LAPORAN KULIAH KERJA NYATA DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR
Disusun oleh : Nama: Desitha Beauty Widyasari NIM : 10148141
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2014
1
PENGES AHAN LAPORAN KULIAH KERJA NYATA DI DESA SEKAR KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR
Disusun Oleh : Nama : Desitha Beauty Widyasari NIM : 10148141
Telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan KKN Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta Tanggal 04 September 2014
Mengetahui, Pembantu Dekan I FSRD
Drs. Kusmadi, M.S. NIP.196104041991031003
Dosen Pembimbing Lapangan
Bondan Aji Manggala, S.Sn., M.Sn. NIP. 198105272008121001 2
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga seluruh kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISI Surakarta dan laporan kegiatan ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISI Surakarta tahun 2014 yang berlokasi di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur dapat terselesaikan atas bantuan banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor ISI Surakarta yang memberi izin terselenggaranya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISI Surakarta 2014 2. Bondan Aji Manggala, S.Sn., M.Sn. yang telah membimbing mahasiswa dengan tulus ikhlas, sabar saat mahasiswa berkeluh kesah, dan mau memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa. 3. Pemerintah Daerah Pacitan yang menerima mahasiswa dengan baik dan membantu kebutuhan mahasiswa selama menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) 4. Bapak Djoko Putro Utomo selaku Camat Donorojo yang telah berbaik hati menerima mahasiswa KKN ISI Surakarta. 5. Bapak Bambang DH selaku Kepala Dusun Krajan Lor, Desa Sekar yang dengan sabar dan ikhlas meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kesulitan mahasiswa selama penulis berada di Desa Sekar.
3
6. Seluruh perangkat DESA SEKAR yang mau memberi pengarahan kegiatan mahasiswa sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar. 7. Bapak Mohsin, S. Pd selaku Kepala Sekolah MI GUPPI Sekar yang memberikan izin mengajar dan membantu kegiatan belajarmengajar dapat berjalan kondusif. 8. Keluarga ibu Suwarti Denok yang telah memberikan tempat tinggalnya sebagai posko mahasiswa KKN di desa Sekar. 9. Warga dusun Krajan Lor, desa Sekar yang telah berbaik hati dan menerima kedatangan mahasiswa sehingga kegiatan di daerah Gedompol bisa berjalan dengan lancar. 10. Seluruh Mahasiswa ISI Surakarta khususnya Fakultas Seni Rupa dan Desain yang mau saling berkoordinasi dan bertukar pikiran mengenai potensi daerah lokasi Kuliah Kerja Nyata. 11. Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ISI Surakarta dan pembuatan laporan kegiatan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila masih ada kesalahan yang disenggaja maupun tidak dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan yang membutuhkan. Surakarta,
04 September 2014
Desitha Beauty Widyasari
4
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.............................................................................................. i Kata Pengantar .................................................................................................... ii Daftar Isi............................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan .............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3 1.3 Tujuan
........................................................................................... 3
1.4 Manfaat ........................................................................................... 4 1.5 Model Pendekatan ............................................................................ 6 1.6 Metode Kegiatan…. ......................................................................... 6 1.7 Rencana Kerja .................................................................................. 7 1.8 Jadual Kerja ...................................................................................... 8
Bab II Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 15
2.1 Tahap persiapan............................................................................... 15 2.2 Tahap pelaksanaan .......................................................................... 21
Bab III Hasil Kegiatan....................................................................................... 26
Bab IV Kesimpulan dan saran........................................................................... 28 4.1 Kesimpulan..................................................................................... 28 4.2 Saran. .............................................................................................. 30
Daftar Pustaka ................................................................................................... 31 Lampiran dan Foto
5
BAB I
6
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah aset nasional yang lahir dari saham mahasiswa
dalam pembangunan. Konsep ini muncul atas kesadaran bahwa
mahasiswa sebagai calon sarjana semestinya harus ikut berperan memecahkan permasalahan yang ada dimasyarakat dengan memanfaatkan sebagian waktu belajarnya di lapangan. KKN merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa
berlandaskan pada Tri
Dharma Perguruan Tinggi yakni meliputi aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui KKN mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat, permasalahanya, serta cara kerja antar sektor atau interdisipliner KKN merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa S-1 Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta baik Fakultas Seni Pertunjukan maupun Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan yang telah menempuh sekurang-kurangnya 110 SKS pada semester VII dengan beban 4 SKS.
Peraturan
tersebut
tertuang
dalam
Surat
Keputusan
Rektor
2006/IT6.1/PP/2011.1 Mahasiswa ISI Surakarta sebagai calon sarjana seni seharusnya memiliki kesadaran sehingga mampu ikut andil dan berperan dalam memecahkan permasalahan-permasalahan baik di bidang seni maupun non seni dalam masyarakat.
1
Tim Penyususn-Panitia KKN, 2011/2012, Buku Paduan Kuliah Kerja Nyata tahaun 2012-2013, ISI Surakarta, Hal 5.
