PT Ciputra Surya Tbk dan entitas anak Laporan keuangan konsolidasi 30 Juni 2013 ( Tidak diaudit ) dan 31 Desember 2012 ( Diaudit ) dan enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 ( Tidak diaudit )
~CIPUTRA SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERIODE 30 JUNI 2013 PT CIPUTRA SURYA TBK Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1.
Nama Alamat Kantor Alamat Domisili No. Telepon Jabatan
2.
Nama Alamat Kantor Alamat Domisili No. Telepon Jabatan
Harun Hajadi Taman Perkantoran CitraRaya Kav. 1 Jalan CitraRaya Utama, Surabaya 60219 JI. Bukit Golf Utama PA 1-2 RT 012/ RW 015 Jakarta Selatan 031- 741 2888/021- 522 5858 Direktur Utama
Nanik J. Santoso Taman Perkantoran CitraRaya Kav. 1 Jalan CitraRaya Utama, Surabaya 60219 JI. Dempo II / 10 RT 008 / RW 003 Jakarta Selatan 031-741 2888/021- 5225858 Direktur
Menyatakan bahwa: 1.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian;
2.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia;
3.
a.
Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian telah dimuat secara lengkap dan benar;
b.
Laporan keuangan konsolidasian tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4.
Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 30 Juli 2013 PT Ciputra Surya Tbk
Harun Hajadi Direktur Utama
JI. Prof. DR. Satrio Kav. 6 Jakarta 12940, INDONESIA Tel. : (62·21) 5225858, 5226868, 5207333 Fax: (62·21) 5274125, 5205262, 5205886
ctY
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2012 (Disajikan kembali – Catatan 2b)
30 Juni 2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
1.285.126.671.593
849.187.440.538
2g,5,38
-
21.000.000.000
2g,6,38 2g,7,38 2e,2o,8 2t,18a
112.006.963.584 51.334.369.818 1.353.498.436.606 107.941.797.443 1.621.106.983
110.876.192.506 49.065.783.063 1.089.971.202.767 63.296.388.470 1.340.503.188
2.911.529.346.026
2.184.737.510.532
2g,2h,33,38 2j,10 2t,18e 11 2k,12
478.888.574 113.926.990.909 1.737.829.461 63.504.462.587 1.027.282.298.723
110.468.887 113.957.013.309 510.342.747 39.546.490.655 997.993.948.589
2f,2l,2o,13 2f,2n,2o,14
368.417.556.644 571.762.419.000
379.078.685.538 574.286.891.947
15
210.143.787.555
137.989.291.351
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
2.357.254.233.454
2.243.473.133.023
TOTAL ASET
5.268.783.579.479
4.428.210.643.555
Investasi jangka pendek Piutang usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.778.080.838 per 30 Juni 2013, Rp2.267.394.805 per 31 Desember 2012 Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Aset lancar lain-lain
2d,2g,4,38
9
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak-pihak berelasi Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan Uang muka jangka panjang Tanah untuk pengembangan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 206.924.962.723 per 30 Juni 2013, Rp189.359.938.384 per 31 Desember 2012 Properti investasi, neto Aset tidak lancar lain-lain
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 (Diaudit) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2012 (Disajikan kembali – Catatan 2b)
30 Juni 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Utang pajak Beban akrual Utang biaya pembangunan Uang muka pelanggan Pendapatan diterima di muka Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2f,2g,16,38 2g,38 2g,17,38 2t,18b 2g,19,38 2g,20,38 2p,21 2p,22
12.803.928.880 91.412.323.028 39.880.275.789 12.189.721.353 119.705.696.759 2.224.326.356.931 485.062.721
46.457.780 3.781.948.943 22.108.620.123 19.253.529.536 12.380.734.460 165.771.451.402 1.456.466.382.732 45.196.591.490
-
7.692.925.000
2.500.803.365.460
1.732.698.641.466
421.753.300.000 36.610.158.937 14.873.068.746
444.832.075.000 21.213.307.879 14.881.522.377
473.236.527.683
480.926.905.256
2.974.039.893.143
2.213.625.546.722
26
494.716.208.500 18.000.000.000
494.716.208.500 18.000.000.000
27
255.000.000
155.000.000
1.517.527.678.683
1.395.726.293.114
2.030.498.887.183
1.908.597.501.614
264.244.799.153
305.987.595.219
TOTAL EKUITAS
2.294.743.686.336
2.214.585.096.833
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
5.268.783.579.479
4.428.210.643.555
2g,23,38
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank jangka panjang Utang jaminan penyewa Liabilitas imbalan kerja karyawan TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
2g,23,38 2r,24
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp250 per saham Modal dasar - 7.912.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.978.864.834 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
2c,25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013 PENDAPATAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG
Catatan
544.397.994.585 (219.095.759.135)
LABA KOTOR
325.302.235.449
Beban umum dan administrasi Beban penjualan Pendapatan denda dan pembatalan Pendapatan pengelolaan lingkungan – neto Laba selisih kurs – neto Pendapatan lain-lain
(75.925.094.685) (45.683.071.121) 12.123.328.638 6.425.967.087 620.364.745 9.800.249.161
2p,2q,29 2i,2p,2q,30
30 Juni 2012 500.294.142.066 (253.010.564.355) 247.283.577.711
2i,2p,2q,31 2p,2q,31
2s
(62.415.713.028) (20.939.840.207) 5.253.667.146 3.869.971.170 2.303.497.147 662.298.425
Beban lain-lain
(1.959.248.742)
(2.451.536.977)
LABA USAHA
230.704.730.532
173.565.921.387
Pendapatan bunga Beban bunga Bagian laba entitas asosiasi
26.914.281.638 (18.242.225.208) -
10.445.647.173 (29.438.655.128) -
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
239.376.786.963
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(30.264.823.987)
LABA TAHUN BERJALAN
209.111.962.975
127.037.212.337
-
-
209.111.962.975
127.037.212.337
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2j
154.572.913.432 2t,18
(27.535.701.095)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
30 Juni 2013 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik ekuitas induk Kepentingan nonpengendali
Catatan
205.013.708.597 4.098.254.379
2c,25
209.111.962.975 Total pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik ekuitas induk Kepentingan nonpengendali
205.013.708.597 4.098.254.379
Total
209.111.962.975
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
104
30 Juni 2012
126.422.868.956 614.343.381 127.037.212.337
2c,25
126.422.868.956 614.343.381 127.037.212.337
2u,32
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
64
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/
Modal ditempatkan dan disetor penuh Saldo tanggal 1 Januari 2012
494.716.208.500
Tambahan modal disetor 18.000.000.000
Pencadangan saldo laba
Saldo laba Telah ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya 150.000.000
1.170.882.693.145
5.000.000
(5.000.000)
Total
Kepentingan nonpengendali
Total ekuitas
1.683.748.901.645
265.194.260.074
1.948.943.161.719
614.343.381
127.037.212.337
Laba bersih
126.422.868.956
126.422.868.956
Deviden
(49.471.620.849)
(49.471620.849)
Perubahan lainnya pada kepentingan nonpengendali
(49.471.620.849) (6.101.805.280)
(6.101.805.280)
Saldo 30 Juni 2012
494.716.208.500
18.000.000.000
155.000.000
1.247.828.941.252
1.760.700.149.752
259.706.798.175
2.020.406.947.927
Saldo tanggal 1 Januari 2013
494.716.208.500
18.000.000.000
155.000.000
1.395.726.293.114
1.908.597.501.614
305.987.595.219
2.214.585.096.833
100.000.000
(100.000.000) 4.098.254.379
209.111.962.975
Pencadangan saldo laba Laba bersih
205.013.708.597
205.013.708.597
Deviden
(83.112.323.028)
(83.112.323.028)
Perubahan lainnya pada kepentingan nonpengendali Saldo 30 Juni 2013
494.716.208.500
18.000.000.000
255.000.000
1.517.527.678.683
2.030.498.887.183
(83.112.323.028) (45.841.050.445)
(45.841.050.445)
264.244.799.153
2.294.743.686.335
Catatan atas laporan keuangan konsolidasianan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasianan secara keseluruhan.
5
.
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Kontraktor, pemasok dan lainnya Karyawan Pembayaran kas untuk beban operasi lain Penurunan piutang pihak berelasi Kenaikan dana yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran untuk: Pajak Beban bunga Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan (penurunan) investasi pada Entitas Anak yang di peroleh dari kepentingan nonpengendali Penjualan aset tetap dan properti investasi Perolehan aset tetap dan properti investasi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
Catatan
30 Juni 2012
1.346.742.501.324
922.852.417.458
(506.207.562.299) (56.051.768.881) (133.462.547.521) 431.580.313
(293.762.388.929) (41.086.555.010) (134.336.235.596) 14.100.000.000
(48.715.582.133) 27.827.489.732
33 15
(56.271.435.891) 10.465.002.830
(65.990.459.104) (18.637.456.602)
(11.591.563.546) (29.438.655.128)
545.936.194.829
380.930.586.188
(43.450.500.000)
-
-
(330.094.188)
(33.084.763.774)
13
(52.345.328.661)
(76.535.263.774)
(52.675.422.849)
-
420.000.000.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran utang bank jangka pendek dan jangka panjang Pembagian deviden Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(30.771.700.000) (2.690.000.000)
16,23
(489.716.484.390) -
(33.771.700.000)
(69.716.484.900)
435.939.231.055
258.538.678.439
849.187.440.538 1.285.126.671.593
4 4
452.731.319.485 711.269.997.924
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 1.
UMUM a.
Pendirian perusahaan PT Ciputra Surya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan akta Notaris Hobropoerwanto, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 1989 dan perubahannya akta No. 14 tanggal 21 Nopember 1989 oleh notaris yang sama dengan nama PT Bumi Citrasurya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C2-546.HT.01.01.TH.90 tanggal 3 Pebruari 1990, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 4424, Tambahan No. 86 tanggal 26 Oktober 1990. Berdasarkan akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 295 tanggal 28 Desember 1990, nama Perusahaan diubah menjadi PT Citraland Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2925 HT.01.04.TH.91 tanggal 3 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 3159, Tambahan Berita No. 76 tanggal 20 September 2001. Kemudian, berdasarkan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 55 tanggal 18 Pebruari 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Ciputra Surya. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C23415 HT.01.04.Th.97 tanggal 2 Mei 1997, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 239, Tambahan Berita No. 3 tanggal 8 Januari 1999. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris DR. Misahardi Wiramarta, S.H., MH, MK, MoL, No. 141 tanggal 24 Juni 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dan peraturan di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-90666.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Nopember 2008. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan kawasan perumahan (real estat), perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya. Perusahaan berkedudukan di Surabaya dan proyeknya yaitu Citra Raya Kav. 1, Jl. Citraraya Utama, Lakarsantri, Surabaya. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersilnya pada tanggal 1 Maret 1993.
b.
