P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 1999 DAN 1998 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI 1. Posisi Keuangan
47
2. Neraca Tersendiri Induk Perusahaan
49
3. Laba Rugi Tersendiri Induk Perusahaan
51
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
9
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Catatan
2000 Rp
1999 Rp
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi sementara Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 36.909.831.174 pada tahun 2000 dan Rp 37.631.680.102 pada tahun 1999 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang prestasi Piutang lain-lain Uang muka pembelian Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
2d,3 2e,4,18
52,512,493,569 59,765,234,380
27,011,358,521 44,623,628,620
2f,5,18,23 5,45 6
25,066,489,625 221,154,738 24,677,928,910 4,047,567,442 716,919,074 3,363,186,136 2,980,990,204
20,827,236,531 182,113,960 42,900,926,407 4,059,307,216 505,109,720 4,120,720,066 3,994,069,702
173,351,964,078
148,224,470,743
8,45 9,47 2p,40 2e,10,39 2g,11,18,23
206,596,988 11,303,361,532 7,243,574,212 20,108,939,432 875,766,960,786
661,195,413 11,586,056,330 4,978,094,755 65,916,232,649 730,331,168,207
2i,12,14,23
135,252,818,749
143,424,289,797
2j,2k 13,18,23 2b,15
172,316,053,096 45,684,725,273
180,170,952,911 51,514,518,348
28,039,455,064 2,433,066,438 1,151,882,841 28,071,225,920 22,238,846,547 2,533,152,105 2,627,501,225 247,207,125
28,039,455,064 1,407,031,729 1,062,215,271 27,582,225,920 25,221,960,229 2,261,476,058 2,273,057,711 353,845,427
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1,355,225,367,333
1,276,783,775,819
JUMLAH AKTIVA
1,528,577,331,411
1,425,008,246,562
7 2h
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang kerjasama Aktiva pajak tangguhan Investasi dalam bentuk saham Aktiva real estat Gedung dan peralatan untuk disewakan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 28.391.538.806 pada tahun 2000 dan Rp 20.195.172.758 pada tahun 1999 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 71.367.541.918 pada tahun 2000 dan Rp 65.224.015.799 pada tahun 1999 Goodwill - bersih Gedung dan peralatan untuk disewakan yang terbakar Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Uang muka pembelian aktiva tetap Uang muka investasi saham Beban tangguhan Piutang direksi dan karyawan Taksiran tagihan pajak penghasilan Uang jaminan
14 2j,16 17 2l 8,45
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Lanjutan) Catatan
2000 Rp
1999 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank dan cerukan Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Uang muka dari pelanggan Kelebihan tagihan prestasi Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang sewa guna usaha Taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan Klaim asuransi diterima dimuka Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang bank - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang sewa guna usaha - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang subordinasi Uang muka proyek Jaminan dari pelanggan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA KEUNTUNGAN TRANSAKSI PENJUALAN DAN PENYEWAAN KEMBALI YANG DITANGGUHKAN - BERSIH HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 1.600.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 739.611.500 saham Agio saham Laba (rugi) belum direalisasi dari kepemilikan surat berharga Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
2n,18 20 2o 6 2p,21 22
278,297,651,492 77,625,219,634 3,216,417,301 643,083,233 7,954,865,023 13,028,782,928 181,740,464,188
222,983,620,185 72,466,570,215 1,955,227,570 4,857,614,529 1,262,191,530 16,772,807,121 121,541,786,778
2n,23 2k,19
15,209,875,005 291,890,550
7,348,467,496 -
24,47 25
112,177,923,890 20,380,723,554 710,566,896,798
114,945,722,999 31,301,213,545 595,435,221,968
8,45
856,242,823
1,924,159,164
2n,23
286,622,242,083
228,963,859,666
2k,19 26 27 28
132,183,335 95,950,000,000 20,375,162,242 8,508,001,623 412,443,832,106
71,000,000,000 3,373,286,530 7,504,120,039 312,765,425,399
2o
18,480,692,970
10,136,490,286
2k,19
-
136,813,353
29
9,818,198,836
12,122,586,849
30 31
369,805,750,000 83,532,207,518
369,805,750,000 83,532,207,518
2e,4
(1,091,382,802)
2e,32
3,963,358,970
42
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5,600,000,000 (84,542,222,985) 377,267,710,701 1,528,577,331,411
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-4-
784,483,015 2,000,000,000 38,289,268,174 494,411,708,707 1,425,008,246,562
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 Catatan
PENDAPATAN USAHA BEBAN LANGSUNG
2000 Rp
2o,33 2o,34
1999 Rp
285,648,524,209 222,630,806,888
205,280,239,028 145,820,368,886
63,017,717,321
59,459,870,142
3,277,592,902 47,067,340,854
2,049,626,212 43,410,425,704
Jumlah Beban Usaha
50,344,933,756
45,460,051,916
LABA USAHA
12,672,783,565
13,999,818,226
5,451,634,735 283,184,864 (55,229,282,568) (45,566,071,694) (30,622,794,217) (4,995,381,170) 1,357,888,286
4,113,256,492 108,675,753 (3,960,391,407) 15,405,386,706 (31,494,341,723) (5,746,681,557) 48,660,784,752 4,000,000,000 620,445,176 165,000,000 1,554,830,758
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(129,320,821,764)
33,426,964,950
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
(116,648,038,199)
47,426,783,176
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aktiva tetap Kerugian kurs mata uang asing Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Beban bunga Amortisasi goodwill Keuntungan penjualan saham Pendapatan klaim asuransi Pendapatan proyek kerjasama Penghasilan jasa manajemen Lain-lain
BEBAN PAJAK
2o,35 2o,36
37 2j,13 2c 2e,10 38 2b,15 39 25
2p,40
(4,795,190,916)
LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL POS LUAR BIASA
(121,443,229,115) 41
4,205,119,815
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(117,238,109,300)
29
(1,993,381,859)
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Laba usaha Laba (rugi) bersih
(119,231,491,159)
2q 2q
17.13 (161.21)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-5-
(8,545,068,861) 38,881,714,315 -
38,881,714,315
(2,460,687,055) 36,421,027,260
18.93 49.24
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
2000 Rp
1999 (Disajikan kembali Catatan 2a) Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari operasi lain-lain
295,673,131,110 (227,534,017,509) (25,062,430,211) (3,470,128,616) 369,586,477
223,355,072,024 (245,919,158,625) (25,319,060,901) (8,959,697,801) 1,333,993,938
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
39,976,141,251
(55,508,851,365)
(15,141,605,760) 5,451,634,735 (12,631,971,001) (24,895,000) 12,524,584,446 241,221,523 (489,000,000) (89,667,570) 454,598,425 -
604,379,530 4,113,256,492 (4,011,476,186) (38,403,350) 1,136,089,066 61,765,098,000 128,100,000 (842,935,730) (380,986,413) (51,618,577)
(1,026,034,709) (271,676,047) (354,443,514) 106,638,302 -
1,137,813,783 6,018,750,000 1,176,078,428 (41,944,929) 168,579,586
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) investasi sementara Penerimaan bunga Perolehan aktiva tetap Perolehan gedung dan peralatan untuk disewakan Hasil penjualan aktiva tetap Hasil penjualan investasi saham Penerimaan dividen kas Uang muka investasi saham Penambahan uang muka pembelian aktiva tetap Kenaikan piutang afiliasi Gedung dan peralatan untuk disewakan yang terbakar Penurunan (penambahan) aktiva tetap tidak digunakan dalam usaha Dana yang dibatasi penggunaannya Penurunan (penambahan) piutang karyawan Taksiran tagihan pajak penghasilan Penurunan (penambahan) uang jaminan Penurunan aktiva lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
(11,250,616,170)
-7-
70,880,779,700
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 (Lanjutan)
2000 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penambahan hutang bank jangka pendek Penambahan hutang bank jangka panjang Pembayaran hutang bank jangka pendek Pembayaran hutang bank jangka panjang Pembayaran hutang sewa guna usaha Taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan Peningkatan penghasilan ditangguhkan Penurunan (peningkatan) uang muka proyek Penurunan (peningkatan) jaminan dari pelanggan Peningkatan (penurunan) klaim asuransi diterima di muka
1999 (Disajikan kembali Catatan 2a) Rp
(1,067,916,341) 1,165,846,028 (7,986,126,519) (7,997,864,081) (2,767,799,109) 8,344,202,684 17,001,875,712 1,003,881,584 (10,920,489,991)
600,064,717 2,523,625,419 (74,770,537,389) (576,456,678) 17,314,502,580 958,300,700 (424,164,524) (390,278,841) 31,606,890,609
Kas Bersih (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
(3,224,390,033)
(23,158,053,407)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
25,501,135,048
(7,786,125,072)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
27,011,358,521
34,797,483,593
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
52,512,493,569
27,011,358,521
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha Reklasifikasi hutang bank jangka pendek ke hutang bank jangka panjang Reklasifikasi dari aktiva real estat ke aktiva tetap Reklasifikasi dari aktiva real estat ke beban ditangguhkan Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva tetap ke aktiva tetap
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-8-
424,073,885
-
-
75,235,234,247 64,233,132,465 21,420,937,000
-
212,151,220
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2000 DAN 1999
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Rp
Agio Saham Rp
369,805,750,000
83,532,207,518
-
-
-
-
369,805,750,000
83,532,207,518
Saldo per 1 Januari 1999 Laba belum direalisasi dari kepemilikan efek
2e,4
Laba bersih Saldo per 31 Desember 1999
Laba (Rugi) Belum Selisih Transaksi Direalisasi Dari Perubahan Ekuitas Kepemilikan Efek Anak Perusahaan Rp Rp 784,483,015 784,483,015
Saldo Laba (Defisit) Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp Rp 1,868,240,914
Jumlah Ekuitas Rp
-
2,000,000,000
-
-
-
-
36,421,027,260
36,421,027,260
-
2,000,000,000
38,289,268,174
494,411,708,707
-
-
(1,875,865,817)
-
3,963,358,970
-
457,206,198,432 784,483,015
Rugi belum direalisasi dari kepemilikan efek
2e,4
-
-
(1,875,865,817)
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
2e,32
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,600,000,000
(3,600,000,000)
-
369,805,750,000
83,532,207,518
(1,091,382,802)
5,600,000,000
(84,542,222,985)
377,267,710,701
Rugi bersih Cadangan umum
42
Saldo per 31 Desember 2000
3,963,358,970
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-6-
3,963,358,970
(119,231,491,159)
(119,231,491,159)
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum P.T. Surya Semesta Internusa Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 37 tanggal 15 Juni 1971 dari Ny. Umi Sutamto, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama P.T. Multi Investments Ltd. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/150/16 tanggal 8 September 1971 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 1971, Tambahan No. 458. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 16 tanggal 14 Juli 2000 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Peraturan No. IX.D.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus 1998 tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perusahaan juga menyetujui untuk mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan (portepel) maksimum sejumlah 5% dari modal ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran dasar yang terakhir ini belum memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri, perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa, termasuk mendirikan perusahaan dibidang perindustrian bahan bangunan, real estat, kawasan industri, pengelolaan gedung dan lain-lain. Pada saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan pada anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan/ pengelolaan kawasan industri, real estat, jasa konstruksi, pembuatan elemen beton pra-tekan, perhotelan dan lain-lain. Perusahaan beralamat di Jl. HR Rasuna Said Kav. X-0, Kuningan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1971. Berdasarkan akta No. 32 tanggal 19 Mei 2000 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: Benyamin Arman Suriadjaya : Theodore Permadi Rachmat Royanto Rizal : Kiki Sutantyo Hamadi Widjaja : Marseno Wirjosaputro : Johannes Suriadjaja : Matius Sutrisno Djojopurnomo Basroni Rizal Eddy Purwana Wikanta
Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.580 karyawan untuk tahun 2000 dan 1.625 karyawan untuk tahun 1999. Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah kompensasi tersebut adalah sebesar Rp 577.140.000 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999.
b.
