PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
d1/26 Oktober 2011
DRAFT
For Discussion Purpose Only
*!!
suryainternusa SURATPERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWABATAS LAPORANKEUANGANKONSOLIDASIAN PADATANGGALDAN UNTUKPERIODEYANGBERAKHIR30 SEPTEMBER 20,I,IDAN UNTUKTAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2O1ODAN2OO9 PT SURYASEMESTAINTERNUSA TBK DAN ENTITASANAK Kamiyangbertandatangandibawahini: :
1. Nama Alamatkantor
2.
AlamatdomisilisesuaiKTP atau kartuidentitaslain NomorTelepon Jabatan
:
Nama Alamatkantor
: :
AlamatdomisilisesuaiKTP atau kartuidentitaslain NomorTelepon Jabatan
: :
JohannesSuriadjaja Jl. HR RasunaSaidKavX-0, Kuningan,Jakarta-Selatan WidyaChandrall/3 Kav 14,Senayan, KebayoranBaru,Jakarta-Selatan 021-5262121 PresidenDirektur The Jok Tung Jl. HR RasunaSaidKavX-O, Kuningan, Jakarta-Selatan Jl. DanauAgung B Blok E 3/9, RT 003 RW 016 SunterAgung,TanjungPriok,JakartaUtara 021-5262121 Direktur
menyatakanbahwa: jawabataspenyusunan laporankeuangankonsolidasian; dan penyajian 1. Bertanggung telahdisusundan disajikansesuaidenganprinsip 2. Laporankeuangankonsolidasian akuntansiyangberlakuumum; telah dimuat secara 3. a. Semua informasidalam laporankeuangankonsolidasian lengkapdan benar; informasiatau fakta material tidakmengandung b. Laporankeuangankonsolidasian ataufaktamaterial; informasi yangtidakbenar,dan tidakmenghilangkan jawab atas sistempengendalian interndalam Perusahaandan entitas 4. Bertanggung anak. ini dibuatdengansebenarnya. Demikianpernyataan
2o11w f 26 Oktober \ar<arta, sidenDirektur
ffiffiffiw ild"**o F?SUF'nOS6MSTA
/t5
v+*/
INTERT JS.
R'TheJok Tung
P T S u r y aS e m e s t al n t e r n u s aT b k G r a h aS u r y aI n t e r n u s a1, 1i l r F l o o r J l . H . R .R a s u n aS a i dK a v .X 0 K - n r g a n .J a f a ' r a1 2 9 5 0l .. r d o r e s i a P h .+ 6 ? 2 1 5 2 6 2 1 2 1 5 . 2 72 1 2 1 Fx +62 21 526 7B7B www.suryainternusa.com
building a better lndont:sia
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Investasi Sementara Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-ragu Sebesar Rp 130.689.930 pada 30 September 2011, Rp 100.811.648 pada 31 Desember 2010 dan Rp 2.339.597.766 pada 31 Desember 2009 Piutang Prestasi Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga Persediaan Uang Muka Pajak di Bayar di Muka Biaya di Bayar di Muka
30 September 2011 (Tidak Diaudit) Rp
31 Desember 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Rp
596.077.692.038 1.455.401.680
244.929.185.300 10.292.558.414
209.695.741.176 18.930.052.753
6.637.950
--
55.294.328
201.279.318.057 289.582.691.543 32.547.372.767 6.802.076.289 122.626.886.803 29.265.272.188 7.803.583.841
148.892.844.025 266.486.125.053 37.933.931.368 6.463.971.760 32.468.114.193 12.053.860.307 5.647.943.344
104.988.448.310 215.090.706.225 11.268.921.655 5.358.792.296 4.366.384.956 37.599.780.918 8.760.071.833
1.287.446.933.156
765.168.533.764
616.114.194.450
14.280.750.000 26.109.851.783 11.535.937.757 3.416.831.066 573.375.304.682
14.835.150.000 23.028.034.427 9.289.407.490 3.672.973.280 746.709.848.362
31.020.000.000 15.238.444.665 11.736.147.884 3.892.177.930 768.225.582.966
656.563.896.219
656.511.574.544
635.606.504.090
102.957.278.956 --
108.671.161.351 --
109.832.172.034 531.966.889
5.782.712.321 24.642.539.036 1.021.069.564 42.879.268.777
5.768.956.366 4.077.106.159 1.125.432.976 43.783.361.257
6.877.248.055 8.323.037.996 904.452.624 27.139.578.971
Total Aset Tidak Lancar
1.462.565.440.161
1.617.473.006.212
1.619.327.314.104
TOTAL ASET
2.750.012.373.317
2.382.641.539.976
2.235.441.508.554
2.d, 2.f, 2.h, 3, 41 2.d, 2.f, 4, 41 2.d, 2.f, 5, 41 2.e, 37
2.f, 6, 41 2.f, 7, 41 2.j, 8 2.u, 17.a 2.l
Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Kepada Pihak Berelasi - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-ragu Sebesar Rp 14.835.150.000 pada 30 September 2011 dan pada 31 Desember 2010 2.e, 2.f, 9, 37, 41 Perlengkapan Operasional 2.m Aset Pajak Tangguhan 2.u,17.d Investasi Saham 2.f, 2.i, 10, 41 Aset Real Estat 2.k, 2.p, 11 Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar Rp 587.051.372.507 pada 30 September 2011, Rp 545.947.128.876 pada 31 Desember 2010, dan Rp 555.196.785.647pada 31 Desember 2009 2.o, 2.p, 2.q, 12 Properti Investasi - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan Sebesar Rp 137.115.220.137 pada 30 September 2011 dan Rp 127.869.100.688 pada 31 Desember 2010 dan Rp 117.056.031.162 per 31 Desember 2009 2.n, 13 Goodwill - bersih Hak Bagi Pendapatan Kerjasama Operasi 2.r, 35 Uang Muka Lain-lain Uang Jaminan Aset Lain-lain
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini d3/October 26, 2011
1
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Bank dan Cerukan 2.f, 14, 41 Utang Usaha kepada Pihak Ketiga 2.d, 2.f, 15, 41 Utang Lain-lain 2.f, 16, 41 Pihak Berelasi 2.d, 2.e, 37 Pihak Ketiga Uang Muka dari Pelanggan 2.t Kelebihan Tagihan Prestasi 6 Utang Pajak 2.u, 17.b Biaya yang Masih Harus Dibayar 18 Pendapatan diterima di Muka Bagian Lancar 2.t Wesel Bayar 2.d, 2.f, 2.g, 21, 41 Utang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Bank 2.d, 2.f, 20, 41 Sewa Pembiayaan 2.f, 2.q, 41 Wesel Bayar 2.d, 2.f, 21, 41 Lain-lain Pihak Ketiga 2.d, 2.f, 22, 41 Taksiran Liabilitas Pengembangan Tanah dan Lingkungan 19
31 Desember 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Rp
28.388.569.172 193.773.963.301
19.543.184.897 210.044.931.394
40.629.881.731 191.957.376.293
128.060.669.958 80.142.549.036 28.391.801.838 -47.304.083.702 27.649.359.706 15.805.951.752 --
130.695.500.000 72.399.717.212 4.675.227.211 -25.061.124.158 25.910.933.575 19.835.989.165 7.731.810.450
-75.699.463.384 760.795.255 2.163.388.644 38.689.091.173 26.102.068.981 16.981.684.280 7.698.600.000
101.274.809.363 362.770.000 -28.758.268.518 255.156.878.178
98.561.921.186 273.020.000 -55.238.893.932 80.846.411.583
70.229.097.170 138.923.033 18.800.000.000 49.555.840.918 71.811.831.620
935.069.674.524
750.818.664.763
611.218.042.482
2.t 2.g, 2.u, 17.d 2.g, 39.b 2.s, 34
15.338.529.164 34.891.931.890 1.393.221.225 51.325.418.565
2.975.487.997 35.641.931.890 5.434.911.598 46.063.607.212
794.540.873 40.376.969.499 3.926.510.002 43.203.103.523
2.d, 2.f, 20, 41 2.f, 2.q, 41 2.d, 2.f, 21, 41 2.f, 22, 41 23 2.d, 2.f, 24, 41 37
332.472.921.030 84.251.670 -4.553.034.155 177.919.870.019 38.535.561.856 --
411.828.682.780 108.350.000 21.218.760.000 10.838.717.933 130.305.091.440 13.676.751.765 --
407.703.323.382 258.094.518 -17.840.656.774 79.625.103.444 12.453.691.128 136.300.000.000
656.514.739.574
678.092.292.615
742.481.993.143
1.591.584.414.098
1.428.910.957.378
1.353.700.035.625
Total Liabilitas Jangka pendek Liabilitas Jangka Panjang Pendapatan Diterima di Muka Jangka Panjang setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek Pajak Tangguhan Liabilitas Diestimasi Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Utang Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Bank Sewa Pembiayaan Wesel Bayar Lain-lain Pihak Ketiga Uang Muka Proyek Jaminan dari Pelanggan Utang Subordinasi
30 September 2011 (Tidak Diaudit) Rp
Total Liabilitas Jangka panjang TOTAL LIABILITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini d3/October 26, 2011
2
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
30 September 2011 (Tidak Diaudit) Rp
31 Desember 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Rp --
--
63.650.392.641
588.156.180.000 286.976.697.091 -(9.552.772.045)
588.156.180.000 286.976.697.091 -(4.335.615.311)
588.156.180.000 286.976.697.091 3.963.358.970 (3.698.120.972)
5.600.000.000 181.007.787.062
5.600.000.000 (7.316.881.902)
5.600.000.000 (122.905.036.119)
1.052.187.892.108
869.080.379.878
758.093.078.970
106.240.067.111
84.650.202.720
59.998.001.318
Total Ekuitas
1.158.427.959.219
953.730.582.598
818.091.080.288
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2.750.012.373.317
2.382.641.539.976
2.235.441.508.554
Uang Muka Setoran Modal EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 125 per Saham pada 30 September 2011 dan Rp 500 per Saham pada 31 Desember 2010 dan 2009 Modal Dasar - 1.600.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 4.705.249.440 Saham pada 30 September 2011 dan 1.176.312.360 saham pada 31 Desember 2010 dan 2009 Tambahan Modal Disetor Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Rugi Belum Direalisasi dari Investasi Sementara Saldo Laba (Defisit) Ditentukan Penggunaannya Tidak Ditentukan Penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Non Pengendali
1.c, 2.f, 25 26 2.f, 4, 41
2.b, 27
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini d3/October 26, 2011
3
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2011 (Sembilan Bulan) Rp
2010 (Sembilan Bulan) Rp
PENDAPATAN USAHA
2t, 28
2.171.655.756.542
1.177.829.613.704
BEBAN LANGSUNG
2t, 29
1.593.864.815.681
859.711.809.478
577.790.940.861
318.117.804.226
-196.016.667 (2.683.497.075) 9.367.920.630 (40.099.708.700) (204.636.357.646) (40.782.518.369) 759.854.813 385.455.152
17.564.379.756 1.872.868.830 19.411.649.399 3.246.394.857 (31.144.133.216) (187.942.639.259) (32.356.863.113) (3.985.081.871) 870.809.443
300.298.106.333
105.655.189.052
(86.216.906.311)
(40.677.976.560)
214.081.200.022
64.977.212.492
(5.217.156.734)
(1.517.653.499)
208.864.043.288
63.459.558.993
183.107.512.230 25.756.531.058 208.864.043.288
41.618.937.272 21.840.621.721 63.459.558.993
38,92
8,85
LABA BRUTO Keuntungan penjualan investasi Keuntungan Penjualan Aset Tetap Keuntungan (Kerugian) Kurs Mata Uang Asing-Bersih Penghasilan Bunga Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga Lain-lain-Bersih Bagian Laba Entitas Asosiasi
36 2d 2t, 30 2t, 31 32 2i, 10
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2.g, 2.u,17.c
LABA PERIODE BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Rugi Belum Direalisasi dari Investasi Sementara
2.f, 4, 41
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
2b, 27
LABA KOMPREHENSIF PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2v, 33
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini d3/October 26, 2011
4
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp
Rp
Tambahan Modal Disetor Rp
Selisih Transaksi (Rugi) Belum Saldo Laba (Defisit) Perubahan Ekuitas di Realisasi dari Ditentukan Tidak Ditentukan Entitas Anak Investasi Sementara Penggunaannya Penggunannya Rp Rp Rp Rp
Total
Kepentingan Non Pengendali
Total Ekuitas
Rp
Rp
Rp
588.156.180.000
286.976.697.091
3.963.358.970
(3.698.120.972)
5.600.000.000
(122.905.036.119)
758.093.078.970
59.998.001.318
818.091.080.288
--
--
--
(234.758.758)
--
41.853.696.030
41.618.937.272
21.840.621.721
63.459.558.993
Saldo per 30 September 2010
588.156.180.000
286.976.697.091
3.963.358.970
(3.932.879.730)
5.600.000.000
(81.051.340.089)
799.712.016.242
81.838.623.039
881.550.639.281
Saldo per 1 januari 2011
588.156.180.000
286.976.697.091
--
(4.335.615.311)
5.600.000.000
(7.316.881.902)
869.080.379.878
84.650.202.720
953.730.582.598
--
--
--
--
--
--
--
(4.166.666.667)
(4.166.666.667)
--
--
--
(5.217.156.734)
--
188.324.668.964
183.107.512.230
25.756.531.058
208.864.043.288
588.156.180.000
286.976.697.091
--
(9.552.772.045)
5.600.000.000
181.007.787.062
1.052.187.892.108
106.240.067.111
1.158.427.959.219
Saldo per 1 Januari 2010 Laba Komprehensif Tahun Berjalan
2.f, 4
Pembayaran Deviden Entitas Anak Untuk Pihak Non Pengendali Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo per 30 September 2011
2.f, 4
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini d3/October 26, 2011
5
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) 2011 (Sembilan Bulan) Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Karyawan Pembayaran Bunga Pembayaran Pajak Penghasilan Penerimaan (Pembayaran) Kas Lainnya
2010 (Sembilan Bulan) Rp
2.181.216.993.631 (1.537.386.708.157) (41.891.078.269) (91.624.137.228) 25.708.736.240
1.094.297.428.417 (958.155.442.352) (38.193.514.444) (57.904.771.260) (2.731.316.293)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
536.023.806.217
37.312.384.068
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan (Penambahan) Gedung dan Peralatan untuk Disewakan Perolehan Aset Tetap Pengurangan Investasi Sementara Penerimaan Bunga Piutang dan Utang kepada Pihak yang Berelasi Pelepasan Investasi Anak Perusahaan Hasil Penjualan Aset Tetap Klaim atas tagihan pajak pertambahan nilai Penerimaan Dividen Kas Penambahan Uang Muka Pembelian Aset Tetap
2.861.178.297 (49.568.348.506) 3.619.999.999 9.367.920.630 681.569.958 -218.430.000 -641.597.366 (20.565.432.878)
(292.354.325) (42.737.120.371) 1.505.743.910 3.246.394.857 15.378.000.916 19.036.718.899 3.600.569.846 7.886.724.165,00 777.032.805 (16.303.278.767)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(52.743.085.134)
(7.901.568.065)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (Pembayaran) Utang Bank Jangka Panjang Penambahan (Pembayaran) Utang Bank Jangka Pendek Penambahan (Pembayaran) Utang Sewa Pembiayaan Pembayaran Wesel Bayar da Utang Lain-lain
(74.377.225.573) 8.845.384.275 65.651.670 (61.082.594.382)
32.934.744.360 (25.775.050.031) (53.352.850) (1.542.047.924)
(126.548.784.010)
5.564.293.555
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
356.731.937.073
34.975.109.558
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
244.929.185.300
209.695.741.176
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing
(5.583.430.335)
1.766.997.195
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
596.077.692.038
246.437.847.929
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini d3/October 26, 2011
6
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Surya Semesta Internusa Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No.37 tanggal 15 Juni 1971 dari Ny. Umi Sutamto, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Multi Investments Ltd. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/150/16 tanggal 8 September 1971 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 5 Oktober 1971, Tambahan No. 458. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir adalah dalam rangka perubahan nilai nominal saham yang semula Rp 500,- per saham menjadi menjadi Rp 125,- per saham atau dengan rasio 1:4 yang diaktakan dengan akta No.39 tanggal 23 Mei 2011 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di dalam database system Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-17443, tanggal 08 Juni 2011 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0046008.AH.01.09. Tahun 2011 Tanggal 08 Juni 2011. Perusahaan beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-0, Kuningan, Jakarta Selatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri, perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa, termasuk mendirikan perusahaan di bidang perindustrian bahan bangunan, real estat, kawasan industri, pengelolaan gedung dan lain-lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan dan memberikan jasa manajemen serta pelatihan pada entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan/pengelolaan kawasan industri, real estate, jasa konstruksi, perhotelan dan lain-lain. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan entitas anak adalah 2.757 karyawan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011, 2.593 karyawan per 31 Desember 2010 dan 2.907 karyawan per 31 Desember 2009. Susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
:
30 September 2011 Hagianto Kumala *) Marseno Wirjosaputro *) Ir Royanto Rizal Steen Dahl Poulsen William Jusman
31 Desember 2010 dan 2009 Hagianto Kumala *) Marseno Wirjosaputro *) Hamadi Widjaja Steen Dahl Poulsen William Jusman
: : :
Johannes Suriadjaja Eddy Purwana Wikanta The Jok Tung
Johannes Suriadjaja Eddy Purwana Wikanta The Jok Tung
: : : :
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur *) Komisaris Independen
Susunan ketua dan anggota komite audit adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
d3/October 26, 2011
: : :
Marseno Wirjosaputro Kardinal Alamsyah Karim Irwan Setia 7
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah kompensasi tersebut adalah sebesar Rp 4.453.244.278, Rp 4.146.125.704, dan Rp 3.619.947.871 masing-masing pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009. b.
Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut Tahun Persentase Kepemilikan
Mulai Anak Perusahaan
PT Suryacipta Swadaya (SCS)
Domisili
Jakarta
Jenis Usaha
Jumlah Aset
Beroperasi
30 Sep
31 Des
1 Jan 2010/
31 Des
1 Jan 2010/
Komersial
2011
2010
31 Des 2009
2011
2010
31 Des 2009
%
%
%
Rp '000
Rp '000
Rp '000
1995
100
100
100
928.774.535
679.743.271
607.549.669
1973
100
100
100
233.072.182
210.923.177
224.695.505
1968
100
100
100
165.295.331
166.473.922
138.354.832
belum
100
100
100
274.782
268.761
261.500
100
100
100
460.373.579
501.619.308
377.878.703
44.391.494
37.810.227
23.933.976
534.442
532.317
529.051
Pembangunan dan pengelolaan
30 Sep
kawasan industri PT TCP Internusa (TCP)
Jakarta
Real estat dan penyewaan gedung perkantoran / pertokoan
PT Enercon Paradhya
Jakarta
International (EPI) PT Karsa Sedaya
perusahaan-perusahaan lain Jakarta
Sejahtera (KSS) PT Sitiagung Makmur (SAM) PT Ungasan Semesta Resort (USR) PT Sumbawa Raya Cipta (SRC)
Penyertaan saham pada
Perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa/
Jakarta
beroperasi
Pembangunan Properti
2006
Bali
Hotel dan usaha sejenis lainnya
2009
100
100
100
Jakarta
Hotel dan usaha sejenis lainnya
belum
81,50
81,50
81,50
beroperasi PT Nusa Raya Cipta (NRC)
Jakarta
Bidang konstruksi bangunan
1975
83,33
83,33
83,33
590.323.174
512.739.376
379.173.237
PT Suryalaya Anindita International (SAI)
Jakarta
Hotel dan usaha sejenis lainnya
1985
53,75
53,75
53,75
548.040.605
537.642.553
560.466.728
PT Surya Internusa Hotel (SIH)
Jakarta
Hotel dan usaha sejenis lainnya
2010
100
100
--
1.543.994
946.743
--
PT Pacific Prestress Indonesia (PPI)
Jakarta
Pembuatan elemen-elemen
1974
--
--
100
--
--
109.151.412
2004
--
--
75
--
--
434.947
beton pra-tekan PT Technocrete International (TI)
Jakarta
Bidang Perdagangan
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan EPI (entitas anak), melakukan divestasi dengan menjual seluruh kepemilikan saham PPI dan TI, sehingga laporan keuangan PPI dan TI tidak dikonsolidasiankan lagi sejak tanggal divestasi tersebut (Catatan 36). Pada tanggal 5 Maret 2010, Perusahaan mendirikan SIH, dengan kepemilikan 100% (langsung dan tidak langsung). Modal dasar entitas anak tersebut sebesar Rp 2.000.000.000 terdiri dari 2.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 500.000.000 (500 saham). c.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 5 Maret 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-306/PM/1997 untuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat, dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 975 per saham. Pada tanggal 27 Oktober 2005, Perusahaan telah melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui pengeluaran saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai peraturan BAPEPAM No. IX.D.4 sejumlah 209.027.500 saham. Pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui pengeluaran saham baru melalui penawaran umum terbatas l dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan peraturan BAPEPAM No. 1X.D.1 sejumlah 227.673.360 saham.
d3/October 26, 2011
8
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Sehubungan dengan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 per saham menjadi Rp125 per saham, jumlah saham ditempatkan dan disetor Perusahaan telah berubah dari 1.176.312.360 saham menjadi 4.705.249.440 saham, sejak tanggal 7 Juli 2011 perdagangan saham Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menggunakan nilai nominal baru menjadi sebesar Rp 125 per saham (Catatan 25). Pada tanggal 30 September 2011, seluruh saham Perusahaan sebanyak 4.705.249.440 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. 2.
Kebijakan Akuntansi a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam 'kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Standar Akuntansi Baru Perusahaan telah menerapkan PSAK Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang mulai berlaku pada atau setelah 1 Januari 2011 pada Laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu: -
PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba rugi komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif). Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan. PSAK ini memperkenalkan terminologi baru (termasuk revisi judul atas laporan keuangan) dan perubahan format dan penyajian laporan keuangan yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut: - Neraca berubah nama menjadi Laporan Posisi Keuangan - Laporan Laba Rugi berubah nama menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif - Istilah aktiva menjadi aset, kewajiban menjadi liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan non-pengendali PSAK ini juga mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, pendapatan dan beban Perusahaan tidak mengalami perubahan. Beberapa akun pendapatan dan beban yang diakui langsung di bagian ekuitas Perusahaan sekarang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan Komperehensif Lain”. Selain itu, PSAK ini juga mengubah penyajian kepentingan non-pengendali dari disajikan di antara liabilitas dan ekuitas menjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif
d3/October 26, 2011
9
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) dalam bentuk satu laporan, yaitu laporan laba rugi komprehensif konsolidasian digabung dengan laporan pendapatan komprehensif konsolidasian. -
PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas PSAK ini memberikan tambahan pengaturan mengenai arus kas dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut yang tidak diatur secara eksplisit oleh PSAK 2 sebelumnya. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 3 (Revisi 2010): Laporan Keuangan PSAK ini memperkenalkan 2 (dua) bentuk laporan keuangan, yaitu laporan keuangan lengkap dan laporan keuangan ringkas. PSAK ini memberikan panduan mengenai komponen minimal, format dan isi laporan, serta periode pelaporan komparatif dalam laporan keuangan. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan keuangan lengkap dalam penyajian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2011.
-
PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK ini menghapuskan pengaturan bahwa entitas anak tidak dikonsolidasian apabila pengendalian dimaksudkan untuk sementara atau dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang. Berdasarkan PSAK ini semua entitas anak harus dikonsolidasiankan apabila perusahaan mempunyai pengendalian atas entitas anak dan keberadaan hak suara potensial harus diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi PSAK ini mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan laporan internal manajemen yang direview secara regular oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. PSAK ini juga melakukan beberapa perubahan atas metodologi dan format dari pelaporan segmen. Dampak dari PSAK ini atas Laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan relatif kecil karena Perusahaan menetapkan pelaporan segmen operasi berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009) sama dengan bentuk primer pelaporan segmen yaitu segmen usaha berdasarkan PSAK 5 sebelumnya. Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK ini mengubah istilah “Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” menjadi “Pihak Berelasi”, selain itu PSAK ini memperjelas definisi pihak-pihak berelasi dan mensyaratkan beberapa tambahan pengungkapan atas pihak-pihak berelasi. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 8 (Revisi 2010): Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK ini mengatur mengenai kapan Perusahaan menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang dibuat Perusahaan tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama PSAK ini mengatur mengenai bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, liabilitas, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
d3/October 26, 2011
10
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
-
PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi PSAK ini menentukan bahwa pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentase kepemilikan yang ada, tetapi harus memperhatikan hak suara potensial. Selain itu, penerapan metode ekuitas berdasarkan PSAK ini menghapuskan amortisasi atas goodwill. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 19 (Revisi 2010): Aset Tak Berwujud PSAK ini menambahkan pengaturan mengenai akuisisi aset tak berwujud yang merupakan bagian dari kombinasi bisnis, juga mengenai penentuan masa manfaat ekonomis untuk aset tak berwujud yang dapat terbatas maupun tidak terbatas. Aset tak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas tidak diamortisasi dan harus diuji untuk penurunan nilai aset setiap tahun. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan PSAK ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan PSAK 23 sebelumnya, namun PSAK ini sudah dilengkapi dengan lampiran yang diadopsi dari appendix IAS 18. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK ini memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. PSAK ini juga mengharuskan penerapan retrospektif atas suatu kebijakan akuntansi kecuali disyaratkan lain oleh penerapan PSAK awal atau tidak praktis untuk menentukan dampak periode spesifik atau dampak kumulatif perubahan tersebut. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset PSAK ini memberikan pengaturan beberapa hal yang belum diatur di PSAK 48 sebelumnya diantaranya, beberapa aset tertentu yang harus diuji untuk penilaian penurunan nilai setiap tahunnya walaupun tidak ada indikasi penurunan nilai, pengaturan mengenai arus kas masa depan yang menggunakan valuta asing, dan cara melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK ini memberikan pengaturan lebih jelas mengenai provisi, yang harus diakui Perusahaan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, selain itu PSAK ini juga mengatur lebih rinci masalah provisi yang berhubungan dengan restrukturisasi Perusahaan. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
-
ISAK 17: Laporan Keuangan dan Penurunan Nilai ISAK 17 mengharuskan Perusahaan untuk tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya yang berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Penerapan ISAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
Berikut adalah perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2011, namun tidak relevan bagi Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: -
PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7: Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus
d3/October 26, 2011
11
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) -
ISAK 9: Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11: Distribusi Non-kas kepada Pemilik ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Non-moneter oleh Venturer ISAK 14: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan entitas anak sebagaimana yang disajikan dalam Catatan 1.b. Penyajian Laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba signifikan antara perusahaan yang dikonsolidasiankan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan. c. Penggabungan usaha Akuisisi entitas anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas entitas anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun, Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan liabilitas non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun. Sejak 1 Januari 2011 goodwill tidak diamortisasi lagi d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor (b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: d3/October 26, 2011
12
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
(i) (ii)
(iii) (iv) (v)
(vi) (vii)
Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a). Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
f. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Pada saat ini Perusahaan dan entitas anak hanya memiliki aset keuangan yang dikelompokkan dalam kategori: •
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
d3/October 26, 2011
13
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang.dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. Investasi dalam instrumen yang tidak diperdagangkan di bursa, tidak mempunyai harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal juga diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Metode suku bunqa efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • • •
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengalaman atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
d3/October 26, 2011
14
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan, Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian pengakuan aset keuanqan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain, Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima, Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
d3/October 26, 2011
15
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat ini Perusahaan hanya memiliki liabilitas keuangan yang dikelompokkan dalam kategori: • Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Utang usaha dan utang lain-lain dan wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kedaluarsa. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode discounted cashflows dengan menggunakan asumsi asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya. g. Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. h. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. i. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. d3/October 26, 2011
16
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Penghasilan, aset dan liabilitas dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam Laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut. j. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. k. Aset Real Estat Aset real estat terdiri dari bangunan vila yang siap dijual, tanah yang siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke tanah siap dijual atau bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: • Biaya praperolehan tanah; • Biaya perolehan tanah; • Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; • Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan • Biaya pinjaman. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: • Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. • Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialilhkan, sehubungan dengan penjualan unit. d3/October 26, 2011
17
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) Perusahaan dan entitas anak tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, namun atas perbedaan yang terjadi Perusahaan dan entitas anak melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan identifikasi khusus berdasarkan luas areal. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan dan entitas anak akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Persediaan proyek berupa tiang pancang dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. l. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m. Perlengkapan Operasional Perlengkapan operasional dinyatakan sebesar biaya perolehan. Cadangan penggantian perlengkapan operasional bulanan dicatat berdasarkan anggaran tahunan, yang disesuaikan pada akhir tahun berdasarkan fisik perlengkapan aktual. n. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduaduanya) yang dikuasai untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Perusahaan dan entitas anak mengukur properti investasi setelah pengakuan awal dengan menggunakan metode biaya. Properti investasi terdiri dari bangunan dan prasarana, yang dikuasai entitas anak (NRC dan TCP) untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan biaya transaksi setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset selama 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau d3/October 26, 2011
18
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. o. Aset Tetap - Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Bangunan dan Prasarana Pertamanan, Mesin dan Peralatan Peralatan Proyek Peralatan Kantor Kendaraan
20 – 30 dan 40 5 – 10 8 4–8 4-5
Aset tetap sebagian entitas anak disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) (Catatan 12). Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya, Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing - masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. p. Penurunan Nilai Aset Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 2f. d3/October 26, 2011
19
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
q. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. r. Hak Bagi Pendapatan Kerjasama Operasi Pendapatan kerjasama operasi diakui sesuai dengan perjanjian kerja sama bagi hasil antara entitas anak dan pihak ketiga (Catatan 35). s. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. d3/October 26, 2011
20
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
t. Pengakuan Pendapatan dan Beban 1. Pendapatan dari penjualan real estat diakui secara penuh (full accrual method) sebagai berikut: a) Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas mana bangunan tersebut didirikan, pendapatan diakui bila syarat-syarat berikut ini dipenuhi: • Proses penjualan telah selesai; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan,penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan • Penjual telah mengalihkan resiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut b) Penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual (retail land sale); pendapatan diakui bila syarat-syarat berikut ini dipenuhi: • Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; • Harga jual akan tertagih; • Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang; dan • Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kaveling tanah yang dijual seperti liabilitas untuk mematangkan kaveling tanah atau liabilitas untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi liabilitas penjual sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan. Apabila perjanjian jual beli dibatalkan tanpa adanya keharusan pembayaran kembali uang muka yang telah diterima oleh penjual, maka uang muka tersebut diakui sebagai pendapatan pada saat pembatalan. Pada saat uang muka atas penjualan unit real estat diakui sebagai penjualan, komponen bunga dari uang muka tersebut harus diakui sebagai pendapatan bunga. 2. Pendapatan penjualan vila dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut inl dipenuhi: a) Proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulal bangunan telah terpenuhi; b) Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; c) Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Apabila satu atau lebih kriteria yang tersebut di atas tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang telah diterima dari pembeli diakui sebagai uang muka (deposit) dengan metode deposit sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi. Penerapan metode deposit adalah sebagai berikut: a) Penjual tidak mengakui pendapatan atas transaksi penjualan unit real estat, penerimaan pembayaran oleh pembeli dibukukan sebagai uang muka; b) Piutang dari transaksi penjualan unit real estat tidak diakui; c) Aset dan liabilitas terkait dengan unit real estat diakui oleh Perusahaan.
d3/October 26, 2011
21
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Dengan metode persentase penyelesaian, jumlah pendapatan dan beban yang diakui pada setiap periode akuntansi ditentukan sesuai dengan tingkat (persentase) penyelesaian dari unit bangunan yang diukur dengan survei pekerjaan yang telah dilaksanakan. Apabila peranjian jual beli dibatalkan tanpa adanya keharusan pembayaran kemball uang muka yang telah diterima oleh penjual, maka uang muka tersebut diakui sebagai pendapatan pada saat pembatalan. Pada saat uang muka atas penjualan unit real estat diakui sebagai penjualan, komponen bunga dari uang muka tersebut harus diakui sebagai pendapatan bunga. 3. Pendapatan sewa dan pemeliharaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak yang telah direalisasi, sedangkan pendapatan dari parkir diakui sesuai dengan pendapatan yang terjadi selama tahun tersebut. Uang muka sewa yang diterima diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima di muka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku. Beban yang berhubungan langsung dengan pendapatan sewa dan parkir diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan. 4. Pendapatan jasa konstruksi meliputi nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method) pada tanggal laporan posisi keuangan. Dalam hal ini persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan kemajuan fisik. Beban jasa kontruksi meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan kepada suatu kontrak untuk jangka waktu sejak tanggal kontrak diperoleh sampai dengan penyelesaian akhir kontrak dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan sesuai dengan hasil survei pekerjaan yang telah dilaksanakan. 5. Penjualan bahan bangunan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. 6. Pendapatan hotel diakui pada saat jasa diberikan atau barang telah diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan dari sewa toko diakui proporsional sesuai masa sewa. 7. Beban diakui pada saat terjadinya. u. Pajak Penghasilan • Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
d3/October 26, 2011
22
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. • Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar dimuka disajikan terpisah dari utang pajak penghasilan final. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. v. Laba Komprehensif per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas induk Laba komprehensif per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk dihitung dengan membagi masing-masing laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. w. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian Laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya.
d3/October 26, 2011
23
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
3.
