LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PENGADILAN AGAMA SELAYAR
PENGADILAN AGAMA SELAYAR JLN. JEND. A. YANI BENTENG KAB. KEPULAUAN SELAYAR TLP. (0414) 21074
KATA PENGANTAR
Sebagai wujud penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabilitas serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Pengadilan Agama Selayar menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013.. Lakip merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan yang disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
LAKIP Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) Tahun 2013 yang merupaka penjabaran dari Rencana Strategis Pengadilan Agama Selayar Tahun 2010 – 2014.
Akhirnya, dengan semangat transparansi dan komitmen untuk mewujudkan lembaga peradilan yang kridibel, Pengadilan Agama Selayar akan terus membangun budaya ornanisasi yang transparan dan akuntabel agar kepercayaan public terhadap kinerja lembaga peradilan semakin meningkat. Semoga dokumen ini bermanfaat bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang
Selayar, Februari 2014 Ketua Pengadilan Agama Selayar
Drs. Khairuddin, M.H.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 merupakan laporan pertanggunggjawaban atas capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013. Selain itu,
melalui
LAKIP
dapat memberikan analisis dan penjelasan terhadap
keberhasilan dan upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam Liingkungan Peradilan Umum,Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”. Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah tidak dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia sebagai salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman. Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada dalam satu atap dalam lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung.
Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
ii
Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4 tahun 2004 teleh diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009. Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim.
Untuk
mengemban
amanat
dan
tugas
Pengadilan Agama Selayar,
maka
Pengadilan Agama Selayar menetapkan visi pada periode perencanaan 20092014 yaitu: “MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA SELAYAR YANG AGUNG”. Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mendukung capaian visi tersebut, ditetapkan sesuai misi LKPP yaitu: 1.
Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi;
2.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat;
3.
Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien;
4.
Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien;
5.
Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Selanjutnya,
Pengadilan Agama Selayar menetapkan tujuan
strategis
yang
merupakan kondisi yang diharapkan pada periode perencanaan 2009 - 2014. Capaian tujuan dan sasaran kinerja
sampai akhir tahun 2013 sebagaimana
dijelaskan sebagai berikut: Tujuan Strategis 1
:
Meningkatnya penyelesaian perkara
Perkembangan Tujuan Strategis 1 pada tahun 2013 ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis dengan rata-rata nilai sebesar 112.02 persen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
iii
Tujuan Strategis 2
:
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Perkembangan Tujuan Strategis 2 pada tahun 2013 ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis dengan rata-rata nilai sebesar 104.67 persen. Tujuan Strategis 3
:
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Perkembangan Tujuan Strategis 1 pada tahun 2013 ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis dengan rata-rata nilai sebesar 105.86 persen. Tujuan Strategis 4
:
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Perkembangan Tujuan Strategis 1 pada tahun 2013 ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis dengan rata-rata nilai sebesar 104.38 persen.
Tujuan Strategis 5
:
Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
putusan
pengadilan. Perkembangan Tujuan Strategis 1 pada tahun 2013 ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis dengan rata-rata nilai sebesar 111.11 persen.
Tujuan Strategis 6
:
Meningkatnya kualitas pengawasan.
Perkembangan Tujuan Strategis 1 pada tahun 2013 ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis dengan rata-rata nilai sebesar 111.11 persen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
iv
DAFTAR ISI
Hal. KATA PENGANTAR
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
ii
DAFTAR ISI
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
1
B. MAKSUD DAN TUJUAN
2
C. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
2
D. STRUKTUR ORGANISASI
4
E. SUMBER DAYA MANUSIA
22
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
24
BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
26
A. RENCANA STARATEGIS TAHUN 2010-2014
26
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA
29
SELAYAR C. PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA TAHUN 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN
31
34 34
AGAMA SELAYAR TAHUN 2013 B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
40
C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
43
D. ANALISIS CAPAIAN KEUANGAN TAHUN 2013
72
BAB IV. PENUTUP
73
A. KESIMPULAN
73
B. REKOMENDASI
74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
75
LAMPIRAN 2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Selayar
76
LAMPIRAN 3. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
78
LAMPIRAN 4. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
80
LAMPIRAN 5. Pengukuran Kinerja Sasaran Pengadilan Agama Selayar
84
Tahun 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sebagaimana arahan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengadilan Agama Selayar sebagai
instansi
pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan menetapkan sasaran kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang dicapai serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
LAKIP Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 dimaksudkan
sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2013, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Pengadilan Agama Selayar pada tahun mendatang. Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Selayar kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Sasaran kinerja yang harus dicapai Pengadilan Agama Selayar tahun 2013 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010–2014 dan Rencana Kerja
(Renja)
Tahun 2013. Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah
dalam
meningkatkan
transparansi,
akuntabilitas
dan
efektifitas dari program dan anggaran serta dapat menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak yang berkepentingan untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LAKIP didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja utama pada satuan kerja di Pengadilan Agama Selayar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
1
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan LAKIP Pengadilan Agama Selayar adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi dan misi Pengadilan Agama Selayar.
Tujuan
penyusunan
pencapaian
kinerja
LAKIP
adalah
kegiatan dan
untuk sasaran
menilai
dan
mengevaluasi
Pengadilan Agama Selayar.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi
yang dihasilkan dari LAKIP ini
dapat
menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Pengadilan Agama Selayar.
C. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI 1. Kedudukan Melalui Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951, pemerintah Indonesia menegaskan pendiriannya untuk tetap mempertahankan keberadaan Peradilan Agama. Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang tersebut, pada tahun 1957 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan Peradilan di luar Jawa dan Madura.
Sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 tersebut, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan Penetapan Menteri Agama Nomor 5 Tahun 1958 tentang Pembentukan Pengadilan Agama / Mahkamah Syari’ah di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Barat, tertanggal 6 Maret 1958 dibentuklah Pengadilan Agama Selayar pada tanggal 1 Juli 1959 dengan KH. Abdul Ghani Shaleh sebagai pimpinan pertama. Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
2
pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah.
Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4 tahun 2004 teleh diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009. Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun 2009 yang dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim. 2. Tugas Pokok Pengadilan Agama Selayar , yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkaraperkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf dan shadaqah, serta ekonomi syari’ah sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama. 3. Fungsi Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;
b.
Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
c.
Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara);
d.
Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada
Instansi
Pemerintah
di
daerah
hukumnya,
apabila
diminta
sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
3
e.
Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
f.
Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/ tabungan, pensiunan dan sebagainya;
g.
Pelaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, pelaksanaan hisab rukyat, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya.
D. STRUKTUR ORGANISASI Kelembagaan menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan kinerja Pengadilan Agama Selayar. Kelembagaan menyangkut aspek organisasi, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi peradilan mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung. Administrasi perkara dan administrasi umum / tata laksana pada Pengadilan Agama Selayar dijalankan oleh kepaniteraan dan kesekretariatan di bawah pimpinan panitera/ sekretaris dengan dibantu oleh seorang wakil panitera untuk bidang kepaniteraan dan seorang wakil sekretaris untuk bidang kesekretariatan.
Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan,Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.
a. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua;
b. Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman; c. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin oleh seorang Panitera;
d. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
4
Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang Jurusita/Jurusita Pengganti;
e. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin oleh oleh seorang Sekretaris;
f. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris dan 3 (orang) Kaur. Yaitu Kaur Kepegawaian, Kaur. Keuangan, dan Kaur Umum;
g. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama. Guna mengetahui lebih jelas tentang tugas pokok dan fungsi dari bagan struktur organisasi Pengadilan Agama Selayar berikut disampaikan tugas pokok dan fungsi, masing-masing sebagai berikut : 1)
Ketua
Ketua Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Memimpin dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Selayar;
b.
Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun;
c.
Menetapkan dan menjadwalkan rencana kegiatan setiap tahun;
d.
Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan;
e.
Mennggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan tugas di lingkungan Pengadilan Agama Selayar;
f.
Bertindak sebagai Ketua Majelis Hakim untuk melakukan sidang perkara dengan surat penetapan, membuat putusan/penetapan;
g.
Menunjuk Majelis Hakim untuk melakukan sidang perkara dengan surat penetapan;
h.
Mempelajari berkas perkara yang akan disidangkan;
i.
Menyerahkan berkas perkara kepada Majelis Hakim yang menyidangkan untuk dipelajari secara bergilir;
j.
Mengatur pembagian tugas para hakim;
k.
Dalam keadaan mendesak dapat mengganti Ketua Majelis Hakim dan Anggota Majelis Hakim dengan Hakim lain dengan surat penetapan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
5
l.
Memerintahkan panitera atau jurusita menjalankan eksekusi atau sita eksekusi;
m.
Mengitsbatkan hasil pelaksanaan hisab rukyat hilal di wilayah hukum Pengadilan Agama Selayar apabila diminta.
n.
Mengadakan rapat dinas/ pertemuan berkala;
o.
Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta;
p.
Melaksanakan pengawasan terhadap Wakil Ketua, Hakim dan pejabat kepaniteraan mengenai penyelenggaraan : 1)
Tehnis Peradilan yang meliputi :
2)
Kemampuan tehnis menangani perkara;
3)
Penyusunan berita acara persidangan;
4)
Pembuatan dan pengisian daftar kagiatan persidangan;
5)
Tenggang waktu penyelesaian perkara;
6)
Minutasi;
7)
Kualitas putusan
8)
Eksekusi
9)
Administrasi Peradilan yang meliputi : a)
Pelaksanaan organisasi dan tata kerja kepaniteraan yang didasarkan keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/004/SK/II/1992;
b)
Pejabat kepaniteraan apakah sudah ada SK jabatannya;
c)
Mekanisme pelaksanaan ugas kepaniteraan dan koordinasi sesame pejabat;
q.
Mengadakan pertemuan berkala guna membahas pelaksanaan tugas dan pemberian bimbingan dan petunjuk yang diperlukan;
r.
Mengawasi terleksananya Prosedur penerimaan perkara yang meliputi : 1)
Pelaksanaan system meja I, II, dan III menurut pola bindalmin;
2)
Pencatatan/pengisian buku register perkara, jurnal keuangan perkara, buku induk keuangan perkara serta penutupan buku induk keuangan perkara.
3)
Pelaporan perkara (laporan bulan, empat bulanan dan enam bulanan);
4)
Penyelenggaraan kearsipan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
6
s.
Mengawasi tingkah laku perbuatan para pegawai di dalam dan di luar kedinasan;
t.
Melaksanakan pengawasan terhadap Sekretaris, Wakil Sekretaris, Kaur Kepegawaian, Kaur Keuangan, Kaur Umum tentang penyelenggaraan tugas kesekretariatan di lingkungan Pengadilan Agama Selayar;
u.
Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di lingkungan Pengadilan Agama Selayar;
v.
Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan;
w.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;
x.
Mengangkat jurusita pengganti di lingkungan Pengadilan Agama Selayar;
y.
Mengevaluasi prestasi kerja para pejabat di lingkungan Pengadilan Agama Selayar;
z.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait;
aa.
Melaporkan pelaksanaan tugas ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar;
2)
Wakil Ketua
Wakil Ketua Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi Mewakili Ketua Pengadilan Agama Selayar dalam hal sebagai berikut: a.
Memimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Selayar;
b.
Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun;
c.
Menetapkan dan menjadwalkan rencana kegiatan setiap tahun;
d.
Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan;
e.
Menggerakkan
dan
mengarahkan
pelaksanaan
tugas
di
lingkungan
Pengadilan Agama Selayar; f.
Bertindak sebagai Ketua Majelis Hakim untuk melakukan sidang perkara dengan surat penetapan, membuat putusan/penetapan;
g.
Menunjuk majelis hakim untuk melakukan sidang perkara dengan surat penetapan;
h.
Mempelajari berkas perkara yang akan disidangkan;
i.
Menyerahkan berkas perkara kepada majelis hakim untuk dipelajari secara bergilir dan disidangkan;
j.
Mengatur pembagian tugas para hakim;
k.
Dalam keadaan mendesak dapat mengganti Ketua Majelis Hakim dan Anggota Majelis Hakim dengan hakim lain dengan surat penetapan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
7
l.
Memerintahkan panitera atau jurusita menjalankan eksekusi atau sita eksekusi;
m.
Mengisbatkan hasil pelaksanaan hisab rukyat hilal di wilayah hukum Pengadilan Agama Selayar apabila diminta;
n.
Megadakan rapat dinas/pertemuan berkala;
o.
Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta;
p.
Melaksanakan pengawasan terhadap hakim dan pejabat kepaniteraan mengenai penyelenggaraan : 1)
Tehnis Peradilan Agama;
2)
Administrasi Peradilan Agama;
3)
Prosedur penerimaan perkara (system meja I, II dan III);
4)
Pelaporan perkara (laporan bulanan, empat bulanan dan enam bulanan);
5) q.
