LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2014
AUDITED
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang RI No.23 tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Pekerjaan Umum adalah salah satu Kementerian Negara/Lembaga yang berkewajiban
menyelenggarakan
akuntansi
dan
laporan
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Kementerian Pekerjaan Umum mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan Laporan Keuangan BA 033 TA 2014 Audited ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan dan belanja. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan nilai netto yaitu realisasi belanja (bruto) dikurangi pengembalian belanja. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (netto) Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited adalah sebesar Rp.1.143.914.887.561,- dengan estimasi pendapatan Rp.556.351.069.185,-. atau 205.61 persen dari estimasi pendapatan. Sementara itu, realisasi Belanja Negara (netto) adalah sebesar Rp.72.794.089.756.539,-, atau 95.13 persen dari yang dianggarkan dalam DIPA. Realisasi Belanja tersebut termasuk realisasi Belanja NonKas berupa Hibah Barang sebesar Rp57.960.848.077,-
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai
Aset
adalah
sebesar
Rp.736.739.354.367.739,-
dan
Kewajiban
sebesar
Rp.63.410.454.453,-, sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Kementerian Pekerjaan Umum per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp736.675.943.913.286,-.
i
Kata Pengantar
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca;
4. Laporan Realisasi Anggaran telah dilakukan rekonsiliasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Kementerian Keuangan dan dilakukan reviu oleh Inspektorat Jenderal Kementerian PU.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai
laporan
khususnya
sebagai
sarana
untuk
meningkatkan
akuntabilitas/
pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Pekerjaan Umum. Disamping itu laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Jakarta,
April 2015
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc NIP. 195608181982111001
ii
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
I. RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum TA 2014 Audited ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum TA 2014 Audited ini disusun berdasarkan gabungan laporan keuangan seluruh satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan disusun secara berjenjang.
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan
Realisasi
Anggaran
menggambarkan
perbandingan
antara
Daftar
Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2014 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014. Realisasi
Pendapatan
Negara
dan
Hibah
Netto
pada
Tahun
2014
sebesar
Rp1.143.914.887.561,- yang terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp1.143.914.887.561,- atau mencapai 205,61 % dari estimasi pendapatan. Realisasi Belanja Negara Netto pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp72.794.089.756.539,atau mencapai 95.13% dari anggarannya. Realisasi Belanja Tahun 2014 tersebut termasuk realisasi belanja transaksi non-kas berupa Hibah Barang sebesar Rp57.960.848.077,Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014 dan Tahun 2013 dapat disajikan sebagai berikut:
1
Ringkasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan 2013
TA 2014 Audited Anggaran Realisasi
Belanja
TA 2013 Audited Anggaran Realisasi
%
Pendapatan Negara dan Hibah
Rp
556.351.069.185 Rp
1.143.914.887.561
Belanja Transaksi Kas
Rp 76.522.317.150.000 Rp
72.736.128.908.462
- Belanja Rupiah Murni
Rp 67.460.307.579.000 Rp
- Belanja Pinjaman dan Hibah
Rp
Belanja Transaksi Non Kas
205,61% Rp
988.080.168.080
180,85%
95,05%
Rp 86.861.259.332.000 Rp 80.321.385.153.062
92,47%
66.597.830.091.589
98,72%
Rp 77.661.604.905.050 Rp 73.491.580.442.640
94,63%
9.062.009.571.000 Rp
6.138.298.816.873
67,74%
Rp 9.199.654.426.950 Rp
74,24%
Rp
- Rp
57.960.848.077
- Rp
- Rp
9.233.272.000
-
- Belanja Barang Non Kas
Rp
- Rp
57.960.848.077
- Rp
- Rp
4.806.587.331
-
- Belanja Modal Non Kas
Rp
- Rp
-
- Rp
- Rp
4.426.684.669
-
Jumlah Belanja
Rp 76.522.317.150.000 Rp
72.794.089.756.539
95,13%
546.361.980.172 Rp
%
6.829.804.710.422
Rp 86.861.259.332.000 Rp 80.330.618.425.062
92,48%
2. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Kementerian Pekerjaan Umum mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2014 dan 2013. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Nilai
Aset
per
31
Desember
2014
(Audited)
dicatat
dan
disajikan
sebesar
Rp.736.739.354.367.739.,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.1.239.052.279.066,Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp.598.056.860.615.716,- Piutang Jangka Panjang (neto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp.436.118.124,- dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp.137.443.005.354.833,-. Jumlah Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp.63.410.454.453,- yang seluruhnya merupakan Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp.736.675.943.913.286,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.1.175.641.824.613,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp.735.500.302.088.673,-.
2
Ringkasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2014 dan 2013 Posisi Neraca Uraian Aset Aset Lancar Aset Tetap Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi
Tahun 2014 Audited Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
736.739.354.367.739 1.239.052.279.066 598.056.860.615.716 436.118.124 137.443.005.354.833 63.410.454.453 63.410.454.453 736.675.943.913.286 1.175.641.824.613 735.500.302.088.673
Kenaikan/ (Penurunan)
Tahun 2013 Audited Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
680.669.886.842.719 1.941.315.614.817 673.269.717.264.338 692.586.229 5.458.161.377.335 359.021.822.779 359.021.822.779 680.310.865.019.940 1.582.293.792.038 678.728.571.227.902
(Rp) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
%
56.069.467.525.020 8,24 (702.263.335.751) (36,17) (75.212.856.648.622) (11,17) (256.468.105) (37,03) 131.984.843.977.498 2.418,12 (295.611.368.326) (82,34) (295.611.368.326) (82,34) 56.365.078.893.346 8,29 (406.651.967.425) (25,70) 56.771.730.860.771 8,36
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara. Catatan atas Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum menjelaskan a.l : 1. Pengungkapan Realisasi Anggaran
Pengungkapan PNBP di Kementerian PU
Pengungkapan belanja negara dan penyebab kenaikan/penurunan belanja
Hasil rekonsiliasi antara SAI dengan SAU 3
Ringkasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
2. Pengungkapan Neraca
Pengungkapan mutasi aset
Catatan penting lainnya terkait aset
3. Pengungkapan penting lainnya
Daftar rekening satker
Monitoring tindak lanjut LHP BPK
Pengungkapan penting lainnya
4
Ringkasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN PER 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 TA 2014 (Audited) Uraian
Catatan Anggaran
PENDAPATAN 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan
B.1
BELANJA 1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal 4. Bantuan Sosial Jumlah Belanja
B.2 B.2.1 B.2.2 B.2.3 B.2.4
556.351.069.185
Realisasi
TA 2013 (Audited) % Realisasi terhadap Anggaran
Realisasi
1.143.914.887.561
205,61
988.080.168.080 988.080.168.080
2.317.598.823.000 2.050.857.186.508 11.909.335.849.000 11.184.590.982.066 58.632.385.203.000 55.930.994.230.576 3.662.997.275.000 3.627.647.357.389 76.522.317.150.000 72.794.089.756.539
88,49 93,41 95,39 99,03 95,13
1.629.887.575.667 9.814.446.596.367 61.265.150.284.651 7.611.900.696.377 80.330.618.425.062
-3-
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
II. NERACA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM NERACA PER 31 DESEMBER 2014 dan 31 DESEMBER 2013 NAMA PERKIRAAN
CATATAN
31 DES 2014 (AUDITED)
31 DES 2013 (AUDITED)
ASET Aset Lancar Kas dan Bank Kas di Bendahara Pengeluaran
C.1.1.
Rp
584.183.433
Kas di Bendahra Penerimaan
C.1.2.
Rp
40.621.000
Kas Lainnya dan Setara Kas
C.1.3.
Rp
57.337.633.335
Rp
355.427.694.961
Kas pada Badan Layanan Umum
C.1.4.
Rp
523.735.355.135
Rp
1.058.978.856.111
Rp
581.697.792.903
Rp
1.416.277.794.102
58.331.089.259
Rp
5.080.519.248
Jumlah Kas dan Bank
Rp
1.871.243.030
Piutang Piutang Bukan Pajak
C.1.5.
Rp
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
C.1.6.
Rp
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
C.1.7.
Rp
Penyisihan Piutang Tak Tertagih- Bagian Lancar Tagihan TGR
C.1.8
Rp
Piutang dari Kegiatan Operasional Badan Layanan Umum
C.1.9
Rp
Penyisihan Piutang Tak Tertagih- Piutang dari Kegiatan Op.BLU
C.1.10.