Kas dan Setara Kas 30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Kas 923.026.785 209.316.852 41.846.210 9.576.951 4.233.306 1.188.000.104
700.381.146 301.735.982 41.845.265 7.797.768 -1.051.760.161
587.881.839 135.883.580 40.529.190 7.482.775 -771.777.384
Rekening Bank Deposito Berjangka
189.114.592.696 405.775.099.238
76.485.212.232 167.392.212.907
67.736.843.729 141.187.120.063
Jumlah
596.077.692.038
244.929.185.300
209.695.741.176
Rupiah Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Singapura Dollar Hongkong Jumlah
Rincian rekening bank adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara indonesia Tbk Lain-lain Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain Dollar Singapura PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
d3/October 26, 2011
24
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
41.987.462.180 17.792.670.177 9.535.467.496 2.605.950.423 2.297.072.047 1.975.834.083 1.626.352.699 690.735.924 217.828.736
19.621.905.578 19.645.229.154 6.934.295.611 1.747.711.812 2.805.159.203 667.239.710 6.310.325.000 108.768.984 503.708.071
20.654.903.552 5.914.695.443 7.592.333.146 1.037.622.433 358.770.598 5.563.977.058 1.659.994.710 1.652.487.602 827.097.248
79.977.226.290 10.609.165.521 9.999.821.551 4.218.019.664 3.473.268.247 2.107.717.658
4.989.182.773 2.294.370.040 1.480.778.229 3.536.299.145 5.160.795.982 679.019.917
3.298.024.968 4.478.891.536 6.241.683.740 5.822.670.837 1.901.190.888 732.499.970
--
423.023
--
189.114.592.696
76.485.212.232
67.736.843.729
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Rincian deposito berjangka adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mega Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd. Jumlah
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
92.000.000.000 26.155.418.680 25.500.000.000 10.175.000.000 --
4.000.000.000 15.487.257.674 27.800.000.000 20.075.000.000 1.019.316.369
-3.215.287.664 8.000.000.000 10.075.000.000 --
182.220.640.899 49.425.632.960 11.475.406.699 8.823.000.000 --405.775.099.238
23.080.958.658 14.450.365.591 49.791.014.615 -11.688.300.000 -167.392.212.907
25.159.143.710 46.622.556.818 ---48.115.131.871 141.187.120.063
6,2% - 7% 0,05% - 2%
4,65% - 7% 0,05% - 2%
5% - 13% 0,05% - 5%
1-3 bulan
1-3 bulan
1-3 bulan
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat Jangka Waktu
4.
Investasi Sementara 30 September 2011 Rp Deposito berjangka Rupiah PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Tersedia untuk dijual - Saham Dollar Singapura Friven Co and Ltd Biaya perolehan Rugi belum direalisasi dari penurunan nilai efek Nilai wajar Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
d3/October 26, 2011
80.000.000 ---
-3.700.000.000 --
-3.700.000.000 8.000.000.000
80.000.000
3.700.000.000
11.700.000.000
10.928.173.725
10.928.173.725
10.928.173.725
(9.552.772.045)
(4.335.615.311)
(3.698.120.972)
1.375.401.680
6.592.558.414
7.230.052.753
1.455.401.680
10.292.558.414
18.930.052.753
6,5%
25
6,5% - 6,75%
6,75% - 13%
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 14) dan fasilitas kredit lainnya yang belum digunakan (Catatan 39.g) milik PT Nusa Raya Cipta, entitas anak. 5.
Piutang Usaha 30 September 2011 Rp a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga PT Nestle Indonesia PT Jakarta Realty PT Pacific Prestress Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia PT Sukses Harapan Bangsa PT Agung Podomoro Land Tbk PT Dinamika Raya Prima PT Musim Mas PT Summarecon Agung Tbk PT Inti Kreasitjipta Indah HIS Bali PT Bina Penerus Bangsa Tamu Belum check out PT Alam Sutera Realty Tbk PT Cerestar Flour Mills PT Kumango PT Pembangunan Perumahan (Persero) Lain-lain Sub Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
Jumlah
31 Desember 2010 Rp --
--
55.294.328
33.548.682.420 27.389.982.651 9.008.212.532 7.629.244.618 7.229.263.600 7.193.965.600 6.502.320.000 5.480.581.213 4.609.280.268 4.168.000.000 4.002.108.539 3.902.856.675 3.526.698.410 3.198.431.987 ---74.020.379.474 201.410.007.987 (130.689.930) 201.279.318.057
-14.523.941.450 8.255.487.516 --13.463.307.655 -------7.400.075.200 7.327.346.850 12.160.476.485 -85.863.020.517 148.993.655.673 (100.811.648) 148.892.844.025
-----10.571.531.553 ----------7.586.176.118 89.170.338.405 107.328.046.076 (2.339.597.766) 104.988.448.310
201.279.318.057
148.892.844.025
105.043.742.638
30 September 2011 Rp b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo sudah jatuh tempo 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari lebih dari 120 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
d3/October 26, 2011
26
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
67.476.601.100
82.370.398.640
66.273.636.244
80.776.897.612 25.813.304.929 10.262.272.288 587.117.069 16.493.814.989 201.410.007.987 (130.689.930)
35.446.471.939 6.396.727.011 5.414.398.785 1.879.945.086 17.485.714.212 148.993.655.673 (100.811.648)
8.409.746.419 5.494.439.334 3.292.419.138 1.223.209.580 22.689.889.689 107.383.340.404 (2.339.597.766)
201.279.318.057
148.892.844.025
105.043.742.638
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
30 September 2011 Rp c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
140.624.938.750 60.785.069.237 201.410.007.987 (130.689.930)
121.867.618.571 27.126.037.102 148.993.655.673 (100.811.648)
103.611.035.992 3.772.304.412 107.383.340.404 (2.339.597.766)
201.279.318.057
148.892.844.025
105.043.742.638
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu : 30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Saldo awal Penambahan tahun berjalan Pemulihan/penghapusan Pengurangan karena divestasi
100.811.648 29.878.282 ---
2.339.597.766 100.811.648 (861.116.395) (1.478.481.371)
4.030.443.665 1.871.736.161 (3.562.582.060) --
Saldo akhir
130.689.930
100.811.648
2.339.597.766
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 14 dan 20). 6.
Piutang Prestasi dan Kelebihan Tagihan Prestasi Piutang prestasi merupakan pekerjaan selesai pada akhir periode/tahun yang belum ditagih. Piutang prestasi ini terutama berasal dari piutang atas pembangunan proyek gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Denpasar, Surabaya, Semarang dan Medan. Kelebihan tagihan prestasi merupakan kelebihan tagihan atas pekerjaan dalam pelaksanaan pada akhir tahun. Piutang prestasi berdasarkan lokasi operasi adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Jakarta Surabaya Semarang Denpasar Medan
236.875.300.333 19.745.782.910 18.746.170.320 7.865.926.485 6.349.511.495
188.647.139.492 27.522.267.496 20.671.095.226 21.522.752.260 8.122.870.579
171.438.251.729 12.739.537.103 11.375.791.439 13.449.012.308 6.088.113.646
Saldo akhir
289.582.691.543
266.486.125.053
215.090.706.225
d3/October 26, 2011
27
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
7.
Piutang Lain-lain Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, akun ini terutama merupakan piutang kepada PT Pacific Prestress Indonesia, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 akun ini merupakan piutang karyawan.
8.
Persediaan Akun ini merupakan perlengkapan operasional untuk hotel serta persediaan makanan, minuman dan peralatan dapur.
9.
Piutang Kepada Pihak Berelasi Merupakan piutang kepada PT Purosani Sri Persada (PSP), milik SAI yang merupakan piutang jangka panjang yang tidak dikenakan bunga sebesar USD 3,300,000. Piutang inl tidak mempunyai jangka waktu pengembalian yang pasti. Sehubungan dengan kondisi PSP yang masih mengalami defisiensi modal terus menerus, pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, SAI mencatat penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 14.835.150.000. Manajemen SAI berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
10. Investasi Saham
Nama Perusahaan Metode Ekuitas Biaya Perolehan PT Skylift Indonesia PT Maeda - NRC
Persentase Kepemilikan 30 September 31 Desember 1 Januari 2010/ 2011 2010 31 Desember 2009 % % %
30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
458.104.039 --
458.104.039 --
458.104.039 1.475.000.000
458.104.039
458.104.039
1.933.104.039
1.403.469.241
1.622.673.891
1.000.405.824
385.455.152 -385.455.152
1.184.800.797 -1.184.800.797
1.161.332.805 (1.611.968) 1.159.720.837
(641.597.366) 1.147.327.027
(1.404.005.447) 1.403.469.241
(668.808.348) 1.491.318.313
Jumlah Investasi dengan Metode Ekuitas Penghapusan Investasi PT Maeda - NRC
1.605.431.066 --
1.861.573.280 --
3.424.422.352 (1.343.644.422)
Investasi dengan Metode Ekuitas Bersih
1.605.431.066
1.861.573.280
2.080.777.930
34,16
34,16
34,16 50
Jumlah Bagian Laba Bersih Entitas Asosiasi Saldo Awal Bagian Laba (Rugi) Tahun Berjalan PT Skylift Indonesia PT Maeda - NRC Jumlah Dividen Jumlah
d3/October 26, 2011
28
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Metode Biaya PT Karsa Surya Indonusa PT Real Estate Indonesia Sewindu PT Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia
9
9
9
1.800.000.000
1.800.000.000
1.800.000.000
<1
<1
<1
11.000.000
11.000.000
11.000.000
<1
<1
<1
400.000
400.000
400.000
Jumlah Investasi dengan Metode Biaya
1.811.400.000
1.811.400.000
1.811.400.000
Investasi Saham - bersih
3.416.831.066
3.672.973.280
3.892.177.930
Semua perusahaan tersebut di atas berdomisili di Jakarta. 11. Aset Real Estat 30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Tanah Tanah Belum Dikembangkan Tanah Sedang Dikembangkan Tanah Siap Jual Jumlah
144.090.943.379 209.001.660.784 21.066.449.943 374.159.054.106
73.266.154.888 423.599.684.443 47.210.345.700 544.076.185.031
72.756.955.172 444.848.730.521 29.696.157.011 547.301.842.704
Bangunan dalam penyelesaian Vila Siap Jual Persediaan proyek - bersih
-199.216.250.576 --
-202.633.663.331 --
45.095.241.979 163.352.419.316 12.476.078.967
Jumlah
573.375.304.682
746.709.848.362
768.225.582.966
Tanah Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah milik SCS yang terletak di kawasan industri Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat, dengan luas dan nilai sebagai berikut : Pemilik
SCS
30 September 2011 Luas Nilai Ha Rp 313
144.090.943.379
31 Desember 2010 Luas Nilai Ha Rp 217
73.266.154.888
31 Desember 2009 Luas Nilai Ha Rp 217
72.756.955.172
Tanah sedang dikembangkan merupakan tanah yang sedang dikembangkan milik SCS yang terletak di Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat dan milik TCP yang terletak di daerah Cibarusah, Jawa Barat, dengan luas dan nilai sebagai berikut : Pemilik
SCS TCP
d3/October 26, 2011
30 September 2011 Luas Nilai Ha Rp 152 11 163
207.630.968.784 1.370.692.000 209.001.660.784
29
31 Desember 2010 Luas Nilai Ha Rp 320 11 331
422.228.992.443 1.370.692.000 423.599.684.443
31 Desember 2009 Luas Nilai Ha Rp 351 11 362
443.478.038.521 1.370.692.000 444.848.730.521
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Tanah siap dijual merupakan tanah siap dijual milik SCS yang terletak di Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat dan milik TCP di daerah Tanjung Mas Raya, Jakarta Selatan, dengan luas dan nilai sebagai berikut : Pemilik
SCS TCP
30 September 2011 Luas Nilai Ha Rp 4 2 6
7.960.266.908 13.106.183.035 21.066.449.943
31 Desember 2010 Luas Nilai Ha Rp 20 2 22
31 Desember 2009 Luas Nilai Ha Rp
33.898.175.384 13.312.170.316 47.210.345.700
10 2 12
16.085.621.312 13.610.535.699 29.696.157.011
Bangunan dalam penyelesaian Merupakan bangunan vila Banyan Tree milik SAM yang dalam tahap penyelesaian yang terletak di Ungasan, Bali. Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh bangunan villa telah selesai pembangunannya sehingga dicatat sebagai villa siap dijual. Vila Siap Jual Merupakan vila Banyan Tree, Ungasan Bali milik SAM. Persediaan proyek - bersih Pada tahun 2009, persediaan proyek terutama merupakan persediaan milik PPI dan TI (anak perusahaan di tahun 2009). Sebagian aset real estat tersebut di atas dijadikan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank dan pihak ketiga (Catatan 14, 20, dan 22). Aset real estat vila siap dijual diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi dengan jumlah pertanggungan USD 40,000,000 pada 30 September 2011, USD 31,320,000 dan Rp 62.000.000.000 pada 31 Desember 2010, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 201.500.652.379. 12. Aset Tetap 1 Januari 2011 Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Pertamanan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Jumlah
d3/October 26, 2011
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
30 September 2011 Rp
121.869.488.003 721.070.400.701 2.239.120.989 183.813.513.473 138.470.948.173 3.309.469.287 22.557.874.265 9.127.888.529
-5.396.525.749 286.065.000 20.728.690.318 9.469.106.530 1.216.651.383 6.464.701.622 6.006.607.903
-1.082.550.637 -448.500.322 352.836.889 -134.480.000 --
-------(6.393.415.351)
121.869.488.003 725.384.375.813 2.525.185.989 204.093.703.469 147.587.217.814 4.526.120.670 28.888.095.887 8.741.081.081
1.202.458.703.420
49.568.348.505
2.018.367.848
(6.393.415.351)
1.243.615.268.726
30
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Pertamanan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan
265.871.390.343 1.539.519.188 149.297.292.304 109.943.926.357 2.363.558.947 16.931.441.737
23.579.744.787 -10.086.296.435 6.807.620.038 297.500.639 2.329.036.247
1.082.550.637 -448.500.322 352.836.889 -112.066.667
-------
288.368.584.493 1.539.519.188 158.935.088.417 116.398.709.506 2.661.059.586 19.148.411.317
Jumlah
545.947.128.876
43.100.198.146
1.995.954.515
--
587.051.372.507
Jumlah Tercatat
656.511.574.544
1 Januari 2010 Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Pertamanan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Aset Sewa Kendaraan
656.563.896.219
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2010 Rp
128.488.685.253 552.975.420.607 1.624.495.663 233.025.645.379 126.968.802.750 3.099.866.492 18.924.976.713 125.167.470.880
4.287.026.250 20.959.797.676 557.282.546 7.774.257.488 11.939.911.688 209.602.795 3.600.964.545 72.019.284.073
10.906.223.500 15.090.596.639 -66.138.349.992 5.100.742.970 -169.066.993 148.961.013
-162.225.779.057 57.342.780 9.151.960.598 4.662.976.705 -201.000.000 (187.909.905.411)
121.869.488.003 721.070.400.701 2.239.120.989 183.813.513.473 138.470.948.173 3.309.469.287 22.557.874.265 9.127.888.529
527.926.000
--
--
(527.926.000)
--
1.190.803.289.737
121.348.127.061
247.296.690.755 1.493.280.407 182.837.532.670 106.427.276.254 2.065.212.483 14.827.605.408
27.592.390.965 46.238.781 13.374.805.393 8.126.546.946 298.346.464 2.192.503.322
9.017.691.377 -47.103.933.429 4.609.896.843 -169.066.993
--188.887.670 --80.400.000
265.871.390.343 1.539.519.188 149.297.292.304 109.943.926.357 2.363.558.947 16.931.441.737
249.187.670
20.100.000
--
(269.287.670)
--
Jumlah
555.196.785.647
51.650.931.871
Jumlah Tercatat
635.606.504.090
Jumlah Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Pertamanan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Aset Sewa Kendaraan
1 Januari 2009 Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan Prasarana Pertamanan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Aset Sewa Kendaraan Jumlah
d3/October 26, 2011
97.553.941.107
(12.138.772.271)
60.900.588.642
--
1.202.458.703.420
545.947.128.876 656.511.574.544
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2009 Rp
128.077.751.411 551.354.438.875 1.624.495.663 224.951.745.565 113.108.938.500 2.832.448.492 17.706.237.623 84.743.479.005
410.933.842 1.800.439.503 -8.759.131.146 15.915.377.212 267.418.000 1.272.047.310 43.517.983.732
-179.457.771 -685.231.332 2.055.512.962 -501.308.220 --
------448.000.000 (3.093.991.857)
128.488.685.253 552.975.420.607 1.624.495.663 233.025.645.379 126.968.802.750 3.099.866.492 18.924.976.713 125.167.470.880
649.000.000
326.926.000
--
(448.000.000)
527.926.000
1.125.048.535.134
72.270.256.745
3.421.510.285
(3.093.991.857)
31
1.190.803.289.737
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan Prasarana Pertamanan Mesin dan Peralatan Peralatan Kantor Peralatan Proyek Kendaraan Aset Sewa Kendaraan
226.102.868.421 1.457.285.381 171.922.464.183 101.274.130.410 1.767.291.973 13.621.722.292
21.278.293.162 35.995.026 11.597.299.819 7.114.553.807 297.920.510 1.617.591.336
84.470.828 -682.231.332 1.961.407.963 -501.308.220
-----89.600.000
247.296.690.755 1.493.280.407 182.837.532.670 106.427.276.254 2.065.212.483 14.827.605.408
154.500.000
184.287.670
--
(89.600.000)
249.187.670
Jumlah
516.300.262.660
42.125.941.330
3.229.418.343
--
555.196.785.647
Jumlah Tercatat
608.748.272.474
635.606.504.090
Pengurang aset tetap 2010 termasuk pengurangan saldo milik entitas anak yang dijual (Catatan 36) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 30 September 2011 Rp
30 September 2010 Rp
Beban Langsung Beban Usaha
7.823.299.250 35.276.898.896
8.273.653.345 24.276.146.066
Jumlah
43.100.198.146
32.549.799.411
Nilai buku atas sebagian aset tetap milik entitas anak yang disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) masing-masing sebesar Rp 2.788.660.890, Rp 1.225.476.694, dan Rp 1.240.363.113 atau sebesar 0,42%, 0,18%, dan 0,20% dari total nilai buku konsolidasian masing-masing pada 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009. Aset tetap pemilikan langsung, kecuali aset dalam penyelesaian, dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari beberapa bank dan pihak ketiga (Catatan 14, 20 dan 22). Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan gedung, kerusuhan dan risiko lainnya kepada beberapa perusahaan asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.362.860.000 dan USD 185,000,000 pada 30 September 2011 serta Rp 123.122.054.838 dan USD 198,039,192 pada 31 Desember 2010, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 63.498.838.945 dan USD 106,719,192. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana yang sedang dibangun dalam rangka pengembangan usaha beberapa entitas anak yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2011. Berdasarkan penelaahan Manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga Manajemen tidak melakukan penyisihan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009.
