PT Ciputra Surya Tbk Dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
2010
2009
ASET Kas dan setara kas Investasi Piutang Usaha
2c,2m,3 2d,4
229.211.216.153 -
172.534.162.615 37.632.623.986
2e,5
2n,12 8
66.461.574.549 3.483.523.664 957.797.139.112 55.597.017.348 31.641.909.492 146.540.608 536.094.848.792
44.773.378.654 4.872.891.574 917.627.673.311 33.904.090.823 15.044.877.343 178.012.630 534.754.227.173
2g,9 10
581.755.149.844 36.565.023.139
474.745.691.049 29.758.508.537
2.498.753.942.701
2.265.826.137.695
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 4.427.039.985 pada tahun 2010 dan Rp 1.647.342.545 pada tahun 2009)
Lain-lain Persediaan Uang muka pembelian Biaya dan pajak dibayar di muka Aset pajak tangguhan Tanah untuk pengembangan Aset tetap
2f,2l,6 7
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 139.015.521.384 pada tahun 2010 dan Rp 119.634.534.196 pada tahun 2009
Aset lain-lain JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 30 September 2010 dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang bank Hutang usaha Hutang lain-lain Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka pelanggan Hutang biaya pembangunan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja
11
210.469.703.579 3.355.304.659
109.017.789.218 5.988.558.341
39.598.190.914 475.761.464 11.489.351.136 528.942.909.381 26.165.887.617 6.739.793.716
30.978.366.569 7.714.908.466 4.450.959.179 485.092.323.207 22.494.217.488 4.975.727.052
827.236.902.466
670.712.849.520
2b,15
143.812.012.745
138.853.681.489
16
494.716.208.500 18.000.000.000
494.716.208.500 18.000.000.000
2a
(2.767.385.290) 145.000.000 1.017.611.204.280
140.000.000 943.403.398.186
2n,12 2k,13 2i,14
Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar – 7.912.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 1.978.864.834 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Penyesuaian saldo awal Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
1.527.705.027.490
1.456.259.606.686
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
2.498.753.942.701
2.265.826.137.695
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Catatan PENDAPATAN Penjualan bersih Pendapatan usaha
2010
2009
2k,18 394.197.040.411 35.433.346.986
220.028.876.907 38.791.318.560
429.630.387.397
258.820.195.467
237.867.868.217 24.188.954.420
124.411.889.285 22.815.599.038
Jumlah
262.056.822.637
147.227.488.323
LABA KOTOR
167.573.564.760
111.592.707.144
21.688.247.747 56.274.813.342
15.586.241.089 53.436.696.683
Jumlah
77.963.061.089
69.022.937.772
LABA USAHA
89.610.503.671
42.569.769.372
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) investasi - bersih Penghasilan bunga Penghasilan denda dan pembatalan – bersih Beban bunga Lain-lain – bersih
7.078.156.352 2.671.497.273 (3.023.686.167) 3.074.082.462
11.718.144.523 8.901.404.274 2.139.077.350 (3.160.045.746) 9.114.338.328
Jumlah Penghasilan Lain-lain – Bersih
9.800.049.920
28.712.918.729
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
99.410.553.591
71.282.688.101
(19.982.217.531) (253.697.853) 3.926.741
(11.001.443.755) (3.513.334.000) 22.630.554
(20.231.988.643)
(14.492.147.201)
79.178.564.948
56.790.540.900
(7.173.416.944)
(1.879.654.826)
72.005.148.004
54.910.886.074
36
28
Jumlah BEBAN POKOK DAN BEBAN LANGSUNG Beban pokok penjualan Beban langsung
2k,19
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2k,20
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini - Final Kini -Tidak Final Tangguhan
2n,12
Beban Pajak Penghasilan – Bersih LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS
2b,15
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM
2o, 22
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Saldo Laba Tambahan Modal Disetor
Modal Saham Saldo 1 Januari 2009
494.716.208.500
Penyesuaian Saldo Awal
18.000.000.000
Ditentukan Penggunaannya
Belum ditentukan Pengunaannya
Ekuitas
-
135.000.000
888.497.512.112
1.401.348.720.612
Pencadangan Saldo Laba
-
-
-
5.000.000
(5.000.000)
-
Laba bersih
-
-
-
-
54.910.886.074
54.910.886.074
Saldo 30 September 2009
494.716.208.500
18.000.000.000
-
140.000.000
943.403.398.186
1.456.259.606.686
Saldo 1 Januari 2010
494.716.208.500
18.000.000.000
-
140.000.000
945.611.056.276
1.458.467.264.776
Penyesuaian Saldo Awal
-
-
(2.767.385.290)
-
-
(2.767.385.290)
Pencadangan Saldo Laba
-
-
-
5.000.000
(5.000.000)
-
Laba bersih
-
-
-
72.005.148.004
72.005.148.004
494.716.208.500
18.000.000.000
(2.767.385.290)
1.017.611.204.280
1.527.705.027.490
Saldo 30 September 2010
145.000.000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan dari (pembayaran untuk): Bunga Kontraktor, pemasok dan lainnya (termasuk pembelian kaving tanah) Pajak penghasilan badan dan pajak lainnya Gaji dan tunjangan karyawan Bunga dan beban keuangan lainnya Hutang kepada pihak yg mempunyai hub istimewa Beban usaha lainnya
2009
445.796.881.620
323.148.394.394
7.370.563.321
9.196.017.198
(285.192.561.876) (31.424.702.867) ( 40.887.468.377) ( 575.501.987) 7.049.998.000 (27.303.758.375)
(211.140.199.682) (32.191.560.513) (36.302.949.276) (3.446.496.206) (16.766.270.481)
74.833.449.459
32.496.935.434
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) investasi – bersih Penurunan (kenaikan) aset tetap – bersih Kenaikan (penurunan) modal anak perusahaan
(8.842.127.113) (118.378.913.470) (3.062.499.000)
32.097.811.537 (60.646.373.273) (2.006.250.000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(130.283.539.583)
(30.554.811.736)
102.956.686.897 (17.481.929.537)
28.521.144.207 (37.589.963.930)
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas Pendanaan
85.474.757.360
(9.068.819.723)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
30.024.667.236
(7.126.696.025)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
199.186.548.917
179.660.858.640
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
229.211.216.153
172.534.162.615
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran hutang bank
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan PT Ciputra Surya Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 1 Maret 1989, berdasarkan Akta Notaris Hobropoerwanto, SH No.1. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Februari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 86, Tambahan No. 4424 tanggal 26 Oktober 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya adalah berdasarkan Akta No. 50 tanggal 30 Mei 2007 yang dibuat dihadapan notaris Fathiah Helmi, SH, mengenai peningkatan modal dasar perusahaan dari Rp 800 milyar yang terbagi atas 3,2 milyar saham menjadi Rp 1.978 milyar yang terbagi atas 7,912 milyar saham. Akta perubahan terakhir adalah Akta Pernyataan keputusan RUPSLB no. 141 tanggal 24 Juni 2008 dari notaris DR. Misahardi Wilamarta, SH , MH, MKn , LLM, dimana para pemegang saham menyetujui untuk mengubah dan menyusun Anggaran Dasar Perseroan antara lain dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan di bidang Pasar Modal. Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup, antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan dan pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur, dan proyeknya yaitu CitraRaya berlokasi di Lakarsantri, Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1 Maret 1993.