Anak Perusahaan
-9 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut :
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan 2000 1999
Tahun Mulai Beroperasi Komersial
Jumlah Aktiva 31 Desember 2000 Rp '000
- PT Suryacipta Swadaya
Jakarta
Pembangunan kawasan industri
100
100
1995
865.282.628
- PT TCP Internusa
Jakarta
Real estat dan penyewaan gedung perkantoran
100
100
1973
348.429.018
- PT Multi Plaza Properties
Jakarta
Penyewaan gedung pertokoan dan perkantoran
-
100
1977
- PT Enercon Paradhya International
Jakarta
Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain
100
100
1968
83.340.676
- PT Sitiagung Makmur
Jakarta
Hotel dan usaha sejenis lainnya (dalam tahap pengembangan)
99,99
99,99
belum beroperasi
68.223.208
- PT Pacific Prestress Indonesia
Jakarta
Pembuatan elemen-elemen beton pra-tekan
75
97,92
1974
56.189.742
- PT E.E. Black Construction Indonesia
Jakarta
Bidang konstruksi bangunan
95
95
1974
379.575
- PT Nusa Raya Cipta
Jakarta
Bidang konstruksi bangunan
83,33
83,33
1975
124.980.702
- PT Kreativa Cipta Artistika
Jakarta
Jasa konsultasi, perencanaan, perekayasaan, penyeliaan, survey, studi kelayakan dan manajemen konstruksi
77
77
1986
19.388
- PT Karsa Sedaya Sejahtera
Jakarta
Perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa (dalam tahap pengembangan)
100
100
belum beroperasi
260.332
100
-
2000
4.311.197
75
-
belum beroperasi
5.848.885
- E-SSIA.Com Inc.
- PT E-Glodokplaza Dotkom
Cayman Island Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain Jakarta
Jasa internet dan penyediaan infrastrukturnya
-
PT Multiplaza Properties, anak perusahaan telah bergabung dengan PT TCP Internusa, anak perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 51). c.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 5 Maret 1997, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-306/PM/1997 untuk melaksanakan penawaran umum sebanyak 135.000.000 saham kepada masyarakat, dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 975 per saham. Pada tanggal 25 Maret 1997 seluruh saham Perusahaan sebanyak 739.611.500 saham telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
- 10 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Mulai tahun 2000, laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas konsolidasi tahun 1999, yang sebelumnya disusun dengan menggunakan metode tidak langsung, disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2000. b.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 10 - 20 tahun karena aktiva anak perusahaan dapat memberikan manfaat kepada Perusahaan selama masa tersebut. Selisih lebih antara nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan atas biaya perolehan dan bagian perusahaan diakui sebagai goodwill negatif dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.
c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e.
Investasi Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal. Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
- 11 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan menggunakan metode garis lurus Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Investasi lainnya Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. f.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
g.
Aktiva Real Estat Persediaan tanah, rumah tinggal, rumah tinggal dalam penyelesaian dan infrastruktur dinilai berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan rumah tinggal dan rumah tinggal dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan, diluar biaya perolehan tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian tanah mentah, pematangan dan pengembangan tanah, perijinan dan jasa konsultasi, kapitalisasi biaya pinjaman dan taksiran kewajiban pengembangan tanah dan lingkungan kepada pembeli. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian dan pematangan tanah yang bersangkutan. Persediaan proyek dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
h.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan mengunakan metode garis lurus.
- 12 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) i.
Gedung dan Peralatan untuk Disewakan Gedung dan peralatan untuk disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap selama 20 dan 36 tahun.
j.
Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung Aktiva tetap, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tertentu yang diperoleh sampai dengan tanggal 12 September 1986 telah dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :
Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan
20 dan 40 5 4-8 8 4-5
Aktiva tetap sebagian anak perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) (Catatan 13). Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan sejak tahun 1999. Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang, seperti dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
k.
Sewa Guna Usaha
- 13 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Transaksi sewa guna us aha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha. 2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha. 3) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun. Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap pemilikan langsung (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap - pemilikan langsung). Keuntungan yang timbul dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan biaya amortisasi aktiva yang disewagunausaha. l.
Beban Tangguhan Biaya ini terdiri dari biaya yang dikeluarkan dalam rangka penawaran umum efek kepada masyarakat yang ditangguhkan dan diamortisasi selama lima tahun mulai bulan April 1997, dan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengembangan usaha di Ungasan, Bali yang ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat beroperasi selama tiga tahun serta biaya yang terjadi sehubungan dengan diserahkannya aset kerjasama operasi berupa jalan tol dan diamortisasi sesuai dengan perjanjian bagi hasil dengan menggunakan metode garis lurus. Pada tanggal 13 Maret 2000, Badan Pengawas Pasar Modal mengeluarkan Surat Keputusan No. 06/PM/2000 mengenai “Perubahan Peraturan No.VIII G-7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000. Sesuai dengan Peraturan Pasar Modal tersebut, biaya emisi saham harus disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan mempunyai sisa saldo biaya emisi saham yang belum diamortisasi, dimana manajemen menganggap jumlah tersebut tidak signifikan terhadap posisi keuangan Perusahaan sehingga saldo biaya emisi saham tersebut langsung dibebankan pada tahun berjalan.
m. Program Pensiun Salah satu anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.
- 14 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Attained Age Normal Method. n.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut. Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya
o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat berupa bangunan rumah, pabrik, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas mana bangunan tersebut didirikan diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi : 1) pengikatan jual beli telah berlaku; 2) harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati; 3) tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli; 4) telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aktiva (property) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan. 5) Pendapatan dari penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut dipenuhi : 1)
masa pengembalian uang muka telah lewat;
2)
uang muka yang dibayar pembeli telah memadai, sekurang-kurangnya 20% dari harga jual yang telah disepakati;
3)
harga jual akan tertagih, dimana jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
4)
tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap hutang lain dari pembeli; dan
5)
selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun
- 15 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) yang menjadi kewajiban dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan. Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi. Pendapatan sewa diakui selama periode kontrak sewa. Pendapatan proyek ditentukan berdasarkan (percentage of completion method).
metode
persentase
penyelesaian
proyek
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun bersangkutan (accrual basis). p.
Pajak Penghasilan •
Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
•
Pajak Penghasilan Final Pajak penghasilan atas sewa dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 tahun 1996 tanggal 18 April 1996 tentang pajak penghasilan final atas penyewaan tanah dan/atau bangunan. Nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang berbeda dengan dasar pengenaan pajak (DPP) nya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
q.
Laba (Rugi) per Saham
- 16 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Laba usaha dan laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba usaha dan laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham pada tahun 2000 dan 1999 masing-masing sebanyak 739.611.500 saham. r.
Informasi Segmen Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi.
3. KAS DAN SETARA KAS 2000 Rp Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Jumlah Bank Rupiah Bank Universal Hongkong & Shanghai Bank Corp. Bank Negara Indonesia 1946 Bank Internasional Indonesia Bank Lippo Bank of America Bank Media Bank Panin Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) Dollar Amerika Serikat Hongkong & Shanghai Bank Corp. Bank Universal Bank Standard Chartered Bank Negara Indonesia 1946 Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) Dollar Singapura Hongkong & Shanghai Bank Corp. Jumlah
- 17 -
1999 Rp
3.817.499.982 226.729.850 105.242 4.044.335.074
722.769.817 249.234.148 972.003.965
7.945.126.768 2.621.134.119 1.328.617.515 1.206.785.262 854.099.864 180.020.120 156.614.986 127.682.338
8.306.039.281 3.578.678.910 31.868.322 11.255.423 125.066.403 193.661.991 14.984.445
284.317.520
3.596.236.813
10.270.938.581 6.317.841.744 441.924.783 350.988.557 294.239.694
222.296.101 1.620.564.916 636.345.168 -
108.295.340
31.632.346
27.561.737 32.516.188.928
18.368.630.119
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2000 Rp
1999 Rp
Deposito berjangka Rupiah Bank Lippo Bank Universal Bank Exim Utama International Bank Dollar Amerika Serikat Bank Universal Hongkong & Shanghai Bank Corp. Jumlah
3.187.458.445 1.000.000.000 450.000.000 -
4.406.000.000 326.662.500 1.000.000.000
11.314.511.122 15.951.969.567
22.720.000 1.915.341.937 7.670.724.437
Jumlah kas dan setara kas
52.512.493.569
27.011.358.521
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
10,75% - 13,22% 5,0% - 6,8%
12,5% - 12,75% 5,5% - 5,81%
2000 Rp
1999 Rp
4. INVESTASI SEMENTARA
Deposito berjangka pada bank pihak ketiga Rupiah Bank Sumitomo Bank NISP Bank Universal Bank Rakyat Indonesia Dollar Amerika Serikat Hongkong & Shanghai Bank Corp. Bank Sumitomo Bank Universal
10.554.500.000 766.653.000 558.402.167 149.000.000
1.780.000.000 1.872.000.000
37.430.198.722 -
27.918.188.249 3.554.987.253 642.072.880
Jumlah
49.458.753.889
35.767.248.382
Portofolio investasi melalui Goldman, Sachs & Co Biaya perolehan Laba (rugi) yang belum direalisasi
11.397.863.293 (1.091.382.802)
8.071.897.223 784.483.015
Nilai Pasar
10.306.480.491
8.856.380.238
Jumlah
59.765.234.380
44.623.628.620
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
9,5% - 12,5% 5,625% - 5,750%
- 18 -
11% - 12,75% 4,25% - 5,75%
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18). Mutasi laba (rugi) pemilikan portofolio yang belum direalisasi : 2000 Rp
1999 Rp
Saldo awal Laba penjualan portofolio yang telah direalisasi Peningkatan (penurunan) nilai portofolio
784.483.015 (770.045.559) (1.105.820.258)
784.483.015
Saldo akhir
(1.091.382.802)
784.483.015
5. PIUTANG USAHA 2000 Rp a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut : Pihak ketiga PT Sigma Karya PT Kia Keramik Mas PT Satwika Permai Indah PT Tanjung Enim Pulp & Paper PT Astra International Tbk L'oreal PT Sunter Lake Side Hotel PT Riau Andalan Pulp & Paper PT Kilang Vecolina PT Hutama Karya Hartopo PT Sinar Karya Duta Abadi PT Giri Jaladhi Wana PT Usaha Pariwisata Sukses PT GS Battery PT Kawasan Industri Kampar Bachtiar PT Perwita Karya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300.000.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
- 19 -
1999 Rp
36.574.293.907 7.717.169.789 1.702.798.150 1.172.312.332 1.132.234.972 753.643.387 713.865.000 709.411.917 584.388.540 547.351.538 527.777.778 452.757.623 441.196.800 436.373.212 385.484.402 344.408.351 332.407.407 305.089.125
36.574.293.907 6.827.728.154 1.748.298.150 73.450.632 123.693.000 107.734.287 736.373.212 71.951.503 -
7.143.356.569
12.195.393.788
61.976.320.799
58.458.916.633
(36.909.831.174)
(37.631.680.102)
25.066.489.625
20.827.236.531
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2000 Rp
1999 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wahana Sempurna PT Arman Investments Utama PT Maeda - NRC
151.616.486 54.865.575 14.672.677
103.388.900 78.725.060 -
Jumlah
221.154.738
182.113.960
25.287.644.363
21.009.350.491
9.277.832.967
13.544.139.884
3.046.521.061 926.090.299 423.663.619 483.818.486 48.039.549.105
2.450.941.547 440.748.221 103.738.750 185.577.712 41.915.884.479
62.197.475.537 (36.909.831.174)
58.641.030.593 (37.631.680.102)
25.287.644.363
21.009.350.491
43.641.487.006 18.555.988.531
51.936.008.117 6.705.022.476
Jumlah
62.197.475.537
58.641.030.593
Penyisihan piutang ragu-ragu
(36.909.831.174)
(37.631.680.102)
Bersih
25.287.644.363
21.009.350.491
37.631.680.102 (721.848.928)
37.868.797.974 480.384.784 (717.502.656)
36.909.831.174
37.631.680.102
Jumlah piutang usaha b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) sebelum dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah Dollar Amerika Serikat
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu : Saldo awal Penyisihan Penghapusan Saldo akhir
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
- 20 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha. Piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank (Catatan 18 dan 23). 6. PIUTANG PRESTASI DAN KELEBIHAN TAGIHAN PRESTASI Piutang prestasi merupakan pekerjaan selesai pada akhir tahun yang belum ditagih. Kelebihan tagihan prestasi merupakan kelebihan tagihan atas pekerjaan dalam pelaksanaan pada akhir tahun. 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2000 Rp
1999 Rp
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak final atas sewa Pajak Pertambahan Nilai
5.865.914 281.249.236 1.000.000 757.146.019 2.317.924.967
631.981 166.036.233 102.007.664 773.887.071 3.078.157.117
Jumlah
3.363.186.136
4.120.720.066
8. PIUTANG DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 2000 Rp
1999 Rp
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Adicipta Luhur Swadaya PT Anekacipta Sejahtera PT Skylift Indonesia
206.596.988 -
182.695.991 420.253.064 58.246.358
Jumlah
206.596.988
661.195.413
2.533.152.105
2.261.476.058
Hutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Sitiswadaya Permai PT Suryalaya Anindita International PT Arjunaraya Unggul
479.133.859 377.108.964 -
883.372.773 1.030.009.724 10.776.667
Jumlah
856.242.823
1.924.159.164
Piutang direksi dan karyawan
Piutang kepada PT Adicipta Luhur Swadaya dan PT Anekacipta Sejahtera terjadi sehubungan dengan pemberian pinjaman sementara dan dikenakan bunga 12% per tahun pada tahun 2000 dan 1999. Piutang kepada PT Skylift Indonesia, perusahaan asosiasi, merupakan piutang dengan jangka waktu 6 (enam) tahun sejak tahun 1993. Piutang ini tidak dikenakan bunga.