d3/October 26, 2011
32
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
13. Properti Investasi Propert investasi Perusahaan merupakan gedung Graha Surya Internusa dan Plaza Glodok yang berlokasi di Jakarta milik TCP yang disewakan dan bangunan milik NRC yang tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai berikut: 1 Januari 2011 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
30 September 2011 Rp
Biaya Perolehan
236.540.262.039
--
2.861.178.297
6.393.415.351
240.072.499.093
Akumulasi Penyusutan
127.869.100.688
9.246.119.449
--
--
137.115.220.137
Jumlah Tercatat
108.671.161.351
1 Januari 2010 Rp
102.957.278.956
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2010 Rp
Biaya Perolehan
226.888.203.196
--
2.836.410.533
12.488.469.376
236.540.262.039
Akumulasi Penyusutan
117.056.031.162
10.813.069.526
--
--
127.869.100.688
Jumlah Tercatat
109.832.172.034
1 Januari 2009 Rp
108.671.161.351
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2009 Rp
Biaya Perolehan
207.326.301.647
--
881.336.333
20.443.237.882
226.888.203.196
Akumulasi Penyusutan
106.896.573.751
10.159.457.411
--
--
117.056.031.162
Jumlah Tercatat
100.429.727.896
109.832.172.034
Sebagian bangunan Glodok Plaza sebesar Rp 6.393.415.351 dan Rp 12.196.115.051 masing-masing untuk masa yang berakhir 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, telah selesai pembangunannya sehingga direklasifikasi dari aset dalam penyelesaian menjadi properti investasi (Catatan 12). Pada tahun 2010, piutang NRC sebesar Rp 292.354.325 diterima pelunasannya dengan penerimaan bangunan untuk dijual/disewakan, yang kemudian dicatat sebagai properti investasi. Beban penyusutan sebesar Rp 9.246.119.449, Rp 10.813.069.526 dan 10.159.457.411 masing-masing untuk masa yang berakhir 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009 dicatat sebagai bagian dari beban langsung - sewa, parkir dan jasa pemeliharaan. Pada tahun 2010, nilai wajar properti investasi adalah sebesar Rp 573.757.430.670. Selain gedung milik NRC, penilaian dilakukan oleh KJPP Rizki Djunaedy dan Rekan, penilai independen, berdasarkan metode pendapatan dan biaya. Sedangkan penilaian gedung milik NRC dihitung berdasarkan analisa manajemen dengan menggunakan metode harga pasar. Properti investasi milik TCP digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas utang bank jangka panjang (Catatan 20). d3/October 26, 2011
33
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Properti investasi telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi terhadap risiko kebakaran, kerusakan gedung, kerusuhan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan yang sebesar Rp 23.750.000.000 dan USD 44,000,000 pada 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin dialami.
14. Utang Bank dan Cerukan 30 September 2011 Rp PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mayora PT Bank CIMB Niaga Tbk Revolving loan Pinjaman Tetap Cerukan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Bisnis Internasional
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
28.236.218.048 152.351.124
18.994.315.708 548.869.189
27.581.133.820 220.386.496
------
------
3.000.000.000 3.000.000.000 1.828.361.415 3.500.000.000 1.500.000.000
Jumlah
28.388.569.172
19.543.184.897
40.629.881.731
Tingkat bunga per tahun
10% -12%
10,5% -11,5%
8,4% - 16%
Utang bank dan cerukan di atas memiliki tingkat bunga mengambang, sehingga Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas. PT Bank OCBC NISP Tbk Pada bulan Mei 2009, NRC memperoleh fasilitas demand loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah dan seluruh isinya di berbagai daerah dengan total luas tanah seluas 34.927 m2, beberapa mesin dan kendaraan atas nama NRC, jaminan fidusia atas piutang dengan total nilai sebesar Rp 135.000.000.000, jaminan fidusia atas piutang proyek dengan total nilai sebesar Rp 62.500.000.000, dan deposito berjangka sebesar Rp 3.700.000.000 (Catatan 4 dan 5). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2012. PT Bank Mayora Pada bulan Maret 2010, TCP memperoleh kredit kendaraan bermotor dari PT Bank Mayora dengan jumlah pinjaman pokok sebesar Rp 298.960.000. Pada tanggal 14 Maret 2011, Perusahaan telah melunasi sebagian pinjaman pokok pada PT Bank Mayora. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 30 Maret 2009, PPI memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari PT Bank CIMB Niaga Tbk yang akan jatuh tempo pada 30 Juni 2010. Pinjaman ini digunakan untuk modal kerja dan dijamin dengan deposito berjangka milik keluarga salah satu direktur PPI. Pinjaman tetap dan cerukan bank yang diterima oleh PPI, dengan jumlah maksimum masing-masing Rp 3.000.000.000 dan Rp 2.000.000.000 akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.
d3/October 26, 2011
34
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan EPI (anak perusahaan), menjual seluruh kepemilikan saham PPI, sehingga laporan keuangan PPI tidak dikonsolidasikan lagi (Catatan 36). PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk Pada tahun 2008, PPI memperoleh fasilitas kredit time loan revolving sebesar Rp 3.500.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada 31 Desember 2009 dan telah diperpanjang sampai 30 Juni 2011. Pinjaman ini dijamin dengan deposito milik salah satu direktur PPI dan persediaan proyek milik PPI pada tahun 2009 (Catatan 11). Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan EPI (anak perusahaan), menjual seluruh kepemilikan saham PPI, sehingga laporan keuangan PPI tidak dikonsolidasikan lagi (Catatan 36). PT Bank Bisnis Internasional Pada tahun 2008, PPI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan maksimum sebesar Rp 1.500.000.000. Pinjaman ini telah diperpanjang sampai 11 Juni 2011 dan dijamin dengan penyerahan piutang usaha milik PPI. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan EPI (anak perusahaan), menjual seluruh kepemilikan saham PPI, sehingga laporan keuangan PPI tidak dikonsolidasikan lagi (Catatan 36). 15. Utang Usaha kepada Pihak Ketiga Merupakan utang usaha kepada pemasok pihak ketiga dalam negeri sehubungan dengan kegiatan proyek. a Berdasarkan umur
Belum Jatuh Tempo Sudah Jatuh Tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari >120 hari Jumlah
30 September 2011 Rp 106.461.831.844
31 Desember 2010 Rp 134.341.251.735
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp 61.697.966.642
44.841.963.025 15.261.440.612 5.595.133.556 4.257.489.046 17.356.105.218 193.773.963.301
24.716.702.842 14.689.648.517 8.793.895.484 9.313.702.850 18.189.729.966 210.044.931.394
30.703.043.646 17.179.281.614 7.975.959.928 9.062.970.325 65.338.154.138 191.957.376.293
189.969.781.415 3.322.368.342 466.031.545 15.781.999 193.773.963.301
206.319.712.300 3.108.344.782 535.393.833 81.480.479 210.044.931.394
184.890.206.074 6.257.856.274 513.731.258 295.582.687 191.957.376.293
b Berdasarkan mata uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Jumlah
16. Utang Lain-lain Pihak Berelasi Akun ini awalnya merupakan utang subordinasi entitas anak (SAI) sebesar USD 14,500,000 dari QSL Hotels Pte. Ltd., Singapura, yang merupakan pemilik tunggal dari salah satu pemegang saham SAI (Resorts Asia Holding B.V.). Utang ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pembayaran yang pasti (Catatan 40.c).
d3/October 26, 2011
35
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Pada tahun 2010, manajemen SAI merencanakan untuk melakukan pelunasan atas utang ini di tahun 2011, sehingga utang tersebut direklasifikasi menjadi utang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam liabilitas lancar. Pihak ketiga Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo utang lain-lain kepada pihak ketiga terutama merupakan utang yang timbul dari beban manajemen hotel, program kesetiaan pelanggan, uang titipan, joint cost atas pembangunan Ciputra World, beban pemasaran, sinking fund, pembelian perabot. Pada tanggal 31 Desember 2009 terutama merupakan hutang yang timbul dari beban pemasaran, manajemen, program kesetiaan pelanggan dan pembelian perabotan. 17. Perpajakan a. Pajak di Bayar di Muka 30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 28A Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Pajak Penghasilan - Pasal 28A Tahun 2011 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008 Tahun 2007 Pajak Final atas Sewa Pajak Pertambahan Nilai - bersih Klaim atas Pengembalian Pajak
126.126.500 108.375.788
426.253.223 224.888.435
377.453.368 541.293.487
12.171.749.946 846.210.000 237.045.760 219.893.961 -3.135.136.881 6.748.124.854 5.672.608.498
-1.766.849.354 237.045.760 219.893.961 -1.625.497.351 1.830.823.725 5.722.608.498
--1.138.953.178 2.920.376.115 423.167.074 1.647.752.519 22.664.061.012 7.886.724.165
Jumlah
29.265.272.188
12.053.860.307
37.599.780.918
Pada tahun 2010, SAI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp 1.059.500.956 dan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp 32.086.091. Restitusi bersih sebesar Rp 1.027.414.865 telah diterima pada bulan Agustus 2010. Selisih antara nilai restitusi bersih dan pajak penghasilan badan dibayar dimuka sebesar Rp 605.916.491 dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2009, klaim atas pengembalian pajak sebesar Rp 2.164.115.667 merupakan klaim PPI, anak perusahaan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) tahun 2005-2007, yang masih dalam proses keberatan dan banding. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan EPI (anak perusahaan), menjual seluruh kepemilikan saham PPI, sehingga laporan keuangan PPI tidak dikonsolidasikan lagi (Catatan 36). SCS, juga mencatat klaim atas pengembalian pajak sejumlah Rp 5.722.608.498 yang merupakan pembayaran atas beberapa surat ketetapan pajak yang diterima SCS, yang masih dalam proses keberatan dan banding, antara lain dengan rincian sebagai berikut :
d3/October 26, 2011
36
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
-
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00007/203/05/433/08 tanggal 14 Agustus 2008 dari DirektoratJenderal Pajak (DJP) kepada SCS, ditetapkan bahwa utang atas pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp 4.064.360.463. Pada tanggal 26 September 2008, SCS mengajukan keberatan kepada DJP, dimana SCS berkeyakinan bahwa utang atas pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun pajak 2005 adalah sebesar Rp 29.221.502. Pada bulan Juni 2009, SCS melakukan pembayaran sebesar Rp 150.000.000. Pada bulan Agustus 2009, DJP, melalui Surat Keputusan No. KEP-1152/WPJ.22/BD.06/2009 tanggal 26 Agustus 2009 menolak keberatan tersebut dan menetapkan bahwa utang atas pajak penghasilan pasal 23 (termasuk bunga) untuk tahun pajak 2005 meningkat menjadi sebesar Rp 6.599.843.951. Pada bulan Nopember 2009, SCS melakukan pembayaran sebesar Rp 3.500.000.000 dan pada tanggal 23 Nopember 2009, SCS mengajukan banding ke Pengadilan Pajak, dimana SCS berkeyakinan bahwa utang atas pajak penghasilan pasal 23 untuk tahun pajak 2005 adalah sebesar Rp 29.221.502. Sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan keuangan konsolidasian ini, belum terdapat keputusan dari Pengadilan Pajak atas banding tersebut.
-
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak No. 00117/207/05/431/08 tanggal 31 Juli 2008 dari DJP, kepada SCS, ditetapkan bahwa terdapat utang atas PPN periode tahun 2005 sebesar Rp 2.999.961.380. Pada tanggal 31 Juli 2008, DJP melakukan pemindahbukuan atas kurang bayar tersebut sebesar Rp 111.653.290 dengan nomor bukti PBK-00959/VHI/WPJ.22/KP.0703/2008 atas lebih bayar pajak penghasilan pasal 28A tahun 2006. Pada tanggal 26 September 2008, SCS mengajukan keberatan kepada DJP, dimana SCS berkeyakinan bahwa terdapat kelebihan bayar atas PPN tahun 2005 sebesar Rp 263.955.208. Pada bulan Juli 2009, DJP, melalui Surat Keputusan No. KEP-879/WPJ.22/BD.06/2009 tanggal 7 Juli 2009 menolak keberatan tersebut dan menetapkan bahwa utang atas PPN tahun 2005 adalah sebesar Rp 2.999.961.380. Sampai dengan bulan September 2009, SCS telah melakukan pembayaran Rp 1.647.000.000 dan pada tanggal 29 September 2009, SCS mengajukan banding ke Pengadilan Pajak, dimana SCS berkeyakinan bahwa terdapat kelebihan bayar atas PPN tahun 2005 sebesar Rp 263.955.208. Sampai dengan tanggal diterbitkannya Laporan keuangan konsolidasian ini, belum terdapat keputusan dari Pengadilan Pajak atas banding tersebut
b. Utang Pajak 30 September 2011 Rp Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Sub Jumlah
d3/October 26, 2011
2.423.669 154.895.914 1.392.964 -158.712.547
37
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
55.076.750 181.974.134 13.965 293.818.623 530.883.472
-150.869.496 274.807 -151.144.303
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Penghasilan Final Sewa Konstruksi Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Pajak Pembangunan I Pajak Penghasilan Badan dan Denda Pajak Penjualan untuk Barang Mewah Sub Jumlah Jumlah
1.307.770.814 926.654.160 -290.547.994 14.821.334.950
2.600.938.624 1.045.995.466 1.254.305.208 619.673.871 1.665.031.658
3.385.039.220 1.046.536.049 1.729.025.242 380.018.293 16.052.255.690
1.081.278.112 781.544.496 4.243.503.275 19.374.364.474 1.839.282.289 2.479.090.591 -47.145.371.155 47.304.083.702
1.865.360.156 466.129.856 1.048.410.140 4.634.396.518 5.137.186.187 2.763.246.014 1.809.306.157 24.909.979.855 25.061.124.158
123.014.766 521.879.460 1.519.362.886 4.847.659.882 4.575.595.219 2.763.246.011 1.214.574.983 38.158.207.701 38.689.091.173
Pada tahun 2006, TCP memperoleh Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Jakarta, sehubungan dengan tunggakan pokok pajak penghasilan badan tahun 2000 dan 1999 yang dilunasi bulan Maret 2006, dimana TCP dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar Rp 2.192.767.049 dan Rp 84.155.420. Seluruh jumlah tersebut telah dicatat sebagai bagian dari beban lain-lain serta utang pajak penghasilan badan dan denda. TCP telah mengajukan keberatan atas sanksi administrasi ini. Pada tanggal 4 Mei 2007, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak, keberatan TCP atas sanksi administrasi tersebut telah ditolak dan untuk itu TCP mengajukan gugatan kepada Badan Pengadilan Pajak, dimana pada tanggal 11 Desember 2007, permohonan gugatan TCP tersebut juga ditolak. Pada tanggal 25 Pebruari 2008, TCP kembali mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung atas kedua STP ini. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 128/B/PK/PJK/2008 tanggal 12 Pebruari 2010 mengenai PK Putusan Pengadilan Pajak atas Sanksi Administrasi sebesar Rp 84.155.420, yang amar putusannya berbunyi: - Menolak permohonan Peninjauan Kembali dari pemohon peninjauan kembali. - Menghukum pemohon peninjauan kembali/pengugat untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar Rp 2.500.000. Sampai dengan tanggal Laporan keuangan konsolidasian, permohonan PK atas sanksi administrasi bunga sebesar Rp 2.192.767.049 masih dalam proses dan TCP belum melakukan pembayaran atas STP tersebut. Pada tahun 2008, SCS menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk PPh pasal 21 dan Surat Tagihan Pajak atas PPN dengan jumlah sebesar Rp 1.343.620.657. Atas SKPKB tersebut SCS telah membayar masing-masing sebesar Rp 642.972.834 dan Rp 214.324.281 pada tahun 2009 dan 2008 dan sisanya dicatat sebagai utang pajak – pajak penghasilan badan dan denda masing-masing sebesar Rp 486.323.542 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009.
