PT Ciputra Surya Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011, 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit)
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit), 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (Diaudit) (Dalam Rupiah)
Catatan
30 Juni 2012
31 Desember 2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp2.378.134.119 per 30 Juni 2012, Rp3.377.593.493 per 31 Desember 2011, dan Rp 2.237.652.904 per 1 Januari 2011 Piutang lain-lain Pihak ketiga
2c,2f,4
711.269.997.924
452.731.319.485
251.613.988.641
2f,5
114.737.531.478
112.683.965.859
62.020.049.909
2f,6
6.920.828.761
8.530.459.655
3.266.702.265
991.343.535.536 53.867.840.832 681.651.958 66.409.447.578
1.209.152.919.183 44.073.095.132 600.298.203 71.403.177.970
968.889.253.474 61.757.764.481 496.020.178 33.817.739.908
1.945.230.834.067
1.899.175.235.487
2i,10 2r,17e
928.721.077.666 1.046.107.269
604.180.108.829 446.703.961
540.353.490.711 293.983.504
2e,2j,11 2l,12 2c,13
380.750.924.322 572.673.615.939 119.503.593.453
381.691.214.767 572.802.863.144 70.732.157.563
646.025.466.322 40.695.334.112
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
2.002.695.318.649
1.629.853.048.264
1.227.368.274.649
JUMLAH ASET
3.947.926.152.716
3.529.028.283.751
2.609.229.793.505
Persediaan Uang muka pembelian tanah Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka
2d,7 9 2h,8 2r,17a
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Tanah untuk pengembangan Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp166.437.070.264 per 30 Juni 2012, Rp164.395.202.045 per 31 Desember 2011, dan Rp143.235.727.307 per 1 Januari 2011 Investasi properti Aset lainnya
1.381.861.518.856
1 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak diaudit), 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 (Diaudit) (Dalam Rupiah)
30 Juni 2012
Catatan
31 Desember 2011
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Biaya masih harus dibayar Utang pajak Uang muka pelanggan Pendapatan diterima di muka Utang biaya pembangunan JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Liabilitas imbalan kerja karyawan Jaminan konsumen JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS
2f,14 2f 2f 2f,2g,30 2f,16,30 2r,17b 18 19 2f,20
2f,14 2p,21 2f,15
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik: Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham Modal dasar - 7.912.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.978.864.834 saham 23 Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya 24 Belum ditentukan penggunaannya Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas induk Kepentingan Non Pengendali 2b,22 JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
43.736.778 51.470.709.498
489.760.221.679 11.117.441.498
271.159.076.889 10.077.115.179
21.150.000.000 2.721.757.601 35.226.525.484 1.219.378.942.211 348.154.684 134.122.964.215
5.782.163.262 11.047.189.784 12.154.081.674 16.995.056.098 849.276.560.329 1.013.512.263 150.261.113.684
2.925.639.775 36.957.950.285 7.823.564.815 10.515.853.526 527.381.431.156 1.005.047.127 36.938.373.623
1.464.462.790.471
1.547.407.340.271
904.784.052.375
420.000.000.000 13.891.883.684 29.164.530.634
13.891.883.684 18.785.898.077
11.591.050.056 6.784.222.946
463.056.414.318 1.927.519.204.789
32.677.781.761 1.580.085.122.032
18.375.273.002 923.159.325.377
494.716.208.500 18.000.000.000
494.716.208.500 18.000.000.000
494.716.208.500 18.000.000.000
155.000.000 1.247.828.941.252
150.000.000 1.170.882.693.145
145.000.000 1.031.872.994.686
1.760.700.149.752 259.706.798.175 2.020.406.947.927 3.947.926.152.716
1.683.748.901.645 265.194.260.074 1.948.943.161.719 3.529.028.283.751
1.544.734.203.186 141.336.264.942 1.686.070.468.128 2.609.229.793.505
2 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 ( Tidak diaudit ) (Dalam Rupiah)
30 Juni 2012 PENDAPATAN NETO
Catatan
500.294.142.066
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
(253.010.564.355)
2f,2n,26 2n,27
30 Juni 2011 368.716.372.462 (189.662.560.228) 179.053.812.234
LABA KOTOR
247.283.577.711
Beban umum dan administrasi Beban penjualan Pendapatan denda dan pembatalan Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto Laba (rugi) selisih kurs - neto Pendapatan (beban) lain-lain LABA USAHA Pendapatan bunga Beban bunga
(62.415.713.028) (20.939.840.207) 5.253.667.146 3.869.971.170 2.303.497.147 (1.789.238.552) 173.565.921.387 10.445.647.173 (29.438.655.128)
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
154.572.913.432
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Final atas Pengalihan tanah dan bangunan Tahun berjalan Tangguhan Beban pajak penghasilan - neto
(25.598.606.074) (2.536.498.329) 599.403.308 (27.535.701.095)
LABA TAHUN BERJALAN
127.037.212.337
108.700.581.756
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
127.037.212.337
108.700.581.756
Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Ekuitas Induk
126.422.868.956
94.827.210.606
2n,28 2n,28
(51.293.063.646) (20.093.863.488) 2.528.963.625 11.978.815.309 (2.334.356.856) (207.347.104) 119.632.960.074 8.635.212.110 (1.386.903.398) 126.881.268.786
2r, 17d 17f
(17.300.210.705) (1.213.476.017) 332.999.692 (18.180.687.030)
Pendapatan komprehensif lain:
614.343.381
Kepentingan Non Pengendali
2b,22
13.873.371.150
Total
127.037.212.337
108.700.581.756
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik Ekuitas Induk
126.422.868.956
94.827.210.606
614.343.381
Kepentingan Non Pengendali
2b,22
127.037.212.337
Total
64
LABA PER SAHAM DASAR
13.873.371.150 108.700.581.756
2s,29
48
3 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk _____________________________________________________________________________________
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham
Belum Ditentukan Penggunaannya
Ditentukan Penggunaannya
Kepentingan Nonpengendali
Jumlah
Ekuitas – Bersih
__________
Saldo 1 Januari 2011
494.716.208.500 18.000.000.000
145.000.000
1.031.872.994.686 1.544.734.203.186
141.336.264.942
1.686.070.468.128
Pencadangan saldo laba
-
-
5.000.000
(5.000.000)
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
94.827.210.606
94.827.210.606
13.873.371.150
108.700.581.756
Deviden
-
-
-
(25.725.242.842)
(25.725.242.842)
-
(25.725.242.842)
Peningkatan kepentingan nonpengendali atas transaksi lainnya
-
-
-
-
-
131.401.678
131.401.678
1.769.177.208.720
Saldo 30 Juni 2011
494.716.208.500 18.000.000.000
150.000.000 1.100.969.962.450
1.613.836.170.950
155.341.037.770
Saldo 1 Januari 2012
494.716.208.500 18.000.000.000
150.000.000 1.170.882.693.145
1.683.748.901.645
265.194.260.074 1.948.943.161.719
Pencadangan saldo laba
-
-
5.000.000
(5.000.000)
Laba bersih
-
-
-
126.422.868.956
126.422.868.956
614.343.381
Deviden
-
-
-
(49.471.620.849)
(49.471.620.849)
-
(49.471.620.849)
Penurunan kepentingan nonpengendali atas transaksi lainnya
-
-
-
-
-
(6.101.805.280)
(6.101.805.280)
155.000.000 1.247.828.941.252
1.760.700.149.752
259.706.798.175
2.020.406.947.927
Saldo 30 Juni 2012
494.716.208.500 18.000.000.000
-
-
127.037.212.337
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Enam Bulan yang berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 ( Tidak diaudit ) (Dalam Rupiah)
30 Juni 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Kontraktor, pemasok dan lainnya Karyawan Pembayaran kas untuk beban operasi lain Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran untuk: Pajak Beban bunga Kenaikan/penurunan dana yang dibatasi penggunaannya Utang kepada pihak yg mempunyai hub istimewa Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
Catatan
30 Juni 2011
922.852.417.458
464.189.894.157
(293.762.388.929) (41.086.555.010) (134.336.235.596) 10.465.002.830
(317.993.475.631) (33.578.986.045) (31.621.344.222) 6.651.988.759
(11.591.563.546) (29.438.655.128)
(33.184.016.286) (1.386.903.398)
14.100.000.000
13
(8.517.235.175) 28.833.847.957
437.202.022.079
73.393.770.116
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan /penurunan investasi Penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penyertaan saham
(56.271.435.891) (330.094.188) (52.345.328.661) -
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
11 11
(108.946.858.740)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Penempatan modal Anak Entitas Kas bersih diperoleh (digunakan) dari aktivitas pendanaan
420.000.000.000 (489.716.484.900) -
(107.949.123.569) 14 14
(69.716.484.900)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
258.538.678.439 452.731.319.485 711.269.997.924
(106.449.123.569) (1.500.000.000)
123.042.318.668 (8.563.396.602) 1.500.000.000 115.978.922.066
4 4
81.423.568.613 251.613.988.640 333.037.557.253
5 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
1.