Pendaftaran sebagai perusahaan terbuka tanpa penawaran umum Perusahaan telah mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), dahulu Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dengan surat No.118/HH/njs/X/98-CS tanggal 23 Oktober 1998, sehubungan dengan rencana pendaftaran Perusahaan sebagai perusahaan publik tanpa penawaran umum atas seluruh saham biasa atas nama Perusahaan sejumlah 420.188.000 saham. Pernyataan pendaftaran ini telah menjadi efektif berdasarkan surat Bapepam No. S-2739/PM/1998 tanggal 29 Desember 1998 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.
c.
Pemecahan nilai nominal saham Pemecahan saham (stock split) mengakibatkan penurunan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp250 per saham. Pemecahan saham tersebut meningkatkan jumlah saham beredar dari saham awal sejumlah 420.188.000 lembar saham dan saham hasil konversi utang obligasi sejumlah 569.244.417 lembar saham menjadi 1.978.864.834 lembar saham. Pemecahan saham ini menjadi efektif dan harga nominal baru saham tersebut telah diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 25 Juli 2005.
d.
Struktur Perusahaan, Entitas Induk, Entitas Induk Terakhir dan Entitas Anak PT Ciputra Development Tbk dan PT Sang Pelopor, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Kelompok Usaha”).
7
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember 2012, susunan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Total Assets Before Elimination Perusahaaan/ Domisili/ Company Domicile PT Bumiindah Permaiterang PT Aptacitra Surya
Kegiatan Usaha/
Awal Operasi Komersial/
Principal Activity
Start of Commercial Operation
Surabaya
Real estat/ Real estate Jakarta Real estat/ Real estate PT Cahayahijau Surabaya Real estat/ Tamanindah Real estate PT Suburhijau Surabaya Real estat/ Jayamakmur Real estate PT Tamancitra Surabaya Real estat/ Suryahijau Real estate PT Saptamulia Jakarta Real estat/ Hijaubangun Real estate PT Ciputra Surabaya Surabaya Lapangan golf Padang Golf dan club house/ Golf course and club house PT Galaxy Alam SemestaSurabaya Real estat/ dan Entitas Anak/ Real estate PT Galaxy Alam Semesta and Subsidiary PT Citra Bahagia Elok Surabaya Real estat/ Real estate PT Ciputra Delta dan Sidoarjo Real estat/ Entitas Anak/ Real estate PT Ciputra Delta and Subsidiaries PT Ciputra Graha PrimaSurabaya Real estat/ Real estate PT Adhiwira Persada Surabaya Real estat/ Real estate PT Asendabangun Lampung Real estat/ Persada Real estate PT Cahayafajar Sidoarjo Real estat/ Abaditama Real estate PT Win Win Realty Surabaya Real estat/ Centre dan Anak Real estate Perusahaan/ PT Win Win Realty Centre and Subsidiary PT Ciputra Inti PratamaSemarang Real estat/ Real estate Real estat/ Real estate PT Ciputra Kirana DewataDenpasar Real estat/ Real estate PT Ciputra Praja RahayuJogjakarta Real estat/ Real estate PT Citra Tirta SurabayaSurabaya Real estat/ Real estate PT Ciputra Bentara Asri Jakarta Real estat/ Real estate PT Ciputra Nusantara Surabaya Real estat/ Real estate PT Ciputra Bangun SelarasJakarta Real estat/ Real estate PT Ciputra KPSN Jakarta Real estat/ Real estate PT Ciputra Abdi Persada Kendari
1.
1993
Persentase Pemilikan/ Total Aset Sebelum Eliminasi/ Percentage of Ownership (%)
2013
2012
99,99 1)
2013
2012
99,99
60.480.133
55.342.633
99,80
28.614.530
21.364.530
1993
99,80
1993
99,99
99,99
67.340.816
77.337.931
1993
96,00
96,00
71.296.757
68.409.257
1993
96,00
96,00
66.344.063
60.956.563
73,00
2)
73,00
5.788.086.027
5.774.444.959
1995
99,23
3)
99,23
58.701.488.590
58.748.372.769
1996
99,99 4)
99,99
306.556.683.071 288.871.918.998
1996
100.00 5)
100.00
128.809.569.011
120.255.304.884
1997
88,75
6)
88,75
168.504.675.312
131.878.828.177
2003
51,00
51,00
44.590.886.073
42.811.904.662
-
99,99
99,99
69.415.208
62.074.100
2004
99,00
99,00
113.240.947.565
88.093.793.034
2006
60,00
60,00
63.340.657.722
67.774.874.181
53,00
1.370.026.748.517
1993
7)
2007
53,00
2009
99,99
99,99
106.445.219.119
70.988.822.966
2010
99,00
99,00
116.785.879.079
97.296.664.331
2010
99,00
99,00
182.474.011.086
157.427.209.078
2010
99,99
99,99
85.897.112.980
40.575.747.327
2011
55,00
1.428.502.654.174
55,00
5.285.615.299
87.00
8)
87.00
114.920.604.973
99,99
2,6)
99,99
76.869.866.087
1.000.000.000
2011
99,99
4)
99,99
206.452.548.698
12.658.600.414
2013
60,00
2011 2011
-
3.281.378.674
6.812.132.992 114.989.103.544
-
Berdasarkan RUPSLB PT Ciputra Surabaya Padang Golf (CSPG) yang diselenggarakan pada tanggal 3 Desember 2012 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 143 tanggal 17 Desember 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 46 miliar menjadi Rp 52 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CSPG menjadi 99,23%. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0006761.AH.01.09. Tahun 2013 tanggal 01 Pebruari 2013.
8
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 2.
Berdasarkan RUPSLB PT Galaxy Alamsemesta (GAS) yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 2012, diputuskan untuk menurunkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp85 miliar menjadi Rp45 miliar.
3.
Berdasarkan RUPSLB PT Citra Bahagia Elok (CBE) yang diselenggarakan pada tanggal 29 November 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp76,5 miliar menjadi Rp81 miliar.
4.
Berdasarkan akta No. 73 tanggal 10 Februari 2012 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., pemegang saham PT Ciputra Delta (CDELTA) menyetujui untuk melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh CDELTA sebesar Rp10.000.000.000, yang seluruhnya dibayarkan kepada Perusahaan. Setelah transaksi tersebut di atas, kepemilikan saham Perusahaan pada CDELTA menjadi 88,75%.
5.
Berdasarkan RUPSLB PT Win Win Realty Centre (WWR) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Oktober 2012 dan dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 183 tanggal 28 Nopember 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp464 miliar menjadi Rp539 miliar.
6.
Berdasarkan akta No. 157 tanggal 23 Juli 2012 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., pemegang saham PT Ciputra Bentara Asri (CBA) menyetujui (i) penjualan seluruh saham milik PT Ciputra Nusantara dengan nilai nominal Rp1.000 kepada Harun Hajadi dan; (ii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp750.000.000, yang disetor oleh Perusahaan dan Harun Hajadi masing-masing sebesar Rp620.001.000 dan 129.999.000. Setelah transaksi tersebut di atas, kepemilikan Perusahaan pada CBA menjadi 87%. Tahun 2012, CBA telah beberapa kali mengubah anggaran dasarnya, terakhir berdasarkan akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, Notaris di Jakarta, No. 3 tanggal 3 Desember 2012, diputuskan untuk meningkatkan modal dasar dari Rp4 miliar menjadi Rp200 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp1 miliar menjadi Rp115 miliar, sehingga kepemilikan Perusahaan pada CBA menjadi 87%.
7. Berdasarkan akta pendirian PT Ciputra KPSN (CKPSN) yang dinyatakan dalam Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 124 tanggal 18 Pebruari 2013, modal dasar CKPSN adalah sebesar Rp5 miliar dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp3 Milyar dengan komposisi pemegang saham adalah Perusahaan dan PT Karya Pancasakti Nugraha masing-masing sebesar Rp1.800.000.000 dan Rp1.200.000.000. Kepemilikan Perusahaan pada CKPSN sebesar 60%. CKPSN berkedudukan di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang pembangunan, perdagangan dan jasa. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU09353.AH.01.01. Tahun 2013 tanggal 27 Pebruari 2013. e.
Dewan Komisaris dan Direksi, dan karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama
2013 : :
Komisaris
2012
DR. Ir. Ciputra
DR. Ir. Ciputra
Sandra Hendharto
Sandra Hendharto
: Komisaris Independen
Lanny Bambang
DR. Cosmas Batubara
: Lany Wihardjo
Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Lany Wihardjo
Harun Hajadi Budiarsa Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Junita Ciputra Candra Ciputra
9
Harun Hajadi Budiarsa Sastrawinata Rina Ciputra Sastrawinata Junita Ciputra Candra Ciputra
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Direktur
: :
Direktur Direktur
:
Cakra Ciputra
Cakra Ciputra
Ir. Sutoto Yakobus Nanik Joeliawati Santoso
Nanik Joeliawati Santoso Ir. Sutoto Yakobus
Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Ketua Anggota Anggota
: : :
2012
Lany Wihardjo Henk Wangitan Thomas Bambang
Lany Wihardjo Henk Wangitan Thomas Bambang
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi adalah sekitar Rp 8.568.635.500 dan Rp13 miliar, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, Kelompok Usaha memiliki 649 dan 549 karyawan tetap (tidak diaudit). Laporan keuangan konsolidasian telah diselesaikan dan disetujui untuk penerbitan oleh direksi Perusahaan pada tanggal 29 Juli 2013. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar penyusunan laporan keuangan dan pernyataan kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan atas laporan keuangan konsolidasian di bawah ini, beberapa standar dan interpretasi akuntansi baru yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru dan yang telah direvisi sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. Kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (“Rp”).
b.
Ikhtisar perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menerapkan Pencabutan PSAK (PPSAK) No. 7 “Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. PPSAK No. 7 yang dikeluarkan pada tanggal 11 Agustus 2011, untuk mencabut PSAK No. 44 dalam dua tahap sebagai berikut: • Paragraf 47-48 dan 56-61 berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 10
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ •
Paragraf 1-46, 49-55, dan 62-64 yang semula berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013, telah ditunda sampai tanggal yang akan ditentukan kemudian.
