011
Beban pajak penghasilan badan - neto
(27.887.239.513)
(18.763.748.218)
LABA TAHUN BERJALAN
80.461.142.910
56.049.239.400
80.461.163.606
56.049.249.535
(20.696)
(10.135)
80.461.142.910
56.049.239.400
Pendapatan (beban) komprehensif lainnya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
573.354.285
2.083.925.414
Total laba (rugi) komprehensif lainnya – neto setelah pajak
573.354.285
2.083.925.414
81.034.497.195
58.133.164.814
LABA KOTOR Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
2o,2p,22,25 2o,2p,23,25 10,15
LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas laba entitas asosiasi neto
24 2c
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN Kini Tangguhan
2l,14b,14e 14f
Diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendalian
__________
2b
LABA TAHUN BERJALAN
Total laba komprehensif selama tahun berjalan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah) (tidak diaudit)
Catatan
Diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendalian
LABA PER SAHAM DASAR
2b
2r,19
31 Maret 2012 (Tidak diaudit)
31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
81.034.517.892
58.133.174.949
(20.697)
(10.135)
81.034.497.195
58.133.164.814
18
13
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
-
2b
-
2b
445.000.000.000
-
19 19
445.000.000.000
-
19 19
445.000.000.000
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
50.992.584.389
-
-
50.992.584.389
-
-
50.992.584.389
Tambahan Modal Disetor
(2.481.880.474)
-
573.354.285
-
(3.055.234.759)
1.340.228.969 -
-
(4.395.463.728)
3.000.000.000
-
-
3.000.000.000
-
1.000.000.000 -
2.000.000.000
Telah Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
677.036.289.081
80.461.163.606
-
596.575.125.475
303.008.727.022
(1.000.000.000) (66.750.000.000)
361.316.398.453
Belum Ditentukan Penggunaannya
6
Sub Total
1.173.546.992.996
573.354.285 80.461.163.606
-
1.092.512.475.105
1.340.228.969 303.008.727.022
(66.750.000.000)
854.913.519.114
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Saldo tanggal 31 Maret 2012
Pembentukan cadangan umum Pembagian dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba neto tahun 2012
Saldo tanggal 31 Desember 2011
Pembentukan cadangan umum Pembagian dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba neto tahun 2011
Saldo tanggal 31 Desember 2010
Catatan
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah) (tidak diaudit)
81.026
20.697
-
60.329
14.500
-
45.829
Kepentingan Non-Pengendali
1.173.547.074.022
573.354.285 80.461.184.303
-
1.092.512.535.434
1.340.228.969 303.008.741.522
(66.750.000.000)
854.913.564.943
Jumlah Ekuitas
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan
31 Maret 2012 (Tidak diaudit)
31 Maret 2011 (Tidak diaudit)
1.801.701.496.803 (1.839.703.666.690) (44.577.431.917) (62.433.017.283)
1.568.311.382.904 (1.512.321.817.744) (27.415.949.887) (126.103.337.952)
Kas digunakan untuk operasi Pembayaran pajak penghasilan badan
(145.012.619.087) (5.391.742.918)
(97.529.722.679) (25.850.296.810)
Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
(150.404.362.005)
(123.380.019.489)
109.121.886 263.886.364 (5.166.611.351)
112.078.271 104.760.000 141.860.283 (6.007.056.404)
(4.793.603.101)
(5.648.357.850)
2.104.047.702.423 (1.965.969.119.300) (8.793.649.185) (52.822.697)
1.015.876.834.336 (826.724.495.875) (8.404.510.327) (47.799.353)
129.232.111.241
180.700.028.781
(25.965.853.865)
51.671.651.442
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran beban operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga Hasil penjualan aset tetap Penurunan investasi jangka pendek Perolehan aset tetap Uang muka pembelian aset tetap
10 10
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran beban keuangan Pembayaran utang pembiayaan kendaraan Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
5
102.517.249.010
75.472.256.784
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5
76.551.395.145
127.143.908.226
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas dan setara kas Cerukan
110.886.648.571 (34.335.253.426)
157.328.316.320 (30.184.408.094)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
76.551.395.145
127.143.908.226
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
7
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trikomsel Oke Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Indrawati Tanuwidjaja, S.H., No. 11 tanggal 21 Agustus 1996. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-9342.HT.01.01.Th.96 tanggal 7 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 9342, dari Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 19 November 1996. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 tanggal 22 April 2009 sehubungan dengan perubahan modal ditempatkan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar No. AHU-AH.01.10-08859 tertanggal 29 Juni 2009 dan diumumkan dalam Tambahan No. 226 dari Berita Negara Republik Indonesia No 32 Tanggal 20 April 2010. Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi, yang mencakup telepon selular, aksesoris, suku cadang, kartu telepon pra bayar dan pasca bayar, gadget, serta jasa yang terkait dengan telekomunikasi dan multimedia. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tanggal 21 Agustus 1996. Kantor Perusahaan berkedudukan di Equity Tower Lantai 30, SCBD Lot 9, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan masing-masing 795 dan 818 toko. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-2475/BL/2009 tanggal 31 Maret 2009, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebanyak 450.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp225 per saham. Pada tanggal 14 April 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, berdasarkan surat No. S-01871/BEI.PSJ/04-2009 tanggal 7 April 2009.
c. Entitas anak Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki Entitas anak dengan kepemilikan hak suara langsung lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Nama Entitas anak
Trikomsel Pte. Ltd.
PT Okeshop*
Domisili
Singapura
Indonesia
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi Secara Komersial
Persentase Kepemilikan
Distribusi penjualan telepon selular
25 November 2008
100,00% 100,00%
Perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya
-
99,9992% 99,9992%
2011
2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 2012
2011
140.375.056.498
76.185.996.890
4.075.216.810
6.662.305.927
*) sampai dengan tanggal 31 Maret 2012, PT Okeshop belum beroperasi secara komersial, tetapi telah memiliki perusahaan asosiasi, yaitu PT Mobile World Indonesia yang telah beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2010.
8
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: Kindarto Kohar : Glenn T. Sugita : Christine Barki : Suryatin Setiawan
Dewan Direksi President Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
: Sugiono Wiyono Sugialam : Ellianah Wati Setiady : Djoko Harijanto : Juliana Julianti Samudro : Ronald Sutardja : Desmond Previn
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Suryatin Setiawan : Felix Kristani : Lely Setyaningsih Kwik
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5. Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah Juliana Julianti Samudro Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Entitas anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 masing-masing sebesar Rp219.839.874 dan Rp2.623.265.044. Sedangkan gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp219.839.874 dan Rp2.224.827.442. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011, Perusahaan dan Entitas anak mempunyai karyawan tetap masing-masing sebanyak 724 dan 715 orang (tidak diaudit). 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING YANG SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang digunakan oleh Perusahaan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan BAPEPAM-LK, yaitu Peraturan No.VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang ”Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-554 tentang ”Perubahan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 dan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tentang ”Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik”. Laporan keuangan Entitas anak, Trikomsel Pte. Ltd., Singapura disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Singapura. Untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas anak tersebut telah terlebih dahulu disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
9
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011). PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan konsolidasian, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan konsolidasian, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Laporan arus kas konsolidasian, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No.2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: • •
Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian. Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
b. Prinsip Konsolidasian Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
10
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan) PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan termasuk pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham. Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas anak: • • • • • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan; mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
11
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Penyertaan saham dengan pemilikan sebesar 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase kepemilikan sejak tanggal pendirian serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas. d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 1 British Pound 1 Euro Eropa 1 Dolar Australia 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Ringgit Malaysia 1 Yuan China 1 Dolar Hong Kong 1 Baht Thailand
31 Maret 2011
14.670 12.259 9.555 9.180 7.309 2.996 1.458
14.026 12.317 9.001 8.709 6.906 2.879 1.328
1.182
1.118
298
287
e. Kas dan Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan. Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan sejak tanggal penempatan dan dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - neto - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan, tapi tidak melebihi satu (1) tahun, diklasifikasikan sebagai akun “Investasi Jangka Pendek” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
12
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika pihak tersebut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas anak; memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak; merupakan personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas anak atau entitas induk dari Perusahaan; merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan (yang artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain); merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Perusahaan dan Entitas anak merupakan anggotanya); bersama-sama dengan Perusahaan dan Entitas anak, merupakan ventura bersama dari suatu pihak ketuga yang sama; merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas anak atau entitas asosiasi dari ventura Perusahaan danEntitas Anak; merupakan suatu program imbalan paska kerja yang ditujukan bagi karyawan dari Perusahaan dan Entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas anak; dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a-c di atas); dan terdapat pengaruh signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a di atas)
Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. g. Persediaan Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
13
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. j. Sewa Perusahaan dan Entitas anak membukukan aktifitas sewa mereka sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasional. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan sebagai lessee i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Perusahaan dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Entitas anak diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. l. Pajak Penghasilan Badan Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
14
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan-perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
m. Tambahan modal disetor - neto Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut. n. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja Karyawan”. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi (service warranty) diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar selisih antara jumlah penjualan konsinyasi kepada pelanggan, dengan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terutang kepada pemilik (consignor). Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
15
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
Laba per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba neto per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 berjumlah 4.450.000.000 (Catatan 17).
q.
Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), ‘’Segmen Operasi’’. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain.
r.
Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen. Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. i.
Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
16
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
Aset Keuangan Pengakuan awal (lanjutan) Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya, yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: •
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi (lanjutan) Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak. Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
•
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas anak mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat netonya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
17
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. •
Aset keuangan tersedia untuk dijual Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai investasi jangka pendek yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual
ii.
Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup utang bank, utang usaha, biaya masih harus dibayar, pinjaman dan liabilitas keuangan lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: •
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
•
Utang dan pinjaman Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
18
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv.
Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrument keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
v.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
vi.
Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. •
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan dan Entitas anak mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi menggunakan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
19
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas anak memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas anak secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas anak secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. viii. Instrumen keuangan derivatif Perusahaan dan Entitas anak terlibat dalam transaksi derivatif antara lain transaksi berjangka (forward), jika diperlukan, untuk tujuan pengelolaan eksposur nilai tukar yang berasal dari pinjaman dan utang Perusahaan dan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif ini tidak dirancang untuk memenuhi syarat hubungan lindung nilai dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal dimana kontrak derivatif tersebut diadakan dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan ketika nilai wajarnya positif dan sebagai liabilitas keuangan ketika nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dicatat secara langsung sebagai laba atau rugi. Aset dan liabilitas derivatif, jika ada, disajikan masing-masing dalam aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utama pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang menampilkan penyajian yang tepat dari seluruh arus kas di masa datang atas instrumen tersebut secara keseluruhan.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
20
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2r. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk piutang usaha. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9. Pajak Penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
21
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Penyisihan atas penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi total yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7. 4. ENTITAS ANAK Trikomsel Pte. Ltd., Singapura Pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan mengakuisisi 100% saham Trikomsel Pte. Ltd., perusahaan di Singapura, yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan telepon selular, dengan harga perolehan sebesar nilai buku yaitu SGD1 dari Bapak Sugiono Wiyono Sugialam, yang merupakan presiden direktur dan pemegang saham perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor di Trikomsel Pte. Ltd. sebesar SGD1.299.999 sehingga investasi Perusahaan menjadi sebesar SGD1.300.000. Pada tahun 2011, Entitas anak, Trikomsel Pte. Ltd., Singapura telah membayar dividen interim one-tier tax exempt sebesar $AS4.425.000 (senilai Rp40,17 miliar). PT Okeshop Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., No. 1 tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendirikan PT Okeshop (OkeShop), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon, telepon selular beserta asesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU57725.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 25 November 2009. Modal yang telah disetor sebesar Rp25.000.000 berasal dari Perusahaan dan PT Delta Sarana Pradana (DSP) masing-masing sebesar Rp24.975.000 atau dan Rp25.000, sehingga kepemilikan Perusahaan dan DSP masing-masing sebesar 99,90% dan 0,10%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, OkeShop belum beroperasi secara komersial. Pada tanggal 8 Februari 2010 dan 17 Maret 2010, Perusahaan telah mengirimkan laporan keterbukaan informasi kepada Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan pembentukan Entitas anak, OkeShop, dimana Perusahaan masih melakukan study sehubungan pendirian OkeShop.
22
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. KAS DAN SETARA KAS 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Kas Rupiah Dolar Singapura (SGD3.959 dan SGD4.641 pada tahun 2012 dan 2011) Dolar Amerika Serikat ($AS8.365 dan $AS8.365 pada tahun 2012 dan 2011) Yuan China (CNY13.824 pada tahun 2012 dan 2011) Peso Filipina (PHP38.420 dan PHP17.420tahun 2012dan 2011) British Pound (GBP 519 dan GBP1.119 pada tahun 2012 dan 2011) Yen Jepang (JPY50.352 dan JPY10.000 pada tahun 2012 dan 2011) Dolar Taiwan (TWD11.617 pada Tahun 2012 dan 2011) Baht Thailand (THB11.200 pada tahun 2012 dan 2011) Dolar Australia (AUD161 dan AUD431 pada tahun 2012 dan 2011) Ringgit Malaysia (MYR436 pada tahun 2012 dan 2011) Dong Vietnam (VND671.000 pada tahun 2012 dan 2011) Dolar Hong Kong (HKD162 dan HKD7.718 pada tahun 2012 dan 2011)
Bank - pihak ketiga Rupiah Standard Chartered Bank Indonesia PT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Mega Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Citibank N.A., Jakarta J.P. Morgan Chase Bank, N.A PT Bank Permata Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Mutiara Tbk. Bank of Tokyo Mitsubhisi UFJ PT Bank Rabobank International Indonesia
23
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
1.967.344.058
15.370.238.049
28.952.339
32.367.719
27.650.894
75.854.545
20.161.751
19.894.948
8.210.930
3.603.240
7.610.264
15.628.255
5.627.367
1.168.032
3.480.337
3.480.337
3.332.784
3.198.776
1.538.433
3.966.353
1.306.084
1.243.875
288.530
288.530
191.178
9.006.971
2.075.694.949
15.539.939.630
23.120.382.481 3.805.009.452 3.565.730.362 3.119.157.782 2.170.771.217 879.921.927 770.072.047 757.893.553 418.814.343 332.785.308 263.535.815 245.022.154 204.658.217 196.807.093 138.603.401 56.142.201 23.775.022 13.196.050 1.197.236
957.235.481 9.877.286.025 11.562.811.362 1.698.829.130 1.360.777.209 1.441.386.927 1.404.750.303 967.811.175 818.733.075 2.853.281.177 132.200.058 415.517.313 184.853.002 15.447.145.211 1.777.234.023 31.466.939 24.070.608 13.214.050 1.364.419
40.083.475.661
50.969.967.487
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Dolar Amerika Serikat J.P. Morgan Chase Bank, N.A, indonesia ($AS2.696.374 dan $AS107.978 pada tahun 2012 dan 2011) Standard Chartered Bank, Indonesia ($AS2.585.208 dan $AS48.097 pada tahun 2012 dan 2011) UBS AG, Singapura ($AS594.572) PT Bank Internasional Indonesia Tbk. ($AS433.530 dan $AS235.980 pada tahun 2012 dan 2011) Standard Chartered Bank, Singapura ($AS344.399 dan $AS1.541.102 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank Central Asia Tbk. ($AS103.203 dan $AS1.026.334 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Indonesia ($AS 92.405 dan $AS2.609 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapura ($AS 50.776 dan $AS 1.121.257 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank Mutiara Tbk. ($AS48.142 dan $AS3.448 pada tahun 2012 dan 2011) Citibank N.A., Jakarta ($AS33.904 dan $AS13.930 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank ANZ Indonesia ($AS29.185 dan $AS2.182.923 pada tahun 2012 dan 2011) Bank of Tokyo Mitsubhisi UFJ, Indonesia ($AS23.000 dan $AS21.536 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. ($AS11.248 dan $AS11.265, pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank ICBC Indonesia ($AS10.695 dan $AS35.340 pada tahun 2012 dan 2011) Credit Suisse, Singapura ($AS8.106 dan $AS508.171pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank UOB Indonesia ($AS649 dan $AS661 pada tahun 2012 dan 2011)
Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura (SGD76.367dan SGD63.266 pada tahun 2012 dan 2011) PT Bank UOB Indonesia (SGD8.434 dan SGD47.521 pada tahun 2012 dan 2011) UBS AG, Singapura (SGD 35 pada tahun 2012 dan 2011)
Call deposit - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat UBS AG, Singapura ($AS38.149 dan $AS38.141 pada tahun
2012 dan 2011)
Time deposit - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS300.000 pada tahun 2012 dan 2011)
jumlah kas dan setara kas
24
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
24.752.713.779
979.147.496
23.732.207.696 5.458.170.960
436.142.236 -
3.979.801.361
2.139.868.998
3.161.584.748
13.974.710.397
947.400.143
9.306.800.793
848.273.402
23.708.830
466.127.077
10.167.562.738
441.941.173
31.267.008
311.242.575
126.226.923
267.913.985
19.794.746.036
211.136.512
195.286.997
103.258.109
102.152.290
98.182.303
320.465.931
74.409.592
4.608.094.628
5.954.607
5.752.196
64.860.318.022
62.211.933.497
701.052.365
441.236.003
61.641.612
331.435.895
256.489
245.289
762.950.466
772.917.187
105.706.744.149
113.954.818.171
350.209.473
345.863.767
350.209.473
345.863. 767
2.754.000.000
2.720.400.000
2.754.000.000
2.720.400.000
110.886.648.571
132.561.021.568
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Suku bunga tahun untuk call deposit yang ditempatkan pada Bank UBS AG, Singapura adalah sebesar 0,05% pada tahun 2012 dan 2011. Suku bunga tahun untuk Time deposit yang ditempatkan pada PT Bank Central Asia adalah sebesar 0,4%. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi. 6. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari piutang usaha dari pihak ketiga dan pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Rupiah: Pihak berelasi Pedagang eceran - PT Karyamegah Adijaya - PT Mobile World Indonesia - PT Central Tivi Digital - PT Global Teleshop
Pihak ketiga Pedagang eceran - Jakarta - Kota lain di Jawa - Luar Jawa PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Carrefour Indonesia PT Sony Ericsson Indonesia PT Hero Supermarket Tbk. Nokia Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Jumlah piutang usaha-Rupiah
140.001.920.731 46.046.362.025 35.764.525.840 23.751.482.132
153.899.237.509 71.514.971.225 20.522.981.128 21.578.412.483
245.564.290.728
267.515.602.345
305.454.107.451 59.867.434.011 48.551.915.135 7.917.420.069 7.591.998.219 2.462.352.810 2.305.098.935 1.963.943.225 27.241.863.241
255.621.481.187 94.583.669.777 71.469.753.828 11.587.140.772 13.141.664.324 2.486.303.677 3.597.931.630 1.958.575.876 25.197.994.697
463.356.133.096
479.644.515.768
708.920.423.824
747.160.118.113
132.285.773.700
144.387.179.620
105.290.010.000 51.272.686.800
41.894.160.000 -
44.882.167.500 44.773.155.000 43.759.224.000 34.146.478.800 30.358.260.000 28.942.245.000 26.713.800.000
58.072.605.500 -
21.751.069.050
1.029.218.000
20.319.930.000 19.812.735.000 19.750.311.000 18.286.560.000
139.575.856.150 -
Dolar Amerika Serikat : Pihak ketiga Orient Kingdom Holding, Ltd, Singapura ($AS14.410.215 dan $AS15.922.715 pada tahun 2012 dan 2011) Global Tradinglink Hongkong ($AS11.469.500 dan $AS4.620.000 pada tahun 2012 dan 2011) Pacific International Traders Pte Ltd ($AS5.585.260) Asia Pacific Intertrading Pte. Ltd. Singapura ($AS4.889.125 dan $AS6.404.125 pada tahun 2012 dan 2011) Universal Realm ($AS4.877.250) Hwee Brothers Innovation Ltd ($AS4.766.800) SSQ Global Corporation ($AS3.719.660) Skylay Innotech Pte Ltd ($AS3.307.000) Aire International Limited ($AS3.152.750) Winner Trading Enterprises ($AS2.910.000) Omni Potent, Hong Kong ($AS2.369.398 dan $AS113.500pada tahun 2012 dan 2011) Dictum International Corp., Hong Kong ($AS2.213.500 dan $AS15.392.132 pada tahun 2012 dan 2011) Star Holding Pte Ltd ($AS2.158.250) New Solutions Tech Pte Ltd ($AS2.151.450) Grand Renaissanse ($AS1.992.000)
25
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Dolar Amerika Serikat : Pihak ketiga Grand Trading Enterprise Ltd ($AS1.880.000) Unitrade Technologies Limited ($AS1.873.300) Waldorf General Ltd ($AS1.859.200) Action One Holding Pte Ltd ($AS1.377.150) Best Price Trading Enterprises ($AS1.162.000) Vikay International Pte Ltd ($AS1.095.600) Express Communication Pte Ltd ($AS730.400) Modern Access Technologies Inc. Singapura ($AS 139.153 dan $AS4.164.578 pada tahun 2012 dan 2011) Nokia Pte. Ltd., Singapura ($AS32.637 dan $AS143.976 pada tahun 2012 dan 2011) Fast Track Pte. Ltd., Singapura ($AS 31.940 dan $AS362.248 pada tahun 2012 dan 2011) Ora Pro Nobis, Hongkong ($AS4.627.250 pada tahun 2012) Wisdom Galaxy Malaysia ($AS4.545.000 pada tahun 2012) Rapid Jubilee Traders Hongkong ($AS827.163 pada tahun 2011) Golden Victory International Pte. Ltd., Singapura ($AS163.270 pada tahun 2011) HKM Corporation Ltd. Hongkong, ($AS137.255 pada tahun 2011) Lain-lain, masing-masing di bawah Rp1 milliar ($AS134.697 dan $AS171.791 pada tahun 2012 dan 2011) Total piutang usaha-Dolar Amerika Serikat