b.
Pendaftaran sebagai Perusahaan Terbuka Tanpa Penawaran Umum Perusahaan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dengan surat No. 118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan rencana Pendaftaran Perusahaan sebagai Perusahaan Publik Tanpa Penawaran Umum atas Seluruh Saham Biasa Atas Nama Perusahaan sejumlah 420.188.000 saham. Pernyataan Pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam No. S-2739/PM/1998 tanggal 29 Desember 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
c.
Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) Perusahaan telah melakukan stock split nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham, yang berlaku efektif mulai tanggal 25 Juli 2005. Dengan demikian, jumlah modal disetor Perusahaan menjadi 1.978.864.834 saham, hasil stock split dari saham awal sejumlah 420.188.000 saham dan saham hasil konversi hutang obligasi sejumlah 569.244.417 saham. Harga nominal baru saham ini telah diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.
d.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2007 dan dinyatakan dalam Akta No. 18 pada tanggal yang sama yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 98.943.242 saham baru dari portepel atau 5% dari modal disetor Perusahaan. Akibat penerbitan saham baru ini, persentase kepemilikan masing-masing pemegang saham akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 4,76%. PMTHMETD dapat dilakukan dalam waktu satu tahun sejak RUPSLB tersebut dilaksanakan. Sampai saat penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, PMTHMETD belum dilaksanakan sehingga jumlah saham yang dikeluarkan Perusahaan belum mengalami perubahan. Keputusan RUPSLB ini sudah tidak dapat dilaksanakan karena masa berlaku satu tahunnya sudah kadaluarsa.
6
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
e.
Struktur Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak Perusahaan yang dimiliki secara mayoritas, baik langsung maupun tidak langsung, terdiri dari: Persentase Pemilikan Perusahaan Anak
Kegiatan Pokok
PT Bumiindah Permaiterang Real estat PT Citra Bahagia Elok Real estat PT Cahayahijau Tamanindah Real estat PT Aptacitra Surya Real estat PT Suburhijau Jayamakmur Real estat PT Tamancitra Suryahijau Real estat PT Ciputra Delta dan anak perusahaan Real estat PT Saptamulia Hijaubangun Real estat PT Ciputra Surabaya Lapangan golf Padang Golf ,dan club house PT Galaxy Alam Semesta dan anak perusahaan Real estat PT Ciputra Graha Prima Real estat PT Adhiwira Persada Real estat PT Asenda Bangun Persada Real estat PT Cahaya Fajar Abaditama Real Estat PT Win Win Realty Centre Real Estat PT Ciputra Kirana Dewata Real Estat PT Ciputra Abdi Persada Real Estat
Tahun Operasi Komersial
Kedudukan
2010
1993 1996 1993 1993 1993 1993
Surabaya Surabaya Surabaya Jakarta Surabaya Surabaya
99,99 99,99 99,99 99,80 96,00 96,00
99,99 99,99 99,99 99,80 96,00 96,00
38.862 108.303.323 60.938 267.408 52.009 45.519
1997 1993
Surabaya Jakarta
96,25 73,00
96,25 73,00
99.252.035 1.583.870
2009
Jumlah Aset 30 September 2010 (dalam ribuan)
1995
Surabaya
98,99
98,99
49.461.960
1996 2003 2004 2005 2008 -
Surabaya Surabaya Surabaya Lampung Surabaya Surabaya Bali Kendari
99,99 51,00 99,99 99,00 60,00 53,00 99,00 99,00
99,99 51,00 99,99 99,99 60,00 53,00 -
300.606.629 33.545.690 45.687 70.911.491 62.975.713 632.146.668 21.887 50.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Citra Bahagia Elok (CBE), anak perusahaan, yang diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2009 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE,MH, Notaris di Jakarta, No. 112 tanggal 16 Desember 2009, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar CBE dari Rp 50 milyar menjadi Rp 63,2 milyar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 45 milyar menjadi Rp 63,2 milyar, dengan cara mengkonversi hutang CBE kepada Perusahaan sebesar Rp13,2 milyar. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada CBE tetap sebesar 99,99%. Peningkatan modal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-02068 tanggal 26 Januari 2010. Berdasarkan RUPSLB PT Galaxy Alamsemesta (GAS), anak perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2009 dan dinyatakan dalam akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 111 tanggal 16 Desember 2009 diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp125 milyar menjadi Rp140 milyar, kepemilikan Perusahaan pada GAS adalah tetap 99,99%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU.01.10-02741 tanggal 2 Pebruari 2010. Berdasarkan RUPSLB PT Ciputra Delta (CDL), perusahaan anak, yang diselenggarakan pada tanggal 10 Maret 2009 dan dinyatakan dalam Akta No. 66 tanggal 13 Maret 2009, dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 50 milyar menjadi Rp 40 milyar sehingga kepemilikan Perusahaan pada CDL menjadi 96.25%. Penurunan modal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No AHU-2165.AH.01.02 tanggal 19 Mei 2009. Tahun 2009, PT Asendabangun Persada (ABP), Anak Perusahaan, telah beberapa kali mengubah anggaran dasarnya, terakhir berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 4 Nopember 2009, diputuskan untuk menurunkan modal dasar dari Rp35 milyar menjadi Rp100 juta dan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp14 milyar menjadi Rp100 juta, sehingga kepemilikan Perusahaan pada ABP menjadi 99%. Perubahan modal ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. AHU01983.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 14 Januari 2010. Berdasarkan RUPSLB PT Karyaprima Hijauselaras (KPHS), perusahaan anak dari PT Ciputra Delta (CDL) dan PT Saptamulia Hijaubangun (SMHB), yang diselenggarakan pada tanggal 7 Agustus 2009 dan dinyatakan dalam Akta No. 92 tanggal 18 Agustus 2009 dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar menjadi sebesar Rp 50 juta dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi sebesar 12,5 juta. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan CDL dan SMHB pada KPHS tetap sebesar 99,99% dan 0,01%. Peningkatan modal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-49526.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 14 Oktober 2009.