7
Kaitan KKN dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan permasalahan-permasalahan yang ada dimasyarakat, memahami potensi-potensi yang terdapat di masyarakat, mengetahui kelemahan maupun kekuatan masyarakat, serta merumuskan pemecahan masalah dalam bentuk program kerja. KKN sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melalui kegiatan KKN mahasiswa diharapkan mengamalkan ilmu, teknologi, dan seni yang ditimba dari perguruan tinggi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan kata lain, melalui KKN mahasiswa membantu pembangunan masyarakat. Dalam kegiatan
KKN
mahasiswa
dilatih
untuk
menelaah dan
merumuskan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat termasuk mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta merumuskan pemecahan masalah dalam bentuk program kerja. Dengan demikian, KKN dapat diartikan sebagai salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian kepada masyarakat, pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara kurikuler. Sedangkan Desa Sekar Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan merupakan satu titik yang dijadikan lokasi kegiatan ini. Desa Sekar merupakan salah satu wilayah yang cukup tepat untuk melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), karena setiap tahun ada agenda kegiatan berskala nasional yang lahir dari tempat ini yaitu upacara adat Ceprotan, yang sarat akan nilai seni dan budayanya. Tetapi masih banyak hal yang menghambat masyarakat desa Sekar untuk berkesenian, salah satunya adalah latar belakang pendidikan yang kurang. Padahal desa Sekar sendiri memiliki potensi sebagai desa Wisata.
8
Dalam hal ini penulis selaku mahasiswa ISI Surakarta yang pada kesempatan ini mencoba membantu permasalahan yang ada di masyarakat khususnya di bidang kesenian dengan berkegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dengan cara mengaplikasikan ilmu yang penulis dapat dalam perkuliahan untuk diaplikasi ke dalam pemecahan permasalahan yang ada. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian
latar belakang yang telah dikemukakan, dapat
dirumuskan permasalahan yang akan dijadikan acuan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mahasiswa bisa memperoleh pengalaman, diperoleh
dalam
pembelajaran
melalui
keterlibataan
yang tidak di
dalam
masyarakat desa Sekar? 2. Bagaimana mahasiswa dapat menyumbangkan pemikiran dalam suatu hal yang berdasarkan atas ilmu, teknologi, dan seni untuk berperan mendinamiskan seni dan budaya yang ada di dalam masyarakat desa Sekar? 3. Bagaimana meningkatkan hubungan antara Institut Seni Indonesia dengan pemerintah daerah Kabupaten Pacitan, instansi terkait, dan masyarakat di desa Sekar? 1.3 Tujuan Kuliah Kerja Nyata secara umum bertujuan : 1. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang sangat berharga melalui
keterlibatanya
di
dalam masyarakat.
Mahasiswa
secara
9
langsung menemukan, merumuskan, memecahkan, dan menanggulangi permasalahan yang ada di masyarakat Desa Sekar. 2. Mahasiswa
dapat
menyumbangkan
pemikiran
berdasarkan
ilmu,
teknologi dan seni bagi kemaslahatan masyarakat desa Sekar. 3. Menjadi Sarjana Seni yang menghasilkan dan memiliki daya saing tinggi karena telah menghayati kondisi, gerak dan permasalahan yang dihadapi di Desa Sekar. 4. Meningkatakan
hubungan
mahasiswa
khususnya,
perguruan
tinggi
dengan pemerintahan daerah, instansi terkait dan masyarakat sehingga perguruan
tinggi dapat
menyesuaikan
kegiatan
pendidikan
serta
penelitiannya dengan tuntutan masyarakat Desa Sekar. 1.4 Manfaat Adapun manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) terbagi dalam tiga kelompok sasaran yang memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Mahasiswa a. Memperoleh kelompok
pengalaman KKN
dan
berinteraksi masyarakat,
dan
bekerjasama
sehingga
dapat
dengan
menghayati
ketergantungan, kaitan dan kerjasama antar sektor. b. Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap kemanfaatan ilmu,
teknologi
dan
seni
yang
dipelajari
bagai
kemaslahatan
masyarakat. c. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah.
10
d. Mendapatkan ketrampilan dalam mengabdikan ilmu, pengetahuan dan seninya bagi kepentingan masyarakat. e. Terbina untuk menjadi motivator, dinamisator dan problem solver f.
Mendapatkan pengalaman belajar dan bekerja di masyarakat, sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
g. Meningkatkan sikap profesionalisme melalui peningkatan keahlian, tanggung jawab dan rasa kesejawatanya. 2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah a. Memperoleh
bantuan
tenaga
pemikir
yang
menguasai
ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat. b. Memperoleh cara-cara baru dalam merencanakan, merumuskan, dan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapinya. c. Mendapat pengalaman dalam menggali potensi swadaya masyarakat. d. Terbentuknya
kader-kader
pengembang
di masyarakat,
sehingga
upaya kemajuan dapat berkesinambungan. 3. Perguruan Tinggi a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil proses pengintegrasian antara mahasiswa dengan kebutuhan masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu di perguruan tinggi dapat lebih menyesuaikan dengan tuntutan nyata kebutuhan masyarakat. b. Memperoleh berbagai kasus berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan
materi perkuliahan serta menemukan
berbagai permasalahan untuk pengembangan penelitian.