d3/October 26, 2011
38
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
c. Beban Pajak Penghasilan 2011 (Sembilan Bulan) Rp
2010 (Sembilan Bulan) Rp
Perusahaan Pajak Tangguhan Entitas Anak Pajak Kini - Pajak Penghasilan Final Pajak Kini - Pajak Penghasilan Non Final Pajak Tangguhan
(87.518.618)
--
72.639.152.928 14.071.334.950 (406.062.949)
25.574.236.552 14.920.034.231 183.705.777
Jumlah
86.216.906.311
40.677.976.560
Pajak Penghasilan Final Merupakan pajak penghasilan final atas jasa dari entitas anak sebagai berikut : 2011 (Sembilan Bulan) Rp
2010 (Sembilan Bulan) Rp
PT Suryacipta Swadaya PT Nusa Raya Cipta PT TCP Internusa PT Sitiagung Makmur
33.505.103.761 34.056.268.621 4.601.888.842 475.891.704
3.021.596.354 18.419.630.263 4.133.009.935 --
Jumlah
72.639.152.928
25.574.236.552
Pajak Non Final Merupakan pajak penghasilan non final entitas anak sebagai berikut: 2011 (Sembilan Bulan) Rp PT Suryalaya Anindita International Jumlah
2010 (Sembilan Bulan) Rp
14.071.334.950 14.071.334.950
14.920.034.231 14.920.034.231
d. Aset Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut : 1 Desember 2010/ 31 Desember 2009
31 Desember 2010
Dibebankan (dikreditkan) ke Laporan Laba Rugi Komprehensif
30 September 2011
Aset Pajak Tangguhan Perusahaan: Penyusutan Aset Tetap Imbalan Pasca Kerja
56.701.301
54.103.915
(15.031.135)
39.072.780
648.958.225
835.412.321
102.549.753
937.962.074
Jumlah
705.659.526
889.516.236
87.518.618
977.034.854
d3/October 26, 2011
39
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak PT Pacific Prestress Indonesia PT Sitiagung Makmur PT Surya Internusa Hotel Jumlah Jumlah Aset Pajak Tangguhan
5.340.396.815 5.690.091.543 --
-8.282.185.695 117.705.559
-1.752.948.699 406.062.950
-10.035.134.394 523.768.509
11.030.488.358
8.399.891.254
2.159.011.649
10.558.902.903
11.736.147.884
9.289.407.490
11.535.937.757
Liabilitas Pajak Tangguhan: PT Technocrete International PT Suryalaya Anindita International
(1.578.533)
--
--
--
(40.375.390.966)
(35.641.931.890)
750.000.000
(34.891.931.890)
Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan
(40.376.969.499)
(35.641.931.890)
(34.891.931.890)
18. Biaya yang Masih Dibayar 30 September 2011 Rp Telepon, Listrik dan Air Sewa Gaji, Upah dan Kesejahteraan Karyawan Bunga Pinjaman Biaya Iklan dan Promosi Biaya Perijinan Biaya Kantor Komisi Penjualan PBB Jasa Pelayanan Beban Proyek Lain-lain Jumlah
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
3.899.326.285 3.830.494.604 3.367.578.072 2.155.479.501 1.827.051.065 1.394.709.314 1.032.204.560 668.986.801 53.787.862 --9.419.741.642
3.487.866.922 3.599.784.098 3.793.120.064 3.264.039.401 652.617.345 5.160.394.141 631.435.380 --2.292.011.606 -3.029.664.618
3.370.074.819 -1.125.505.889 8.115.867.314 2.510.825.940 968.898.964 1.853.561.653 --1.318.899.324 3.007.349.881 3.831.085.197
27.649.359.706
25.910.933.575
26.102.068.981
19. Taksiran Liabilitas Pengembangan Tanah dan Lingkungan Akun ini merupakan estimasi beban fasilitas lingkungan atas pengembangan tanah real estat (Catatan 39a).
d3/October 26, 2011
40
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
20. Utang Bank Jangka Panjang 30 September 2011 Rp Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Kredit Investasi Pinjaman Transaksi Khusus IV PT Bank OCBC NISP Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk (30 September 2011:USD 13.486.000; 31 Desember 2010:USD 18.055.750; 31 Desember 2009:USD 22.436.000) Jumlah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Hutang Bank Jangka Panjang - Bersih Tingkat bunga per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
314.760.752.393
348.051.355.716
111.973.222.673
----
----
147.247.141.212 6.400.000.000 1.413.656.667
118.986.978.000
162.339.248.250
210.898.400.000
433.747.730.393
510.390.603.966
477.932.420.552
(101.274.809.363)
(98.561.921.186)
(70.229.097.170)
332.472.921.030
411.828.682.780
407.703.323.382
11,5% - 14,5% 8,5%
11,5% - 14,5% 8,5% - 9%
11,5% - 16% 8,55% - 10,83%
Utang bank diatas memiliki tingkat bunga mengambang, sehingga entitas anak terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas. Jadwal pembayaran kembali utang bank adalah sebagal berikut: 30 September 2011 Rp Dalam satu tahun Dalam tahun ke-2 Dalam tahun ke-3 Dalam tahun ke-4 Dalam tahun ke-5 Dalam tahun ke-6 Dalam tahun ke-7 Jumlah
d3/October 26, 2011
77.824.461.328 63.030.823.565 80.668.070.500 66.900.000.000 64.024.375.000 48.900.000.000 32.400.000.000 433.747.730.393
41
31 Desember 2010 Rp 98.561.921.186 118.244.608.818 81.733.944.579 66.724.548.768 63.903.522.777 48.837.616.038 32.384.441.800 510.390.603.966
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp 70.229.097.170 91.855.957.170 113.376.750.000 71.899.100.000 53.100.000.000 53.224.375.000 24.247.141.212 477.932.420.552
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Saldo utang kepada Bank Mandiri merupakan utang entitas anak, antara lain: 30 September 2011 Rp 237.461.377.393 77.299.375.000 -314.760.752.393
SAM TCP SCS Jumlah
31 Desember 2010 Rp 255.319.223.546 85.624.375.000 7.107.757.170 348.051.355.716
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp -96.724.375.000 15.248.847.673 111.973.222.673
SAM Pada bulan Juni 2010, SAM memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai berikut: Jumlah Maksimum Tujuan Cicilan bulanan Rp 158.000.000.000
Pembiayaan kembali pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk
Berkisar antara Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000.000 mulai September 2010 sampai Desember 2016
Rp 41.000.000.000
Pengembalian utang pemegang saham atas nama Perusahaan
Berkisar antara Rp 250.000.000 sampai dengan Rp 1.450.000.000 mulai Januari 2011 sampai Desember 2017.
Rp 61.000.000.000
Pembiayaan pembangunan Villa “Banyan Tree Ungasan Resort”
Berkisar antara Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 1.500.000.000 mulai Januari 2011 sampai Desember 2017.
Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga 11,5% (floating) per tahun dan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang usaha SAM dan USR (entitas anak SAM) dengan nilai maksimum Rp 260.000.000.000 dan hak tanggungan atas tanah dan bangunan sebesar Rp 390.000.000.000. TCP Pada tahun 2009, TCP memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupa fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 68.400.000.000 dan Rp 30.000.000.000 yang masingmasing digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman dari PT Bank Panin Tbk dan untuk pengembangan usaha. Pinjaman tersebut dikenakan bunga 12% (floating) per tahun dan dicicil secara bulanan yang berkisar antara Rp 500.000.000 sampai dengan Rp 1.925.000.000 mulai Desember 2009 sampai dengan bulan Nopember 2015. Fasilitas tersebut dijamin dengan Hak Guna Bangunan atas tanah dan gedung “Graha Surya Internusa” serta gedung “Plaza Glodok”. SCS Pada bulan Juni 2009, SCS mendapat fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 5.500.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini dicicil secara bulanan mulai bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2011. Pada bulan Juni 2009, SCS juga mendapat fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 13.333.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pinjaman ini dikenakan bunga 13,5%-14,5% (floating) dan dicicil tiap 3 bulanan mulai bulan Juni 2009 sampai dengan Desember 2011. d3/October 26, 2011
42
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) Kedua fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan tanah milik SCS seluas 417.410 m2 (Catatan 11) dan piutang dagang sebesar Rp 14.000.000.000 (Catatan 5). Utang ini sudah dilunasi seluruhnya pada 5 Januari 2011. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tahun 2007, PPI mendapat pinjaman transaksi khusus IV dengan jumlah maksimum Rp 10.000.000.000. Pinjaman ini akan dibayar dengan 50 kali angsuran bulanan sampai 30 Juli 2012. Fasilitas pinjaman ini dan fasilitas kredit lainnya (Catatan 14) dijamin dengan (Catatan 5): 1. Tanah dan bangunan di kawasan industri Suryacipta, Karawang, atas nama PPI. 2. Fidusia tagihan atas proyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini. 3. Fidusia atas seluruh piutang dagang. 4. Fidusia atas mesin-mesin produksi. Perjanjian tersebut juga mencakup persyaratan tertentu yang membatasi hak PPI untuk melakukan beberapa hal tanpa persetujuan Bank, antara lain: memberikan / menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka usaha sehari-hari, mengadakan perubahan sifat dari usaha, mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, susunan pemegang saham dan nilai saham, mengumumkan dan membagikan dividen saham, melakukan merger/akuisisi, melakukan perjanjian lainnya dengan pihak ketiga yang memberikan akibat material terhadap kreditur dan membayar segala kewajiban terhadap pemegang sahamnya. Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan EPI (entitas anak), melakukan divestasi dengan menjual seluruh kepemilikan saham PPI, sehingga laporan keuangan PPI tidak dikonsolidasikan lagi (Catatan 36). PT Bank OCBC NISP Tbk Pada tahun 2007, PT Nusa Raya Cipta (NRC), entitas anak memperoleh fasilitas kredit dengan jangka waktu pinjaman sampai dengan 27 Juli 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan demand loan (Catatan 14). Pinjaman ini telah dilunasi di bulan Juli 2010. PT Bank Mega Tbk Pada tanggal 20 Maret 2007, PT Suryalaya Anindita International (SAI) mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mega Tbk senilai USD 29,000,000. Pinjaman ini dikenakan bunga 8,5% (floating) per tahun dan dicicil tiap 3 bulan berkisar antara USD 250,000 sampai dengan USD 3,276,500 sampai Maret 2013. Utang ini dijamin dengan tanah dan bangunan Hotel Melia Jakarta (Catatan 12). Berdasarkan perjanjian kredit, SAI wajib memperoleh persetujuan tertulis dari bank sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain: penarikan modal; perubahan anggaran dasar, struktur modal dan susunan pemegang saham; perubahan usaha; menggadaikan dan mengalihkan saham SAI; menjual dan menyewakan aset SAI. Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 dan tahun 2010 SAI telah melunasi cicilan pokok pinjaman sebesar USD 2,921,500 dan USD 4,380,250. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009 saldo utang bank berjumlah masing-masing sebesar USD 15,134,250 dan USD 18,055,750 dan USD 22,436,000.
d3/October 26, 2011
43
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
21. Wesel bayar Merupakan wesel bayar yang diterbitkan oleh entitas anak sebagai berikut: 30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Jangka pendek (31 Desember 2010:USD 859.950; 31 Desember 2009:USD 819.000)
--
7.731.810.450
7.698.600.000
Jangka panjang (31 Desember 2010:USD 2.360.000; 31 Desember 2009:USD 2.000.000)
--
21.218.760.000
18.800.000.000
---
-21.218.760.000
(18.800.000.000) --
Dikurangi bagian yang jatuh tempo Jumlah Tingkat bunga per tahun Dollar Amerika Serikat
5%
5% - 6%
5% - 6%
PT Suryacipta Swadaya (SCS) Pada bulan Desember 2009, SCS, memperpanjang wesel bayar (Fixed Rate Notes) dengan jumlah nilai nominal USD 780,000 yang telah jatuh tempo 15 Desember 2009 dengan menerbitkan 10 lembar wesel bayar dengan jumlah nilai nominal USD 819,000 yang jatuh tempo 15 Desember 2010. Pada bulan Desember 2010, wesel bayar dengan jumlah nilai nominal USD 819,000 yang jatuh tempo 15 Desember 2010 diperpanjang dengan menerbitkan 10 lembar wesel bayar baru dengan jumlah nilai nominal USD 859,950 yang jatuh tempo 15 Desember 2011. Wesel bayar tersebut dikenakan bunga sebesar 5% per tahun. Pada tanggal 13 September 2007, SCS menerbitkan 20 lembar wesel bayar (Fixed Rate Notes) dengan jumlah nilai nominal USD 2,000,000 yang jatuh tempo pada bulan September 2010. Pada tanggal 13 September 2010, wesel bayar dengan jumlah nilai nominal USD 2,000,000 yang jatuh tempo pada bulan September 2010 diperpanjang dengan menerbitkan 20 lembar wesel bayar baru dengan jumlah nilai nominal USD 2,360,000 yang jatuh tempo dalam tahun 2013. Wesel bayar tersebut dikenakan bunga sebesar 6% per tahun. Sehubungan dengan penerbitan wesel bayar ini, SCS diwajibkan untuk memenuhi batasan-batasan bahwa SCS tidak diperkenankan melakukan beberapa hal yang diatur dalam perjanjian, dimana salah satunya adalah bahwa SCS tidak diperkenankan untuk menerbitkan saham, mengumumkan dan membagikan dividen, tanpa persetujuan pemegang wesel. Utang wesel bayar tersebut memiliki tingkat bunga tetap sehingga entitas anak terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar. Pada tanggal 18 April 2011 seluruh wesel bayar ini telah dilunasi oleh SCS.