7
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Berdasarkan RUPSLB PT Cahayafajar Abaditama (CFA), perusahaan anak, yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2008 dan dinyatakan dalam Akta No. 269 dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan untuk melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor CFA sebesar Rp 7 milyar secara proporsional dari masing-masing pemegang saham,sehingga modal ditempatkan dan disetor menjadi Rp 18 milyar. Setelah penurunan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada CFA tetap sebesar 60%. Penuruan modal tersebut juga tercantum dalam Akta No. 72 tanggal 9 Desember 2008, yang dibuat dihadapan Notaris Buntario Tigris Darmawan Ng, SH, SE, MH. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU00976.AH.01.02 tanggal 7 Januari 2009. Berdasarkan RUPSLB PT Cahayafajar Abaditama (CFA), perusahaan anak, yang diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 2009 dan dinyatakan dalam Akta No. 188 tanggal 29 September 2009, dihadapan notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, diputuskan bahwa Perusahaan menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 18 milyar menjadi Rp 13 milyar. Penurunan dilakukan secara proporsional dari masing – masing pemegang saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada CFA tetap sebesar 60%. Penurunan modal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No AHU-58411.AH.01.02 tanggal 1 Desember 2009. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No 45 tanggal 9 Agustus 2010 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT Galaxy Alam Semesta, bersama-sama mendirikan PT Ciputra Kirana Dewata (CKD), Anak Perusahaan, dengan modal dasar yang telah ditempatkan sebesar Rp 50.000.000,-. Pendirian PT ini sedang diajukan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No 46 tanggal 9 Agustus 2010 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT Galaxy Alam Semesta, bersama-sama mendirikan PT Ciputra Abdi Persada (CAP), Anak Perusahaan, dengan modal dasar yang telah ditempatkan sebesar Rp 50.000.000,-. Pendirian PT ini sedang diajukan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No 16 tanggal 6 Juli 2010 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT Ciputra Delta, bersama-sama mendirikan PT. Harmoni Kelola Extention, Anak Perusahaan CDL, dengan modal dasar yang telah ditempatkan sebesar Rp 250.000.000,-. Hal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan NO. AHU-36185.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 21 Juli 2010. Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No 17 tanggal 6 Juli 2010 dari notaris Buntario Tigris Darmawan Ng, SH, SE, MH, Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT Ciputra Delta, bersama-sama mendirikan PT Harmoni Kelola Mandiri, Anak Perusahaan CDL, dengan modal dasar yang telah ditempatkan sebesar Rp 250.000.000,-. Hal ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan NO. AHU-36259.AH.01.01. Tahun 2010 tanggal 21 Juli 2010.
f.
Komisaris, Direksi dan Karyawan Perusahaan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2010
30 September 2009
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
DR Ir. Ciputra Sandra Hendharto DR. Cosmas Batubara Lany Wihardjo
DR. Ir. Ciputra Sandra Hendharto DR. Cosmas Batubara Lany Wihardjo
Direktur Utama Direktur
: :
Harun Hajadi Budiarsa Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Junita Ciputra Candra Ciputra Cakra Ciputra Nanik Joeliawati Santoso Sutoto Yakobus
Harun Hajadi Budiarsa Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Junita Ciputra Candra Ciputra Cakra Ciputra Nanik Joeliawati Santoso Sutoto Yakobus
8
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Susunan Komite Audit pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2010 Ketua Anggota
: :
DR. Cosmas Batubara Melina Indrawati Sutandi Lanny Bambang
30 September 2009 DR. Cosmas Batubara Melina Indrawati Sutandi Lanny Bambang
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan masingmasing adalah 477 orang dan 514 orang.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Stándar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat sesuai dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali investasi efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas konsolidasi. Neraca konsolidasi disajikan berdasarkan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified basis) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. Efektif mulai tanggal 1 Januari 2010, laporan keuangan konsolidasi telah menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2008), No. 50 (Revisi 2006), dan No. 55 (Revisi 2006). PSAK No. 26 mengenai Bunga Pinjaman, berisi perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman. Pernyataan ini berisi penentuan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut dan untuk biaya pinjaman lainnya diakui sebagai biaya pada tahun berjalan. PSAK No. 50 mengenai Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. PSAK No. 55 mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan items non-keuangan. Efek dari penerapan PSAK tersebut dicatat sebagai penyesuaian saldo laba awal pada neraca tahun 2010 akibat tidak diberlakukannya penerapan retrospektif atas PSAK tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana disajikan dalam Catatan 1e. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba/rugi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
9
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasikan pada tanggal perolehan dialokasikan ke aset non-moneter berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasikan yang diakuisisi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut dialokasikan. c.
Setara Kas Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijadikan jaminan.
d.
Investasi Surat berharga dalam bentuk efek hutang dan ekuitas Sesuai dengan PSAK No. 50 mengenai "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", surat berharga diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut: •
Diperdagangkan Termasuk dalam klasifikasi kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditandai dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi. Efek-efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum terealisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
•
Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto hingga jatuh tempo.
•
Tersedia untuk dijual Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan dinyatakan sebagai tersedia untuk dijual yang dicatat sebesar nilai wajar. Laba (rugi) yang belum terealisasi pada tanggal neraca akan dicatat sebagai “Laba atau Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga Tersedia untuk Dijual”, yang disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.
PSAK No. 50 mengenai "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" digantikan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, deviden, kerugian dan keuntungan; dan keadaaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. Penyertaan dalam saham Investasi dalam saham dengan persentase kepemilikan perusahaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas, dimana biaya perolehan investasi tersebut akan bertambah atau berkurang sesuai dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen. Berdasarkan PSAK No. 15 mengenai “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dalam menggunakan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya akan diakui dengan mengkreditkan kewajiban hanya apabila investor telah menjamin untuk membayar kewajiban perusahaan asosiasi. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan hanya setelah bagiannya atas laba melebihi bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Investasi saham dengan kepemilikan perusahaan kurang dari 20% dinyatakan sebesar harga perolehan.
