Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
BAB IV PENUTUP
4.1 KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN KINERJA Kota Depok mengalami perkembangan yang begitu pesat. Berawal dari sebuah kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten Bogor, kini Kota Depok telah berkembang menjadi sebuah kota pusat permukiman, pendidikan, serta perdagangan dan jasa. Untuk mencapai hal tersebut, yang dilakukan Pemerintah Kota Depok adalah membenahi birokrasi, yaitu menanamkan orientasi melayani, bukan dilayani. Birokrasi yang baik tentunya menjadi modal utama untuk meningkatkan pelayanan publik ke arah yang lebih baik. Pembenahan birokrasi yang dilakukan Pemerintah Kota Depok memang membutuhkan waktu dan harus terus dilakukan. Kami bersyukur upaya pembenahan birokrasi telah membuahkan hasil. Pada tahun 2010, Depok meraih Piala Citra Pelayanan Prima Tingkat Nasional untuk RSUD Kota Depok. Pada tahun 2012, Depok menjadi kota dengan pelayanan publik terbaik di Jawa Barat. Setahun berikutnya, Kota Depok mendapatkan penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi karena dinilai sebagai salah satu kota/kabupaten terbaik dalam pelayanan publik. Meski demikian, upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik terus dilakukan dengan menjadikannya sebagai salah satu misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016. Pemerintah Kota Depok telah melakukan peningkatan efektivitas dan efisiensi 26 urusan wajib dan 6 urusan pilihan, termasuk kualitas realisasi pembangunan. Perubahan pun dilakukan terhadap
perencanaan jangka menengah daerah. Selain tetap
memasukkan program santunan kematian, Pemkot Depok juga menambah anggaran bantuan pendidikan siswa-siswi sekolah negeri maupun swasta sebagai bentuk apresiasi terhadap seluruh pelaku pendidikan di kota ini. Kini, warga Depok bisa menikmati pendidikan gratis dari SD-SMA serta beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Hal ini ditempuh sebagai upaya Pemerintah Kota Depok 165
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
untuk mewujudkan Education for All. Langkah-langkah komprehensif pun dilakukan dengan mengakomodir seluruh kepentingan, baik sekolah negeri maupun swasta, sekolah bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus (sekolah inklusi), sekolah bagi orangorang miskin, sekolah bagi anak-anak istimewa dengan program CIBI (Cerdas Istimewa Bakat Istimewa), dan terutama upaya menuntaskan Wajib Belajar 12 tahun. Bahkan secara pro aktif, Pemerintah Kota Depok terus menyasar anak-anak yang putus sekolah untuk dapat melanjutkan pendidikannya melalui upaya fasilitasi Kejar Paket A, B, dan C secara gratis. Hal ini berlaku juga terhadap warga dewasa dan senior yang belum memiliki ijazah, dimana Pemkot Depok berusaha melegalisasi potensi intelektual dan kearifan peran mereka di masyarakat melalui ujian kesetaraan Paket A, B, dan C secara gratis. Sebagai bagian dari program pendidikan, Pemkot Depok juga secara masif menggalakkan program pemberantasan buta aksara. Bagi kita, buta aksara adalah ketabuan. Jadi, seberapa kecil pun angkanya di Kota Depok, tetap harus diberantas. Upaya-upaya di bidang pendidikan ini Alhamdulillah telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk Anugerah Peduli Pendidikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2014. Pemkot Depok menggulirkan banyak terobosan, salah satunya adalah menjadi pelopor program One Day No Rice (ODNR). Program yang dimulai pada 2012 setiap Selasa ini mengimbau warga Depok untuk mengganti nasi dengan karbohidrat lokal lainnya yang sulit dicerna menjadi gula