11
c. Meningkatkan,
memperluas,
dan
mempererat
kerjasama
dengan
masyarakat, instansi, serta departemen lain melalui pelaksanaan Studi Lapangan. 1.5 Model Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan Rapid Assessment & Planning Execution. Dua pendekatan ini merupakan kesatuan cara yang digunakan untuk mempermudah proses pelaksanaan KKN. Model pendekatan ini sangat
mudah,
dimana
model pendekatan
ini sekaligus
menjadi strategi
pelaksanaan di lapangan. Model pendekatan lain dalam lapangan yang dilakukan untuk melihat situasi dan permasalahan-permasalan yang terjadi, metode-metode yang digunakan antara lain(1). pendekatan sosial, yaitu pendekatan melalui proses komunikasi kepada masyarakat atau guru-guru untuk menjelaskan maksud dan tujuan KKN, (2). pendekatan observasi langsung ke tempat objek kegiatan atau instansi yang terkait guna mengetahui situasi secara langsung. 1.6 Metode Kegiatan Penulis
merencanakan
model
kegiatan
yang
didasarkan
pada
informasi dari hasil observasi dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar di desa Sekar. Dengan adanya hasil informasi tersebut mempermudah untuk penyampaian kepada sasaran KKN penulis. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dirancang sederhana tetapi bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dijangkau oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dengan pertimbangan kemampuan objek, waktu, serta menyesuaikan situasi di lokasi yang terkait. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sekar, Pacitan dilakukan dengan menggunakan metode kegiatan seperti berikut : 12
a.
Metode
pendekatan,
yakni metode
atau
cara yang dilakukan
mahasiswa untuk saling mengenal antar mahasiswa dengan warga dusun setempat. Pendekatan tidak hanya dilakukan untuk masyarakat melainkan juga lingkungan di sekitarnya. b.
Metode Sosialisasi, yakni metode atau cara yang dilakukan mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat Desa Sekar.
c.
Menawarkan Program (mediasi), yakni sebuah cara yang dilakukan mahasiswa untuk mendukung pelaksanaan KKN dengan menawarkan suatu
rencana
memperoleh
program
kegiatan
kesepakatan
kepada
bersama
masyarakat
sehingga
untuk
permasalahan-
permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan bersama. d.
Pelaksanaan
progam,
yakni
mahasiswa
melaksanakan
program
kegiatan yang telah dirancang dan disepakati bersama sesuai jadwal yang telah dibuat. 1.7 Rencana Kerja Berikut ini adalah uraian rencana kerja yang disusun dan disesuaikan dengan rumusan masalah dan keadaan masyarakat Desa Sekar dan disesuaikan dengan struktur organisasi yang dibuat saat melaksanakan KKN di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo. Adapun struktur organisasi pada kelompok ini adalah sebagai berikut : Struktur Organisasi 1. Ketua
: Bambang Sarwoto (Seni Tari)
2. Sekretaris : Desitha Beauty Widyasari (Televisi dan Film) 3. Bendahara : Miftakul Khoiriah (Seni Tari)
13
Anggota
: Dwiki Yudistira (Desain Interior), Ikhsanul Fanjali (Desain
Interior), Dana Adi Arya P (Etnomusikologi), Sisilia Dian Santika Dewi (Seni Tari), Rugistha Wisnu H (Seni Pedalangan), Anita Fitriani (Etnomusikologi) Dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata ini, penulis juga sudah mempersiapkan program kerja untuk mendukung keberhasilan program Kuliah Kerja Nyata dari Institut. Penulis yang berasal dari Jurusan Televisi dan Film dengan dibantu rekan-rekan sekelompok berupaya mendokumentasikan foto dan video latihan sendratari Ki Godeg dan Dewi Sekartaji yang akan dipentaskan dalam upacara adat Ceprotan yang akan dilaksanakan pada tanggal 08 September 2014. Selain itu, penulis bertugas untuk membantu mengemas visualisasi Desain Ceprotan agar lebih menarik. Karena panitia Ceprotan khususnya di devisi Panggung memerlukan bantuan berupa ide maupun tenaga untuk membantu di Ceprotan mendatang. Dalam urusan mengajar di MI, penulis membantu sebagai pencatat dan mengingatkan teman-teman yang lain tentang proker yang telah disepakati bersama. Selain itu penulis juga merasa terbantu karena banyak pihak yang membantu dalam berbagai hal, misalnya pendokumentasian berbagai acara yang ada di desa Sekar selama KKN berlangsung. 1.8 Jadual Kerja Jadual Kerja Kelompok 16 Juli 2014 – 22 Agustus 2014 NO
Tanggal
1.
16 Juli 2014
Kegiatan
Keterangan
Berangkat ke Pacitan
14
Sampai di Pacitan Perkenalan dengan lingkungan tempat tinggal 2.
17 Juli 2014
Observasi Lingkungan
Tidak jadi
Bertemu dengan masyarakat
bertemu dengan
sekitar
pak lurah karena
Bertemu dengan Pak Lurah
pak lurah meminta agar bertemu hari senin, malam harinya Pak Bambang DH selaku kadus dating untuk sharing dan berbagi infomasi
3.
18 Juli 2014
Observasi dan riset
Posko kedatangan pak Nardi salah satu panitia Ceprotan yang memberikan informasi yang dibutuhkan kelompok
15
4.
19 Juli 2014
Menyusun program kerja untuk
Malam hari
satu bulan kedepan
sesuai kesepakatan akan diadakan evaluasi kelompok
5.
20 Juli 2014
Pergi ke posko KKN temanteman yang lain
6.