10
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
e.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir periode. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari piutang tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
f.
Persediaan dan Tanah untuk Pengembangan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, rukan dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai. Untuk proyek properti residential, akun ini dipindahkan ke persediaan pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur. Sedangkan untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan dipindahkan ke persediaan atau aset tetap, mana yang lebih sesuai. Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
g.
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana Lapangan golf Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor Peralatan golf
Tahun 20 20 4 4 5
11
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari Aset Lain-lain) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. h.
Penyisihan untuk Penggantian Peralatan Operasi Club House Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi club house ditetapkan sebesar 25% dari nilai peralatan berdasarkan taksiran nilai ganti dari peralatan operasi club house yang hilang atau rusak. Penggantian peralatan yang hilang atau rusak dicatat sebagai pengurangan akun penyisihan tersebut
i.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU Tenaga Kerja No. 13) dan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UU Tenaga Kerja No. 13 tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UU tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan Undang-undang, Perusahaan harus menyediakan kekurangannya. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10% dari nilai wajar aset pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.
j.
Penurunan Nilai Aset Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan anak perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakui selisihnya sebagai kerugian dalam periode berjalan.
k.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan dan anak perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method). Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi:
12
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
•
Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari: a. Proses penjualan telah selesai; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
•
Penjualan kavling tanah tanpa bangunan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari: a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; b. Harga jual akan tertagih; c. Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan perundang-undangan; dan e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tanah tersebut.
•
Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian, (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: a. Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh terpenuhi. Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan. Uang sewa ruang pusat niaga, kecuali dari penyewa utama (anchor tenant), dibayar di muka untuk 1 sampai 5 tahun dan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan sewa ruang pusat niaga ini diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan secara bulanan. Uang sewa ruang pusat niaga penyewa utama dibayar secara bulanan dan pendapatan dari uang sewa tersebut juga diakui secara bulanan. Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa golf tersebut. Uang pendaftaran keanggotaan golf dan club house diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Iuran keanggotaan golf dan club house yang diterima di muka dicatat pada akun “Uang Muka Pelanggan” dan diamortisasi sebagai pendapatan berdasarkan masa manfaatnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
13
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
l.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman Bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan persediaan kavling tanah dan tanah yang belum dikembangkan bagi real estat, dan dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dan aset dalam penyelesaian bagi proyek komersial. Pada saat selesainya semua kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan tanah atau pada saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan, kapitalisasi bunga dan rugi selisih kurs juga akan dihentikan. Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying assets). Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau nilai realisasi bersih, maka diakui rugi penurunan nilai. PSAk No. 26 tersebut digantikan dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, berisi perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman. Pernyataan ini berisi penentuan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan asset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan asset tersebut dan untuk biaya pinjaman lainnya diakui sebagai biaya pada tahun berjalan.
m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (30 September 2010 : USD 1 = Rp 8.924 dan 30 September 2009 : USD 1 = Rp 9.681 ) n.
Pajak Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga dikenakan pajak final sebesar 10%, kecuali untuk kontrak sewa yang ditandatangani sebelum peraturan tersebut yang dikenakan pajak 6%. Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat antara aset dan kewajiban yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama periode berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. Pada tanggal 4 Nopember 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa unit villa golf tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan nilai untuk pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan keuangan tahun berjalan. Pajak penghasilan progresif Beban pajak penghasilan tahun berjalan disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.
14
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat Surat Keputusan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan banding, pada saat hasil banding tersebut telah ditentukan. o.
Laba per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar selama tahun 2010 dan 2009 adalah sebanyak 1.978.864.834 saham.
p.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
q.
Informasi Segmen Usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Informasi keuangan atas segmen usaha yang disyaratkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 24.
3.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
Kas Rupiah US Dolar (2009: USD 10,329.51) Jumlah Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 2,5 miliar) Sub-jumlah
15
2010
2009
1.270.016.458 -
3.649.091.395 100.000.000
1.270.016.458
3.749.091.395
15.257.982.148 8.932.101.079 6.052.272.318 3.850.293.689 3.651.850.389 1.153.628.729 3.717.659.051
8.804.483.812 11.412.799.019 1.488.972.409 6.317.069.345 2.923.471.574 4.026.778.444 3.369.616.410
42.615.787.403
38.343.191.013
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
2010 US Dolar EFG ( 2010: 100,005.93 ; 2009: USD 1,664,100.12 ) Lain-lain (masing-masing dibawah USD 250.000)
892.452.919 1.205.000.119
16.110.153.262 180.187.988
44.713.240.441
54.633.532.263
61.135.000.000 27.000.000.000 15.000.000.000 13.400.000.000 5.500.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.400.000.000
26.000.000.000 41.800.000.000 12.500.000.000 8.500.000.000 2.000.000.000 12.700.000.000 3.000.000.000 1.500.000.000 6.000.000.000 -
132.435.000.000
114.000.000.000
US Dolar PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2010: USD 2,647,130.30 ; 2009:USD 9,875.39 ) ICBC ( 2010 :USD 2,028,050,01 ) PT. Bank Sinarmas (2010:USD 1,010,923.90 ) Lain-lain (masing-masing dibawah USD250.000)
23.622.990.797 18.098.318.289 9.021.484.884 50.165.284
95.603.651 55.935.306
Sub-jumlah
50.792.959.254
151.538.957
183.227.959.254
114.151.538.957
229.211.216.153
172.534.162.615
7,00 % - 8,75 % 1,75 % - 3,00 %
8,00%-11,80% 1,50% - 2,20%
Jumlah bank
Deposito Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Panin Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Bumiputera PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2,5 miliar)
-
Sub-jumlah
Jumlah deposito
Jumlah
Tingkat Bunga: Deposito Rp USD
4.
2009
INVESTASI Akun ini terdiri dari 2010
2009
Efek hutang
-
37.632.623.986
Jumlah
-
37.632.623.986
16
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
5.
PIUTANG USAHA – BERSIH Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2010
2009
Penjualan kavling, rumah dan ruko Keanggotaan golf, restoran club house dan sewa unit villa golf Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
68.794.781.430 2.093.833.104
44.724.296.424 1.696.424.775
70.888.614.534 (4.427.039.985)
46.420.721.199 (1.647.342.545)
Bersih
66.461.574.549
44.773.378.654
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
6.
PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kavling tanah Rumah, ruko, dan apartemen dalam pembangunan Makanan, minuman dan persediaan lainnya
821.196.461.967 135.577.552.635 1.023.124.510
761.967.936.731 154.795.036.632 864.699.948
Jumlah
957.797.139.112
917.627.673.311
Persediaan kavling tanah merupakan tanah seluas sekitar 232 ha dan 217 ha, masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Bunga yang dikapitalisasi dalam akun persediaan adalah Rp 217.373.460 dan Rp 638.493.858 , masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 September 2010, pembangunan apartemen yang dimiliki Perusahaan sudah mencapai persentase penyelesaian 100%, sedangkan pembangunan apartemen yang dimiliki PT Win Win Realty Centre, Anak Perusahaan mencapai persentase penyelesaian sekitar 35%. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, persediaan apartemen dalam pembangunan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Anak Perusahaan, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 11). Persediaan rumah hunian, ruko dan apartemen telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 804.907.460.297 pada tahun 2010. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut. Berdasarkan evaluasi mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 September 2010, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan.
7.
UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini terdiri dari uang muka untuk: 2010 Pembelian tanah dan lainnya
55.597.017.348
2009 33.904.090.823
Uang muka pembelian tanah merupakan pembayaran di muka atas pembelian tanah yang berlokasi di Surabaya dan Sidoarjo.
17
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
8.
TANAH UNTUK PENGEMBANGAN Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, akun ini merupakan tanah seluas masing-masing sekitar 406 ha dan 415 ha yang dimiliki oleh anak perusahaan tertentu untuk dikembangkan pada masa mendatang. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun persediaan kavling tanah atau ke akun aset tetap untuk bagian di mana akan dibangun pusat niaga dan hotel. Tidak ada beban bunga yang dikapitalisasi pada akun tanah untuk pengembangan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tanah untuk pengembangan atas nama PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Perusahaan, senilai Rp 100.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas hutang dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 11) Berdasarkan evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 September 2010, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan tanah yang belum dikembangkan.
9.
ASET TETAP – BERSIH Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Harga Perolehan Hak atas tanah Bangunan Lapangan golf Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
107.645.581.832 200.957.215.958 44.271.808.552 43.969.610.195 2.818.867.851
660.821.275 829.007.386 7.782.502.080 35.063.636
189.727.865 151.962.182
107.645.581.832 201.618.037.233 45.100.815.938 51.562.384.410 2.701.969.305
399.663.084.388
9.307.394.377
341.690.047
408.628.788.718
Aset dalam penyelesaian Konstruksi dalam pengerjaan
216.234.421.206
112.461.323.440
16.553.862.136
312.141.882.510
Jumlah
615.897.505.594
121.768.717.817
16.895.552.183
720.770.671.228
59.066.366.285 29.715.301.882 34.292.250.831 2.312.160.827
8.755.682.611 1.668.623.615 3.224.818.309 121.880.124
2.568.939 138.994.161
67.822.048.896 31.383.925.497 37.514.500.201 2.295.046.790
Jumlah
125.386.079.825
13.771.004.659
141.563.100
139.015.521.384
Nilai Buku
490.511.425.769
Akumulasi Penyusutan Bangunan Lapangan golf Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor
581.755.149.844
2009 Saldo awal
Penambahan
183.661.136.116 122.664.824.184 44.142.108.552 38.168.044.549 2.852.846.032
630.505.884 129.700.000 2.096.840.701 93.850.000
349.419.639 71.196.363
183.661.136.116 123.295.330.068 44.271.808.552 39.915.465.611 2.875.499.669
391.488.959.433
2.950.896.585
420.616.002
394.019.240.016
Aset dalam penyelesaian Konstruksi dalam pengerjaan
159.089.018.165
41.271.967.064
-
200.360.985.229
Jumlah
550.577.977.598
44.222.863.649
420.616.002
594.380.225.245
Harga Perolehan Hak atas tanah Bangunan Lapangan golf Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor
18
Pengurangan
Saldo Akhir
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
2009 Saldo awal Akumulasi Penyusutan Bangunan Lapangan golf Peralatan dan perabot Kendaraan bermotor
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
47.525.133.504 27.504.611.041 29.138.758.543 2.301.302.573
8.646.425.634 1.657.293.237 2.810.327.270 136.834.868
13.523.777 1.432.334 71.196.363
56.158.035.361 29.161.904.278 31.947.653.479 2.366.941.078
Jumlah
106.469.805.661
13.250.881.009
86.152.474
119.634.534.196
Nilai Buku
444.108.171.937
474.745.691.049
Tanah seluas sekitar 151,9 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2023 sampai dengan tahun 2038. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya pembangunan pusat perbelanjaan - proyek Ciputra World Surabaya di Jawa Timur yang dimiliki oleh PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Perusahaan dengan persentase penyelesaian 53%. Pada 30 September 2010 dan 2009, aset tetap mall digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Anak Perusahaan, dari PT Bank Mega Tbk (Catatan 11). Aset tetap, selain hak atas tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan beberapa paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sekitar Rp 101.835.860.209 dan US$ 165.500. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 September 2010, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
10. ASET LAIN-LAIN Akun ini terutama merupakan saldo rekening yang dibatasi penggunaannya (escrow account) pada sejumlah bank sehubungan dengan pemberian dan pencairan kredit pemilikan rumah, masing-masing sebesar Rp 36.335.903.295 pada tanggal 30 September 2010 dan Rp 26.930.689.493 pada tanggal 30 September 2009.