Pencabutan ini memberikan pengaruh yang signifikan pada penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian. Sehubungan dengan penerapan PPSAK 7, khususnya paragraf 56-61 mengenai penyajian, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 disajikan dengan mengklasifikasikan aset menjadi lancar/jangka pendek dan tidak lancar/jangka panjang. Sebelum penerapan PPSAK 7 tersebut, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha disajikan dengan metode tidak diklasifikasikan. Dengan adanya penerapan retrospektif dari PPSAK tersebut, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal 1 Januari 2012/31 Desember 2011 telah disajikan kembali. c.
Prinsip-prinsip konsolidasian Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Kelompok Usaha sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan Entitas Anak disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: (a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan total tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke defisit. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
11
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). d.
Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, yang tidak dibatasi penggunaannya atau tidak digunakan sebagai jaminan atas utang, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Rekening bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atau dijaminkan diklasifikasikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lain-lain”.
e.
Persediaan Persediaan terdiri dari aset pengembangan real estate dan persediaan lainnya. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Biaya perolehan tanah sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan, biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya-biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan dipindahkan ke tanah yang tersedia untuk dijual pada saat pengembangan tanah telah selesai. Semua biaya dialokasikan secara proporsional ke tanah yang dapat dijual berdasarkan luas area masing-masing. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dapat dijual lainnya, dialokasikan kepada luas area yang dapat dijual. Biaya perolehan bangunan dalam penyelesaian dipindahkan ke rumah, ruko dan apartemen (strata title) tersedia untuk dijual pada saat pembangunan telah selesai. Untuk proyek properti residential, pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, akun ini dipindahkan ke persediaan. Untuk proyek properti komersial, pada saat selesainya pengembangan tanah dan pembangunan infrastruktur, akun ini akan tetap sebagai bagian dari persediaan, atau direklasifikasi ke aset tetap atau properti investasi, mana yang lebih sesuai. Persediaan lainnya seperti makanan, minuman dan persediaan lain-lain dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
f.
Kapitalisasi biaya pinjaman Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman”, sehubungan dengan adopsi PPSAK No. 7 terutama pencabutan paragraf 47-48 pada PSAK No. 44 “Akuntansi untuk Aktivitas Pengembangan Real Estat” mengenai biaya pinjaman (Catatan 2b). Berdasarkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012, biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya pinjaman dapat meliputi beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
g.
Instrumen keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
12
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari intrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikan instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan Kelompok Usaha yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risikonya. Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan konsolidasian pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. (i)
Aset keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Kelompok Usaha terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, dan piutang pihak berelasi. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Aset keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
(ii) Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya yang diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
13
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pihak berelasi, beban akrual, utang biaya pembangunan, utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, utang bank jangka panjang, dan utang jaminan penyewa. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
•
Pinjaman dan utang Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai pinjaman dan utang.
(iii) Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. (iv) Nilai wajar dari instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihakpihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s-length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. (v) Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan komisi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
14
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ (vi) Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (vii) Penghentian pengakuan Aset keuangan Suatu aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian dari suatu aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough”; dan baik (a) Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
15
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghapusan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui sebagai laba atau rugi. h.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Kelompok Usaha memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak Pihak Berelasi”. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
i.
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
j.
Investasi pada entitas asosiasi Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha dengan entitas asosiasi dieliminasi pada total sesuai dengan kepentingan Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Kelompok Usaha dalam entitas asosiasi. Kelompok Usaha menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Kelompok Usaha menghitung total penurunan nilai berdasarkan selisih antara total terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Kelompok Usaha. Investasi pada entitas dimana Kelompok Usaha tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
k.
Tanah untuk pengembangan Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan tanah untuk pengembangan, yang terdiri dari biaya pra-perolehan dan perolehan tanah, dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai.
l.
Aset tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
16
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ PSAK No. 16 (Revisi 2011) menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan sebagai properti investasi di masa depan tetapi belum memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun aset tetap dan tidak diamortisasi. Sementara itu, biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak-hak tersebut diatas diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan. Penyusutan dimulai saat aset tetap tersedia untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
20 20 5-8 4-5 4
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Setelah pengakuan awal, aset tetap akan dievaluasi untuk penurunan nilai (Catatan 2o). m. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, dan ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”. PSAK No. 30 (Revisi 2011) menetapkan bahwa klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah bagi suatu perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. ISAK No. 24 mensyaratkan entitas untuk menilai apakah entitas menahan seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dari asset yang mendasari dan memiliki hak yang sama secara substansial atas penggunaan aset sebagaimana sebelum perjanjian; alasan utama dari perjanjian ini adalah untuk mendapatkan hasil pajak tertentu dan bukan untuk mengalihkan kepemilikan dari aset dan pelaksanaan opsi yang termasuk dalam persyaratan hampir pasti akan dieksekusi. Jika suatu transaksi yang melibatkan suatu bentuk legal sewa memenuhi kriteria di atas maka transaksi tersebut tidak diperlukan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No. 30 (Revisi 2011). Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) dan ISAK No. 24 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan 17
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Kelompok Usaha sebagai lessee Dalam sewa pembiayaan, Kelompok Usaha mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Kelompok Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan aset pada akhir masa sewa. •
Dalam sewa operasi, lessee mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line) selama masa sewa.
Kelompok Usaha sebagai lessor •
Dalam sewa pembiayaan, Kelompok Usaha sebagai lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar total yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
Dalam sewa operasi, Kelompok Usaha mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke total tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada tahun terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa. n.
Properti investasi Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 13 (Revisi 2010), “Properti Investasi”. Penerapan PSAK No. 13 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Kelompok Usaha. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Total tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti investasi Kelompok Usaha terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana yang dikuasai Kelompok Usaha untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha seharihari. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut: Tahun Tanah Bangunan dan prasarana
tidak disusutkan 20
18
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Kelompok Usaha menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Kelompok Usaha menjadi properti investasi, Kelompok Usaha mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya. o.
Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka total terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi total terpulihkan aset individual, maka Kelompok Usaha menentukan nilai terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana aset tercakup. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi total terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
p.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui sebagai berikut:
19
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ (i)
Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: 1.
Proses penjualan telah selesai.
2.
Harga jual akan tertagih.
3.
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang.
4.
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
(ii) Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1.
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
2.
Harga jual akan tertagih.
3.
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang.
4.
Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual.
5.
Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tersebut.
(iii) Pendapatan dari penjualan unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: 1.
Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi.
2.
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.
3.
Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
Jika terdapat salah satu kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pembayaran uang yang diterima dari pembeli harus diakui sebagai uang muka yang diterima sampai seluruh kriteria tersebut terpenuhi. Metode yang digunakan untuk menentukan persentase penyelesaian adalah berdasarkan biaya aktual yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan estimasi jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan proyek real estat tersebut. Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan. Uang sewa pusat niaga diterima dimuka dicatat sebagai “Pendapatan Diterima Dimuka”. Pendapatan ditangguhkan tersebut diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu sewa. Uang jaminan yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai bagian dari “Uang jaminan penyewa” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Penghasilan sewa unit villa golf diakui sebagai pendapatan berdasarkan masa sewa masing-masing unit villa
20
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ golf tersebut. Uang pendaftaran keanggotaan golf dan club house diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Pendapatan sewa dan iuran keanggotaan klub olah raga diakui sebagai pendapatan sesuai masa sewa atau keanggotaannya. Sewa dan iuran klub keanggotaan diterima di muka disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Diterima di Muka”. Pendapatan dari restoran diakui pada saat barang atau jasa diberikan. Beban pokok penjualan tanah ditentukan berdasarkan nilai perolehan tanah ditambah pengeluaranpengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan. Unsur-unsur biaya yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat antara lain meliputi biaya praperolehan tanah, biaya perolehan tanah, dan biaya-biaya lain yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat. Biaya yang tidak jelas hubungannya dengan suatu proyek real estat, seperti biaya umum dan administrasi, diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Apabila suatu proyek tertentu diperkirakan akan rugi, penyisihan dibuat untuk jumlah kerugian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2013, tidak ada penyisihan yang dibuat oleh Perusahaan, karena manajemen berkeyakinan realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih tinggi dari nilai tercatat proyek. Revisi terhadap estimasi biaya atau pendapatan yang, pada umumnya, dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dialokasi kepada proyek yang sedang berjalan dan proyek masa mendatang. Penyesuaian yang berasal dari penyesuaian periode berjalan dan penyesuaian periode sebelumnya harus diakui pada laba rugi periode berjalan, sedangkan penyesuaian yang berkaitan dengan periode mendatang harus dialokasi selama sisa periode pengembangan. Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraaan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan. q.
Kerjasama Operasi Sesuai dengan PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Operasi dicatat dengan menyajikan dan membukukan dalam laporan keuangannya aset yang dikendalikannya sendiri, kewajiban dan beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari pendapatan kerjasama operasi tersebut. Partisipasi venturer dalam Pengendalian Bersama Entitas dicatat menggunakan metode konsolidasian proporsional.
r.
Imbalan kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK yang direvisi ini memperbolehkan Kelompok Usaha untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat meliputi antara lain pengakuan langsung kerugian/keuntungan aktuarial. Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap memilih batas koridor 10% untuk pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial. Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak memberikan pengaruh terhadap pengakuan dan prinsip-prinsip pengukuran yang diterapkan pada tahun sebelumnya. Imbalan kerja jangka pendek Kelompok Usaha mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek (jika ada) ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan. Imbalan pasca-kerja Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan telah mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK) dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Imbalan atas UUK tersebut telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia normal pensiun dari
21
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan UUK tersebut setelah dikurangi akumulasi imbalan kerja karyawan dan hasil investasi yang terkait. Jika manfaat program pensiun iuran pasti kurang dari persyaratan yang ditetapkan UUK, Kelompok Usaha harus menyediakan kekurangannya. s.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”. PSAK yang direvisi ini terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha karena rupiah merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, serta mata uang penyajian. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk yang dikapitalisasikan ke dalam aset tertentu (jika ada). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, kurs yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp9.929 dan Rp9.480 untuk US$1.
t.
Pajak penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 mensyaratkan Kelompok Usaha untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari tahun berjalan yang keuangan konsolidasian.
(Revisi 2010), yang dan mendatang dari dalam laporan posisi diakui dalam laporan
Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat antara aset dan liabilitas yang terkait pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan pajak penghasilan final dihitung secara proporsional terhadap jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui selama tahun berjalan. Perbedaan antara pajak penghasilan final yang dibayarkan dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final dalam laporan laba rugi konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tanggal 23 Maret 2002, penghasilan dari sewa pusat niaga dikenakan pajak final sebesar 10%, kecuali untuk kontrak sewa yang ditandatangani sebelum peraturan tersebut yang dikenakan pajak 6%. Pada tanggal 4 November 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan Atas pengalihan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Pajak penghasilan non-final - kini Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
22
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Operasi Lainnya - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Kelompok Usaha mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Manfaat/Beban Pajak Penghasilan - Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pajak penghasilan non-final – tangguhan Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi. Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan. Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama. u.