d3/October 26, 2011
44
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
22. Utang Pihak Ketiga 30 September 2011 Rp Albatross Opportunity Fund (30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009 : USD 2.480.000) Classic Statue Investment Ltd (30 September 2011 : USD 389.733, 31 Desember 2010 : USD 899.733 dan 31 Desember 2009 : USD 810.000) Silverhawk Investment Group Ltd (30 September 2011 dan 31 Desember 2010: USD 905.774,50 31 Desember 2009: USD 816.041,50) Meridian Asset Limited Segregated Portofolio (MALSP) (31 Desember 2010 dan 2009: USD 3.063.798,68) Jumlah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun Bersih
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
21.881.040.000
22.297.680.000
23.312.000.000
3.438.614.259
8.089.499.403
7.614.000.000
7.991.648.414
8.143.818.530
7.670.790.100
--
27.546.613.932
28.799.707.592
33.311.302.673
66.077.611.865
67.396.497.692
(28.758.268.518)
(55.238.893.932)
(49.555.840.918)
4.553.034.155
10.838.717.933
17.840.656.774
Albatross Opportunity Fund Pada tanggal 6 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum USD 3,000,000 yang dikenakan bunga sebesar 5% per tahun, jatuh tempo tanggal 6 Agustus 2010. Saldo pinjaman per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebesar USD 2,480,000. Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Albatross Opportunity Fund bahwa jatuh tempo pinjaman diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Agustus 2012 dengan bunga yang dikenakan untuk periode perpanjangan sebesar 1,5% per tahun. Dan bunga yang terutang untuk periode sampai dengan tanggal 5 Agustus 2011 sebesar USD 112,117 akan dibayar pada tanggal 6 Agustus 2012. Utang tersebut diatas memiliki tingkat bunga tetap, sehingga Perusahaan terekspos terhadap risiko nilai wajar. Silverhawk Investment Group Ltd dan Classic Statue Investment Ltd Pada tahun 2007, SAM, memperoleh pinjaman dari Silverhawk Investments Group Ltd. dan Classic Statue Investments Ltd., masing-masing sebesar USD 516,041.5 dan USD 510,000. Pinjaman ini dikenakan bunga sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak yang akan ditentukan setiap akhir tahun. Kedua pinjaman ini dijamin dengan persediaan vila berupa 2 unit vila No. B-110 dan A-122 di Banyan Tree Ungasan, Bali (Catatan 11). Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012. Utang tersebut di atas memiliki tingkat bunga mengambang, sehingga entitas anak terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas. Pada bulan Juli 2011 pinjaman SAM kepada Classic Statue Investments ltd telah dilunasi seluruhnya (USD 510,000). Pada tahun 2006, TCP, memperoleh pinjaman dari Silverhawk Investments Group Ltd. dan Classic Statue Investments Ltd. masing-masing sebesar USD 300,000. Pada tanggal 1 Desember 2010, TCP memperoleh tambahan pinjaman dari Silverhawk Investments Group Ltd. dan Classic Statue Investments Ltd. masing-masing sebesar USD 89,733, sehingga total pinjaman d3/October 26, 2011
45
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
masing-masing menjadi USD 389,733 tanpa bunga dan jatuh tempo pada tanggal 30 Nopember 2011. Utang ini masing-masing memiliki opsi untuk ditukarkan dengan kepemilikan saham SAM milik TCP sebanyak 3.305.785 saham pada saat jatuh tempo. Meridian Assets Limited Segregated Portofolio (MALSP) Utang kepada MALSP merupakan utang SCS yang berasal dari transaksi restrukturisasi utang pada tahun 2005, dengan tingkat bunga sebesar 2% - 4% per tahun. Pinjaman ini dicicil setiap 6 bulan antara USD 171,900.71 sampai dengan USD 350,000 sampai Mei 2012. Pada tahun 2010 dan 2009, SCS tidak melakukan pembayaran cicilan. Utang tersebut diatas memiliki tingkat bunga tetap yang secara periodik meningkat, sehingga entitas anak terekspos terhadap risiko nilai wajar. Pada tanggal 18 April 2011 utang ini sudah dilunasi seluruhnya. 23. Uang Muka Proyek Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek, yang akan dikurangi dari tagihan prestasi proyek. Rincian uang muka berdasarkan lokasi operasi adalah sebagai berikut : 30 September 2011 Rp 119.171.763.730 24.607.437.349 11.626.616.105 14.697.438.783 7.816.614.052 177.919.870.019
Jakarta Denpasar Surabaya Medan Semarang Jumlah
31 Desember 2010 Rp 79.440.660.479 16.853.702.559 14.727.379.358 11.458.918.469 7.824.430.575 130.305.091.440
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp 50.389.113.915 16.674.686.909 7.626.380.082 2.991.399.567 1.943.522.971 79.625.103.444
24. Jaminan dari Pelanggan Akun ini merupakan jaminan yang diterima dari pelanggan atas sewa, service charge, telepon dan listrik yang akan dikembalikan pada akhir masa sewa. 25. Modal Saham Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 23 Mei 2011, yang risalah rapatnya diaktakan oleh Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 39 pada tanggal yang sama, para pemegang saham antara lain telah menyetujui untuk : -
Merubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 500 per saham menjadi Rp 125 per saham Merubah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari 1.176.312.360 saham menjadi 4.705.249.440 saham
d3/October 26, 2011
46
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.10-17443, tanggal 08 Juni 2011. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009 seluruh saham Perusahaan masing-masing sebanyak 4.705.249.440 lembar saham, 1.176.312.360 lembar saham, dan 1.176.312.360 lembar saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Komposisi pemegang saham sesuai dengan registrasi Biro Administrasi Efek dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah sebagai berikut: Jumlah Saham
Pemegang Saham
30 September 2011 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp
PT Union Sampoerna PT Arman Investments Utama HSBC Private Bank (Suisse) SA Singapore BBH Boston s/a Bank Morgan Stanley AG Zurich Ir. Benyamin Arman Suriadjaya Hamadi Widjaja Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
570.478.000 418.046.976 266.235.500 237.956.512 153.039.360 8.150.000 3.051.343.092
12,12 8,88 5,66 5,06 3,25 0,17 64,86
71.309.750.000 52.255.872.000 33.279.437.500 29.744.564.000 19.129.920.000 1.018.750.000 381.417.886.500
Jumlah
4.705.249.440
100,00
588.156.180.000
Jumlah Saham
Pemegang Saham PT Union Sampoerna PT Arman Investments Utama HSBC Private Bank (Suisse) SA Singapore BBH Boston s/a Bank Morgan Stanley AG Zurich The Bank of New York as Custodian or Trustee for non treaty accounts PT Persada Capital Investama Ir. Benyamin Arman Suriadjaya Hamadi Widjaja Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
d3/October 26, 2011
47
31 Desember 2010 Persentase Pemilikan %
Jumlah Modal Disetor Rp
142.619.500 104.511.744 97.955.000 95.489.128
12,12 8,88 8,33 8,12
71.309.750.000 52.255.872.000 48.977.500.000 47.744.564.000
87.575.000 87.197.000 39.009.840 2.544.500 519.410.648
7,44 7,41 3,32 0,22 44,16
43.787.500.000 43.598.500.000 19.504.920.000 1.272.250.000 259.705.324.000
1.176.312.360
100,00
588.156.180.000
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Jumlah Saham
Pemegang Saham PT Union Sampoerna PT Arman Investments Utama The Bank of New York as Custodian or Trustee for non treaty accounts BBH Boston s/a Bank Morgan Stanley AG Zurich PT Persada Capital Investama HSBC Private Bank (Suisse) SA Singapore Primotex Limited Ir. Benyamin Arman Suriadjaya Hamadi Widjaja Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
1 Januari 2010/31 Desember 2009 Persentase Jumlah Modal Pemilikan Disetor % Rp
189.619.500 111.511.744
16,12 9,48
94.809.750.000 55.755.872.000
105.300.000 95.489.128 82.750.000 72.800.500 68.651.500 39.009.840 2.544.500 408.635.648
8,95 8,12 7,03 6,19 5,84 3,31 0,22 34,74
52.650.000.000 47.744.564.000 41.375.000.000 36.400.250.000 34.325.750.000 19.504.920.000 1.272.250.000 204.317.824.000
1.176.312.360
100,00
588.156.180.000
26. Tambahan Modal Disetor Akun ini merupakan agio saham per 30 September 2011, 31 Desember 2010, dan 31 Desember 2009 sehubungan dengan: Rp Agio atas pengeluaran saham Perusahaan kepada pemegang saham pada tahun 1994 sebanyak 20.253.400 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham Kapitalisasi agio saham menjadi modal disetor tahun 1996 Agio atas penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum kepada masyarakat pada tanggal 27 Maret 1997 sebanyak 135.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 975 per saham Agio saham atas obligasi konversi dalam rangka penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 64.611.500 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Konversi atas saldo hutang yang direstrukturisasi menjadi saham tahun 2005 Jumlah saldo hutang yang dikonversi Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Agio atas penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham pada Juli 2008 sebanyak 227.673.360 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran Rp 675 per saham Jumlah
d3/October 26, 2011
8.101.360.000 (8.000.000.000)
64.125.000.000
19.305.847.518 271.735.750.000 (104.513.750.000)
36.222.489.573 286.976.697.091
48
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
27. Kepentingan Non Pengendali 30 September 2011 Rp a. Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak PT Suryalaya Anindita Internasional PT Nusa Raya Cipta PT Sumbawa Raya Cipta PT Technocrete International Jumlah
31 Desember 2010 Rp
76.992.629.140 29.235.680.240 11.757.731 --
58.635.332.098 26.003.159.649 11.710.973 --
38.870.486.344 21.029.849.187 11.639.123 86.026.664
106.240.067.111
84.650.202.720
59.998.001.318
30 September 2011 Rp b. Kepentingan Non Pengendali atas Rugi (Laba) Bersih Entitas Anak PT Suryalaya Anindita International PT Nusa Raya Cipta PT Sumbawa Raya Cipta PT Technocrete International Jumlah
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
30 September 2010 Rp
18.357.297.042 7.399.187.256 46.760 --
18.921.593.864 2.922.335.855 54.072 (3.362.070)
25.756.531.058
21.840.621.721
28. Pendapatan Usaha 2011 (Sembilan Bulan) Rp
2010 (Sembilan Bulan) Rp
Jasa Konstruksi Tanah Kawasan Industri Hotel Sewa, Parkir dan Jasa Pemeliharaan Real Estat Bahan Bangunan
1.109.516.282.495 646.560.804.313 340.141.723.718 69.948.194.641 5.488.751.375 --
697.494.675.113 48.646.306.140 255.024.826.981 103.877.539.799 8.866.808.074 63.919.457.597
Jumlah
2.171.655.756.542
1.177.829.613.704
Terdapat pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha dari satu pelanggan untuk masa yang berakhir 30 September 2011 yaitu pendapatan usaha dari PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp 269.883.927.660. Tidak terdapat pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha dari satu pelanggan pada masa yang berakhir 30 September 2010.
d3/October 26, 2011
49
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
29. Beban Langsung 2011 (Sembilan Bulan) Rp Jasa Konstruksi Tanah Kawasan Industri Hotel Sewa, Parkir dan Jasa Pemeliharaan Real Estat Bahan Bangunan Jumlah
2010 (Sembilan Bulan) Rp
998.433.546.126 425.505.274.393 107.868.403.560 58.362.762.996 3.694.828.606 --
626.120.841.917 24.136.951.996 85.283.032.000 56.980.974.201 7.260.537.332 59.929.472.032
1.593.864.815.681
859.711.809.478
Tidak terdapat pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada masa yang berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 dari satu pemasok. 30. Beban Penjualan 2011 (Sembilan Bulan) Rp
2010 (Sembilan Bulan) Rp
Iklan dan Promosi Jasa Pemasaran Komisi Penjualan Gaji Perjalanan dan Transportasi Tender Representasi dan Jamuan Komunikasi Lain-lain
13.502.090.116 8.903.839.700 7.120.786.680 5.861.323.982 2.064.660.497 860.026.073 645.017.549 313.588.947 828.375.156
9.482.816.481 8.669.746.705 2.527.203.630 5.771.288.693 1.809.963.973 958.703.205 720.331.572 277.998.335 926.080.622
Jumlah
40.099.708.700
31.144.133.216
d3/October 26, 2011
50
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
31. Beban Umum dan Administrasi 2011 (Sembilan Bulan) Rp Gaji dan Upah Penyusutan dan Amortisasi Listrik dan Energi Pajak dan Perijinan Perbaikan dan Pemeliharaan Sewa Jasa Profesional Beban Imbalan Pasca Kerja Keamanan dan Kebersihan Perlengkapan Kantor Kesejahteraaan Karyawan Perjalanan dan Transportasi Asuransi Komunikasi Representasi dan Jamuan Pendidikan Karyawan Sumbangan dan Kontribusi Lain-lain Jumlah
2010 (Sembilan Bulan) Rp
74.238.554.746 35.276.898.896 27.231.865.079 13.690.991.717 12.365.254.284 9.763.634.909 7.040.549.706 4.404.865.576 3.605.865.928 3.354.203.168 2.722.882.835 1.755.885.933 1.151.547.212 1.056.381.800 609.058.673 510.953.093 480.488.759 5.376.475.332
76.286.821.391 24.276.146.066 29.368.169.790 11.699.357.114 7.765.293.329 8.064.713.880 5.521.162.869 3.858.184.854 3.497.522.309 3.526.402.808 2.442.577.263 1.579.844.986 1.428.519.978 1.344.705.137 518.989.730 496.769.668 461.589.767 5.805.868.320
204.636.357.646
187.942.639.259
32. Beban Bunga 2011 (Sembilan Bulan) Rp
2010 (Sembilan Bulan) Rp
Beban bunga dari Hutang Bank Lain-lain
39.922.593.009 859.925.360
31.168.576.198 1.188.286.915
Jumlah Jumlah
40.782.518.369
32.356.863.113
33. Laba Bersih Komprehensif per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Berikut ini adalah data yang digunakan untuk laba bersih komprehensif per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Laba Bersih Komprehensif :
d3/October 26, 2011
51
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
2011 (Sembilan Bulan) Rp Laba untuk perhitungan laba bersih komprehensif per saham dasar
2010 (Sembilan Bulan) Rp
183.107.512.230
41.618.937.272
Lembar / Shares
Lembar / Shares
Jumlah saham :
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
4.705.249.440
4.705.249.440
38,92
8,85
Laba Bersih Komprehensif per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
34. Liabilitas Imbalan Kerja Perusahaan dan entitas anak menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja adalah 2.207 karyawan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember tahun 2010 serta 2.450 karyawan pada 31 Desember 2009/1 Januari 2010. Perhitungan imbalan pasca kerja dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi .
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut :
Tingkat Kematian
Usia Pensiun Normal Kenaikan Gaji Tingkat Bunga Teknis
30 September 2011 Rp
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
Commissioners standard Ordinary Mortality Table (CSO) - 1980 55 tahun/years 5% 8%
Commissioners standard Ordinary Mortality Table (CSO) - 1980 55 tahun/years 5% 8%
Commissioners standard Ordinary Mortality Table (CSO) - 1980 55 tahun/years 5% - 6,5% 10%
35. Perjanjian Kerjasama Operasi SCS SCS mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Jasa Marga dalam rangka pembangunan dan pembiayaan jalan tol. Penyelenggara jalan tol adalah PT Jasa Marga.
d3/October 26, 2011
52
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Seluruh biaya pembangunan jalan tol berupa Modifikasi Simpang Susun Karawang Timur dicatat sebagai hak bagi pendapatan kerjasama operasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa konsesi dari April 1999 sampai dengan Januari 2015. Secara umum, hal-hal pokok yang diatur dalam perjanjian kerjasama operasi tersebut adalah sebagai berikut: a. b.
SCS membangun dan mendanai pembangunan jalan tol sesual dengan desain, spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan. SCS menyerahkan jalan tol tersebut yang telah selesai diibangun pada tanggal 20 April 1999 kepada pemilik aset (PT Jasa Marga) untuk dikelola dan dioperasikan.
c.
Pemilik aset menanggung seluruh beban dan risiko yang timbul sehubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian jalan tol.
d.
Beban proyek ditetapkan lumpsum sebesar Rp 21.420.937.000. Pembayaran kepada SCS dilakukan dengan cara bagi hasil pendapatan tol yang dimulai sejak proyek dioperasikan sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 dengan ketetapan bagi hasil sebagai berikut: Tahun
1999 - 2000 2001 2002 - 2004 2005 - 2007 2008 - 2010 2011 - 2013 2014 - 2015
Bagi Hasil (%) Jasa Marga Suryacipta Swadaya 96 95 92 90 88 87 86
4 5 8 10 12 13 14
Bagi hasil pendapatan tol yang diterima SCS pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 1.002.544.066 dan Rp 1.352.901.288 yang dicatat sebagai pendapatan lain-lain. NRC Pada tanggal 17 Mei 2010, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. dan PT Tatamulia Nusantara Indah dengan nama "Jaya Konstruksi-Tata-NRC Joint Operation". Kerjasama tersebut didirikan dalam rangka kontrak dengan Ciputra World Development, pemilik proyek, dengan nilai kontrak sejumlah Rp 652.424.000.000. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 30%. Untuk periode dan tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, laba yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 3.002.368.059 dan Rp 732.103.731 yang dicatat sebagai bagian dari pendapatan dari kerja sama operasi.