11. HUTANG BANK Rincian hutang bank adalah sebagai berikut: Plafon Rp PT Bank Mega Tbk (Mega) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) PT Bank Central Asia (BCA) PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk EFG Bank Jumlah
472.525.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 5.000.000.000 30.000.000.000 100.000.000.000 USD 2.800.000 657.525.000.000
19
2010 Rp
Saldo Pinjaman 2009 Rp
184.039.192.794 2.075.545.000 24.354.965.785 210.469.703.579
81.355.012.732 14.528.893.000 10.146.426.312 2.987.457.174 109.017.789.218
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
PT Bank Mega Tbk (Mega) Pada tanggal 29 Februari 2008, PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit berupa Fasilitas Term Loan (fasilitas TL) sebesar Rp 389,97 milyar dan Fasilitas Interest During Construction (fasilitas IDC Loan) sebesar Rp 55,03 miliar yang masing-masing digunakan untuk pembangunan project Ciputra World tahap I dan untuk membiayai interest during construction selama pembangunan Ciputra World tahap I. Pada tanggal 28 Juli 2010, dilakukan Perubahan Persetujuan Kredit untuk Fasilitas Interest During Construction (fasilitas IDC Loan) menjadi sebesar Rp 82,555 miliar dan perubahan jatuh tempo pengembalian kedua Fasilitas tersebut berakhir pada tanggal 29 Desember 2020, dengan tingkat bunga sebesar 13,5% per tahun dan dijamin 2 dengan tanah dan bangunan seluas sekitar 29.126 m2, bagian dari luas total 74.906 m serta piutang usaha atas nama WWR. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Pada tanggal 14 Desember 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Internasional Indonesia Tbk sebesar Rp. 30.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan tagihan/piutang yang timbul sehubungan proyek CitraRaya Surabaya. Pinjaman ini berlaku untuk jangka waktu 36 bulan dengan availability period sampai dengan 6 bulan dan dikenakan bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia 1 bulanan ditambah 2,5% (9%) per tahun efektif menurun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang yang dimiliki Perusahaan dengan ratio piutang terhadap outstanding pinjaman tidak lebih rendah dari 125% outstanding pinjaman. PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) Pada tanggal 21 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari Bank Bukopin sebesar Rp 20 miliar yang digunakan untuk refinancing fasilitas proyek Ciputra Waterpark Surabaya. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juni 2011, dan dikenakan bunga sebesar 15,25% per tahun. Pembayaran kembali pokok dan bunga dilakukan secara bulanan mulai bulan Juli 2007. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah seluas 37.734 m2 senilai Rp 22.250.000.000 (lihat Catatan 9). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan, antara lain, tidak diperkenankan memberikan pinjaman kepada pihak lain yang berkaitan dengan bidang usaha kecuali kepada perusahaan anak, dan tidak diperkenankan melakukan pembayaran dan atau pelunasan atas pinjaman yang diperoleh dari pemegang saham. Dan pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan sudah melunasi pinjaman dari Bank Bukopin. PT Bank Central Asia (BCA) Pada tanggal 5 November 2007, PT Asendabangun Persada (ABP), perusahaan anak, memperoleh pinjaman dari BCA sebesar Rp 5 miliar yang terdiri dari fasilitas cerukan sebesar Rp 1 miliar dan fasilitas kredit investasi sebesar Rp 4 miliar yang masing-masing digunakan untuk modal kerja dan pembangunan infrastuktur pembukaan blok baru di proyek perumahan Citra Garden Lampung. Fasilitas cerukan dan kredit investasi tersebut akan jatuh tempo masing-masing pada 5 November 2008 dan 5 Mei 2011, dengan bunga 11% per 2 tahun. Kedua pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 46.753 m atas nama ABP senilai Rp 6,25 miliar (lihat Catatan 9). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, ABP, antara lain, tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas kredit untuk pembiayaan tanah kosong, mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apapun, memberikan pinjaman kepada pihak lain, melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi, dan mengubah status kelembagaan. Dan pada tanggal 30 September 2010, PT Asendabangun Persada (ABP), Anak Perusahaan, sudah melunasi pinjaman dari BCA. PT Bank ICBC Indonesia Pada tanggal 18 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank ICBC Indonesia sebesar Rp. 30.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo 18 Januari 2011 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun, dengan ketentuan bank berhak untuk melakukan perubahan terhadap besarnya bunga setiap ada perubahan prime rate bunga bank. Pinjaman ini dijamin dengan piutang yang dimiliki Perusahaan dengan ratio piutang terhadap outstanding pinjaman tidak lebih rendah dari 125% outstanding pinjaman. Per tanggal 30 Juni 2010 CS telah melakukan pelunasan pinjaman tersebut.
20
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri dengan limit kredit sebesar Rp. 100.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo 1 tahun setelah penandatanganan perjanjian dan dikenakan bunga sebesar 11% per tahun, dengan ketentuan bank berhak untuk melakukan perubahan terhadap besarnya bunga setiap ada perubahan prime rate bunga bank. Pinjaman ini dijamin dengan fixed asset minimal coverage 100% terdiri atas landbank Citraland Surabaya lot 5 atas nama Ciputra Surya Group (hak tanggungan I) dan Ciputra Waterpark Surabaya (hak tanggungan II). EFG Bank – Singapore Pada tanggal 20 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari EFG Bank sebesar USD 2.200.000 (setara dengan Rp. 24.096.098.955) yang digunakan untuk modal kerja. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juni 2009 dan dikenakan bunga sebesar 4,55% per tahun. Pembayaran kembali pokok dan bunga dilakukan pada saat jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan Surat Obligasi Republik Indonesia dengan nilai nominal USD 6.890.000. Pinjaman ini sudah dilunasi pada tanggal 30 September 2009.
12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2010 Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan Hutang pajak penghasilan lainnya Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25/Final Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan I (PB I) Jumlah
2009
253.697.853
3.286.408.280 204.085.117
155.156.179 362.608.569 7.652.425.068 2.939.121.434 126.342.033
49.610.475 763.819.966 28.469.811 118.565.530
11.489.351.136
4.450.959.179
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan, sebagaimana disajikan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi, dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Penjualan bersih Pendapatan bunga kontrak penjualan
Pajak Final atas pengalihan Tanah dan Bangunan Anak Perusahaan Perusahaan
Laba sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Anak Perusahaan -
Perusahaan
21
2009
394.197.040.411 644.957.111
220.028.876.907 -
394.841.997.522
220.028.876.907
8.649.586.243 11.332.631.288
4.969.700.058 6.031.743.697
19.982.217.531
11.001.443.755
99.410.553.591 (30.562.167.042)
71.282.688.101 (25.640.857.188)
68.848.386.549
45.641.830.913
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
2010 Beda tetap: Pendapatan atas pengalihan tanah dan/atau bangunan Biaya atas pengalihan tanah dan/ atau bangunan: Beban pokok penjualan Biaya Usaha
2009
(226.652.625.749)
(120.634.873.933)
129.282.966.667 31.462.371.211
68.345.997.084 30.795.074.151
-
(11.718.144.523)
(3.968.119.264)
(5.504.124.749)
(2.251.848.114) 3.278.868.700
(428.139.583) 25.039.175 8.320.296.616
Beda waktu: Penghapusan cadangan piutang ragu-ragu
-
-
Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan
-
14.842.955.151
Rugi (laba) penjualan investasi Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Penghasilan sewa yang telah dikenakan Pajak penghasilan yang bersifat final Biaya Sumbangan dan entertainment Lain-lain
Taksiran pajak penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Perusahaan Anak perusahaan
253.697.853
2009 3.286.408.280 204.085.117
Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Aset pajak tangguhan Penyisihan piutang Penyisihan Peralatan Club House Imbalan Kerja
8.404.347 138.136.261
81.192.883 96.819.747
Jumlah
146.540.608
178.012.630
13. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terutama merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan untuk penjualan tanah dan rumah tinggal, serta untuk pengurusan sertifikat kepemilikan. 2010
2009
Penjualan Tanah dan Rumah Hunian Pengurusan Sertifikat Kepemilikan
525.546.937.034 3.395.972.347
483.134.569.148 1.957.754.059
Jumlah
528.942.909.381
485.092.323.207
22
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
14. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA Akun ini merupakan kewajiban diestimasi atas beban imbalan kerja berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003, yang telah dihitung oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen.