Laba per saham dasar Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 30 Junit 2013 dan 2012.
v.
Informasi segmen Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
23
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ w. Provisi Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan. 3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas di yang berdampak pada masa mendatang. a.
Pertimbangan Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2g. Penyisihan penurunan nilai piutang Kelompok Usaha mengevaluasi tagihan piutang tertentu ketika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas total piutang pelanggan guna mengurangi total piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total penyisihan penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6. Sewa Kelompok Usaha memiliki berbagai perjanjian sewa, baik sebagai lessee ataupun lessor, atas bangunan tertentu. Kelompok Usaha mengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikan dari kepemilikan aset sewaan atau aset yang diperoleh melalui sewa akan dialihkan kepada atau diperoleh oleh Kelompok Usaha sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, yang mengharuskan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan dan estimasi atas pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikan aset sewaan atau aset yang diperoleh melalui sewa. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2m.
b. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
24
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Nilai wajar dari instrumen keuangan Ketika nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 38. Pensiun dan imbalan kerja Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung total-total tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24. Penyusutan aset tetap dan properti investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi antara 4 sampai 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13 dan 14. Realisasi dari aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Namun tidak terdapat kepastian bahwa Kelompok Usaha dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau keseluruhan dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 2t dan 18. Ketidakpastian liabilitas perpajakan Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti total liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan total dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
25
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Dalam menentukan total yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan total cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
4.
KAS DAN SETARA KAS 30 Juni 2013
Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Sinarmas PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Tabungan Negara Syariah
31 Desember 2012
4.221.835.469
5.438.019.923
98.834.832.958 30.443.297.151 17.449.580.565 216.555.754 2.725.944.885 7.048.315.954 87.046.383 1.081.358.292 6.325.362.882 985.661.896 254.728.470 1.454.497.885 559.235.763 192.680.524 386.973.947 301.213.690 89.242.108 11.423.008
29.194.195.071 18.938.807.827 11.764.382.188 575.265.153 2.295.513.485 2.206.810.221 13.302.791 2.193.737.987 1.970.012.120 286.067.940 4.200.120.327 938.544.557 508.966.024 199.964.249 235.077.941 554.853.252 88.300.524 -
168.447.952.114
76.163.921.657
993.235.302
967.278.013
-
91.697.226
137.621.997 -
188.720.203
1.130.857.299
1.247.695.442
Total bank
169.578.809.413
77.411.617.099
Deposito berjangka PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Tabungan Negara Syariah
226.650.000.000 120.400.000.000 119.750.000.000 98.250.000.000
153.350.000.000 113.150.025.000 41.299.084.358 63.936.737.183
Dolar Amerika Serikat EFG Bank (US$100.033,77 pada 30 Juni 2013 US$100.029 pada tahun 2012) PT Bank Mega Tbk (US$9.483 pada tahun 2012) PT Bank Sinarmas (US$13.860.61 pada tahun 2013) Lain-lain (US$19.516 pada tahun 2012)
26
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Panin Syariah, Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Internasional Indonesia Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Hana PT Bank Sinarmas Tbk PT Citibank Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$2.201.958 pada 30 Juni 2013, US$924.305 pada tahun 2012) PT Bank Muamalat Indonesia (US$886.117 pada 30 Juni 2013, US$2.174.090 pada tahun 2012) PT Bank ICBC Indonesia (US$1.049.078 pada 30 Juni 2013, US$1.037.314 pada tahun 2012)
73.500.000.000 67.300.000.000 65.500.000.000 48.000.000.000 42.300.000.000 40.000.000.000 35.000.000.000 29.850.000.000 24.000.000.000 21.000.000.000 16.000.000.000 11.000.000.000 10.000.000.000 7.000.000.000 6.000.000.000 5.748.229.510 3.000.000.000 -
70.000.000.000 39.500.000.000 63.550.000.000 6.000.000.000 45.000.000.000 19.500.000.000 40.000.000.000 1.000.000.000 17.800.000.000 4.000.000.000 20.000.000.000 4.259.655.877 5.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 8.000.000.000
1.070.248.229.510
726.345.502.418
8.798.257.679
8.938.027.610
21.863.245.450
21.023.448.172
10.416.294.072
10.030.825.316
41.077.797.201
39.992.301.098
Total deposito berjangka
1.111.326.026.711
766.337.803.516
Total kas dan setara kas
1.285.126.671.593
849.187.440.538
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat 5.
6,25% - 8,25% 2,50% - 3,25%
INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek merupakan deposito dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan
27
31 Desember 2012
5,25% - 9,00% 2,65% - 3,25%
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 30 Juni 2013
31 Desember 2012
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia
-
20.000.000.000 1.000.000.000
Total investasi jangka pendek
-
21.000.000.000
Tingkat bunga tahunan investasi jangka pendek adalah sebesar 5,25% - 9,00%. 6.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Penjualan kavling tanah, rumah hunian dan ruko Keanggotaan golf, club house, restoran dan sewa unit villa golf
31 Desember 2012
112.612.274.450
111.477.690.704
1.172.769.972
1.665.896.607
Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
113.785.044.422 (1.778.080.838)
113.143.587.311 (2.267.394.805)
Total
112.006.963.584
110.876.192.506
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai 1 – 30 hari 31 – 60 hari > 60 hari Telah jatuh tempo dan/atau mengalami penurunan nilai
103.640.524.137
96.849.926.253
5.811.565.129 878.420.231 3.454.534.925
7.797.094.558 948.232.797 5.280.938.898
-
2.267.394.805
Total
113.785.044.422
113.143.587.311
28
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan dan penghapusan selama tahun berjalan
2.267.394.805 -
Saldo akhir
1.778.080.838
(489.313.967)
3.377.593.493 345.157.651 (1.455.356.339)
2.267.394.805
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari piutang tak tertagih.
7.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari piutang yang berasal dari: 30 Juni 2013
Piutang karyawan
31 Desember 2012
198.195.166
230.225.216
-
866.515.689
Piutang penghuni rumah
25.640.000
25.640.000
Piutang retensi Kredit Pemilikan Rumah
42.885.027
42.885.027
47.776.997.932
39.591.324.255
3.290.651.693
8.309.192.876
51.334.369.818
49.065.783.063
Bunga
Piutang operasi bersama Lain-lain
Total
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih. Sejumlah piutang usaha dijadikan jaminan atas utang bank, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 23.
29
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 8.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 Juni 2013
Aset pengembangan real estat Kapling tanah Rumah hunian dan ruko dalam pembangunan Apartemen dalam pembangunan
886.346.861.215
749.414.443.529
311.678.190.012 154.053.387.169
255.733.245.551 83.549.441.336
1.419.998.210
1.274.072.351
1.353.498.436.606
1.089.971.202.767
Persediaan lainnya Makanan, minuman dan lainnya
Total
31 Desember 2012
Mutasi persediaan kapling tanah adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Saldo awal Penambahan: Pembelian tanah Pengembangan lahan
31 Desember 2012
749.414.443.529
978.355.419.940
20.386.722.823 164.290.943.748
19.165.648.900 164.023.000.752
184.677.666.569
183.188.649.652
Pengurangan: Reklasifikasi dari (ke) tanah untuk pengembangan Pembebanan harga pokok penjualan
13.830.058.095 (61.575.306.978)
(289.608.700.883) (122.520.925.180)
Saldo akhir
886.346.861.215
749.414.443.529
Mutasi persediaan rumah hunian dan ruko adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Saldo awal Biaya pembangunan Reklasifikasi dari aset tetap Pembebanan harga pokok penjualan
255.733.245.551 148.480.989.772 (92.536.045.311)
153.219.488.364 331.480.827.044 585.000.000 (229.552.069.857)
Saldo akhir
311.678.190.012
255.733.245.551
30
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Mutasi persediaan apartemen adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Saldo awal Biaya pembangunan Pembebanan harga pokok penjualan
83.549.441.336 74.407.826.437 (3.903.880.604)
Saldo akhir
154.053.387.169
31 Desember 2012
76.379.518.751 38.378.376.429 (31.208.453.844)
83.549.441.336
Persediaan rumah hunian, ruko dan apartemen telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.787.014.401.150 dan Rp435.508.060.297 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian atas risiko tersebut. Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut. 9.
ASET LANCAR LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari pembayaran di muka kepada pihak ketiga atas asuransi, iklan, sewa dan lainnya.