UMUM a.
Pendirian entitas PT Ciputra Surya Tbk (“Entitas”) didirikan di Indonesia berdasarkan akta Notaris Hobropoerwanto, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 1989 dan perubahannya akta No. 14 tanggal 21 Nopember 1989 oleh notaris yang sama dengan nama PT Bumi Citrasurya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C2-546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Pebruari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 4424, Tambahan No. 86 tanggal 26 Oktober 1990. Berdasarkan akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 295 tanggal 28 Maret 1990, nama Entitas diubah menjadi PT Citraland Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2925 HT.01.04.TH.91 tanggal 3 Agustus 1991, dan dimumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 3159, Tambahan Berita No. 76 tanggal 20 September 2001. Kemudian, berdasarkan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 55 tanggal 18 Pebruari 1997, nama Entitas diubah menjadi PT Ciputra Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3415 HT.01.04.Th.97 tanggal 2 Mei 1997, dan dimumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 239, Tambahan Berita No. 3 tanggal 8 Januari 1999. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris DR. Misahardi Wiramarta, S.H., MH, MK, MoL, No. 141 tanggal 24 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan peraturan di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-90666.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Nopember 2008. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya. Entitas berkedudukan di Surabaya dan proyeknya yaitu Citra Raya Kav. 1, Jl. Citraraya Utama, Lakarsantri, Surabaya. Entitas memulai kegiatan usaha komersilnya pada tanggal 1 Maret 1993.
b.
Pendaftaran sebagai entitas terbuka tanpa penawaran umum Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dengan surat No.118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan rencana pendaftaran Entitas sebagai entitas publik tanpa penawaran umum atas seluruh saham biasa atas nama Entitas sejumlah 420.188.000 saham. Pernyataan pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam No. S-2739/PM/1998 tanggal 29 Maret 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
c.
Pemecahan nilai nominal saham Pemecahan saham (stock split) diakibatkan penurunan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 per saham. Pemecahan saham tersebut meningkatkan jumlah saham beredar dari saham awal sejumlah 420.188.000 lembar saham dan saham hasil konversi utang obligasi sejumlah 569.244.417 lembar saham menjadi 1.978.864.834 lembar saham. Pemecahan saham ini menjadi efektif dan harga nominal baru saham tersebut telah diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.
d.
Struktur perusahaan, entitas induk, entitas induk terakhir dan entitas anak Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, susunan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Kegiatan Usaha Perusahaaan
Awal Operasi Komersial/
Persentase Pemilikan
2012 PT Bumiindah Permaiterang PT Aptacitra Surya
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Domisili
Surabaya
Real estat
Jakarta
Real estat
2011
2012
2011
1993
99,99
99,99
56.442.633
46.442.633
1993
99,80
99,80
22.464.530
21.539.530
6
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
1.
UMUM (lanjutan) d.
Anak entitas (lanjutan) Kegiatan Usaha Perusahaaan
Awal Operasi Komersial/
Persentase Pemilikan
2012 PT Cahayahijau Tamanindah PT Suburhijau Jayamakmur PT Tamancitra Suryahijau PT Saptamulia Hijaubangun PT Ciputra Surabaya Padang Golf
Surabaya
Real estat
Surabaya
Real estat
Surabaya
Real estat
Jakarta Surabaya
PT Citra Bahagia Elok
Surabaya
Real estat
PT Ciputra Delta dan Anak Entitas
Surabaya
Real estat
2011
1993
99,99
99,99
78.437.931
68.437.931
1993
96,00
96,00
69.509.257
59.509.257
1993
96,00
96,00
62.056.563
52.056.563
1993
73,00
73,00
4.875.620.845
1.934.465.766
1995
99,13
98,99
57.888.570.642
51.785.328.978
1996
99,99
99,99
283.345.653.028
287.395.642.452
1996
99,99
99,99
115.760.924.000
115.890.785.698
1997
96,25
96,25
119.344.032.253
98.882.013.129
2003
51,00
51,00
38.061.569.611
36.230.348.032
-
99,99
99,99
63.174.100
53.174.100
2004
99,00
99,00
91.991.662.208
77.520.031.266
2006
60,00
60,00
86.824.552.840
83.105.979.020
2007
53,00
53,00
1.202.244.746.549
1.237.108.833.589
Real estat
PT Ciputra Graha Prima
Surabaya
Real estat
PT Adhiwira Persada
Surabaya
Real estat
PT Win Win Realty Centre dan Anak Entitas PT Ciputra Inti Pratama
2012
Lapangan golf dan club house
Surabaya
PT Cahayafajar Abaditama
2011
Real estat
PT Galaxy Alam Semesta dan Anak Entitas
PT Asendabangun Persada
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Domisili
Lampung
Real estat
Surabaya
Real estat
Surabaya
Real estat
Semarang
Real estat
2009
99,99
99,99
35.287.522.879
38.349.609.770
Kendari
Real estat
2010
99,00
99,00
129.189.195.649
85.844.572.479
Denpasar
Real estat
2010
99,00
99,00
144.363.850.385
84.405.893.257
Jakarta
Real estat
2010
99,99
99,99
18.863.513.906
3.802.187.032
PT Citra Tirta Surabaya
Surabaya
Real estat
2010
55,00
55,00
2.289.131.217
5.242.162.167
PT Ciputra Bentara Asri
Jakarta
Real estat
2011
99,99
99,99
250.000.000
250.000.000
PT Ciputra Abdi Persada
PT Ciputra Kirana Dewata PT Ciputra Praja Rahayu
PT Ciputra Nusantara
Jakarta
Real estat
2011
99,99
99,99
1.000.000.000
1.000.000.000
PT Ciputra Bangun Selaras
Jakarta
Real estat
2011
99,99
99,99
477.763.653
250.000.000
* Sisanya dimiliki oleh PT Saptamulia Hijaubangun
Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Bangun Selaras (CBS) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 60 tanggal 9 Mei 2011, diputuskan modal dasar sebesar Rp1 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp249.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Perusahaan pada CBS sebesar 99,99%. CBS berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-26806.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 27 Mei 2011. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Bentara Asri (CBA) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH No. 233 tanggal 25 Nopember 2011, diputuskan modal dasar sebesar Rp1 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Ciputra Nusantara masing-masing sebesar Rp249.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Perusahaan pada CBA sebesar 99,99%. CBA berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Sampai dengan 21 Maret 2012, akta pendirian ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
7
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Nusantara (CN) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH No. 133 tanggal 16 Mei 2011, diputuskan modal dasar sebesar Rp4 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp1 miliar dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Ciputra Development Tbk masing-masing sebesar Rp999.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Perusahaan pada CN sebesar 99,99%. CN berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, pengembangan, perdagangan dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-30730.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 20 Juni 2011. Berdasarkan akta pendirian PT Citra Tirta Surabaya (CTS) yang dinyatakan dalam Akta Notaris J. Andy Hartanto No. 40 tanggal 19 Oktober 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp500 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp250 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp137.500.000 juta dan Rp112.500.000 Kepemilikan Entitas pada CTS sebesar 55,00%. CTS berkedudukan di Surabaya dan bergerak di bidang perdagangan dan perindustrian. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-60366.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 28 Desember 2010. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Abdi Persada (CAP) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 46 tanggal 9 Agustus 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp100 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp49,5 juta dan Rp500.000. Kepemilikan Entitas pada CAP sebesar 99%. CAP berkedudukan di Kendari dan bergerak di bidang pembangunan, investasi, perdagangan, industri dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-46988.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 5 Oktober 2010. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Kirana Dewata (CKD) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 45 tanggal 9 Agustus 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp100 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp49,5 juta dan Rp500.000. Kepemilikan Entitas pada CKD sebesar 99%. CKD berkedudukan di Denpasar dan bergerak di bidang pembangunan, investasi, perdagangan, industri dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-50073.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 25 Oktober 2010. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra Praja Rahayu (CPR) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 24 tanggal 4 Nopember 2010, diputuskan modal dasar sebesar Rp100 juta dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 juta dengan komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta masing-masing sebesar Rp49.999.000 juta dan Rp1.000. Kepemilikan Entitas pada CPR sebesar 99,99%. CPR berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang pembangunan, investasi, perdagangan, industri dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-55729.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 26 Nopember 2010. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Ciputra Surabaya Padang Golf (CSPG) yang diselenggarakan pada tanggal 7 Nopember 2011 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 156 tanggal 17 Nopember 2011, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp40 miliar menjadi Rp70 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp39.691.207.000 menjadi Rp46 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CSPG menjadi 99,13%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-63932.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 27 Desember 2011. Berdasarkan RUPSLB PT Win Win Realty Centre (WWR) yang diselenggarakan pada tanggal 11 Nopember 2011 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 155 tanggal 17 Nopember 2011, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp265 miliar menjadi Rp464 miliar. Perubahan modal ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 27 Pebruari 2012. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Ciputra Inti Pratama (CIP) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Nopember 2010 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 117 tanggal 13 Desember 2010, diputuskan untuk menjual seluruh saham perseroan kepada Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta. Komposisi pemegang saham adalah Entitas dan PT Galaxy Alamsemesta dengan penyertaan masing-masing sebesar Rp499.999.000 dan Rp1.000. Kepemilikan Entitas pada CIP sebesar 99,99%. Sampai dengan 16 Maret 2010, akta perubahan ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
8