36. Pelepasan Investasi PPI Berdasarkan Akta Notaris No. 16 dan 17 tanggal 30 September 2010, dari Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan EPI, entitas anak, menjual 100% kepemilikan saham di PPI masing-masing sejumlah 8.212.450 dan 2.085.150 saham dengan harga masing-masing senilai Rp 16.014.277.500 dan Rp 4.066.042.500.
d3/October 26, 2011
53
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
TI Berdasarkan Akta Notaris No. 19 tanggal 30 September 2010, dari Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H, notaris di Jakarta, EPI menjual seluruh kepemilikan saham di TI sebesar 1.875 saham dengan harga jual Rp 250.000.000.
37. Sifat Transaksi dengan Pihak Berelasi Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Perusahaan dan entitas anak juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut : 30 September 2011
31 Desember 2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
Rp
Rp
Rp
Piutang Usaha PT Wahana Sempurna
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/ Pendapatan/Biaya yang Terkait 30 Sep 2011 31 Des 2010 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 % % %
--
--
55.294.328
--
--
0,00
14.280.850.000
14.835.150.000
31.020.000.000
0,52
0,62
1,39
Utang Lain-lain QSL Hotel Pte., Ltd
127.933.500.000
130.695.500.000
--
8,17
9,15
--
Utang Subordinasi QSL Hotel Pte., Ltd
--
--
136.300.000.000
--
--
9,54
Piutang Kepada Pihak Berelasi PT Purosani Sri Persada
Sifat Pihak berelasi PT Purosani Sri Persada, PT Wahana Sempurna dan QSL Hotel Pte., Ltd., merupakan Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan entitas anak.
38. Informasi Segmen Usaha Segmen Usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini perusahaan dan entitas anak dibagi dalam lima divisi operasi – pembangunan kawasan industri, real estate dan sewa gedung, konstruksi bangunan, penyertaan saham pada perusahaan lain, dan hotel beserta usaha sejenis lainnya untuk masa yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 serta 31 Desember 2010, sedangkan untuk masa yang berakhir 30 September 2010 adalah pembangunan kawasan industri, real estate dan sewa gedung, konstruksi bangunan, pembuatan elemen beton peratekan, penyertaan saham pada perusahaan lain, dan hotel beserta usaha sejenis lainnya.
d3/October 26, 2011
54
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha : 30 September 2011 Pembangunan
Real Estate
Kawasan
dan Sewa Gedung
Konstruksi Bangunan
Industri Rp
Rp
Rp
Penyertaan
Hotel dan
Saham pada
Usaha Sejenis
Perusahaan Lain
Lainnya
Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
PENDAPATAN Penjualan Extern Penjualan antar Segmen Jumlah Pendapatan
646.560.804.313
75.344.621.016
1.109.516.282.496
92.325.000
340.141.723.718
-646.560.804.313
1.651.801.050
39.607.480.862
76.996.422.066
1.149.123.763.358
4.075.312.898 4.167.637.898
-340.141.723.718
221.761.951.502
70.538.100.856
111.557.994.787
4.161.637.898
182.063.090.525
-(45.334.594.810)
2.171.655.756.542
(45.334.594.810)
-2.171.655.756.542
(12.291.834.707)
577.790.940.861
HASIL Hasil Segmen
3.002.368.059
Pendapatan dari Kerja Sama Operasi
196.016.667
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
(2.683.497.075)
Kerugian Kurs Mata Uang Asing-Bersih
9.367.920.630
Penghasilan Bunga
(40.099.708.700)
Beban Penjualan
(204.636.357.646)
Beban Umum dan Administrasi
(40.782.518.369)
Beban Bunga
(2.242.513.246)
Lain-lain - Bersih
385.455.152
Bagian Laba Entitas Asosiasi Laba Sebelum Pajak
300.298.106.333
Beban Pajak
(86.216.906.311)
Laba Bersih
214.081.200.022
Pendapatan Komprehensif Lain (5.217.156.734)
Rugi Belum Direalisasi dari Investasi Sementara
208.864.043.288
Jumlah Laba Komprehensif
d3/October 26, 2011
55
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat 183.107.512.230
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
25.756.531.058
Laba Bersih Komprehensif
208.864.043.288
30 September 2011 Pembangunan
Real Estate
Kawasan
dan Sewa Gedung
Konstruksi Bangunan
Industri Rp
Rp
Rp
Penyertaan
Hotel dan
Saham pada
Usaha Sejenis
Perusahaan Lain
Lainnya
Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Perusahaan Investasi Saham
953.774.535.459
609.354.796.530
590.334.932.245
127.243.040.415
587.532.310.027
(121.644.072.424)
2.746.595.542.252
--
70.783.822.857
--
1.135.426.036.239
--
(1.202.793.028.030)
3.416.831.066 2.750.012.373.317
Total Aset yang Dikonsolidasikan LIABILITAS 356.006.804.201
Liabilitas Segmen Perusahaan
468.378.184.858
414.949.167.890
28.247.039.486
435.552.318.022
(111.549.100.359)
1.591.584.414.098
Total Liabilitas 1.591.584.414.098
yang Dikonsolidasikan
49.568.348.505
Pengeluaran Modal Penyusutan dan Amortisasi
1.642.621.784
17.848.424.426
8.677.277.682
207.624.615
23.158.456.122
811.912.966
52.346.317.595
1.245.108.671
825.750.000
1.809.000.000
410.199.010
114.807.895
--
4.404.865.576
Beban Non Kas Selain Penyusutan dan Amortisasi
d3/October 26, 2011
56
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
30 September 2010 Pembangunan
Real Estate
Kawasan
dan Sewa Gedung
Industri Rp
Rp
Konstruksi Bangunan dan pembuatan
Penyertaan
Hotel dan
Saham pada
Usaha Sejenis
elemen beton/pra tekan
Perusahaan Lain
Lainnya
Rp
Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
PENDAPATAN Penjualan Extern Penjualan antar Segmen Jumlah Pendapatan
68.157.693.251
46.998.747.932
761.453.657.574
127.559.274
301.091.955.673
-68.157.693.251
555.615.000 47.554.362.932
-761.453.657.574
-127.559.274
-301.091.955.673
31.190.068.699
15.845.581.911
71.189.184.382
125.059.274
200.070.273.124
-(555.615.000)
1.177.829.613.704
(555.615.000)
-1.177.829.613.704
(302.363.164)
318.117.804.226
HASIL Hasil Segmen
17.564.379.756
Keuntungan Penjualan Investasi
1.872.868.830
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
19.411.649.399
Keuntungan (Kerugian) Kurs Mata Uang Asing-Bersih
3.246.394.857
Penghasilan Bunga
(31.144.133.216)
Beban Penjualan
(187.942.639.259)
Beban Umum dan Administrasi
(32.356.863.113)
Beban Bunga
(3.985.081.871)
Lain-lain - Bersih
870.809.443
Bagian Laba Entitas Asosiasi Laba Sebelum Pajak
105.655.189.052
Beban Pajak
(40.677.976.560)
Laba Bersih
64.977.212.492
Pendapatan Komprehensif Lain Rugi Belum Direalisasi dari Investasi Sementara
(1.517.653.499) 63.459.558.993
Jumlah Laba Komprehensif
d3/October 26, 2011
57
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Jumlah Laba Komprehensif yang Dapat 41.618.937.272
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
21.840.621.721
Laba Bersih Komprehensif
63.459.558.993
31 Desember 2010 Pembangunan
Real Estate
Kawasan
dan Sewa Gedung
Konstruksi Bangunan
Industri Rp
Rp
Rp
Penyertaan
Hotel dan
Saham pada
Usaha Sejenis
Perusahaan Lain
Lainnya
Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Perusahaan Investasi Saham
679.743.270.849
658.433.769.397
512.751.086.628
69.618.085.467
576.537.005.858
(118.114.651.503)
--
17.710.108.127
--
1.016.822.065.684
--
(1.030.859.200.531)
2.378.968.566.696 3.672.973.280 2.382.641.539.976
Total Aset yang Dikonsolidasikan LIABILITAS Liabilitas Segmen Perusahaan
180.166.770.076
496.407.082.164
356.751.615.320
48.001.723.296
463.032.298.108
(115.448.531.584)
1.428.910.957.378
Total Liabilitas 1.428.910.957.378
yang Dikonsolidasikan
121.348.127.061
Pengeluaran Modal Penyusutan dan Amortisasi
1.931.684.532
18.916.591.888
11.303.218.646
123.676.590
29.106.279.105
1.082.550.637
62.464.001.398
1.660.144.894
1.000.974.966
3.415.806.173
745.816.382
2.049.717.059
--
8.872.459.474
Beban Non Kas Selain Penyusutan dan Amortisasi
d3/October 26, 2011
58
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
1 Januari 2010/31 Desember 2009 Pembangunan
Real Estate
Kawasan
dan Sewa Gedung
Konstruksi Bangunan
Industri Rp
Rp
Rp
Penyertaan
Hotel dan
Saham pada
Usaha Sejenis
Perusahaan Lain
Lainnya
Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
INFORMASI LAINNYA ASET Aset Segmen Perusahaan Investasi Saham
607.549.669.223
589.915.595.658
488.771.234.922
90.015.006.150
584.187.611.126
(128.889.786.461)
2.231.549.330.624
--
3.892.177.930
--
--
--
--
3.892.177.930 2.235.441.508.554
Total Aset yang Dikonsolidasikan LIABILITAS Liabilitas Segmen Perusahaan
160.309.125.731
424.657.167.692
359.342.566.504
28.597.027.057
518.920.365.006
(138.126.216.363)
1.353.700.035.625
Total Liabilitas 1.353.700.035.625
yang Dikonsolidasikan
72.270.256.745
Pengeluaran Modal Penyusutan dan Amortisasi
533.066.068
11.087.614.446
12.499.629.831
65.371.713
27.475.785.350
1.082.550.637
52.744.018.045
1.102.804.059
712.177.466
3.509.647.233
652.427.568
1.016.723.642
--
6.993.779.968
Beban Non Kas Selain Penyusutan dan Amortisasi
d3/October 26, 2011
59
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) Segmen geografis Seluruh unit usaha Perusahaan dan entitas anak berlokasi di Jakarta, kecuali Vila Banyan Tree milik SAM dan Melia Bali Hotel milik SAI yang terletak di Bali, dimana sampai dengan 30 September 2011, masing-masing mencatat pendapatan sebesar Rp 73.447.319.611 dan Rp 153.165.597.572. 39. Ikatan a. PT Suryacipta Swadaya, mengadakan perjanjian dengan PT Nusa Raya Cipta, serta beberapa perusahaan lainnya untuk pembangunan prasarana fasilitas umum dan fasilitas sosial masing-masing di Kawasan Industri Suryacipta dengan sisa nilai kontrak per 30 September 2011 sebesar Rp 163.645.407.900. b. Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara PT Sitiagung Makmur (SAM), dengan pihak pembeli vila Banyan Tree Ungasan, Bali, SAM sepakat untuk menjual vila kepada pembeli dengan ketentuan bahwa pembeli akan menyerahkan sebagian hak pengelolaan vila untuk disewakan kepada pihak lain. Atas penyerahan sebagian hak ini, pembeli akan menerima pendapatan sewa sebesar 40% atas penghasilan kamar vila (tidak termasuk, tetapi tidak terbatas pada biaya servis, makanan & minuman, tagihan lainnya, komisi dan pajak yang berlaku) berdasarkan nilai proporsional setiap unit vila. Perjanjian ini juga memberikan hak kepada pembeli untuk menerima jaminan pengembalian (guaranteed return) investasi minimum sebesar 8% per tahun dengan memperhitungkan pendapatan sewa berdasarkan nilai proporsional setiap unit vila yang diperoleh dari PT Ungasan Semesta Resort (sebagai pengelola vila Banyan Tree Ungasan). Jaminan pengembalian ini berlaku selama 2-4 tahun pertama sejak vila beroperasi. SAM mengakui dan mencatat liabilitas diestimasi sebesar USD 157.907,88 (ekuivalen dengan Rp 1.393.221.225) pada 30 September 2011 dan USD 604,484 (ekuivalen dengan Rp 5.434.911.598) pada 31 Desember 2010 serta USD 417,714 (ekuivalen Rp 3.926.510.002) pada 31 Desember 2009 atas jaminan pengembalian ini. c. Pada tanggal 1 Januari 1991, SAI mengadakan perjanjian bantuan teknis dengan Sol Maninvest B.V., (SMBV) Belanda (“Konsultan”), dimana konsultan bertindak sebagai konsultan teknis dan menyediakan jasa konsultasi profesional, bantuan teknis, perekrutan karyawan, pelatihan dan jasa lainnya kepada Melia Bali. Sebagai kompensasi, Konsultan akan menerima pembayaran atas jasa bantuan teknis yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari laba kotor operasional Melia Bali sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Sehubungan dengan perjanjian di atas, pada tanggal 1 January 2008, SAI, Konsultan, dan PT Sol Melia Indonesia (SMI) mengadakan perjanjian dimana Konsultan akan memindahkan seluruh hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian jasa teknis di atas kepada SMI, perusahaan afiliasinya, efektif sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 10 April 1995, SAI mengadakan perjanjian dengan Melsol Management B.V., (MMBV) Belanda (“Operator”), dimana MMBV bertindak sebagai penyedia jasa operasional, keuangan, kepegawaian, komersial, pembelian dan pengendali mutu pelayanan kepada Melia Jakarta. Sebagai kompensasi, Operator akan menerima pembayaran atas jasa manajemen yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari laba kotor operasional Melia Jakarta sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Sehubungan dengan perjanjian di atas, pada tanggal 1 January 2008, SAI, Operator, dan SMI mengadakan perjanjian dimana Operator akan memindahkan seluruh hak dan kewajibannya sehubungan dengan perjanjian manajemen di atas kepada SMI, perusahaan afiliasinya, efektif sejak tanggal 1 Januari 2008. d3/October 26, 2011
60
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
SAI mengadakan perjanjian mengenai lisensi, pemasaran dan promosi tanggal 1 Januari 1991 dan tanggal 10 April 1995 untuk Melia Jakarta, dengan Markserv B.V., Belanda (“Licensor”) dimana berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Markserv B.V. memberikan kepada SAI lisensi untuk menggunakan nama “Melia Bali” dan “Melia Jakarta” untuk hotel milik SAI dan hak kekayaan intelektual lainnya. Berdasarkan perjanjian pemasaran dan promosi, Licensor menyetujui untuk menyediakan jasa reservasi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat, baik melalui organisasi maupun pihak hubungan istimewa organisasi yang berada di luar Indonesia, kepada hotel. Sebagai kompensasi, Markserv B.V. akan menerima pembayaran atas biaya lisensi, pemasaran dan promosi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan hotel dan laba kotor operasional sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Perjanjian mengenai jasa teknis, pemasaran dan promosi untuk Melia Bali berlaku efektif untuk periode satu tahun dari tanggal penandatanganan perjanjian, yang secara otomatis akan diperpanjang untuk satu tahun kemudian, kecuali apabila terdapat surat pemberitahuan penghentian secara tertulis. Perjanjian mengenai lisensi akan berlanjut selama Melia Bali menerima jasa dari Markserv B.V. Berdasarkan Perjanjian Tambahan tanggal 25 Januari 1999, perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai tanggal 31 Desember 2008, dimana Perusahaan mempunyai hak untuk menghentikannya tanpa adanya biaya penalti terhadap perjanjian tersebut. Perjanjian ini secara otomatis akan diperpanjang untuk masa satu tahun, kecuali apabila terdapat surat pemberitahuan penghentian secara tertulis dari masing-masing pihak. Perjanjian mengenai jasa manajemen, lisensi, pemasaran dan promosi untuk Melia Jakarta berlaku secara efektif sampai 31 Desember 2008, yang secara otomatis akan diperpanjang untuk lima tahun kemudian, kecuali apabila terdapat surat pemberitahuan penghentian secara tertulis dari masing-masing pihak. d. Pada tanggal 29 April 2009, SAM mengadakan Perjanjian untuk menyerahkan vila SAM kepada USR. Berdasarkan perjanjian, SAM akan menyewakan vila kepada USR untuk dioperasikan sebagai resor bintang 5 (lima) dan SAM akan menerima pendapatan sewa sebesar 40% atas penghasilan kamar vila (tidak termasuk, tetapi tidak terbatas pada biaya servis, makanan & minuman, tagihan lainnya, komisi dan pajak yang berlaku) berdasarkan nilai proporsional setiap unit vila. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu yang tercantum dalam Sertifikat HGB vila yang berakhir pada tahun 2024 beserta setiap perpanjangan periode HGB tersebut. e. Pada tanggal 29 April 2009, SAM mengadakan Perjanjian penyerahan fasilitas umum kepada USR. SAM akan menerima pendapatan sewa atas fasilitas umum yang diserahkan tersebut sesuai yang tercantum dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu yang tercantum dalam Sertifikat HGB vila yang berakhir pada tahun 2024 beserta setiap perpanjangan periode HGB tersebut. f.