Rp
Jumlah Piutang (Bersih) Belanja Dibayar Dimuka Persediaan
424.040.061
Rp
(147.000.296) Rp 315.455.351.611
Rp
(251.494.170.516) Rp
(18.494.991) 152.102.083 (760.510) 167.946.636.403 (133.785.213.770)
Rp
122.280.349.099
Rp
C.1.4
Rp
229.166.667
Rp
179.752.667
C.1.11.
Rp
534.844.970.397
Rp
485.483.279.585
Rp
1.239.052.279.066
Rp
1.941.315.614.817
Jumlah Aset Lancar Aset Tetap Tanah
(288.961.020) Rp
39.374.788.463
C.2.1.
Rp
278.480.885.585.939
Rp
400.979.919.447.531
Peralatan dan Mesin
C.2.2.
Rp
7.591.103.938.282
Rp
7.046.953.212.077
Gedung dan Bangunan
C.2.3.
Rp
9.319.173.070.639
Rp
8.203.829.841.325
Jalan, Irigasi dan Jaringan
C.2.4.
Rp
369.351.525.506.003
Rp
331.979.913.789.707
Aset Tetap Lainnya
C.2.5.
Rp
36.920.836.642.547
Rp
27.775.039.425.280
KDP
C.2.6.
Rp
33.543.670.139.268
Rp
Akumulasi Penyusutan
C.2.7
Rp
Jumlah Aset Tetap
Rp
Piutang Jangka Panjang TP/TGR Penyisihan Piutang Tak Tertagih-TP/TGR
C.3.1.
Rp
C.3.2.
Rp
Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) Aset Lainnya Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
(137.150.334.266.962) Rp
32.932.366.109.466 (135.648.304.561.048)
598.056.860.615.716
Rp
673.269.717.264.338
610.983.244
Rp
1.014.140.231
(174.865.120) Rp
Rp
436.118.124
Rp
(321.554.002) 692.586.229
C.4.1.
Rp
131.941.959.113.010
Rp
-
Aset Tak Berwujud
C.4.2.
Rp
5.110.211.396.598
Rp
4.941.193.108.154
Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
C.4.3.
Rp
23.937.005.503
Rp
1.040.992.500
Aset Lain-Lain
C.4.4.
Rp
717.506.051.742
Rp
901.194.840.686
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
C.4.5.
Rp
Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET
(350.608.212.020) Rp
(385.269.964.005)
Rp
137.443.005.354.833
Rp
5.458.158.977.335
Rp
736.739.354.367.739
Rp
680.669.884.442.719
356.692.821.371
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Kepada Pihak Ketiga
C.5.1.
Rp
60.208.779.300
Rp
Pendapatan Diterima Dimuka
C.5.2.
Rp
2.554.870.500
Rp
410.733.917
Uang Muka dari KPPN
C.5.3.
Rp
584.183.433
Rp
1.871.243.030
Pendapatan Yang Ditangguhkan
C.5.4.
Rp
62.621.220
Rp
47.024.461
Rp
63.410.454.453
Rp
359.021.822.779
Rp
63.410.454.453
Rp
359.021.822.779
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Cadangan Piutang
C.6.1.
Rp
122.280.349.099
Rp
39.374.788.463
Cadangan Persediaan
C.6.2.
Rp
534.844.970.397
Rp
485.483.279.585
Dana yang Harus Disediakan utk Pembayaran Utang Jangka Pendek
C.6.3.
Rp
Dana Lancar BLU
C.6.4.
Rp
Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima
C.6.5.
Rp
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan
C.6.6.
Rp
Jumlah Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Jumlah Ekuitas Dana Investasi JUMLAH EKUITAS DANA
-4-
(2.893.146.185) Rp 523.735.355.135
Rp
229.166.667
Rp
(2.554.870.500) Rp
(1.312.150.871) 1.058.978.856.111 179.752.667 (410.733.917)
Rp
1.175.641.824.613
Rp
1.582.293.792.038
C.7.1.
Rp
598.056.860.615.716
Rp
673.269.717.264.338
C.7.2.
Rp
137.443.441.472.957
Rp
5.458.853.963.564
Rp
735.500.302.088.673
Rp
678.728.571.227.902
Rp
736.675.943.913.286
Rp
680.310.865.019.940
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 7. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar. 9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non-Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar. 10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 62/PB/2009 tentang Tata Cara Penyajian Informasi Pendapatan dan Belanja Secara Akrual Pada Laporan Keuangan. 11. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 57/PB/2013 tentang
Pedoman
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Kementerian
Catatan atas Laporan Keuangan
5
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM VISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Andal untuk Mendukung Indonesia Sejahtera 2025 [
MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Mewujudkan penataan ruang sebagai acuan matra spasial dari pembangunan nasional dan daerah serta keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman berbasis penataan ruang dalam rangka pembangunan berkelanjutan. 2. Menyelenggarakan pengelolaan SDA secara efektif dan optimal untuk meningkatkan kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi resiko daya rusak air. 3. Meningkatkan
aksesibilitas
dan
mobilitas
wilayah
dalam
mendukung
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan penyediaan jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang layak huni dan produktif melalui pembinaan dan fasilitasi pengembangan infrastruktur permukiman yang terpadu, andal dan berkelanjutan. 5. Menyelenggarakan industri konstruksi yang kompetitif dengan menjamin adanya keterpaduan pengelolaan sektor konstruksi, proses penyelenggaraan konstruksi yang baik dan menjadikan pelaku sektor konstruksi tumbuh dan berkembang. 6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan: IPTEK, norma, standar, pedoman, manual dan/atau kriteria pendukung infrastruktur PU dan permukiman. 7. Menyelenggarakan dukungan manajemen fungsional dan sumber daya yang akuntabel dan kompeten, terintegrasi serta inovatif dengan menerapkan prinsipprinsip good governance.
Catatan atas Laporan Keuangan
6
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
8. Meminimalkan
penyimpangan
dan
praktik-praktik
KKN
di
lingkungan
Kementerian PU dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan dan pengawasan profesional.
TUJUAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan infrastruktur PU dan permukiman,
dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang
bagi
terwujudnya
pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim). 2. Meningkatkan keandalan sistem (jaringan) infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, ketahanan pangan dan daya saing. 3. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan (dasar) infrastruktur
pekerjaan
umum
dan
permukiman
untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 4. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan perbatasan, dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah. 5. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem informasi, data, SDM, kelembagaan dan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman.
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Sasaran strategis Kementerian PU dalam periode 2010-2014 secara keseluruhan akan meliputi sasaran-sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam setiap penyusunan Rencana Tata Ruang
(RTR)
serta
penerbitan
Peraturan
Presiden
tentang
RTR
Pulau/Kepulauan dan peraturan pendukungnya berupa Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria NSPK bidang penataan ruang sesuai amanat RTRWN.
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
2. Meningkatnya ketersediaan air baku yang memadai (kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) guna pemenuhan berbagai kebutuhan baik untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum guna mendukung target MDGs 2015, maupun kebutuhan pertanian dalam rangka mempertahankan swasembada pangan serta kebutuhan sektor-sektor untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi
melalui
pembangun/peningkatan/rehabilitasi
serta
operasi
dan
pemeliharaan bendungan, waduk/embung/bangunan penampung air lainnya serta prasarana penyediaan air baku, jaringan irigasi dan jaringan rawa. 3. Meningkatnya kualitas pengendalian banjir secara terpadu dari hulu ke hilir dalam satu wilayah dan perlindungan kawasan di sepanjang garis pantai dari bahaya abrasi. 4. Meningkatnya efisiensi sistem jaringan jalan di dalam sistem transportasi yang mendukung
perekonomian
nasional
dan
sosial
masyarakat
serta
pengembangan wilayah melalui preservasi dan peningkatan kapasitas jalan lintas wilayah serta pembangunan Jalan Tol Trans Jawa. 5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan kualitas lingkungan permukiman melalui
pengembangan
sistem
jaringan
penyediaan
air
minum
untuk
mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk perkotaan dan penduduk perdesaan, serta meningkatnya pelayanan sanitasi sistem terpusat dan sistem berbasis
masyarakat
bagi
penduduk
perkotaan,
meningkatnya
sistem
pengelolaan drainase untuk mendukung pengurangan luas genangan di perkotaan serta meningkatnya sistem pengelolaan persampahan untuk mendukung peningkatan tingkat pelayanan penduduk, dan meningkatnya kualitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, serta penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di perkotaan. 6. Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dan stakeholders jasa konstruksi serta masyarakat untuk mendukung tercapainya penguasaan pangsa pasar domestik oleh pelaku konstruksi nasional serta pengurangan jumlah dan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan akibat kegagalan konstruksi/bangunan melalui peningkatan sistem pembinaan teknis dan usaha jasa konstruksi.
