Equity Valuation 30 Agustus 2013
Berlina, Tbk
Target Harga Terendah 680
Laporan Kedua
Tertinggi 820
Produsen Kemasan Plastik
Historical Chart
Menjadi Tempat Belanja Satu Atap Untuk Kemasan Plastik
Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catt: Harga saham BRNA setelah stock split 1:5
Informasi Saham
RP
Kode Saham
BRNA
Harga saham per 29 Agustus 2013* Harga penutupan tertinggi – 52 minggu
480 770
Harga penutupan terendah – 52 minggu Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu – miliar
475 531 331
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu – miliar Setelah penyesuaian stock spllit
Penilaian Saham
Sebelumnya
Saat Ini
Tertinggi
660*
820
Terendah
580*
680
Setelah stock split
Market Value Added & Market Risk MVA
Market Risk
280
1.6
240
1.4
200
1.2
160
1
120
0.8
80
0.6
40 0
0.4
-40
0.2
-80
0 1Q11
1Q12
Market Value Added (Rp/share)
1Q13 Market Risk
Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham
(%)
PT Dwi Satrya Utama
51,42
Lisjanto Tjiptobiantoro
10,08
Atmadja Tjiptobiantoro Publik (dibawah 5% kepemilikan)
5,48 33,01
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
[email protected]
PT Berlina Tbk (BRNA) didirikan pada tahun 1969 di Pandaan, Jawa Timur. Dari hanya memiliki satu mesin blow moulding, BRNA sekarang memiliki empat pabrik: tiga di Indonesia (Pandaan-Jawa Timur, Tangerang-Banten, Cikarang-Jawa Barat) dan satu di Hefei, Cina. Saat ini, Perseroan memiliki kapasitas untuk memproduksi 26.200 metrik ton kemasan plastik per tahun. Setelah membangun fondasi yang kuat dalam produk kemasan plastik, BRNA mulai memproduksi produk tabung laminasi dengan mengakuisisi PT Lamipak Primula Indonesia (LMPI) pada tahun 1986. Pabrik LMPI di Sidoarjo, Jawa Timur, bisa menghasilkan maksimal 650 juta tabung per tahun. Pada tahun 1989, BRNA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan juga berencana untuk memperluas bisnisnya ke kemasan pelumas dengan mengakuisisi PT Quantex (QNTX), dan juga meningkatkan kapasitas produksi dan penyimpanannya saat ini.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
Halaman ke 1 dari 10 halaman
Berlina, Tbk PARAMETER INVESTASI Penyesuaian Target Harga Kami melakukan beberapa penyesuaian terhadap proyeksi kami sebelumnya dan menyesuaikan target harga saham menjadi Rp620 - Rp840 per saham, berdasarkan pertimbangan berikut: Momentum positif dalam industri consumer goods. Sebagai produsen produk kemasan plastik, BRNA mendapatkan manfaat dari outlook positif dari ekonomi di Indonesia dan Cina. Didukung oleh populasi orang dengan pendapatan per kapita meningkat yang semakin besar (hingga 131 juta orang), penjualan consumer goods di Indonesia dapat mencapai Rp199.34 triliun pada 2013, meningkat 10%YoY. Sementara di Cina, industri consumer goods diperkirakan membukukan pertumbuhan 13% YoY meskipun beberapa peraturan negatif ditetapkan oleh Pemerintah. Perluasan bisnis dan peningkatan kapasitas internal. Di tahun 2013, BRNA berencana mengakuisisi produsen kemasan pelumas, PT Quantex (QNTX). Kami melihat bisnis baru tersebut positif bagi pertumbuhan BRNA, karena penjualan motor dan mobil di Indonesia masing-masing tumbuh 10,6% YoY pada 1H13 dan 3,2% YoY Januari-April 2013. Selain pertumbuhan anorganik, BRNA juga meningkatkan kapasitas produksi dan penyimpanan. Perusahaan telah meningkatkan area produksi dan gudang dari 4.840 m2 menjadi 7.980 m2. BRNA juga membeli mesin baru untuk produksi tabung, yang dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 36 juta kemasan. Marjin yang kompetitif. Peningkatan upah dan biaya listrik telah memberikan tekanan pada marjin laba kotor dan laba bersih yang turun menjadi 17,1% dan 3,5%, masing-masing, pada tahun 2012. Namun, angka ini masih kompetitif jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk marjin laba kotor 12,2% dan marjin laba bersih sebesar 3,0%. Perubahan asumsi risk free rate, equity premium dan beta masing-masing adalah sebesar 8,7%, 3,2% dan 0,8x. Prospek Usaha Dengan estimasi pertumbuhan yang kuat di industri consumer goods Cina (13% YoY) dan Indonesia (10% YoY), yang merupakan pasar utama untuk produkproduk BRNA, kami berpandangan bahwa prospek usaha Perseroan tetap positif, terutama mengingat ekspansi peningkatan area gudang dan kapasitas produksi menjadi 36 juta kemasan di tahun 2013. Kami juga percaya bahwa BRNA berada di jalur yang tepat untuk menjadi penghasil segala jenis kemasan plastik dengan rencana akuisisi QNTX. Dengan ini, BRNA sekarang akan memiliki kemampuan untuk memproduksi bahan kemasan plastik dan tabung untuk makanan dan minuman, perlengkapan mandi, obat-obatan dan pelumas. Mengingat semua ini, kami memperkirakan bahwa pendapatan BRNA dapat tumbuh 16,7% YoY pada tahun 2013, dan dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 17,7% 2012-2017. Tabel 1: Ringkasan Kinerja Penjualan [Rp Miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar]
2010
2011
2012
2013P
2014P
568
679
837
977
1.158
57
58
80
61
86
35
40
50
41
60
EPS [Rp]
50
58
72
59
87
Pertumbuhan EPS [%]
72
15
24
(17)
46
*
5,5* 0,9*
P/E [x]
6,4
6,1
9,7
8,1
PBV [x]
1,1
1,0
1,8
1,1*
Sumber: PT Berlina Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Berdasarkan harga saham tanggal 29 Agustus 2013, - Rp Rp480 / saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 2 dari 10 halaman
Berlina, Tbk GROWTH VALUE MAP Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan. Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat klaster, yaitu:
Excellent value managers (“Q-1”) Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.
Expectation builders (“Q-2”) Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.
Traditionalists (“Q-3”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.
pertumbuhan menunjukkan
Asset-loaded value managers (“Q-4”) Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.
Gambar 1: Growth-Value Map BRNA (Industri Kemasan)
Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Berdasarkan laporan keuangan dan data pasar, BRNA diklasifikasikan dalam klaster Tradisionalist (Q-3). Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, tetapi harapan yang relatif tinggi pada profitabilitas jangka pendek. Kami percaya ekspansi BRNA yang agresif dengan meningkatkan kapasitas produksi serta masuk ke bisnis kemasan minyak dapat mendorong ekspektasi pasar yang lebih baik di masa depan. BRNA memiliki kesempatan untuk pindah ke klaster Excellent Value Managers (Q-1) dengan memperkuat pertumbuhan internal dan secara teratur memperbarui masyarakat terhadap kinerjanya. “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 3 dari 10 halaman