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Berdasarkan RUPSLB PT Cahaya Fajar Abaditama (CFA) yang diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2010 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 81 tanggal 17 September 2010 diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp15 milyar menjadi Rp1 milyar serta menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp8 milyar menjadi Rp500 juta. Penurunan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-57925.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 13 Desember 2010. Berdasarkan RUPSLB PT Ciputra Delta (CDL) yang diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 2010 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 123 tanggal 14 Desember 2010 diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp40 milyar menjadi Rp15 milyar. Sampai dengan 16 Maret 2011, akta perubahan ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan RUPSLB PT Citra Bahagia Elok (CBE) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Nopember 2010 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 33 tanggal 6 Desember 2010, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CBE dari Rp63,2 milyar menjadi Rp70,5 milyar. Sampai dengan 16 Maret 2011, akta perubahan ini belum mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan RUPSLB PT Galaxy Alam Semesta (GAS) yang diselenggarakan pada tanggal 25 Nopember 2010 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 34 tanggal 6 Desember 2010 diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp140 milyar menjadi Rp130 milyar. Penurunan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-11408.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 7 Maret 2011. Tahun 2010, PT Asendabangun Persada (ABP) telah beberapa kali mengubah anggaran dasarnya, terakhir berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 4 Nopember 2010, diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp35 milyar menjadi Rp100 juta dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp14 milyar menjadi Rp100 juta, sehingga kepemilikan Entitas pada ABP menjadi 99%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU-01983.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011. e.
Dewan Komisaris dan Direksi, dan karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : :
DR. Ir. Ciputra Sandra Hendharto Lanny Bambang Lany Wihardjo
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : : : : :
Harun Hajadi Budiarsa Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Junita Ciputra Candra Ciputra Cakra Ciputra Nanik Joeliawati Santoso Sutoto Yakobus
Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: : :
DR. Cosmas Batubara Lanny Bambang Melina Indrawati Sutandi
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas dan Anak Entitas memiliki 549 dan 508 karyawan tetap (tidak diaudit).
9
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Entitas dan Anak Entitas disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: a.
Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat.
b.
Prinsip-prinsip konsolidasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Kelompok Usaha menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas PSAK yang direvisi tersebut: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak
10
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) signifikan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha dari Kelompok Usaha dan hanya berdampak pada penyesuaian atas kebijakan akuntansi dan penyajian kepentingan nonpengendali dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Lebih lanjut, Perusahaan menyajikan Kepentingan Nonpengendali (dahulu “Hak Minoritas Atas Aset Neto Entitas Anak") sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan reklasifikasi tersebut dan reklasifikasi lain yang diungkapkan pada Catatan ini, Perusahaan menyajikan laporan posisi keuangan konsolidasian periode awal komparatif yaitu 1 Januari 2010/31 Desember 2009. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Kelompok Usaha, yang dimiliki secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.d. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: a. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; b. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; c. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; d. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; e. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan g. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang sebelumnya dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup secara penuh.
11
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, dimana perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi untuk “selisih negatif”. c.
Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas utang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aset Lainnya”.
d.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, ruko dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai. Untuk proyek properti residential, akun ini dipindahkan ke persediaan pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur. Sedangkan untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan dipindahkan ke persediaan atau aset tetap, mana yang lebih sesuai. Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
e.
Biaya pinjaman Sebelum tanggal 1 Januari 2010, biaya pinjaman dicatat berdasarkan PSAK No. 26, “Biaya Pinjaman”, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1997. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang mengharuskan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut, serta persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman, penghentian sementara dan penghentiannya. Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan dan Entitas Anak. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
12
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) f.
Instrumen keuangan PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. (i) Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainlain. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Semua aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
(ii) Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) utang dan pinjaman, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang biaya pembangunan dan utang bank.
13
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pinjaman dan utang
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Semua liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai pinjaman dan utang. (iii) Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. (iv) Nilai wajar dari instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s-length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. (v) Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan komisi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. (vi) Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
14
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (vii) Penghentian pengakuan Aset keuangan Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari suatu aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. g.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: 1) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; 2) suatu pihak berelasi dengan Perusahaan; 3) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer; 4) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; 5) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau 7) suatu pihak adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
15
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
h.
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i.
Tanah untuk pengembangan Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan tanah untuk pengembangan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
j.
Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
Tahun 20 20 5-8 4-5 4
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari “Aset Lain-lainnya”) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. k.
Sewa Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2007) “Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK ini, sewa yang mengalihakan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seliruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Grup sebagai lessee Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup sebagai lessee mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
16
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodic yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Rental kontinjen, jika ada, dibebankan pada periode terjadinya. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian “Aset Tetap”) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di posisi laporan keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama denga investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodic yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan. Dalam sewa operasi, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. l.
Properti investasi Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti investasi Grup terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana yang dikuasai Grup untuk menghaslkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut: Tanah Bangunan dan prasarana
tidak disusutkan 20 tahun
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan oleh pemilik atau dimulainya penembangan untuk dijual. Untuk transfer dari properti investasi ke propertiyang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat terakhir perubahan penggunaanya. m. Penurunan nilai aset non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK
17
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Enititas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan (untuk goodwill dan aset tidak berwujud dengan umur yang tidak terbatas atau aset tidak berwujud yang belum tersedia untuk dipakai), maka Perusahaan dan Enititas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. n.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat” sebagai berikut: (i)
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1. Proses penjualan telah selesai. 2. Harga jual akan tertagih. 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. 4. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berliabilitas atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
(ii)
Pendapatan dari penjualan kavling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 2. Harga jual akan tertagih. 3. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang. 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual. 5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tersebut.
(iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi. 2. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 3. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Jika ada salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut. Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan.
18
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Uang sewa pusat niaga diterima dimuka dicatat sebagai “Pendapatan Diterima Dimuka”. Pendapatan ditangguhkan tersebut diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu sewa. Uang jaminan yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai bagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa golf tersebut. Uang pendaftaran keanggotaan golf dan club house diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Pendapatan sewa dan iuran keanggotaan klub olah raga diakui sebagai pendapatan sesuai masa sewa atau keanggotaannya. Sewa dan iuran klub keanggotaan diterima di muka disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan dari restoran diakui pada saat barang atau jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). o.