21 Juli 2014
Pagi hari, satu kelompok pergi ke kantor kelurahan untuk perkenalan dan penyampaian proker
7.
22 Juli 2014
Kelompok dibagi tugas ada yang pergi ke tempat pak lurah di dusun Golo, ada yang menemui Ibu Ratna selaku kepala sekolah Mts dan mencari informan lain yang dibutuhkan, setelah itu kami pergi menemui pak Bambang DH untuk mengantarkan kami ke tempat Mbah Iman Tukidjo
8.
23 Juli 2014
Pergi ke rumah salah satu
Malam harinya
informan yaitu bu Ida Sulastri
kami melihat
untuk membahas tentang
festival Rontek
16
koreografi Ceprotan
yang diadakan di alun-alun kota Pacitan
9.
24 Juli 2014
Bertemu dengan Mbah Sakiman mantan lurah yang bercerita mengenai salah satu versi dari Ceprotan
10.
25 Juli 2014
Balik ke Solo untuk lebaran
Sore harinya janjian dengan kelompok dan DPL untuk sharing dan memahas Proker yang akan dilaksanakan setelah kembali ke Pacitan
11.
26 Juli- 1 Agustus
Masih di Solo
Jeda waktu sebelum kembali ke Pacitan
12. 13.
2 Agustus 2014 3 Agustus 2014
Balik ke Pacitan Persiapan untuk melaksanakan proker yang telah disusun
17
14.
4 Agustus 2014
Membuat jadwal dan program kerja untuk MI dan MTs dan juga halal bihalal
15.
5 Agustus 2014
Mempersiapkan materi dan bahan ajar
16.
6 Agustus 2014
Mulai mengajar karawitan dan
Mengajar MI dan
tari untuk anak-anak MI dan
Mts diadakan di
MTs, sedangkan malam hari
salah satu ruang
mulai latihan untuk mengisi
kelas di MI dan
acara tari di Ceprotan
juga di halaman sekolah, sedangkan untuk latihan tari ceprotan ada di halaman rumah Pak Agus dan Bu Ida
17.
18.
7 Agustus 2014
8 Agustus 2014
Mengajar karawitan dan tari di
DPL datang ke
MI
posko
Latihan tari untuk Ceprotan
DPL kembali ke Solo
19.
9-10 Agustus 2014
Jeda waktu untuk istirahat
18
20.
11 Agustus 2014
Mengajar karawitan dan tari di MI
21.
12 Agustus 2014
Tidak ada kegiatan
22.
13 Agustus 2014
Lihat rontek di Kecamatan
Tidak mengajar
Punung
di MI karena anak-anak ada kegiatan Marching Band
23.
14 Agustus 2014
Latihan untuk Ceprotan
Pak Djoko Putro Utomo selaku camat sidak sewaktu kami latihan
24.
15 Agustus 2014
Latihan rontek dan kotek lesung untuk Ceprotan
25.
16 Agustus 2014
Rapat untuk membantu lomba karaoke (diminta ada juri dari mahasiswa) dan rapat panitia Ceprotan
26.
17 Agustus 2014
Upacara hari Kemerdekaan di Kecamatan
27.
18 Agustus 2014
Membantu lomba Karaoke di
19
Desa Sekar 28.
19 Agustus 2014
Latihan terakhir untuk tari,
Merekam hasil
rontek, dan ketok lesung untuk
terakhir latihan
Ceprotan
dan diberikan kepada panitia Ceprotan
29.
20 Agustus 2014
Pamitan kepada anak-anak MI dan MTs
30.
21 Agustus 2014
Pamitan ke kantor Kecamatan dan bersiap-siap untuk kembali ke Solo
31.
22 Agustus 2014
Ke kantor bupati Pacitan untuk berkumpul bersama-sama dengan mahasiswa KKN dan bersama-sama pulang kembali ke Solo
20
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Tahap Persiapan Tahapan ini dimulai dengan kegiatan mediasi dan sosialisasi pada beberapa pihak terkait yang kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analasis data yang bermanfaat yang nantinya akan digunakan untuk merumusakan masalah hingga dalam perencanaan dan pengembangan program KKN dapat tepat guna sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kegiatan mediasi dan sosialisasi pada tahap
persiapan dengan menyampaikan tentang lingkungan
pendidikan Institut Seni Indonesia Surakarta dengan beberapa kompetensi yang dipelajari serta rancangan awal beberapa program yang akan direalisasikan dalam kegiatan KKN 2014 di Kabupaten Pacitan. Pada tahap perkenalan yang pertama, tim KKN posko Sekar melakukan serah terima di kantor kecamatan Donorojo, dimana tempat tersebut merupakan awal bertemunya kami dengan Pak Bambang DH selaku kadus Krajan Lor yang akan membantu mencarikan tempat tinggal kami selama kurang lebih 25 hari. Setelah Tahap perkenalan di lakukan, kami bersama-sama dengan Pak Bambang pergi ke rumah bu Suwarti Denok. kemudian dalam tahap sosialisai juga dilakukan tahap pengumpulan data yang berkaitan dengan wilayah Kabupaten Pacitan, khususnya daerah Sekar tempat penulis akan melaksanakan kegiatan KKN. Pada tahap persiapan ini, telah diperoleh data mengenai kondisi geografis, kondisi penduduk, pendidikan, serta beberapa data statistik yang lain.