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
17.258.400.000 17.196.894.000 17.067.456.000 12.642.237.000 10.667.160.000 10.057.608.000 6.705.072.000
-
1.277.428.671
37.764.397.385
299.611.516
1.305.575.184
293.204.610 -
3.284.869.398 41.959.903.000
-
41.214.060.000
-
7.500.710.910
-
1.480.532.360
-
1.244.628.340
1.236.518.000
1.557.802.602
737.045.995.647
522.271.498.449
Total piutang usaha Dikurangi cadangan penurunan Nilai
1.445.966.419.471 (5.446.723.128)
1.269.431.616.562 (5.446.723.128)
Piutang usaha - neto
1.440.519.696.343
1.263.984.893.434
Seluruh piutang usaha di atas (kecuali piutang usaha dari Entitas anak tertentu ) digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan (Catatan 12). Analisis umur piutang usaha di atas pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Piutang Usaha 31 Maret 2012
(tidak diaudit)
31 Desember 2011 (diaudit)
31 Maret 2012 (tidak diaudit)
31 Desember 2011 (diaudit)
%
%
Lancar Telah jatuh tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari
1.325.755.483.511
739.365.032.871
91.69
58.24
102.136.363.331 7.237.078.532 10.837.494.097
482.719.695.768 30.982.372.534 16.364.515.389
7.06 0.50 0.75
38.03 2.44 1.29
Jumlah
1.445.966.419.471
1.269.431.616.562
100,00
100,00
26
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi cadangan penurunan nilai atas piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Saldo awal tahun Cadangan penurunan nilai Periode berjalan
5.446.723.128 -
3.610.037.724 1.836.685.404
Saldo Akhir periode
5.446.723.128
5.446.723.128
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang. 7. PERSEDIAAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Telepon selular Netbook/laptop,modem, dan printer Kartu perdana dan voucher isi ulang Aksesoris Suku cadang
727.824.080.144 164.930.286.648 30.968.015.508 16.776.153.973 1.068.639.201
525.453.661.012 207.423.570.859 36.008.467.037 14.995.905.064 996.290.429
Total persediaan Dikurangi cadangan atas penurunan nilai persediaan
941.567.175.474 (5.230.487.093)
784.877.894.401 (5.230.487.093)
Persediaan - neto
936.336.688.381
779.647.407.308
31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan
5.230.487.093 -
3.956.603.631 1.273.883.462
Saldo Akhir periode
5.230.487.093
5.230.487.093
Manajemen Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Persediaan di atas digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan (catatan 12). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar $AS22.000.000 (setara dengan Rp201.960.000.000 dan Rp199.496.000.000) pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
27
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8. UANG MUKA 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Pihak ketiga Pembelian Persediaan ($AS137.594.485 dan Rp 14.829.025.541 pada tahun 2011 dan $AS150.756.898 dan Rp24.599.317.233 pada tahun 2011) Lain-lain
1.277.946.394.261 11.549.895.004
1.391.662.863.944 14.487.369.150
Total pihak ketiga
1.289.496.289.265
1.406.150.233.094
Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka pembelian telepon selular merek Nokia, Sony Ericsson dan Blackberry dan voucher isi ulang. Pada tanggal 31 Maret 2012 tidak ada penempatan uang muka pada pihak berelasi. Uang muka pembelian persediaan di atas digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Perusahaan. 9. ASET TETAP 31 Maret 2012 (tidak diaudit)
Saldo Awal Mutasi 2012 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
Pengurangan
Selisih Kurs karena penjabaran laporan keuangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
2.822.000.000 2.344.611.351 -
140.439.579 462.664.754
-
358.508 222.146 -
42.309.764.508 92.448.347.005 9.224.809.200
5.166.611.351
603.104.333
-
580.654
143.982.920.713
3.417.740.831 50.863.636.560 6.165.485.108
503.314.959 2.649.616.971 215.617.984
78.131.743 331.650.188
-
144.374 221.751 -
3.921.200.164 53.435.343.540 6.049.452.904
Total akumulasi penyusutan
60.446.862.499
3.368.549.914
409.781.931
-
366.125)
63.405.996.607
Nilai buku neto
78.971.970.543
Total nilai perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
39.487.406.000 90.243.953.088 9.687.473.954
Penambahan
139.418.833.042
80.576.924.106
31 Desember 2011 (diaudit)
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Selisih Kurs karena penjabaran laporan keuangan
Saldo Akhir
Mutasi 2011 Nilai perolehan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
39.525.865.295 76.001.742.608 9.054.107.287
29.026.305 15.849.046.126 995.000.000
1.606.958.271 361.633.333
(67.485.600) -
122.625 -
39.487.406.000 90.243.953.088 9.687.473.954
Total nilai perolehan
124.581.715.190
16.873.072.431
1.968.591.604
(67.485.600)
122.625
139.418.833.042
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan
1.472.025.704 40.060.400.362 5.366.383.173
1.982.594.359 11.860.110.012 1.084.910.029
1.056.996.208 285.808.094
(36.879.232) -
122.394 -
3.417.740.831 50.863.636.560 6.165.485.108
Total akumulasi penyusutan
46.898.809.239
14.927.614.400
1.342.804.302
(36.879.232)
122.394
60.446.862.499
Nilai buku neto
77.682.905.951
78.971.970.543
28
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp3.368.549.914 dan Rp3.950.240.915 (Catatan 23). Perhitungan laba (rugi) atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Hasil penjualan Nilai buku neto Laba (rugi) atas penjualan aset tetap
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
263.886.364 193.322.403
104.760.000 239.691.765
70.563.961
(134.931.765)
Laba (rugi) atas penjualan aset tetap dicatat sebagai bagian dari akun “ Penghasilan (beban) operasi lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasian. Pada tanggal 31 Maret 2012, kendaraan Perusahaan senilai Rp765.000.000 digunakan sebagai jaminan atas utang pembiayaan kepada PT Bank Jasa Jakarta dan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket tertentu dari Asuransi Buana Independent, pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp765.000.000 selama 3 tahun. Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Jalan Mangga Dua adalah dalam bentuk “Hak Guna Bangunan (HGB)” yang berjangka waktu dua puluh (20) tahun dimana jatuh tempo terakhir pada tahun 2028. Hak atas bangunan Perusahaan yang terletak di Palembang Square dan WTC Serpong adalah dalam bentuk “Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun” tanpa jangka waktu tertentu. Berdasarkan kondisi aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012. Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dari PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga untuk periode yang berakhir 31 Maret 2012, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp27.178.825.000, yang berdasarkan pendapat manajemen Perusahaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. 10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Investasi pada perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 (tidak diaudit) Persentase Harga Kepemilikan Perolehan PT Mobile World Indonesia
33.33%
Total
Total
33.33%
Nilai Penyertaan
1.000.000.000
2.059.985.542
3.059.985.542
1.000.000.000
2.059.985.542
3.059.985.542
31 Desember 2011 (diaudit) Persentase Harga Kepemilikan Perolehan PT Mobile World Indonesia
Akumulasi Bagian Laba neto
Akumulasi Bagian Laba neto
Nilai Penyertaan
1.000.000.000
4.650.766.603
5.650.766.603
1.000.000.000
4.650.766.603
5.650.766.603
29
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H. No. 4 tanggal 21 Mei 2010, PT OkeShop, Entitas anak, mendirikan PT Mobile World Indonesia (MWI), yang bergerak dalam bidang perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesoris dan suku cadangnya. Pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU32716.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010. Modal yang telah disetor sebesar Rp3.000.000.000 berasal dari OkeShop, PT Erajaya Swasembada (EJS) dan PT Parastar Echorindo (PSE) masing-masing sebesar Rp1.000.000.000, sehingga kepemilikan OkeShop, EJS dan PSE masing-masing sebesar 33,33%. Rincian total aset, liabilitas, penjualan neto dan laba neto entitas asosiasi adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Total aset Total liabilitas Penjualan neto Laba neto
362.654.872.581 353.474.915.956 194.586.911.053 7.772.343.183
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) 235.793.557.844 218.841.258.036 1.254.266.895.977 5.700.032.231
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA - NETO 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Deposit sewa, telepon dan keamanan ($AS34.133, SGD1.000 dan Rp6.543.806.717 pada tahun 2012 dan $AS25.542, SGD1.000, dan Rp.6.929.040.441 pada tahun 2011)
6.865.529.164
7.029.349.793
Jumlah aset tidak lancar lainnya - neto
6.865.529.164
7.029.349.793
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Rupiah Club Deal dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp 12.656.441.457 dan Rp14.238.496.641 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011(catatan 12a)
1.050.343.558.543
954.761.503.359
Pinjaman modal kerja PT Bank UOB Buana Tbk-setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasikan sebesar Rp1.277.777.777 dan Rp1.444.444.444 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011(catatan 12b)
248.722.222.223
248.555.555.556
Pinjaman berjangka PT Bank Central Asia Tbk.-setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasikan sebesar Rp nil dan Rp93.750.000 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (catatan 12c)
65.000.000.000
64.906.250.000
Cerukan PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12c)
34.335.253.427
30.043.772.558
1.398.401.034.193
1.298.267.081.473
30
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Dolar Amerika Serikat Pinjaman berjangka PT Bank ANZ Indonesia ($AS28.462.124 dan $AS33.431.736setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp891.981.818 dan Rp456.731.250 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12e)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
260.390.313.748
302.543.754.405
Citibank, N.A ($AS10.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12f)
91.800.000.000
90.680.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Singapura ($4.750.000) (Catatan 12k)
43.605.000.000
-
Import Invoice Financing JP Morgan Chase Bank, N.A.,Jakarta ($AS33.613.202 dan $AS31.255.000 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12h)
308.569.194.360
283.420.340.000
Standard Chartered Bank, Jakarta ($A18.611.404 dan $AS16.818.989 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12g)
170.852.685.048
152.514.592.252
Club Deal ($AS15.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) (Catatan 12a)
137.700.000.000
136.020.000.000
137.700.000.000
135.905.404.167
1.150.617.193.156
1.101.084.090.824
2.549.018.227.349
2.399.351.172.297
Pinjaman modal kerja The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. ($AS15.000.000 setelah dikurangi biaya transaksiYang belum diamortisasi sebesar Rp nil dan Rp114.595.833 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember2011) (Catatatan 12d)
Jumlah utang bank
Informasi sehubungan dengan utang bank yang diperoleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Pada tanggal 10 Maret 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas dengan bank- bank sebagai berikut, yaitu PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan Citibank N.A, Jakarta Branch. (selanjutnya disebut ”Bank“), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perusahaan dan pelunasan utang bank yang telah ada. Fasilitas tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp1.065.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS15.000.000. Utang atas fasilitas ini dibayar 3 (tiga) bulan dari tanggal penarikan dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas - fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk 2 (dua) tahun berikutnya.
Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan termasuk juga Entitas anak untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: 1. 2. 3. 4.
Memperoleh pinjaman baru; Memberikan pinjaman kepada pihak lain; Peleburan, pemisahan, penggabungan, atau rekonstruksi Perusahaan; Memberikan jaminan kepada pihak lain.
31
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari PT Bank ANZ Panin pada tanggal 18 April 2011. Per 31 Desember 2011, komitmen, hak dan liabilitas Tranche A senilai Rp90.000.000.000 kepada Citibank telah beralih kepada PT Bank ICBC Indonesia. Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan uang muka – pembelian persediaan.
b.
Pada tanggal 25 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan UOBI dimana Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Revolving dengan pagu kredit maksimum sebesar Rp250.000.000.000 yang digunakan untuk membiayai keperluan modal kerja dan kebutuhan pendanaan Perusahaan. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange Line yang terdiri dari Tom, Spot, Forward, Interest Rate Swap dan Cross Currency Swap dengan batas penggunaan maksimum sebesar $AS70.000.000. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari UOBI sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain 1.
Melakukan perubahan atas jenis/sifat, karakteristik dan operasional usaha yang sedang dijalankan perusahaan.
2.
Melakukan aktivitas usaha selain dari yang disebutkan dalam anggaran dasar Perusahaan pada saat penandatanganan akta ini termasuk tapi tidak terbatas melakukan investasi dalam bentuk apapun juga selain usaha utama (core business) Perusahaan.
3.
Membagikan dividen kepada pemegang saham kecuali pembayaran dividen yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas kepada peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
4.
Melakukan perubahan anggaran dasar Perusahaan, struktur perusahaan, formasi subsidiari, joint venture yang dapat memberikan efek yang mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam memenuhi pembayaran kembali fasilitas kredit.
Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari PT Bank ANZ Indonesia pada tanggal 18 April 2011.
c.
Perusahaan memiliki perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 2 tanggal 10 Mei 2006 dan Perubahan Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 8 Desember 2006, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA yang mencakup fasilitas kredit lokal (rekening koran), serta fasilitas Omnibus Sight Letters of Credit (“L/C”) dan Trust Receipt (“T/R”) atau Usance Payable at Sight L/C (“UPAS”). Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 27 tanggal 27 Juli 2010, BCA mengurangi jumlah pokok pemberian fasilitas Omnibus L/C, TR dan SLBC menjadi sebesar $AS3.000.000. Fasilitas tersebut diatas berlaku sejak 10 Mei 2010 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2011. Sehubungan dengan pendirian PT Okeshop, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 25 Maret 2010.
32
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Berdasarkan amandemen perjanjian kredit yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 15 tanggal 14 Juli 2011, fasilitas tersebut di atas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2012 Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
Memperoleh pinjaman/kredit baru; Meminjamkan uang kepada pihak lain (selama tidak melebihi 15% ekuitas); Melakukan transaksi di luar praktek yang ada; Mengajukan permohonan pailit; Melakukan investasi, penyertaan, atau membuka usaha baru; Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau kekayaan utama; Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran; Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris serta para pemegang saham.
Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan. d.
Pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Revolving Facility Agreement, dengan sindikasi bankbank, yaitu Citigroup Global Markets Asia Ltd., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.) (selanjutnya disebut “Bank’’), dengan Citicorp International Limited sebagai facility agent dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai security agent. Utang bank sindikasi tersebut terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000. Utang bank sindikasi ini dibayar tiga (3) bulan dari tanggal penarikan utang dan bersifat revolving sampai dengan jangka waktu fasilitas pinjaman, dimana fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam tiga (3) tahun dan dapat diperpanjang untuk dua (2) tahun berikutnya. Pada tanggal 12 Februari 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian utang bank sindikasi sehubungan dengan Revolving Facility Agreement. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, utang bank sindikasi yang terdiri dari Tranche A yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit sebesar Rp480.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS27.000.000 berubah menjadi Tranche A1 dan Tranche A2 yang merupakan fasilitas berdenominasi Rupiah dengan maksimum pagu kredit masing-masing sebesar Rp480.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 dan Tranche B yang merupakan fasilitas berdenominasi Dolar Amerika Serikat dengan maksimum pagu kredit sebesar $AS25.000.000. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Memperoleh pinjaman baru atau memberikan pinjaman kepada pihak lain; - Memberikan jaminan kepada pihak lain; - Mendirikan atau mengakuisisi Entitas anak diatas $AS2.000.000 untuk satu (1) Entitas anak atau secara keseluruhan diatas $AS10.000.000.
e.
Pada tanggal 5 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”), yang diaktakan oleh Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., No. 14/L/III/2009 pada tanggal yang sama, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas revolving working capital dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS20.000.000 yang terdiri dari: working capital dengan pagu kredit sebesar $AS20.000.000 dan trade facility dengan pagu kredit sebesar $AS10.000.000. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas transaksi mata uang asing dengan pagu kredit sebesar $AS3.000.000. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan pembelian persediaan telepon selular dan berakhir pada tanggal 5 Maret 2010. Pada tanggal 19 Maret 2010, Perusahaan telah menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan memperoleh pinjaman dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS23.000.000. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 30 Januari 2011.
33
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 21 Mei 2010 Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ, dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas dengan maksimum pagu kredit gabungan sebesar $AS40.000.000. Seluruh fasilitas ini dapat ditinjau kembali setiap saat dan akan ditinjau kembali dalam setiap hal pada tanggal 31 Januari 2011. Sehubungan dengan penambahan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari bank peserta sindikasi pada tanggal 10 Mei 2010 untuk Tranche A dan 14 Mei 2010 untuk Tranche B. Perusahaan juga telah memperoleh surat waiver dari BCA pada tanggal 19 Mei 2010. Pada tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2012. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari ANZ sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
- Menjaminkan kembali persediaan dan piutang yang telah dijadikan jaminan; - Memperoleh utang lain. Pada tanggal 7 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan memperoleh tambahan sub batas Fasilitas Penerbitan Letter of Credit (“Fasilitas LC”) sebesar $AS10.000.000 dan Fasilitas Penerbitan Letter of Credit (“Fasilitas LC”) sebesar $AS40.000.000. Pada tanggal 10 November 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Sub batas Trade Finance against Invoice dari $AS2.000.000 menjadi $AS5.000.000.
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ANZ dimana jangka waktu fasilitas ini akan berakhir tanggal 31 Januari 2013. Perusahaan juga membatalkan fasilitas LC. Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan uang muka – pembelian persediaan. f.
Pada tanggal 1 Juli 2010 Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan Citibank N.A. dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu satu (1) tahun dan bersifat revolving. Sehubungan dengan fasilitas diatas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masingmasing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan menandatangani addendum terhadap Fasilitas Kredit mengenai syarat dan ketentuan tambahan. Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan.
g.
Pada tanggal 12 Maret 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Standard Chartered Bank (“SCB”), dimana Perusahaan memperoleh Import Invoice Financing dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS10.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan pembelian telepon selular ke Nokia, Finlandia. Fasilitas pembiayaan ini merupakan fasilitas dalam denominasi Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Perusahaan juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange I terkait dengan swap suku bunga dan ForeignExchange II terkait dengan transaksi forward nilai tukar. Seluruh fasilitas tersebut akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2010 dan secara otomatis diperpanjang untuk periode 3 bulan, kecuali terdapat amandemen lain dari SCB. Pada tanggal 25 Maret 2009, fasilitas Foreign Exchange I tersebut dibatalkan melalui amandemen perjanjian fasilitas bank. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian fasilitas Import Invoice Financing tersebut diamandemen kembali untuk mengubah tanggal dimulainya fasilitas pembiayaan tersebut dari tanggal 12 Maret 2009 menjadi tanggal 30 Juni 2009.
34
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 21 April 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas Import Invoice Financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 21 April 2010 sampai dengan 30 November 2010 dengan fasilitas Import Invoice Financing sebesar $AS20.000.000 dengan maksimum tenor pembiayaan dua (2) bulan dan membatalkan fasilitas Import Invoice Financing II sebesar $AS10.000.000. Setelah berakhirnya periode fasilitas, kecuali ditentukan lain oleh Bank, fasilitas tersebut akan diperpanjang otomatis selama periode 12 bulan. Perusahaan juga telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Pada tanggal 29 November 2010, perusahaan menandatangani perpanjangan dan perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu fasilitas Import Invoice Financing dan fasilitas foreign exchange dari tanggal 29 November 2010 sampai dengan 31 Oktober 2011 dan penambahan fasilitas Import Invoice Financing sebesar $AS10.000.000. Pada tanggal 30 November 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan SCB sehubungan dengan penambahan fasilitas Import Letter of Credit menjadi total sebesar $AS30.000.000. Seluruh utang bank dijamin dengan piutang usaha dan persediaan. h. Pada tanggal 16 Juni 2010, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan J.P. Morgan Chase Bank N.A. (“J.P. Morgan”) untuk memperoleh fasilitas Post Import Finance dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS15.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu satu (1) tahun. Berdasarkan perubahan perjanjian fasilitas kredit tanggal 14 Oktober 2010, J.P. Morgan meningkatkan fasilitas kredit maksimum sebesar $AS25.000.000. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari bank peserta sindikasi pada tanggal 10 Mei 2010 untuk Tranche A dan 14 Mei 2010 untuk Tranche B. Perusahaan juga telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Pada tanggal 31 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian fasilitas kredit dimana J.P. Morgan meningkatkan pagu kredit maksimum menjadi sebesar $AS35.000.000. i.