Catatan atas Laporan Keuangan
8
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
KEBIJAKAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 1. Pembangunan
infrastruktur
berbasis
penataan
ruang
di
kawasan
perbatasan, daerah terisolir, daerah konflik dan daerah bencana dan rawan bencana untuk mewujudkan Indonesia yang aman dan damai. 2. Pembinaan penyelenggaraan infrastruktur mendukung otonomi daerah dan penerapan prinsip-prinsip Good Governance untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis. 3. Pembangunan infrastruktur berbasis penataan ruang untuk mendukung pusatpusat produksi dan ketahanan pangan, mendukung keseimbangan pembangunan
antar
daerah,
meningkatkan
kualitas
lingkungan
perumahan dan permukiman dan mendorong industri konstruksi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera.
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum TA 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas pelaporan Kementerian Pekerjaan Umum termasuk di dalamnya jenjang struktural di bawah Kementerian Pekerjaan Umum seperti eselon I serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya. Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum disusun berdasarkan penggabungan data/laporan keuangan satuan kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2014 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp.76.522.317.150.000,-. Dari nilai anggaran tersebut diatas dapat dirinci berdasarkan sumber dananya sebagai berikut: 1. Sumber dana APBN TA. 2014 sebesar Rp.76.497.317.150.000,-. 2. Sumber dana BLU TA.2014 sebesar Rp.25.000.000.000,-.
Catatan atas Laporan Keuangan
9
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Berdasarkan Jenis Kewenangan dapat dirinci sebagai berikut: 1. Kantor Pusat (KP) sebesar Rp73.309.691.501.000,-. 2. Dekonsentrasi (DK) sebesar Rp.257.365.969.000,-. 3. Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.1.721.183.381.000,-. 4. Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.1.234.076.299.000,-. Jumlah satuan kerja tahun 2014 di lingkup Kementerian PU BA.033 adalah 1.328 satker. Dari jumlah tersebut, seluruh satker telah menyampaikan laporan keuangan. Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA
Kode No Es I 1 2 3 4 5 6 7 8
01 02 03 04 05 06 11 13
Uraian
KP M 25 1 8 159 596 141 17 16 963
Sekretariat Jenderal Inspektorat Jenderal Ditjen Penataan Ruang Ditjen Bina Marga Ditjen Cipta Karya Ditjen Sumber Daya Air Ditjen Badan Penelitian dan Pengembangan Ditjen Badan Pembinaan Konstruksi Jumlah
TM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Jenis Kewenangan KD DK TP M TM M TM M TM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 0 6 0 0 0 0 0 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 0 65 0
Jumlah UB Satker M TM 0 0 25 0 0 1 0 0 46 0 0 190 268 0 864 0 0 169 0 0 17 0 0 16 268 0 1328
Keterangan: *M : Menyampaikan; TM : Tidak Menyampaikan
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang terdiri dari: 1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran disusun berdasarkan penggabungan Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas akuntansi yang berada di bawah Kementerian
Pekerjaan
Umum.
Laporan
Realisasi
APBN
terdiri
dari
Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja.
Catatan atas Laporan Keuangan
10
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
2. Neraca Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca entitas akuntansi yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan disusun melalui SAI. 3. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang pendekatan penyusunan laporan keuangan, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai. Data BMN yang disajikan dalam neraca ini sudah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN. SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Selain memperoleh dana dari DIPA BA 033, pada Tahun Anggaran 2014 Kementerian PU juga mengelola dana yang berasal dari BA 999.07 (Belanja Subsidi) sebesar Rp.20.000.000.000,- dan BA 999.08 (Belanja Lain-lain) sebesar Rp.1.600.000.000.000,- .
Kebijakan Akuntansi
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN. Penyusunan dan penyajian LK TA 2014 (Audited) telah mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan
(SAP)
yang
telah
ditetapkan
dengan
Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan BPAI adalah
Catatan atas Laporan Keuangan
11
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
sebagai berikut: Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
(1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Kebijakan Akuntansi atas Belanja
(2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode
tahun
yang
bersangkutan yang
tidak akan
diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi. Kebijakan Akuntansi atas Aset
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya
alam
seperti
hutan,
kekayaan
di
dasar
laut,
dan
kandungan
pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Catatan atas Laporan Keuangan
12
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Aset Lancar
a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: -
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
-
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
-
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Aset Tetap
b.
Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca kementerian negara/lembaga per 31 Desember 2013 berdasarkan harga perolehan atau harga wajar dan telah dilakukan penilaian oleh Tim Penertiban Aset.
Catatan atas Laporan Keuangan
13
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai. Piutang Jangka Panjang
c.
Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar
Catatan atas Laporan Keuangan
14
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya. Aset Lainnya
c. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan merupakan aset tak berwujud yang diperoleh secara internal yang jangka waktu penyelesaiannya melebihi satu tahun anggaran atau pelaksanaan pengembangannya melewati tanggal pelaporan.
Atas
Pengeluaran
yang
telah
terjadi
dalam
rangka
pengembangan tersebut sampai dengan tanggal pelaporan harus diakui sebagai Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan dan setelah pekerjaan selesai kemudian akan direklasifikasi menjadi Aset Tak Berwujud yang bersangkutan. Aset
Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan
sebagai Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi, Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan
aliran
keluar
sumber
daya
ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan
sumber
pembiayaan
pinjaman
dari
masyarakat,
lembaga
keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
Catatan atas Laporan Keuangan
15
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban
diklasifikasikan
sebagai
kewajiban
jangka
panjang
jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
(5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset
lancar
dan
kewajiban
jangka
pendek.
Ekuitas
Dana
Investasi
mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas
piutang.
Penilaian
kualitas
piutang
dilakukan
dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang
Catatan atas Laporan Keuangan
16
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masingmasing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/2011 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih. Tabel 4 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang
Lancar Kurang Lancar
Diragukan Macet
Uraian
Penyisihan
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 1.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
0.5% 10%
50% 100%
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan aset tetap adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 yang diubah dengan PMK No.90/PMK.06/2014 dan perubahan kedua dengan PMK No.247/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Catatan atas Laporan Keuangan
17
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: o
Tanah
o
Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
o
Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dipindahtangankan,
dimusnahkan, atau dihapuskan.
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalam pembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan Untuk Aset Tetap yang diperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalah berdasarkan nilai perolehan.
Terhadap Aset Tetap yang diperoleh sebelum Tahun 2005, maka sebagai tindak lanjut dari hasil inventarisasi dan penilaian: o
Penghitungan Penyusutan dilakukan sejak Semester II Tahun 2010 sampai dengan berakhirnya Masa Manfaat Aset Tetap;
o
Pencatatan
penyusutan
dalam
Neraca
dilakukan
sejak
penghitungan Penyusutan sampai dengan Aset Tetap tersebut dihapuskan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut tersaji pada Tabel 5.
Catatan atas Laporan Keuangan
18
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Tabel 5 Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin
2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan
10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi
5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)
4 tahun
Catatan atas Laporan Keuangan
19
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Rp1.143.914.887.561,-
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 (Audited) adalah sebesar Rp.1.143.914.887.561,- atau mencapai 205,61% dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.556.351.069.185,- Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Kementerian Pekerjaan Umum (BA033) adalah merupakan Pendapatan PNBP Lainnya dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).
Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP lainnya sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 6 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi Pendapatan TA 2014 Kode
Uraian Pendapatan PNBP Lainnya
4231 4232
Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan Pendapatan Jasa
4235 4237
Pendapatan Pendidikan Pendapatan Iuran dan Denda
4239
Pendapatan Lain-lain
4241
Estimasi Pendapatan 31.351.069.185
Realisasi 608.026.431.028
% 1939,41%
6.819.195.000
37.437.533.640
549,00%
24.111.620.164
264.768.954.532
1098,10%
120.000.000 -
120.007.500 66.590.980.694
100,01% -
300.254.021
239.108.954.662
79635,55%
Pendapatan BLU
525.000.000.000
535.888.456.533
102,07%
Pendapatan Jasa Layanan Umum
525.000.000.000
535.888.456.533
102,07%
556.351.069.185
1.143.914.887.561
205,61%
JUMLAH
Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar terdapat pada Ditjen Bina Marga, yaitu sebesar Rp943.586.646.961,- yang terdiri dari PNBP lainnya sebesar Rp407.698.190.428,- dan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp535.888.456.533,- berasal dari Satker BLU Bidang Pendanaan BPJT yang merupakan pendapatan Dana Bergulir Sektoral berupa Pendapatan Jasa Layanan Umum.