Adapun
data statistik dari wilayah desa Sekar yaitu:
21
A. GAMBARAN UMUM DESA. 1. KONDISI GEOGRAFIS a. Luas Wilayah Desa
: 929,850 ha
b. Batas-batas Desa
:
1. Sebelah Utara
: Desa Donorojo
2. Sebelah Timur
: Desa Wareng Kec. Punung
3. Sebelah Selatan
: Desa Klepu
4. Sebelah Barat
: Desa Sukodono
c. Tipografi dan lain-lain 1. Tanah Sawah
:
1,270 ha
2. Tanah tegalan
: 485,754 ha
3. Tanah Pekarangan/bangunan
: 182.000 ha
4. Tanah Kas Desa dan bengkok
:
8,850 ha
5. Tanah kuburan
:
0,050 ha
6. Kantor/Balai desa
:
0,160 ha
7. Jalan Desa
: 27,000 ha
8. Perkebunan dan lain – lain
: 223.496 ha
d. Orbitasi Jarak antara pusat Pemerintahan Desa Sekar.Kecamatan Donorojo 1. Dari Dusun ke Pusat Pemerintah Desa
:
4
Km
2. Dari Desa ke Pusat Pemerintahan Kecamatan
:
5
Km
3. Dari Desa Ke Pusat Pemerintahan Kabupten
: 30
Km
4. Dari Desa ke Pusat Pemerintahan Propinsi
: 360
Km
5. Dari Desa ke Pemerintah Pusat
: 725
Km
e. Topografi Desa Sekar ketinggian 350 M
Kecamatan Donorojo terletak pada
dari permukaan laut dengan curah hujan rata – rata …..mm/th dengan suhu udara rata- rata 35 derajat C”. 22
B. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS a. Jumlah penduduk
:
3533
jiwa
1. Laki-laki
:
1735
jiwa
2. Perempuan
:
1798
jiwa
b. Jumlah Kepala Keluarga (KK)
:
1002
KK
c. Jumlah kepala Somah (KS)
:
818
KS
d. Jumlah Dusun dan Jumlah Penduduk perdusun : NO DUSUN
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RT
JUMLAH RW
1
Krajan lor
422
4
2
2
Krajan Kidul
431
4
2
3
Klumpit
490
4
2
4
Ngrijang
625
4
2
5
Golo
254
2
1
6
Sobo
501
5
2
7
Tritis
123
1
1
8
Karet
63
1
1
9
Tukul
397
4
2
10
Gondang manis
227
2
1
Jumlah
3533
31
16
e. Jumlah penduduk menurut usia
23
1. Struktur usia pemduduk No.
Usia
Jumlah
1. 0-12 bulan
23 jiwa
2. 1-5 tahun
200 jiwa
3. 6-7 tahun
70 jiwa
4. 8-18
409 jiwa
5. 19-56
1884 jiwa
6. >57
1147 jiwa
2. Kelompok Tenaga Kerja.
No.
Usia
Jumlah
1. 10-14
265 jiwa
2. 15-19
217 jiwa
3. 20-26
249 jiwa
4. 27-40
771 jiwa
5. 41-56
943 jiwa
6. >57
1159
jiwa
3. Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan. No.
a. Lulusan Pendidikan Umum Usia
1. Taman Kanak-Kanak 2. Sekolah Dasar
Jumlah 167 jiwa 1899 jiwa
3. SLTP/MTS
436 jiwa
4. SLTA/MA
435 jiwa
24
5. AKADEMI/D 1-D 3
26 jiwa
6. SARJANA ( S1 – S3)
35 jiwa
b. Lulus Pendidikan Khusus (–) c. Jumlah Penduduk menurut Agama. No. Usia
Jumlah
1. Islam
3545 jiwa
2. Kristen
nihil
3. Katholik
nihil
4. Hindu
nihil
5. Budha
nihil
6. Kepercayaan
nihil
d. Jumlah Penduduk menurut Jenis Tenaga Kerja No.
Bidang Pekerjaan
Jumlah
1. Pertanian
2212 jiwa
2. Buruh tani
274 jiwa
3. Buruh industri 4. Buruh bangunan
4 jiwa 317 jiwa
5. Perajin
6 jiwa
6. Perdagangan
6 jiwa
7. Jaza dan lembaga keuanagan Angkutan
23 jiwa
8. Aparatus Negara ( PNS, TNI, POLRI )
33 jiwa
9
Lainya
8 jiwa
25
C. KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Desa. Desa Sekar merupakan Desa yang berada di selatan dari Ibukota Kecamatan, jarak 5 km, Ke Ibukaota Kabupaten 30 Km, ke Ibukota Provinsi 360 Km. Jumlah penduduknya 3545 jiwa , dengan luas wilayah 929,850 ha. mayoritas petani tadah hujan, sebagian Industri Gula, dagang dan transportasi. Pendapatan PAD desa relatif kecil. Hasil PAD dari Tanah Kas Desa, hasil surat menyurat Potensi yang pertanian
sangat
diharapkan/unggulan
satu-satunya
adalah
b. Pertumbuhan Ekonomi dalam jangka waktu satu bulan 1. Angka pengangguran Pengangguran di Desa Sekar relative kecil, bisa di bilang tidak ada karena kebanyakan setelah lulus sekolah merantau ke kota dan yang ada di desa ikut tani membantu orang tuanya. ( contoh pengisian kembangkan sendiri ) 2. Kelompok Tenaga Kerja No.