darah, seperti jagung, singkong, atau sagu. Gagasan ini berbuah manis. Pada tahun 2013 lalu, kami dinobatkan sebagai salah satu Walikota teladan dalam Gerakan Diversifikasi Pangan Tahun 2013 pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia. Program ini juga membuat Kota Depok meraih anugerah Adhikarya Pangan Nusantara untuk kategori Pembina Ketahanan Pangan 2013 dan 2014 dari Presiden Republik Indonesia. Program ODNR ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga sejumlah urusan lain seperti kesehatan, perekonomian, konservasi keanekaragaman hayati, 166
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
pemanfaatan lahan, penciptaan lapangan kerja, pelestarian dan pengembangan budaya, dan keharmonisan hubungan antara pedesaan dan perkotaan, yang akhirnya berkontribusi dalam memperkokoh Ketahanan Nasional NKRI. Terkait dengan kesehatan, misalnya, program ODNR yang kini diikuti beberapa daerah ini merupakan koreksi terhadap perubahan pola makan orang Indonesia yang terjadi mulai akhir 1960-an. Dulu pola makan orang Indonesia bervariasi dan potensial bergizi, tapi saat ini berorientasi pada beras dan terigu, dua komoditas yang sama-sama jahat karena tingginya risiko terhadap diabetes saat dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Adapun konsumsi beras warga Kota Depok rata-rata 90,5 kilogram/tahun/orang. Dengan jumlah penduduk dua juta orang yang tersebar di 11 kecamatan, kebutuhan beras lebih dari 181 ribu ton per tahun. Sementara produksi beras kota Depok hanya 1.350 ton per tahun atau hanya 0,75 persen dari kebutuhan. Setahun setelah program ODNR digulirkan, skor pola pangan harapan Depok meningkat dari 93,7 (2011) menjadi 94,7 (2012). Konsumsi beras pun menurun 3,79 persen, melebihi target nasional 1,5 persen, dari 264 gram/orang/hari (2011) menjadi 254 gram/orang/hari (2012). Satu lagi terobosan yang digulirkan Pemerintah Kota Depok adalah one day no car (ODNC) yang juga dilaksanakan setiap Selasa. Sejak 2012, Pemkot Depok mengajak warga melakukan penghematan penggunaan BBM bersubsidi. Di Depok terdapat 124.590 mobil pribadi yang menggunakan bahan bakar rata-rata 10 liter per hari. Jika sehari saja seluruh pengguna mobil beralih ke sepeda motor atau angkutan umum, efisiensi biaya dari BBM nyaris mencapai Rp 7 miliar. Selain itu, dalam bidang lingkungan hidup kita juga mempelopori aplikasi kebijakan bagi industri, bangunan komersial, dan bangunan publik dalam pembuatan sumur imbuhan/sumur injeksi sejak akhir tahun 2011 untuk menangkap air hujan, menampung dan langsung memasukkan ≥ 90 M ke dalam tanah sehingga langsung menjadi air bawah tanah dan mencegah amblasnya lapisan tanah. Hal lainnya adalah terkait pemilahan sampah sejak dari rumah, pembentukan bank sampah yang sudah 167
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
mencapai 500 unit se-Kota Depok, berdirinya unit-unit pengolahan sampah skala kawasan, telah menorehkan prestasi yaitu Sanipura Award dari Menko Kesra, di mana Depok berhasil meraih tiga (3) kategori sekaligus, yaitu Nawasis (National Water Sanitation Information Services), Komitmen Pendanaan, dan Inovasi. Adapun gagasan saat ini adalah di bidang konservasi, rekreasi, dan edukasi, yaitu mempersiapkan kecukupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik sebesar 20% dan RTH privat sebesar 10% (Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang) dan membangunnya menjadi Taman Botani Nasional dengan koleksi mayoritas keanekaragaman hayati Indonesia yang bernama Arboretum Indonesia. Persoalan kesehatan pun menjadi salah satu agenda utama Pemkot Depok. Seperti kota-kota