Berlina, Tbk INFORMASI BISNIS Didukung oleh Pertumbuhan Industri Consumer Goods Sebagai produsen kemasan plastik untuk consumer goods, kemampuan BRNA untuk tumbuh sangat terkait dengan pertumbuhan industri consumer goods. Di tahun 2013, kami mengestimasikan industri consumer goods Indonesia terus tumbuh didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,9%, meningkatnya jumlah masyarakat middle-class (hingga mencapai 131 juta orang) dengan nilai median usia 32 tahun, serta meningkatnya pendapatan per kapita mencapai USD3.500. Berdasarkan hal tersebut, kami mengestimasikan penjualan di industri ini dapat tumbuh menjadi Rp199,34 triliun. Selain itu, tingkat pertumbuhan industri consumer goods di Cina diestimasikan untuk turun menjadi 13% YoY. Konsumsi makanan dan minuman tetap akan tumbuh cepat, didukung oleh kebijakan peningkatan pendapatan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, yang merupakan konsumen utama dari industri ini. Namun, beberapa kebijakan pemerintah, seperti pelarangan pemberian bingkisan dan juga belanja produk-produk mewah menggunakan dana masyarakat, menjadi alasan utama penurunan industri consumer goods Cina. Gambar 2: Pertumbuhan Industri Consumer Goods di Indonesia dan Cina 11.50%
250
Pertumbuhan penjualan consumer goods melalui ritel di Cina (% YoY) 15.50%
11.00%
200
10.50%
15.20% 14.90% 14.50%
14.50%
150
10.00%
15.20%
15.00% 14.70%
Rp, tn
14.20%
14.10% 13.80%13.70%
14.00%
13.80%
100 9.50%
13.50%
50
9.00%
13.10%
13.00% 12.50%
8.50%
0 2009
2010
2011
2012
Pendapatan consumer goods Indonesia (Rp, tn)
12.00%
2013P
Jan Feb
Pertumbuhan (%, YoY)
Mar
Apr
May
June
July
Aug
Sept
Oct
Nov
Dec
Sumber: www.marketing.co.id, National Bureau of Statistics China, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Diversifikasi dan Peningkatan Kapasitas Di tahun 2013, BRNA berencana mengakuisisi 99% saham QNTX, produsen kemasan oli, dengan nilai Rp 27,7 miliar. QNTX memiliki kapasitas produksi 100 – 200 ton/tahun, dengan 12 mesin blow dan injection. Dengan akuisisi ini, kami percaya BRNA sedang mengambil keuntungan dari sinergi horizontal, karena QNTX memiliki pangsa pasar dan konsumen yang berbeda. Kami percaya prospek QNTX cukup menjanjikan, mengingat pertumbuhan penjualan mobil dan motor di Indonesia masing-masing tumbuh 10,6% YoY di 1H13, dan 3,2% YoY di Jan-April 2013. Gambar 3: Volume Penjualan Mobil dan Motor di Indonesia 3,000,000
2,631,332
2,549,330
3.2%
2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000
337,974
398,108
17.8%
Jan - April 2012 Penjualan motor (unit)
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Jan - April 2013 Penjualan mobil (unit)
Sumber: Gaikindo, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman ke 4 dari 10 halaman
Berlina, Tbk Selanjutnya, BRNA juga telah meningkatkan kapasitas internalnya, seperti terlihat dari ekspansi area produksi dan gudang di Cikarang dari 4.840 m2 menjadi 7.980 m2. Dengan ekspansi ini, barang jadi yang telah diproduksi BRNA dapat disimpan di total 1.638 palet yang memiliki sistem penyusunan yang teratur. BRNA juga berinvestasi dengan pembelian sebuah mesin dari Eropa di tahun 2013, yang dapat memproduksi 36 juta tube per tahun. BRNA juga berencana membeli tambahan dua mesin lagi di 2014.
Gambar 4: Gudang Baru BRNA
Sumber: PT Berlina Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