Uraian
Jumlah
1
10-14
265 jiwa
2
15-19
217 jiwa
3
20-26
249 jiwa
4
27-40
771 jiwa
5
41-56
943 jiwa
6
57 ke atas
1159 jiwa
3. Jumlah Rumah Tangga Miskin a. Data tahun 2014 yang menerima Beras Raskin 181 KK
26
b. Indikator keluarga miskin resmi SK Bupati No.13 tahun 2011 tanggal 23-05-2011 1. Sangat Miskin
40
KS
2. Miskin
64
KS
3. Hampir Miskin
78
KS
Jumlah
182 .KS
c. Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2014 untuk keluarga menenggah kebawah sejumlah 182 kepala keluarga. 2.2 Tahap Pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan, penulis melaksanakan program sesuai dengan apa yang telah dirancang, dengan bentuk TOR yang singkat, sekaligus terdapat sebuah materi didalamnya. Berikut adalah uraian tahap pelaksanaan dari program yang telah disusun : Proram Kerja Mengajar Di MI Nama Kegiatan
: Pelatihan Karawitan dan Tari
Waktu, hari
: 90 menit, hari senin, rabu dan kamis
Tanggal
: 6,7,11,13, dan 14 Agustus 2014
Kompetensi Bidang
: Seni Budaya
Kelas Materi
: Kelas 4,5 dan 6 dan tambahan anak Mts
Kami mengajarkan tari reog yang sebelumnya sudah pernah diajarkan, bahkan telah menjadi ikon tersendiri bagi MI. Kami tidak terlalu kesulitan mengajarkan gerakan tariannya hanya saja kami terkendala masalah waktu yang hanya beberapa kali pertemuan. Belum lagi kami perlu memotivasi anak-anak
27
agar semangat belajar gamelan karena mereka pertama kali belajar gamelan dan karawitan. Proses pelaksanaan Teman-teman yang telah ditunjuk sebagai mentor mempersiapkan bahan ajar dan juga materi yang telah disiapkan untuk anak didik kemudian memberikan penjelasan secara singkat beserta contohnya baru kemudian anak didik praktek secara langsung apa yang telah diajarkan oleh mentor. Pelatihan ini khususnya bertujuan untuk melatih kreatifitas, kesabaran, dan pelestarian budaya sedini mungkin. Peserta dari kegiatan ini diikuti oleh muridmurid perempuan dan laki-laki dengan penuh antusias. Untuk kendala yang dihadapi dalam program kerja ini yaitu kendala waktu dan juga lokasi yang ditempuh cukup jauh dari posko. Belum lagi dari jadual yang semestinya enam kali pertemuan menjadi empat pertemuan karena anak-anak yang diajar mengikuti marching band. Sehingga wajar bila hasil yang didapat tidak bisa maksimal.
Program Kerja Membantu Persiapan Upacara Adat Ceprotan Nama Kegiatan
: Membuat koreografi tari, rontek, dan visualisasi desain untuk Ceprotan
Tempat
: belakang kelurahan Sekar
Waktu /Tanggal
: 2 Agustus – 19 Agustus 2014
Kompetensi Bidang
: Seni Budaya
Upacara adat Ceprotan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Pacitan khususnya masyarakat Desa Sekar Kecamatan Donorojo selalu dilaksanakan tiap 28
tahun pada bulan Dzulqaidah (Longkang), Hari Senin Kliwon. Acara ini dimaksudkan untuk mengenang pendahulu Desa Sekar yaitu Dewi Sekartaji dan Ki Godek melalui kegiatan bersih desa. Upacara ini diyakini dapat menjauhkan desa tersebut dari bala dan memperlancar kegiatan pertanian yang merupakan mata pencaharian utama bagi kebanyakan penduduknya. Lokasi upacara Ceprotan yaitu di Desa Sekar, Kecamatan Donorojo, Kota Pacitan, dan jaraknya kurang lebih 40 km ke arah barat dari pusat kota. Disini kami membantu dalam membuat fragmen tari yang berisi potonganpotongan cerita turun temurun mengenai asal mula desa sekar. Fragmen yang ditampilkan pada awal acara menceritakan tentang pertemuan antara Ki Godeg dengan Dewi Sekartaji. Menurut kepercayaan masyarakat Donorojo, Ki Godeg merupakan orang pertama yang membuka atau istilahnya “membabad” wilayah itu yang semula berupa hutan belantara. Ki Godeg merupakan nama lain dari Panji Asmorobangun, seseorang yang sakti mandraguna dari daerah Kediri. Karena keuletan dan keahlian dari Ki Godeg tersebut, wilayah yang semula berupa hutan belantara berhasil diubah menjadi lahan pertanian. Suatu ketika, beliau bertemu dengan dua orang yang sedang menempuh perjalanan. Yang satu bernama Sukonadi, dan lainnya bernama Dewi Sekartaji. Mereka beristirahat di wilayah yang telah dibabad Ki Godeg. Salah satu dari orang tersebut yaitu Dewi Sekartaji merasa kehausan. Karena merasa kasihan, Ki Godeg menawarkan diri untuk mencarikan minuman bagi dewi tersebut. Dewi Sekartaji kemudian meminta air kelapa muda untuk mengobati dahaganya. Sayangnya, di wilayah tersebut tidak terdapat pohon kelapa sama sekali. Namun demi mememenuhi permintaan dari Dewi Sekartaji, Ki Godeg