di negara berkembang lainnya, kota seluas 200,29 kilometer persegi ini berhadapan dengan sejumlah penyakit menular seperti demam berdarah dengue (DBD), demam chikungunya, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan tuberkulosis. Ketika perang terhadap penyakit menular digencarkan, persoalan penyakit degeneratif juga datang, antara lain diabetes, hipertensi, stroke dan kolesterol. Penyakit-penyakit ini muncul seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan pola makan yang kurang sehat di Indonesia, termasuk di Depok. Terhadap masalah kesehatan ini, Pemkot Depok pun melakukan proyek ganda, yaitu memberantas penyakit menular dan mencegah penyakit degeneratif. Upaya untuk menanganinya dilakukan dengan aneka usaha, mulai dari promotif, preventif dan kuratif. Ketiga upaya itu kami lakukan secara bersamaan karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap penyakit-penyakit ini masih bervariasi. Untuk mencegah penyakit degeneratif yang umumnya karena gaya hidup, Pemerintah Kota Depok mengajak masyarakat untuk mengubah pola hidup, pola makan, dan perilaku. Depok juga memberikan pelayanan Puskesmas 24 jam dan gratis rawat inap DBD kelas 3. Untuk menuju kota maju dan sejahtera, Kota Depok dengan PDRB sebesar Rp 23,26 triliun ini memiliki delapan program unggulan, yaitu UMKM Berdaya, Pemuda Berwirausaha, Betonisasi Jalan, Pembangunan Gedung SMA, Gratis Pendidikan, Beasiswa Kuliah, Puskesmas 24 Jam, Rawat Inap Gratis DBD, dan Santunan Kematian. Adapun 4 168
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
program andalannya yaitu Depok Kota Tertib dan Unggul, Depok Kota Bersih dan Hijau, Depok Kota Layak Anak, dan Depok Cyber City. Dalam perjalanannya, Depok telah meraih sejumlah prestasi, antara lain penghargaan tertinggi di bidang penyelenggaraan pemerintahan Parasamya Purnakarya Nugraha pada 2014. Kota Depok juga meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tiga kali berturut-turut, untuk laporan keuangan 2011, 2012, dan 2013. Dengan manajemen kepemimpinan yang transparan dan partisipatif sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan pembangunan, Depok berhasil membangun kepercayaan warga untuk membayar pajak dan aneka retribusi daerah sehingga mampu mengungkit Pendapatan Asli Daerah (PAD) sepuluh kali lipat dari 66 M (tahun 2005) menjadi 660 M (tahun 2014), laju pertumbuhan ekonomi pun selalu di atas rata-rata nasional, dengan Gini Rasio < 0,4 dan tingkat kemiskinan hanya 2,32%. Selain itu, skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Depok mengalahkan kota-kota legendaris lainnya, dengan menembus angka 80 sejak tahun 2013 dan masuk jajaran 3 besar secara nasional. Kolaborasi dengan aneka perguruan tinggi ternama, berbagai komunitas kreatif serta para pelaku usaha, Depok potensial menjadi Smart City yang dapat menjembatani kemajuan masa depan Indonesia. Depok Bridging your Future. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 25 sasaran strategis dan 29 indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam penetapan/perjanjian kinerja tahun 2014, realisasinya adalah sebanyak 18 sasaran strategis dan 19 indikator kinerja sasaran telah mencapai target yang ditetapkan yaitu : 1.
Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan (Opini BPK),
2.
Meningkatnya tertib administrasi kependudukan (Kepemilikan KTP (%)),
3.
Meningkatnya ketertiban dan ketentraman masyarakat (Penegakan PERDA),
4. Meningkatnya pelayanan penanggulangan bencana (Tingkat Waktu Tanggap daerah layanan (%)), 5.
Meningkatnya kemandirian dan daya saing koperasi dan UKM (Jumlah koperasi aktif (%)),