Pada tanggal 31 Maret 2010 Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ LTD (“BTMU”) untuk memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar $AS10.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu 1 (satu) tahun. Selain fasilitas kredit, Perusahaan juga memperoleh fasilitas FX sebesar $AS3.000.000. Sehubungan dengan fasilitas di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari bank peserta sindikasi pada tanggal 10 Mei 2010 untuk Tranche A dan 14 Mei 2010 untuk Tranche B. Perusahaan juga telah memperoleh surat waiver dari ANZ dan BCA masing-masing pada tanggal 10 Mei 2010 dan 19 Mei 2010. Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: -
-
Menjual, menyewakan, menyerahkan atau melepaskan dan menjaminkan aset Perusahaan kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. Mengambil atau memperoleh pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari atau melakukan investasi atau meningkatkan kepemilikan pada pihak lain namun tidak terbatas pada Entitas anak atau afiliasi. Hal ini tidak perlu dilakukan jika tidak atau berpotensi melanggar ketentuan rasio keuangan yang telah ditentukan. Memperoleh aset Perusahaan dengan membeli, menyewa atau yang lainnya kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari-hari. Merger atau konsolidasian dengan pihak lain. Bertindak sebagai penjamin atau kegiatan yang sama lainnya atas liabilitas pihak ketiga.
35
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. UTANG BANK - PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 28 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan BTMU dimana pagu kredit maksimum bertambah menjadi sebesar $AS15.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan
BTMU sehubungan dengan perubahan jangka waktu fasilitas yang berakhir tanggal 31 Mei 2012. Sehubungan dengan penambahan fasilitas kredit di atas, Perusahaan telah memperoleh surat waiver dari ANZ pada tanggal 18 April 2011. Seluruh utang bank dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan uang muka – pembelian persediaan. j.
Pada tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank ICBC Indonesia (“ICBC“) untuk memperoleh fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) dan/atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan/atau Usance Payable At Sight (UPAS) dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS15.000.000. Perjanjian ini berjangka waktu 1 (satu) tahun.
k. Pada tanggal 16 Maret 2011, Trikomsel Pte. Ltd. yang berlokasi di Singapura dan 100% dimiliki oleh Perusahaan telah menandatangani Perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Cabang Singapura untuk memperoleh fasilitas kredit revolving dengan pagu kredit maksimum sebesar $AS7.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada saldo utang bank yang berasal dari fasilitas tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2012 , seluruh utang bank – pihak ketiga dijamin dengan kas dan setara kas, piutang usaha, persediaan dan uang muka – pembelian persediaan masing-masing sebesar Rp16.375.468.361, Rp911.961.923.998, Rp931.067.342.545, dan Rp590.733.106.599. Berdasarkan perjanjian-perjanjian pinjaman diatas, Perusahaan diharuskan mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek minimal 110%. - Rasio liabilitas neto terhadap EBITDA tidak boleh melebihi 400%. - Rasio liabilitas terhadap tangible networth tidak boleh melebihi 250%. - Rasio EBITDA terhadap biaya bunga minimal 200%. - Rasio piutang ditambah dengan persediaan dan uang muka pembelian persediaan adalah 110% dari total liabilitas. - Tangible net worth Perusahaan tidak boleh kurang dari Rp350.000.000.000 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan rasio keuangan di atas.
Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas utang bank di atas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 (tidak diaudit) Rupiah Pinjaman berjangka: PT Bank Central Asia Tbk. Club Deal Cerukan PT Bank Central Asia Tbk Dolar Amerika Serikat Term loan PT ANZ Panin Bank Citibank N.A. Import invoice financing Standard Chartered Bank, Indonesia JP Morgan Chase Bank, N.A. Pinjaman modal kerja The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank UOB Buana Pinjaman Berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., cabang Singapura Club Deal
36
31 Maret 2011 (tidak diaudit)
9,75% - 10,00% 7.29%-8.92%
10,00% - 10,25% -
10,25%-11,25%
10,25%-11,25%
3,40% - 4,35% 3,38% - 3,89%
3,40% 3,30% - 3,29%
3,65% -3,70% 3,35%-3,35%
3,35% - 3,40% 3,26% - 3,27%
3,22%-3,40% 9,70% - 9,77%
3,20% - 3,39% 10,29%
4,05% 3,55% - 3,64%
-
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. UTANG USAHA 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Pihak ketiga: Rupiah Dolar Amerika Serikat: Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia ($AS4.927.901 dan $AS2.539.506 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) Homecast Co., Ltd, Korea Selatan ($AS3.260.700 dan $AS705.376 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) NDS Corporation ($AS480.000) PT Nadira Intermedia Nusantara ($AS121.125 dan $AS477.700 Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) Lenovo Pte. Ltd, Singapura ($AS116.704 dan $AS258.984 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011) HTC Corporation Taiwan ($AS10.349.400) Hewlett Packard Singapura ($AS9.510.592) Lain-lain, masing-masing dibawah Rp.1 milliar ($AS177.429 dan $AS167.359 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011)
Jumlah utang usaha
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
58.159.954.484
16.628.612.104
45.238.127.783
23.028.240.408
29.933.226.000 4.406.400.000
6.396.345.034 -
1.111.927.500
4.331.785.867
1.071.344.740 -
2.348.466.912 93.848.359.200 86.242.048.256
1.628.801.984
1.517.613.384
83.389.828.007
217.712.859.061
141.549.782.491
234.341.471.165
Akun ini pada umumnya merupakan liabilitas kepada para pemasok atas pembelian barang dagang. Seluruh utang usaha tersebut adalah tanpa jaminan. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, utang usaha pihak ketiga - lainnya dalam Rupiah masingmasing sebesar Rp327.986.462 dan Rp4.412.539.016 merupakan uang muka pembelian yang diterima dari para pedagang eceran sehubungan dengan pesanan barang ke Perusahaan. Menurut manajemen Perusahaan dan Entitas anak, seluruh utang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 akan dilunasi dalam waktu 90 hari. 14. PERPAJAKAN a.
Utang pajak: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Utang pajak penghasilan Entitas anak di luar negeri Goods and service tax
1.297.844.324 600.344.073 42.164.062.928 5.327.180.783 1.961.917.377
1.103.022.250 500.821.549 29.718.999.339 2.341.651.871 4.813.150.944 3.356.356.523
Jumlah utang pajak
51.351.349.485
41.834.002.476
37
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Manfaat (beban) pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Beban pajak penghasilan periode berjalan Perusahaan Entitas anak
(27.750.320.000) (449.792.707)
(16.969.883.250) (2.037.206.979)
Beban pajak penghasilan kini konsolidasian
(28.200.112.707)
(19.007.090.229)
312.873.193
243.342.011
Beban pajak penghasilan : Perusahaan Entitas anak
(27.437.446.807) (449.792.706)
(16.726.541.239) (2.037.206.979)
Beban pajak penghasilan badan - neto
(27.887.239.513)
(18.763.748.218)
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan: Perusahaan
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Laba Entitas anak sebelum beban pajak penghasilan
108.348.382.422 (58.750.338)
74.812.987.617 (10.208.555.215)
Laba Perusahaan sebelum beban pajak Penghasilan
108.289.632.084
64.604.432.402
Beda temporer Laba atas penjualan aset tetap Biaya yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap Lain-lain
(163.580.539) 1.254.000.000 (186.037.047) 347.110.364
9.684.174 615.000.000 434.592.660 (85.908.794)
Beda tetap Jamuan dan sumbangan Beban yang tidak dapat dikurangkan Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga
1.225.136.381 305.406.213 29.823.100 (100.209.804)
1.587.144.377 806.367.334 12.359.619 (104.138.680)
111.001.280.752
67.879.533.092
Taksiran penghasilan kena pajak
d.
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Perhitungan utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Beban pajak penghasilan badan - kini Perusahaan Entitas anak
27.750.320.000 449.792.707
16.969.883.250 2.037.206.979
Total beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
28.200.112.707
19.007.090.229
38
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Perhitungan utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Pembayaran pajak penghasilan di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23
15.257.578.600 47.677.811
25.558.182.813 -
Jumlah
15.305.256.411
25.558.182.813
Taksiran utang pajak (tagihan pajak) penghasilan Perusahaan
12.894.856.376
(8.588.299.564)
5.327.180.783
6.139.347.194
utang pajak penghasilan Entitas anak
Pada bulan April 2011, Perusahaan menerima berbagai macam Surat Ketetapan pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak dan denda berdasarkan hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 4 (2), 21, 22, 23, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2009 sebesar Rp3.809.584.994. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan tagihan pajak penghasilan badan tahun 2009 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2009 masing-masing sebesar Rp37.546.192.351 dan Rp21.004.013.269, setelah dikurangi dengan kurang bayar pajak dan denda dari taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp1.577.331.529 dan denda pajak atas pajak penghasilan pasal 4 (2), 21 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp3.809.584.994 dicatat sebagai beban pajak yang disajikan sebagai bagian dari “Beban operasi lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Pada bulan Februari 2012, Perusahaan menerima berbagai macam Surat Ketetapan pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas kurang bayar pajak dan denda berdasarkan hasil pemeriksaan pajak penghasilan pasal 4 (2), 21, 22, 23, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp1.016.250.846. Selain itu Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan tagihan pajak penghasilan badan tahun 2010 dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2010 masing-masing sebesar Rp7.744.163.104 dan Rp 15.882.148.912, setelah dikurangi dengan kurang bayar pajak dan denda dari taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp1.135.870.572 dan denda pajak atas pajak penghasilan pasal 4 (2), 21 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp1.016.250.846 dicatat sebagai beban pajak yang disajikan sebagai bagian dari “Beban operasi lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. e.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
Laba sebelum beban pajak penghasilan badan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Laba Entitas anak sebelum beban pajak Penghasilan Laba Perusahaan sebelum beban pajak Penghasilan
39
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
108.348.382.422
74.812.987.617
(58.750.338)
(10.208.555.215)
108.289.632.084
64.604.432.402
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku, dengan beban pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
27.072.408.021
16.151.108.100
306.284.095 76.351.365 7.455.775 (25.052.450)
396.786.094 201.591.810 3.089.905 (26.034.670)
Beban pajak penghasilan Perusahaan Entitas anak
27.437.446.806 449.792.707
16.726.541.239 2.037.206.979
Beban pajak penghasilan badan konsolidasi
27.887.239.513
18.763.748.218
Pengaruh pajak atas beda tetap: Jamuan dan sumbangan Beban yang tidak dapat dikurangkan Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga
f.
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan konsolidasian untuk tujuan komersial dan perpajakan atas aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan Cadangan penurunan nilai Penyisihan atas penurunan nilai persediaan Biaya gaji yang masih harus dibayar Lain-lain Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap Aset pajak tangguhan - neto
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
4.169.976.642 1.361.680.782 1.307.621.773 584.750.000 274.632.920
4.169.976.642 1.361.680.782 1.307.621.773 271.250.000 187.855.329
(2.954.034.800)
(2.866.630.404)
4.744.627.317
4.431.754.122
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
15. UTANG PEMBELIAN KENDARAAN Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 19 Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance, pihak ketiga, senilai Rp600.000.000 untuk jangka waktu dua puluh empat (24) bulan dengan suku bunga efektif tahunan sebesar 17%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp750.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman (Catatan 9). Pada bulan November 2010, utang ini telah dilunasi. Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 25 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Jasa Jakarta, pihak ketiga, senilai Rp612.000.000 untuk jangka waktu tiga puluh lima (35) bulan dengan suku bunga efektif tahunan sebesar 5,25%. Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan kendaraan Perusahaan senilai Rp765.000.000. Perusahaan diharuskan untuk mengasuransikan kendaraan yang dijaminkan tersebut selama periode pinjaman (Catatan 9).