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Investasi pada entitas asosiasi terdiri dari: 30 Juni 2013
PT Satria Widya Mitra PT Putra Darma Usaha PT Duta Budi Propertindo
Total
31 Desember 2012
47.046.763.636 36.743.318.182 30.136.909.091
47.046.819.242 36.767.576.664 30.142.617.403
113.926.990.909
113.957.013.309
Pada tanggal 30 Juni 2013, PT Ciputra Bentara Asri (CBA), Entitas Anak dari Perusahaan, melakukan perjanjian kerjasama yang diikuti dengan penyertaan saham sebesar 50% pada : • PT Satria Widya Mitra (SWM) dengan setoran sebesar Rp47.046.763.636 • PT Duta Budi Propertindo (DBP) dengan setoran sebesar Rp30.136.909.091. • PT Putra Darma Utama (PDU) dengan setoran sebesar Rp36.743.318.182. Penyertaan saham di SWM, DBP dan PDU ditujukan sebagai perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Sinar Terang Inti Persada (STIP), pihak ketiga, yang memiliki sisa 50% kepemilikan saham di SWM, DBP dan PDU. Entitas-entitas tersebut diproyeksikan bertindak sebagai entitas yang akan mengembangkan gedung perkantoran strata title di atas tanah yang berlokasi di Jakarta Selatan yang dimiliki oleh SWM, DBP dan PDU. Berdasarkan perjanjian tertanggal 26 Juli 2012 dan 17 September 2012 yang dilakukan oleh CBA dengan STIP dan masing-masing dari SWM, DBP dan PDU, dinyatakan bahwa harga tanah yang dimiliki oleh SWM, DBP dan PDU akan dibayarkan secara bertahap oleh CBA dan STIP (minimal sebanyak 3 tahapan dan setoran modal oleh CBA pada tahun 2012 adalah merupakan tahap pertama) melalui peningkatan modal ditempatkan dan
31
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ disetor penuh jika koefisien lantai bangunan (KLB) dan koefisien dasar bangunan (KDB) mencapai koefisien tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian. Pada 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, CBA tidak mengkonsolidasikan laporan keuangan dari SWM, DBP dan PDU ke dalam laporan keuangannya karena CBA tidak mempunyai pengendalian yang tidak bersifat sementara atas entitas-entitas tersebut mengingat belum selesainya proses penyesuaian KLB dan KDB yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham di SWM, DBP dan PDU. 11. UANG MUKA JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pembayaran di muka atas pembelian tanah yang berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah. 12. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN Akun ini merupakan biaya perolehan tanah untuk pengembangan yang dimiliki oleh Kelompok Usaha dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2013
Luas (m2)/ Area (sqm)
31 Desember 2012
Total/ Amount
Luas (m2)/ Area (sqm)
Total/ Amount
Perusahaan Entitas Anak
3.637.555,36 3.725.975,19
401.710.488.815 625.571.809.908
3.601.764 3.888.355
383.295.902.415 614.698.046.174
Total
7.363.530,55
1.027.282.298.723
7.490.119
997.993.948.589
Tidak terdapat beban bunga dan selisih kurs yang dikapitalisasi kedalam akun tanah untuk pengembangan. Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai tanah untuk pengembangan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012. 13. ASET TETAP Mutasi 2013
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
Total
Saldo 1 Jan 2013
Penambahan
Pengurangan
Saldo 30 Jun 2013
Reklasifikasi
28.852.291.320 352.170.989.590 53.633.274.971 2.068.580.965 115.126.587.610 16.481.752.966
2.379.720.596 158.871.204 660.994.773 4.550.170.510 331.723.000
242.860.000 702.461.230 234.693.405
(39.753.646) 39.753.646 -
28.852.291.320 354.510.956.540 53.792.146.174 2.486.715.738 119.014.050.534 16.578.782.562
568.333.477.422
8.081.480.082
1.180.014.635
(2)
575.234.942.868
105.146.500
2.430.000
-
-
107.576.500
568.438.623.922
8.083.910.082
1.180.014.635
(2)
575.342.519.368
32
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
100.090.759.864 37.059.124.355 1.860.147.153 37.447.851.316 12.902.055.696
8.793.907.440 1.343.463.911 74.321.166 7.864.502.696 578.519.740
242.860.000 612.137.207 234.693.405
(2.666.977) 1.640.933 1.026.043
108.882.000.327 38.402.588.265 1.691.608.319 44.701.857.737 13.246.908.074
Total
189.359.938.384
18.654.714.953
1.089.690.612
(1)
206.924.962.723
Nilai buku
379.078.685.538
Mutasi 2012
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
Saldo 1 Jan 2012
368.417.556.644
Penambahan
Pengurangan
Saldo 31 Des 2012
Reklasifikasi
28.526.462.411 341.364.394.143 51.973.611.466 2.671.008.510 107.673.403.215 13.119.372.718
9.915.090.010 1.659.663.505 18.900.000 17.279.224.550 3.513.369.005
255.080.000 621.327.545 8.541.725.158 150.988.757
325.828.910 1.146.585.436 (1.284.314.997) -
28.852.291.320 352.170.989.590 53.633.274.971 2.068.580.965 115.126.587.610 16.481.752.966
545.328.252.463
32.386.247.070
9.569.121.460
188.099.349
568.333.477.422
758.164.349
120.081.500
-
(773.099.349)
105.146.500
546.086.416.812
32.506.328.570
9.569.121.460
(585.000.000)
568.438.623.922
83.022.890.350 34.407.616.578 2.381.752.966 32.337.921.931 12.245.020.220
16.979.410.045 2.651.507.777 95.237.357 13.353.980.962 808.024.233
29.395.833 616.843.170 8.126.196.275 150.988.757
117.855.302 (117.855.302) -
100.090.759.864 37.059.124.355 1.860.147.153 37.447.851.316 12.902.055.696
Total
164.395.202.045
33.888.160.374
8.923.424.035
-
189.359.938.384
Nilai buku
381.691.214.767
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
Total
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Lapangan golf Kendaraan Peralatan dan perabot Peralatan golf
379.078.685.538
Tanah seluas sekitar 1.114,3 hektar adalah berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Kelompok Usaha yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2023 sampai dengan tahun 2042. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tahun 2012, aset tetap tertentu milik Entitas Anak WWR sebesar Rp585.000.000 dari Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan prasarana telah direklasifikasi ke dalam akun persediaan (Catatan 8). Pada tahun 2012, tanah dan bangunan seluas 73.330 m2 dan Ciputra Waterpark Surabaya dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 16).
33
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 dibebankan sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Beban langsung Beban umum dan administrasi (Catatan 31) Beban lain-lain
11.001.803.703 3.160.384.395 4.492.526.854
20.671.998.653 4.818.968.029 8.397.193.692
Total
18.654.714.952
33.888.160.374
Aset tetap, kecuali tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 54.985.000.000 dan US$ 397.000 pada tahun 2013 dan Rp1.362.952.241.724 dan US$258.000 pada tahun 2012. Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Pelepasan aset tetap merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2013
Harga perolehan Akumulasi penyusutan
1.180.014.635 (1.085.030.575)
Nilai buku Harga jual
94.984.060 456.225.000
Keuntungan penjualan
361.240.940
31 Desember 2012
9.569.121.460 (8.923.424.035)
645.697.425 777.667.013
131.969.588
Berdasarkan penelaahan manajemen Kelompok Usaha, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 Juni 2013 dan Desember 2012.
34
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 14. PROPERTI INVESTASI Mutasi 2013
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
Saldo 1 Jan 2013
Penambahan
Pengurangan
Saldo 30 Jun 2013
Reklasifikasi
84.665.662.050
-
-
-
84.665.662.050
525.638.245.846
10.475.006.962
-
-
536.113.252.808
Total Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana
610.303.907.896
10.475.006.962
-
-
620.778.914.858
36.017.015.949
12.999.479.909
-
-
49.016.495.858
Nilai buku
574.286.891.947
Mutasi 2012
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
Saldo 1 Jan 2012
571.762.419.000
Penambahan
Pengurangan
Saldo 31 Des 2012
Reklasifikasi
84.665.662.050
-
-
-
84.665.662.050
498.517.572.805
27.120.673.041
-
-
525.638.245.846
Total Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana
583.183.234.855
27.120.673.041
-
-
610.303.907.896
10.380.371.711
25.636.644.238
-
-
36.017.015.949
Nilai buku
572.802.863.144
574.286.891.947
Properti investasi terutama merupakan investasi pada tanah dan bangunan pusat niaga yang dimiliki oleh WWR, Entitas Anak, yang terletak di Surabaya. Properti investasi tersebut disewakan kepada pihak ketiga. Pendapatan sewa untuk periode Januari - Juni 2013 dan tahun 2012 masing-masing sebesar Rp74.581.797.831 dan Rp132.364.882.359 disajikan sebagai bagian dari pendapatan neto pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bangunan dan prasarana digunakan sebagai jaminan atas pinjaman PT Win Win Realty Centre, Entitas Anak, dari PT Bank Central Asia Tbk pada tanggal 30 Juni 2013 Biaya penyusutan untuk periode Januari-Juni 2013 dan tahun 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 12.891.778.546 dan Rp25.636.644.238 yang dicatat sebagai beban langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan berdasarkan suatu paket polis gabungan dengan aset tetap (Catatan 13). Manajemen WWR, Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen WWR, Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai pada properti investasi per 30 Juni 2013.
35
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 15. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Dana yang dibatasi penggunaannya PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain
122.071.081.058 61.540.567.053 7.306.708.095 6.243.254.512 5.333.096.500 3.580.153.497 1.393.673.347 981.745.802 830.612.326 368.344.334 277.800.240 44.205.034 4.545.757
93.290.672.679 32.441.457.845 4.903.282.065 607.205.000 2.915.655.174 1.393.673.347 947.445.802 439.990.326 381.922.440 260.800.240 48.430.366
Lain-lain
209.975.787.555 168.000.000
137.630.535.284 358.756.067
Total
210.143.787.555
137.989.291.351
Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) sehubungan dengan fasilitas kredit pemilikan rumah yang diperoleh oleh pelanggan Kelompok Usaha.
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK Merupakan utang bank kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri). Pada tanggal 29 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri, dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembiayaan proyek CitraLand, UC Apartemen, Bukit Palma, Citra Harmoni dan proyek lainnya. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 28 April 2012 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 10,5%. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 April 2013 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 9,75%. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan seluas 73.330 m2 dan Ciputra Waterpark Surabaya (Catatan 13).
17. UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
Jaminan kapling dan pembangunan Jaminan sewa Utang operasi bersama Dividen Lain-lain
Total
31 Desember 2012
8.300.000.000 83.112.323.028 -
8.175.616.425 57.671.750 5.473.954.189 8.401.377.759
91.412.323.028
22.108.620.123
36
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 18. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar di muka terdiri dari: 30 Juni 2013
b.
31 Desember 2012
Pajak penghasilan final Pajak pertambahan nilai
106.779.108.963 1.162.688.480
63.296.388.470 -
Total
107.941.797.443
63.296.388.470
Utang pajak terdiri dari: 30 Juni 2013
c.
31 Desember 2012
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 (2) Final Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pembangunan
386.350.679 6.302.137.372 2.283.945.704 17.821.176.790 737.802.613 12.158.063.829 190.798.803
2.231.471.584 366.550.333 9.140.849 443.249.630 1.226.545.409 9.310.677.875 5.525.288.378 140.605.478
Total
39.880.275.789
19.253.529.536
Rincian beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Beban pajak penghasilan Kini Final Non final Tangguhan (Catatan 18f)
Total beban pajak penghasilan
30 Juni 2012
28.470.474.463 3.021.836.238
25.598.606.074 2.536.498.329
(1.227.486.713)
(599.403.308)
(30.264.823.987)
(27.535.701.095)
37
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan yang dikenakan tarif pajak penghasilan non-final untuk bulan yang berakhir pada 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan Unit yang menghitung sendiri pajaknya Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak eliminasi antar perusahaan yang dikonsolidasian
239.376.786.963
30 Juni 2012
154.572.913.432
(1.188.627.163)
(216.667.040)
(22.483.357.437)
(14.625.516.086)
Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan Pendapatan sewa Pendapatan bunga
215.704.802.363
139.730.730.306
(276.183.587.524) (1.425.245.830) (15.204.780.356)
(180.143.194.360) (1.835.968.755) (4.473.125.827)
Beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak yang bersifat final: Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Beban penjualan Bagian atas laba bersih Entitas Anak Beban pajak Beban representasi Amortisasi bunga atas aset keuangan Lain-lain
86.047.898.665 26.493.492.530 12.068.047.343 (45.202.538.941) 503.292 17.444.948 (440.879.066) -
71.050.356.474 24.289.469.808 5.881.435.892 (43.900.505.049) 40.042.789 12.107.360 (3.061.192.548) -
1.875.157.424
7.590.156.090
Taksiran penghasilan kena pajak yang dikenakan tarif pajak tidak final - Perusahaan
Perhitungan beban pajak penghasilan Kelompok Usaha untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Beban pajak tahun berjalan Perusahaan Final Non-final Entitas Anak Final
38
30 Juni 2012
13.999.988.283 468.789.250
9.316.348.299 1.897.539.000
14.470.486.180
16.282.257.776
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Non-final Tangguhan
Total beban pajak tahun berjalan
d.