KEUANGAN Penurunan Sementara pada Marjin BRNA mencatat penjualan Rp836,9 miliar di tahun 2012, peningkatan sebesar 23% dari tahun sebelumnya, terutama karena naiknya volume penjualan (62%) dan harga jual (19%) dari kemasan plastik di Cina. Pendapatan dari kemasan plastik di Indonesia juga mengalami 11% kenaikan harga jual dan 13% peningkatan volume penjualan. Di 1Q13, penjualan BRNA terus bertambah, meningkat 9% YoY menjadi Rp22,9 miliar. Namun, marjin Perusahaan terkena hantaman dari peningkatan upah minimum dan tarif listrik yang berlaku sejak awal 2013. Di akhir 1Q13, BRNA belum menaikkan harga jualnya, dan kami percaya hal ini dikarenakan mereka telah menaikkan harga di tahun 2012. Namun kami percaya BRNA akan terpaksa menaikkan harga jualnya kembali karena Pemerintah Indonesia telah menaikkan harga jual bahan bakar bersubsidi di bulan Juni 2013. Berdasarkan hal itu, kami percaya marjin laba operasional dan marjin laba bersih akan mencapai 9,3% dan 4,2% di tahun akhir tahun 2013, lebih tinggi dari 1Q13 tetapi lebih rendah dibandingkan akhir tahun 2012.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 5 dari 10 halaman
Berlina, Tbk Gambar 5: Marjin BRNA
Gambar 6: Biaya Tenaga Kerja dan Overhead
25.00%
42.5
45.0 21.43%
40.0
20.00%
18.45%
17.13%
35.8
35.0 30.0
15.00%
12.83%
25.0 8.63%
10.00%
15.0
6.51% 4.71%
3.85%
5.00%
17.9
20.0
9.25%
11.0
10.0 5.0 0.0
0.00% 2012 Marjin laba kotor (%)
1Q13 Marjin laba operasional (%)
1Q12
2013P Marjin laba bersih (%)
Sumber: PT Berlina Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
1Q13
Biaya tenaga kerja langsung (Rp miliar)
Biaya overhead (Rp miliar)
Sumber: PT Berlina Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Namun, Marjin Tetap Kompetitif Meskipun BRNA memperlihatkan pelemahan marjin di 1Q13, namun kami percaya mereka tetap kompetitif. Marjin laba kotor dan laba bersih BRNA mencapai 17,1% dan 3,5%, tetap lebih tinggi dari rata-rata perusahaan pembanding yang mencapai 12,2% dan 3,0%. Berdasarkan hal itu, kami percaya bahwa marjin di industri tersebut juga turun di kuartal pertama tahun ini, tetapi BRNA tetap mampu mencatatkan marjin yang kompetitif. Gambar 7: Perbandingan Marjin, 1Q13 20.0% 18.0%
17.7%
17.1%
16.0% 14.0%
12.2%
12.0%
10.1%
8.8%
10.0%
8.0% 6.0% 4.0%
5.8%
3.5%
3.0% 1.6%
1.6%
2.0% 0.0% BRNA
IGAR
Gross profit margin (%)
AKPI
TRST
Average
Net profit margin (%)
Sumber: PT Berlina Tbk., Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 6 dari 10 halaman
Berlina, Tbk TARGET HARGA PENILAIAN
Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset. Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya. Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham BRNA per tanggal 29 Agustus 2013 dan Laporan Keuangan per tanggal 31 Maret 2013 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental.
Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital 9,7% dan cost of equity 11,3% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
Tabel 2: Asumsi Risk free rate [%]* Risk premium [%]* Beta [x]** Cost of Equity [%] Marginal tax rate [%] Interest Bearing Debt to Equity Ratio [x] WACC [%]
8,7 3,2 0,8 11,3 25,0 0,9 9,7
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: *per tanggal 29 Agustus 2013 ** Berdasarkan laporan PEFINDO Beta Saham tanggal 29 Agustus 2013
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 29 Agustus 2013 adalah sebagai berikut:
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,7%
adalah Rp708 – Rp818 per saham.
Dengan menggunakan metode GCM (PBV 1,3X dan P/E 12,4X) adalah
sebesar Rp619 – Rp823 per saham. Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut, kami melakukan pembobotan kedua metode DCF dan GCM dengan 70%:30%. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka target harga saham BRNA untuk 12 bulan adalah Rp680 – Rp820 per saham.