15. HAK MINORITAS Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas ekuitas anak perusahaan yang dikonsolidasikan, termasuk bagian dari laba/rugi bersih anak perusahaan.
16. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah Rp
PT Ciputra Development Tbk Publik (masing-masing dibawah 5%)
1.239.953.440 738.911.394
62,66% 37,34%
309.988.360.000 184.727.848.500
Jumlah
1.978.864.834
100,00%
494.716.208.500
2009
Pemegang Saham PT Ciputra Development Tbk Castleridge Enterprise Pte. Ltd. Publik (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
789.953.440 278.039.720 910.871.674 1.978.864.834
Jumlah Rp
39,92% 14,05% 46,03%
197.488.360.000 69.509.930.000 227.717.918.500
100,00%
494.716.208.500
17. PENCADANGAN SALDO LABA Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 18 Mei 2010, disetujui, antara lain, penggunaan laba bersih per 31 Desember 2009 sebagai cadangan sebesar Rp 5.000.000, dan sisanya sebagai saldo laba. Perusahaan tidak membagikan dividen pada tahun 2010. 18. PENDAPATAN Akun ini terdiri dari: 2010 Penjualan bersih Tanah Rumah tinggal Bangunan Tanah Apartemen Sub-jumlah
23
2009
79.201.161.676
37.543.585.705
85.109.100.569 65.065.139.254 164.821.638.912
99.578.435.826 82.906.855.376 -
394.197.040.411
220.028.876.907
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
2010 Pendapatan usaha Lapangan golf dan sewa villa golf Waterpark Sub-jumlah Jumlah
2009
24.066.360.005 11.366.986.981
27.954.329.129 10.836.989.431
35.433.346.986
38.791.318.560
429.630.387.397
258.820.195.467
19. BEBAN POKOK DAN BEBAN LANGSUNG Akun ini terdiri dari: 2010 Beban pokok penjualan Tanah Rumah tinggal Bangunan Tanah Apartemen Sub-jumlah
Beban langsung Lapangan golf dan sewa villa golf Waterpark Sub-jumlah Jumlah
2009
32.732.805.408
15.702.985.908
66.850.929.795 22.417.650.345 115.866.482.669
73.595.294.836 35.113.608.541 -
237.867.868.217
124.411.889.285
15.779.789.296 8.409.165.124
14.713.208.326 8.102.390.712
24.188.954.420
22.815.599.038
262.056.822.637
147.227.488.323
20. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari: 2010
2009
Penjualan Komisi penjualan Iklan dan promosi Lain-lain
4.277.590.448 12.603.190.417 4.807.466.882
3.649.012.382 9.052.231.111 2.884.997.596
Sub-jumlah
21.688.247.747
15.586.241.089
37.395.380.085 3.926.515.344 1.573.437.383 13.379.480.530
31.820.604.962 7.762.766.801 879.598.757 12.973.726.163
Sub-jumlah
56.274.813.342
53.436.696.683
Jumlah
77.963.061.089
69.022.937.772
Umum dan administrasi Gaji dan tunjangan karyawan Amortisasi dan penyusutan Listrik dan air Lain-lain
24
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
21. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN a.
Berdasarkan perjanjian kerjasama pada tanggal 9 Februari 2007 antara PT Bumiindah Permaiterang (BIPT), Anak Perusahaan, dengan Perum Perumnas (Perumnas), kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama dalam pembangunan dan penjualan 65 unit rumah di atas lahan seluas sekitar 26.183m2 di Lakarsantri, Surabaya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 8 Februari 2009 dan sampai dengan tanggal laporan audit masih dalam proses perpanjangan. Jumlah minimum yang diterima Perumnas adalah sebesar 15,855% dari harga jual minimum.
b.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengembangan Proyek Taman Dayu tanggal 25 November 2004, Perusahaan setuju melakukan kerjasama dengan PT Taman Dayu (TD) untuk melakukan Optimalisasi Proyek atau joint operation. Perusahaan, antara lain, mengendalikan dan menjalankan manajemen, operasional, pemasaran dan keuangan proyek. Sedangkan TD berkewajiban menyediakan tanah dalam keadaan siap untuk dikembangkan. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kavling setelah dikurangi oleh komisi sebesar 2%. Biaya yang terjadi atas kegiatan pemasaran tersebut menjadi tanggungan Perusahaan.
c.
PT Ciputra Surabaya Padang Golf (CSPG), Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Manajemen dengan Swiss-Pacific Limited (“Swiss Pacific”) tanggal 20 Desember 2007. Jangka waktu Perjanjian ini adalah 10 tahun sejak tanggal 1 Januari 2008. Biaya-biaya yang sesuai dengan Perjanjian ini adalah sebagai berikut: • Biaya pokok pelayanan bulanan sebesar 0,5% bersih dari pajak atas Inflated Base Gross Revenue (IBGR). • Biaya pokok pelayanan dibayar per tiga bulan sebesar 5% bersih dari pajak atas pendapatan di atas IBGR. • Biaya insentif manajemen sebesar 7,5% dari total laba kotor operasional. • Biaya kontribusi sales dan marketing tiap bulan sebesar 0,25% bersih dari pajak atas total pendapatan kotor.
d.
PT Win Win Realty Centre (WWR), Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Kontrak Konstruksi dengan PT Tatamulia Nusantara Indah untuk pekerjaan penyelesaian Mall Ciputra World dengan nilai kontrak sebesar Rp3.796.871.000. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 15 April 2011.
e.