Kerjasama Operasi Sesuai PSAK No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset”, partisipasi venturer dalam pengendalian bersama operasi dicatat dengan menyajikan dan membukukan dalam laporan keuangannya aset yang dikendalikannya sendiri, kewajiban dan beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari pendapatan kerjasama operasi tersebut. Partisipasi venturer dalam pengendalian bersama entitas dicatat menggunakan metode konsolidasian proporsional.
p.
Imbalan kerja Entitas dan Anak Entitas menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan Undang-undang, Entitas harus menyediakan kekurangannya. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aset pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
q.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp9.480 dan Rp8.709 untuk US$1.
r.
Pajak penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga dikenakan pajak final sebesar 10%. Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat antara aset dan liabilitas yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang
19
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa unit villa golf tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan tahun berjalan. Pajak penghasilan progresif Beban pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut. Pajak penghasilan progresif (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Entitas dan Anak Entitas mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan. s.
Laba per saham dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 56 tersebut di atas, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
t.
Informasi segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operaso”. PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar grup dieliminasi.
u.
Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.57 (Revisi 2009), “ Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
20
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewaijban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus kas keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui. v.
3.
Penerapan standar akuntansi revisi lain Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan dan Entitas Anak juga telah menerapkan revisi standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: i. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. ii. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. iii. PSAK No. 19 (Revisi 2009), “Aset tak Berwujud”. iv. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN a. Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (i)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2. Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu dimana diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp117.115.665.597 dan Rp116.061.559.352. Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 5.
b.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan yang digunakan saat ini, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang berada diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak tersebut. Perubahan-perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. (i)
Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi
21
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. (ii) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp380.750.924.322 dan Rp381.691.214.767. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11. (iii) Instrumen Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp832.928.358.163 dan Rp573.945.744.999 (Catatan 36), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp658.673.698.726 dan Rp698.908.109.658 (Catatan 36). (iv) Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. (v) Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp991.343.535.536 dan Rp1.209.152.919.183. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
4.
KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2012 Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Jatim PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero)
22
31 Desember 2011
3.565.017.932
2.610.120.973
39.181.672.932 28.427.872.232 18.655.693.552 4.336.411.078 4.052.473.229 2.698.642.601 2.519.425.244 2.505.574.897 2.017.748.908 1.012.553.036 889.720.305 777.918.594 369.952.975 351.772.319 225.079.370
18.194.572.978 15.268.683.067 7.552.135.014 1.989.629.208 5.995.479.505 544.508.414 4.073.478.858 940.739.847 2.078.294.223 2.042.818.849 448.727.291 621.866.292 93.878.924 188.915.158
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
87.364.399 11.582.937 7.323.514 108.128.782.122
86.439.460 177.733.857 390.212.927 60.688.113.872
948.224.202
906.968.665
277.093.290
880.489.379
231.834.568 1.457.152.060
222.375.399 2.009.833.443
Jumlah bank
109.585.934.182
62.697.947.315
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Panin Syariah Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICB Bumiputera PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
149.927.444.612 77.500.000.000 63.450.000.000 55.000.000.000 32.000.000.000 30.000.000.000 26.500.000.000 25.000.000.000 21.000.000.000 19.500.000.000 19.500.000.000 17.500.000.000 10.000.000.000 3.000.000.000 2.100.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 -
89.348.353.326 18.300.000.000 31.300.000.000 4.500.000.000 14.250.000.000 25.000.000.000 9.000.000.000 30.300.000.000 60.500.000.000 9.500.000.000 7.500.000.000 5.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000 1.000.000.000 14.000.000.000
556.977.444.612
335.498.353.326
20.379.964.075
19.243.948.462
11.048.590.662
22.364.881.207
9.713.046.461 41.141.601.198
10.266.470.678 49.597.524 51.924.897.871
Jumlah deposito berjangka
598.119.045.810
387.423.251.197
Jumlah kas dan setara kas
711.269.997.924
452.731.319.485
EFG Bank (US$100,024 pada tahun 2012 dan US$100,019 pada tahun 2011) PT Bank Mega Tbk (US$29,229 pada tahun 2012 dan US$97,099 pada tahun 2011) Lain-lain (US$24,455 pada tahun 2012 dan US$24,523 pada tahun 2011)
Dolar Amerika Serikat PT Bank Muamalat Indonesia (US$2,149,785 pada tahun 2012 dan US$2,122,182 pada tahun 2011) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$1,165,463 pada tahun 2012 dan US$2,466,352 pada tahun 2011) PT Bank ICBC Indonesia (US$1,024,583 pada tahun 2012 dan US$1,132,165 pada tahun 2011) Lain-lain (US$5.403 pada tahun 2011)
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: Rupiah Dolar Amerika Serikat
5,50% - 9,00% 2,90% - 3,25%
23
5,00% - 9,25% 1,25% - 3,25%
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) 5.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Penjualan kavling tanah, rumah hunian dan ruko Keanggotaan golf, club house, restoran dan sewa unit villa golf
31 Desember 2011
115.085.444.022
114.233.287.858
2.030.221.575
1.828.271.494
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
117.115.665.597 (2.378.134.119)
Jumlah
114.737.531.478
116.061.559.352 (3.377.593.493) 112.683.965.859
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari piutang tak tertagih. Sejumlah piutang usaha dijadikan jaminan atas utang bank, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 14. 6.
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari piutang yang berasal dari: 30 Juni 2012 Piutang karyawan Piutang retensi Kredit Pemilikan Rumah Bunga Piutang penghuni rumah Lain-lain Jumlah
282.138.651 42.885.027 25.640.000 6.570.165.083 6.920.828.761
31 Desember 2011 273.691.584 105.397.260 25.640.000 8.125.730.811 8.530.459.655
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih. 7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 Juni 2012 Aset pengembangan real estat Kapling tanah Rumah hunian dan ruko dalam pembangunan Apartemen dalam pembangunan SOHO dalam pembangunan Hotel dalam pembangunan Persediaan lainnya Makanan, minuman dan lainnya Jumlah
31 Desember 2011
728.843.843.097 195.570.376.112 62.709.554.744 530.596.250 2.247.195.078
978.355.419.940 153.219.488.364 76.379.518.751 -
1.441.970.255
1.198.492.128
991.343.535.536
1.209.152.919.183
Biaya pinjaman bersih yang dikapitalisasi ke dalam akun persediaan kapling tanah pada tahun 2012 dan tahun 2011 adalah Nihil (Catatan 14).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan apartemen dalam pembangunan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Entitas Anak, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 14). Persediaan rumah hunian, ruko dan apartemen telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp168.098.060.297 dan Rp163.916.060.297 masing-masing pada tahun
24
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) 2011 dan 2010. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut. 8.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas asuransi, iklan, sewa dan lainnya.
9.