Penyelenggaraan kearsipan;
Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di lingkungan Pengadilan Agama Selayar;
r.
Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan;
s.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;
t.
Mengevaluasi prestasi kerja para pejabat di lingkungan Pengadilan Agama Selaya;
u.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait;
v.
Melaporkan pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Selayar ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
3)
Hakim
Hakim Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: a.
Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman dengan tugas memeriksa dan mengadili serta memutuskan perkara perdata;
b.
Menjadi Ketua atau anggota Majelis Hakim;
c.
Meneliti dan mempelajari berkas perkara yang akan disidangkan;
d.
Mengadakan
persiapan
seperlunya
dan
menyusun
arah
jalannya
persidangan serta mengawasi jalannya persidangan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
8
e.
Mengikuti musyawarah majelis hakim serta ikut dalam proses pengambilan putusan/penetapan;
f.
Mengoreksi dan menjaga kerahasiaan berita acara persidangan;
g.
Membuat dan menandatangani putusan/penetapan Pengadiilan Agama Selayar terhadap perkara yang disidangkan;
h.
Meneliti kebenaran putusan/penetapan Pengadilan Agama Selayar;
i.
Meneliti kebenaran salinan putusan/penetapan Pengadilan Agama Selayar;
j.
Membantu ketua majelis hakim dalam menyelesaikan putusan/penetapan Pengadilan Agama Selayar;
k.
Membantu ketua Pengadilan Agama Selayar di bidang hukum agama dan hisab rukyat;
l.
Membina dan mengawasi pelaksanaan pola bindalmin;
m.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;
n.
Meneliti hasil evaluasi bidang tehnis dan administrasi peradilan bagi hakim dan pejabat kepaniteraan serta daftar kegiatan persidangan, memberikan bimbingan/petunjuk seperlunya;
o.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.
4)
Panitera/Sekretaris
Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Memimpin kepaniteraan dan kesekretariatan Pengadilan Agama Selayar dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Agama Selayar;
b.
Menyelenggarakan administrasi perkara seperti : 1)
Menyelenggarakan administrasi perkara tingkat pertama, banding, kasasi dan peninjauan kembali;
2)
Menyelenggarakan register perkara;
3)
Menyelenggarakan keuangan perkara;
4)
Menyelenggarakan pelaporan perkara;
5)
Menyelenggarakan kearsipan perkara;
6)
Menyelenggarakan administrasi lain yang bersifat tehnis perkara seperti : a)
Membantu hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang pengadilan ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
9
b)
Menyusun berita acara persidangan, berita acara aanmaning, beriata acara pemeriksaan setempat, berita acara eksekusi, pencatatan proses eksekusi;
c.
Pelaksanaan putusan/penetapan pengadilan dan tugas-tugas kejurusitaan lainnya;
d.
Menyelenggarakan administrasi pada umumnya yang menyangkut urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, urusan umum/perlengkapan/proyek pembangunan, urusan rumah tangga kantor dan perpustakaan;
e.
Mengatur tugas wakil panitera, panitera muda dan panitera pengganti;
f.
Menunjuk seorang atau lebih panitera pengganti untuk diperbantukan kepada majelis hakim;
g.
Membuat salinan/penetapan pengadilan menurut peraturan perundangundangan yang berlaku;
h.
Mengirim salinan putusan/penetapan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa meterai kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal penggugat/pemohon dan tergugat/termohon dan Pegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan dilangsungkan;
i.
Bertanggung jawab atas kepengurusan berkas, putusan, dokumentasi, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan dikepaniteraan;
j.
Melegalisir surat-surat yang akan diajukan bukti dalam sidang;
k.
Membuat akta-akta : 1)
Akta Cerai;
2)
Permohonan banding, kasasi dan peninjauan kembali;
3)
Pemberitahuan adanya permohonan banding, kasasi dan peninjauan kembali;
4)
Penyampaian salinan memori banding/kasasi/jawaban permohonan peninjauan kembali;
5)
Penyampaian salinan kontra memori banding/kasasi;
6)
Penerimaan kontra memori banding/kasasi;
7)
Pemberitahuan inzage (banding, kasasi dan peninjauan kembali);
8)
Tidak menerima kontra memori banding/kasasi;
9)
Pencabutan permohonan banding, kasasi, dan peninjauan kembali;
10) Pemberitahuan putusan banding, kasasi, dan peninjauan kembali. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
10
l.
Pembuatan akta yang menurut undang-undang/peraturan diharuskan dibuat oleh panitera;
m.
Pembuatan surat kuasa;
n.
Pemungutan biaya-biaya pengadilan dan menyetorkannya ke kas Negara;
o.
Mengirim berkas perkara banding, kasasi, dan peninjauan kembali;
p.
Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan eksekusi yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Selayar;
q.
Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pelelangan yang ditugaskan oleh Ketua Pengadilan Agama Selayar;
r.
Memberitahukan putusan verstek dan putusan di luar hadir pihak-pihak yang berperkara;
s.
Menetapkan sasaran kepaniteraan/kesekretariatan setiap tahun kegiatan;
t.
Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;
u.
Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan Kepaniteraan /Kesekretariatan kepada bawahan dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan;
v.
Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan singkronisasi antara fungsi panitera muda, panitera pengganti dan jurusita pengganti dan sesama pejabat dan dengan instansi yang terkait;
w.
Menyiapkan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang kepaniteraan /kesekretariatan;
x.
Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul di bidang kepaniteraan /kesekretariatan;
y.
Pengurusan administrasi pembinaan hukum agama dan melaksanakan hisab rukyat;
z.
Mengadakan konsultasi dengan atasan langsung setiap saat diperlukan;
aa.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan/ketua;
bb.
Mengadakan rapat dinas/rapat berkala;
cc.
Mengevaluasi prestasi kerja para aparat di lingkungan kepaniteraan kesekretariatan pada Pengadilan Agama Selayar serta kondite;
dd.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada ketua Pengadilan Agama Selayar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
11
5)
Wakil Panitera
Wakil Paniteras Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi mewakili/membantu panitera dalam hal sebagai berikut : a.
Memimpin pelaksanaan tugas kepaniteraan Pengadilan Agama Selayar;
b.
Menyelenggarakan administrasi perkara seperti : 1)
Menyelenggarakan administrasi perkara tingkat pertama, banding, kasasi, dan peninjauan kembali;
c.
2)
Menyelenggarakan register perkara;
3)
Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara;
4)
Menyelenggarakan pelaporan perkara;
5)
Menyelenggarakan kearsipan perkara;
Menyelenggarakan administrasi lain yang bersifat tehnis perkara seperti: 1)
Membantu hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang pengadilan;
2)
Menyusun berita acara persidangan, berita acara aanmaning, berita acara pemeriksaan setempat;
3)
Minutasi perkara yang telah putus;
4)
Menyiapkan instrument perkara;
5)
Mengamati pelaksanaan tugas meja I, II, dan III;
d.
Menyusun konsep pembinaan hukum dan pelaksanaan rukyat;
e.
Menyusun
konsep
rumusan
kebijaksanaan
pimpinan
dibidang
tugas
kepaniteraan; f.
Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan penanggung jawab kegiatan;
g.
Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan kaur kepaniteraan permohonan, kaur kepaniteraan gugatan dan kaur kepaniteraan hokum;
h.
Menetapkan sasaran kegiatan kepaniteraan setiap tahun;
i.
Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan kepaniteraan;
j.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan langsung;
k.
Mengadakan konsultasi dengan atasan langsung setiap saat diperlukan;
l.
Mengadakan rapat dinas/rapat berkala;
m.
Mengevaluasi prestasi kerja para bawahan;
n.
Melaporkan
pelaksanaan
tugas
kepaniteraan
kepada
panitera/ketua
Pengadilan Agama Selayar. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
12
6)
Panitera Muda
a.
Panitera Muda Permohonan
Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Memimpin satuan kerja kepaniteraan permohonan;
b.
Melakukan administrasi perkara permohonan;
c.
Mempelajari kelengkapan persyaratan perkara permohonan yang baru diterimanya dan mencatat ke dalam Register Induk Perkara Permohonan;
d.
Menyampaikan berkas perkara permohonan kepada panitera dilengkapi formulir PMH, PHS dan PP dicatat ke dalam buku ekspedisi setelah berkas perkara diteliti oleh panitera, kemudian oleh panitera menyampaikan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Agama dan dicatat ke dalam buku ekspedisi, setelah Ketua Pengadilan Agama mempelajari berkas perkara, lalu Ketua Pengadilan Agama menunjuk majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut dengan surat penetapan penunjukan majelis hakim. Setelah panitera menerima berkas perkara dari Ketua Pengadilan Agama, lalu penitera menyampaikan berkas perkara itu kepada Ketua Majelis Hakim yang ditunjuk dan dicatat ke dalam buku ekspedisi. Setelah Ketua Majelis mempelajari berkas perkara tersebut, lalu Ketua Majelis menetapkan hari sidang dengan surat penetapan Hari Sidang dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti untuk membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan dengan surat penetapan penunjukan Panitera Pengganti, kemudian berkas perkara
itu disampaikan kepada Panitera
Pengganti yang ditunjuk untuk mempersiapkan segalanya yang berhubungan dengan perkara itu untuk siap disidangkan. e.
Mempersiapkan persidangan perkara;
f.
Membantu majelis hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang pengadilan;
g.
Menyusun Berita Acara Persidangan;
h.
Menyimpan berkas perkara permohonan yang masih berjalan;
i.
Menetapkan sasaran kegiatan Kaur Kepaniteraan Permohonan setiap tahun;
j.
Menyusun dan menjadwalkan rencana kerja kaur kepaniteraan permohonan setiap tahun kegiatan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
13
k.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;
l.
Menanggapi dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kaitannya dengan tugas Kaur Kepaniteraan Permohonan;
m.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.
b.
Panitera Muda Gugatan
Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Memimpin satuan kerja kepaniteraan gugatan;
b.
Melakukan administrasi perkara gugatan;
c.
Mempelajari kelengkapan persyaratan dan mencatat ke dalam register induk perkara gugatan;
d.
Menyampaikan berkas perkara gugatan kepada panitera dilengkapi formulir PMH, PHS dan PP dicatat ke dalam buku ekspedisi setelah berkas perkara diteliti oleh panitera menyampaikan berkas perkara kepada Ketua Pengadilan Agama dan dicatat ke dalam buku ekspedisi, setelah ketua pengadilan agama mempelajari berkas perkara, lalu ketua pengadilan agama menunjuk majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut dengan surat penetapan penunjukan majelis hakim. Setelah panitera menerima berkas perkara dari ketua pengadilan agama, lalu panitera menyampaikan berkas perkarra itu kepada ketua majelis hakim yang ditunjuk dan dicatat ke dalam buku ekspedisi. Setelah ketua majelis mempelajari berkas perkara tersebut, lalu ketua majelis menetapkan hari sidang dengan surat penetapan hari sidang dan panitera menunjuk panitera pengganti untuk membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan dengan surat penetapan penunjukan panitera pengganti, kemudian berkas perkara itu diberikan kepada panitera pengganti yang ditunjuk untuk mempersiapkan segalanya yang berhubungan dengan perkara itu untuk siap disiidangkan.
e.
Mempersiapkan persidangan perkara;
f.
Membantu majelis hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang pengadilan;
g.
Menyusun berita acara siding;
h.
Menyimpan berkas gugatan yang masih berjalan;
i.
Menetapkan sasaran kegiatan kaur kepaniteraan gugatan setiap tahun; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
14
j.
Menyusun dan menjadwalkan rencana kerja kaur kepaniteraan gugatan setiap tahun kegiatan;
k.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;
l.
Menanggapi dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam kaitannya dengan tugas kaur kepaniteraan gugatan;
m.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan.
c.
Panitera Muda Hukum
Panitera Muda Hukum Permohonan Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Memimpin satuan kerja kepaniteraan hukum;
b.
Mengumpulkan, mengelola dan mengkaji data perkara, menyajikan statistik perkara;
c.