Dari segi akun, Pendapatan PNBP Lainnya tertinggi pada Akun Pendapatan Jasa
Pelayanan
Jalan
Tol
Suramadu
(423271)
sebesar
Rp226.868.919.930,- dan Akun Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL sebesar Rp148.866.236.324,- (423913) yang sebagian besar merupakan tindak lanjut atas temuan pemeriksaan.
Catatan atas Laporan Keuangan
20
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Tabel 7 Rincian Realisasi PNBP TA 2014 dan TA 2013 Kode
Uraian
TA 2014 (Rp)
Kenaikan/Penurunan
TA 2013 (Rp)
(Rp) Pendapatan PNBP Lainnya 4231 Pendapatan dari Pengelolaan BMN serta Pendapatan dari Penjualan 4232 Pendapatan Jasa
608.026.431.028
562.849.608.315
37.437.533.640
40.566.677.209
264.768.954.532
243.569.401.365
120.007.500
100.000.000
20.007.500
20,01%
-
32.726.500
66.590.980.694
60.076.221.714
6.514.758.980
10,84%
239.108.954.662
218.504.581.527
20.604.373.135
9,43%
535.888.456.533
425.230.559.765
110.657.896.768
26,02%
535.888.456.533
425.230.559.765
110.657.896.768
26,02%
1.143.914.887.561
988.080.168.080
155.834.719.481
15,77%
4235 Pendapatan Pendidikan 4236 Pendapatan Hasil Pengembalian Uang Negara 4237 Pendapatan Iuran dan Denda 4239 Pendapatan Lain-lain Pendapatan BLU 4241 Pendapatan Jasa Layanan Umum JUMLAH
%
45.176.822.713
8,03%
(3.129.143.569)
-7,71%
21.199.553.167
8,70%
(32.726.500) -100,00%
Realisasi Pendapatan Kementerian PU TA 2014 mengalami kenaikan sebesar
Rp.155.834.719.481,-
atau
15,77%
dibandingkan
realisasi
pendapatan TA 2013 dengan kontribusi terbesar berasal dari Pendapatan Jasa Layanan Umum sebesar Rp535.888.456.533,Pendapatan Hasil Pengembalian Uang Negara sebesar Rp184.514.000,merupakan
setoran
Ditjen
SDA
(Satker
PJSA
Ciliwung
Cisadane)
atas kelebihan pembayaran biaya tenaga penunjang pekerjaan supervisi normalisasi Kali Pesanggrahan.
B.2 Belanja Negara Realisasi Belanja Negara Rp72.794.089.756.539,-
Realisasi Belanja Kementerian Pekerjaan Umum pada TA 2014 (Audited) setelah
dikurangi
Rp.72.794.089.756.539,-
pengembalian atau
95,13%
belanja dari
adalah anggarannya
sebesar sebesar
Rp.76.522.317.150.000,-. Realisasi belanja TA 2014 (Audited) terdiri dari realisasi belanja kas sebesar Rp72.736.128.908.462,- dan realisasi belanja Non-Kas sebesar Rp57.960.848.077,- yang merupakan Hibah Barang pada Ditjen Cipta Karya.
Anggaran dan Realisasi belanja Transaksi Kas (netto) tahun anggaran 2014 menurut program dapat dilihat di bawah ini:
Catatan atas Laporan Keuangan
21
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
KODE
107 110 301 302 004 007
URAIAN PROGRAM Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman Program pengelolaan dan pengembangan sumber daya air Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya kementerian PU Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur kementerian PU Program penelitian dan pengembangan kementerian PU Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman
ANGGARAN (Rp)
REALISASI BELANJA (Rp)
%
175.744.626.000
144.223.856.914
82,06
17.245.132.368.000
16.181.543.259.046
93,83
1.273.021.114.000
1.171.060.121.467
91,99
366.730.102.000
340.683.252.155
92,90
28.500.000.000
26.788.181.484
93,99
61.762.800.000
60.313.154.797
97,65
008
Program penyelenggaraan jalan
564.284.563.000
537.069.448.205
95,18
009
Program penyelenggaraan penataan ruang
127.257.390.000
114.008.383.578
89,59
010
Program pengelolaan sumber daya air
258.548.211.000
229.184.858.255
88,64
410
Program pengelolaan sumber daya air
655.314.594.000
510.063.843.072
77,83
706
Program pembinaan kontruksi
333.499.791.000
305.653.493.998
91,65
808
Program penyelenggaraan jalan
39.728.228.604.000
38.071.264.858.951
95,83
85.604.248.000
69.598.939.292
81,30
459.756.163.000
435.161.714.398
94,65
2.518.860.267.000
2.334.566.304.742
92,68
847.811.621.000
775.287.805.629
91,45
2.968.657.086.000
2.825.486.809.620
95,18
4.978.929.321.000
4.857.516.664.911
97,56
3.844.674.281.000
3.746.653.957.948
97,45
76.522.317.150.000
72.736.128.908.462
96,13
003 004 107 509 207 307 007
Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur kementerian PU Program penelitian dan pengembangan kementerian PU Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman Program penyelenggaraan penataan ruang Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman Program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman JUMLAH
Rincian anggaran dan realisasi belanja Transaksi Kas (bruto) menurut jenis belanja, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Catatan atas Laporan Keuangan
22
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Kode Jenis Belanja 51 52 53 57 58
Uraian Jenis Belanja
Anggaran (Rp)
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Lain-lain Sosial Total Belanja Kotor Pengembalian Belanja Total Belanja Netto
%
Realisasi Belanja (Rp)
2.317.598.823.000 11.909.335.849.000 58.632.385.203.000 3.662.997.275.00076.522.317.150.000 76.522.317.150.000
2.053.570.934.357 88,61 11.136.498.740.243 93,51 55.975.237.334.184 95,47 3.628.066.829.389- #DIV/0! 99,05 72.793.373.838.173 95,13 57.244.929.711 72.736.128.908.462 95,05
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: Grafik Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
70.000.000.000.000 60.000.000.000.000 50.000.000.000.000 40.000.000.000.000 30.000.000.000.000 20.000.000.000.000 10.000.000.000.000 -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
TA 2014
Realisasi
belanja
TA
2014
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Lain- lain
TA 2013
mengalami
penurunan
sebesar
Rp.7.585.256.244.600,- dibandingkan dengan realisasi belanja pada tahun sebelumnya disebabkan oleh adanya penurunan nilai anggaran dibandingkan tahun sebelumnya. Pada TA 2014 Kementerian PU memperoleh total anggaran sebesar Rp76.522.317.150.000,- sedangkan di TA 2013 adalah sebesar Rp86.861.259.329.000,- atau menurun sebesar 11,90%
Catatan atas Laporan Keuangan
23
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Perbandingan Realisasi Belanja Transaksi Kas (Netto) TA 2014 dan TA 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 9 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan TA 2013
Kode Jenis Uraian Jenis Belanja Belanja 51 52 53 57
Belanja Pegawai Rp2.050.857.186.508
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial JUMLAH
Naik/Turun
Realisasi Belanja (Rp) Rp Rp Rp Rp Rp
TA 2014 2.050.857.186.508 11.126.630.133.989 55.930.994.230.576 3.627.647.357.389 72.736.128.908.462
Rp Rp Rp Rp Rp
TA 2013 1.629.887.575.667 9.814.446.596.367 61.265.150.284.651 7.611.900.696.377 80.321.385.153.062
Rp Rp Rp Rp Rp
Rp. 420.969.610.841 1.312.183.537.622 (5.334.156.054.075) (3.984.253.338.988) (7.585.256.244.600)
% 25,83 13,37 -8,71 -52,34 -9,44
B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai (Netto) TA 2014 dan TA 2013 adalah masingmasing
sebesar
Rp.2.050.857.186.508,-
dan
Rp.1.629.887.575.667,-
Kenaikan realisasi belanja pegawai terbesar terdapat pada Belanja Tunjangan Khusus/Kegiatan sebesar Rp349.679.008.401,- yaitu adanya pemberian tunjangan kinerja di lingkungan Kementerian PU yang pada tahun anggaran 2014 dianggarkan pada DIPA satuan kerja Biro Keuangan Sekretariat Jenderal.
Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam Tabel berikut ini:
Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013
Catatan atas Laporan Keuangan
24
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Naik/(Turun) 47.815.581.606 570.619 3.926.897.476 995.827.513 280.800.000 (121.525.000) 2.448.885.415 971.777.050 (141.600.000) (33.705.000) (4.773.774.081)
% 6,86% 3,78% 7,70% 6,86% 1,90% -0,98% 19,38% 2,13% -100,00% 100,00% -4,37%
1.256.146.554 Rp
21.238.934.805 Rp
(19.982.788.251)
-94,09%
1.705.225.000 Rp
1.633.675.000 Rp
71.550.000
4,38%
570.396.600 Rp
691.767.600 Rp
(121.371.000)
-17,55%
Rp Rp
41.241.001.000 Rp 80.121.000 Rp
42.782.468.802 Rp - Rp
(1.541.467.802) 80.121.000
-3,60% #DIV/0!
Rp
- Rp
102.608.000 Rp
(102.608.000)
-100,00%
Rp
- Rp
3.281.250 Rp
(3.281.250)
-100,00%
Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS Rp
23.695.872.800 Rp
13.693.093.000 Rp
Uraian Belanja Gaji Pokok PNS Belanja Pembulatan Gaji PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Fungsional PNS Belanja Tunj. PPH PNS Belanj Tunj. Beras PNs Belanja Tunj. Kemahalan PNS Belanja Tunj. Lauk Pauk PNS Belanja Uang Makan PNS
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS
Rp
Belanja Tunj. Khusus Papua PNS
Rp
Belanja Tunj. Lain-Lain termasuk Uang Rp Duka PNS dalam dan luar negeri Belanja Tunj. Umum PNS Belanja Uang Makan PNS TNI/Polri Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS TNI/Polri Belanja Tunj. PPH Pejabat Negara
Belanja Tunj. Pegawai Non PNS Belanja Tunj. Lainnya Non PNS Belanja Uang Honor tetap Belanja Uang Lembur Belanja Pegawai (Tunj. Khusus/Kegiatan) Belanja Pegawai Transito Realisasi B. Pegawai Bruto Pengembalian Belanja Pegawai Realiasi B.Pegawai Netto
Belanja Barang Rp.11.126.630.133.989,-
TA 2014 (Rp) 744.616.390.462 15.655.000 54.908.458.022 15.505.792.470 15.079.115.000 12.247.130.000 15.082.035.161 46.496.871.170 76.848.000 104.591.027.719
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
TA 2013 (Rp) 696.800.808.856 15.084.381 50.981.560.546 14.509.964.957 14.798.315.000 12.368.655.000 12.633.149.746 45.525.094.120 141.600.000 110.553.000 109.364.801.800
10.002.779.800
73,05%
Rp Rp Rp Rp
1.362.868.750 39.801.388.945 (8.178.568.444)
88,47% 0,00% 32,24% -12,75%
404.600.491.119 Rp
349.679.008.401
86,43%
Rp - Rp 13.404.000 Rp Rp 2.053.570.934.357 Rp 1.631.146.970.610 Rp Rp (2.713.747.849) Rp (1.259.394.943) Rp 2.050.857.186.508 Rp 1.629.887.575.667 Rp
(13.404.000) 422.423.963.747 (1.454.352.906) 420.969.610.841
-100,00% 25,90% 115,48% 25,83%
Rp Rp Rp Rp
2.903.297.500 163.243.643.002 55.976.408.377
Rp Rp Rp Rp
Rp
754.279.499.520 Rp
1.540.428.750 123.442.254.057 64.154.976.821
B.2.2 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang (Netto) TA 2014 dan TA 2013 adalah masingmasing
sebesar
Rp.11.126.630.133.989,-
dan
Rp.9.814.446.596.367,-
Kenaikan realisasi belanja barang sebesar 13,35% disebabkan antara lain meningkatnya Belanja Jasa dan dan Belanja Pemeliharaan yaitu masingmasing sebesar Rp337.921.489.363,- dan Rp597.578.064.106,Pada TA 2014 Kementerian PU terdapat realisasi belanja barang non-kas berupa Hibah Barang pada Ditjen Cipta Karya sebesar Rp57.960.848.077,-
Rincian Belanja Barang disajikan dalam Tabel berikut ini:
Tabel 11 Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013
Catatan atas Laporan Keuangan
25
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Uraian Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Dalam Negeri Belanja Perjalanan Luar Negeri Belanja Barang BLU
TA 2014 (Rp) 517.494.322.990 1.982.103.564.444 3.208.302.257.089 3.534.472.896.200 1.688.637.477.757 20.220.311.547 11.270.914.809
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
TA 2013 (Rp) 430.507.808.781 1.895.578.625.581 2.870.380.767.726 2.936.894.832.094 1.429.061.845.176 13.356.004.976 9.853.711.082
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Naik/(Turun) 86.986.514.209 86.524.938.863 337.921.489.363 597.578.064.106 259.575.632.581 6.864.306.571 1.417.203.727
% 20,21% 4,56% 11,77% 20,35% 18,16% 51,39% 14,38%
Belanja Barang utk diserahkan kepada masyarakat/pemda
Rp
169.945.969.297 Rp
223.531.836.007 Rp
(53.585.866.710)
-23,97%
Belanja Barang Penunjang Dana DK/TP utk diserahkan kepada Pemda
Rp
3.076.672.550 Rp
1.875.165.300 Rp
1.201.507.250
64,07%
Belanja Barang lainnya utk diserahkan kepada masyarakat/pemda
Rp
974.353.560 Rp
9.647.279.600 Rp
(8.672.926.040)
-89,90%
Rp
11.136.498.740.243 Rp
9.820.687.876.323 Rp
1.315.810.863.920
Rp Rp
(9.868.606.254) Rp 11.126.630.133.989 Rp
(6.241.279.956) 9.814.446.596.367 Rp
(3.627.326.298) 1.312.183.537.622
13,40% 58,12% 13,37%
Realisasi B. Barang Bruto Pengembalian Belanja Barang Realiasi B.Barang Netto
Belanja Modal Rp.55.930.994.230.576,-
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
B.2.3. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal (Netto) TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar Rp.55.930.994.230.576,- dan Rp.61.265.150.284.651,- Rincian Belanja Modal disajikan dalam Tabel berikut ini: Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 Uraian
TA 2014
TA 2013
Naik/Turun (Rp)
%
Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
1.686.394.546.506 Rp
1.281.728.560.653 Rp
404.665.985.853
Rp
794.885.477.359 Rp
762.348.604.608 Rp
32.536.872.751
Rp
1.646.896.360.936 Rp
1.269.282.230.337 Rp
377.614.130.599
Rp
51.651.312.630.009 Rp
57.680.426.179.790 Rp
(6.029.113.549.781)
Belanja Modal Lainnya
Rp
194.887.276.674 Rp
286.577.189.659 Rp
(91.689.912.985)
Belanja Modal BLU Realisasi B. Modal Bruto Pengembalian Belanja Realisasi B. Modal Netto
Rp Rp Rp Rp
861.042.700 55.975.237.334.184 (44.243.103.608) 55.930.994.230.576
Rp Rp Rp Rp
323.228.400 61.280.685.993.447 (15.535.708.796) 61.265.150.284.651
Rp Rp Rp Rp
537.814.300 (5.305.448.659.263) (28.707.394.812) (5.334.156.054.075)
31,57% 4,27% 29,75% -10,45% -31,99% 166,39%
-8,66% 184,78%
-8,71%
Terdapat penurunan realisasi Belanja Modal sebesar (8,71%) dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Penurunan realisasi Belanja Modal disebabkan karena penurunan anggaran Belanja Modal pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp58.664.795.603.000,-
dibandingkan
tahun
sebelumnya
sebesar
Rp66.683.768.136.000,-
Penurunan terbesar terdapat pada realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan yaitu sebesar (Rp6.029.113.549.781,-)
Catatan atas Laporan Keuangan
26
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Belanja Bantuan Sosial Rp 3.627.647.357.389,-
B.2.4. Belanja Bantuan Sosial Realisasi Belanja Bantuan Sosial (Netto) TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar Rp.3.627.647.357.389,- dan Rp.7.611.900.696.377,yang berasal dari Ditjen Cipta Karya sebesar Rp.3.442.362.876.980,- dan Ditjen Sumber Daya Air sebesar Rp.185.323.980.409,-
Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2014 mengalami penurunan sebesar 52,34% dibandingkan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2013. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya nilai anggaran untuk Belanja Bantuan Sosial dibandingkan dengan TA 2013. Pada tahun 2014 DIPA untuk Belanja Bantuan
adalah
sebesar
Rp3.662.997.275.000
dibandingkan
tahun
sebelumnya sebesar Rp7.709.567.417.000,-
Rincian Realisasi Belanja Bantuan Sosial disajikan dalam Tabel berikut ini: Tabel 14 Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2014 dan TA 2013 Uraian Belanja Bantuan Sosial untuk Rehabilitasi Sosial Belanja Bantuan Sosial untuk Jaminan Sosial Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial Belanja Bantuan Sosial untuk Perlindungan Sosial
TA 2014
TA 2013
Rp
14.352.860.000
Rp
Rp
2.800.000.000
Rp
Rp
3.597.871.790.389
Rp
Belanja Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan Belanja Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Bencana Realisasi B. Modal Bruto Pengembalian Belanja Realisasi B. Modal Netto
Naik/Turun (Rp)
125.592.608.233
Rp
- Rp
(111.239.748.233) 2.800.000.000
% -88,57% #DIV/0!