- 21 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Hutang kepada PT Sitiswadaya Permai dan PT Suryalaya Anindita International terjadi sehubungan dengan pembebanan biaya-biaya yang dibayar terlebih dahulu. Hutang kepada PT Arjunaraya Unggul terjadi sehubungan dengan pinjaman sementara. Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi keuangan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga atas piutang kepada pihak tersebut tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu. 9. PIUTANG KERJASAMA 2000 Rp
1999 Rp
PT Jaya Obayashi PT Tata Mulia Nusantara PT Murinda
11.303.361.532 -
11.140.382.678 392.222.128 53.451.524
Jumlah
11.303.361.532
11.586.056.330
Lihat Catatan 47. 10. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM
Nama Perusahaan
Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan %
Jakarta Jakarta Jakarta
48,05 50,00 34,16
2000 Rp
1999 Rp
Metode Ekuitas Biaya Perolehan PT Suryalaya Anindita International PT Maeda - NRC PT Skylift Indonesia Jumlah Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Saldo awal Periode berjalan PT Suryalaya Anindita International PT Skylift Indonesia PT Maeda - NRC Jumlah Dividen kas Jumlah Metode Biaya PT Real Estate Indonesia Sewindu PT Persatuan Pengusaha Real Estate Indonesia Jumlah
60.645.766.100 1.475.000.000 458.104.039 62.578.870.139
60.645.766.100 1.475.000.000 458.104.039 62.578.870.139
3.325.962.510
(11.951.324.196)
(45.738.700.500) (67.249.512) 239.878.318 (45.566.071.694)
15.128.145.115 371.450.285 (94.208.694) 15.405.386.706
(241.221.523)
(128.100.000)
20.097.539.432
65.904.832.649
Jakarta
< 1
11.000.000
11.000.000
Jakarta
< 1
400.000 11.400.000
400.000 11.400.000
20.108.939.432
65.916.232.649
Jumlah
- 22 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
11. AKTIVA REAL ESTAT 2000 Rp
1999 Rp
Persediaan tanah dan rumah tinggal : Tanah Rumah tinggal Rumah tinggal dalam penyelesaian Infrastruktur Persediaan proyek
870.703.989.162 104.793.499 793.209.404 1.655.224.850 2.509.743.871
725.180.307.632 1.120.004.094 1.111.284.142 2.919.572.339
Jumlah
875.766.960.786
730.331.168.207
Biaya bunga yang dikapitalisasi pada persediaan tanah masing-masing sebesar Rp 53.588.537.067 dan Rp 42.764.929.550 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 90.168.657.200 dikapitalisasi pada persediaan tanah dan keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 41.556.567.986 dikurangkan dari persediaan tanah masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Persediaan tersebut diatas dijadikan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18 dan 23). Tanah seluas sekitar 30.000 m2 milik PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan masih dalam perkara gugatan (Catatan 48).
12. GEDUNG DAN PERALATAN UNTUK DISEWAKAN 1 Januari 2000 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 2000 Rp
Biaya Perolehan Gedung dan peralatan
163.619.462.555
24.895.000
-
163.644.357.555
Dikurangi Akumulasi Penyusutan Gedung dan peralatan
20.195.172.758
8.196.366.048
-
28.391.538.806
Jumlah Tercatat
143.424.289.797
1 Januari 1999 Rp
135.252.818.749
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 1999 Rp
Biaya Perolehan Gedung dan peralatan
163.581.059.205
38.403.350
-
163.619.462.555
Dikurangi Akumulasi Penyusutan Gedung dan peralatan
12.001.031.798
8.194.140.960
-
20.195.172.758
Jumlah Tercatat
151.580.027.407
143.424.289.797
- 23 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jumlah beban penyusutan adalah Rp 8.196.366.048 dan Rp 8.194.140.960, masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Gedung dan peralatan untuk disewakan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan gedung, kerusakan mesin, peperangan, pemogokan karyawan dan kerusuhan dengan perincian sebagai berikut :
Nilai Pertanggungan 2000 1999 USD USD
Nama Perusahaan PT China Insurance Indonesia PT Asuransi Allianz Utama Indonesia PT Asuransi Sinar Mas PT Asuransi Tugu Kresna Pratama PT Asuransi Rama Satria PT Royal & Sun Alliance Indrapura Insurance
14.185.500 12.698.000 187.500 187.500 187.500 -
2.300.000 1.000.000 23.396.000
Jumlah
27.446.000
26.696.000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin dialami. Pada tahun 1998 sebagian dari gedung dan peralatan tersebut, yang merupakan milik salah satu anak perusahaan telah terbakar pada kerusuhan bulan Mei 1998, namun demikian anak perusahaan telah mengasuransikannya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 17.500.000 (Catatan 14). Gedung untuk disewakan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman jangka panjang (Catatan 23). 13. AKTIVA TETAP
- 24 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari 2000 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Desember 2000 Rp
51.547.767.393 39.243.961.332 65.508.077.658 11.199.202.135 473.778.025 5.992.595.190 71.429.586.977
7.893.479.266 96.893.800 485.193.746 2.807.757.338 56.781.163 377.580.132 1.338.359.441
8.567.925.000 129.551.196 1.015.860.753 243.456.699 3.516.904.044
(1.285.655.948) (2.500.000) 174.087.533 56.333.426 (235.985.901)
49.587.665.711 39.340.855.132 65.861.220.208 13.165.186.253 530.559.188 6.183.052.049 69.015.056.473
245.394.968.710
13.056.044.886
13.473.697.692
(1.293.720.890)
243.683.595.014
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan
1.285.655.948 5.919.982.717 45.539.089.360 7.281.620.043 224.180.824 4.973.486.907
2.001.754.299 4.474.154.441 1.567.682.211 74.849.050 551.105.118
129.551.196 907.211.048 195.535.866
(1.285.655.948) (19.980.340) 11.915.398
7.921.737.016 49.883.692.605 7.922.110.866 299.029.874 5.340.971.557
Jumlah
65.224.015.799
8.669.545.119
1.232.298.110
(1.293.720.890)
71.367.541.918
Jumlah
Jumlah Tercatat
180.170.952.911 1 Januari 1999 Rp
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian Jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Jumlah
172.316.053.096 Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
51.030.793.000 38.268.211.345 62.517.528.857 10.851.909.974 421.359.907 6.162.065.660 72.430.007.578
1.693.285.059 43.450.000 183.181.743 708.308.888 52.418.118 409.894.168 595.939.219
7.680.995 361.016.727 579.364.638 664.059.833
241.681.876.321
3.686.477.195
1.612.122.193
2.815.048.053
-
-
31 Desember 1999 Rp
(1.176.310.666) 932.299.987 2.815.048.053 (932.299.987)
51.547.767.393 39.243.961.332 65.508.077.658 11.199.202.135 473.778.025 5.992.595.190 71.429.586.977
1.638.737.387
245.394.968.710
(2.815.048.053)
-
244.496.924.374
3.686.477.195
1.612.122.193
(1.176.310.666)
245.394.968.710
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan
2.461.966.614 3.969.406.584 37.602.666.350 5.798.331.328 151.025.729 4.580.759.958
1.950.576.133 5.966.590.769 1.703.227.737 73.155.095 755.600.409
1.896.398 219.939.022 362.873.460
(1.176.310.666) 1.971.728.639 -
1.285.655.948 5.919.982.717 45.539.089.360 7.281.620.043 224.180.824 4.973.486.907
Jumlah
54.564.156.563
10.449.150.143
584.708.880
1.450.028.236
521.700.403
-
(1.971.728.639)
56.014.184.799
10.970.850.546
584.708.880
(1.176.310.666)
Aktiva Sewa Guna Usaha Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan Jumlah Tercatat
188.482.739.575
795.417.973
65.224.015.799 65.224.015.799 180.170.952.911
- 25 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban penyusutan adalah Rp 8.669.545.119 dan Rp 10.970.850.546, masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Aktiva dalam penyelesaian merupakan bangunan apartemen, mal, hotel, spa, ruang konferensi dan restoran. Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kerusuhan, pemogokan karyawan, kerusakan gedung dan kendaraan serta hilangnya kendaraan dengan perincian sebagai berikut : Nilai Pertanggungan Nama Perusahaan
2000 Rp
PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT PT
1999 USD
Asuransi AIU Indonesia IBS Insurance Asuransi Astra Buana Asuransi Ikrar Lloyd Asuransi Wahana Tata Asuransi Samsung Tugu Asuransi Allianz Utama Indonesia Asuransi Multi Artha Guna LG Simas General Insurance Asuransi Hastin Utama Asuransi Bintang Tbk Royal & Sun Alliance Indrapura Insurance PT Asuransi Sinar Mas PT Asuransi Bintang Majapahit
26.699.620.000 17.478.395.651 8.010.339.000 1.815.200.000 930.000.000 714.600.000 419.900.000 256.225.000 170.000.000 105.000.000 40.000.000
Jumlah
56.639.279.651
-
Rp
3.865.536 3.000.000 -
USD
33.000.000.000 30.971.050.545 65.150.000 105.000.000 -
1.185.536 270.000 -
200.000.000 193.000.000
6.865.536
2.680.000 -
64.534.200.545
4.135.536
Beban bunga yang dikapitalisasi pada aktiva dalam penyelesaian tahun 1999 sebesar 4.074.458.181.
Rp
Keuntungan kurs mata uang asing yang dikurangkan pada aktiva dalam penyelesaian pada tahun 1999 sebesar Rp 4.611.608.392. Sebagian aktiva tetap di atas disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), dengan rincian sebagai berikut :
2000 Rp
1999 Rp
Biaya perolehan Pemilikan langsung Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Jumlah
1.945.818.315 530.559.188 1.196.808.028 3.673.185.531
1.622.254.831 473.778.025 1.196.808.028 3.292.840.884
Dikurangi akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Peralatan kantor Peralatan proyek Kendaraan Jumlah
1.150.282.220 299.029.874 1.094.558.290 2.543.870.384
856.015.429 224.180.824 992.398.130 2.072.594.383
Jumlah tercatat
1.129.315.147
1.220.246.501
- 26 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Aktiva tetap pemilikan langsung, kecuali aktiva dalam penyelesaian, dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 18 dan 23).
14. GEDUNG DAN PERALATAN UNTUK DISEWAKAN YANG TERBAKAR Akun ini merupakan gedung dan mesin-mesin untuk disewakan milik salah satu anak perusahaan yang berlokasi di Jl. Pinangsia Raya, Jakarta berupa pusat belanja “Plaza Glodok” yang telah terbakar dalam kerusuhan bulan Mei 1998. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, jumlah yang disetujui pihak asuransi atas klaim tersebut masih dalam proses penyelesaian dan gedung masih dalam proses perbaikan. Pada saat gedung yang terbakar tersebut selesai diperbaiki menjadi kondisi semula, selisih antara nilai klaim asuransi dengan biaya pembangunan dan pengembangan akan dicatat sebagai “Laba (Rugi) Atas Klaim Asuransi”. Pada tanggal 31 Desember 2000, selisih antara nilai penggantian klaim dengan biaya perbaikan dan pembangunan disajikan sebagai akun “Klaim Asuransi Diterima Di Muka”. Manajemen berkeyakinan bahwa klaim asuransi berupa pembangunan gedung yang dibangun kem bali (reinstatement) yang tersisa dapat dipenuhi pihak asuransi.
15.