WWR, Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Kontrak Konstruksi dengan PT Tatamulia Nusantara Indah untuk pekerjaan konstruksi Apartemen Ciputra World dengan total nilai kontrak sebesar Rp82.553.128.000. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 15 April 2011.
f.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Wahyudi Suyanto, SH, No.14 tanggal 4 September 2009, Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Bumi Sidoarjo Permai (BSP) untuk pengembangan tanah seluas kurang lebih 19.158m2 milik BSP menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui sebesar 50% untuk masing-masing pihak. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual. Pada tahun 2009, belum ada penjualan yang terjadi.
22. REKONSILIASI LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 2010 Laba Bersih Jumlah lembar saham dasar Laba per Saham Dasar
25
2009
72.005.148.004
54.910.886.074
1.978.864.834
1.978.864.834
36
28
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
23. INFORMASI SEGMEN a.
Segmen Primer 2010 Residential Pendapatan Pihak Eksternal Hasil Hasil Segmen Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan Lain-lain – Bersih Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Hak Minoritas Laba Setelah Pajak
Informasi Lainnya Aset Segmen
Kewajiban Segmen
Komersial
Konsolidasi
394.197.040.411
35.433.346.986
429.630.387.397
156.329.172.194 67.460.356.196
11.244.392.566 10.502.704.894
167.573.564.760 77.963.061.090
88.868.815.998 9.001.483.012
741.687.672 798.566.908
89.610.503.670 9.800.049.920
97.870.299.010 (19.993.630.105) (7.179.374.839)
1.540.254.580 (238.358.537) 5.957.895
99.410.553.590 (20.231.988.642) (7.173.416.944)
70.697.294.066
1.307.853.938
72.005.148.004
2.348.186.894.868
150.567.047.833
2.498.753.942.701
703.884.964.754
123.351.937.712
827.236.902.466
2009 Residential Pendapatan Pihak eksternal Hasil Hasil Segmen Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan Lain-lain – Bersih Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Hak Minoritas Laba Setelah Pajak Informasi Lainnya Aset Segmen
Kewajiban Segmen
Komersial
Konsolidasi
220.028.876.907
38.791.318.560
258.820.195.467
95.616.987.622 54.829.154.720
15.975.719.522 14.193.783.052
111.592.707.144 69.022.937.772
40.787.832.902 29.910.689.798
1.781.936.470 (1.197.771.069)
42.569.769.372 28.712.918.729
70.698.522.700 (14.451.091.615) (1.887.348.242)
584.165.401 (41.055.586) 7.693.416
71.282.688.101 (14.492.147.201) (1.879.654.826)
54.360.082.843
550.803.231
54.910.886.074
2.102.231.626.573
163.594.511.122
2.265.826.137.695
534.833.913.100
135.878.936.420
670.712.849.520
26
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
b.
Segmen Geografis 2010 Aset Surabaya dan sekitarnya Lampung Bali Kendari Jumlah Eliminasi Bersih Kewajiban Surabaya dan sekitarnya Lampung Bali Kendari Jumlah Eliminasi Bersih Pendapatan Usaha Surabaya dan sekitarnya Lampung Bali Kendari Jumlah Laba Bersih Surabaya dan sekitarnya Lampung Bali Kendari Jumlah Eliminasi Bersih
2009
3.150.903.673.991 70.911.491.274 21.887.000 50.000.000
2.915.952.523.458 69.040.407.850 -
3.221.887.052.265 (723.133.109.564)
2.984.992.931.308 (719.166.793.613)
2.498.753.942.701
2.265.826.137.695
874.777.917.109 57.771.127.537 -
751.416.702.967 58.310.855.121 -
932.549.044.646 (105.312.142.180)
809.727.558.088 (139.014.708.568)
827.236.902.466
670.712.849.520
398.601.027.232 31.029.360.165 -
231.694.748.214 27.125.447.253 -
429.630.387.397
258.820.195.467
85.818.622.989 9.511.585.409 (28.113.000) -
67.599.364.373 4.944.213.052 -
95.302.095.398 (23.296.947.394)
72.543.577.425 (17.632.691.351)
72.005.148.004
54.910.886.074
24. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2010:
-
Sebelum Investasi Aktiva Tetap-Peralatan golf Aktiva Tetap-Akm penyusutan Peralatan golf
Setelah Asset Lain Aktiva Tetap-Peralatan dan Perabot
Nominal 100.000.000 9.005.526.289
Aktiva Tetap-Akm peralatan dan perabot
7.589.643.013
27
PT CIPUTRA SURYA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan) Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2010 Dan 2009 (Dalam Rupiah)
25. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA -
PT Pancaran Suara Citra, Anak Perusahaan PT Win Win Realty Centre (WWR), memperoleh fasilitas kredit berupa Fasilitas Term Loan (fasilitas TL) sebesar Rp 31 milyar dan Fasilitas Interest During Construction (fasilitas IDC Loan) sebesar Rp 2 miliar yang digunakan untuk pembiayaan investasi Independent Power Producer dan untuk membiayai interest during construction. Kedua fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016, dengan tingkat bunga sebesar 13,5% per tahun dan dijamin dengan : Tiga unit Genset gas, type GE Jenbacher Type JMS 612 (complete) Dua unit Genset diesel, type Mitsubishi S16R (complete) Satu unit Absorption chiller, type Thermax Type EJ 60D TCU (complete) Seluruh instalasi atas peralatan dan equipment tersebut diatas (instalasi genset gas dan instalasi genset diesel) Letter of Undertaking dari WWR Jaminan ini Cross Collateral dan Cross Default dengan Jaminan WWR yaitu : Tanah & bangunan dalam progress yang dibiayai terletak di Jl. Mayjen Sungkono, Kel. Gunungsari, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya, SHGB No. 655, SHGB No. 656, SHGB No. 657 an WWR. Tagihan dari proceed usaha.
-
Berdasarkan Akte Perjanjian Kerjasama Pengembangan Lahan Antara PT Ciputra Abdi Persada, Anak Perusahaan dengan PT Graha Pelita Indah No 47 tanggal 7 Oktober 2010, di hadapan Notaris Irwan Addy Sanusi, SH, kedua belah pihak setuju untuk melakukan kerjasama dalam mengembangkan tanah menjadi kawasan perumahan yang terletak di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari seluas total ± 15,1 Ha.
26. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 28 Oktober 2010.
28