Rp 7.462.078.333.144
Rp
(3.864.206.542.755)
-51,78%
800.000.000
Rp
Rp
(13.975.255.000)
-94,59%
Rp
1.353.750.000
Rp
- Rp
1.353.750.000
#DIV/0!
Rp
10.888.429.000
Rp
10.389.000.000 Rp
499.429.000
4,81%
14.775.255.000
Rp
3.628.066.829.389 Rp 7.612.835.196.377 Rp
(3.984.768.366.988)
-52,34%
Rp Rp
(419.472.000) Rp (934.500.000) Rp 3.627.647.357.389 Rp 7.611.900.696.377 Rp
515.028.000 (3.984.253.338.988)
-52,34%
Catatan atas Laporan Keuangan
-55,11%
27
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA B.3.1. Hasil Rekonsiliasi Dengan Kementerian Keuangan Berdasarkan
Berita
Acara
BAR-651006/KL/12/PB.64/2015
Rekonsiliasi
antara
Kementerian
Nomor: PU
dan
Kementerian Keuangan, hari Selasa tanggal 24 Februari 2015 terdapat perbedaan data SAU dengan SAI yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 15 Hasil Rekonsiliasi SAU dan SAI
Uraian
SAU (a)
SAI (b)
Selisih (a) – (b)
Pagu Belanja 77.917.218.696.000
76.522.317.150.000
1.394.901.546.000
71.369.739.422.386
72.793.373.838.173
(1.423.634.415.787)
(47.278.852.234)
(57.244.929.711)
9.966.077.477
4.409.525.431
556.351.069.185
(551.941.543.754)
1.020.381.253.535
1.143.916.062.561
(123.534.809.026)
(1.338.000)
(1.175.000)
163.000
LRA Belanja
LRA Pengembalian Belanja Estimasi Pendapatan LRA Pendapatan
LRA Pengembalian Pendapatan
B.3.1.1 Pagu Belanja: Perbedaan antara SAU dan SAI sebesar Rp1.394.901.546.000,karena SAU belum melakukan updating data pada: No
1 2 3 4 5 6
Unit Eselon I
SAU
SAI
Penjelasan
Selisih
Sekretariat Jenderal
1.639.761.716.000
1.639.751.216.000
10.500.000
Inspektorat Jenderal
85.604.248.000
85.604.248.000
-
1.008.930.496.000
975.068.011.000
33.862.485.000
Ditjen Bina Marga
40.423.857.212.000
40.292.513.167.000
131.344.045.000
Ditjen Cipta Karya
15.546.041.159.000
14.548.628.381.000
997.412.778.000
Ditjen Sumber Daya Air
18.382.982.193.000
18.158.995.173.000
223.987.020.000
Ditjen Penataan Ruang
SAU belum update
SAU belum update SAU belum update
SAU belum update SAU belum update
Catatan atas Laporan Keuangan
28
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
7
Badan Penelitian dan Pengembangan
8
Badan Pembinaan Konstruksi Total SAU dan SAI
491.706.163.000
488.256.163.000
3.450.000.000
SAU belum update pada satker 622330 SAU belum update pada satker 613586, 613612, 622280
338.334.509.000
333.499.791.000
4.834.718.000
77.917.218.696.000
76.522.317.150.000
1.394.901.546.000
Sesuai dengan penjelasan diatas maka Kementerian PU menggunakan data SAI dalam laporan realisasi anggaran (LRA).
B.3.1.2 LRA Belanja LRA Belanja terdapat perbedaan antara SAU dan SAI sebesar Rp1.423.634.415.787,No
Unit Eselon I
SAU
SAI
1
Sekretariat Jenderal
1.513.470.617.782
1.513.169.217.809
2
Inspektorat Jenderal
70.738.460.515
70.738.462.073
3
Ditjen Penataan Ruang
4
5
Ditjen Bina Marga
Ditjen Cipta Karya
6
Ditjen Sumber Daya Air
7
Badan Penelitian dan Pengembangan
892.550.403.575
37.812.082.105.883
13.918.393.711.339
16.391.164.562.876
463.366.905.842
890.529.078.935
38.646.790.248.702
13.974.516.028.861
16.927.494.771.581
462.911.009.005
Selisih
Penjelasan
Merupakan koreksi SPM sebesar Rp301.399.973,301.399.973 (tidak ada selisih belanja)
(1.558)
Merupakan koreksi SPM sebesar (Rp1.558) (tidak ada selisih belanja)
Merupakan koreksi SPM sebesar Rp2.021.324.640,2.021.324.640 (tidak ada seLisih belanja) Satker 447919 SAI salah input (Rp3.876) SAI kurang input pada 5 satker sebesar Rp57.615.974.080,diantaranya Rp57.092.261.847 merupakan SP3, sisanya sebesar Rp523.712.233 (834.708.142.819) merupakan Void SP2D satker 472369 dan 498721 SAI menginput SP3 sebesar (Rp893.567.494.349,-) Koreksi SPM sebesar Rp1.243.381.326, SAI kurang catat pada 2 satker sebesar Rp346.475.800,merupakan Void SP2D (Kode satker 483690 dan 622213) (56.122.317.522) SAI menginput SP3 sebesar (Rp56.122.317.522,-) Koreksi SPM sebesar Rp1.872.883.953, SP3 belum diinput pada SAI sebesar Rp250.274.989.945, Salah input pada satker 491272 sebesar (Rp809) (536.330.208.705) SAI menginput SP3 sebesar (Rp787.260.113.417,-) Koreksi SPM sebesar Rp654.915.576, Merupakan koreksi SPM sebesar Rp455.896.837,455.896.837 (tidak ada selisih belanja)
Catatan atas Laporan Keuangan
29
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
8
Badan Pembinaan Konstruksi Total SAU dan SAI
307.972.654.574
307.225.021.207
747.633.367
71.369.739.422.386
72.793.373.838.173
(1.423.634.415.787)
Merupakan koreksi SPM sebesar Rp747.633.367,-(tidak ada selisih belanja)
B.3.1.3 LRA Pengembalian Belanja: LRA Pengembalian terdapat perbedaan antara SAU dan SAI sebesar Rp9.966.077.477,No
1
2
3
4
5
6
Unit Eselon I
Sekretariat Jenderal
Inspektorat Jenderal
Ditjen Penataan Ruang
Ditjen Bina Marga
SAU
(1.248.522.588)
(404.845.213)
(2.712.752.765)
(28.320.918.919)
SAI
Selisih
(1.425.844.187)
(1.139.522.781)
(1.232.889.728)
(38.455.941.546)
Ditjen Cipta Karya
(6.664.647.742)
(5.755.279.929)
Ditjen Sumber Daya Air
(5.105.494.663)
(6.702.811.208)
Penjelasan
SAI kurang catat pada satker 531975 sebesar (Rp160.003.100) SAU belum update pada 5 satker sebesar Rp215.863.672 SAI mencatat 4 SSPB senilai Rp422.861.000,diantaranya sebesar Rp301.400.000,(177.321.599) merupakan pengembalian belanja tukin yang sebelumnya dicatat pada satker Ditjen Bina Marga Koreksi SPM sebesar (Rp301.399.973) SAU belum update pada satker 622187 sebesar Rp734.675.980,734.677.538 Koreksi SPM sebesar Rp1.558, SAU belum update pada Satker 059445, 465708, 465714, 465739 sebesar Rp535.161.603, SAI mencatat 1 SSPB sebesar (1.479.863.037) Rp6.300.000, Koreksi SPM sebesar (Rp2.021.324.640,-)