169
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
6. Meningkatnya nilai tambah pertanian perkotaan (Kontribusi PDRB Pertanian terhadap PDRB Kota (%)) 7.
Berkembangnya pariwisata daerah (Kontribusi PDRB Pariwisata terhadap PDRB Kota (%)),
8. Meningkatnya investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat (Laju Pertumbuhan Investasi (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya), 9. Meningkatnya kapasitas pembiayaan pembangunan daerah (Pendapatan di luar PAD (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni)) 10. Tertangani kemacetan kota (Titik macet yang ditangani (buah/tahun) 11. Tertanggulanginya banjir (Titik banjir yang ditangani (buah/tahun) 12. Meningkatnya sanitasi lingkungan (Rumah Tangga pengguna air bersih) 13. Meningkatnya kualitas pemanfaatan ruang dan lingkungan hidup perkotaan (Penambahan Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) public (lokasi/tahun) 14. Berkembangnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya Jumlah lapangan olahraga yang dibangun/diperbaiki (buah/tahun) 15. Meningkatnya keberdayaan perempuan, anak dan keluarga (Jumlah RW Layak Anak) 16. Meningkatnya peran agama dan masyarakat dalam pembangunan (Swadaya masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat (% )) 17. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat -
(Angka Kematian Bayi (AKB)
- Prevalensi Gizi Buruk/ Persentase balita gizi buruk (%) 18. Meningkatnya ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial masyarakat (Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (%))
Sementara itu sebanyak 8 sasaran strategis 10 indikator kinerja sasaran belum mencapai target yang ditetapkan yaitu: a) Meningkatkan pelayanan yang efisien, efektif dan transparan (Indeks Kepuasan Masyarakat (%))
b) Meningkatnya daya saing dan potensi industri lokal/kreatif (Kontribusi PDRB Industri terhadap PDRB Kota (%))
170
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
c) Meningkatnya efisiensi dan perluasan perdagangan dan jasa (Kontribusi PDRB Perdagangan terhadap PDRB Kota (%)) d) Meningkatnya kompetensi dan perlindungan tenaga kerja (Tingkat Pengangguran terbuka)
e) Meningkatnya penerimaan daerah secara optimal (Pendapatan asli daerah (% kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada APBD Murni ))
f) Meningkatnya sanitasi lingkungan (Cakupan layanan persampahan (%)) g) Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan -
SMA/ SMK/MA/Paket C (%)Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%)
-
APM SMP/MTs/Paket B (%)
-
APM
h) Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat (Angka Kematian Ibu (AKI) per 100 ribu kelahiran hidup)
PENGHARGAAN TINGKAT PROPINSI DAN NASIONAL YANG DIRAIH KOTA DEPOK TAHUN 2014. Sebagai bentuk apresiasi kinerjanya, tingkat propinsi maupun tingkat pusat memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada pemerintah kota. Sepanjang tahun 2014 berbagai prestasi diraih yaitu :
Tingkat Nasional : 1. Adhikarya Pangan Nusantara Kategori Pembina Ketahanan Pangan (BPMK) 2. Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Utama (BPMK) 3. Adiwiyata Pendidikan (BLH) 4. Upakarti Kategori Jasa Kepedulian (INDAG) 5. Anugerah Peduli Pendidikan Tahun 2014 (DISDIK) 6. Manggala Karya Kencana Kategori prestasi yang menonjol (BPMK) 7. Lomba Keluarga Berencana Pasca Persalinan (RSUD) 8. Parasamya Purnakarya Nugraha Penghargaan Tertinggi Bidang Pemerintahan Daerah (Pemerintahan Kota Depok) 9. Satya Lancana Karya Bhakti Praja Nugraha (Walikota Depok) 10. PERSI Award IHMA 2014 Kategori Hospital Family Planning (PERSI)
171
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
Tingkat Provinsi : 1. Penyediaan Informasi Publik (Diskominfo) 2. Perusahaan terbaik yang mempekerjakan tenaga kerja perempuan Rumah Sakit Umum Puri Cinere (Disnakersos) 3. Posyandu Terbaik Posyandu Mawar 19 (BPMK) 4. Pelaksana Terbaik P2WKSS Kategori Kota Kelurahan Bedahan Kecamatan Sawangan (BPMK dan lintas OPD) 5. Tokoh Masyarakat Pendukung Terbaik Program Terpadu P2WKSS H. Taufik HS (BPMK) 6. Kader Posyandu Berprestasi Kategori Maryamah (BPMK) 7. Pendamping Lapangan Terbaik Program P2WKSS Lis marnelis (BPMK) 8. Kreativitas PEKA Olahan Pangan non Beras (BPMK) 9. Pelopor Ketahanan Pangan dalam rangka Peringatan Hari Pangan Sedunia (Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok) 10. Lomba Bina Keluarga Lansia dalam rangka Memperingati Hari Keluarga Nasional ke XXI (BPM/BPMK) 11. Lomba Pasangan KB Lestari 15 tahun dalam rangka Memperingati Hari Keluarga Nasional ke XXI (BPM dan BPMK) 12. Raksa Prasada Kategori Penyusunan Terbaik V Laporan Status Lingkungan (BLH) 13. Anugerah Pangripta Nusantara (BAPPEDA) 14. Kabupaten/Kota