40
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. UTANG PEMBELIAN KENDARAAN(lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2012, dan 31 Desember 2011, pembayaran utang pembelian kendaraan pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
216.452.500 -
236.130.000 39.355.000
Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
216.452.500 (10.828.292)
275.485.000 (17.038.096)
205.624.208
258.446.904
(205.624.208) -
(219.602.746) 38.844.158
Nilai sekarang atas pembayaran cicilan utang pembelian kendaraan Dikurangi bagian yang jatuh tempo Dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
16. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan menyediakan imbalan kerja bagi karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai. Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaya Hikmah, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing bertanggal 10 Januari 2012 dan 31 Januari 2011, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam penilaian tersebut adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Tingkat bunga diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
7,10% 10,00% TMI II-99 55 tahun
7,10% 10,00% TMI II-99 55 tahun
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas kerugian aktuarial
4.295.100.176 1.250.607.900 34.336.005
4.295.100.176 1.250.607.900 34.336.005
Beban imbalan kerja karyawan
5.580.044.081
5.580.044.081
Rincian atas estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
41
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16 . ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui
22.213.119.327 (5.533.212.759)
22.213.119.327 (5.533.212.759)
Estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
16.679.906.568
16.679.906.568
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja selama tahun berjalan Realisasi pembayaran manfaat
11.113.392.487 5.580.044.081 (13.530.000)
11.113.392.487 5.580.044.081 (13.530.000)
Saldo akhir tahun
16.679.906.568
16.679.906.568
17. MODAL SAHAM Komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret sebagai berikut:
2012 dan 31 Desember 2011 adalah
31 Maret 2012 (tidak diaudit)
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
JPMorgan Bank Luxembourg SA. RE Canopus Finance Limited Kindarto Kohar Sugiono Wiyono Sugialam Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%)
2.720.284.500 1.112.500.000 60.000.000 57.445.000
61.13% 25.00% 1,35% 1,29%
272.028.450.000 111.250.000.000 6.000.000.000 5.744.500.000
499.770.500
11,23%
49.977.050.000
Jumlah
4.450.000.000
100,00%
445.000.000.000
31 Desember 2011 (diaudit)
Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh
Canopus Finance Limited PT KB Trio PT KL Trio PT SL Trio Kindarto Kohar Sugiono Wiyono Sugialam Masyarakat (kepemilikan kurang dari 5%)
1.112.500.000 1.096.719.000 1.055.044.500 485.848.000 60.000.000 57.445.000 582.443.500
25.00% 24.65% 23.71% 10.92% 1,35% 1,29% 13.08%
111.250.000.000 109.671.900.000 105.504.450.000 48.584.800.000 6.000.000.000 5.744.500.000 58.244.350.000
Jumlah
4.450.000.000
100,00%
445.000.000.000
42
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. DIVIDEN KAS DAN PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 40 tanggal 15 April 2011, para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp66.750.000.000, yang diambil dari saldo laba tahun buku 2010, dan menentukan cadangan umum dari laba neto tahun 2010 sebesar Rp1.000.000.000. 19. LABA NETO PER SAHAM DASAR Rincian dari perhitungan laba neto per saham dasar adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Laba neto Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
80.461.163.606
56.049.249.535
4.450.000.000
4.450.000.000
18
13
Laba neto per saham dasar
20. PENDAPATAN NETO Akun ini merupakan pendapatan neto yang diterima dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Milik Perusahaan: Penjualan telepon selular Penjualan voucher isi ulang Lainnya
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
1.571.745.261.253 150.580.633.440 121.803.998.573
1.000.735.596.399 199.968.240.022 37.772.359.151
1.844.129.893.266
1.238.476.195.572
Milik Entitas Anak: Penjualan telepon selular
134.106.406.446
228.832.743.315
Jumlah pendapatan neto
1.978.236.299.712
1.467.308.938.887
Tidak ada penjualan kepada pelanggan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
21. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Saldo persediaan pada awal periode Pembelian - neto
784.877.894.401 1.867.973.500.282
562.032.940.457 1.460.683.381.989
Persediaan tersedia untuk dijual Saldo persediaan pada akhir periode
2.652.851.394.683 941.567.175.474
2.022.716.322.446 740.135.237.870
Jumlah beban pokok pendapatan
1.711.284.219.209
1.282.581.084.576
43
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari pembelian neto konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Nokia Pte. Ltd., Singapura PT Comtech Cellular
406.807.603.655 456.600.749.805
681.042.427.021 300.806.715.940
Total
863.408.353.460
981.849.142.961
Persentase terhadap Jumlah Pembelian Konsolidasian 2012
2011
Nokia Pte. Ltd., Singapura PT Comtech Cellular
22% 24%
47% 21%
Total
46%
68%
Perusahaan memperoleh berbagai macam potongan pembelian dimana jumlah potongan pembelian tersebut ditentukan oleh pemasok. 22. BEBAN PENJUALAN DAN DISTRIBUSI 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Sewa Transportasi Pemasaran dan iklan Amortisasi fit out Jasa pengelola Lain-lain
13.196.371.376 12.419.813.578 11.456.232.498 3.828.776.028 1.155.595.794 396.125.576
11.925.252.135 10.634.714.246 6.120.054.684 2.366.519.818 2.062.138.556 476.098.105
Total
42.452.914.850
33.584.777.544
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Gaji dan imbalan kerja karyawan (Catatan 16) Gaji tenaga kerja lepas Jamsostek Penyusutan (Catatan 9) Perjalanan dinas Telekomunikasi Perbaikan dan perawatan Perlengkapan kantor Sumbangan dan donasi Listrik dan air Pajak dan perizinan Asuransi Rekrutment dan pelatihan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
29.284.842.953 14.038.588.964 6.889.792.129 3.368.549.914 2.078.576.080 1.425.092.431 1.079.084.920 1.066.321.708 897.032.357 814.682.257 636.130.791 132.752.975 89.141.216 1.995.086.330
15.108.363.818 11.419.133.171 273.452.898 3.950.240.916 1.404.263.961 1.290.165.206 232.289.090 884.405.680 1.981.317.505 977.220.468 608.046.618 1.664.940.592 252.973.717 3.941.335.455
Total
63.795.675.026
43.988.149.095
44
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. BEBAN KEUANGAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Beban bunga pinjaman bank Beban administrasi bank Beban bunga utang pembelian kendaraan
41.601.423.131 8.612.209.541 6.209.803
25.217.661.596 5.934.725.836 7.230.775
Total beban keuangan
50.219.842.475
31.159.618.207
25. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut: a.
Perusahaan melakukan penjualan telepon selular ke PT Mobile World Indonesia pada periode tiga bulan 31 Maret 2012 dan 2011 senilai Rp43.072.873.907 dan Rp177.919.787.455. Piutang usaha PT Mobile World Indonesia yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp46.046.362.025.
b.
Perusahaan melakukan penjualan perangkat ke PT Karyamegah Adijaya pada periode tiga bulan 31 Maret 2012 dan 2011 senilai Rp12.708.316.331 dan Rp20.656.307.500. Piutang usaha PT Karyamegah Adijaya yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp140.001.920.731
c.
Perusahaan melakukan penjualan perangkat ke PT Central Tivi Digital pada periode tiga bulan 31 Maret 2012 senilai Rp13.855.949.737. Piutang PT Central Tuvi Digital yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp35.764.525.840.
d.
Perusahaan melakukan penjualan telepon selular ke PT Global Teleshop pada periode tiga bulan 31 Maret 2012 dan 2011 senilai Rp49.056.824.194 dan Rp41.174.551.818. Piutang usaha PT Global Teleshop yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp23.751.482.132
e.
Perusahaan menyewa outlet yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa, Surabaya, melalui perjanjian sewa dengan Kindarto Kohar, komisaris dan pemegang saham Perusahaan, untuk jangka waktu sewa dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Biaya sewa yang dibebankan kepada Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 masing-masing sebesar Rp2.777.778, disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Rincian saldo piutang dan utang yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban Konsolidasi
Jumlah 31 Maret 2012 (tidak diaudit)
31 Desember 2011 (diaudit)
2012 (%)
2011 (%)
Aset lancar Piutang usaha PT Mobile World Indonesia PT Karyamegah Adijaya PT Global Teleshop PT Central Tivi Digital
46.046.362.025 140.001.920.731 23.751.482.132 35.764.525.840
71.514.971.225 153.899.237.509 21.578.412.483 20.522.981.128
3,184 9,682 1,643 2,473
1,877 4,039 0,539 0,566
Jumlah
245.564.290.728
267.515.602.345
16,982
7,021
45
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian penjualan dan beban yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah Pendapatan Konsolidasi
Jumlah 31 Maret 2012 (tidak diaudit)
31 Maret 2011 (tidak diaudit)
2012 (%)
2011 (%)
Penjualan
118.693.964.169
239.750.859.318
6,00
16,34
Jumlah
118.693.964.169
239.750.859.318
6,00
16,34
Persentase terhadap Jumlah Pendapatan Konsolidasi
Jumlah 31 Maret 2012 (tidak diaudit)
31 Maret 2011 (tidak diaudit)
2012 (%)
2011 (%)
Beban sewa
2.777.778
2.777.778
0,002
0,002
Jumlah
2.777.778
2.777.778
0,002
0,002
Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak-pihak berelasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Pihak berelasi
Sifat hubungan
Sifat Transaksi
PT Mobile World Indonesia
Perusahaan yang 33,33% sahamnya dimiliki oleh PT Okeshop, salah satu Entitas anak
Jasa distribusi telepon selular
PT Central Tivi Digital
Perusahaan dikendalikan secara tidak langsung oleh salah satu direktur perusahaan
Jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi
PT Karyamegah Adijaya
Perusahaan dikendalikan secara tidak langsung oleh salah satu direktur perusahaan
Jasa penyimpanan dan pengiriman barang telekomunikasi
46
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Dolar Singapura sebagai berikut: Mata Uang Asing Aset Dolar Hong Kong Kas Baht Thailand Kas Peso Filipina Kas Britisih Pound Kas Dolar Australia Kas Ringgit Malaysia Kas China Yuan Kas Yen Jepang Kas Dollar Taiwan Kas Dong Vietnam Kas Dolar Singapura Kas dan setara kas Kas Bank Deposit sewa Dolar Amerika Serikat Kas dan setara kas Kas Deposito berjangka Piutang usaha Deposit sewa
Ekuivalen (Rp)
162
191.178
11.200
3.332.784
38.420
8.210.930
519
7.610.264
161
1.538.433
436
1.306.084
13.824
20.161.751
50.352
5.627.367
11.617
3.480.337
671.000
288.530
3.959 104.390 1.000
28.952.339 762.950.466 7.308.640
8.365 338.149 80.288.235 34.133
27.650.894 3.104.209.473 737.045.995.647 313.340.940
Total aset
741.342.156.057
Liabilitas Dolar Amerika Serikat Utang bank Utang usaha
168.186.729 9.083.859
Jumlah Liabilitas
1.543.954.174.974 83.389.828.007 1.627.344.002.981
LIABILITAS NETO
886.001.846.924
47
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut:
a.
Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani perjanjian Mitra Alternatif Channel untuk area nasional dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis. Saat ini sedang dalam proses perpanjangan
b.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) tentang penjualan produk Telkomsel tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan ditunjuk sebagai ritel nasional untuk melaksanakan pendaftaran dan/atau penjualan produk Telkomsel kepada end user. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Desember 2012.
c.
Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan PT Asuransi Adira Dinamika untuk menetapkan dan menuangkan pemahaman awal mereka atas rencana kerjasama untuk memberikan perlidungan asuransi telepon selular dan/atau netbook yang dijual kepada konsumen Perusahaan. Nota kesepakatan ini berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal ditandatanganinya nota tersebut.Perjanjian ini telah di amandemen beberapa kali. Terakhir pada tanggal 19 Desember 2011 dimana perjanjian ini akan berlaku sampai 31 Desember 2012.
d.
Selama tahun 2009, Perusahaan dan XL telah menandatangani perjanjian-perjanjian kerjasama distribusi produk XL untuk seluruh saluran pemasaran dan outlet Trikomsel sesuai dengan area-area yang telah ditentukan XL yaitu Jakarta Timur dan Bogor. Perjanjian-perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatangan dan dapat otomatis diperpanjang untuk dua belas (12) bulan berikutnya. Perjanjian untuk wilayah Jakarta Timur berlaku sampai dengan 31 Mei 2011 dan otomatis diperpanjang selama dua belas (12) bulan jika tidak ada pemberitahuan pengakhiran perjanjian dari salah satu pihak.
e.
Berdasarkan Amandemen Perjanjian Kerjasama kerjasama dengan PT Natrindo Telepon Selular (“AXIS”) pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan ditunjuk sebagai Distributor Nasional AXIS. Perjanjian tersebut berlaku selama dua belas (12) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian sampai tanggal 31 Desember 2011. Saat ini perpanjangan masih dalam proses.
f.
Pada tanggal 17 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama penjualan barang dengan PT Sinergitama Komindo. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian tersebut ditandatangani dan otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun selanjutnya kecuali kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut secara tertulis, dimana kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam rangka penawaran, pemasaran dan penjualan barang, dimana Perusahaan memasok barang pada depo/outlet PT Sinergitama Komindo untuk dijual ke konsumen.
g.
Pada tanggal 10 Februari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penunjukan Dealer Retail dengan PT Indosat Tbk. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dimana PT Indosat Tbk menyetujui Perusahaan untuk menjadi Dealer Retail PT Indosat Tbk dan oleh karenanya Perusahaan menjadi berhak untuk menjual Produk Indosat melalui jaringan distribusi Perusahaan. Pada saat ini masih dalam proses perpanjangan Pada tanggal 4 November 2010, Perusahaan mengadakan kerjasama berjudul Kontrak Induk untuk Pengadaan Handset atau Software No. 32000001380, berlaku sampai dengan tanggal 3 November 2013.
48
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: h.
Pada tanggal 18 September 2011. Perusahaan menandatangani Perjanjian Distributor dengan HTC Corporation, Taiwan. Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yaitu sampai dengan tanggal 28 September 2012 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1(satu) tahun dimana HTC Corporation menunjuk Perusahaan sebagai distributor (termasuk menjual, memasarkan dan memberikan jasa perbaikan) produk mobile devices HTC.
i.
Pada tanggal 10 Februari 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor Produk Elektronika dengan Kerjasama Operasi Sucofindo-Surveyor Indonesia, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian, dan otomatis diperpanjang.
j.
Pada tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian konsinyasi dengan PT Alfa Retailindo Tbk ("Alfa"). Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan memberikan persediaan barang ke Alfa dan Alfa akan menerima barang dagangan sesuai dengan syarat yang disepakati dalam kontrak. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai Desember 31 Desember 2009. Perjanjian terakhir perpanjangan tanggal 1 Januari 2011 dan efektif sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
k.
Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan dan Bakrie Tel menandatangani perjanjian kerjasama mitra alternative channel dimana Perusahaan akan menjual produk Bakrie Tel melalui outlet Okeshop di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian, yaitu pada tanggal 11 Januari 2012. Sampai saat ini proses perpanjangan masih dalam proses.
l.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Carrefour. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Perusahaan akan mengirimkan barang berupa komputer kepada Carrefour dan Carrefour akan menerima barang tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 1 Maret 2007, Perusahaan dan Carrefour sepakat untuk menjalin kerjasama penjualan Carrefour Isi Pulsa (Electronic Top-Up). Perjanjian tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2007 dan akan berakhir pada tanggal 1 April 2009, namun dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali. Perpanjang terakhir adalah sampai dengan 31 Desember 2012.
m.
Pada tanggal 2 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Gramedia Asri Media (“Gramedia”), dimana Gramedia menyediakan tempat bagi Perusahaan untuk menjual telepon selular dan voucher isi ulang. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.
49
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KOMITMEN PENTING (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian dan komitmen penting dengan pihak-pihak ketiga sebagai berikut: n.
Pada tanggal 20 Februari 2012 Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hutchinson CP Telecomunications (“Hutchison”) yaitu Perjanjian Kerjasama Distribusi berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut sampai dengan 31 Desember 2012 dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 31 Desember 2013.
o.
Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pembelian dengan Sony Ericsson Mobile Communications AB, Swedia (“Sony Ericsson”), dimana Sony Ericsson menunjuk Perusahaan sebagai distributor non-eksklusif atas produk Sony Ericsson di Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku efektif sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir apabila ada kesepakatan antara kedua belah pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
p.
Pada tanggal 6 Juni 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Nokia Pte. Ltd. (“Nokia”), dimana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor non-eksklusif untuk menjual produk Nokia di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perjanjian tersebut telah diperpanjang melalui amandemen perjanjian No. 8 tanggal 18 Februari 2010 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Perjanjian ini masih dalam proses perpanjangan.
q.
Pada tanggal 10 Juni 2010, Trikomsel Pte. Ltd., Entitas anak, menandatangani perjanjian Master Purchase Agreement dengan Sony Ericsson. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan sampai diakhiri oleh salah satu pihak.
r.
Pada tanggal 21 November 2011, Perusahaan telah menadatangani perjanjian distributor dengan PT Lenovo Indonesia. Perjajian distribusi ini berlaku sampai dengan tanggal 26 Desember 2013.
s.
Pada tanggal 9 November 2011, Perusahaan menadatangani perjanjian dengan Homecast Co Ltd. Perjanjian ini akan berlaku sampai dengan kedua belah pihak memutuskan perjanjian secara tertulis.
t.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyediaan jasa penjualan on line dengan PT Metra-net. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 9 Juni 2012.
u.
Pada tanggal 1 April 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sehubungan dengan “Mitra Aggregator Modern Channel” untuk layanan isi ulang pulsa elektronik Flexy Trendy bundling terminal flexy dan produk lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun. Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan Perusahaan.
v.
Pada tanggal 5 Juli 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penjualan dengan PT Samsung Electronics Indonesia. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2011. Pada tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian Kerjasama Penjualan dengan PT Samsung Electronics Indonesia yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2012.
w.
Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Hewlett Packard Indonesia dan Hewlett Packard Singapore Pte., Ltd (HP) sehubungan dengan persetujuan sebagai nonexclusive partner untuk pembelian, penjualan kembali dan sublicense dari produk-produk HP dan pendukungnya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan diakhiri oleh para pihak.
50
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. INFORMASI SEGMEN Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. 31 Maret 2012 (tidak diaudit) Telepon Selular Pendapatan segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
1.705.851.667.301
150.580.633.440
121.803.998.573
245.929.330.799
4.927.684.652
16.095.065.052
Hasil Segmen Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
Jumlah 1.978.236.299.314 266.952.080.503 (105.902.196.431)
Laba Usaha Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi entitas asosiasi Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan Beban Pajak Penghasilan Badan - neto
161.049.884.072 109.121.886 (50.213.632.672) (2.590.781.061) 108.348.382.422 (27.887.239.513)
Laba tahun berjalan
80.461.142.909
Aset Segmen Liabilitas Segmen
3.956.455.035.980 2.782.908.003.352 31 Maret 2011 (tidak diaudit) Telepon Selular
Pendapatan segmen
Voucher Isi Ulang
Content dan Lain-lain
1.229.568.339.714
199.968.240.022
37.772.359.151
171.141.919.720
4.359.684.225
9.226.250.366
Hasil Segmen
Jumlah 1.467.308.938.887 184.727.854.311
Beban yang Tidak Dapat Dialokasikan
(77.596.046.006)
Laba Usaha Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas rugi entitas asosiasi
107.131.808.303 112.078.271 (31.159.618.207) (1.271.280.749)
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Badan Beban Pajak Penghasilan Badan - neto
74.812.987.618 (18.763.748.218)
Laba tahun berjalan
56.049.239.400
Aset Segmen Liabilitas Segmen
2.590.794.754.708 1.681.915.875.778
Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan segmen distribusi berdasarkan saluran distribusi sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Penjualan neto Perusahaan: Pedagang eceran Toko sendiri Regional
1.020.901.622.688 354.807.902.228 602.526.774.796
875.557.236.975 362.918.958.597 228.832.743.315
Jumlah
1.978.236.299.712
1.467.308.938.887
51
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Perusahaan dan Entitas anak juga mengelompokkan segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan yang terdiri dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), Jawa, luar Jawa dan luar negeri sebagai berikut: 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) Pendapatan neto Jabodetabek Jawa Luar Jawa Regional Total
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
709.308.839.792 290.548.977.622 375.851.707.502 602.526.774.796
705.656.068.816 276.469.889.767 256.350.236.989 228.832.743.315
1.978.236.299.712
1.467.308.938.887
29. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. 31 Maret 2012 (tidak diaudit) Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha-neto Piutang lain-lain Aset tidak lancar lainnya - neto
110.886.648.571 1.440.519.696.343 34.187.989.637 6.865.529.164
110.886.648.571 1.440.519.696.343 34.187.989.637 6.865.529.164
Total
1.592.459.863.715
1.592.459.863.715
Utang bank Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang pembelian kendaraan Liabilitas jangka pendek lainnya
2.549.018.227.349 141.549.782.491 10.614.023.813 205.624.207 13.489.089.439
2.549.018.227.349 141.549.782.491 10.614.023.813 205.624.207 13.489.089.439
Total
2.714.876.747.299
2.714.876.747.299
Liabilitas Keuangan
52
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2011 (diaudit) Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha-neto Piutang lain-lain Aset lancar lainnya - neto Aset tidak lancar lainnya - neto
132.561.021.568 1.263.984.893.434 66.964.543.631 22.310.061.168 7.029.349.793
132.561.021.568 1.263.984.893.434 66.964.543.631 22.310.061.168 7.029.349.793
Total
1.492.849.869.594
1.492.849.869.594
Utang bank Utang usaha Biaya masih harus dibayar Utang pembelian kendaraan Liabilitas jangka pendek lainya
2.399.351.172.297 234.341.471.165 13.339.467.319 258.446.904 12.257.342.706
2.399.351.172.297 234.341.471.165 13.339.467.319 258.446.904 12.257.342.706
Total
2.659.547.900.391
2.659.547.900.391
Liabilitas Keuangan
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Nilai wajar asset keuangan dan liabilitas keuangan dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrument keuangan tersebut. 30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Liabilitas keuangan pokok Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas jangka pendek lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk mengumpulkan dana bagi operasi Perusahaan dan Entitas Anak. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lancar dan aset tidak lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari operasinya. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan dan Entitas Anak menelaah dan menetapkan kebijakan untuk mengelola risiko yang dirangkum di bawah ini: a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman modal dan cerukan. Pinjaman dengan suku bunga mengambang menyebabkan Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko suku bunga atas nilai wajar. Tidak terdapat pinjaman Perusahaan dan Entitas Anak yang dikenakan suku bunga tetap.