2.553.046.988 (1.227.486.713)
638.959.329 (599.403.308)
30.264.823.987
27.535.701.095
Perhitungan pajak dibayar dimuka Kelompok Usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Pajak dibayar di muka Perusahaan Final Non-final Pajak pertambahan nilai Entitas Anak Final Non-final Pajak pertambahan nilai
Total pajak dibayar di muka
e.
31 Desember 2012
32.009.678.858 14.320.431
25.480.100.926 -
74.769.430.105 1.148.368.049
32,854,813,348 -
107.941.797.443
63.296.388.470
Aset pajak tangguhan merupakan manfaat pajak yang terkait pada Entitas Anak, PT Ciputra Surabaya Padang Golf (CSPG), terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Imbalan kerja karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai
510.342.746 1.227.486.715
510.342.747 -
Total
1.737.829.461
510.342.747
Manajemen Entitas Anak, CSPG, berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. f.
Manfaat pajak tangguhan terdiri dari: 30 Juni 2013
Entitas Anak PT Ciputra Surabaya Padang Golf
1.227.486.713
39
31 Desember 2012
63.638.786
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ g.
Lainnya Pada tanggal 4 November 2008, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 yang mengatur bahwa penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009.
19. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
Jasa manajemen Listrik Perbaikan dan pemeliharaan Pengelolaan lingkungan Gaji dan kesejahteraan karyawan Lain-lain
8.804.951.473 27.103.250 245.736.254 7.895.360
Total
31 Desember 2012
3.104.035.016
1.091.451.730 2.668.852.067 1.048.696.620 463.328.853 301.486.119 6.806.919.071
12.189.721.353
12.380.734.460
20. UTANG BIAYA PEMBANGUNAN Akun ini merupakan taksiran liabilitas kepada kontraktor dan pemasok atas penyelesaian pembangunan rumah hunian dan ruko.
21. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Uang muka yang diterima dari penjualan: Kapling tanah, rumah hunian dan ruko Apartemen
1.829.462.148.843 274.239.708.953
1.314.229.580.822 61.206.512.870
Titipan penghuni Lain-lain
2.103.701.857.796 101.639.676.624 18.984.822.511
1.375.436.093.692 61.545.326.737 19.484.962.303
Total
2.224.326.356.931
1.456.466.382.732
40
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 22. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012
Keanggotaan golf dan club house diterima di muka Sewa pusat niaga Lain-lain
485.062.721 -
4.724.896.778 40.123.440.371 348.254.341
Total
485.062.721
45.196.591.490
23. UTANG BANK JANGKA PANJANG 30 Juni 2013
Entitas Anak PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA)
31 Desember 2012
421.753.300.000
452.525.000.000
Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
421.753.300.000
452.525.000.000
-
7.692.925.000
Total
421.753.300.000
444.832.075.000
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, rincian angsuran di masa mendatang atas utang bank adalah sebagai berikut: Tahun jatuh tempo
30 Juni 2013
31 Desember 2012
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
11.313.125.000 34.844.425.000 50.456.537.500 54.755.525.000 68.783.800.000 88.468.637.500 80.323.187.500 32.808.062.500
7.692.925.000 15.385.850.000 19.006.050.000 34.844.425.000 50.456.537.500 54.755.525.000 68.783.800.000 88.468.637.500 80.323.187.500 32.808.062.500
Total
421.753.300.000
452.525.000.000
Entitas Anak Pada tanggal 9 Mei 2012, PT Win Win Realty Centre (WWR) memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp472.525.000.000 dari Bank BCA yang digunakan untuk melunasi utang dari fasilitas kredit yang diterima dari Bank Mega. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito 1 (satu) bulan tertinggi ditambah 4,5%
41
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ per tahun, yang harus dibayar setiap tanggal penarikan pada bulan berjalan. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 9 Mei 2022. Fasilitas ini dijamin dengan tanah, bangunan di Jalan Mayjend Sungkono Kaveling 89 Surabaya dan tagihan usaha dan piutang WWR (Catatan 6 dan 13). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, WWR, antara lain, diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman dalam hal memperoleh pinjaman kredit baru, memberi pinjaman, mengajukan pailit atau permohonan penundaan pembayaran, melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru, menjual atau melepaskan harta tidak bergerak, melakukan peleburan, penggabungan usaha, mengubah Anggaran Dasar, membayar dividen dan utang kepada pemegang saham. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, Kelompok Usaha telah memenuhi persyaratan pinjaman tersebut di atas.
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Mulai tanggal 1 April 2007, Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi persyaratan. Program pensiun tersebut dikelola Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia yang merupakan badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Manulife Indonesia yang telah memiliki Peraturan Dana Pensiun yang disahkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-331/KM.6/2004 tertanggal 9 Agustus 2004. Iuran dana pensiun terdiri dari kontribusi Kelompok Usaha sebesar 2,5% - 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan dan kontribusi karyawan sebesar 3% - 5% dari penghasilan dasar pensiun. Total iuran pensiun yang dibayarkan Kelompok Usaha dicatat sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Gaji dan Kesejahteraan Karyawan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kelompok Usaha memberikan tambahan minimal imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Tambahan manfaat imbalan kerja sesuai UUK tidak dilakukan pendanaan. Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat kematian Tingkat kecacatan
Tingkat pengunduran diri
55 Tahun/Years 5.3% (2011: 6%) 7% (2011: 7%) Tabel Mortalita Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table 2 10% dari tingkat kematian/ 10% of mortality rate 7% sampai dengan usia 40 tahun dan berkurang secara linear menjadi 0% pada usia 55 tahun/ 7% up to age 40 and reducing linearly to 0% at age 55
25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
PT Win Win Realty Centre dan Entitas Anak PT Ciputra Graha Prima PT Ciputra Bentari Asri PT Cahayafajar Abaditama PT Saptamulia Hijaubangun PT Ciputra Surabaya Padang Golf PT Asendabangun Persada PT Galaxy Alam Semesta dan Entitas Anak PT Citrabahagia Elok
31 Desember 2012
220.739.330.264 20.904.065.222 14.939.652.646 4.594.922.446 1.562.783.227 286.509.439 -
266.003.841.279 19.590.495.025 14.948.566.574 3.807.211.172 1.200.380.989 291.674.162 113.646.876
12.303.166 1.438
21.849.242 6.972.757
42
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ PT Suburhijau Jayamakmur PT Tamancitra Suryahijau PT Aptacitra Surya PT Cahayahijau Tamanindah PT Adhiwira Persada PT Bumiindah Permaiterang PT Ciputra Nusantara PT Ciputra Delta dan Entitas Anak PT Ciputra Inti Pratama PT Ciputra Abdi Persada PT Ciputra Kirana Dewata PT Ciputra Praja Rahayu PT Karya Pancasakti Nugraha
Total
2.831.870 2.621.263 55.417 2.694 2.734 2.388 (2.641) (282.420) 1.200.000.000
2.683.832 2.384.610 511.389 9.255 5.914 4.440 1.000 (2.425.229) (177.032) (19.722) (17.831) (3.483)
264.244.799.153
305.987.595.219
Kepentingan nonpengendali atas laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp 4.098.254.379 dan (Rp406.664.855) pada tahun 2013 dan 2012.
26. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham dan persentase pemilikannya pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Total/ Amount
PT Ciputra Development Tbk Masyarakat Indonesia dan asing lainnya (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
1.239.953.440
62,66%
309.988.360.000
738.911.394
37,34%
184.727.848.500
Total
1.978.864.834
100,00%
494.716.208.500
27. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA – CADANGAN UMUM Sesuai dengan Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib mengalokasikan penggunaan sejumlah dana tertentu dari laba bersih tahunannya hingga mencapai 20% dari modal ditempatkan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 28 Mei 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum sebesar Rp100.000.000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 22 Mei 2012, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penyisihan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum sebesar Rp5.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum masih dibawah 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Tambahan jumlah laba yang telah ditentukan penggunaannya akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham dalam
43
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ rapat tahunan berikutnya. 28. DIVIDEN KAS Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 28 Mei 2013 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, pemegang saham menetapkan pembagian dividen kas sebesar Rp83.112.323.028 atau Rp42 per lembar saham pada tahun 2013. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam akta notaris No. 269 tanggal 22 Mei 2012 dari notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, pemegang saham menetapkan pembagian dividen kas final sebesar Rp49.471.620.850 atau Rp25 per lembar saham pada tahun 2012.
29. PENDAPATAN NETO Rincian pendapatan neto adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Penjualan: Kapling tanah Rumah hunian dan ruko: Tanah Bangunan Apartemen
Pendapatan usaha: Mall Base Rental Utilities Service Charge Sewa stand dan pameran Rekreasi keluarga Lapangan golf dan klub keluarga
Total
30 Juni 2012
162.950.804.696
72.417.224.025
119.885.204.220 151.046.279.507 7.872.210.957
125.187.444.105 165.726.440.578 49.567.285.161
441.754.499.380
412.898.393.869
32.845.820.533 15.907.810.445 16.767.513.562 9.269.216.636 7.058.439.467 20.794.694.562
26.293.479.537 17.621.048.710 13.775.743.736 4.449.673.638 6.753.167.172 18.502.635.404
102.643.495.205
87.395.748.197
544.397.994.585
500.294.142.066
Rekreasi keluarga merupakan pendapatan yang diperoleh dari wahana wisata Waterpark. Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto yang berasal dari satu pelanggan.