Menyusun,
membuat
dan
mengirim laporan
perkara
sesuai
jadwal
pembuatan dan pengiriman laporan yang telah ditetapkan seperti : 1)
Untuk setiap bulan (Januari s/d Desember);
2)
Laporan keadaan perkara (L1-PA1);
3)
Laporan keuangan perkara (L1-PA7);
4)
Laporan jenis perkara (L1-PA8);
5)
Laporan penyebab terjadinya perceraian (model B.4);
6)
Laporan biaya yang disetor ke kas Negara (model B.5);
7)
Laporan pertanggungjawaban kas iwadl;
8)
Laporan PP. No.10 Tahun 1983 perkara khusus;
9)
Untuk bulan April, Agustus, Desember;
10)
Laporan perkara yang dimohon banding (L1-PA2);
11)
Laporan perkara yang dimohon kasasi (L1-PA3);
12)
Laporan perkara yang dimohon PK (L1-PA4);
13)
Laporan perkara yang dimohon eksekusi (L1-PA5);
14)
Untuk bulan Juni dan Desember : laporan tentang kegiatan hakim (L1PA6);
d.
Mengirim salinan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa meterai kepada Pegawai
Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi
tempat tinggal penggugat/pemohon dan tergugat/termohon serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan dilangsungkan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
15
e.
Menyimpan arsip berkas perkara;
f.
Melakukan pengurusan administrasi pembinaan hukum agama;
g.
Melaksanakan hisab rukyat dan tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan;
h.
Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun;
i.
Menyusun dan menjadwalkan rencana kerja;
j.
Menanggapi
dan
memecahkan masalah yang muncul
dalam tugas
kepaniteraan hukum; k.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan.
7)
Panitera Pengganti
Panitera Pengganti Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Mendampingi dan membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang Pengailan Agama;
b.
Menyusun/membuat berita acara persidangan, berita acara pemeriksaan setempat dan berita acara aanmaning;
c.
Menandatangani
berita
acara
persidangan
dan
putusan/penetapan
Pengadilan Agama Selayar; d.
Mempersiapkan berkas perkara yang akan disidangkan;
e.
Membantu hakim dalam hal :
f.
1)
Membuat penetapan penunjukan majelis hakim;
2)
Membuat penetapan hari siding;
3)
Membuat penetapan sita jaminan;
4)
Minutasi perkara yang telah diputus;
Membuat penetapan penunjukan panitera pengganti dan penetapanpenetapan lainnya;
g.
Melaporkan perkara permohonan kepada panitera muda permohonan perkara gugatan kepada panitera muda gugatan sebagai petugas meja II untuk dicatat dalam register perkara tentang adanya :
a.
Penundaan sidang serta alasannya dengan menggunakan lembaran instrument;
b.
Perkara yang ttelah diputus serta amar putusannya dengan menggunakan lembaran instrument; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
16
h.
Dan kepada kasir untuk diselesaikan biaya-biaya dalam proses perkara tersebut;
i.
Menyerahkan
berkas
perkara
permohonan
kepada
panitera
muda
permohonan, berkas perkara gugatan kepada panitera muda gugatan untuk selanjutnya diserahkan kepada panitera muda hukum sebagai petugas meja III setelah diminutasi untuk disimpan di bundel perkara; j.
Menjaga kerahasiaan berita acara sidang;
k.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan;
l.
Secara administratif panitera pengganti bertanggung jawab kepada panitera dan secara tehnis administratif bertanggung jawab kepada majelis hakim
8)
Jurusita / Jurusita Pengganti
Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh ketua majelis sidang;
b.
Melakukan pemanggilan,
pemberitahuan putusan
Pengadilan Agama,
putusan banding, kasasi dan peninjauan kembali menurut carar-cara berdasarkan ketentuan undang-undang; c.
Menyampaikan akta permohonan banding, memori banding dan kontra memori banding;
d.
Menyampaikan akta pernyataan permohonan kasasi, memori kasasi dan kontra memori kasasi;
e.
Melakukan
pemberitahuan
pernyataan
peninjauan
kembali
dan
pemberitahuan jawaban atas permohonan peninjauan kembali; f.
Melakukan pemberitahuan memeriksaan berkas banding, kasasi dan peninjauan kembali;
g.
Menyampaikan
pengumuman,
teguran
dan
pemberitahuan
putusan/penetapan pengadilan menurut cara yang telah ditentukan oleh undang-undang; h.
Melakukan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Agama dan membuat berita acara penyitaan, yang salinan resminya disampaikan kepada pihak yang berkepentingan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
17
i.
Melaksanakan eksekusi yang dipimpin oleh Ketua Pengadilan Agama dan membuat berita acara eksekusi, yang salinan resminya disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan;
j.
Melakukan penawaran pembayaran uang dengan membuat berita acara penawaran pembayaran uang dengan menyebut jumlah dan uraian jenis mata uang yang ditawarkan;
k.
Menyiapkan formulir instrumen PGL, PBT dan JST untuk keperluan dalam penerimaan biaya panggilan/biaya pemberitahuan dan kasir yang telah ditandatangani oleh majelis hakim/petugas meja III;
l.
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan;
m.
Secara kelembagaan juru sita/juru sita pengganti bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Agama, sedangkan secara administratif juru sita/juru sita pengganti bertanggung jawab kepada panitera.
9)
Wakil Sekretaris
Wakil Sekretaris Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi mewakili Sekretaris dalam hal sebagai berikut : a.
Memimpin pelaksanaan tugas kesekretariatan;
b.
Menetapkan sasaran kegiatan kesekretariatan setiap tahun kegiatan;
c.
Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;
d.
Melaksanakan tugas kepegawaian, keuangan dan tugas umum pada umumnya;
e.
Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan penanggung jawab kegiatan kesekretariatan;
f.
Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kesekretariatan;
g.
Memantau pelaksanaan tugas bawahan;
h.
Mengadakan rapat dinas;
i.
Menyiapkan
konsep
rumusan
kebijaksanaan
pimpinan
di
bidang
di
bidang
kesekretariatan; j.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait;
k.
Menanggapi
dan
memecahkan
masalah
yang
muncul
kesekretariatan; l.
Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
18
m.
Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan;
n.
Mengevaluasi prestasi kerja para aparat di lingkungan kesekretariatan;
o.
Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris/Ketua Pengadilan Agama Selayar.
10) Kepala Urusan a.
Kepala Urusan Kepegawaian
Kepala Urusan Kepegawaian Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1)
Memimpin pelaksanaan tugas urusan kepegawaian pada Pengadilan Agama Selayar;
2)
Menetapkan sarana kegiatan satiap tahun;
3)
Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan ;
4)
Melakukan urusan kepegawaian dan menyelenggarakan Tata Usaha Kepegawaian
5)
6)
Membuat dan mengisi secara tertib dan benar serta memelihara terhadap : a)
Buku induk kepegawaian;
b)
Kartu TIK;
c)
Buku penjagaan kenaikan pangkat;
d)
Buku uraian tugas;
e)
Kartu cuti;
f)
Buku catatan penilaian;
Membuat dan mengirim DP3, DUK, Bezetting formasi setiap akhir bulan Desember setiap tahun;
7)
Membuat dan mengirim KP4 setiap bulan Januari;
8)
Menyusun dengan rapi serta memelihara file kepegawaian;
9)
Membuat dan mengirim surat pernyataan menduduki jabatan/melaksanakan tugas setiap bulan April;
10) Membuat dan mengirim laporan keadaan pegawai setiap bulan April dan Oktober setiap tahun (Model A1 s.d. A7 dan 1.2, B.B.4a); 11) Menyusun statistik kepegawaian; 12) Menertibkan dan memelihar daftar hadir pegawai Pengadilan Agama Selayar; 13) Membuat pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pengusulan jabatan, perpindahan, pensiunan dan pemberhentian pegawai; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
19
14) Membuat pengusulan permintaan KARPEG, TASPEN, KARIS/KARSU dan ASKES; 15) Membuat surat pemberitahuan penetapan kembali sebagai Bendahara Pengeluaran, petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP)dan atasan langsung beserta specimen tandatangan setiap bulan April; 16) Melaksanakan urusan penyumpahan/pelantikan, serta serah terima jabatan dalam lingkungan Pengadilan Agama Selayar; 17) Menerima, mencatat, mengelolah dan menyelesaikan surat-surat yang berhubungan dengan kepegawaian sesuai disposisi pimpinan; 18) Menghimpun dan memelihara semua peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kepegawaian; 19) Menata dan memelihara arsip kepegawaian; 20) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan; 21) Mengadakan koordinasi dengan satuan kerja yang terkait; 22) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul; 23) Mengadakan konsultasi dengan atasan setiap saat diperlukan; 24) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada wakil sekretaris pada Pengadilan Agama Selayar.
b.
Kepala Urusan Keuangan
Kepala Urusan Keuangan Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1)
Memimpin pelaksanaan tugas Urusan Keuangan pada Pengadilan Agama selayar;
2)
Menetapkan sasaran kegiatan dan rencana anggaran Pengadilan Agama Selayar;
3)
Melakukan urusan keuangan kecuali mengenai pengelolaan biaya perkara dan uang titipan pihak ketiga;
4)
Melakukan administrasi keuangan yang berhubungan dengan DIPA dan RKA-KL Pengadilan Agama Selayar;
5)
Meneliti dan menguji SPP dan membuat serta menandatangani SPM;
6)
Melaksanakan administrasi keuangan lainnya yang berhubungan dengan Kaur Keuangan pada Pengadilan Agama Selayar;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
20
7)
Menyusun dan mengirim Laporan Keuangan dan lain-lain sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan peraturan yang berlaku;
8)
Membuat laporan pelaksanaan tugas Kaur Keuangan;
9)
Menghimpun dan memelihara semua peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan keuangan;
10) Menyiapkan konsep rumusan kebijaksanaan pimpinan yang berhubungan dengan keuangan; 11) Mengadakan koordinasi dengan satuan kerja terkait; 12) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan; 13) Menanggapi dan memecahkan masalah-masalah yang muncul mengenai halhal yang berhubungan dengan keuangan; 14) Bertanggung jawab kepada wakil sekretaris pada Pengadilan Agama Selayar.
c.
Kepala Urusan Umum
Kepala Urusan Keuangan Pengadilan Agama Selayar mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1)
Memimpin pelaksanaan tugas urusan umum pada Pengadilan Agama Selayar dan bertanggung jawab kepada wakil sekretaris;
2)
Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun;
3)
Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan;
4)
Melaksanakan urusan umum dengan tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan rumah tangga dan perpustakaan berdasarkan peraturan yang berlaku
5)
Melaksanakan pengurusan kearsipan;
6)
Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan Pengadilan Agama Selayar;
7)
Menyiapkan dan mendistribusikan perlengkapan dan alat tulis menulis;
8)
Melaksanakan, mengisi dan memelihara dokumen unit pengurus barang (UPB) terhadap : a)
Daftar barang ruangan (DBR);
b)
Kartu inventaris barang (KIB);
c)
Buku inventaris persub-sub kelompok;
d)
Buku mutasi barang triwulan;
e)
Catatan inventaris lainnya;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
21
9)
Membuat dan mengirim laporan inventaris BMN dan melaksanakan rekon dengan istansi terkait (KPKNL) sesuai jadwal yang telah ditetapkan;
10) Membuat daftar barang-barang yang akan dihapus; 11) Mengusulkan penghapusan barang milik/kekayaan Negara; 12) Menghimpun dan memelihara segala peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas kaur umum; 13) Mengatur pelayanan tamu, telepon dan kehumasan; 14) Memelihara dan menertibkan keindahan dan kebersihan kantor dan halaman kantor serta mengatur tata ruang kantor; 15) Menjaga keamanan dan memelihara alat-alat kantor, agar semua barang inventaris kantor Pengadilan Agama Selayar tetap berada pada kantor Pengadilan Agama Selayar; 16) Melaksanakan tugas khusus yang diberikan atasan; 17) Menanggapi dan memecahkan masalah yang muncul yang berhubungan dengan Kaur Umum; 18) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada wakil sekretaris.
E. SUMBER DAYA MANUSIA Sampai dengan 31 Desember 2013, jumlah pegawai sebanyak 16 orang, sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Rekapitulasi pegawai negeri sipil di Pengadilan Agama Selayar berdasarkan jenjang pendidikan, jenjang jabatan, jenis kelamin, dan golongan pangkat sebagaimana disajikan pada Gambar. Tabel 1. Jumlah Pegawai Pengadilan Agama Selayar Berdasarkan Sub Unit Kerja Per 31 Desember 2013 No. 1. 2. 3.