UANG MUKA PEMBELIAN TANAH Akun ini merupakan pembayaran di muka atas pembelian tanah yang berlokasi di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Palu
10. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN Akun ini merupakan biaya perolehan tanah Entitas dengan rincian sebagai berikut:
untuk pengembangan yang dimiliki oleh
30 Juni 2012
Entitas dan Anak
31 Desember 2011 Jumlah
Jumlah
Luas (m2)
Luas (m2)
Entitas Anak Entitas
3.486.495 4.248.921
357.953.398.446 570.767.679.220
311.508 3.813.091
80.419.656.800 523.760.452.029
Jumlah
7.735.416
928.721.077.666
4.124.599
604.180.108.829
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 tanah untuk pengembangan atas nama PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Entitas, senilai Rp100.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas utang dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 14). Tidak terdapat beban bunga dan selisih kurs yang dikapitalisasi ke dalam akun tanah untuk pengembangan. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai tanah untuk pengembangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 11. ASET TETAP Saldo 1 Jan. 2012
Penambahan
Pengurangan
Saldo 30 Jun. 2012
Reklasifikasi
Mutasi 2012 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
28.526.462.411 341.364.394.143 51.973.611.466 2.671.008.510 107.673.403.215 13.119.372.718
2.366.162.736 1.066.484.401 4.500.000 8.446.191.617 647.772.886
433.053.000 617.956.545 9.549.541.753 89.568.217
(1) 5.673.750 1 (5.673.752) -
28.526.462.410 343.303.177.629 53.040.095.868 2.057.551.965 106.564.379.327 13.677.577.387
545.328.252.463
12.531.111.640
10.690.119.515
(2)
547.169.244.586
758.164.349
33.685.000
188.099.349
(585.000.000)
18.750.000
546.086.416.812
12.564.796.640
10.878.218.864
(585.000.002)
547.187.994.586
83.022.890.350 34.407.616.578 2.381.752.966 32.337.921.931 12.245.020.220
5.249.798.381 1.317.901.851 49.566.016 6.865.299.559 306.942.006
3.720.216 608.972.170 8.404.282.999 89.568.217
(2.641.554.327) 1.581 (569.289) 1.026.043
85.627.414.188 35.725.518.429 1.822.348.393 30.798.369.202 12.463.420.052
Total
164.395.202.045
13.789.507.813
9.106.543.602
(2.641.095.992)
166.437.070.264
Nilai buku
381.691.214.767
Total Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
380.750.924.322
25
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Saldo 1 Jan. 2011
Penambahan
Pengurangan
Saldo 31 Des. 2011
Reklasifikasi
Mutasi 2011 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
107.645.581.832 207.495.920.870 45.870.047.757 2.627.764.760 59.327.086.318 12.766.674.740
5.139.109.190 12.060.111.040 6.103.563.709 53.743.750 51.668.433.647 439.595.791
274.234.545 10.500.000 5.490.210.582 61.420.540
(84.258.228.611) 122.082.596.778 2.168.093.832 (25.477.273)
28.526.462.411 341.364.394.143 51.973.611.466 2.671.008.510 107.673.403.215 13.119.372.718
5.836.365.667
39.966.984.726
545.328.252.463
435.733.076.277
75.464.557.127
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
353.528.117.352
270.380.266.578
-
(623.150.219.581)
758.164.349
Total
789.261.193.629
345.844.823.705
5.836.365.667
(583.183.234.855)
546.086.416.812
70.237.280.978 31.952.663.296 2.271.930.607 26.970.132.370 11.803.720.056
12.819.065.394 2.454.953.282 113.978.609 7.711.476.539 502.720.704
33.456.022 4.156.250 2.343.686.978 61.420.540
-
83.022.890.350 34.407.616.578 2.381.752.966 32.337.921.931 12.245.020.220
Total
143.235.727.307
23.602.194.528
2.442.719.790
-
164.395.202.045
Nilai buku
646.025.466.322
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
-
381.691.214.767
Tanah seluas sekitar 151,9 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Entitas dan Anak Entitas yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2023 sampai dengan tahun 2038. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Aset dalam penyelesaian pada tahun 2012 merupakan akumulasi biaya pembangunan kantor di Jogjakarta dan pada tahun 2011 merupakan pembangunan kantor di Kendari dan pembangunan hotel proyek Ciputra World Surabaya, yang dimiliki oleh PT Win Win Realty Centre (WWR), Entitas Anak. Pada tahun 2012, aset tetap tertentu milik Perusahaan dan Entitas Anak, WWR, masing-masing sebesar Rp585.000.000 telah direklasifikasi ke dalam akun persediaan dan sebesar Rp2.641.095.993 ke dalam akun properti investasi. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 0,- dan Rp24.436.247.420 (Catatan 14). Pada tanggal 30 Juni 2012, tanah dan bangunan seluas 73.330m2 dan Ciputra Waterpark Surabaya dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 14). Pada tanggal 30 Juni 2012, aset dalam penyelesaian – bangunan dan prasarana digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Entitas Anak, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 14).
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dibebankan sebagai berikut: 30 Juni 2012 Beban langsung Beban umum dan administrasi (Catatan 28) Beban lain-lain Jumlah
31 Desember 2011
7.068.491.952 2.481.474.330 4.239.541.531
15.047.627.141 3.968.301.145 4.586.266.242
13.789.507.813
23.602.194.528
Aset tetap, kecuali tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.174.735.210.297 dan US$258.000 pada tahun 2012 dan pada tahun 2011. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011.
26
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) 12. INVESTASI PROPERTI Saldo 1 Jan. 2012
Penambahan
Pengurangan
Saldo 30 Jun. 2012
Reklasifikasi
Mutasi 2012 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
84.665.662.050 498.517.572.805
18.336.270.428
-
1
84.665.662.050 516.853.843.234
Total Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana
583.183.234.855
18.336.270.428
-
1
601.519.505.284
10.380.371.711
15.824.421.641
-
2.641.095.993
Nilai buku
572.802.863.144
Saldo 1 Jan. 2011
28.845.889.345 572.673.615.939
Penambahan
Pengurangan
Saldo 31 Des. 2011
Reklasifikasi
Mutasi 2011 Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
-
Total Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Nilai buku
-
-
-
84.665.662.050 498.517.572.805
84.665.662.050 498.517.572.805
-
-
-
583.183.234.855
583.183.234.855
-
10.380.371.711
-
-
10.380.371.711 572.802.863.144
Properti investasi terutama merupakan investasi pada tanah dan bangunan pusat niaga yang dimiliki oleh WWR, Entitas Anak, yang terletak di Surabaya. Properti investasi tersebut disewakan kepada pihak ketiga. Pendapatan sewa tersebut per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp62.139.945.621 dan Rp 23.275.871.464 disajikan sebagai bagian dari pendapatan bersih pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Biaya penyusutan per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp15.824.421.641 dan Rp10.380.371.711 yang dicatat sebagai beban langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan berdasarkan suatu paket polis gabungan dengan aset tetap (Catatan 8). Manajemen WWR, Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen WWR, Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai pada properti investasi per 30 Juni 2012. 13. ASET LAINNYA 30 Juni 2012 Dana yang dibatasi penggunaannya PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain
31 Desember 2011
87.589.559.303 22.210.501.680 2.909.583.668 3.051.766.860 1.393.673.347 612.510.534 564.289.037 44.205.034 959.503.990
44.209.154.250 16.870.719.436 2.799.527.939 2.784.083.995 1.393.673.347 1.178.190.535 564.289.037 44.205.034 720.313.990
Lain-lain
119.335.593.453 168.000.000
70.564.157.563 168.000.000
Jumlah
119.503.593.453
70.732.157.563
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan pelanggan saat periode kredit pemilikan rumah berakhir.
27
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) 14. UTANG BANK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 Jangka Pendek : Entitas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
43.736.778
5.203.981.561
-
484.556.240.118
43.736.778
489.760.221.679
Entitas Anak PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) Jumlah
31 Desember 2011
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Jangka Panjang : Entitas Anak PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) Jumlah
420.000.000.000
-
420.000.000.000
-
Entitas Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri, dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan proyek CitraLand, UC Apartemen, Bukit Palma, Citra Harmoni dan proyek lainnya. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 April 2011 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 11%. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 April 2012 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5%. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan seluas 73.330m2 dan Ciputra Waterpark Surabaya (Catatan 11). Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, Perusahaan, antara lain, diharuskan menyampaikan akta setiap terjadi perubahan Anggaran Dasar dan memelihara rasio lancar minimum 100%, rasio utang terhadap ekuitas maksimum 100%, rasio debt service coverage minimum 120% dan EBITDA to interest minimum 150%. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perusahaan memenuhi ketentuan rasio keuangan yang disyaratkan di atas. Entitas anak Pada tanggal 12 Pebruari 2010, PT Pancaran Suara Citra (PSC), Entitas Anak PT Win Win Realty Centre (WWR) memperoleh fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp31.000.000.000 dan fasilitas bunga selama konstruksi sebesar Rp2.000.000.000 dari Bank Mega yang digunakan untuk membiayai investasi Independent Power Producer. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 13,5%, yang harus dibayar setiap tanggal 25 bulan berjalan. Fasilitas ini tersedia sampai dengan 19 Desember 2016, termasuk 14 bulan masa tenggang. Fasilitas ini dijamin dengan peralatan dan perabot tertentu dengan nilai tanggungan sampai dengan sebesar Rp35 miliar yang bersifat cross collateral dengan jaminan yang telah diserahkan oleh WWR ke Bank Mega (lihat paragraf di bawah). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, PSC, antara lain, diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman dalam hal melakukan mengajukan pailit, menambah utang baru, memberi pinjaman dan mengubah Anggaran Dasar. Pada tanggal 30 April 2012, WWR telah melakukan pelunasan pinjaman kepada Bank Mega. Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Central Asia dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 472.525.000.000. Fasilitas kredit tersebut digunakan untuk pelunasan dana pemegang saham yang digunakan untuk melunasi hutang di Bank Mega. Berdasarkan Perjanjian Kredit No 42 tanggal 9 Mei 2012 pinjaman ini berjangka waktu 120 bulan (termasuk grace period 12 bulan) dengan suku bunga rate deposito 1 bulan tertinggi ditambah 4.5% p.a Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Entitas dan Entitas Anak telah memenuhi persyaratan pinjaman tersebut di atas.