GOODWILL – BERSIH 2000 Rp
1999 Rp
Saldo awal PT TCP Internusa PT Enercon Paradhya International PT Pacific Prestress Indonesia PT Multi Plaza Properties PT Nusa Raya Cipta
45.631.703.950 20.035.356.934 12.822.371.843 4.878.289.627 (1.143.366.200)
45.631.703.950 20.035.356.934 12.822.371.843 4.878.289.627 -
Jumlah
82.224.356.154
83.367.722.354
Penambahan (pengurangan) PT Nusa Raya Cipta PT Multi Plaza Properties PT TCP Internusa PT Pacific Prestress Indonesia
(2.534.000.429) 2.534.000.429 (834.411.906)
(1.143.366.201) -
(834.411.906)
(1.143.366.201)
Jumlah Jumlah
81.389.944.248
82.224.356.153
Dikurangi akumulasi amortisasi PT TCP Internusa PT Enercon Paradhya International PT Pacific Prestress Indonesia PT Multi Plaza Properties PT Nusa Raya Cipta
18.907.581.037 9.247.087.818 5.287.249.374 2.344.289.184 (80.988.438)
16.478.115.317 7.705.906.515 4.435.710.595 2.113.925.507 (23.820.129)
Jumlah
35.705.218.975
30.709.837.805
Jumlah Tercatat
45.684.725.273
51.514.518.348
- 27 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban amortisasi adalah sebesar Rp 4.995.381.170 dan Rp 5.746.681.557 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999. Penambahan dan pengurangan harga perolehan terjadi karena adanya pengurangan investasi dalam bentuk saham anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia dan merger antara PT TCP Internusa dengan anak perusahaan, PT Multi Plaza Properties pada tahun 2000 dan penambahan investasi dalam bentuk saham anak perusahaan PT Nusa Raya Cipta pada tahun 1999. 16. AKTIVA TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN DALAM USAHA 1 Januari 2000 Rp Biaya perolehan Tanah Bangunan Mesin Jumlah
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 2000 Rp
753.251.634 653.780.095 -
433.863.959 682.231.332
90.060.582 -
663.191.052 1.087.644.054 682.231.332
1.407.031.729
1.116.095.291
90.060.582
2.433.066.438
1 Januari 1999 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Desember 1999 Rp
Biaya perolehan Tanah Bangunan
712.660.012 1.832.185.500
40.591.622 -
1.178.405.405
753.251.634 653.780.095
Jumlah
2.544.845.512
40.591.622
1.178.405.405
1.407.031.729
- 28 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
17. UANG MUKA INVESTASI SAHAM Akun ini merupakan uang muka investasi saham kepada PT Arjunaraya Unggul, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk pembelian 12.500 saham PT Giri Lingga Abadi dengan nilai nominal Rp 1.000.000 setiap sahamnya dan kepada PT Sumbawa Raya Cipta sebesar Rp 489.000.000.
18. HUTANG BANK DAN CERUKAN 2000 Rp Pinjaman Revolving Dalam Dollar Amerika Serikat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), eks Bank Pelita, maksimum US$ 20.000.000 Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia), maksimum US$ 4.000.000 Hongkong & Shanghai Bank Corp., maksimum US$ 5.000.000 Dalam Rupiah BPPN, eks Bank Dagang Nasional Indonesia, maksimum Rp 11.300.000.000 BPPN, eks Bank Umum Servitia, maksimum Rp 3.650.000.000 Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia), maksimum Rp 2.000.000.000 BPPN, eks Bank Putra Surya Perkasa, maksimum Rp 4.000.000.000 Bank Lippo, maksimum Rp 2.000.000.000 BPPN, eks Bank Modern, maksimum Rp 3.000.000.000 Pinjaman tetap Dalam Rupiah BPPN, eks Bank Umum Servitia BPPN, eks Bank Modern Bank Panin Cerukan Dalam Rupiah BPPN, eks Bank Dagang Nasional Indonesia Utama International Bank BPPN, eks Bank Umum Servitia Bank Lippo Pinjaman modal kerja BPPN, eks Bank Pelita
1999 Rp
172.182.275.000
127.409.500.000
38.380.000.000
28.400.000.000
35.851.020.227
26.528.634.039
11.276.905.727
11.276.905.727
2.684.819.583
2.684.819.583
1.678.180.610
1.619.030.000
-
4.000.000.000
-
2.000.000.000
-
1.040.000.000
2.500.000.000 2.500.000.000 6.500.000.000
2.500.000.000 2.500.000.000 7.500.000.000
2.090.624.086 1.165.846.028 999.999.084 -
2.090.624.086 999.999.084 1.946.126.519
487.981.147
487.981.147
Jumlah
278.297.651.492
222.983.620.185
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Rupiah Dollar Amerika Serikat
11,22% - 30% 7,50% - 15%
- 28 -
8,5% - 55% 5,4% - 18%
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Pelita yang dijamin dengan tanah seluas 731.500 m2 di Desa Kutamekar, Kabupaten Karawang atas nama PT Suryacipta Swadaya. Pinjaman ini juga dijaminkan secara pari pasu dengan pinjaman di Bank Universal. PT Suryacipta Swadaya menunda pembayaran pokok sebesar US$ 17.945.000 pada tahun 2000 dan 1999 dan menunda pembayaran bunga sebesar US$ 7.310.669,94 dan US$ 6.032.088,68 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Sampai dengan tanggal Laporan auditor independen, karena Bank Pelita berada dalam status bank beku operasi (BBO), maka perjanjian kredit tersebut belum mendapat perpanjangan. Anak perusahaan, PT Sitiagung Makmur memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia) berupa pinjaman tetap untuk pembiayaan Proyek Ungasan dengan jumlah maksimum US$ 4.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan tanah di desa Ungasan, Bali dan jaminan perusahaan dari PT TCP Internusa. Pada tanggal 25 Mei 2000, Bank Danamon (d/h Bank Tiara Asia) menyetujui restrukturisasi hutang anak perusahaan, PT Sitiagung Makmur untuk periode 11 April 2000 sampai dengan 10 April 2001. PT Sitiagung Makmur dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 11 April 2000 tetapi bila PT Sitiagung Makmur tidak memenuhi kewajiban selama 2 kali berturut-turut, maka akan diperhitungkan kembali tarif suku bunganya. Pada tanggal 4 April 2000, bunga tertunggak tahun 1999 sebesar US$ 394.246,69 dihapuskan karena PT Sitiagung Makmur tidak melanggar salah satu ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi sebelumnya. Sisa bunga tertunggak pada tahun 2000 adalah sebesar US$ 27.555,56. Anak perusahaan, PT TCP Internusa memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Bank Danamon dengan jumlah maksimum Rp 2.000.000.000 yang dijamin dengan deposito atas nama direksi. Fasilitas ini berjangka waktu satu tahun dan dibebani bunga sebesar suku bunga deposito ditambah 2,5%. Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya memperoleh pinjaman dari Hongkong & Shanghai Bank Corp., yang dijamin dengan deposito berjangka milik PT Suryacipta Swadaya pada bank yang sama. Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Bank Dagang Nasional Indonesia dengan jumlah maksimum Rp 2.000.000.000 dan fasilitas pinjaman investasi dengan jumlah maksimum Rp 11.300.000.000. Pembayaran kembali atas pinjaman ini dilakukan secara cicilan setiap triwulan sampai dengan Juni 2001. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan tanah dan bangunan di Jatirejo, Sidoarjo, Jawa Timur dan di Karawang, piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, ruang perkantoran di Wisma Mitra Sunter, dan jam inan perusahaan dari PT TCP Internusa dan PT Enercon Paradhya International. Fasilitas pinjaman investasi digunakan untuk mendanai pembangunan pabrik di Karawang dan pembelian mesin spun pile. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pinjaman pokok ditambah dengan bunga termasuk denda keterlambatan pembayaran yang tertunggak masing-masing sebesar Rp 25.991.779.044 dan Rp 23.545.521.090. Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman kredit dari Bank Umum Servitia dengan jumlah maksimum Rp 6.150.000.000 dan pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum Rp 1.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan, PT Enercon Paradhya International dan PT TCP Internusa. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pinjaman pokok ditambah bunga termasuk denda keterlambatan pembayaran yang tertunggak masing-masing adalah Rp 7.849.453.641 dan Rp 7.208.953.808.
- 29 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) PT Multi Plaza Properties (anak perusahaan yang bergabung dengan PT TCP Internusa) memperoleh pinjaman dari Bank Putra Surya Perkasa yang dijamin dengan surat aksep dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 2 Oktober 2000, PT Multi Plaza Properties mengikuti program pemberian diskon oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar 100% atas bunga dan 100% penghapusan atas denda, apabila PT Multi Plaza Properties melunasi pokok pinjaman sebesar Rp 4.000.000.000 secara tunai sekaligus. Pada tanggal 23 Oktober 2000, PT Multi Plaza Properties melunasi pokok pinjamannya sehingga tunggakan bunga dan denda sebesar Rp 3.680.548.148 dihapuskan. Pada tanggal 31 Desember 2000 sudah tidak ada hutang bank dan tunggakan bunga ke Bank Putra Surya Perkasa (Catatan 41). PT TCP Internusa, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Lippo berupa pinjaman jangka pendek dan pinjaman rekening koran. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka milik salah satu komisaris yang didepositokan pada bank yang sama dan surat girik tanah Tanjung Barat dan letter of intent dari Perusahaan dan PT Enercon Paradhya International, anak perusahaan. Pada tanggal 15 Maret 2000 Bank Lippo menyetujui adanya restrukturisasi pinjaman PT TCP Internusa, anak perusahaan, senilai Rp 2.200.000.000 yang telah diselesaikan dengan kondisi sebagai berikut : 1.
Pembayaran tunai sebesar Rp 200.000.000 sejak tanggal disetujuinya restrukturisasi.
2.
Sisanya sebesar Rp 2.000.000.000 dijadikan fasilitas pinjaman tetap dengan jangka waktu angsuran 48 bulan dan bunga sebesar 18% per tahun.
3.
Tanggal 28 Maret 2000 telah dilunasi pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 1.000.000.000 dan pinjaman rekening koran sejumlah Rp 1.000.000.000.
Pada tanggal 26 Juni 2000, Bank Lippo menyetujui untuk mengalihkan fasilitas pinjaman tersebut menjadi fasilitas pinjaman tetap angsuran (Catatan 23). Anak perusahaan, PT Sitiagung Makmur, memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Modern berupa pinjaman jangka pendek dengan jumlah maksimum Rp 3.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan dari PT TCP Internusa, anak perusahaan. Pada tanggal 2 Oktober 2000, PT Sitiagung Makmur mengikuti program pemberian diskon oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebesar 100% atas bunga dan 100% penghapusan atas denda, apabila melunasi pokok pinjaman sebesar Rp 1.040.000.000 secara tunai sekaligus. Pada tanggal 6 Oktober 2000, PT Sitiagung Makmur melunasi pokok pinjamannya, dan tunggakan bunga sebesar Rp 524.571.667 dihapuskan, sehingga pada tanggal 31 Desember 2000, PT Sitiagung Makmur tidak mempunyai hutang bank dan tunggakan bunga kepada Bank Modern (Catatan 41). Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari Bank Modern dengan jumlah maksimum Rp 2.500.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Enercon Paradhya International. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pokok pinjaman ditambah bunga beserta denda keterlambatan pembayaran yang tertunggak masing-masing adalah Rp 4.810.461.806 dan Rp 4.352.961.806.
Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya memperoleh pinjaman dari Bank Panin dijamin dengan tanah seluas minimal 12 ha di kawasan industri PT Suryacipta Swadaya di Karawang dan jaminan
- 30 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) pribadi dari Charles Jonan dan Rhonny Kumontoy. Perusahaan telah mendapat perpanjangan atas hutang bank ini sampai bulan Oktober 2000. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, pinjaman ini masih dalam proses perpanjangan. Pada tanggal 5 Juli 2000 anak perusahaan, PT TCP Internusa memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Utama International Bank dengan jumlah maksimum Rp 2.750.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan deposito berjangka atas nama direktur dan PT TCP Internusa masingmasing senilai Rp 2.200.000.000 dan Rp 700.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2000 jumlah pokok pinjaman ditambah bunga yang tertunggak adalah Rp 1.165.846.028. Fasilitas kredit ini dibebani bunga 2,5% di atas bunga deposito yang dijaminkan dan akan berakhir pada tanggal 5 Juli 2001. Fasilitas pinjaman cerukan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin dan peralatan, hak atas tanah, bangunan, jaminan pribadi dari salah satu pemegang saham dan direktur dari anak perusahaan dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Anak perusahaan, PT Pacific Prestress Indonesia memperoleh pinjaman modal kerja dalam bentuk fasilitas L/C dari Bank Pelita. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, jumlah pinjaman pokok ditambah bunga yang tertunggak adalah sebesar Rp 974.384.200 dan Rp 885.083.649. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Bank Pelita, Bank Dagang Nasional Indonesia dan Bank Modern merupakan bank-bank yang termasuk dalam Bank Beku Operasi (BBO) berdasarkan pengumuman pemerintah tanggal 4 April 1998 dan 21 Agustus 1998. Bank Umum Servitia merupakan bank yang masuk dalam Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) berdasarkan pengumuman pemerintah tanggal 13 Maret 1999. Sejak saat itu (tanggal pengumuman), bank-bank tersebut berada dalam pengawasan BPPN. Lihat Catatan 4, 5, 8, dan 13. 19. HUTANG SEWA GUNA USAHA Anak perusahaan, PT TCP Internusa mengadakan perjanjian sewa guna usaha pada tahun 2000 atas kendaraan dengan hak opsi untuk membeli pada akhir perjanjian sewa guna usaha. Sebagian dari perjanjian sewa guna usaha pada tahun 1999 merupakan transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali (sale and leaseback). Hutang sewa guna usaha ini dijamin dengan seluruh aktiva sewa guna usaha. 2000 Rp a. Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan jatuh tempo Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun : 2001 2002 2003
309.015.978 193.536.736 11.899.656
Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha Dikurangi bunga
514.452.370 90.378.485
Nilai tunai pembayaran minimum sewa guna usaha Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang - Bersih
424.073.885 291.890.550 132.183.335
- 31 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2000 Rp b. Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan lessor : PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Bumi Putera
91.858.085 40.325.250
Jumlah
132.183.335
Keuntungan dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ini dicatat pada akun keuntungan transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan - bersih, dengan rincian sebagai berikut : 2000 Rp
1999 Rp
991.309.590
991.309.590
Saldo awal Penambahan
854.496.237 136.813.353
656.240.321 198.255.916
Jumlah
991.309.590
854.496.237
Keuntungan transaksi penjualan dan penyewaan kembali yang ditangguhkan
Saldo akhir
-
136.813.353
20. HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA 2000 Rp a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut : Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
- 32 -
1999 Rp
77.473.719.034 151.500.600
72.355.340.731 111.229.484
77.625.219.634
72.466.570.215
45.246.600.504 32.378.619.130
47.636.087.517 24.830.482.698
77.625.219.634
72.466.570.215
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
21. HUTANG PAJAK 2000 Rp Pajak kini (Catatan 40) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak penghasilan final atas pengalihan dan penyewaan tanah / bangunan dan konstruksi Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
1999 Rp
1.875.999.550
3.505.119.075
2.348.369.246 482.233.822 710.291.533 -
1.370.415.530 374.780.756 700.156.825 1.796.760.750
3.607.096.516 4.004.792.261
4.222.771.507 4.802.802.678
13.028.782.928
16.772.807.121
22. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2000 Rp Bunga pinjaman - non afiliasi Harga pokok proyek Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Biaya perijinan Listrik dan air Pemasaran Biaya kantor Honorarium tenaga ahli Astek Jasa manajemen Lain-lain
1999 Rp
154.294.935.386 21.147.257.655 2.079.853.379 1.010.431.729 309.827.058 284.930.738 191.131.127 172.467.868 39.723.912 2.209.905.336
102.510.856.713 14.171.137.700 1.720.639.121 1.390.799.782 101.680.453 68.917.868 25.352.907 50.000.000 1.502.402.234
181.740.464.188
121.541.786.778
23. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 2000 Rp Bank Panin, maksimum US$ 20.000.000 Bank Universal, maksimum US$ 10.000.000 maksimum Rp 6.219.684.247 maksimum Rp 2.292.039.169 Bank Internasional Indonesia, maksimum Rp 11.683.000.000 Bank Arta Media, maksimum Rp 18.800.000.000
- 33 -
1999 Rp
188.301.875.000
139.337.500.000
93.268.197.500 4.920.000.000 -
69.015.550.000 6.219.684.247 692.039.169
11.683.000.000 1.534.044.588
11.683.000.000 2.831.586.250
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2000 Rp Bank Lippo, maksimum Rp 4.024.000.000 maksimum Rp 1.875.000.000 BPPN, eks Bank Pelita, maksimum Rp 11.000.000.000 BPPN, eks Bank Modern, maksimum Rp 6.250.000.000
1999 Rp
500.000.000 1.625.000.000 -
1.500.000.000 2.782.967.496 2.250.000.000
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
301.832.117.088
236.312.327.162
15.209.875.005
7.348.467.496
Hutang Bank Jangka Panjang - Bersih
286.622.242.083
228.963.859.666
8,50% - 24% 10% - 15%
14,44% - 50% 10,47% - 11,56%
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Rupiah Dollar Amerika Serikat
PT TCP Internusa anak perusahaan memperoleh pinjaman dari Bank Panin berupa fasilitas kredit investasi untuk keperluan pembiayaan kembali (refinancing) gedung “Graha Surya Internusa” yang terhutang dalam cicilan pokok triwulan sebesar US$ 375.000 – US$ 675.000 mulai 9 Juni 1999 sampai dengan 9 Juni 2009. Fasilitas tersebut dijamin dengan Hak Guna Bangunan atas tanah seluas 4.330 m2 dan gedung perkantoran yang dikenal dengan nama gedung “Graha Surya Internusa”. Pada tanggal 30 Agustus 1999, PT TCP Internusa memperoleh persetujuan perpanjangan kredit mulai 30 Mei 2001 sampai dengan 28 Pebruari 2010 dengan cicilan pokok triwulan sebesar US$ 375.000 – US$ 725.000 dengan tingkat bunga 5,4375% per tahun diatas SIBOR yang akan ditinjau ulang setiap tiga bulan. Pinjaman yang diperoleh anak perusahaan, PT Nusa Raya Cipta dari Bank Universal merupakan pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum Rp 2.292.039.169 dan terhutang dalam cicilan per bulan sebesar Rp 100.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan seluruh mesin atau alat-alat berat milik PT Nusa Raya Cipta yang terdapat di gudang dan/atau proyek -proyek milik PT Nusa Raya Cipta dan/atau tempat-tempat lain yang disetujui oleh bank dan sebidang tanah seluas 4.940 m2 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 684, Kalirungkut Surabaya dan berikut bangunan diatas tanah tersebut. Pada Oktober 2000 pinjaman ini telah dilunasi. Pinjaman dari Bank Universal dalam Dollar Amerika Serikat merupakan pinjaman untuk keperluan persiapan pembiayaan secara sindikasi proyek perluasan kawasan industri milik anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya yang terletak di Desa Kutamekar, Kabupaten Karawang. Pinjaman ini dijamin dengan tanah seluas 761.033 m2 di Desa Kutamekar, Kabupaten Karawang yang juga dijaminkan secara pari pasu dengan jaminan atas pinjaman di Bank Pelita dan Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 4.375.820 m2 atas nama PT Suryacipta Swadaya. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 24 Maret 1998. Perusahaan menunda pembayaran pokok sebesar US$ 9.720.500 dan menunda pembayaran bunga sebesar US$ 3.878.131,32 dan US$ 3.144.547,63 masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Pinjaman ini berhasil direstrukturisasi pada tanggal 14 Pebruari 2000 dengan jumlah sebesar US$ 9.720.500. Perpanjangan jangka waktu pembayaran sampai dengan tahun 2005 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut : -
Tahun 2004 per kwartal US$ 1.725.000 Tahun 2005 per kwartal US$ 705.125
- 34 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Bunga atas pinjaman ditentukan sebagai berikut : -
15% per tahun untuk tahun 1999. 10% per tahun untuk tahun 2000. Tahun 2001 dan seterusnya akan ditinjau ulang dan ditentukan kembali oleh bank dengan patokan suku bunga yang berlaku di Bank Universal.
Pembayaran efektif bunga dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : -
Tahun 2000 (setelah perjanjian restrukturisasi ditandatangani) sampai dengan tahun 2001 dibayar efektif 3% per tahun.
-
Tahun 2002 dan seterusnya dibayar penuh sesuai ketentuan bank.
-
Bunga terhutang wajib dilunasi seluruhnya paling lambat tahun 2003.
Jaminan (masih bersifat dapat dinegosiasikan) adalah sebagai berikut : -
-
Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah di Kawasan Industri SCS tahap I kavling I – 17A, I – 17B seluas lebih kurang 93.693 m2. Nilai pemasangan APHT dengan perhitungan harga per meter persegi diatas US$ 3.747.720. APHT di Kawasan Industri Suryacipta Swadaya tahap II antara lain : • Hak Guna Bangunan (HGB) No. 103 seluas lebih kurang 263.590 m2. • Hak Guna Bangunan (HGB) No. 109 seluas lebih kurang 403.750 m2.
Total nilai pemasangan APHT dengan perhitungan harga per meter persegi diatas US$ 16.683.500. Pembayaran kewajiban ke Bank dilakukan dengan prioritas sebagai berikut : a. Pelunasan tunggakan kewajiban di bank (bila ada). b. Menempatkan cadangan dana di escrow account Bank Universal sebesar jumlah kewajiban bunga maupun angsuran pokok yang akan jatuh tempo 6 bulan ke depan. c. Pembayaran tunggakan bunga. d. Pembayaran kompensasi. e. Pembayaran pokok pinjaman. Ketentuan lain yang dapat mengurangi kewajiban Perusahaan : −
Saldo kas lebih dari US$ 300.000 selama 6 bulan berturut-turut digunakan dengan prioritas sebagai berikut : a. Melunasi bunga berjalan yang tertunggak. b. Membayar bunga atas hutang bunga. c. Pelunasan pokok pinjaman lebih awal.
−
Bila terdapat dana sebesar minimal US$ 300.000 dan jangka waktu minimal 1 bulan, akan diblokir di deposito Bank Universal dimana akan diberikan bunga sebesar bunga pinjaman yang diberikan.
PT TCP Internusa, anak perusahaan memperoleh persetujuan perubahan perjanjian kredit dari fasilitas pinjaman kredit menjadi fasilitas pinjaman tetap. Fasilitas ini dijamin dengan sertifikat HGB 1287 Kuningan Timur seluas 4.195 m2 terletak di Jl. H.R. Rasuna Said blok X-0 Kav. 3 dan sebagian Kav. 4.