Sub Unit Kerja Hakim Kepaniteraan Kesekretariatan Total
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
Jumlah Pegawai 5 5 6 16
22
Jumlah PNS Pengadilan Agama Selayar Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2013
1
Jumlah PNS Pengadilan Agama Selayar Berdasarkan Golongan Pangkat Tahun 2013
4
1 S3
2 Gol. IV
S2 11
Gol. III
S1
13
Gol. II
D3
Jumlah PNS Pengadilan Agama Selayar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2013
Laki-Laki
3
Perempuan
Jumlah PNS Pengadilan Agama Selayar Berdasarkan Jenjang Jabatan Ketua Tahun 2013
1
5
1 3
13
4
Wakil Hakim Kepaniteraan Kesekretariatan
Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Pengadilan Agama Selayar sampai akhir tahun 2013 didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 16 (enam belas) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 7 (tujuh) orang pegawai honorer
Sumber daya manusia di lingkungan Pengadilan Agama Selayar terbagi dalam 2 kelompok, yaitu sumber daya manusia teknis yudisial dan sumber daya manusia nonteknis yudisial. a. Sumber Daya Manusia Teknis Yudicial Sumber daya manusia teknis yusticial di Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 terdiri dari : 1)
Ketua
2)
Wakil Ketua
3)
Hakim
4)
Panitera
5)
Wakil Panitera
6)
Panitera Muda Hukum Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
23
7)
Panitera Muda Gugatan
8)
Panitera Muda Permohonan
9)
Panitera Pengganti
10) Jurusita 11) Jurusita Pengganti
b. Sumber Daya Manusia Nonteknis Yudicial Sumber daya manusia non teknis yudicial di Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013, terdiri dari : 1)
Sekretaris
2)
Wakil Sekretaris
3)
Kaur Kepegawaian
4)
Kaur Keuangan
5)
Kaur Umum
6)
Pejabat Non Struktural a)
Bendahara Pengeluaran;
b)
Bendahara Penerima.
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN Penyajian
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010
tentang
Pedoman
Penyusunan
Penetapan
Kinerja
dan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
:
PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, kedudukan, tugas dan fungsi, serta struktur organisasi.
BAB II
:
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA. Bab II akan menjelaskan secara
ringkas
dokumen
perencanaan
yang
menjadi dasar pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 yang meliputi Rencana Strategis
Pengadilan Agama Selayar Tahun 2010-2014, dan
Penetapan Kinerja Tahun 2013. BAB III
:
AKUNTABILITAS
KINERJA.
Bab
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
ini
akan
memaparkan 24
pencapaian kinerja Pengadilan Agama Selayar beserta analisisnya sebagai bentuk pertanggungjawaban publik yang dikaitkan dengan pencapaian sasaran strategis tahun 2013. BAB IV
:
PENUTUP.
Bab
Penutup
akan
menjelaskan
kesimpulan
menyeluruh dari LAKIP Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 beserta rekomendasi berupa langkah-langkah perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
25
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. RENCANA STARATEGIS TAHUN 2010-2014 1. Visi Dalam rangka memberikan arah pandangan dan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Pengadilan Agama Selayar maka visi Pengadilan Agama Selayar perlu dirumuskan. Visi dimaksud juga diperlukan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dan individu serta sebagai panduan dalam menjalankan tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. Visi yang
dirumuskan
harus
selaras
dengan arah
kebijakan
dan
program
pembangunan nasional yang ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014.
VISI PENGADILAN AGAMA SELAYAR “MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA SELAYAR YANG AGUNG”
Dalam
visi
ini
terkandung
maksud
bahwa
Pengadilan Agama Selayar
berkeinginan untuk menjadikan Pengadilan Agama Selayar berwibawa dalam arti Pengadilan Agama Selayar profesionalitas, kualitas, dan kapabilitas, serta otoritas untuk memberikan rasa keadilan, kepastian hokum dan kemanfaatan hokum bagi masyarakat pencari keadilan.
2. Misi Sejalan dengan visi Pengadilan Agama Selayar maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya dalam periode tertentu yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi
yang
telah
ditetapkan.
menggambarkan tindakan atau upaya
sesuai
Misi dengan
yang dirumuskan tugas
dan fungsi
Pengadilan Agama Selayar. Selanjutnya misi diharapkan dapat menjadi pedoman
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
26
untuk mencapai tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Selayar.
MISI PENGADILAN AGAMA SELAYAR
a.
Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi;
b.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat;
c.
Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien;
d.
Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien;
e.
Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Tujuan Strategis Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh Pengadilan Agama Selayar pada lima tahun mendatang, yaitu tujuan yang selaras dengan visi dan misi. Perumusan tujuan menggambarkan hasil dan manfaat
yang
akan
diberikan
oleh
Pengadilan Agama Selayar.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan strategis Pengadilan Agama Selayar dirumuskan sebagai berikut: Pertama
:
Meningkatnya penyelesaian perkara
Kedua
:
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Ketiga
:
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Keempat
:
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Kelima
:
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Keenam
:
Meningkatnya kualitas pengawasan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
27
4. Sasaran Strategis Berdasarkan perumusan
tujuan strategis
Pengadilan Agama Selayar,
maka dirumuskan sasaran strategis searah dengan tujuan strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Perumusan sasaran strategis yang mengacu pada tujuan strategis dapat dirinci sebagai berikut: Tujuan Strategis 1
:
Meningkatnya penyelesaian perkara
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah: 1) Terwujudnya penyelesaiaan mediasi; 2) Terwujudnya penyelesaian sisa perkara; 3) Terwujudnya penyelesaian perkara; 4) Terwujudnya penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.. Tujuan Strategis 2
:
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Dalam rangka mewujudkan tujuan kedua, maka sasaran strategisnya adalah: -
Terwujudnya rasa keadilan dan kepastian hukum terhadap pihak berperkara
Tujuan Strategis 3
:
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian perkara Dalam rangka mewujudkan tujuan ketiga, maka sasaran strategisnya adalah: 1) Terlaksananya registrasi berkas perkara dan didistribusikan ke majelis; 2) Terwujudnya ratio majelis hakim terhadap perkara; 3) Terlaksananya penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon).
Tujuan Strategis 4
:
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Dalam rangka mewujudkan tujuan keempat, maka sasaran strategisnya adalah: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
28
1) Terwujudnya penyelesaian perkara prodeo; 2) Terwujudnya penyelesaian perkara yang dapat diselesaiakan dengan cara sidang keliling; 3) Terwujudnya diakses secara on line terhadap (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Tujuan Strategis 5
:
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Dalam rangka mewujudkan tujuan kelima, maka sasaran strategisnya adalah: -
Terlaksananya permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.
Tujuan Strategis 6
:
Meningkatnya kualitas pengawasan
Dalam rangka mewujudkan tujuan keenam, maka sasaran strategisnya adalah: 1) Terwujudnya tindak lanjut atas pengaduan masyarakat; 2) Terwujudnya tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan eksternal.
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SELAYAR Pengadilan Agama Selayar telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Pengadilan Agama Serlayar Tahun 2010-2014. Indikator kinerja utama Pengadilan Agama Selayar yang akan digunakan pada periode tahun 2010- 2014 sebagaimana disajikan pada Tabel
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 No 1.
Sasaran Strategis Terwujudnya
Indikator Kinerja
penyelesaiaan Persentase mediasi yang diselesaikan
mediasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
29
2.
Terwujudnya penyelesaian sisa Persentase perkara
3.
sisa
perkara
yang
diselesaikan
Terwujudnya
penyelesaian Persentase perkara yang diselesaikan
perkara 4.
Terwujudnya perkara
penyelesaian Persentase perkara yang diselesaikan
dalam
jangka
waktu dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
maksimal 6 bulan 5.
Terwujudnya rasa keadilan dan Persentase
perkara
yang
tidak
kepastian hokum terhadap pihak mengajukan upaya hukum: berperkara
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
6.
Terlaksananya registrasi berkas Persentase berkas yang diregister dan perkara dan didistribusikan ke siap didistribusikan ke Majelis majelis
7.
Terwujudnya ratio majelis hakim Ratio Majelis Hakim terhadap perkara terhadap perkara
8.
Terlaksananya
penyampaian Prosentase
pemberitahuan relaas
putusan pemberitahuan relaas putusan tepat
tepat waktu, tempat dan para waktu, pihak
(prosentase
akta
yang
penyampaian
tempat
dan
para
pihak
cerai (prosentase akta cerai yang diserahkan
diserahkan penggugat/pemohon)
penggugat/pemohon) 9.
Terwujudnya
penyelesaian Jumlah
perkara prodeo 10.
perkara
prodeo
yang
yang
dapat
diselesaikan
Terwujudnya
penyelesaian Persentase
perkara
perkara yang dapat diselesaiakan diselesaikan dengan cara sidang keliling dengan cara sidang keliling 11.
Terwujudnya diakses secara on Persentase
(amar)
putusan
perkara
line terhadap (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) perkara (yang menarik perhatian yang dapat diakses secara on line masyarakat) maksimal 1
dalam hari
kerja
waktu dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak sejak diputus.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
30
diputus. 12.
Terlaksananya
permohonan Persentase permohonan eksekusi atas
eksekusi atas putusan perkara putusan
perkara
yang
berkekuatan
yang berkekuatan hukum tetap hukum tetap yang ditindaklanjuti yang ditindaklanjuti 13.
Terwujudnya tindak lanjut atas Persentase pengaduan masyarakat
14.
pengaduan
masyarakat
yang ditindaklanjuti
Terwujudnya tindak lanjut atas Persentase temuan hasil pemeriksaan temuan
hasil
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
eksternal
C. PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA TAHUN 2013 Pengadilan Agama Selayar telah membuat penetapan kinerja tahun 2013 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
2013.
Penetapan
Kinerja
Pengadilan Agama Selayar
tahun
2013
disusun berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2013. Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran strategis, indikator kinerja dan sasaran Pengadilan Agama Selayar tahun 2013 sebagaimana disajikan pada Tabel
Tabel Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Pengadilan Agama SelayarTahun 2013
No. Sasaran Strategis Indikator Tujuan Strategis 1: Meningkatnya penyelesaian perkara 1. Terwujudnya penyelesaiaan Persentase mediasi yang mediasi 2.
Terwujudnya sisa perkara
3.
Terwujudnya perkara
Sasaran 80%
diselesaikan perkara
90%
penyelesaian Persentase perkara yang
90%
penyelesaian Persentase
sisa
yang diselesaikan
diselesaikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
31
4.
Terwujudnya
penyelesaian Persentase perkara yang
95%
perkara dalam jangka waktu diselesaikan dalam jangka maksimal 6 bulan
waktu maksimal 6 bulan
Tujuan Strategis 2: Meningkatnya penyelesaian perkara 1. Terwujudnya rasa keadilan Persentase perkara yang dan
kepastian
hukum tidak
terhadap pihak berperkara
mengajukan
95%
upaya
hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Tujuan Strategis 3: Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 95 1. Terlaksananya registrasi Persentase berkas yang berkas
perkara
dan diregister
didistribusikan ke majelis 2.
Terwujudnya
ratio
3.
Majelis
Hakim
2 Majelis
terhadap perkara
Terlaksananya penyampaian Prosentase pemberitahuan
siap
didistribusikan ke Majelis
majelis Ratio
hakim terhadap perkara
dan
penyampaian
relaas pemberitahuan
putusan tepat waktu, tempat putusan dan para pihak (prosentase tempat
relaas
tepat dan
90%
waktu,
para
pihak
akta cerai yang diserahkan (prosentase akta cerai yang penggugat/pemohon)
diserahkan penggugat/pemohon)
Tujuan Strategis 4: Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 33 Perkara 1. Terwujudnya penyelesaian Jumalh perkara prodeo perkara prodeo 2.
Terwujudnya perkara
yang diselesaikan penyelesaian Persentase perkara yang
yang
98%
dapat dapat diselesaikan dengan
diselesaiakan dengan
cara cara sidang keliling
sidang keliling 3.
Terwujudnya diakses secara Persentase (amar) putusan on
line
putusan menarik
terhadap perkara
(amar) perkara
(yang
50%
menarik
(yang perhatian masyarakat) yang perhatian dapat diakses secara on
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
32
masyarakat)
dalam
waktu line dalam waktu maksimal
maksimal 1 hari kerja sejak 1 hari kerja sejak diputus. diputus. Tujuan Strategis 5: Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 90% 1. Terlaksananya permohonan Persentase permohonan eksekusi perkara
atas yang
hukum
putusan eksekusi
atas
putusan
berkekuatan perkara yang berkekuatan
tetap
yang hukum
ditindaklanjuti
tetap
yang
ditindaklanjuti
Tujuan Strategis 6: Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 90% 1. Terwujudnya tindak lanjut Persentase pengaduan atas pengaduan masyarakat
masyarakat
yang
ditindaklanjuti 2.