SAU belum update pada 15 satker sebesar (Rp11.863.759.453,-) SAI kurang catat pada 4 satker sebesar Rp11.860.400 SAI mencatat SSBP Rp129.304.900 berupa koreksi pencatatan pengembalian belanja sisa dana (10.135.022.627) penyelenggaraan kerjasama diklat. SAI mengkoreksi pengembalian belanja tukin sebesar Rp301.400.000,menjadi pengembalian belanja Setjen Koreksi SPM sebesar Rp1.243.381.326,SAI kurang catat pada satker 493183 dan 622213 sebesar (Rp13.162.500) dan (Rp2.039.800) (909.367.813) SAU belum update pada 15 satker sebesar Rp978.718.440,Koreksi SPM sebesar (Rp1.872.883.953) SAU belum update sebesar Rp1.796.838.914, Koreksi SPM sebesar (Rp654.915.576) SAI mencatat 2 sspb pengembalian belanja sisa dana penyelenggaraan diklat sebesar Rp530.212.950,(1.597.316.545) SAI mencatat kurang input 4 sspb sebesar Rp18.530.257 SAI kurang catat merupakan satker BNPB bukan Kementerian PU sebesar (Rp93.350.000,-)
Catatan atas Laporan Keuangan
30
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
7
Badan Penelitian dan Pengembangan
8
(1.327.902.855)
SAU belum update pada 4 satker sebesar Rp 89.107.105,SPM sebesar (366.789.732) Koreksi (Rp455.896.837,-)
(961.113.123)
Badan Pembinaan Konstruksi
(1.493.642.959)
(1.571.527.209)
Total SAU dan SAI
47.278.852.234
(57.244.929.711)
SAU belum update pada 4 satker sebesar Rp825.517.617,77.884.250 Koreksi SPM sebesar (Rp747.633.367,-)
(9.966.077.477)
B.3.1.4. Estimasi Pendapatan: Perbedaan antara SAU dan SAI sebesar (Rp551.941.543.754,-) dengan penjelasan sebagai berikut: No
1 2 3 4 5
Unit Eselon I
SAU
SAI
Penjelasan
Selisih
Sekretariat Jenderal
-
1.866.773.000
(1.866.773.000)
Inspektorat Jenderal
-
-
-
Ditjen Penataan Ruang
3.210.200.000
3.210.200.000
-
Ditjen Bina Marga
831.600.000
531.557.110.314
(530.725.510.314)
Ditjen Cipta Karya
300.254.021
995.819.021
(695.565.000)
67.471.410
-
67.471.410
-
18.650.856.850
(18.650.856.850)
70.310.000
(70.310.000)
556.351.069.185
(551.941.543.754)
6
Ditjen Sumber Daya Air
7
Badan Penelitian dan Pengembangan
8
Badan Pembinaan Konstruksi Total SAU dan SAI
-
4.409.525.431
SAU belum update pada 7 satker (Kode satker 279050, 279064, 279071, 279483, 279490, 526174, 613590)
SAU belum update pada 9 astker (Kode satker 447925, 447940, 447962, 447987, 448013, 499682, 648080, 654624, 654631) SAU belum update pada 2 satker (Kode satker 496197, 622213) Nilai tersebut telah dikoreksi dan diinput pada SAI (Kode satker 633993) SAU belum update pada 4 satker (kode satker 622319, 622323, 622330, 636811) SAU belum update pada 1 satker (kdoe satker 613633)
Sesuai dengan penjelasan diatas, estimasi pendapatan menggunakan data SAI dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
B.3.1.5. LRA Pendapatan: Perbedaan antara SAU dan SAI sebesar (Rp123.534.809.026,-) dengan penjelasan sebagai berikut: No
Unit Eselon I
SAU
SAI
Penjelasan
Selisih
1
Sekretariat Jenderal
32.283.184.251
31.640.465.296
642.718.955
2
Inspektorat Jenderal
118.431.160
118.431.160
-
3
Ditjen Penataan Ruang
5.782.697.123
5.149.604.050
633.093.073
SAU mencatat PNBP sebesar Rp997.791.881,- yang bukan merupakan satker di lingkungan Setjen SAU belum update sebesar (Rp355.072.926,-)
SAI belum input karena tidak ada dokumen sumber sebesar Rp633.093.073,-
Catatan atas Laporan Keuangan
31
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
4
5
6
Ditjen Bina Marga
Ditjen Cipta Karya
Ditjen Sumber Daya Air
804.034.319.051
103.391.914.224
49.342.960.508
943.586.646.961
(139.552.327.910)
82.288.416.495
21.103.497.729
49.558.329.105
(215.368.597)
7
Badan Penelitian dan Pengembangan
11.978.347.645
18.118.573.321
(6.140.225.676)
8
Badan Pembinaan Konstruksi
13.415.898.173
13.455.596.173
(39.698.000)
9
03307
15.850.400
-
15.850.400
1.020.381.253.535
1.143.916.062.561
(123.534.809.026)
Total SAU dan SAI
SAU belum update pencatatan PNBP sebesar (Rp139.552.327.910) SAI belum input Pendapatan Sewa Beli Rumah Negara Golongan III MAK 423123 sebesar Rp16.352.875.143, SAI belum input Rp5.248.831.611,karena tidak ada dokumen sumber. SAU belum update (Rp498.209.025,-) SAU belum update sebesar (Rp608.435.752,-) SAI belum input Rp359.646.686, Selisih pada satker 039428 sebesar Rp20.399.000 merupakan potongan SPM Selisih sebesar Rp10.535.000,merupakan setoran menggunakan nama satker tahun 2010 yang sudah di likuidasi (kd satker 120005) Selisih sebesar Rp8.922.001,pada satker 631345 bukan satker dilingkungan Ditjen SDA SAI kurang catat sebesar Rp17.573.625,- pada satker 62330 (dokumen sumber tidak ada) SAI input kurang catat pengembalian pendapatan sebsar Rp20.300.000, SAU belum update sebesar Rp6.122.652.051,SAU belum update pada satker 279856 dan 613633 sebesar Rp370.000,- dan Rp39.328.000,Bukan satker dilingkungan Kementerian PU
B.3.1.6. LRA Pengembalian Pendapatan: Perbedaan antara SAU dan SAI sebesar Rp163.000,- dengan penjelasan sebagai berikut: No
Penjelasan
Unit Eselon I
SAU
SAI
1
Ditjen Penataan Ruang
(1.175.000)
(1.175.000)
-
2
Ditjen Cipta Karya
(163.000)
-
(163.000)
(1.338.000)
(1.175.000)
163.000
Total SAU dan SAI
Selisih
SAI tidak memiliki dokumen sumber pada satker 452780 sebesar Rp163.000,-
Catatan atas Laporan Keuangan
32
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
B.4. Pengungkapan Penting Lainnya B.4.1. Pencatatan PNBP terkait Sewa beli rumah negara Terkait dengan temuan LHP BPK-RI tentang PNBP dan pencatatan aset Rumah Negara Golongan III. Pencatatan PNBP Rumah Negara Golongan III sampai dengan saat ini masih terkendala dengan sulitnya memperoleh dokumen sumber berupa Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dari pihak ketiga (penyetor).