- 35 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pada tanggal 21 Januari 2000 Bank Universal menyetujui adanya restrukturisasi pinjaman dengan plafond sebesar Rp 6.219.684.246 dan perubahan jadwal angsuran dengan jangka waktu sampai dengan Mei 2003 dengan tingkat suku bunga 2% diatas suku bunga deposito yang dijaminkan oleh Bank Indonesia. Grace period sampai dengan 24 April 2000. Pembayaran angsuran pinjaman pokok dilakukan dengan menyerahkan tanah dan ruko seluas 72 m² yang terletak di Perumahan Tanjung Mas Raya dengan nilai kompensasi hutang sebesar Rp 399.684.246 serta 37 kali angsuran untuk pinjaman pokok senilai Rp 5.820.000.000 dengan tingkat bunga 2% diatas tingkat bunga deposito satu bulan yang dijamin oleh Bank Indonesia per tahun. Angsuran ini dibayar tiap tanggal 25 setiap bulannya yang dimulai 25 April 2000 dengan jadwal sebagai berikut : − Angsuran 1 s/d 9 @ Rp 100.000.000 − Angsuran 10 s/d 21 @ Rp 125.000.000 − Angsuran 22 s/d 33 @ Rp 200.000.000 − Angsuran 34 s/d 37 @ Rp 255.000.000 PT TCP Internusa, anak perusahaan memperoleh pinjaman dari Bank Internasional Indonesia berupa pinjaman tetap. Pinjaman tersebut akan dibayar dengan cicilan pokok triwulan pada tahun 2001 sebesar Rp 500.000.000 untuk cicilan triwulan pertama sampai triwulan ketiga dan sebesar Rp 17.000.000.000 pada triwulan keempat. Fasilitas tersebut dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan dan PT Enercon Paradhya International. Pada tanggal 7 Agustus 2000 Bank Internasional Indonesia menyetujui untuk mengalihkan fasilitas pinjaman tetap menjadi pinjaman berjangka senilai hutang pokok yang tertunggak yaitu Rp 11.683.000.000 dengan bunga sebesar Cost of fund ditambah 3% yang harus dibayar tiap tanggal 26 setiap bulannya. Pembayaran pinjaman pokok diangsur tiap triwulan mulai tanggal 26 Juli 2001, yaitu Rp 250.000.000 untuk dua triwulan pertama, Rp 300.000.000 untuk 6 triwulan berikutnya serta angsuran terakhir sebesar Rp 9.383.000.000 pada tanggal 26 Juli 2003. Bank International Indonesia memberikan keringanan atas tunggakan bunga sampai dengan 26 Juni 2000 menjadi sebesar Rp 2.500.000.000 ditambah dengan Rp 136.685.976 untuk periode 26 Juni 2000 sampai 26 Juli 2000 dengan jadwal angsuran Rp 1.500.000.000 pada tanggal 10 Agustus 2000, dan selanjutnya Rp 125.000.000 tiap tanggal 7 tiap bulannya sampai dengan April 2001, serta angsuran terakhir sebesar Rp 136.685.976 pada tanggal 7 Mei 2001. Atas perjanjian ini, PT TCP Internusa memberikan jaminan tambahan berupa sertifikat tanah Purwakarta, Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) 9 buah yang terdiri dari Sertifikat Hak Guna Bangunan di Desa Cibening seluas 189.463 m2, di Desa Ciwangi seluas 171.735 m2 dan di Desa Mulyamekar seluas 271.201 m 2, serta Sertifikat Asli Hak Guna Bangunan di Desa Cibening seluas 43.940 m2. Anak perusahaan, PT TCP Internusa memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Arta Media berupa pinjaman tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 18.800.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 1998. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 23 April 1999, bank menyetujui untuk memperpanjang fasilitas kredit dengan hutang pokok sebesar Rp 2.831.000.000 yang harus dibayar kembali dalam 24 kali angsuran bulanan yang masing-masing angsurannya berjumlah sebes ar Rp 117.958.333 dengan pembayaran pertama tanggal 26 Januari 2000 dan terakhir selambat-lambatnya tanggal 26 Desember 2001, dengan tingkat bunga 24%. Pinjaman dari Bank Lippo digunakan untuk pembelian tanah dan pengembangan prasarana di Kawasan Industri Suryacipta Swadaya di Karawang. Pinjaman ini akan diangsur selama 12 kali sejak 4 Desember 1996 dan berakhir pada tahun 2001. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, tanah di Karawang yang merupakan persediaan milik anak perusahaan dan jaminan perusahaan dari Perusahaan dan PT TCP Internusa. Pada tanggal 26 Juni 2000 PT TCP Internusa memperoleh persetujuan restrukturisasi pinjaman dengan Bank Lippo dari fasilitas kredit menjadi fasilitas pinjaman tetap dengan jumlah maksimum
- 36 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Rp 1.875.000.000 dengan tingkat bunga 18% berjangka waktu mulai 26 Juni 2000 sampai dengan 26 Maret 2004 yang harus dibayar tanggal 25 tiap bulannya. Pembayaran angsuran pokok dilakukan tanggal 26 setiap bulan dengan jumlah Rp 41.666.666 untuk setiap angsuran. Fasilitas ini dijamin dengan surat girik tanah seluas 2.676 m2 di kelurahan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Pinjaman yang diperoleh anak perusahaan, PT Nusa Raya Cipta dari Bank Pelita (Bank Beku Operasi) merupakan pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum Rp 11.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan atas piutang proyek dan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tahun 1999, pinjaman ini telah dialihkan ke BPPN. Pada tanggal 9 Maret 2000 pinjaman ini telah dilunasi. Pinjaman yang diperoleh anak perusahaan, PT Nusa Raya Cipta dari Bank Modern (Bank Beku Operasi) merupakan pinjaman jangka panjang dengan jumlah maksimum Rp 6.250.000.000 dan terhutang dalam cicilan triwulan sebesar Rp 500.000.000. Tingkat bunga pinjaman per tahun adalah 31,25%. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan PT Enercon Paradhya International. Pada tahun 1999, PT Nusa Raya Cipta melakukan penundaan pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp 2.250.000.000 dan bunga sebesar Rp 231.000.910. Pada tahun 1999, pinjaman ini telah dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tanggal 9 Maret 2000 pinjaman ini telah dilunasi. Pada tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan menunggak sebagian pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo serta tidak dapat mempertahankan rasio keuangan yang diharuskan oleh perjanjian pinjaman. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, bila Perusahaan dan anak perusahaan gagal memenuhi kewajibannya kepada kreditur, maka sebagian pinjaman akan dinyatakan jatuh tempo seketika dan sewaktu-waktu kreditur dapat menagih pinjaman tersebut. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Lihat Catatan 5, 8, 12 dan 13. 24. TAKSIRAN KEWAJIBAN PENGEMBANGAN TANAH DAN LINGKUNGAN Akun ini merupakan estimasi beban pengembangan fasilitas lingkungan untuk memenuhi kewajiban kepada pembeli (Catatan 47).
25. KLAIM ASURANSI DITERIMA DIMUKA Akun ini merupakan klaim asuransi Perusahaan yang sebagian telah diterima dimuka atas bangunan Plaza Glodok yang terbakar dan klaim gangguan bisnis masing-masing pada tahun 2000 dan 1999. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen jumlah yang disetujui pihak asuransi atas klaim asuransi untuk penggantian dalam bentuk gedung yang dibangun kembali (reinstatement) dan gangguan bisnis masih dalam proses penyelesaian. 26. HUTANG SUBORDINASI Akun ini merupakan pinjaman dari Commonwealth Development Corporation (CDC) sebesar US$ 10.000.000 yang diberikan kepada anak perusahaan dengan jangka waktu 6 tahun dan jatuh tempo pada tahun 2003. Pinjaman ini dikenakan bunga 15% per tahun, dan dijamin dengan tanah seluas 406.800 m2 di desa Kutamekar, Kabupaten Karawang atas nama PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan. 27. UANG MUKA PROYEK
- 37 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Akun ini merupakan uang muka dari pelanggan yang diterima pada saat dimulainya pelaksanaan proyek, yang akan dikurangi dari tagihan prestasi proyek. 28. JAMINAN DARI PELANGGAN Akun ini merupakan jaminan yang diterima dari pelanggan atas sewa toko dan gedung yang akan dikembalikan pada akhir masa sewa. 29. HAK MINORITAS 2000 Rp a . Hak minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan PT Pacific Prestress Indonesia PT EE Black Construction Indonesia PT Nusa Raya Cipta PT E-Glodokplaza Dotkom PT Kreativa Cipta Artistika
1999 Rp
(44.857.904) 103.777.758 8.568.796.886 1.248.906.206 (58.424.110)
Jumlah
9.818.198.836
b . Hak minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan PT Pacific Prestress Indonesia PT EE Black Construction Indonesia PT Nusa Raya Cipta PT E-Glodokplaza Dotkom PT Kreativa Cipta Artistika Jumlah
5.062.673.431 104.422.352 7.013.931.938 (58.440.872) 12.122.586.849
309.761.463 644.594 (2.304.864.948) 1.093.794 (16.762)
352.414.753 954.484 (2.856.460.832) 42.404.540
(1.993.381.859)
(2.460.687.055)
30. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek sebagai berikut :
Jumlah Saham
Pemegang Saham
2000 Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Saham (Rp)
PT Arjunaraya Unggul PT Arman Investments Utama Henricus Joseph Hendra PT Andeki Investindo PT Askariputera Swadaya PT Wahana Natadana PT Yetna Sittaputera Santoso Sutantyo PT Triple A Jaya PT Trinugraha Thohir Ir. Royanto Rizal - Wakil Presiden Komisaris Masyarakat (di bawah 5%)
245.555.554 101.555.244 49.137.128 37.735.998 22.224.666 16.611.142 9.609.722 5.912.918 4.605.112 2.946.800
33,20 13,73 6,64 5,10 3,00 2,25 1,30 0,80 0,62 0,40
122.777.777.000 50.777.622.000 24.568.564.000 18.867.999.000 11.112.333.000 8.305.571.000 4.804.861.000 2.956.459.000 2.302.556.000 1.473.400.000
2.605.716 241.111.500
0,35 32,60
1.302.858.000 120.555.750.000
Jumlah
739.611.500
100,00
369.805.750.000
- 38 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jumlah Saham
Pemegang Saham
1999 Persentase Pemilikan
Jumlah Modal Saham (Rp)
PT Arjunaraya Unggul PT Arman Investments Utama Henricus Joseph Hendra PT Andeki Investindo PT Askariputera Swadaya PT Wahana Natadana PT Yetna Sittaputera Santoso Sutantyo PT Triple A Jaya PT Trinugraha Thohir Ir. Royanto Rizal - Wakil Presiden Komisaris Masyarakat (di bawah 5%)
245.555.554 101.555.244 49.137.128 37.735.998 22.224.666 16.611.142 9.609.722 5.912.918 4.605.112 2.946.800
33,20 16,89 6,64 5,10 3,00 2,25 1,30 0,80 0,62 0,40
122.777.777.000 62.469.089.610 24.568.564.000 18.867.999.000 11.112.333.000 8.305.571.000 4.804.861.000 2.956.459.000 2.302.556.000 1.473.400.000
2.605.716 241.111.500
0,35 29,44
1.302.858.000 108.864.282.390
Jumlah
739.611.500
100,00
369.805.750.000
31. AGIO SAHAM Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan : Rp Pengeluaran saham Perusahaan kepada pemegang saham pada tahun 1994 Jumlah yang diterima atas pengeluaran 20.253.400 saham Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Saldo agio saham per 31 Desember 1994 dan 1995 Kapitalisasi agio saham ke saham tahun 1996 Saldo agio saham per 31 Desember 1996
28.354.760.000 (20.253.400.000) 8.101.360.000 (8.000.000.000) 101.360.000
Penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum kepada masyarakat pada tanggal 27 Maret 1997 Jumlah yang diterima atas pengeluaran 135.000.000 saham kepada masyarakat Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Bersih
131.625.000.000 (67.500.000.000) 64.125.000.000
Obligasi konversi yang dikonversikan dalam rangka penawaran umum kepada masyarakat Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 64.611.500 saham kepada pemegang obligasi konversi setelah dikurangi diskon Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Bersih
51.611.597.518 (32.305.750.000) 19.305.847.518
Saldo agio saham per 31 Desember 2000 dan 1999
83.532.207.518
32. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
- 39 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pada tahun 2000, anak perusahaan, PT TCP Internusa (TCP) melakukan penyesuaian atas pengakuan ekuitas PT Pacific Prestress Indonesia (PPI), anak perusahaan TCP, dari kepemilikan 30,08% menjadi 75%. Selisih antara ekuitas PPI yang menjadi bagian TCP sesudah dan sebelum transaksi penambahan investasi oleh TCP dicatat pada akun ini dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. 33. PENDAPATAN USAHA 2000 Rp
1999 Rp
Jasa konstruksi Sewa, parkir dan jasa pemeliharaan Bahan bangunan Real estat Tanah kawasan industri
180.435.521.576 39.198.754.515 31.592.177.035 21.601.332.083 12.820.739.000
131.403.645.130 24.879.005.892 14.137.469.240 31.880.018.766 2.980.100.000
Jumlah
285.648.524.209
205.280.239.028
2000 Rp
1999 Rp
34. BEBAN LANGSUNG
Jasa konstruksi Bahan bangunan Sewa, parkir dan jasa pemeliharaan Real estat Tanah kawasan industri
153.021.646.794 32.240.606.102 20.258.063.514 11.584.744.643 5.525.745.835
101.984.691.790 16.202.151.506 12.605.104.051 14.045.676.010 982.745.529
Jumlah
222.630.806.888
145.820.368.886
35. BEBAN PENJUALAN 2000 Rp Komisi penjualan Gaji Iklan dan promosi Tender Sewa Komunikasi Representasi dan jamuan Perjalanan dan transportasi Perlengkapan kantor Lain-lain Jumlah
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
- 40 -
1999 Rp
966.984.022 823.360.939 585.291.145 178.804.876 21.600.000 21.227.155 13.653.531 8.516.000 6.566.588 651.588.646
598.545.306 1.078.352.175 236.668.555 43.200.000 10.533.269 60.584.168 13.734.930 5.090.954 2.916.855
3.277.592.902
2.049.626.212
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2000 Rp
1999 Rp