Terwujudnya atas
tindak
temuan
pemeriksaan eksternal
lanjut Persentase hasil
temuan
hasil
90%
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
33
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013
A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN AGAMA SELAYAR TAHUN 2013 Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 mempunyai 14 (empat belas) indikator
kinerja
utama
dan
setiap
indicator kinerja utama tersebut telah
ditetapkan sasaran kinerjanya. Pengukuran pencapaian sasaran kinerja dilakukan dengan
menghitung
persentase
realisasi
capaian
dibandingkan
dengan
sasaran. Pada Tabel 5 disajikan capaian IKU Pengadilan Agama Selayar beserta persentase realisasi capaiannya. Tabel. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Selayar Tahun 2012-2013 No
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
1. 2.
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
Persen
100
100
100
80
100
125
Persen
90
92.26
102.51
90
100
111.11
Persen
95
92.26
97.11
90
perkara Persen
100
99,35
99.35
95
99.44
104.67
98
99.35
101.37
95
99.44
104.67
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase sisa perkara
2012
yang
diselesaikan 3.
Persentase
perkara
96.58
107.31
yang diselesaikan 4.
Persentase yang
diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 5.
Persentase yang
perkara Persen tidak
mengajukan
upaya
hukum: - Banding Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
34
- Kasasi - Peninjauan Kembali 6.
berkas Persen
Persentase
100
100
100
95
100
105.26
2
2
100
2
2
100
100
100
100
90
110.11
112,34
25
32
128
33
33
100
100
100
100
98
100
102.04
15
2,58
17,2
50
55.55
111.11
yang diregister dan siap
didistribusikan
ke Majelis 7.
Ratio Majelis Hakim Majelis terhadap perkara
8.
Persen
Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para
pihak
(prosentase
akta
cerai
yang
diserahkan penggugat/pemohon) 9.
Jumlah prodeo
perkara Perkara yang
diselesaikan 10. Persentase yang
perkara Persen dapat
diselesaikan dengan cara sidang keliling 11. Persentase
(amar) Persen
putusan
perkara
(yang
menarik
perhatian masyarakat)
yang
dapat diakses secara on line dalam waktu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
35
maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persen
100
100
100
90
100
111.11
Persen
100
100
100
90
100
111.11
temuan Persen
100
100
100
90
100
111.11
12. Persentase permohonan eksekusi
atas
putusan
perkara
yang
berkekuatan
hukum
tetap
yang
ditindaklanjuti 13. Persentase pengaduan masyarakat
yang
ditindaklanjuti 14. Persentase hasil
pemeriksaan
eksternal
yang
ditindaklanjuti.
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata capaian indikator kinerja utama Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 rata-rata sebesar 108.34 persen. Penjelasan capaian indikator kinerja utama Pengadilan Agama Selayar adalah sebagai berikut: 1.
Indikator Kinerja Utama: Persentase mediasi yang diselesaikan Ketentuan mengenai mediasi diatur dalam
pasal 130 HIR/154 Rbg jo
PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Media di Pengadilan Mahkamah Agung RI.
Pelaksanaan mediasi pada Pengadilan Agama Selayar sepanjang tahun 2012 sampai 2013 adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
36
Tabel Pelaksaan Media di Pengadilan Agama Selayar
No 1 2
TAHUN 2012 2013
Berhasil 4 2
MEDIASI Tidak Tidak Layak Berhasil 20 23
Gagal -
Jumlah perkara yang di mediasi pada tahun 2013 sebanyak 25 perkara, dari 25 perkara yang dimediasi hanya hanya 2 perkara yang berhasil dan 23 perkara yang tidak berhasi. Proses mediasi tidak dinilai dari berhasil atau tidaknya akan tetapi terlaksana atu tidaknya. Proses mediasi terlaksana sebanyak 23 perkara atau sebesar
100
persen
dari sasaran
yang
ditetapkan sebanyak 80 persen. 2.
Indikator Kinerja Utama: Persentase sisa perkara yang diselesaikan Sisa Perkara tahun 2012 sebanyak 13 perkara, sedangkan perkara yang diterima sebanyak 178 sehingga jumlah keseluruhan perkara adalah 191 Penyelesaian sisa perkara sebanyak
111.11 persen dari sasaran yang
ditetapkan sebanyak 90 persen.
3.
Indikator Kinerja Utama: Persentase perkara yang diselesaikan Sisa Perkara tahun 2012 sebanyak 13 perkara, sedangkan perkara yang diterima sebanyak 178 sehingga jumlah keseluruhan perkara adalah 191. Dan yang di putus sebanyak 180 perkara atau 107.31 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
4.
Indikator
Kinerja
Utama: Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu maksimal 6 bulan Dari 180 perkara yang putus selama tahun 2013, terdapat 1 perkara diselesaikan lewat dari jangka waktu maksimal 6 bulan atau 0.55 persen. Sedangkan capainnya sebanyak 179 perkara atau 104.68 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 95 persen. 5.
Indikator Kinerja Utama: Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding, kasasu, dan peninjauan kembali. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
37
Dari 180 perkara pada tahun 2013, hanya ada 1 perkara yang mengajukan upaya hukum banding dan kasasi atau 104.67 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 95 persen. 6.
Indikator
Kinerja
Utama: Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis ; Dari perkara yang diterima selama tahun 2013 sebanyak 178 perkara, semuanya telah diregestrasi dan siap didistribusikan ke Majelis atau 105.26 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 95 persen.
7.
Indikator Kinerja Utama: Ratio Majelis Hakim terhadap perkara; Jumlah hakim di Pengadilan Agama Selayar tahun 2013 sebayak 5 orang. Sisa perkara tahun 2012 sebanyak 13 perkara ditambah dengan perkara yang masuk sepanjang tahun 2013 sebanyak 178, sehingga keseluruhannya sebanyak 191 perkara. Rasio Majes Hakim untuk 5 orang hakim adalah 2 majelis atau 100 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 2 majelis.
8.
Indikator Kinerja Utama: Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon); Dari 180 perkara yang putus tahun 2013, terdapat 114 perkara verstek, pihak tergugat/termohon tidak hadir selama proses persidangan. Apabila salah satu pihak adan yang tidak hadir pada saat pembacaan putusan, maka jurusita atau jurusita penggati berkewajiban untuk menyampaikan isi putusan. Dari 114 perkara yang verstek, keseluruhannya telah disampaiakan isi putusannya kepada pihak yang tidak hadir atau 111.11 persen
dari
sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen. Sedangkan
untuk
proses
akta
cerai
yang
diserahkan
kepada
penggugat/pemohon, dari perkara yang telah putus dan berkekuatan hukum tetap di tahun 2013 ada sebanyak 184 akta cerai yang telah diserahkan atau 113.57 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
38
Jika dirata-ratakan mencapai 112,34 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
9.
Indikator Kinerja Utama: Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan; Perkara prodeo yang ditangani tahun 2013 sebanya 33 perkara atau 100 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 33 perkara.
10.
Indikator
Kinerja
Utama: Persentase perkara yang dapat diselesaikan
dengan cara sidang keliling; Kegiatan siding keliling di tahun 2013 dilaksanakang sebanyak 3 kegiatan, pelaksanaan siding keliling di kecamatan Pasimasunggu pada bulan September dan Oktober tahun 2013. Kegiatan ini tercapai 100 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
11.
Indikator Kinerja Utama: Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus; Perkara yang putus tahun 2013 sebanyak 180 perkara, dan yang dapat diakses secara on line oleh masyarakat lewat direktori putusan berbasis web sebanyak 100 perkara atau 111.11 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
12.
Indikator Kinerja Utama: Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti; Pada prinsipnya pelaksanaan eksekusi baru dapat dilaksanakan setelah dilampauinya tenggang waktu peringatan (Aanmaning) kepada Tergugat yang dikalahkan / Termohon eksekusi. capaian 111.11 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
13.
Indikator
Kinerja
Utama: Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti; Setiap pengaduan yang masuk dari masyarakat harus ditindaklanjuti sebagai wujud kontrol masyarakat terhada lembaga peradilan, capaian 111.11 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
39
14.
Indikator Kinerja Utama: Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Untuk mewujudkan lembaga peradilan yang bersih dan berwibawa dibutuhkan suatu pengawasan internal yang efektif dan akuntabel. Pengadilan Agama Selayar sebagai salah satu lembaga peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung telah melakukan pengawasan internal secara efektif dan akuntabel oleh Hakim pengawas bidang (Hawasbid), Hakim tinggi bidang pengawas daerah (Hatibinwasda) serta Badan Pengawasan Mahkamah Agung. capaian 111.11 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Pengukuran capaian kinerja Pengadilan Agama Selayar tahun 2013 dengan membandingkan realisasinya.
sasaran
Capaian
pencapaian indikator kinerja
sasaran
strategis
dengan
Pengadilan Agama Selayar tahun
2013
sebagaimana disajikan pada Tabel
No.
Tabel Capaian Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 Sasaran Strategis Indikator Satuan Sasaran Realisasi Persen
Tujuan Strategis 1: Meningkatnya penyelesaian perkara 1.
Terwujudnya penyelesaiaan
Persentase mediasi yang diselesaikan
Persen
80
100
125
Persentase
Persen
90
100
111.11
Persen
90
perkara Persen
95
mediasi 2.
Terwujudnya penyelesaian
3.
sisa perkara
sisa yang
perkara
diselesaikan
Terwujudnya
Persentase
penyelesaian
yang diselesaikan
perkara
96.58
107.31
perkara 4.
Terwujudnya
Persentase
penyelesaian
yang
perkara
99.44
104.67
diselesaikan
dalam dalam jangka waktu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
40
jangka
waktu maksimal 6 bulan
maksimal 6 bulan Tujuan Strategis 2: Meningkatnya penyelesaian perkara 1.
Terwujudnya
rasa Persentase
keadilan
dan yang
kepastian
perkara
95
99.44
104.67
tidak
hukum mengajukan
terhadap
Persen
upaya
pihak hukum:
berperkara
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Tujuan Strategis 3: Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 1.
Terlaksananya registrasi
Persentase
berkas
Persen
95
100
105.26
Majelis
2
2
100
Persen
90
110.11
112,34
berkas yang diregister dan
perkara
dan siap
didistribusikan
didistribusikan
ke ke Majelis
majelis 2.
Terwujudnya majelis
ratio Ratio Majelis Hakim hakim terhadap perkara
terhadap perkara 3.
Terlaksananya
Prosentase
penyampaian
penyampaian
pemberitahuan
pemberitahuan
relaas putusan tepat relaas putusan tepat waktu, tempat dan waktu, tempat dan para
pihak para
pihak
(prosentase
akta (prosentase
akta
cerai
yang cerai
yang
diserahkan
diserahkan
penggugat/pemohon) penggugat/pemohon) Tujuan Strategis 4: Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 1.
Terwujudnya
Jumlah
penyelesaian
prodeo
perkara Perkara
33
33
100
yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
41
2.
perkara prodeo
diselesaikan
Terwujudnya
Persentase
penyelesaian
yang
perkara
Persen
98
100
102.04
Persen
50
55.55
111.11
dapat
perkara yang dapat diselesaikan dengan diselesaiakan
cara sidang keliling
dengan cara sidang keliling 3.
Terwujudnya diakses Persentase secara
on
line putusan
terhadap
perkara
(amar) (yang
menarik
putusan
perkara perhatian
(yang
menarik masyarakat)
perhatian
hari
yang
dapat diakses secara
masyarakat) waktu
(amar)
dalam on line dalam waktu
maksimal kerja
1 maksimal 1 hari kerja
sejak sejak diputus.
diputus. Tujuan Strategis 5: Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 1.
Terlaksananya
Persentase
permohonan
permohonan
eksekusi
Persen
atas eksekusi
putusan
100
111.11
atas
perkara putusan
perkara
yang
berkekuatan yang
berkekuatan
hukum
tetap
tetap
ditindaklanjuti
90
yang hukum
yang
ditindaklanjuti
Tujuan Strategis 6: Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 1.
Terwujudnya lanjut
2.
tindak Persentase
90
100
111.11
Persen
90
100
111.11
atas pengaduan
pengaduan
masyarakat
masyarakat
ditindaklanjuti
Terwujudnya
tindak Persentase
lanjut atas temuan hasil hasil
Persen
yang
temuan
pemeriksaan
pemeriksaan eksternal
eksternal
yang
ditindaklanjuti.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
42
C.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
Pengadilan Agama Selayar
berupaya
melaksanakan
amanat pembangunan
bidang penegakan hukum (khususnya bidang perdata Agama Islam) pelaksanaan
program/kegiatan
melalui
dengan capaian sasaran strategis tahun 2013
sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
SASARAN
Terwujudnya penyelesaiaan mediasi
STRATEGIS 1
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase mediasi yang diselesaikan. Sasaran indikator kinerja dan
realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase mediasi Persen yang diselesaikan
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
100
100
80
100
125
Ketentuan mengenai mediasi diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dalam pasal 12 ayat (1) disebutkan bahwa: Para pihak wajib menempuh proses mediasi dengan iktikad yang baik.