29
melakukan matekaji atau menggunakan ilmunya untuk masuk ke dalam tanah guna mencari kelapa muda di tempat yang cukup jauh. Tempat dimana Ki Godeg masuk ke dalam tanah berubah menjadi sumber mata air, kemudian tempat beliau keluar dari tanah juga menjadi mata air yaitu di daerah Wirati, Kecamatan Kalak. Mata air tersebut dinamakan Kedung Timo. Setelah beliau menemukan pohon kelapa, Ki Godeg memanjat dan mengambil kelapa mudanya, lalu kembali lagi ke tempat semula dimana Dewi Sekartaji menunggu beliau. Tempat beliau keluar dari tanah saat kembali juga menjadi mata air. Dewi Sekartaji yang kehausan segera meminum air dari kelapa muda yang dibawakan oleh Ki Godeg. Sisa dari air kelapa muda yang tidak habis diminum oleh Dewi Sekartaji ditumpahkannya di tempat dewi tersebut berdiri. Air kelapa yang menyentuh tanah seketika menjadi sumber air yang hingga sekarang dikenal sebagai Sumber Sekar. Dewi Sekartaji kemudian berpesan pada Ki Godeg, jika kelak tempat tersebut menjadi pemukiman agar dinamai Desa Sekar. Untuk pemuda yang ingin ngalap berkah untuk mencari sandang pangan, disuruhnya menggunakan cengkir yang dalam Bahasa Indonesia adalah kelapa muda. Hari terjadinya peristiwa tersebut adalah Senin Kliwon pada bulan Longkang atau Dzulqaidah. Kelapa muda yang digunakan sebagai alat utama dalam upacara ini merupakan cengkir yang dimaksud oleh Dewi Sekartaji dalam legenda di atas. Makna simbolik dari cengkir ini terletak pada kepanjangan dari cengkir menurut orang Jawa yaitu ceng-cenge pikir. Jadi, merujuk dari pesan Dewi Sekartaji bahwa untuk
pemuda yang ingin ngalap berkah untuk mencari sandang pangan,
disuruhnya menggunakan cengkir atau ceng-cenge pikir artinya mengandalkan daya pikir atau otaknya.
30
Kemudian mengenai acara saling melempar kelapa muda, mengandung makna saling membantu dalam mencari rezeki dalam memenuhi kebutuhan hidupannya. Ayam bakar utuh (ingkung) yang berada di tengah arena upacara menyimbolkan rejeki yang harus di usahakan atau dicari oleh para pemuda. Berdasarkan uraian informasi yang telah kami dapatkan seblumnya maka kami membuat koreografi yang berdasarkan pada benang merah dari berbagai versi yang telah kami temukan tanpa merubah atau menamambahi pakem yang sudah ada turun temurun. Kendala yang kami dapatkan sewaktu menggarap acara ini adalah waktu dan juga peserta latihan karena mereka meminta agar latihan dimulai setelah maghrib. Belum lagi kami membuat gerakan baru yang pastinya harus dihafalkan oleh penari maupun pemain rontek dan kotek lesung yang sudah berumur jadi sulit kalau untuk menghafalkan gerakan baru. Yang menjadi sumber masalah yang utama adalah soal dana. Jadi kami harus menyiasati agar pementasan kali ini tidak sampai membebani dan memakan anggaran yang besar. Belum lagi panitia hanya beberapa orang tetapi agenda Ceprotan merupakan agenda budaya dengan skala besar dan memerlukan orang banyak. Dari devisi visualisasi kemasan juga tidak cukup kerepotan mengingat permintaan dari panitia hanya meminta bantuan ide yang sekiranya tidak susah untuk dibuat dan bias dikerjakan oleh orang yang tidak begitu banyak. Kami menawarkan ide berupa pembuatan gapura sederhana dari bamboo dan juga penataan letak acara dan juga audiens.
31
BAB III HASIL KEGIATAN Program-program yang sudah dirancang dan direncanakan pada waktu observasi telah dilaksanakan dengan hasil yang cukup memuaskan, tetapi ada juga program yang hasilnya kurang dari apa yang diharapkan. Hasil dari program kerja tersebut rinciannya sebagai berikut : Program Kerja Mengajar di MI Nama Kegiatan
: Pelatihan Karawitan dan Tari
Materi
: karawitan dan Tari Reog dan Jathilan
Hasil Kegiatan
: Dari pelatihan yang telah dilakukan di MI GUPPI Sekar
tersebut maka hasil yang didapat berupa tambahan ilmu kepada murid-murid bahwa perlu melestarikan kebudayaan sedini mungkin agar bakat seni yang mereka miliki tidak hilang begitu saja Program Kerja Membantu Persiapan Upacara Adat Ceprotan Nama Kegiatan
: Membuat koreografi tari, rontek, dan visualisasi
desain
untuk Ceprotan Hasil Kegiatan : Dari kegiatan ini hasil yang dicapai yaitu fragmen tari untuk Ceprotan, desain Gapura dan panggung serta video dokumentasi latihan. Dalam semua program kerja yang telah dilakukan, hampir semua dikerjakan bersama tanpa membedakan basic jurusan masing-masing peserta KKN.