Gaji dan upah Pajak dan perijinan Penyusutan dan amortisasi Jasa profesional Amortisasi biaya emisi saham yang ditangguhkan Perlengkapan kantor Komunikasi Beban bank Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dan transportasi Asuransi Pemberian kenikmatan kepada karyawan Sewa Representasi dan jamuan Beban administrasi lainnya Pensiun Listrik dan energi Pendidikan karyawan Sumbangan dan kontribusi Keamanan dan kebersihan Lain-lain
25.960.761.484 5.536.319.475 2.801.186.757 2.211.067.601 1.579.380.384 1.469.847.126 1.099.772.051 930.776.388 748.755.460 665.171.730 581.447.755 518.856.786 407.399.573 380.313.050 357.384.862 349.818.887 281.846.028 239.294.500 145.246.935 50.745.650 751.948.372
25.884.174.136 3.864.985.236 2.805.893.783 1.467.303.875 1.579.380.384 779.553.339 880.634.710 213.055.025 947.204.845 500.991.598 548.778.487 556.223.258 249.042.997 891.473.532 334.497.255 54.460.865 538.807.574 348.373.357 373.775.256 33.159.800 558.656.392
Jumlah
47.067.340.854
43.410.425.704
37. PENGHASILAN BUNGA 2000 Rp
1999 Rp
Deposito berjangka dan jasa giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
5.430.758.241 20.876.494
4.091.420.145 21.836.347
Jumlah
5.451.634.735
4.113.256.492
38. BEBAN BUNGA 2000 Rp
1999 Rp
Beban bunga dari hutang Bank Sewa guna usaha Lain-lain
30.470.486.024 26.488.569 125.819.624
31.330.766.737 16.212.473 147.362.513
Jumlah
30.622.794.217
31.494.341.723
- 41 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 39. KEUNTUNGAN PENJUALAN SAHAM Pada tanggal 8 Januari 1999, Perusahaan telah menjual seluruh penyertaannya pada PT Denso Indonesia Corporation sebanyak 1.450 saham dengan nilai penjualan sebesar US$ 7.778.000. 1999 Rp Hasil penjualan saham Nilai tercatat investasi dalam bentuk saham
61.765.098.000 (13.104.313.248)
Keuntungan Penjualan Saham
48.660.784.752
40. PAJAK PENGHASILAN Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari : 2000 Rp
1999 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
(7.060.670.373) 2.265.479.457
(9.687.327.629) 1.142.258.768
Jumlah
(4.795.190.916)
(8.545.068.861)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut : 2000 Rp Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi (laba)sebelum pajak anak perusahaan
(116.648.038.199) 74.949.648.922
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
(41.698.389.277)
Perbedaan temporer: Amortisasi emisi saham yang ditangguhkan Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
592.267.622 (190.983.693)
Jumlah
401.283.929
- 42 -
1999 Rp 47.426.783.176 (8.111.561.273) 39.315.221.903
592.267.622 95.667.939 687.935.561
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2000 Rp Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Bagian rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi Amortisasi goodwill Sumbangan Penghasilan jasa giro dan bunga deposito Laba penjualan saham Denda pajak Lain-lain Jumlah Laba Kena Pajak Perusahaan
1999 Rp
45.566.071.694 4.995.381.170 17.883.100
(15.405.386.706) 5.746.681.557 24.795.662
(2.957.480.154) 17.265.927
(2.655.845.172) (16.012.677.400) 254.317.366 5.456.672
47.639.121.737
(28.042.658.021)
6.342.016.389
11.960.499.443
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut : 2000 Rp
1999 Rp
Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan
1.893.854.800 5.166.815.573
3.579.399.700 6.107.927.929
Jumlah
7.060.670.373
9.687.327.629
Dikurangi pembayaran pajak di muka Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25
17.855.250
30.432.000 43.848.625
Jumlah
17.855.250
74.280.625
7.042.815.123
9.613.047.004
1.875.999.550
3.505.119.075
5.166.815.573
6.107.927.929
7.042.815.123
9.613.047.004
Hutang pajak kini Rincian: Perusahaan Anak perusahaan PT Pacific Prestress Indonesia Jumlah
Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perusahaan tahun 1999 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
- 43 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :
1 Januari 1999 Rp
Dibebankan ke laporan laba rugi Rp
31 Desember 1999 Rp
Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan: Penyusutan aktiva tetap Amortisasi emisi saham
(305.207.893) (947.628.252)
28.700.382 177.680.287
(276.507.511) (769.947.965)
Kewajiban pajak tangguhan
(1.252.836.145)
206.380.669
Anak Perusahaan Aktiva pajak tangguhan PT Pacific Prestress Indonesia
5.088.672.132
Aktiva pajak tangguhan - bersih
3.835.835.987
Dibebankan ke laporan laba rugi Rp
31 Desember 2000 Rp
(57.295.108) 177.680.287
(333.802.619) (592.267.678)
(1.046.455.476)
120.385.179
(926.070.297)
935.878.099
6.024.550.231
2.145.094.278
8.169.644.509
1.142.258.768
4.978.094.755
2.265.479.457
7.243.574.212
Rekonsiliasi antara beban pajak dan laba akuntansi adalah sebagai berikut : 2000 Rp Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi (laba akuntansi) Rugi (laba) sebelum beban pajak anak perusahaan
(116.648.038.199) 74.949.648.922
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan Tarif pajak yang berlaku: 10% x Rp 25.000.000 15% x Rp 25.000.000 30% x (Rp 41.698.389.277) tahun 2000 dan Rp 39.265.221.903 tahun 1999
(41.698.389.277) -
1999 Rp
47.426.783.176 (8.111.561.273) 39.315.221.903 2.500.000 3.750.000
(12.509.516.783)
11.779.566.571
Jumlah Dampak pembulatan perhitungan
(12.509.516.783) (117)
11.785.816.571 (133)
Jumlah
(12.509.516.900)
11.785.816.438
Pengaruh pajak atas beban (penghasilan) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Bagian rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi Amortisasi goodwill Sumbangan Penghasilan jasa giro dan bunga deposito
13.669.821.508 1.498.614.351 5.364.930 (887.244.046)
- 44 -
(4.621.616.012) 1.724.004.467 7.438.699 (796.753.552)
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2000 Rp (3.570.222)
Denda pajak Laba penjualan saham Lain-lain Jumlah
1999 Rp 76.295.210 (4.803.803.220) 1.637.002
14.282.986.521
(8.412.797.406)
Beban pajak Perusahaan Beban pajak anak perusahaan
1.773.469.621 3.021.721.295
3.373.019.032 5.172.049.829
Jumlah
4.795.190.916
8.545.068.861
41. POS LUAR BIASA Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 18, PT Multi Plaza Properties (anak perusahaan yang bergabung dengan PT TCP Internusa) memperoleh penghapusan bunga dan denda atas pinjaman dari Bank Putra Surya Perkasa. Selain itu, PT Sitiagung Makmur juga memperoleh penghapusan bunga dan denda atas pinjaman dari Bank Modern. Penghapusan bunga dan denda ini dicatat sebagai pos luar biasa. 42. CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 32 tanggal 19 Mei 2000 dari notaris Benny Kristianto, SH, pemegang saham menyetujui untuk menggunakan laba bersih Perusahaan tahun buku yang berakhir 31 Desember 1999 sebesar Rp 3.600.000.000 sebagai cadangan umum dan memutuskan untuk tidak membagikan dividen.
43. PROGRAM PENSIUN Anak perusahaan, PT TCP Internusa, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra (DPA). DPA merupakan lembaga yang independen dan telah mendapat persetujuan atas pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep.181/MK.17/1997 tanggal 12 Mei 1997. Iuran pensiun per bulan ditetapkan 8,39% dari penghasilan dasar pensiun karyawan, dimana 3,2% merupakan beban karyawan dan 5,19% merupakan beban Perusahaan. Kewajiban aktuaria dan nilai wajar aktiva bersih berdasarkan laporan aktuaria tanggal 12 Mei 1999 untuk posisi 31 Desember 1999 dan laporan keuangan DPA yang telah diaudit adalah sebagai berikut : Rp Kewajiban aktuaria Nilai wajar aktiva
297.102.200.000 423.386.842.326
Selisih lebih nilai wajar aktiva atas kewajiban aktuaria
126.284.642.326
Aktiva dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi dalam bentuk saham.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :
- 45 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Tabel mortalita Umur pensiun normal Tabel cacat Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun dipercepat Biaya tambahan Tingkat bunga investasi Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun (PhDP) Tingkat kenaikan pensiun
Commissioners Standard Ordinary Table of Mortality (CSO’80) 55 tahun 10% dari CSO’80 10% untuk peserta yang berusia 25 tahun dan menurun secara proporsional menjadi 0% untuk usia 45 tahun 1% dari usia 45 sampai dengan 54 tahun 5% dari iuran normal 13% per tahun 10% per tahun 0% per tahun
44. PERJANJIAN KERJASAMA OPERASI PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan, mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Jasa Marga dalam rangka pembangunan dan pembiayaan jalan tol. Penyelenggara jalan tol adalah PT Jasa Marga. Secara umum, hal-hal pokok yang diatur dalam perjanjian kerjasama operasi tersebut adalah sebagai berikut : a.
Anak perusahaan membangun dan mendanai pembangunan jalan tol sesuai dengan desain, spesifikasi dan persyaratan yang telah ditetapkan.
b.
Anak perusahaan menyerahkan jalan tol tersebut yang telah selesai dibangun kepada pemilik aset (PT Jasa Marga) untuk dikelola dan dioperasikan.
c.
Pemilik aset menanggung seluruh beban dan risiko yang timbul sehubungan dengan pengelolaan dan pengoperasian jalan tol.
d.
Beban proyek ditetapkan lumpsum sebesar Rp 21.420.937.000. Pembayaran kepada anak perusahaan dilakukan dengan cara bagi hasil pendapatan tol yang dimulai sejak proyek dioperasikan sampai dengan tanggal 31 Januari 2015 dengan ketetapan bagi hasil sebagai berikut : No.
Tahun
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Jasa Marga
Bagi Hasil (%) Suryacipta Swadaya
96 96 95 92 92 92 90 90
4 4 5 8 8 8 10 10
- 46 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
No.
Tahun
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jasa Marga
Bagi Hasil (%) Suryacipta Swadaya
90 88 88 88 87 87 87 86 86
10 12 12 12 13 13 13 14 14
45. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa a. Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan dan anak perusahaan : − − − − −
PT Santa Rosa Indonesia PT Alam Dinamika PT Wahana Adi Sembada PT Wahana Sempurna PT Arjunaraya Unggul
b. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan : − − − − − −
PT Suryalaya Anindita International PT Arman Investments Utama PT Intievest Indah PT Sitiswadaya Permai PT Skylift Indonesia PT E-Glodokplaza Dotkom
c. PT Arman Investments Utama adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan. Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain transaksi usaha dan diluar usaha seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 8. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak -pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut adalah berupa pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing 0,38% dan 0,53% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2000 dan 1999 dari penghasilan bunga konsolidasi.
- 47 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 46. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan anak perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : Nama
Kegiatan Usaha
PT Surya Semesta Internusa Tbk PT Suryacipta Swadaya PT TCP Internusa dan anak perusahaan PT Nusa Raya Cipta dan anak perusahaan PT Enercon Paradhya International PT Pacific Prestress Indonesia PT E.E. Black Construction Indonesia PT Karsa Sedaya Sejahtera
Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain Pembangunan kawasan industri Real estat dan penyewaan gedung perkantoran Jasa konstruksi Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain Pembuatan elemen-elemen beton pra tekan Jasa konstruksi Perdagangan, pembangunan, pertanian, pertambangan dan jasa Penyertaan saham pada perusahaan lain
E-SSIA.Com.Inc
Manajemen menyajikan informasi segmen usaha dalam tujuh kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu segmen penyertaan pada perusahaan lain, pembangunan kawasan industri, real estat, jasa konstruksi, pembuatan elemen beton pra tekan, penyewaan gedung pertokoan dan perkantoran, dan perdagangan. a.
Penjualan Bersih
2000 % Pembangunan kawasan industri Real estat dan penyewaan gedung perkantoran Bidang konstruksi bangunan Pembuatan elemen-elemen beton pra-tekan Penyewaan gedung pertokoan dan perkantoran Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
1999 Rp
%
Rp
8,44
24.271.401.045
2,49
5.157.081.500
17,59 62,99
50.603.038.797 181.195.921.576
26,27 63,42
54.440.983.643 131.403.645.130
10,98
31.592.177.035
6,84
14.164.349.240
0,98
2.024.849.800
-
-
100,00
287.662.538.453 (2.014.014.244)
Jumlah setelah eliminasi
285.648.524.209
100,00
207.190.909.313 (1.910.670.285) 205.280.239.028
Harga jual antar segmen ditetapkan berdasarkan biaya yang dikeluarkan (cost) ditambah keuntungan sebesar suatu persentase tertentu.
- 48 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Hasil Segmen 2000 %
%
Rp
Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain Pembangunan kawasan industri Real estat dan penyewaan gedung perkantoran Bidang konstruksi bangunan Perdagangan Penyewaan gedung pertokoan dan perkantoran Pembuatan elemen-elemen beton pra-tekan
(99,53) 22,17
(12.613.280.414) 2.809.569.975
(92,23) (26,27)
(12.636.872.905) (3.599.174.926)
83,29 125,44 (0,01)
10.555.872.924 15.896.684.890 (1.353.035)
153,92 120,16 (0,25)
21.090.460.289 16.465.007.511 (34.835.129)
(17,63)
(2.415.793.700)
(31,36)
(3.974.710.775)
(37,70)
(5.166.262.034)
Jumlah sebelum eliminasi
100,00
12.672.783.565
100,00
13.702.529.106
-
-
Eliminasi
c.