Dari perkara yang dimediasi oleh hakim yang ditunjuk sebagai mediator di Pengadilan Agama selayar sebanyak 25 perkara, mediasi yang berhasil hanya 2, jadi ada sebanyak 23 perkara yang mediasi nya tidak berhasi dalam artian tidak mencapai hasil kesepakatan damai, naman hal ini tidak dijadikan sebagai ukuran kinerja. Karena umumnya orang yang mengajukan perkara ceraian sudah pernah ada upaya damai oleh salah satu pihak keluarga,, hakim sebagai mediator hanya berupaya mencari titik temu sehingga perkara dapat diputus dengan memenuhi rasa keadilan tanpa mengenyampinkan unsur kepastian hukum. Dengan demikian untuk indikator ini telah mencapai target yaitu 100 persen capaian kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
43
Tabel Perkara Yang di Mediasi Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 No.
BULAN Jumlah perkara yang di mediasi
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
SASARAN
Keadaan Perkara Mediasi Mediasi yang yang tidak berhasil berhasi
3
4
5
3 2 6 2 2 3 3 4 -
2 -
3 2 6 2 2 3 1 4 -
25
2
23
Ket.
6
Terwujudnya penyelesaian sisa perkara
STRATEGIS 2
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase sisa perkara yang diselesaikan. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase perkara
sisa
Persen
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
90
92.26
102.51
90
100
111.11
yang
diselesaikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
44
Sisa Perkara Pengadilan Agama Selayar tahun 2012 adalah sebanyak 13 perkara, sedangkan perkara yang diterima pada tahun 2013 adalah sebanyak 178 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Selayar adalah sebanyak 191 perkara. Dalam tahun 2013 Majelis Hakim Pengadilan Agama Selayar telah memutus perkara sebanyak 180 perkara. Dari yang ditargetkan 90 persen realisasi dari Indikator Kinerja utama untuk penyelesaian sisa perkara tahun 2012 adalah 100 persen. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 111.11 persen capaian kinerja. Tabel Komposisi Keadaan Perkata Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar No Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
SASARAN
Sisa Awal
Keadaan Perkara 2013 Diterima Jumlah Diputus 2013
13 21 18 15 25 34 30 24 23 48 19 17 13
14 16 10 21 19 10 6 13 38 13 12 6 178
27 37 28 36 44 44 36 37 61 61 31 23 191
6 19 13 11 10 14 12 14 13 42 14 12 180
Sisa Akhir 21 18 15 25 34 30 24 23 48 19 17 11 11
Terwujudnya penyelesaian perkara
STRATEGIS 3
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase perkara yang diselesaikan. Sasaran indikator kinerja dan
realisasinya disajikan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
45
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase perkara yang diselesaikan
Persen
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
95
92.26
97.11
90
Realisasi
Persen
96.58
107.31
Perlu dijelaskan di sini bahwa sampai saat ini Mahkamah Agung belum menetapkan berapa target yang ideal untuk prosentase penyelesaian perkara ini. Namun target 95 persen yang dapat diputus oleh Pengadilan Agama Selayar adalah suatu target yang cukup ideal karena Jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Selayar adalah 191 perkara kalau ditargetkan harus diselesaikan sedikitnya 95 persen maka perkara yang harus diputus adalah 90% x 191 = 172 perkara yang berarti setiap bulan harus dapat memutus perkara sebanyak 172 : 12 hasilnya kurang lebih 14 perkara. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Selayar sebanyak 5 orang ( 2 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus perkara sebanyak 7 perkara setiap bulannya. Dari sisa perkara tahun 2012 sebanyak 13 perkara ditambah dengan perkara yang diterima sebanyak 178 perkara, jadi secara keseluruhan sebanyak 191 perkara, sampai dengan desember 2013 perkara yang telah putus sebanyak 180 perkara atau 94,24 persen yang terselesaikan.
Perkara diselesaikan/diputus dari Tahun 2012 – 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
2012 8 18 12 16 18 7 14 3 16 22 6 12 155
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
2013 6 19 13 11 10 14 12 14 13 42 14 12 180
46
Grafik Komposisi Perkara yang diselesaikan/diputus Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
Penyelesaian Perkara 160 158 156 Perkara yan diputus
154 152 Tahun 2012
Tahun 2013
Dari perkara yang diterima selama tahun 2012 – 2013 tersebut dapat dirinci menurut jenis perkaranya sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jenis Perkara Izin Poligami Izin Kawin Dispensasi Perkawinan Pencegahan Perkawinan Penolakan Perkawinan oleh PPN Pembatalan Perkawinan Kelalaian Kewajiban Suami/Isteri Cerai Talak Cerai Gugat Harta Bersama Penguasaan Anak Nafkah oleh Ibu Hak-hak Bekas Isteri Pengesahan Anak Pencabutan Kekuasaan Orangtua Perwalian Pencabutan Kekuasaan Wali Penunjukan Orang Lain sebagai wali Ganti Rugi Terhadap Wali Asal Usul Anak Penolakan Kawin Campur Istbat Nikah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
2012 1 46 94 1 1 -
2013 42 104 1 1 -
-
23
6
47
23 24 25 26 27 28 29 30 31
Wali Adhol Ekonomi Syari'ah Kewarisan Wasiat Hibah Wakaf Zakat/Infaq/Sadaqah P3HP Lain-lain Jumlah
3 -
3 3 2 -
152
178
Dari perkara yang diputus/diselesaikan selama tahun 2012 – 2013 tersebut dapat dirinci menurut jenis perkaranya sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Jenis Perkara Izin Poligami Izin Kawin Dispensasi Perkawinan Pencegahan Perkawinan Penolakan Perkawinan oleh PPN Pembatalan Perkawinan Kelalaian Kewajiban Suami/Isteri Cerai Talak Cerai Gugat Harta Bersama Penguasaan Anak Nafkah oleh Ibu Hak-hak Bekas Isteri Pengesahan Anak Pencabutan Kekuasaan Orangtua Perwalian Pencabutan Kekuasaan Wali Penunjukan Orang Lain sebagai wali Ganti Rugi Terhadap Wali Asal Usul Anak Penolakan Kawin Campur Istbat Nikah Wali Adhol Ekonomi Syari'ah Kewarisan Wasiat Hibah Wakaf
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
2012 1 37 90 1 -
2013 44 105 1 1 -
5 3 -
23 2 2 48
29 30 31
Zakat/Infaq/Sadaqah P3HP Lain-lain Jumlah
Adapun faktor
penyebab
terjadinya
perceraian dari
18
2 -
155
180
perkara
yang
telah
diputus/diselesaikan di Pengadilan Agama Selayar sepanjang tahun 2012 sampai 2013, dapat diuraikan sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sebab-Sebab Terjadi Perceraian Poligami Tidak Sehat Krisis Akhlak Cemburu Kawin Paksa Ekonomi Tidak Ada Tanggungjawab Kawin Dibawah Umur Penganiayaan Dihukum Cacat Biologis Politik Gangguan Pihak ke3 Tidak ada Keharmonisan Jumlah
2012
2013
3 49
1 7 41
-
-
63
3 1 23
-
54
114
130
Tabel Perkara Perdata yang Diterima dan Diputus Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 NO
1 2 3 4 5 6 7
BULAN
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli
GUGATAN SISA BULAN LALU 13 20 15 15 25 33 30
PERMOHONAN
MASUK
PUTUS
SISA
13 13 9 21 18 10 6
6 18 9 11 10 13 12
20 15 15 25 33 30 24
SISA BULAN LALU 1 3 1 -
JUMLAH
MASUK
PUTUS
SISA
HAKIM
PP
1 3 1 1 -
1 4 1 -
1 3 1 -
5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
49
8 9 10 11 12
Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
24 23 28 19 16 13
13 17 13 11 6 150
14 12 22 14 11 152
23 28 19 16 11 11
20 1 -
21 1 28
1 20 1 28
20 1 -
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5
Minutasi merupakan bagian dari penyelesaian perkara. Berdasarkan Pola Bindalmin dan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak putusan diucapkan berkas perkara harus sudah diminutasi. Berkas perkara yang telah diminutasi, dijahit dan disegel dengan kertas yang dibubuhi stempel Pengadilan Agama sebagai pengaman. Dari sisa perkara tahun 2012 yang masuk minutasi sebanyak 6 perkara di tambah dengan perkara yang masuk minutasi pada tahun 2013 sebanyak 180 perkara. Dari keseluruhan sebanyak 186 perkara dan telah di minutasi sebanyak 184 perkara atau 98.92 persen. Dari 191 perkara yang masuk di Pengadilan Agama Selayar di tahun 2013, perkara yang di putus sebayak 180 perkara 94,24 persen dan 186 perkara yang masuk minutasi, sebanyak 184 yang telah di minitasi atau 98.92 persen, dari yang ditargetkan 90 persen, jika di rata-ratakan maka mencapai realisasi 96.58 persen. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 107.31 persen capaian kinerja Tabel Perkara Minutasi Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
PERKARA PERDATA Masuk Selesai Sisa Minutasi Minutasi 6 10 2 19 13 11 10 14 12 14 13 42
15 16 9 11 12 14 12 13 42
Jumlah Panitera Pengganti
KET.
5
Sisa Tahun lalu 6 perkara
6 3 5 4 6 4 6 6 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
11 12
Nopember Desember Jumlah
14 12 180
17 13 184
3 2 2
5 5 5
Minutasi berkas perkara. 1) Ketua majelis hakim bertanggung jawab atas keteparan waktu inutasi berkas perkara. 2) Selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan diucapkan, berkas perkara sudah harus diminutasi. 3) Berkas perkara yang telah diminutasi,diberi sampul, dijahit dan disegel dengan kertas yang berstempel pengadilanagama. 4) Berkas perkara disusun secara berangsur dan kronologis.
SASARAN STRATEGIS 4
Terwujudnya penyelesaian perkara dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6
bulan. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase perkara Persen yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
99,35
99,35
95
99.44
104.67
Dari 180 perkara yang diputus selama tahun 2013, sebayak 179 perkara yang diputus kurang dari 6 (enam) bulan atau 99.44 persen dan 1 perkara yang diputus lebih dari 6 (enam) bulan atau 0.55 persen. Dari yang ditargetkan 95 persen, realisasi capain kinerjan 99.44 persen, dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 104.67 persen capaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
51
Keadaan Perkara Yang Diputus Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 No.
BULAN
1
STRATEGIS 5
Diputus yang lebih dari 6 bulan
Ket.
3
4
5
6 19 12 11 10 14 12 14 13 42 14 12 179
1 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SASARAN
Diputus yang kurang dari 6 bulan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
Terwujudnya rasa keadilan dan kepastian hukum terhadap pihak berperkara
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase perkara Persen yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
98
99.35
101.37
95
99.44
104.67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
52
1) Perkara Banding Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemohon banding : a. Permohonan banding harus disampaikan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agam dalam tenggang waktu : a) 14 (empat belas) hari terhitung mulai hari berikutnya dari hari pengucapan putusan/pemberitahuan putusan kepada yang berkepentingan; b)
30 (tiga puluh) hari bagi pemohon yang tidak bertempat di kediaman di wilayah hukum pengadilan agama yang memutus perkara tingkat pertama (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947). b. Membayar biaya perkara banding (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947, Pasal 89 UU No. 7 Tahun 1989). c. Panitera memberitahukan adanya permohonan banding kepada pihak lawan (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947). d.
Pemohon banding dapat mengajukan memori banding dan termohon banding dapat mengajukan kontra memori banding (Pasal 11 ayat (3) UU No. 20 Tahun 1947).
e.
Selambat-lambatnya
14
(empat
belas)
hari
setelah
permohonan
diberitahukan kepada pihak lawan, panitera memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melihat surat-surat berkas perkara di pengadilan agama. (Pasal 11 ayat (3) UU No. 20 Tahun 1947). f.
Berkas perkara banding dikirim ke pengadilan tinggi agama oleh pengadilan agama selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak diterima permohonan banding.
g.
Salinan putusan banding dikirim oleh pengadilan tinggi agama ke pengadilan agama yang memeriksa perkara pada tingkat pertama untuk disampaikan kepada para pihak.
h.
Pengadilan agama menyampaikan salinan putusan kepada para pihak.
i.
Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap maka panitera : a)
Untuk perkara cerai telak : -
Memerintahkan juru sita/juru sita pengganti memanggil pemohon dan termohon untuk menghadiri sidang penyaksian ikrar talak;
-
Memberikan akta cerai sebagai surat bukti cerai selambatlambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah penetapan ikrar talak.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
53
b) Untuk perkara cerai gugat : Memberikan akta cerai kepada para pihak sebagai surat bukti selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap. Keadaan perkara yang dimohonkan banding pada Pengadilan Agama Selayar sepanjang tahun 2012 sampai 2013 adalah sebagai berikut: Tabel Perkara Banding di Pengadilan Agama Selayar
No
1 2
2)
TAHUN
2012 2013
PERKARA YANG BANDING Diterima Diputus Lain-Lain Sisa PA PTA (Cabut) Belum Diputus PTA 1 1 -
Perkara Kasasi
Langkah-langkah yang harus dilakukan pemohon kasasi : a. Mengajukan permohonan kasasi secara tertulis atau lisan melalui pengadilan agam yang memutus perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sesudah penetapan/putusan pengadilan tinggi agama diberitahukan kepada pemohon (Pasal 46 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004). b. Membayar biaya perkara kasasi (Pasal 46 ayat (3) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004 ). c. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan secara tertulis kepada pihak lawan, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah permohonan kasasi terdaftar. d. Pemohon kasasi wajib menyampaikan memori kasasi dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonannya didaftar (Pasal 47 ayat (1) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004). e. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan dan menyampaikan salinan memori kasasi kepada pihak lawan dalam waktu selambat-lambatnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
54
30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya memori kasasi (Pasal 47 ayat (2) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004). f. Pihak lawan dapat mengajukan surat jawaban terhadap memori kasasi kepada Mahkamah Agung selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya salinan memori kasasi (Pasal 47 ayat (3) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004). g. Panitera pengadilan tingkat pertama mengirimkan berkas kasasi kepada Mahkamah Agung selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya memori kasasi dan jawaban memori kasasi (Pasal 48 UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004). h. Panitera Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada pengadilan agama untuk selanjutnya disampaikan kepada para pihak. i. Setelah putusan disampaikan kepada para pihak maka panitera : a)
Untuk perkara cerai talak : -
Memberitahukan tentang penetapan hari sidang penyaksian ikrar talak dengan memanggil kedua belah pihak;
-
Memberikan akta cerai kepada kedua belah pihak sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari.
b)
Untuk perkara cerai gugat : Memberikan akta cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari.
Keadaan perkara yang dimohonkan kasasi pada Pengadilan Agama Selayar sepanjang tahun 2012 sampai 2013 adalah sebagai berikut: Tabel Perkara Kasasi di Penngadilan Agama Selayar No
TAHUN
1 2
2012 2013
PERKARA YANG KASASI Diterima Diputus Lain-Lain Sisa Belum PA MA (Cabut) Diputus MA 1 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
55
3)
Perkara yang dimohonkan Peninjauan Kembali
Langkah-langkah yang harus dilakukan pemohon peninjauan kembali (PK) : a. Mengajukan permohonan PK kepada Mahkamah Agung secara tertulis atau lisan melalui pengadilan agama. b. Pengajuan PK dalam tenggang waktu 180 hari sesudah penetapan/putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap atau sejak ditemukan bukti adanya kebohongan/bukti baru, dan bila alasan pemohon PK berdasarkan bukti baru (novum), maka bukti baru tersebut dinyatakan di bawah sumpah dan disahkan oleh pejabat yang berwenang (Pasal 69 UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004). c. Membayar biaya perkara PK (Pasal 70 UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 45 Tahun 2004, Pasal 89 dan 90 UU No. 7 Tahun 1989). d. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan dan menyampaikan salinan memori PK kepada pihak lawan dalam tenggang waktu selambatlambatnya 14 (empat belas) hari. e. Pihak lawab berhak mengajukan surat jawaban terhadap memori PK dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya salinan permohonan PK. f.
Panitera pengadilan tingkat pertama mengirimkan berkas PK ke MA selambatlambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari.
g. Panitera MA menyampaikan salinan putusan PK kepada pengadilan agama. h. Pengadilan agama/ menyampaikan salinan putusan PK kepada para pihak selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari. i.
Setelah putusan disampaikan kepada para pihak maka panitera : a)
Untuk perkara cerai talak : 1)
Memberitahukan tentang penetapan hari sidang penyaksian ikrar talak dengan memanggil pemohon dan termohon.
2)
Memberitahukan akta cerai sebagai surat bukti cerai selambatlambatnya 7 (tujuh) hari.
b)
Untuk perkara cerai gugat : Memberikan akta cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
56
Keadaan perkara yang dimohonkan Peninjauan Kembali pada Pengadilan Agama Selayar sepanjang tahun 2012 sampai 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel Perkara Peninjauan Kembali di Pengadilan Agama Selayar No
TAHUN
1 2
2012 2013
PERKARA PENINJAUAN KEMBALI Diterima Diputus Lain-Lain Sisa Belum PA MA (Cabut) Diputus MA -
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 tidak terdapat perkara banding sedangkan pada tahun 2012 terdapat perkara 1 (satu) perkara yang banding dan kasasi, target yang ditetapkan oleh Pengadilan Agama Selayar untuk dijadikan sebagai tolak ukur tidak melakukan upaya hukum banding, kasasi maupun peninjauan kembali yaitu 95 persen. Dari 180 perkara yang putus hanya terdapat 1 (satu) perkara yang melakukan upaya hukum banding dan kasasi atau 99.44 persen yang tidak melakukan uapya hukum banding, kasasi maupu peninjauan kembali. Dari yang ditargetkan 95 persen, capaian realisasi indikarir kinerja 99.44 persen. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 104.67 persen capaian kinerja.
SASARAN STRATEGIS 6
Terlaksananya
registrasi
berkas
perkara
dan
didistribusikan ke majelis
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
57
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
2012 Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
100
100
95
100
105.26
Persentase berkas Persen yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Pendaftaran
2013
sampai penyelesaian perkara pada pengadilan tingkat pertama di
Pengadilan Agama selayar. 1. Pendaftaran perkara. a) Penggugat/pemohon datang ke pengadilan agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. b) Penggugat/pemohon mengahadap pada Meja I dan menunjukkan surat gugatan/permohonan c) Petugas Meja
memberikan penjelasan yang dianggap perlu berkenaan
dengan perkara yang diajukan dan menaksir panjar biaya perkara yang kemudian ditulis dalam Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM). Besarnya panjar
biaya
perkara
diperkirakan
harus
telah
mencukupi
untuk
menyelesaikan perkara tersebut, sesuai dengan pasal 145 (4) RBg, Pasal 89 dan 90 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009. Catatan :
Bagi yang tidak mampu dapat berperkara secara prodeo (cuma-cuma). Ketidakmampuan tersebut dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan dari lurah atau kepala desa setempat dan diketahui oleh camat.
d) Petugas Meja I mengembalikan berkas kepada penggugat/pemohon untuk diterruskan kepada Pemegang Kas. e) Penggugat/pemohon membayar panjar biaya perkara sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam SKUM ke Bank. f)
Pemegang Kas menerima dari penggugat/pemohon bukti setor panjar biaya perkara ke Bank dan membukukannya dalam buku jurnal keuangan perkara.
g) Pemegang Kas membubuhkan cap lunas dan nomor perkara pada SKUM. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
58
h) Nomor urut perkara adalah nomor urut pada buku jurnal keuangan perkara. i)
Pemegang Kas menyerahkan berkas perkara penggugat/pemohon untuk didaftaarkan pada petugas Meja II.
j)
.Petugas
Meja
II
mendaftar
perkara
dalam
buku
regfister
induk
gugatan/permohonan sesuai dengan nomor perkara yang tercantum dalam SKUM. k) Petugas Meja II menyerahkan satu rangkap surat gugatan/permohonan yang telah terdaftar dilampiri dengan SKUM lembar pertama (warna putih) kepada penggugat/pemohon. l)
Dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 3 hari kerja setelah proses registrasi, petugas Meja II menyampaikan berkas perkara kepada wakila panitera dilengkapi dengan formulir Penunjukan Majelis Hakim (PMH) untuk diteruskan kepada ketua pengadilan agama melalui panitera.
m) Ketua pengadilan agama selambat-lambatnya dalam waktu 3 hari kerja menetapkan majelis hakim yang akan menyidangkan perkara. n) Panitera pengadilan agama kemudian menunjuk panitera pengganti untuk membantu majelis hakim dalam menangani perkara. o) Perkara yang telah ditetapkan majelis hakimnya segera diserahkan kepada ketua majelis hakim yang ditunjuk dilampiri dengan formulir penetapan hari sidang (PHS).
2. Persiapan Persidangan. a) Setelah menerima berkas perkara, ketua majelis hakim dalam waktu selambat-lambatnya 7 hari kerja menetapkan hari sidang. b) Dalam menetapkan hari sidang, katua majelis hakim harus memerhatikan jauh/dekatnya
tempat tinggal para pihak yang berperkara dari tempat
persidangan. c) Berdasarkan perintah ketua majelis yang dituangkan dalam penetapan hari sidang, juru sita/juru sita pengganti menyampaikan surat panggilan sidang kepada para pihak di tempat tinggal masing-masing. d) Apabila pihak yang berperkara tidak ditemukan di tempat tinggalnya, maka surat panggilan disampaikan kepada lurah/kepala desa untuk diteruskan kepada yang bersangkutan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
59
e) Tenggang waktu antara hari pemanggilan para pihak yang berperkara dan hari persidangan sekurang-kurangnya tiga hari kerja. f) Apabila termpat kediaman tergugat/termohon tidak diketahui atau tidak mempunyai tempat kediaman
yang jelas di Indonesia, maka panggilan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu: 1) Perkara di bidang perkawinan, panggilan dilaksanakan melalui media massa sebanyak dua kali dengan tenggang waktu antara panggilan pertama dan panggilan kedua selama satu bulan dan tenggang waktu antara panggilan
kedua
(terakhir) dan
persidangan
sekurang-
kekayaan,
panggilan
kurangnya tiga bulan; 2) Perkara
yang
berkenaan
dengan
harta
dilaksanakan melalui bupati/walikota setempat dan surat panggilan ditempelkan pada papan pengumuman pengadilan agama; 3) Dalam hal yang dipanggil telah meninggal dunia, maka panggilan disampaikan kepada ahli warisnya. Apabila ahli warisnya tidak diketahui
tempat tiggalnya, maka panggilan dilaksanakan melalui
kepala desa/lurah; 4) Terhadap tergugat/termohon yang berada di luar negeri, surat panggilan dikirimkan kepadanya melalui Departemen Luar Negeri c.q. Dirjen Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri dengan tembusan kepada Kedutaan Besar Indonesia bersangkutan.
Tenggang
waktu
antara
di negara yang
pemanggilan
dan
hari
persidangan sekurang-kurangnya enam bulan terhitung sejak surat panggilan dikirim.
Berikut adalah data statistik perkara yang diterima dan diputus selama tahun 2012 - 2013. Perkara diterima tahun 2012 - 2013 No 1 2 3 4 5 6 7
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
2012 21 16 13 6 13 11 16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
2013 14 16 10 21 19 10 6 60
8 9 10 11 12
Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
5 22 8 19 2 152
13 38 13 12 6 178
Grafik Komposisi Perkara diterima Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
Perkara diterima tahun 2012 - 2013 180 170 160 150 140 130
Perkara Diterima
Tahun Tahun 2012 2013
Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Selayar adalah sebanyak Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Selayar yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan membuat SKUM,
memasukkan
dalam
buku
jurnal
dan
induk
keuangan
perkara,
memasukkan dalam buku register perkara. Dari keseluruhan perkara yang masuk tahun 2013 sebanyak 178 perkara telah diregistrasi dan didistribusikan ke masing masing majelis yang telah ditunjuk. Dari target 95 persen, realisasi capaian kinerja 100 persen. Dengan demikian untuk indikator telah mencapai 105.26 persen capaian kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
61
SASARAN
Terwujudnya ratio majelis hakim terhadap perkara
STRATEGIS 7
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. Sasaran indikator kinerja dan
yaitu
realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
2
2
100
2
2
100
Ratio Majelis Hakim Majelis terhadap perkara
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, dengan memperhatikan kekuatan sumber daya manusia yang ada, Pengadilan Agama Selayar membentuk 3 majelis berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Selayar Nomor W20-A17/5545/HK.05/SK/XII/2012 tanggal 1 Desember 2012 tentang perubahan susunan Majelis Hakim Tetap sebagai berikut : 1.