Penyelenggara
Manajemen
Kepegawaian
yang
Bermutu,
Akuntabel, Inovatif dan Kreatif (RSUD) 15. Anugerah Revitalisasi Posyandu Tahun 2014 (BPMK)
4.2. KENDALA DAN HAMBATAN DALAM PENCAPAIAN KINERJA Dalam pencapaian Kinerja Kota dirasakan beberapa kendala dan hambatan baik internal pemerintah kota maupun masyarakat, diantaranya adalah : 172
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
a) Keterbatasan anggaran daerah menyebabkan pelaksanaan program dan kegiatan menunggu ketersediaan anggaran. Tahap perencanaan menjadi sangat penting karena dengan perencanaan yang matang akan memudahkan pencapaian kinerja yang diharapkan. b) Sumber daya manusia (SDM) di tiap OPD yang memerlukan tambahan kompetensi dan pemberian kompensasi sebagai bentuk tanggungjawab terhadap pencapai kinerja. c) Swadaya dan partisipasi aktif masyarakat masih perlu ditingkatkan. d) Pencapaian kinerja bukan bergantung kepada realisasi anggaran, sehingga setiap penanggung jawab sasaran dan indikator kinerja perlu fokus pada outcome yang dihasilkan. Kepala organisasi perangkat daerah dan stakeholder harus fokus dan berkontribusi aktif. e) Belum adanya monitoring dan evaluasi berjangka dari pimpinan dan OPD terkait guna pengawasan pencapaian yang lebih maksimal. Koordinasi dan konsultasi perlu dilakukan lebih intensif mendorong kepedulian terhadap kinerja kota secara bersama-sama.
4.3 STRATEGI PERBAIKAN
Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan dinamika masyarakat perkotaan, Kota Depok masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang harus dicarikan solusinya secara kolektif dan komprehensif. Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan yang ada, Pemerintah Kota Depok telah menetapkan prioritas pembangunan untuk tahun 2015 mendatang, sebagai berikut : 1.
Peningkatan kualitas pelayanan publik, dengan program/kegiatan utama: peningkatan kualitas sumberdaya aparatur, kemudahan perijinan, pelayanan bencana kebakaran dan bencana alam lainnya, pengembangan Depok cyber city untuk pelayanan melalui pengembangan pojok informasi, pelayanan PBB dan BPHTB on-line.
173
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
2.
Peningkatan
tatakelola
program/kegiatan
utama:
pemerintahan
dan
pengembangan
Tahun 2014
reformasi
birokrasi,
dengan
keterbukaan
informasi
publik,
pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), pengembangan Depok cyber city untuk RKPD online, system evaluasi dan pengendalian RPJMD; peningkatan kerjasama daerah dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Pemberantasan korupsi, pembangunan gedung Kecamatan, pembangunan gedung parkir Dibaleka, rehabilitasi gedung Dibale I, dan pembangunan gedung Satpol PP. 3.
Pengembangan
potensi
ekonomi
lokal
dan
investasi
daerah,
dengan
program/kegiatan utama: fasilitasi pemberdayaan usaha mikro, pemberdayaan ekonomi pemuda, pengembangan Industri kreatif dan pengembangan produk unggulan kecamatan (one village one product), rekonstruksi Pasar Cisalak, peningkatan sarana prasarana rumah potong hewan, dan pembangunan gedung metrology. 4.
Optimalisasi pendapatan dan pembiayaan pembangunan daerah, dengan program/kegiatan utama: optimalisasi penerimaan pajak daerah, optimalisasi penerimaan PBB dan BPHTB; penagihan PBB dan BPHTB.
5.
Peningkatan penataan ruang dan lingkungan hidup perkotaan, dengan program/kegiatan utama: perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang, pengembangan Depok kota bersih dan hijau (green city) melalui konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan hidup, pembangunan taman kota, gerakan one day no car untuk mengurangi pencemaran udara dan konsumsi BBM, pengadaan solar cell untuk Penerangan Jalan Umum.
6.