53
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan cerukan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat berupaya untuk mengatasi risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan. Nilai suku bunga telah dipertimbangkan dalam penentuan harga jual.
b.
Risiko nilai tukar mata uang asing Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat/Rupiah. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dapat memberikan lindung nilai secara natural yang terbatas dalam menghadapi dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dan Entitas Anak dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2012 disajkan dalam Catatan 26.
c.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lawan transaksi gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan dan menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak terkena risiko ini dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Entitas Anak hanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang diakui dan dapat dipercaya. Hal ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, posisi piutang pelanggan dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
d.
Risiko Likuiditas Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Perusahaan dan Entitas Anak mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan Entitas Anak dan untuk mengurangi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Entitas Anak juga secara teratur mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mempertahankan fleksibilitas dalam penggalangan dana dengan berkomitmen dengan fasilitas kredit tersedia.
e.
Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
54
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Selain itu, Perusahaan dan Entitas anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan dan Entitas anak pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Perusahaan dan Entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Kebijakan Perusahaan dan Entitas anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. 31. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS Transaksi non kas yang signifikan Catatan
31 Maret 2012
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Entitas anak
573.354.285
Penambahan aset tetap melalui reklasifikasi Uang muka pembelian aset tetap
9
-
31 Desember 2011 1.340.228.969 2.486.485.700
32. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:
a.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
b.
PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap” Mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
c.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” Mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja”.
d.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa tersebut.
55
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
e.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” Mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara asset tersebut.
f.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
g.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
h.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
i.
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
j.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
k.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
l.
ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang
dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. m. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
56
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Maret 2011 Serta Posisi Keuangan Pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
n.
ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”
o.
ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
p.
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah” Perusahaan dan Entitas anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
33. INFORMASI TAMBAHAN Informasi berikut pada Appendix 1 sampai dengan Appendix 5 adalah informasi tambahan PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk saja, yang menyajikan penyertaan Perusahaan pada entitas anak berdasarkan metode biaya. Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk, yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Trikomsel Oke Tbk dan Entitas anak pada tanggaltanggal pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
57
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN - ENTITAS INDUK 31 Maret 2011, 2012 (Disajikan dalam Rupiah)
31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp5.446.723.128, Rp3.610.037.724 dan Rp3.046.700.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai persediaan sebesar Rp5.230.487.093, Rp5.230.487.093 tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka Pihak berelasi Pihak ketiga Aset lancar lainnya - neto TOTAL ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Uang muka pembelian aset tetap - pihak ketiga Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp60.423.281.528, Rp63.405.996.607 tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Investasi pada perusahaan asosiasi* Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya - neto TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
*
99.653.276.898
101.994.954.719
245.564.290.728
267.515.602.345
1.171.674.613.954 34.774.454.513
987.872.240.389 66.964.543.631
898.675.049.881 19.448.380.517 9.497.680.879
770.169.642.524 42.847.192.329 -
1.289.496.289.265 -
1.406.150.233.094 22.310.061.168
3.768.784.036.635
3.665.824.470.199
4.744.627.317 -
4.431.754.122 -
80.559.666.715 12.035.975.000 6.785.590.917
78.952.592.408 12.035.975.000 6.947.238.328
104.125.859.949
102.367.559.858
3.872.909.896.584
3.768.192.030.057
telah disajikan kembali atas pencatatan investasi pada entitas anak yang dicatat berdasarkan metode ekuitas ke metode biaya sesuai dengan penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011/have been restated for the investments in subsidiaries which were recorded under the equity method to cost method following the implementation of PSAK No. 4 (Revised 2009) which become effective on January 1, 2011.
Appendix 1
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN - ENTITAS INDUK (lanjutan) 31 Maret 2011, 2012 (Disajikan dalam Rupiah)
31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank - pihak ketiga Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian lancar utang sewa pembiayaan - pihak ketiga Liabilitas jangka pendek lainnya Pihak ketiga TOTAL JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian lancar - pihak ketga Utang sewa pembiayaan
2.505.413.227.349
2.399.351.172.297
148.422.965.903 44.062.251.325 10.425.897.430
239.743.243.763 33.664.495.009 12.878.673.725
205.624.207
219.602.746
13.489.089.439
12.257.342.706
2.722.019.055.653
2.698.114.530.246
16.679.906.568 -
16.679.906.568 -
-
38.844.158
16.679.906.568
16.718.750.726
2.738.698.962.221
2.714.833.280.972
445.000.000.000 50.992.584.389
445.000.000.000 50.992.584.389
3.000.000.000 635.218.349.974
3.000.000.000 554.366.164.696
TOTAL EKUITAS
1.134.210.934.363
1.053.358.749.085
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
3.872.909.896.584
3.768.192.030.057
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG TOTAL LIABILITAS
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada tahun 2010 dan 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.450.000.000 saham pada tahun2011, 2010 dan 2009 Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
Appendix 2
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF - ENTITAS INDUK Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah)
31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
PENDAPATAN NETO
1.844.129.893.265
1.238.476.195.572
BEBAN POKOK PENDAPATAN
1.581.692.505.619
1.067.767.075.008
LABA BRUTO
262.437.387.646
170.709.120.564
Beban penjualan dan distribusi Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya
(42.171.521.851) (62.590.267.009) 660.056.757 (208.175.170)
(33.152.374.338) (41.935.736.541) 155.484.381 (172.248.808)
LABA USAHA
158.127.480.373
95.604.245.258
Pendapatan bunga Beban keuangan
100.209.804 (49.938.058.093)
104.138.683 (31.103.951.535)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN
108.289.632.084
64.604.432.406
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN Kini Tangguhan
(27.750.320.000) 312.873.195
2m,14b,14e (16.969.883.250) 243.342.011
Beban pajak penghasilan badan - neto
(27.437.446.805)
(16.726.541.239)
LABA TAHUN BERJALAN
80.852.185.279
47.877.891.167
Diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk
80.852.185.279
47.877.891.167
LABA TAHUN BERJALAN
80.852.185.279
47.877.891.167
-
-
Total laba komprehensif selama tahun berjalan
80.852.185.279
47.877.891.167
Diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk
80.852.185.279
47.877.891.167
Pendapatan (beban) komprehensif lainnya
Appendix 3
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah) Selisih Kurs karena Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo tanggal 1 Januari 2011 Tambahan setoran modal
Saldo Laba Telah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya
Tambahan Modal Disetor - Neto
445.000.000.000 -
50.992.584.389 -
2.000.000.000 -
Jumlah Ekuitas
304.059.323.018
802.051.907.407
-
Pembentukan cadangan umum
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
-
Pembagian dividen kas
-
-
-
(66.750.000.000)
(66.750.000.000)
Laba neto tahun 2011
-
-
-
318.056.841.678
318.056.841.678
445.000.000.000
50.992.584.389
3.000.000.000
554.366.164.696
1.053.358.749.085
Pembentukan cadangan umum
-
-
-
-
-
Pembagian dividen kas
-
-
-
-
-
Laba neto tahun 2012
-
-
-
80.852.185.278
80.852.185.278
445.000.000.000
50.992.584.389
3.000.000.000
635.218.349.974
1.134.210.934.363
Saldo tanggal 31 Desember 2011
Saldo tanggal 31 Maret 2012
Appendix 4
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. LAPORAN ARUS KAS- ENTITAS INDUK 31 Maret 2011 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah) 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)
31 MARET 2011 (TIDAK DIAUDIT)
1.682.278.831.317 (1.671.911.374.994) (43.562.734.157) (61.549.066.051)
1.333.257.183.962 (1.272.390.501.157) (26.243.182.513) (99.816.830.614)
(94.744.343.805) (7.004.804.757)
(65.193.330.322) (25.558.182.813)
(101.749.148.642)
(90.751.513.136)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penghasilan bunga Hasil penjualan aset tetap Penurunan (peningkatan) investasi jangka pendek Penyertaan dalam saham Perolehan aset tetap Uang muka pembelian aset tetap
100.209.804 263.886.364 (5.166.611.351) -
104.138.680 104.760.000 (4.200.559.734) (1.806.496.670)
Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi
(4.802.515.184)
(5.798.157.724)
2.060.442.702.423 (1.965.969.119.300) (8.511.864.804) (52.822.696)
1.015.876.834.336 (826.724.495.875) (31.103.951.535) (47.799.353)
Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan
85.908.895.623
158.000.587.573
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
(6.633.158.689)
61.450.916.713
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
71.951.182.161
52.508.835.430
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
65.318.023.472
113.959.752.143
99.653.276.899 (34.335.253.427)
144.144.160.237 (30.184.408.094)
65.318.023.472
113.959.752.143
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran beban operasi Kas digunakan untuk operasi Pembayaran pajak penghasilan badan Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran beban keuangan Pembayaran utang sewa pembiayaan
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas dan setara kas Cerukan KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Appendix 5