Semua
kegiatan
yang
dipilih,
diyakini bisa
akan terus berlanjut
pengembangannya ke masa depan. Seperti yang diharapkan oleh mashasiswa KKN
semoga bias membantu dalam acara Ceprotan mendatang karena 32
bagaimanapun
kami
telah
bekerja
semaksimal mungklin
untuk
membantu
masyarakat khususnya di Desa Sekar agar lebih berkesenian dan menjaga tradisi Ceprotan agar tidak punah.
33
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Sebagian besar program-program KKN ISI Surakarta 2014 di Desa Sekar Kecamatan Donorojo, telah berhasil dilaksanakan dengan baik sesuai yang telah direncanakan. Walaupun pada akhirnya program rencana kerja yang telah direncanakan jauh-jauh hari tidak terlaksana sesuai rencana akibat terkendalanya masalah dana, waktu dan lain-lain yang terbatas serta beberapa yang kurang mendukung. Keberhasilan pelaksanaan program-program KKN ini tidak hanya dilihat berdasarkan bentuk fisik yang tampak, namun dari kemampuan perkembangan kreatifitas siswa, lembaga, dan
masyarakat. Untuk itu secara garis besar ada
beberapa faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan pelaksanaan programprogram KKN ini, antara lain: 1. Partisipasi institusi, lembaga, dan masyarakat dalam pelaksanaan program sangat
besar
dan
penting
karena
sebagian
besar
program yang
dilaksanakan adalah untuk kepentingan bersama yaitu kelompok sekolah, masyarakat dan instansi. 2. Kerjasama yang baik antara mahasiswa KKN dengan perangkat desa dan lembaga di dalamnya seperti sekolah, masjid dan tokoh masyarakat dan seniman
yang
membuat
pelaksanaan KKN
berjalan lancar karena
kesempatan yang telah diberikan oleh mereka. 3. Kekompakan dan kerjasama mahasiswa dalam satu sub-unit merupakan salah satu faktor penting dari keberhasilan program-program tersebut
34
apalagi jika disertai dengan penghayatan yang mendalam pada kegiatan KKN. 4. Bantuan dari mitra yang sangat membantu kelancaran program meliputi Perangkat Kecamatan, Perangkat Desa, Panitia Ceprotan, Camat, Lurah, Kadus dalam pemberian sarana prasarana, akomodasi dan transportasi. Namun selain itu, kegiatan KKN ISI Solo ini juga menemui beberapa hambatan dalam pelaksanaan program, beberapa hambatan tersebut seperti: 1. Bahasa lokal yang sedikit kurang dipahami. 2. Biaya hidup yang mahal, bahan pokok ekonomi yang mahal 3. Jauhnya lokasi tempat untuk mengajar dan akses jalan yang susah untuk dilewati. 4. Kurang fokus dalam program pada satu tempat biar fokus dan intens dalam pelaksanaan. 5. Requesting yang berlebihan namun SDM yang diajar kurang, apalagi dalam waktu yang cukup singkat. 6. SDM yang menjadi objek pembelajaran kurang siap menerima materi yang disampaikan 7. Peserta KKN kebanyakan diminta mengajar padahal tidak mempunyai basic mengajar. 8. Kurangnya kesepahaman dengan lurah tentang program kerja yang akan dijalankan. 9.
Tidak askes komunikasi yang mudah untuk berkomunikasi dengan lurah.
10. Tidak adanya dana yang memadai untuk membuat proker yang dibuat tetapi lurah mengharapkan sesuatu yang wah dari para mahasiswa KKN
35
11. Komunikasi dengan lurah tidak begitu baik saat pelaksanaan acara persiapan Ceprotan 4.2
Saran Untuk semua pihak agar mampu memberikan perhatian dan memikirkan
pembanguan desa sebagai pangkal pembangunan nasional. Dan program KKN harus terus dijalankan, melirik pada desa-desa yang tertinggal yang sekiranya masih memerlukan perhatian dan upaya perubahan ke arah yang lebih baik. Kepada
pemerintahan,
instansi-instansi
terkait
agar
kiranya
memperhatikan aspirasi dari bawah kalangan masyarakat, mendukung programprogram yang berorientasi pada pembangunan desa, program KKN salah satunya, dukungan yang diharapkan bukan hanya moril tetapi tindakan nyata melalui upaya realisasi program dan aspirasi.
36
DAFTAR PUSTAKA Suyanto dkk. 2013. Panduan Kuliah Kerja Nyata. ISI Surakarta: Surakarta
37
LAMPIRAN
38
Ket. Suasana Pengenalan mahasiswa KKN terhadap anak-anak MI bersama dengan Kepala Sekolah MI
Ket. Mengajar karawitan di MI
39
Ket. Mengajar Tari Reog dan Jathilan
Ket. Latihan Fragmen untuk Ceprotan di Balai Desa
40
Ket. Membaur bersama dengan murid-murid
Ket. Berfoto bersama dengan murid-murid karawitan
41
Ket. Mengikuti rapat panitia Ceprotan
Ket. Berfoto bersama Pak Camat setelah upacara 17an
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66