Tabel 3: Ringkasan Penilaian Metode DCF PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets- [Rp miliar] Interest Bearing Debt [Rp miliar] Total Equity Value [Rp miliar] Number of Share [juta saham] Fair Value per Share [Rp]
Konservatif
Moderat
Agresif
43 677 45 (277) 481 690 708
46 712 45 (277) 519 690 763
48 748 45 (277) 556 690 818
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 7 dari 10 halaman
Berlina, Tbk Tabel 4: Perbandingan GCM BRNA
IGAR
TRST
Rata-rata
P/E [x]
7,5
13,0
17,1
12,4
P/BV [x]
1,2
2,2
0,7
1,3
Valuasi, 29 Agustus 2013
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 5: Ringkasan Penilaian Metode GCM Multiples (x)
P/BV P/E
Est. EPS (RP)
1,3 12,4
Est. BV/Share (RP)
67
Value (RP)
486 -
619 823
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 6: Rekonsiliasi Nilai Wajar Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF
GCM
Rata-rata
Batas atas
818
823
820
Batas bawah
708
619
680
Bobot
70%
30%
Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 8 dari 10 halaman
Berlina, Tbk Gambar 8: P/E dan P/BV Historis
Tabel 7: Laporan Laba Rugi Komprehensif
P/E ( RP miliar)
2010
Pendapatan
2011
2012
2013P
2014P
70.00 60.00
568
679
837
977
1,158
(444)
(531)
(658)
(796)
(932)
Laba Kotor
124
148
179
180
227
Beban Operasional
(63)
(68)
(72)
(90)
(103)
61
80
107
90
124
30.00
(14)
(22)
(27)
(29)
(37)
20.00
Laba Sebelum Pajak
47
58
80
61
86
Pajak
(9)
(14)
(26)
(15)
(22)
Laba Bersih
35
40
50
41
60
COGS
Laba Operasi Pendapatan (Beban) Lain-lain
P/BV 2.00 1.80 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00
50.00 40.00
10.00 0.00 1Q11
Sumber: PT Berlina Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
P/E (x)
Tabel 8: Laporan Keuangan Konsolidasi ( RP miliar)
Piutang
2011
2012
2013P
2014P
47
44
49
37
56
ROA & ROE (%) 18.0
136
133
137
161
222
16.0
79
94
116
131
168
14.0
Aset Lancar Lainnya
33
27
32
49
59
12.0
Total Aset Lancar
294
298
333
378
505
10.0
Aset Tetap
247
336
427
545
529
10
10
10
68
31
551
644
770
991
1,065
Total Aset
P/BV (x)
Gambar 9: ROA, ROE dan TAT Historis
Inventori
Aset Lainnya
1Q13
Sumber: PT Berlina Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
2010
Aset Kas & setara kas
1Q12
TAT 1.10 1.09 1.08 1.07 1.06 1.05 1.04 1.03 1.02 1.01 1.00
8.0 6.0 4.0
2.0 0.0
Liabilitas Hutang Usaha
71
99
123
149
174
Pinjaman Jk. Pendek
96
126
158
239
237
Pinjaman Jk. Pendek Lainnya
54
71
62
62
60
Pinjaman Jk. Panjang
92
79
108
188
193
Pinjaman Jk. Panjang Lainnya Total Liabilitas
14
15
18
18
20
327
389
469
656
684
Total Ekuitas
224
255
302
336
381
2010 Return on Asset
2012
Return on Equity
Total Asset Turn Over
Sumber: PT Berlina Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 9: Rasio Kunci Rasio
2010
2011
2012
2013P
2014P
Pertumbuhan (%) Pendapatan
Sumber: PT Berlina Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing.
2011
5,8
19,5
23,2
16,7
18,6
Laba Operasional
24,1
30,8
34,4
(15,9)
36,8
EBITDA
23,8
19,7
26,1
10,2
23,9
Laba Bersih
71,6
15,2
23,8
(17,2)
45,7
21,9
21,8
21,4
18,4
19,6
10,7
11,8
12,8
9,3
10,7
18,1
18,1
18,5
17,5
18,3
Marjin laba bersih
6,1
5,9
5,9
4,2
5,2
ROA
6,3
6,2
6,4
4,1
5,6
ROE
15,5
15,7
16,4
12,2
15,7
Debt to Equity
1,5
1,5
1,6
2,0
1,8
Interest bearing debt to equity
0,8
0,8
0,9
1,3
1,1
Debt to Asset
0,6
0,6
0,6
0,7
0,6
Rasio lancar
1,3
1,0
1,0
0,8
1,1
Quick Ratio
0,9
0,6
0,6
0,5
0,8
Profitabilitas (%) Marjin laba kotor Marjin laba operasional Marjin EBITDA
Solvabilitas (X)
Likuiditas (X)
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Sumber: PT Berlina Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Halaman ke 9 dari 10 halaman
Berlina, Tbk
DISCLAIMER Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemod al, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemo dal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi. Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak d apat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut, Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika di butuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan. PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan. Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Ind onesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp.20.000.000, - masing-masing dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com
.
Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
30 Agustus 2013
Halaman ke 10 dari 10 halaman