28
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
15. JAMINAN KONSUMEN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 Jaminan kapling dan pembangunan Jaminan sewa Lain-lain
12.260.366.673 16.904.163.961 -
Jumlah
29.164.530.634
31 Desember 2011 6.931.084.200 9.694.215.274 2.160.598.603 18.785.898.077
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Gaji dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Listrik Jasa professional Pengelolaan Lingkungan Lain-lain
2.721.757.601
310.550.098 1.407.197.154 1.723.047.600 2.187.837.374 1.016.619.280 5.508.830.168
Jumlah
2.721.757.601
12.154.081.674
17. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar di muka terdiri dari: 30 Juni 2012
b.
Pajak penghasilan final Pajak pertambahan nilai Pasal 25/29
54.042.231.051 12.278.586.972 88.629.555
36.530.998.240 34.872.179.730 -
Jumlah
66.409.447.578
71.403.177.970
Utang pajak terdiri dari: 30 Juni 2012
c.
31 Desember 2011
31 Desember 2011
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 dan 4(2) Pasal 25 Pasal 29 Final Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan
107.931.968 1.020.983.468 18.771.487.513 2.358.418.626 465.041.035 12.390.355.973 112.306.901
1.764.575.315 1.298.023.924 17.503.261 330.323.374 13.516.227.910 68.402.314
Jumlah
35.226.525.484
16.995.056.098
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Entitas yang dikenakan tarif pajak penghasilan non-final untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Unit yang menghitung sendiri pajaknya
154.572.913.432 (216.667.040)
29
31 Desember 2011
239.543.797.963 (3.652.126.118)
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
Laba Anak Entitas sebelum pajak penghasilan dan dampak eliminasi antar entitas yang dikonsolidasi
(14.625.516.086)
(60.568.125.308)
Laba Entitas sebelum pajak penghasilan Pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Pendapatan sewa Pendapatan bunga Beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban penjualan Bagian atas laba bersih Anak Entitas Beban pajak Beban representasi Amortisasi bunga atas aset keuangan Lain-lain
139.730.730.306
175.323.546.537
(180.143.194.360) (1.835.968.755) (4.473.125.827)
(262.258.085.965) (2.763.195.072) (7.312.586.796)
71.050.356.474 24.289.469.808 5.881.435.892 (43.900.505.049) 40.042.789 12.107.360 (3.061.192.548) -
98.221.253.310 42.940.449.133 16.753.106.655 (58.698.401.505) 1.343.913.410 77.782.049 (2.391.820.924) 338.852.692
Taksiran penghasilan kena pajak yang dikenakan tarif pajak tidak final - Entitas
d.
7.590.156.090
Perhitungan beban pajak kini dan taksiran utang pajak penghasilan Entitas dan Entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Beban pajak tahun berjalan Entitas Final Non-final Entitas anak Final Non-final
9.316.348.299 1.897.539.000
13.842.027.973 393.703.381
16.282.257.776 39.556.020
25.295.765.090 837.958.369
Jumlah beban pajak tahun berjalan
27.535.701.095
40.369.454.813
16.610.357.713 -
8.633.332.064 393.703.381
37.431.873.338 88.629.555
16.988.233.089 507.634.995
54.130.860.606
26.522.903.529
Pajak penghasilan dibayar di muka Entitas Final Non-final Entitas anak Final Non-final Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
e.
1.574.813.524
Aset pajak tangguhan merupakan manfaat pajak yang terkait pada Anak Entitas, Padang Golf (CSPG), terdiri dari: 30 Juni 2012 Imbalan kerja karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
PT Ciputra Surabaya
31 Desember 2011
438.299.614 607.807.655
438.299.614 8.404.347
1.046.107.269
446.703.961
Manajemen Anak Entitas, CSPG, berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
30
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
f.
Manfaat pajak tangguhan terdiri dari: 30 Juni 2012 Anak Entitas PT Ciputra Surabaya Padang Golf
g.
599.403.308
31 Desember 2011 152.720.457
Lainnya Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (“PP 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”. PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di bursa efek di Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat 6 bulan dalam jangka waktu 1 tahun pajak. Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai ”Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan diterbitkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 (“PP 71/2008”), perubahan ketiga atas PP No. 48/1994 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. PP ini mengatur penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009. Oleh karena itu, Entitas Anak membalik semua saldo beda temporer pada tanggal 31 Desember 2008 yang berhubungan dengan kegiatan usaha pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Taksiran laba fiskal tahun 2012 akan dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan tahun 2012 yang akan disampaikan kepada Kantor Pajak.
18. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012 Uang muka yang diterima dari penjualan: Kapling tanah, rumah hunian dan ruko Apartemen Hotel SOHO
Titipan penghuni Uang jaminan pelanggan atas sewa Lain-lain Jumlah
31
31 Desember 2011
1.001.655.955.546 20.577.051.307 56.487.767.877 24.338.497.782
725.185.091.259 28.428.429.512
1.103.059.272.512
753.613.520.771
52.822.645.594 37.567.215.495 25.929.808.610
39.206.866.450 36.648.671.311 19.807.501.797
1.219.378.942.211
849.276.560.329
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
19. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Keanggotaan golf dan club house diterima di muka Lain-lain
348.154.684
554.259.367 459.252.896
Jumlah
348.154.684
1.013.512.263
20. UTANG BIAYA PEMBANGUNAN Akun ini merupakan taksiran liabilitas kepada kontraktor dan pemasok atas penyelesaian pembangunan rumah hunian dan ruko. 21. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 1 April 2007, Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Layanan Program Pensiun dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, yang masa berlakunya tidak terbatas. Manfaat pensiun yang dibayar adalah himpunan iuran peserta berikut hasil pengembangannya. Jumlah iuran pensiun yang dibayarkan Perusahaan dan Entitas Anak pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp809.127.511 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sebagai tambahan, Perusahaan dan Entitas Anak juga memberikan kepada karyawannya imbalan jangka panjang yang tidak didanai dalam bentuk cuti besar berdasarkan masa kerja. Rincian di bawah merupakan rekapitulasi dari komponen beban bersih imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai dengan perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dalam laporannya tanggal 13 Pebruari 2012 dan tanggal 7 Pebruari 2011, masing-masing untuk tahun 2011. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran selama tahun berjalan
13.891.883.684 -
11.591.050.056 3.539.243.735 (1.238.410.107)
Saldo akhir tahun
13.891.883.684
13.891.883.684
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat kematian
55 Tahun 6% 7% Tabel Mortalita Indonesia 2
Tingkat kecacatan
10% dari tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri
7% sampai dengan usia 40 tahun dan berkurang secara linear menjadi 0% pada usia 55 tahun
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Hak minoritas atas laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 259.706.798.175 pada tahun 2012 dan Rp 265.194.260.074 pada tahun 2011.
32
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
23. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham dan persentase pemilikannya pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah
Pemegang saham PT Ciputra Development Tbk Masyarakat Indonesia dan asing lainnya (masingmasing dengan pemilikan kurang dari 5%)
1.239.953.440
62,66%
309.988.360.000
738.911.394
37,34%
184.727.848.500
Jumlah
1.978.864.834
100,00%
494.716.208.500
24. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA – CADANGAN UMUM Sesuai dengan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Entitas wajib mengalokasikan penggunaan sejumlah dana tertentu dari laba bersih tahunannya hingga mencapai 20% dari modal ditempatkan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum sebesar Rp5.000.000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Mei 2010, para pemegang saham Entitas menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum sebesar Rp5.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum masih dibawah 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Tambahan jumlah laba yang telah ditentukan penggunaannya akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam rapat tahunan berikutnya. 25.