Pencatatan PNBP terkait Sewa dan Sewa beli rumah negara memang sudah menjadi masalah yang sangat serius pada Kementerian PU, seperti yang sudah diketahui masalah utama antara lain tidak diperolehnya dokumen sumber berupa SSBP dari pihak ke tiga diseluruh indonesia, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sudah berkordinasi dengan seluruh KPPN di indonesia agar dapat disampaikan copy dokumen SSBP setoran rumah negara tersebut, dari seluruh KKPN yang ada di indonesia, sampai dengan saat ini hanya beberapa KPPN yang merespon utuk memberikan Dokumen Sumber berupa SSBP melalui Pos maupun email, namun dokumen tersebut tidak langsung dibukukan dalam laporan pendapatan PNBP Rumah Negara Golongan III, melainkan harus di verifikasi terlebih dahulu, proses inilah yang membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga sampai dengan disusunnya Laporan Keuangan DIrektorat Jenderal Cipta Karya Tahunan 2014 Unaudited ini, progress pencatatan Laporan Realisasi penapatan terkait Rumah Negara Golongan III masih akan terus bergerak. Direktorat Jenderal Cipta Karya juga telah melakukan koordinasi kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan tingkat Provinsi untuk menetapkan Pejabat Bendahara Pengeluaran Pembantu melalui surat No. KU.08.22-DC/57 tanggal 17 Februari 2014, dimana tugas bendahara pembantu tersebut antara lain mencari dokumen sumber berupa ssbp terkait sewa beli Rumah Negara golongan III yang berada di propinsinya, sampai saat ini beberapa
satuan
kerja
telah
membentuk Bendahara
Pembantu
Pengeluaran (terlampir), namun walaupun telah dibentuk bendahara Pembantu Pengeluaran yang memiliki tugas tersebut diatas, tetap terkendala dalam hal pemerolehan dokumen sumber berupa SSBP Catatan atas Laporan Keuangan
33
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
tersebut. Rencana ke depan terhadap penatausahaan Piutang Sewa Beli Rumah Negara Golongan III akan dilakukan kerjasama dengan Bank Mandiri dan pada tanggal 19 Februari 2014 telah dilakukan pertemuan pendahuluan dengan Assistant Vice President Institutonal Banking II Group–Bank Mandiri agar piutang PNBP Sewa Beli Rumah Negara Golongan III dapat dikelola dan ditatausahakan dengan baik melalui bantuan fasilitas Bank Mandiri Virtual Account. Selain hal tersebut, masalah lain dalam PNBP ini adalah kurang tersosialisasinya kode Akun setoran sesuai Bagan Akun Standar (BAS) yang sudah ditentukan oleh Kementerian Keuangan dan kode Satker Penerima PNBP tersebut kepada Bank Mitra KPPN dan pihak Penyetor, sehingga hal ini menyebabkan sering “salah kamar” dalam pencatatan PNBP, hal ini dapat terlihat dari adanya setoran sewa Rumah Negara pada
Satuan
Lingkungan
Kerja
pada
selain
hasil
Direktorat
rekonsiliasi
Penataan
dengan
Bangunan
Direktorat
dan
Jenderal
Perbendaharaan.
B.5. Hibah Pengelolaan Hibah Langsung berupa barang/Jasa sampai dengan triwulan IV Tahun Anggaran 2014 di lingkungan Kementerian PU adalah sebagai berikut: a. Hibah Langsung bentuk Barang yang sudah selesai sampai dengan akhir Triwulan IV TA 2014, dan sedang dalam proses BAST sebanyak 7 kegiatan, yaitu: No. 1
Nama Kegiatan Support Tsunami Recovery and Reconstruction in Indonesia (Jalan Nasional Ruas Banda Aceh-Calang) No.Register : 72794001 Nilai Hibah = USD 371,383,201.41
Donor USAID
Executing Agency Bappenas (Implementing Agency: Ditjen. Bina Marga, Kementerian PU)
2
Bridges Construction Province of NTT No.Register : 70764001 Nilai Hibah = J PY 938, 000,000
JICA
Ditjen Bina Marga
3
The Project for Bridge Construction in the Province of Nusa Tenggara Barat (Phase I) No.Register : 70765701 Nilai Hibah = J PY 794,000, 000
JICA
Ditjen Marga
4
The Project for Bridge Construction in the Province of Nusa Tenggara Barat
JICA
Ditjen Bina Marga
Bina
Catatan atas Laporan Keuangan
34
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
(Phase II) No. Register : 70981901 Nilai Hibah = JPY 492, 000, 000 5
The Project Implementation of Bridges in Nias Island (Construction) No.Register . 70982601 Nilai Hibah = JPY 1,522,000, 000
JICA
Ditjen Bina Marga
6
Provision of Industrial Products (NPGA 2012) No. Register : 73917101 Nilai Hibah = JPY 300, 000, 000
JICA
Ditjen SDA
7
Tsunami Recovery Waste Management Project Phase III (TWRMP) No. Register : 72523301 Nilai Hibah = USD 15,412,449
UNDP
Ditjen Cipta Karya
b. Hibah Langsung bentuk Jasa yang sudah selesai sampai dengan akhir Triwulan IV TA 2014, dan sedang dalam proses BAST, sebanyak 15 kegiatan, yaitu: No.
Nama Kegiatan
Donor
1
Capacity Building Water Resources Management Program No. Register: 70761901 Nilai Hibah = USD 850,000
ADB
Executing Agency Ditjen SDA
2
Flood Management in Selected River Basin Project Phase II No.Register : 70993301 Nilai Hibah = USD 1,500,000
ADB
Ditjen SDA
3
The Project for Capacity Development of Jakarta Comprehensive Flood Management No.Register : 72211901 Nilai Hibah = JPY 307,231,000
JICA
Ditjen SDA
4
Integrated Water Policy No.Register : 72826401 Nilai Hibah = JPY 70,841,000
Advisory
JICA
Ditjen SDA
5
Bali Beach Conservaon Project Phase II No.Register : Nilai Hibah = J PY 98,529,000
JICA
Ditjen SDA
6
The Project for Urgent Reconstruction East Pump Station Pluit (DED) No. Register : 71480201 Nilai Hibah = .lPY 74,000, 000
JICA
Ditjen SDA
7
The Integrated Disaster Mitigation Management for “Banjir Bandang" No.Register : 72823301 Nilai Hibah = JPY 195,875,000
JICA
Ditjen SDA
Catatan atas Laporan Keuangan
35
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
8
Study on Current Condition of Water Users Association (WUAs) in Project for Bili-Bili Irrigation Project No.Register : Nilai Hibah = JPY 2,809,000
JICA
Ditjen SDA
9
The Project for Post Earthquake Rehabilitation of Water Resources Management Facilities in Padang (DED) No. Register : 72825701 Nilai Hibah = JPY 131,564,000
JICA
Ditjen SDA
10
Master Planning and Feasibility Study of the Karian Dam-Serpong Water Conveyance & Supply System No. Register : 71794001 Nilai Hibah = USD 1,500, 000
KOICA
Ditjen SDA
11
Quick Assessment and Nation Wide Screening of Peat and Lowland Resources and Action Plan for the Implementation of National Lowland Development Strategy No.Register : 72827101 Nilai Hibah = EUR 750,000
Belanda
Ditjen SDA
12
The Project Implementation of Bridges in Nias Island (DED) No. Register : 70881901 Nilai Hibah = J PY 33,000, 000
JICA
Ditjen SDA
13
Road Policy Advisory No. Register : 73282601 Nilai Hibah = JPY 54,655, 000
JICA
Ditjen SDA
14
Project on Building Administration and Enforcement Capacity Development for Seismic Resilience Phase 2 No.Register : 72979501 Nilai Hibah = J PY 466,660,000 Advisor for Sewerage Management No. Register : Nilai Hibah JPY 34,080,000
JICA
Ditjen SDA
JICA
Ditjen SDA
15
c. Untuk Triwulan IV TA 2014, terdapat 4 (empat) kegiatan yang telah dilakukan BAST, SP3HL- BJS telah disahkan, saat ini sedang dalam proses pencatatan di KPPN, sebagai berikut: No.
Nama Kegiatan
Donor
1
Capacity Building Development Metropolitan Sanitation Management and Health Project I No. Register : 73492601 Nilai Hibah = USD 1,500,000 Nilai BAST = USD 1,393,177 Rp 16.910.382.426
ADB
Executing Agency Ditjen Cipta Karya
Catatan atas Laporan Keuangan
36
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
2
3
4
Metropolitan Sanitation Management and Health Project No. Register : 72980201 Nilai Hibah = USD 1,000,000 Nilai BAST = USD 999,842 Rp 12.136.082. 196 Preparatory Survey on Central Sewerage Treatment in Jakarta No. Register : 73391901 Nilai Hibah = J PY 157,888, 000 Nilai BAST =.lPY 147,054,000 Rp 15.638.185.580,10 Preparatory Survey on DKI Jakana Development Project No. Register: 73390201 Nilai Hibah = .lPY 99,473, 000 Nilai BAST = JPY 124,843,000Rp 13.276.197.875,40
ADB
Ditjen Cipta Karya
IICA
Ditjen Cipta Karya
JICA
Catatan atas Laporan Keuangan
37
Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum BA 033 TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan
38