1999 Rp
-
297.289.120
Hasil segmen Penghasilan (beban) lain-lain
12.672.783.565 (129.320.821.764)
13.999.818.226 33.426.964.950
Laba (rugi) sebelum pajak
(116.648.038.199)
47.426.783.176
Jumlah Aktiva
2000 % Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain Pembangunan kawasan industri Real estat dan penyewaan gedung perkantoran Bidang konstruksi bangunan Perdagangan Pembuatan elemen-elemen beton pra-tekan Penyewaan gedung pertokoan dan perkantoran Jumlah sebelum eliminasi
1999 Rp
%
Rp
24,45 44,66
473.770.408.000 865.282.628.159
29,70 36,89
574.413.453.036 713.605.458.795
21,52 6,47 0,01
416.652.226.100 125.325.121.959 260.332.281
21,26 5,74 0,01
411.237.451.267 111.001.461.221 259.184.382
2,90
56.189.742.103
3,34
64.511.407.509
3,06
59.246.491.589
100,00
1.934.274.907.799
-
-
100,00
1.937.480.458.602
Eliminasi
(408.903.127.191)
(509.266.661.237)
Jumlah setelah eliminasi
1.528.577.331.411
1.425.008.246.562
47. IKATAN a.
Pada tanggal 9 Mei 1996, PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan, mengadakan kontrak perjanjian dengan Kumagai Gumi Co., Ltd untuk pemborongan proyek perluasan simpang susun Karawang Timur senilai Rp 18.370.000.000. Pekerjaan ini telah mendapat ijin dari Pemda setempat dan PT Jasa Marga (Persero). Pada tanggal 24 April 2000, diadakan penambahan atas nilai kontrak sebesar Rp 961.642.207. Kontrak ini telah mendapat ijin dari Pemda setempat dan PT Jasa Marga (Persero). Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999
- 49 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) sisa nilai kontrak sebesar Rp 2.369.597.018 dan Rp 3.707.032.123. Nilai kontrak setelah dikurangi pembayaran dicatat pada akun Taksiran Kewajiban Pengembangan Tanah dan Lingkungan. b.
PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa perusahaan lain seperti PT Murisama, PT Bhakti Sentana, PT Dacrea, Pacific Consultant International, Kumagai, Hutama Takenaka, PT Abhirana, PT Ekakarsa Abadi, PT Rezeki Binamas dan PT Indorenco untuk pembangunan prasarana dengan nilai kontrak seluruhnya sejumlah Rp 196.991.706.067. Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 sisa nilai kontrak masing - masing sebesar Rp 80.086.151.443 dan Rp 81.788.590.705 yang dicatat pada akun Taksiran Kewajiban Pengembangan Tanah dan Lingkungan.
c.
PT Nusa Raya Cipta (NRC), anak perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian kerjasama untuk pembangunan proyek dengan beberapa perusahaan berikut : 1.
Proyek AMP - Karawang Pada tahun 1996, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Obayashi dengan nama Asphalt Mixing Plant. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 50%. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999, rugi yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 98.352.306. Proyek ini telah selesai pada tahun 1999.
2.
Proyek Ritz Carlton Bali Hotel Pada tanggal 25 April 1995, NRC melakukan kerjasama dengan PT Tatamulia Nusantara Indah dengan nama “PT Tatamulia Nusantara Indah - PT Nusa Raya Cipta Joint Operation”. Kerjasama tersebut didirikan dalam rangka kontrak dengan PT Karang Mas Sejahtera, pemilik proyek, dengan nilai kontrak sejumlah Rp 44.392.396.000. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 49%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999, laba yang diakui perusahaan dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 392.222.128. Proyek ini telah selesai pada tahun 1999.
3.
Proyek Suryacipta City of Industry Pada tanggal 28 Maret 1994, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Obayashi dengan nama “PT Jaya Obayashi - PT Nusa Raya Cipta - Joint Operation”. Kerjasama ini didirikan dalam rangka kontrak dengan PT Suryacipta Swadaya, pemilik proyek, dengan nilai kontrak seluruhnya sebesar Rp 75.369.255.268 yang terbagi atas 3 tahap. Nilai kontrak untuk tahap I adalah sebesar Rp 23.400.107.452. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 40%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999, laba yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini berjumlah Rp 290.580.143. Proyek ini ditunda oleh pemberi kerja.
4.
Proyek Pabrik EDS Manufacturing Indonesia Pada tanggal 16 Agustus 1994, NRC melakukan kerjasama dengan PT Jaya Obayashi dengan nama “PT Jaya Obayashi - PT Nusa Raya Cipta - Joint Operation”. Kerjasama ini didirikan dalam rangka kontrak dengan PT EDS Manufacturing Indonesia, pemilik proyek, dengan nilai kontrak sejumlah Rp 4.517.149.000. Dalam kerjasama ini NRC mempunyai penyertaan sebesar 50%. Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1999, laba yang diakui NRC dari proyek kerjasama ini masing-masing berjumlah Rp 35.995.211. Proyek ini telah selesai pada tahun 1999.
- 50 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 48. KEWAJIBAN KONTIJENSI Anak perusahaan, PT Suryacipta Swadaya, merupakan tergugat dalam perkara mengenai gugatan tanah seluas sekitar 30.000 m2 yang terletak di Karawang. Pengadilan Negeri Karawang dan Pengadilan Tinggi Bandung, Jawa Barat, telah memenangkan anak perusahaan dalam gugatan tersebut. Saat ini kasus gugatan tersebut sedang dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.
49. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut :
2000 Mata Uang Asing Aktiva Kas dan setara kas Investasi sementara Piutang usaha Piutang prestasi Jumlah Kewajiban Hutang bank Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang jaminan pelanggan Tagihan prestasi Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang subordinasi Jumlah
1999 Ekuivalen Rp
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rp
US$ SIN$ US$ US$ US$
3.056.328,26 4.994,94 3.901.010,81 1.933.922,72 -
29.325.469.671 27.666.979 37.430.198.722 18.555.988.531 85.339.323.903
661.697,70 19,00 5.180.390,00 901.918,26 552.140,00
4.698.053.670 80.948 36.780.769.000 6.403.619.646 3.920.194.000 51.802.717.264
US$ US$ US$ AU$ US$ US$ US$
25.681.427,33 3.374.530,39 38.508,27 16.940,00 13.863.295,76 9.114,00 -
246.413.295.227 32.378.619.130 369.486.851 90.095.898 133.018.322.817 87.448.830 -
25.681.427,33 3.699.839,84 12.000,00
182.338.134.043 26.268.862.864 85.200.000
10.618.627,00 9.114,00 230.960,00
75.392.251.700 64.709.400 1.639.816.000
US$
1.125.000
10.794.375.000
US$ US$
28.220.500 10.000.000
270.775.697.500 95.950.000.000 789.877.341.253
Jumlah kewajiban bersih
-
29.345.500,00 10.000.000,00
704.538.017.350
-
208.353.050.000 71.000.000.000 565.142.024.007 513.339.306.743
Pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 9 April 2001 sebagai berikut : 31 Desember 9 April 2001 Rp Mata uang 1 US$ 1 SIN$ 1 AU$
10.848,00 5.979,51 5.377,91
- 51 -
2000 Rp 9.595,00 5.539,05 5.318,53
1999 Rp 7.100,00 4.260,43 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 50. DAMPAK KONDISI PERUSAHAAN
EKONOMI
TERHADAP
KEGIATAN
PERUSAHAAN
DAN
ANAK
Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia, sejak pertengahan tahun 1997, mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs mata uang. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham, pengetatan penyediaan kredit, dan penghentian atau penundaan pelaksanaan proyek konstruksi tertentu. Sampai saat ini kondisi ekonomi di Indonesia masih dilanda krisis yang berkepanjangan terutama disebabkan masih sangat labilnya kurs mata uang asing dan harga efek di pasar modal. Tingginya kurs mata uang dan tingkat bunga telah mengakibatkan Perusahaan dan anak perusahaan menanggung beban selisih kurs dan bunga yang sangat signifikan. Hal ini juga berdampak terhadap kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk melunasi hutang dalam bentuk valuta asing mengingat hutang tersebut telah meningkat secara signifikan dalam satuan Rupiah dan tingkat bunga pinjaman dalam Rupiah yang juga meningkat secara signifikan, sehingga Perusahaan dan anak perusahaan menunggak beberapa pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang telah jatuh tempo dan tidak dapat mempertahankan rasio-rasio keuangan yang ditentukan dalam perjanjian pinjaman. Perusahaan dan anak perusahaan saat ini sedang melakukan negosiasi dengan pihak kreditur untuk merestrukturisasi hutangnya dan pada tahun 2000 Perusahaan dan anak perusahaan telah mencapai penyelesaian restrukturisasi sebagian hutang dengan beberapa kreditur (Catatan 18 dan 23). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagaimana dijelaskan dalam paragraf di atas telah menimbulkan ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan oleh karena itu terdapat ketidakpastian signifikan apakah Perusahaan dan anak perusahaan akan merealisasikan aktiva dan menyelesaikan kewajibannya dalam kondisi normal Perusahaan dan anak perusahaan dan pada nilai yang dinyatakan dalam Perusahaan dan anak perusahaan. Menanggapi kondisi ekonomi yang belum pasti ini, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasi Perusahaan dan anak perusahaan dengan mengambil langkah-langkah berikut: § § § § § § § § § §
Mempensiunkan karyawan yang sudah memasuki usia pensiun. Menelaah kembali perlu tidaknya memperpanjang kontrak kerja baik dengan tenaga asing maupun dengan tenaga lokal. Menyesuaikan kenaikan gaji dengan kemampuan dan kondisi Perusahaan. Memangkas / menghemat biaya-biaya operasional Perusahaan yang tidak perlu. Menunda investasi / proyek jangka panjang yang tidak pasti dan memerlukan dana yang besar. Menunjuk financial advisor untuk keperluan restrukturisasi hutang bank. Memperbaiki struktur organisasi dan meningkatkan profesionalisme manajemen Perusahaan. Meningkatkan proporsi penjualan kepada pihak asing mengingat belum pulihnya penjualan lokal. Mempelajari kemungkinan usaha-usaha baru yang sangat prospektif pada masa mendatang. Mencari partner yang strategik untuk mengembangkan usaha Perusahaan.
Kelangsungan hidup Perusahaan dan anak perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen untuk menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha di masa yang akan datang. Laporan keuangan konsolidasi belum mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut.
- 52 -
P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DE SEMBER 2000 DAN 1999 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi − suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan dan anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak dari masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana investor pelanggan dan pemasok ke dan dari Perusahaan dan anak perusahaan. 51. PENGGABUNGAN USAHA Berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 71 tanggal 31 Oktober 2000 telah disepakati adanya penggabungan anak perusahaan, PT Multi Plaza Properties ke dalam PT TCP Internusa, anak perusahaan, yang dilaksanakan dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), perpajakan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian PT TCP Internusa, akan mengambil alih semua aktivitas dan kegiatan usaha, aktiva, kewajiban (termasuk kewajiban perpajakan), tagihan dan karyawan-karyawan PT Multi Plaza Properties. Sebagai akibat dari penggabungan tersebut, PT Multi Plaza Properties akan bubar demi hukum tanpa dilikuidasi sedangkan PT TCP Internusa akan tetap berdiri sebagai badan hukum.
52. INFORMASI LAINNYA Pada tanggal 20 Juni 2000, Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Kep-150/Men/2000 tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Keputusan ini mengharuskan perusahaan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan dan/atau ganti rugi apabila karyawan mencapai usia pensiun, terjadi pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan (PHK masal) maupun pengunduran diri. Manajemen berpendapat bahwa kewajiban yang mungkin timbul tidak akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan dan operasi Perusahaan dan anak perusahaan saat ini. Sampai saat ini, Perusahaan dan anak perusahaan tidak mempunyai rencana untuk melakukan PHK masal dalam waktu dekat dan tidak terdapat karyawan yang mengundurkan diri, yang secara signifikan mempengaruhi posisi keuangan dan kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 43, PT TCP Internusa, anak perusahaan, telah mempunyai program pensiun bagi sebagian besar jumlah karyawannya.
53. REKLASIFIKASI AKUN Untuk tujuan penyesuaian dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2000 dan peraturan Bapepam, piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 602.949.055 dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 1.924.159.164 pada tanggal 31 Desember 2000 masing-masing direklasifikasi menjadi aktiva tidak lancar dan kewajiban tidak lancar.
*******
- 53 -