Peningkatan
kreativitas,
inovasi
dan
prestasi
masyarakat,
dengan
program/kegiatan utama: pembangunan gedung pemuda, pembangunan gedung kesenian, pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan pemuda, pelaksanaan Porda, fasilitasi kelompok usaha pemuda produktif dan wirausaha pemuda serta festival seni dan budaya, fasilitasi penyelenggaraan pendidikan sekolah negeri (BOS sekolah negeri), beasiswa kuliah untuk siswa yang berprestasi dan pengembangan Wajib Belajar 12 tahun melalui pembangunan SMA/SMK pada setiap kecamatan yang belum ada.
174
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
7.
Tahun 2014
Peningkatan kualitas kehidupan keluarga, berbangsa dan beragama, dengan program/kegiatan utama: pengembangan Kelurahan Layak Anak secara terpadu, pengembangan dan penguatan Forum Anak Kota Depok, pemberdayaan kesejahteraan keluarga; kegiatan Posyandu dan Posbindu, pembinaan peningkatan wawasan kebangsaan, cinta tanah air dan pemantapan bela negara, dan fasilitasi TMMD.
8.
Peningkatan kesehatan, kesejahteraan sosial dan penanggulangan kemiskinan, dengan
program/kegiatan
utama:
pengembangan
kota
sehat,
pelayanan
Puskesmas 24 jam, bantuan gratis rawat inap DBD di kelas III, pemberantasan penyakit menular (fokus pada gertak TB), pembangunan gedung farmasi, pelayanan santunan kematian, penurunan angka kematian ibu, penurunan angka kematian bayi, prevalensi gizi buruk, pembangunan gedung RSUD, peningkatan kewaspadaan pangan dan gizi melalui kegiatan kesehatan hewan veteriner, penyaluran raskin untuk menjamin ketersediaan pangan bagi warga miskin; peningkatan produksi dan penganekaragaman konsumsi pangan melalui kegiatan one day no rice, gerakan konsumsi makan ikan, diversifikasi komoditas pertanian, fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan. 9.
Pembangunan infrastruktur dasar perkotaan, dengan program/kegiatan utama: pengendalian banjir, betonisasi jalan, penataan jalur Margonda, pengembangan sarana dan prasarana transportasi, pembangunan sarana dan prasarana terminal Jatijajar, peningkatan pengelolaan persampahan (Depok memilah, optimalisasi UPS), manajemen pengangkutan sampah, peningkatan layanan air bersih, pengolahan air limbah dan pembangunan IPAL komunal.
Terkait bidang infrastruktur ini, kedepannya Pemerintah Kota Depok juga memiliki beberapa hal penting yang harus dilakukan, antara lain : 1.
Percepatan penyelesaian 2 ruas jalan Tol;
2.
Percepatan pelebaran ROW 32 m Bojongsari-Simpang Depok;
3.
Pembangunan Fly Over Markas Wangi;
4. Jalan tembus Terminal Jatijajar-Jagorawi; 5.
Percepatan pelebaran Cinere – Parung Bingung;
175
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok
Tahun 2014
6. Percepatan jalan tembus Margonda – Cinere.
Atas pencapaian tersebut, maka langkah yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok untuk meningkatkan kinerjanya di masa mendatang adalah sebagai berikut : 1. Mendorong dan melakukan coaching clinic kepada seluruh OPD agar semua target kinerja dapat tercapai; 2. Mengintensifkan sosialisasi dan pelatihan tentang SAKIP di seluruh OPD sehingga akan meningkatkan nilai akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Depok Tahun 2014; 3. Membentuk tim monitoring evaluasi (Monev) LAKIP Kota yang secara berkala memantau, mendorong perbaikan, dan memberikan saran masukan bagi pencapaian sasaran kota. 4. Menerapkan SAKIP dan pembangunan berpola POAC yang mengedepankan reformasi birokrasi ke arah yang lebih baik.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kota Depok tahun 2014 yang telah kami sampaikan. Segala kekurangan adalah untuk disempurnakan, segala kebaikan dan kemajuan bukanlah untuk disombongkan. Kota Depok senantiasa berbenah menuju kota yang sejahtera dan maju bersama dengan mengedepankan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, semoga yang tersaji dalam LAKIP ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan menjadi tolok ukur perbaikan kota depok di masa depan. Wassalammualaikum wr.wb
176