44
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 30. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG Rincian beban pokok penjualan dan beban langsung adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Beban pokok penjualan Kavling tanah Rumah hunian dan ruko: Bangunan Tanah Apartemen: Bangunan Tanah
33.110.673.069
16.718.336.468
92.536.045.311 28.194.000.467
104.999.962.085 41.740.749.958
3.903.880.604 270.633.442
22.439.994.648 1.737.960.690
158.015.232.893
187.637.003.849
40.723.154.700 9.570.550.265 10.786.821.278
46.235.447.028 6.251.951.099 12.886.162.379
61.080.526.243
65.373.560.506
219.095.759.135
253.010.564.355
Beban langsung Mall Rekreasi keluarga Lapangan golf dan klub keluarga
Jumlah
30 Juni 2012
Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada pembelian dari satu pemasok yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto. 31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI DAN BEBAN PENJUALAN Rincian beban umum dan administrasi dan beban penjualan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Beban penjualan: Komisi penjualan Iklan dan promosi
Beban umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Keamanan Penyusutan (Catatan 13) Perlengkapan kantor Sumbangan dan jamuan Kendaraan Perjalanan dan transportasi Jasa profesional Komunikasi Perijinan Pemeliharaan Air dan listrik Asuransi Rekruitmen dan pelatihan Lain-lain
45
30 Juni 2012
17.678.228.996 28.004.842.125
10.170.014.488 10.769.825.719
45.683.071.121
20.939.840.207
47.620.790.169 2.508.169.809 3.160.384.395 2.662.141.547 1.393.042.437 1.772.392.459 1.318.888.753 4.474.448.718 979.052.668 44.879.404 716.951.154 1.316.929.893 800.837.368 469.648.247 6.686.537.663
37.314.004.319 3.199.486.765 2.478.868.448 2.013.557.320 1.747.689.471 1.266.055.815 1.220.010.563 2.163.557.378 954.232.729 430.513.999 803.854.008 1.093.720.300 708.568.281 407.106.481 6.614.487.151
75.925.094.685
62.415.713.028
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________
Total
121.608.165.806
83.355.553.235
32. LABA PER SAHAM DASAR Perhitungan laba per saham dasar pada 30 Juni 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Laba tahun berjalan yang dapat diattribusikan kepada pemilik ekuitas induk Rata-rata jumlah saham beredar (Catatan 26)
30 Juni 2012
205.013.708.597
126.422.868.956
1.978.864.834
1.978.864.834
104
64
Laba per saham dasar
33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Kelompok Usaha, dalam kegiatan usahanya melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Saldo piutang/utang yang timbul dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut: Persentase terhadap total aset/liabilitas/ beban konsolidasian/ Percentage to total consolidated assets/ liabilities/expenses
Total/ Amount
2013
2012
2013
2012
Piutang lain-lain PT Satria Widya Mitra PT Putra Darma Usaha PT Duta Budi Propertindo
209.478.574 135.680.000 133.730.000
82.708.887 16.500.000 11.260.000
-
0.00% 0.00% 0.00%
Total
478.888.574
110.468.887
-
0.00%
Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak berelasi PT Karya Utama Bumi PT Satria Widya Mitra, PT Putra Darma Usaha, PT Duta Budi Propertindo
Hubungan Afiliasi
Transaksi Kerja sama operasi
46
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ PT Samudra Mahkota Beach, The Wenas Panwell, Mulyadi Tandoko, Airija, Alijanto, PT Surya Griyo Mapan, Kodrat Suradji, PT Aneka Graha Wisesa, Hensen Susanto,
Pemegang saham Entitas Anak
Utang lain-lain
PT Ciputra Development Tbk
Pemegang saham utama
Jasa konsultasi
34. ASET DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2013, Kelompok Usaha memiliki aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing
Setara Rupiah
Aset Kas dan setara kas Bank Deposito berjangka
US$ US$
113.894,38 4.137.153,51
1.130.857.299 41.077.797.201
Total
US$
4.251.047,89
42.208.654.500
35. INFORMASI SEGMEN Untuk tujuan pelaporan manajemen, Kelompok Usaha dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha real estat, sewa dan lainnya. Divisi ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha. Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
Pendapatan Netto Beban pokok penjualan dan beban langsung Laba Kotor Beban umum dan administrasi Beban penjualan Pendapatan denda dan pembatalan Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto Laba rugi selisih kurs - neto Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Laba Usaha Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba Sebelum Beban Pajak penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Real Estat 517.339.519.990 (199.587.040.553) 317.752.479.437
Lapangan golf, unit vila dan rekreasi keluarga
27.058.474.595 (19.508.718.583) 7.549.756.012
Konsol 544.397.994.585 (219.095.759.135) 325.302.235.449 (75.925.094.685) (45.683.071.121) 12.123.328.638 6.425.967.087 620.364.745 9.800.249.161 (1.959.248.742) 230.704.730.532 26.914.281.638 (18.242.225.208) 239.376.786.963 30.264.823.987 209.111.962.975 209.111.962.975
47
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ 31 Desember 2012
Real Estat Pendapatan Netto Beban pokok penjualan dan beban langsung Laba Kotor
Lapangan golf, unit vila dan rekreasi keluarga
Konsol
996.038.356.005
52.421.073.860
1.048.459.429.865
(483.114.154.290)
(40.012.955.022)
(523.127.109.312)
512.924.201.715
12.408.118.838
525.332.320.553
Beban umum dan administrasi
(132.696.051.121)
Beban penjualan Pendapatan denda dan pembatalan
(71.264.495.320) 9.098.029.674
Pendapatan pengelolaan lingkungan - neto Laba rugi selisih kurs - neto
(3.368.541.597) 2.891.514.565
Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Laba Usaha Pendapatan Bunga
29.292.822.468 (16.712.190.048) 342.573.409.174 33.937.368.422
Beban Bunga Bagian laba entitas asosiasi
(47.333.848.057) 30.022.399
Laba Sebelum Beban Pajak penghasilan
329.206.951.938
Beban Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(55.293.395.974) 273.913.555.964 273.913.555.964
Informasi mengenai aset, liabilitas, pendapatan neto dan laba (rugi) neto berdasarkan lokasi adalah sebagai berikut 30 Juni 2013 31 Desember 2012 Aset Bali 182.474.011.086 157.427.209.078 Jawa Timur 5.129.312.812.366 4.684.917.792.130 Jawa Tengah 192.342.332.099 111.564.570.293 Jakarta 114.920.604.973 115.989.103.544 Sulawesi Tenggara 116.785.879.079 134.439.841.495 Lampung 113.240.947.565 88.093.793.034 Sumatera Utara 209.733.927.372 12.658.600.414 Total 6.058.810.514.539 5.305.090.909.988 Eliminasi (790.026.935.060) (876.880.266.433) Neto 5.268.783.579.480 4.428.210.643.555 Liabilitas Bali Jawa Timur Jawa Tengah Jakarta Sulawesi Tenggara Lampung Sumatera Utara Total Eliminasi Neto
187.788.152.393 2.165.242.423.903 207.072.491.438 200.000 115.355.392.509 80.215.038.353 217.044.275.083 2.972.717.973.679 1.321.919.464 2.974.039.893.143
164.505.512.106 1.792.763.521.452 122.364.995.995 129.896 101.994.650.271 77.025.790.488 13.416.973.702 2.272.071.573.910 (58.446.027.188) 2.213.625.546.722
48
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Pendapatan Usaha Bali Jawa Timur Sulawesi Tenggara Lampung Total
921.531.032 493.820.677.940 49.655.785.613 544.397.994.585
885.046.084.978 78.001.073.035 85.412.271.852 1.048.459.429.865
Laba Bersih Bali Jawa Timur Jawa Tengah Jakarta Sulawesi Tenggara Lampung Sumatera Utara Total Eliminasi Neto
1.764.161.720 241.204.719.895 (3.929.733.637) (59.654.747) (3.213.771.158) 21.957.906.666 (9.736.888.055) 247.986.740.684 (42.973.032.087) 205.013.708.597
(3.710.427.891) 316.603.040.161 (7.107.195.021) (11.026.352) 13.081.102.769 39.929.499.871 (678.328.765) 358.106.664.772 (83.786.443.953) 274.320.220.819
36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 1987 mengenai “Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah”, perusahaan pembangunan perumahan diwajibkan untuk menyediakan prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial dalam lingkungan pemukiman dan menyerahkannya kepada pemerintah daerah paling lama satu tahun terhitung sejak selesainya pembangunan prasarana tersebut.
b.
Berdasarkan Surat Penawaran Jasa Konsultasi dari PT Ciputra Development Tbk (CD), pemegang saham, disepakati CD akan memberikan jasa konsultasi untuk pengelolaan dan operasional di bidang sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, sistem informasi manajemen, perpajakan, audit internal, hubungan masyarakat dan dokumentasi kegiatan usaha Kelompok Usaha. Atas jasa konsultasi tersebut, beban jasa konsultasi yang dibayar masing-masing sebesar Rp7.360.000.000 dan Rp6.140.000.000 pada tahun 2012 dan 2011 yang dicatat sebagai “Beban Umum dan Administrasi - Jasa Manajemen” (Catatan 31) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp13.926.510 dan Rp1.552.144.856 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban akrual – Jasa Professional” (Catatan 19 dan 31) pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 9 Pebruari 2007 antara PT Bumiindah Permaiterang (BIPT), Entitas Anak, dengan Perum Perumnas (Perumnas), kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama dalam pembangunan dan penjualan 65 unit rumah di atas lahan seluas sekitar 26.183m2 di Lakarsantri, Surabaya. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 9 Pebruari 2013. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan. Jumlah yang dibayarkan kepada Perumnas untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp8.210.133.537 dan Rp3.320.085.119.
d.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengembangan Proyek Taman Dayu yang dinyatakan pada Akta Notaris Aulia Taufani, SH, No.126 tanggal 25 Nopember 2004 Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Taman Dayu (Taman Dayu) untuk optimalisasi proyek atau kerjasama operasi. Perusahaan, antara lain, mengendalikan dan menjalankan manajemen, operasional, pemasaran dan keuangan proyek. Sedangkan Taman Dayu berkewajiban untuk menyediakan tanah yang akan dikembangkan. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan.
e.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Wahyudi Suyanto, SH, No. 14 tanggal 4 September 2009, Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Bumi Sidoarjo Permai (BSP) untuk pengembangan tanah di Sidoarjo seluas kurang lebih 19.158 m2 milik BSP menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
f.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 15 tanggal 3 September 2009, PT Ciputra Inti Pratama (CIP), Entitas Anak, melakukan kerja
49
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ sama dengan PT Sunindo Property Jaya (SPJ) untuk pengembangan tanah di Semarang seluas kurang lebih 15 ha milik SPJ menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual. g.
Berdasarkan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen tanggal 1 April 2010, Perusahaan menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa konsultasi dan pengelolaan apartemen UC yang terdiri dari jasa setting up dari tanggal 1 September sampai dengan 30 Nopember 2010 dan jasa pengelolaan apartemen dari tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan 30 Nopember 2013. Biaya jasa setting up adalah Rp150 juta dan biaya bulanan jasa pengelolaan apartemen adalah Rp45 juta, Rp50 juta dan Rp61 juta masing-masing pada tahun I, II dan III.
h.