DIVIDEN TUNAI Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 269 tanggal 22 Mei 2012 dari notaris Misahardi Wilamarta, SH, MH, MKn, pemegang saham menetapkan untuk menggunakan laba bersih Perusahaan tahun 2011 : (i) Sebesar Rp 5.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; dan (ii) Membagikan dividen tunai final sebesar Rp49.471.620.850 atau Rp25 per lembar saham pada tahun 2012.
26. PENDAPATAN NETO Rincian pendapatan neto adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Penjualan: Kapling tanah Rumah hunian dan ruko: Bangunan Tanah Apartemen
Pendapatan usaha: Mall Base Rental Utilities Service Charge Sewa stand dan pameran Rekreasi keluarga
33
30 Juni 2011
72.417.224.025
67.606.047.071
165.726.440.578 125.187.444.105 49.567.285.161
94.666.140.695 69.345.573.757 114.324.198.911
412.898.393.869
345.941.960.434
26.293.479.537 17.621.048.710 13.775.743.736 4.449.673.638 6.753.167.172
7.067.903.627
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Lapangan golf dan klub keluarga Restoran club house Sewa unit villa golf
Jumlah
11.384.428.137 4.626.219.359 2.491.987.908
10.674.375.363 3.555.539.132 1.476.593.906
87.395.748.197
22.774.412.028
500.294.142.066
368.716.372.462
Rekreasi keluarga merupakan pendapatan yang diperoleh dari wahana wisata Waterpark. Pada tahun 2012 dan 2011, tidak ada pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto yang berasal dari satu pelanggan. 27. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Beban pokok penjualan Kavling tanah Rumah hunian dan ruko: Bangunan Tanah Apartemen: Bangunan Tanah
Beban langsung Mall Rekreasi keluarga Lapangan golf dan klub keluarga Restoran club house Sewa unit villa golf
Jumlah
30 Juni 2011
16.718.336.468
19.672.636.815
104.999.962.085 41.740.749.958
63.681.525.602 21.893.527.549
22.439.994.648 1.737.960.690
62.796.742.543 4.812.541.203
187.637.003.849
172.856.973.712
46.235.447.028 6.251.951.099 8.730.527.804 3.332.794.539 822.840.036
5.803.471.291 7.235.147.915 3.013.453.247 753.514.063
65.373.560.506
16.805.586.516
253.010.564.355
189.662.560.228
Pada tahun 2012 dan 2011, tidak ada pembelian dari satu pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto. 28. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Beban penjualan: Komisi penjualan Iklan dan promosi Beban umum dan administrasi: Gaji dan kesejahteraan karyawan Keamanan Penyusutan (Catatan 11) Perlengkapan kantor Sumbangan dan jamuan Kendaraan Perjalanan dan transportasi
34
30 Juni 2011
10.170.014.488 10.769.825.719
10.076.747.718 10.017.115.770
20.939.840.207
20.093.863.488
37.314.004.319 3.199.486.765 2.478.868.448 2.013.557.320 1.747.689.471 1.266.055.815 1.220.010.563
30.965.150.723 2.318.009.826 1.926.280.180 906.875.626 2.759.963.834 1.276.414.417 1.026.296.337
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Jasa profesional Komunikasi Perijinan Pemeliharaan Air dan listrik Asuransi Rekruitmen dan pelatihan Lain-lain
2.163.557.378 954.232.729 430.513.999 803.854.008 1.093.720.300 708.568.281 407.106.481 6.614.487.151 62.415.713.028
176.595.814 791.801.524 50.121.699 473.017.392 1.804.184.214 105.867.531 329.501.700 6.382.982.829 51.293.063.646
Jumlah
83.355.553.235
71.386.927.134
29. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham dasar pada 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Laba bersih Rata-rata jumlah saham beredar (Catatan 23)
30 Juni 2011
126.422.868.956 1.978.864.834
94.827.210.606 1.978.864.834
64
48
Laba per saham dasar 30. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Entitas dan Anak Entitas, dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Saldo piutang/utang yang timbul dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut: Jumlah 30 Juni 2012 Utang lain-lain PT Karya Makmur PT Karya Utama Bumi PT Samudra Mahkota Beach The Wenas Panwell Mulyadi Tandoko Airija Alijanto PT Surya Griyo Mapan Kodrat Suradji PT Aneka Graha Wisesa Hensen Susanto Jumlah
31 Desember 2011
7.402.500.000 4.050.000.000 2.115.000.000 2.115.000.000 1.586.250.000 1.480.500.000 708.750.000 1.057.500.000 634.500.000
3.897.189.784 100.000.000 2.467.500.000 1.350.000.000 705.000.000 705.000.000 528.750.000 493.500.000 352.500.000 211.500.000 236.250.000
21.150.000.000
11.047.189.784
Jumlah 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Biaya masih harus dibayar PT Ciputra Development Tbk
-
1.552.144.856
Beban usaha – Umum dan administrasi – Jasa Manajemen PT Ciputra Development Tbk
-
6.140.000.000
35
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah)
31. ASET DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2012, Entitas dan Entitas Anak memiliki aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing
Setara Rupiah
Aset Kas dan setara kas Bank Deposito berjangka
US$ US$
153,708 4,339,831
1.457.152.060 41.141.601.198
Jumlah
US$
4,493,539
42.598.753.258
Pada tanggal 30 Juni 2012, nilai tukar mata uang asing adalah Rp9.480 untuk US$1. 32. INFORMASI SEGMEN Segmen operasi : 30 Juni 2012
Real estat Pendapatan Neto Beban pokok penjualan dan beban langsung Laba Kotor Beban umum dan administrasi Beban penjualan Pendapatan denda dan pembatalan Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto Laba rugi selisih kurs - neto Pendapatan (Beban) lain-lain Laba Usaha Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Jumlah Pendapatan Komprehensif
Lapangan golf, unit villa dan rekreasi keluarga
Konsolidasi
475.839.074.081 (234.520.451.304)
24.455.067.985 (18.490.113.051)
500.294.142.066 (253.010.564.355)
241.318.622.777
5.964.954.934
247.283.577.711 (62.415.713.028) (20.939.840.207) 5.253.667.146 3.869.971.170 2.303.497.147 (1.789.238.552) 173.565.921.387 10.445.647.173 (29.438.655.128) 154.572.913.432 (27.535.701.095) 127.037.212.337 127.037.212.337
30 Juni 2011
Real estat Pendapatan Netto Beban pokok penjualan dan beban langsung Laba Kotor Beban umum dan administrasi Beban penjualan Pendapatan denda dan pembatalan Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto Laba rugi selisih kurs - neto Pendapatan (Beban) lain-lain
346.936.955.919 (173.472.551.595) 173.464.404.324
36
Lapangan golf, unit villa dan rekreasi keluarga 21.779.416.543 (16.190.008.633) 5.589.407.910
Konsolidasi 368.716.372.462 (189.662.560.228) 179.053.812.234 (51.293.063.646) (20.093.863.488) 2.528.963.625 11.978.815.309 (2.334.356.856) (207.347.104)
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) Laba Usaha Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Jumlah Pendapatan Komprehensif
119.632.960.074 8.635.212.110 (1.386.903.398) 126.881.268.786 (18.180.687.030) 108.700.581.756 108.700.581.756
Informasi mengenai aset, liabilitas, pendapatan neto dan laba (rugi) neto berdasarkan lokasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012
30 Juni 2011
Aset Jawa Timur Sulawesi Jawa Tengah Bali Lampung Medan Total Eliminasi Neto
4.217.581.782.677 128.706.260.445 54.151.036.785 144.363.850.385 91.991.662.208 477.763.653 4.637.272. 356.153 (689.346.203.437) 3.947.926.152.716
3.586.505.512.100 50.758.555.098 26.085.615.624 2.646.633.251 77.384.867.163 3.743.381.183.236 (785.355.358.778) 2.958.025.824.458
Liabilitas Jawa Timur Sulawesi Jawa Tengah Bali Lampung Medan Total Eliminasi Neto
1.500.867.427.670 136.307.756.119 60.459.613.319 150.778.225.190 82.170.148.059 571.914.474 1.931.155.084.83 (3.635.880.042) 1 1.927.519.204.789
1.208.927.555.822 52.106.633.829 27.987.969.711 3.108.412.734 65.568.137.160 1.357.698.709.256 (168.850.093.518) 1.188.848.615.738
Pendapatan Usaha Jawa Timur Sulawesi Jawa Tengah Bali Lampung Medan Total Eliminasi Neto
456.557.378.372 43.736.763.694 500.294.142.066 500.294.142.066
338.761.576.016 29.954.796.446 368.716.372.462 368.716.372.462
Laba Bersih Jawa Timur Sulawesi Jawa Tengah Bali Lampung Medan Total Eliminasi Neto
162.812.073.514 (2.410.533.929) (2.615.345.852) (3.046.499.669) 18.683.011.475 (14.106.298) 173.408.599.241 (46.985.730.285) 126.422.868.956
140.074.608.906 (1.287.848.660) (1.443.875.037) (412.117.100) 10.549.828.674 147.480.596.783 (52.653.386.177) 94.827.210.606
33. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 1987 mengenai “Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah”, perusahaan pembangunan perumahan diwajibkan untuk menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial dalam lingkungan pemukiman dan menyerahkannya kepada pemerintah daerah paling lama satu tahun terhitung sejak selesainya pembangunan prasarana tersebut.