Pada tahun 2009, USR mengadakan perjanjian berikut ini: -
Perjanjian manajemen (Management Agreement) dengan PT Management Banyan Tree Resorts & Spas, Bintan (PTM), dimana PTM setuju untuk menyediakan jasa operasional, kepegawaian, komersial, pembelian dan pengendalian mutu pelayanan kepada hotel. Sebagai kompensasi, PTM akan menerima jasa manajemen yang dihitung berdasarkan persentase dari laba kotor operasional hotel sebagaimana tercantum di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini juga meliputi perjanjian sewa menyewa sebagian ruangan di dalam hotel yang mana akan dikelola dengan menggunakan merek dagang ”Banyan Tree Gallery” dan ”Banyan Tree Spa” dimana PTM setuju untuk membayar beban sewa yang dihitung berdasarkan persentase dari penghasilan kotor kedua jenis usaha tersebut sebagaimana tercantum dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku efektif sampai dengan
d3/October 26, 2011
61
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) tanggal 31 Desember tahun kesepuluh sejak tanggal pembukaan hotel, dimana secara otomatis akan diperpanjang untuk periode sepuluh tahun berikutnya dengan persetujuan kedua belah pihak. -
-
Perjanjian Royalti (Royalty Agreement) dengan Banyan Tree Hotels & Resorts Pte. Ltd., Singapura (Licensor), dimana Licensor setuju memberikan hak penggunaan nama “Banyan Tree” untuk hotel yang dikelola USR dan hak kekayaan intelektual lainnya. Sebagai kompensasi, Licensor akan menerima pembayaran royalty fee yang dihitung berdasarkan persentase dari pendapatan hotel sebagaimana tercantum di dalam perjanjian tersebut. Perjanjian Servis (“Service Agreement’) dengan Banyan Tree Hotels & Resorts Pte. Ltd., Singapura (“BTHR”), dimana BTHR setuju untuk menyediakan jasa reservasi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat (public relation) ke hotel, baik melalui organisasinya maupun pihak berelasi yang berada di luar Indonesia. Sebagai kompensasi, BTHR akan menerima pembayaran jasa pemasaran dan promosi yang dihitung berdasarkan persentase dari pendapatan hotel sebagaimana tercantum di dalam perjanjian tersebut.
Perjanjian Royalti dan Perjanjian Servis berlaku efektif mengikuti jangka waktu berlakunya Perjanjian Manajemen. g. Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan dan entitas anak mempunyai fasilitas-fasilitas kredit yang masih belum digunakan, antara lain: Fasilitas Maksimal
Fasilitas yang Telah Digunakan
Fasilitas yang Belum Digunakan
Tanggal Jatuh Tempo
PT Bank Danamon Indonesia Tbk IDR
2.200.000.000
--
2.200.000.000
13 September 2012
- Cerukan
IDR
100.000.000
--
100.000.000
30 Maret 2012
- Bank Garansi
IDR
200.000.000.000
--
200.000.000.000
30 Maret 2012
- Demand Loan
IDR
50.000.000.000
35.000.000.000
15.000.000.000
30 Maret 2012
- Cerukan PT Bank OCBC NISP Tbk
40. Liabilitas Kontinjensi a. TCP merupakan terbanding dalam perkara mengenai gugatan tanah seluas sekitar 6.535 m2 yang terletak di Tanjung Mas Raya, Jakarta Selatan, dimana Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam keputusannya No. 944/Pdt.G/2005/PN.Jak.Sel tertanggal 15 Agustus 2006, telah memenangkan TCP atas gugatan tersebut. Atas banding yang diajukan penggugat, TCP telah mengajukan Kontra Memori Banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 28 Pebruari 2007. Berdasarkan Salinan Resmi Putusan Perkara Perdata No. 211/Pdt/2007/PT. DKI tanggal 22 Januari 2008, Pengadilan Tinggi telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya yang memenangkan TCP. d3/October 26, 2011
62
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Atas putusan tersebut pada tanggal 9 September 2008, penggugat mengajukan gugatan baru yang terdaftar dengan No. 1108/Pdt.G/2008/PN.Jktsel. Atas putusan No. No. 1108/Pdt.G/2008/PN.Jktsel tersebut, penggugat mengajukan banding dan telah mendaftarkannya pada 4 Mei 2009. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.104/Pdt/2010/PT.DKI tanggal 17 Januari 2011, Pengadilan Tinggi telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya yang memenangkan TCP. Sampai dengan tanggal penerbitan Laporan keuangan konsolidasian belum ada upaya hukum dari penggugat. b. TCP juga merupakan Turut Tergugat dalam perkara mengenai gugatan tanah seluas sekitar 13.576,23 m2 yang terletak di Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam keputusannya No. 1091/Pdt.G/2006/PN. Jaksel tanggal 19 Juni 2007 telah memenangkan TCP atas gugatan tersebut. Penggugat telah mengajukan upaya hukum banding atas keputusan Pengadilan Negeri tersebut. Berdasarkan Salinan Resmi Putusan Perkara Perdata No. 275/Pdt/2008/PT.DKI tanggal 5 Pebruari 2009, Pengadilan Tinggi telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya yang memenangkan TCP. Atas putusan No. 275/Pdt/2008/PT.DKI tersebut, penggugat mengajukan kasasi pada tanggal 3 April 2009. Berdasarkan Surat Pemberitahuan isi Putusan Pengadilan Perkara No. 1963K/Pdt/2009/PT. DKI tanggal 27 Oktober 2010, Mahkamah Agung telah menguatkan putusan Pengadilan Negeri sebelumnya yang memenangkan TCP. Sampai dengan tanggal penerbitan Laporan keuangan konsolidasian belum ada upaya hukum dari penggugat. c. PT Suryalaya Anindita International (SAI) merupakan tergugat I dalam perkara perdata melawan FS. Holding Inc. sehubungan dengan adanya pinjaman yang diberikan kepada SAI oleh QSL Hotel Pte. Ltd., (Singapura), selaku tergugat III kepada SAI. Pada tanggal 25 Nopember 2002 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menetapkan sita jaminan terhadap sebidang tanah berikut bangunan gedung hotel bertingkat yang berdiri diatasnya, milik SAI. Pada tanggal 29 Juli 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mencabut kembali sita jaminan tersebut. Dan pada tanggal 12 September 2003, penggugat telah mengajukan banding atas Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut. Pengadilan Tinggi telah mengeluarkan keputusan terhadap banding penggugat yaitu: −
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
−
Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap barang-barang sebagaimana tercantum dalam berita acara sita jaminan tanggal 28 Nopember 2002 No. 620/Pdt.G/ 2002/PN.Jak.Sel berdasarkan penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 25 Nopember 2002 No. 620/Pdt.G/2002/PN. Jak.Sel;
−
Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat;
d3/October 26, 2011
63
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
−
Menghukum Tergugat I untuk membayar utangnya kepada Tergugat III sebesar USD 14,500,000 ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak dari tanggal gugatan diajukan tanggal 11 Nopember 2002 sampai dibayar lunas utang tersebut;
−
Menghukum seluruh Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat uang sebesar USD 10,000,000.
Terhadap Putusan Pengadilan Tinggi tersebut SAI melakukan upaya kasasi yang terdaftar di Mahkamah Agung di bawah perkara No. 1017 K/PDT/2005. Pada tingkat kasasi, SAI telah memenangkan perkara tersebut berdasarkan Keputusan Mahkamah Agung R.I. No. 1017 K/PDT/2005 tanggal 26 Juni 2006. Hasil keputusan tersebut diterima SAI pada tanggal 12 Maret 2007. Atas keputusan tersebut penggugat mengajukan Peninjauan Kembali (PK) tanggal 10 Mei 2007, yang terdaftar dengan No. 458 PK/PDT/2007. SAI menanggapi dengan kontra memori peninjauan kembali pada tanggal 8 Juni 2007. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Isi Putusan Peninjauan Kembali No. 458PK/Pdt/2007 tanggal 17 Pebruari 2011, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah menguatkan Putusan Mahkamah Agung RI No. 1017K/PDT/2005. d. Perusahaan dan entitas anak (EPI) menjadi penjamin atas utang bank PT Alpha Sarana dengan jumlah sebesar Rp 26.819.616.836. Sampai dengan tanggal penerbitan Laporan keuangan konsolidasian belum terdapat klaim atas penerbitan jaminan tersebut. 41. Instrumen Keuangan, Manajemen Risiko Keuangan dan Risiko Modal Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan dan Manajemen Permodalan Perusahaan dan entitas anak memiliki eksposur terhadap berbagai risiko keuangan yang berasal dari kegiatan operasi dan penggunaan instrumen keuangan. Risiko keuangan yang dimaksud adalah: risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga atas arus kas, risiko kredit dan risiko likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko keuangan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Direksi. Kebijakan manajemen risiko keuangan bertujuan untuk meminimalisasi potensi efek negatif risiko keuangan terhadap kinerja Perusahaan dan entitas anak. Tujuan manajemen permodalan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk menjaga ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai untuk operasi, pengembangan bisnis dan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang serta untuk menjaga kepercayaan investor, kreditur dan pasar terhadap Perusahaan dan entitas anak. Hal ini dilakukan Perusahaan dan entitas anak melalul pengelolaan dan penyesuaian struktur permodalan sesual dengan kondisi perekonomian. i. Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi dan saldo yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penjualan, pembelian, kas dan setara kas serta pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing. d3/October 26, 2011
64
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit) Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mengusahakan "natural hedging", apabila memungkinkan, dengan cara antara lain melakukan pinjaman mata uang asing apabila pendapatannya juga dalam mata uang asing. Selain itu, Perusahaan dan entitas anak juga melakukan pengamatan terhadap fluktuasi mata uang asing sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing, seperti penggunaan transaksi lindung nilai. Jumlah mata uang asing bersih Perusahaan dan entitas anak pada tanggal laporan posisi keuangan diungkapkan dalam Catatan 42. ii. Manajemen risiko tingkat bunga Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap risiko tingkat bunga karena pendanaan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki tingkat bunga baik tetap maupun mengambang. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan pengamatan terhadap pergerakan suku bunga sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko tingkat bunga termasuk antara lain: melakukan perubahan komposisi antara pinjaman suku bunga tetap dan mengambang. iii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak. Risiko timbul terutama dari rekening bank, deposito bank dan piutang usaha. Untuk rekening bank dan deposito berjangka, Perusahaan dan entitas anak menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha terutama berasal dari entitas anak yang bergerak di jasa konstruksi. Untuk meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha, Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan, antara lain: • Melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki reputasi dan kemampuan bayar. • Mensyaratkan uang muka proyek dan uang jaminan dari pelanggan. • Melakukan pengawasan secara terus menerus untuk mengurangi eksposur risiko kredit. Nilai tercatat aset keuangan pada Laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit pada tanggal laporan posisi keuangan. iv. Manajemen risiko likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas yang pruden dan aktif dengan: • Memelihara kecukupan dana untuk membiayai liabilitas yang jatuh tempo, kebutuhan modal kerja, kebutuhan pembiayaan modal. • Memonitor forecast dan aktual arus kas secara terus menerus atas kebutuhan likuiditas • Mencocokkan profit jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan • Menjaga rasio likuiditas. • Melakukan perencanaan pembiayaan Nilai Wajar Instrumen Keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam Laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya baik karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk hal berikut:
d3/October 26, 2011
65
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
Nilai Tercatat 30 September 2011 31 Desember 2010 Rp Rp Liabilitas Keuangan Wesel Bayar Utang Pihak Ketiga Jangka Panjang
Nilai Wajar 30 September 2011 31 Desember 2010 Rp Rp
--
28.950.570.450
--
27.395.250.719
21.881.040.000
49.844.293.932
21.048.782.212
47.465.869.469
Nilai wajar utang pihak ketiga jangka panjang diukur dengan menggunakan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar. 42. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, Perusahaan dan entitas anak mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagal berikut: 30 September 2011 Mata Uang Asing Ekuivalen Rp Aset Kas dan Setara Kas
Investasi Sementara Piutang Usaha Piutang Lain-ain
USD SGD EUR HKD SGD USD USD SGD
41.090.243,27 1.409,13 3.500,00 3.740,02 202.373,58 6.889.387,88 1.653.189,72 10.300,00
Jumlah Liabilitas Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga
Utang Lain-lain
Biaya yang Masih Harus Dibayar Jaminan dari Pelanggan Utang Bank Jangka Panjang Wesel Bayar Liabilitas Diestimasi Utang Pihak Ketiga Hutang subordinasi
362.539.216.341 9.576.951 41.846.210 4.233.306 1.375.401.680 60.785.069.237 14.586.092.900 70.002.354
31 Desember 2010 Mata Uang Asing Ekuivalen Rp
13.063.378,00 1.178,00 3.500,00 -944.410,00 3.016.800,00 1.732.402,00 --
439.411.438.978
USD EUR SGD USD SGD EUR USD JPY USD USD USD USD USD
376.557,67 1.320,00 68.570,86 20.361.991,82 222.576,76 13.311,86 162.975,07 -15.156,96 13.486.000,00 -157.907,88 3.775.507,50 --
3.322.368.342 15.781.999 466.031.545 179.653.853.852 1.512.708.450 159.157.436 1.437.929.041 -133.729.858 118.986.978.000 -1.393.221.225 33.311.302.673 --
117.452.820.932 8.220.791 41.845.265 -6.592.558.414 27.126.037.102 15.576.026.382 --
1 Januari 2010/31 Desember 2009 Mata Uang Asing Ekuivalen Rp
15.160.391,00 1.117,00 3.000,00 -107.351,00 401.309,00 3.336.158,00 --
166.797.508.886
345.716,00 6.815,00 76.693,00 14.746.410,00 207.573,00 -269.458,00 -14.957,00 18.055.750,00 3.219.950,00 604.484,00 7.349.306,00 --
3.108.344.782 81.480.479 535.393.833 132.584.969.703 1.448.986.160 -2.422.698.428 -134.478.027 162.339.248.250 28.950.570.450 5.434.911.598 66.077.611.865 --
142.507.677.918 7.482.775 40.529.190 -7.230.052.753 3.772.304.412 31.359.880.555 -184.917.927.603
665.729,00 21.879,00 76.693,00 3.355.670,00 -685.095,00 6.477,00 54.471 10.268,00 22.436.000,00 2.819.000,00 417.714,00 7.169.840,00 14.500.000,00
6.257.856.274 513.731.258 295.582.687 31.543.297.342 -9.255.633.450 60.883.800 5.539.932 90.519.200 210.898.400.000 26.498.600.000 3.926.510.002 67.396.497.692 136.300.000.000
Jumlah
340.393.062.421
403.118.693.575
493.043.051.637
Jumlah Liabilitas Bersih
99.018.376.558
(236.321.184.689)
(308.125.124.034)
Kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
d3/October 26, 2011
66
DRAFT For Discussion Purpose Only
PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk Dan ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 30 September 2011 (tidak diaudit), 31 Desember 2010 (diaudit) dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (diaudit) dan Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (tidak diaudit)
30 September 2011 Rp Mata Uang 1 USD 1 EUR 1 SGD 1 HKD 1 JPY
8.823,00 11.956,06 6.796,35 1.131,90 --
31 Desember 2010 Rp
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Rp
8.991,00 11.955,79 6.980,61 ---
9.400,00 13.509,69 6.698,52 -101,71
43. Standar Akuntansi Prospektif Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada laporan keuangan Perseroan dan anak perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut : a PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, b PSAK 18 (revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, c PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan kerja, d PSAK 34 (revisi 2010) - Akuntansi Kontrak Konstruksi, e PSAK 45 (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba f PSAK 46 (revisi 2010) - Akuntansi Pajak Penghasilan, g PSAK 50 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Penyajian, h PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham, i PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan, j PSAK 61 - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, k PSAK 62 - Kontrak Asuransi l PSAK 63 - (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, m PSAK 64 - Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral n ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, o ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, p ISAK 16 - Perjanjian Konsensi Jasa, q ISAK 18 - Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, r ISAK 19- Penerapan Pendekatan Penyajian dalam PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi s ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
**********
ahman
d3/October 26, 2011
67
DRAFT For Discussion Purpose Only