Berdasarkan Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen tanggal 20 Desember 2010, PT Win Win Realty Centre (WWR), Entitas Anak menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa konsultasi dan pengelolaan The Via & The Vue Apartments yang terdiri dari jasa setting up dari Januari sampai dengan Maret 2011 dan jasa pengelolaan apartemen dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan 31 Maret 2014. Biaya jasa setting up adalah Rp150 juta dan biaya bulanan jasa pengelolaan apartemen adalah Rp50 juta, Rp55,5 juta dan Rp61,55 juta masing-masing pada tahun I, II dan III.
i.
Berdasarkan Perjanjian Pendukung Perangkat Lunak Property Asset Management System (PAMS) tanggal 20 Desember 2010, WWR menunjuk PT Procon Indonesia untuk memberikan jasa pengunaan perangkat lunak termasuk pendukungnya dalam rangka membantu operasional The Via & The Vue Apartments yang berlaku dari tanggal 1 April 2011 sampai dengan 30 Maret 2014. Biaya bulanan penggunaan perangkat lunak tersebut adalah Rp5 juta. Berdasarkan addendum tanggal 28 September 2011, periode perjanjian diubah menjadi 1 Desember 2011 sampai dengan 30 Nopember 2014.
j.
WWR mengadakan Perjanjian Kontrak Konstruksi dengan beberapa kontraktor untuk pekerjaan konstruksi pusat niaga dan apartemen Ciputra World dengan rincian sebagai berikut: Nama Kontraktor
Pusat niaga
Hotel
Apartemen
SOHO
Total
Total
Total
Total
PT Arthareka Graha Sarana
-
-
632.300.003
367.700.001
Benjamin Gideon & Associates
-
-
758.760.000
441.240.000
PT Anggara Architeam
-
-
821.990.000
478.010.000
PT Yang Prakasha Mulia
-
1.530.612.245
-
-
PT Conbloc Indonesia Persada
-
2.250.000.000
-
-
PT Jatim Bromo Steel
-
1.336.755.142
-
-
PT Waringin Megah
-
29.407.896.199
-
-
307.008.000
-
554.976.000
318.816.000
2.215.826.080
-
4.005.531.760
2.301.050.160
PT JHS System
255.747.050
-
462.311.975
265.583.475
PT Wijaya Karya Beton
448.695.000
-
811.102.500
465.952.500
1.142.412.336
-
2.065.129.992
1.186.351.272
Jonas Design
-
-
1.188.042.000
-
PT Multi Arthamas Glass Industry
-
1.674.444.063
-
-
PT Jaya Bersaudara
-
5.000.000.000
-
-
PT Adhimix Precast Indonesia PT Terapan Nilaiosilasi Indonesia
PT Teno Tract Indonesia
50
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ PT Ispat Panca Putra
-
4.452.327.600
-
-
PT Focon Interlite
-
1.350.072.000
-
-
k.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 237 tanggal 27 Oktober 2010, PT Ciputra Kirana Dewata (CKD), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Karya Makmur (KM) untuk pengembangan tanah di Denpasar, Bali seluas kurang lebih 181.284 m2 milik KM menjadi kawasan perumahan, waterpark dan fasilitas lainnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak fasilitas lainnya mulai beroperasi.
l.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Dharmawa Ng, SH, SE, MH No. 47 tanggal 7 Oktober 2010, PT Ciputra Abdi Persada (CAP), Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Graha Pelita Indah (GPI) untuk pengembangan tanah di Kendari seluas kurang lebih 15,1 ha milik GPI menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu atas harga jual kapling tanah dan bangunan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
m. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Tan Bian Tjong, SH, No. 2 tanggal 13 April 2011, PT Ciputra Inti Pratama, Entitas Anak, melakukan kerja sama dengan PT Karya Utama Bumi (KUB) untuk pengembangan tanah di Semarang seluas kurang lebih 582.685m2 milik KUB menjadi kawasan perumahan beserta fasilitasnya. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual. n.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan pada Akta Notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH, SE, MH, No. 237 tanggal 28 Nopember 2011, Perusahaan melakukan kerja sama dengan Chandra Tanubrata untuk pengembangan tanah dan fasilitas lainnya di Palu seluas kurang lebih 167.634m2 milik Chandra Tanubrata menjadi kawasan perumahan. Pembagian keuntungan dari hasil penjualan disetujui berdasarkan persentase tertentu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan seluruh kapling tanah dan bangunan dalam proyek habis terjual.
37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Kewajiban keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank, utang usaha dan lain-lain, beban akrual dan utang biaya pembangunan. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah untuk membiayai operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha, deposito berjangka, dan kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini. a. Risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Kelompok usaha dihadapkan dengan risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank yang dikenakan suku bunga mengambang. Kelompok usaha mengelola risiko suku bunga dengan cara sangat berhati-hati dalam mengambil pinjaman bank dan membatasinya pada tingkat yang wajar sesuai dengan arus kas perusahaan. Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: Kenaikan/penurunan basis poin Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan)
0,25%
1.090.641.660
51
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ b.
Risiko nilai tukar mata uang
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Kelompok Usaha dihadapkan dengan fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari kas dan setara kas dan utang pihak berelasi. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Kelompok Usaha memiliki aset moneter dan tidak mempunyai kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai ekuivalen rupiah dari aset berdenominasi dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2013 disajikan dalam Catatan 34. Perusahaan mengelola saldo kas dan setara kas serta investasi jangka pendek dalam mata uang asing terutama digunakan untuk pengembangan proyek CiputraWorld di Surabaya. Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang dolar A.S., dimana semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: Perubahan dalam nilai tukar dollar A.S. Dampak terhadap laba konsolidasian tahun berjalan (dibulatkan) c.
1%
412.399.965
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kegiatan operasi (terutama kredit yang diberikan kepada pelanggan) dan dari kegiatan pendanaan, termasuk investasi pada bank dan lembaga keuangan. Pelanggan yang membeli produk real estat dengan cara angsuran diikat dengan klausul legal didalam kontrak pembelian dan diminta untuk mengagunkan produk yang dibeli atas kewajiban yang tersisa dari harga pembelian. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Kelompok Usaha tidak memiliki risiko kredit yang terpusat secara signifikan karena piutang usaha berasal dari banyak pelanggan. Risiko kredit berasal dari saldo pada bank dan lembaga keuangan dikelola dengan menempatkan kelebihan dana hanya pada bank dan lembaga keuangan dengan peringkat kredit yang tinggi. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap resiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, aset keuangan Kelompok Usaha seluruhnya diklasifikasikan sebagai lancar dan tidak mengalami penurunan nilai, kecuali piutang usaha yang diungkapkan pada Catatan 6.
d.
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa penerimaan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek. Kebutuhan likuiditas Kelompok usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan usaha. Kelompok usaha membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun proyek-proyek baru dan untuk mendanai operasional.
52
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang bank panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank. Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok usaha pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk bunga). Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Beban akrual Utang biaya pembangunan Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang Utang jaminan penyewa Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo
1-2 tahun/ 1-2 years
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
3-5 tahun/ 3-5 years
Nilai wajar 31 Des 2012/ Fair value Dec. 31. 2012
Total/ Total
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Construction cost payable
-
-
-
-
-
-
12.380.734.460
12.380.734.460
165.771.451.402
-
-
-
165.771.451.402
165.771.451.402
7.692.925.000
-
-
-
7.692.925.000
7.692.925.000
-
1.520.820.528
17.504.871.626
2.187.615.725
21.213.307.879
21.213.307.879
Current maturities long-term bank loans Non-current liabilities Tenants’ deposits
-
15.385.850.000
104.307.012.500
325.139.212.500
444.832.075.000
444.832.075.000
Long-term bank loans net of current maturities
211.782.137.708
16.906.670.528
121.811.884.126
327.326.828.225
677.827.520.587
677.827.520.587
46.457.780 3.781.948.943 22.108.620.123 12.380.734.460
46.457.780
46.457.780
3.781.948.943
3.781.948.943
22.108.620.123
22.108.620.123
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan klasifikasi dan nilai tercatat, yang nilainya sama dengan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Kelompok usaha pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 2013 Aset keuangan lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain Total aset keuangan lancar Aset keuangan tidak lancar Piutang pihak berelasi Total aset keuangan
2012
1.285.126.671.593 112.006.963.584 51.334.369.818 1.448.468.004.995
849.187.440.538 21.000.000.000 110.876.192.506 49.065.783.063 1.030.129.416.107
478.888.574
110.468.887
1.448.946.893.569
1.030.239.884.994
2013 Liabilitas keuangan jangka pendek Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Utang pihak berelasi Beban akrual Utang biaya pembangunan Utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun 53
2012
12.803.928.880 91.412.323.028 12.189.721.353 119.705.696.759
46.457.780 3.781.948.943 22.108.620.123 12.380.734.460 165.771.451.402
-
7.692.925.000
PT CIPUTRA SURYA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 Juni 2013 (Tidak diaudit), 31 Desember 2012 Dan Untuk bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 (Tidak diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
______________________________________________________________________________________ Total liabilitas keuangan lancar Liabilitas keuangan jangka panjang Utang bank jangka panjang Uang jaminan penyewa Total Liabilitas keuangan jangka panjang
236.111.670.020
211.782.137.708
421.753.300.000 36.610.158.937 458.363.458.937
444.832.075.000 21.213.307.879 466.045.382.879
Total Liabilitas keuangan
694.475.128.957
677.827.520.587
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut. Piutang usaha dan jaminan penyewa disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga kredit pemilikan rumah dan pinjaman pasar pada saat ini untuk jenis pinjaman yang serupa. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang pihak berelasi, dana yang dibatasi penggunaannya, utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain, beban akrual, serta utang biaya pembangunan kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek. Nilai wajar dari kas dan setara kas and utang bank mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.
39. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Informasi pendukung laporan arus kas sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut: 2013
2012 -
Penambahan asset tetap melalui liabilitas
-
40. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN SEBELUMNYA Seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b atas laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 31 Desember 2012, Kelompok Usaha menerapkan PPSAK No. 7 yang memberikan pengaruh yang signifikan pada penyajian aset dan liabilitas tanpa pengklasifikasian menjadi dengan pengklasifikasian aset dan liabilitas lancar atau tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Selain itu, Kelompok Usaha juga melakukan reklasifikasi tertentu untuk laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2012. 41. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI Berikut PSAK revisi yang telah dikeluarkan oleh DSAK sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha, yang relevan dengan Kelompok Usaha yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013: •
PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK revisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya.
54