37
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) b.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 9 Pebruari 2007 antara PT Bumiindah Permaiterang (BIPT), Entitas Anak, dengan Perum Perumnas (Perumnas), kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama dalam pembangunan dan penjualan 65 unit rumah di atas lahan seluas sekitar 26.183m2 di Lakarsantri, Surabaya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 9 Pebruari 2012. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan. Jumlah yang dibayarkan kepada Perumnas untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp3.320.085.119 dan Rp2.470.604.575.
c.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengembangan Proyek Taman Dayu yang dinyatakan pada Akta Notaris Aulia Taufani, SH, No.126 tanggal 25 Nopember 2004 Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Taman Dayu (Taman Dayu) untuk optimalisasi proyek atau kerjasama operasi. Perusahaan, antara lain, mengendalikan dan menjalankan manajemen, operasional, pemasaran dan keuangan proyek. Sedangkan Taman Dayu berliabilitas untuk menyediakan tanah yang akan dikembangkan. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan.
d.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Wahyudi Suyanto, SH, No. 14 tanggal 4 September 2009, Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Bumi Sidoarjo Permai (BSP) untuk pengembangan tanah di Sidoarjo seluas kurang lebih 19.158m2 milik BSP menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
e.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 15 tanggal 3 September 2009, PT Ciputra Inti Pratama (CIP), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Sunindo Property Jaya (SPJ) untuk pengembangan tanah di Semarang seluas kurang lebih 15ha milik SPJ menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
f.
Berdasarkan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen tanggal 1 April 2010, Perusahaan menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa konsultasi dan pengelolaan apartemen UC yang terdiri dari jasa setting up dari tanggal 1 September sampai dengan 30 Nopember 2010 dan jasa pengelolaan apartemen dari tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan 30 Nopember 2013. Biaya jasa setting up adalah Rp150 juta dan biaya bulanan jasa pengelolaan apartemen adalah Rp45 juta, Rp50 juta dan Rp61 juta masing-masing pada tahun I, II dan III.
g.
Berdasarkan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen tanggal 20 Desember 2010, PT Win Win Realty Centre (WWR), Entitas Anak menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa konsultasi dan pengelolaan The Via & The Vue Apartments yang terdiri dari jasa setting up dari Januari sampai dengan Maret 2011 dan jasa pengelolaan apartemen dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan 30 Juni 2014. Biaya jasa setting up adalah Rp150 juta dan biaya bulanan jasa pengelolaan apartemen adalah Rp50 juta, Rp55,5 juta dan Rp61,55 juta masing-masing pada tahun I, II dan III.
h. Berdasarkan Perjanjian Pendukung Perangkat Lunak Property Asset Management System (PAMS) tanggal 20 Desember 2010, PT Win Win Realty Centre (WWR), Entitas Anak menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa pengunaan perangkat lunak termasuk pendukungnya dalam rangka membantu operasional The Via & The Vue Apartments yang berlaku dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan 30 Maret 2014. Biaya bulanan penggunaan perangkat lunak tersebut adalah Rp5 juta. Berdasarkan addendum tanggal 28 September 2011, periode perjanjian diubah menjadi 1 Desember 2011 sampai dengan 30 Nopember 2014. i.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 237 tanggal 27 Oktober 2010, PT Ciputra Kirana Dewata (CKD), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Karya Makmur (KM) untuk pengembangan tanah di Denpasar, Bali seluas kurang lebih 181.284m2 milik KM menjadi kawasan perumahan, waterpark dan fasilitas lainnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak fasilitas lainnya mulai beroperasi.
j.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 47 tanggal 7 Oktober 2010, PT Ciputra Abdi Persada (CAP), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Graha Pelita Indah (GPI) untuk pengembangan tanah di Kendari seluas kurang lebih 15,1ha milik GPI menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
38
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) k.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Tan Bian Tjong, SH, No. 2 tanggal 13 April 2011, PT Ciputra Inti Pratama, Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Karya Utama Bumi (KUB) untuk pengembangan tanah di Semarang seluas kurang lebih 582.685m2 milik KUB menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
l.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 237 tanggal 28 Nopember 2011, Perusahaan melakukan kerja sama dengan Chandra Tanubrata untuk pengembangan tanah dan fasilitas lainnya di Palu seluas kurang lebih 167.634m2 milik Chandra Tanubrata menjadi kawasan perumahan. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
34. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) Seperti dijelaskan dalam Catatan 2f laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan pertama Perusahaan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Entitas telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Pengaruh transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca awal Entitas per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
Koreksi-koreksi PSAK 50 (Revisi 2006)dan PSAK 55 (Revisi 2006)
Sebelum disesuaikan Neraca Aset Piutang usaha Ekuitas Saldo laba
Setelah disesuaikan
49.983.301.228
(911.066.599)
49.072.234.629
945.751.056.276
(911.066.599)
944.839.989.677
Penyesuaian transisi di atas berasal dari perhitungan nilai wajar atas piutang usaha sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Entitas dan Anak Entitas dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga Entitas dan Anak Entitas terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Entitas dan Anak Entitas. Saat ini, Entitas dan Anak Entitas tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Entitas dan Anak Entitas melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hatihati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang pembiayaan konsumen dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih. Risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul jika Entitas dan Anak Entitas mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Entitas dan Anak Entitas mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima. Entitas dan Anak Entitas secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.
39
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) 36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Entitas dan Anak Entitas yang tercatat dalam laporan keuangan. 2012 Nilai tercatat Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Liabilitas keuangan: Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Jaminan konsumen Biaya masih harus dibayar Utang biaya pembangunan
Nilai wajar
711.269.997.924 129.849.312.903 6.920.828.761
711.269.997.924 114.737.531.478 6.920.828.761
420.043.736.778 51.470.709.498 21.150.000.000 29.164.530.634 2.721.757.601 134.122.964.215
420.043.736.778 51.470.709.498 21.150.000.000 29.164.530.634 2.721.757.601 134.122.964.215
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar: Nilai wajar kas dan setara kas, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, utang biaya pembangunan dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari kas dan setara kas dan utang bank mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala. Piutang usaha dinyatakan berdasarkan amortized cost. Nilai wajar dari piutang usaha menunjukkan nilai diskon dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak dengan menggunakan suku bunga pasar saat ini. 37. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) tetapi belum efektif pada tanggal 31 Desember 2011: Efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. Mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
PSAK No. 50 (Revisi 2010),“Instrumen Keuangan: Penyajian”. Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus asset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. Menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan
40
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) dan Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) (Dalam Rupiah) keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risikorisiko tersebut.
ISAK No.15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya. 38. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan utama. Informasi keuangan tambahan PT Ciputra Surya Tbk (Induk Entitas) ini, dimana investasi pada Anak Entitas dicatat dengan metode ekuitas, disajikan untuk dapat menganalisa hasil usaha Induk Entitas saja. Informasi keuangan tambahan PT Ciputra Surya Tbk (Induk Entitas) berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasi PT Ciputra Surya Tbk dan Anak Entitas. 39. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 30 Juli 2012.
41