Majelis A, terdiri dari: -
Ketua
: Drs. M. Tang, M.H.
-
Anggota
: Muhammad Ihsan, S.Ag., M.Ag.
-
Anggota
: Musrifah, S.HI.
-
PP
:
- Nurhaedah, S.Ag. - Drs. Baharuddin
2.
Majelis B, terdiri dari: -
Ketua
: Drs. Hanafie Lamuha
-
Anggota
: Muhammad Ihsan, S.Ag., M.Ag.
-
Anggota
: Idris, S.HI.
-
PP
:
- Jalaluddin, S.Ag., M.H.
- H. Ismail, S.Ag., M.H. Apabila dibandingkan dengan jumlah hakim yang ada di Pengadilan Agama Selayar sebanyak 5 orang ( 2 majelis hakim) maka setiap majelis hakim harus dapat memutus perkara sebanyak 7 perkara setiap bulannya. Dari yang ditargetkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
62
2 majelis dengan jumlah hakim 5 orang untuk perkara sebanyak 13 perkara sisa di tahun 2012 ditambah dengan 178 perkara yang diterima selama tahun 2013 sehingga keseluruhan berjumlah 191 perkara. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 100 persen capaian kinerja.
SASARAN STRATEGIS 8
Terlaksananya
penyampaian
pemberitahuan
relaas
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon)
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon). Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Persen Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon)
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
100
100
90
110.11
112,34
Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Selayar adalah sebanyak Seluruh proses administrasi perkara dalam penerimaan perkara telah diselesaikan secara baik sesuai dengan Pola Bindalmin dan Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Selayar yaitu mulai dari menerima surat gugatan/permohonan membuat SKUM,
memasukkan
dalam
buku
jurnal
dan
induk
keuangan
perkara,
memasukkan dalam buku register perkara.
Berdasarkan perintah Ketua Majelis di dalam PHS (Penetapan Hari Sidang), juru sita/ juru sita pengganti melaksanakan pemanggilan kepada para pihak supaya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
63
hadir untuk mengikuti persidangan pada hari, tanggal dan jam sebagaimana tersebut dalam PHS di tempat persidangan yang telah ditetapkan. Pemanggilan para pihak dilaksanakan menurut ketentuan Pasal 26, 27, dan 28 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 122, 389, dan 390 HIR / Pasal 146 dan 718 Rbg. Tentang pemanggilan para pihak secara rinci diuraikan dalam Buku II Edisi Revisi 2010 halaman 27 s/d 29. Dengan demikian untuk indikator telah mencapai target yaitu 100 persen capaian kinerja. Berdasarkan pasal 64 A Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama dinyatakan bahwa Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak putusan diucapkan.
Dari 180 perkara yang putus tahun 2013, terdapat 114 perkara verstek, pihak tergugat/termohon tidak hadir selama proses persidangan. Apabila salah satu pihak adan yang tidak hadir pada saat pembacaan putusan, maka jurusita atau jurusita penggati berkewajiban untuk menyampaikan isi putusan. Dari 114 perkara yang verstek, keseluruhannya telah disampaiakan isi putusannya kepada pihak yang tidak hadir atau 111.11 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen.
Sedangkan untuk proses akta cerai yang diserahkan kepada penggugat/pemohon, dari perkara yang telah putus dan berkekuatan hukum tetap di tahun 2013 ada sebanyak 184 akta cerai yang telah diserahkan atau 113.57 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen. Jika dirata-ratakan mencapai 112,34 persen dari sasaran yang ditetapkan sebanyak 90 persen
SASARAN
Terwujudnya penyelesaian perkara prodeo
STRATEGIS 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
64
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut: Indikator Kinerja
Satuan
Utama
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
25
32
128
33
33
100
Jumlah perkara Perkara prodeo yang diselesaikan
Perkara Prodeo di Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 bertujuan antara lain adalah memberikan akses kepada masyarakat terhadap keadilan bagi Masyarakat miskin dan terpinggirkan. Tabel Perkara Prodeo di Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 No
1 2
TAHUN
2012 2013
PERKARA PRODEO Diterima / Target Diputus PA 32 35 33 33
Grafik Perkara Prodeo di Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
35 34 33
Diterima/Diputus
32
Target
31 30 2012
2013
Keseluruhan pelaksanan perkara prodeo dibebankan kepada DIPA tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar yang bersumber dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Dari yang ditargetkan sebanyak 33 perkara prodeo, realisasi capaian kinerja sebanyak 33 perkara. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 100 persen capaian kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
65
SASARAN STRATEGIS 10
Terwujudnya
penyelesaian
perkara
yang
dapat
diselesaiakan dengan cara sidang keliling
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase perkara Persen yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
100
100
98
100
102.04
Kegiatan sidang keliling di Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 merupakan wujud indikator kinerja pengadilan yang meliputi: 1. Peningkatan Jumlah Penyelesaian Perkara; 2. Peningkatan Penyelesaian Proses Administrasi Perkara; 3. Memberikan Akses Kepada Masyarakat Terhadap Keadilan.
Pelaksanaan sidang keliling Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 sebanyak 3 (tiga) kegiatan di 1 (dua) lokasi, masing-masing: a. Pada tanggal 23 sampai dengan 25 September 2013, lokasi pelaksanaan di Kecamatan Pasimasunggu, menyidangkan 3 (tiga) perkara yaitu: 1 (satu) perkara cerai gugat dan 2 (dua) perkara cerai talak; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
66
b. Pada tanggal 30 September sampai dengan 2 Oktober 2013, lokasi pelaksanaan di Kecamatan Pasimasunggu, menyidangkan 6 (enam) perkara yaitu cerai gugat; c. Pada tanggal 7 sampai dengan 9 Oktober 2013, lokasi pelaksanaan di Kecamatan Pasimasunggu, menyidangkan 20 (dua puluh) perkara yang kesemuanya adalah perkara istbat nikah.
Keseluruhan pelaksanan kegiatan sidang keliling di bebankan kepada DIPA tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar yang bersumber dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. Dari yang ditargetkan 98 persen, realisasi capaian kinerja 100 persen. Dengan demikian untuk indikator kinerja ini mencapai 102.04 persen capaian kinerja.
SASARAN
Terwujudnya diakses secara on line terhadap (amar)
STRATEGIS 11
putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase (amar) Persen putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
15
2,58
17,2
50
55.55
111.11
Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 144/KMA/SKNIII/2007 Tahun 2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
67
dalam pasal 2 disebutkan bahwa: “Setiap orang berhak memperoleh informasi dari Pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku:.
Informasi yang harus diumumkan oleh setiap Pengadilan setidaknya meliputi informasi: a. gambaran umum Pengadilan yang, antara lain, meliputi: fungsi, tugas, yurisdiksi dan struktur organisasi Pengadilan tersebut serta telepon, faksimili, nama dan jabatan pejabat Pengadilan non Hakim; b. gambaran umum proses beracara di Pengadilan; c. hak-hak pencari keadilan dalam proses peradilan; d. biaya yang berhubungan dengan proses penyelesaian perkara serta biaya hak-hak kepaniteraan sesuai dengan kewenangan, tugas dan kewajiban Pengadilan; e. putusan dan penetapan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; f.
putusan dan penetapan Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding yang belum berkekuatan hukum tetap dalam perkara-perkara tertentu;
g. agenda sidang pada Pengadilan Tingkat Pertama; h. mekanisme pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan Hakim dan Pegawai; i.
hak masyarakat dan tata cara untuk memperoleh informasi di Pengadilan.
Perkara yang ditus selama tahun 2013 sebanyak 180 perkara. Dari 180 perkara yang telah putus telah dipublikasikan di Direktori Putusan yang berbasis web sebanyak 100 perkara. Dari yang ditargetkan 50 persen, realisasi capaian kinerja 55.55 persen. Dengan demikian untuk indiktor mecapai 11.11 persen capaian kinerja.
SASARAN STRATEGIS 12
Terlaksananya perkara
yang
permohonan
eksekusi
berkekuatan
hukum
atas tetap
putusan yang
ditindaklanjuti
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
68
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti . Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Satuan
Utama Persen Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Pada
prinsipnya
pelaksanaan
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
100
100
90
100
111.11
eksekusi
baru
dapat
dilaksanakan
setelah
dilampauinya tenggang waktu peringatan (Aanmaning) kepada Tergugat yang dikalahkan / Termohon eksekusi. Dan Ketua Pengadilan agama telah mengeluarkan Surat
Penetapan
Perintah
Eksekusi
kepada
Panitera
dan
Jurusita.
Pelaksanaan Eksekusi Riil (Ps. 1033 Rv) 1. Jurusita berangkat bersama rombongan dan 2 orang saksi menuju tempat obyek eksekusi, menunggu kehadiran pejabat terkait, satuan keamanan, Pemohon dan Termohon eksekusi. 2. Jurusita membacakan Surat Penetapan Perintah Eksekusi. 3. Jurusita membuat Berita Acara Pelaksanaan Eksekusi dengan menyebut secara rinci dan jelas terhadap barang-barang yang dieksekusi, meliputi jenis, bentuk, letak, batas-batas dan ukurannya. 4. Jurusita menandatangani Berita Acara pelaksanaan eksekusi tersebut dan 2 orang saksi. 5. Jurusita menyerahkan barang-barang tereksekusi kepada Pemohon eksekusi. 6. Jurusita
membuat Salinan Berita Acara Eksekusi sebanyak rangkap,
disampaikan kepada Ketua PA sebagai laporan, kepada Pemohon dan Termohon Eksekusi, kepada petugas register eksekusi dan arsip. Indiktor kinerja telah mecapai target 100 persen capaian kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
69
Pelaksanaan eksekusi pada Pengadilan Agama Selayar sepanjang tahun 2012 sampai 2013 adalah sebagai berikut: Tabel Pelaksanaan Eksekusi di Pengadilan Agama Selayar No TAHUN
1 2
2012 2013
SASARAN
PELAKSANAAN EKSEKUSI Diterima Telah Belum Gagal Cabut Dilaksanakan Terlaksana) / NE -
Terwujudnya tindak lanjut atas pengaduan masyarakat
STRATEGIS 13
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut: Indikator Kinerja
Satuan
Utama Persen
Persentase
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
100
100
100
90
Realisasi
Persen
100
111.11
pengaduan masyarakat
yang
ditindaklanjuti
Adapun yang menjadi tujuan dari penanganan pengaduan di lingkungan lembaga peradilan adalah: a. Menjaga citra dan wibawa lembaga peradilan; b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan. Pengaduan dimaksudkan sebagai: (a) respon keluhan yang baik yang berasal dari masyarakat, instansi lain di luar pengadilan, maupun dari internal pengadilan sendiri; (b) menyelesaikan penanganan pengaduan sesuai dengan mekamisme Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
70
yang berlaku; (c) membuktikan benar atau tidaknya hal yang diadukan; (d) memberikan jaminan bagi masyarakat bahwa laporan pengaduan yang diajukan ditangani secara efektif, efisien, cepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Fungsi yang diharapkan dari tindak lanjut pengaduan adalah: a. memperkuat mekanisme pengendalian dan pembinaan hakim dan pegawai pengadilan; b. memperkuat mekanisme pengawasan di lingkungan pengadilan; c. memperkuat fungsi pertanggungjawaban Mahkamah Agung dan pengadilan kepada masyarakat.
Dengan demikian untuk indiktor kinerja telah mecapai target 100 persen capaian kinerja
SASARAN STRATEGIS 14
Terwujudnya tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan eksternal
Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Sasaran indikator kinerja dan realisasinya disajikan sebagai berikut: Indikator Kinerja
Satuan
Utama
Persentase temuan Persen hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
2012
2013
Sasaran
Realisasi
Persen
Sasaran
Realisasi
Persen
100
100
100
90
100
111.11
Untuk mewujudkan lembaga peradilan yang bersih dan berwibawa dibutuhkan suatu pengawasan internal yang efektif dan akuntabel. Pengadilan Agama Selayar sebagai salah satu lembaga peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung telah melakukan pengawasan internal secara efektif dan akuntabel oleh Hakim pengawas
bidang
(Hawasbid),
Hakim tinggi
bidang
pengawas
daerah
(Hatibinwasda) serta Badan Pengawasan Mahkamah Agung.
Pengawasan dilakukan di bidang kesekretariatan, kepaniteraan, maupun dari segi perkara yang telah putus dalam bentuk eksaminasi putusan dan dari hasil temuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
71
tersebut telah ditindak lanjuti dan melaporkan tindak lantuj tersebut kepada Hatibinwasda. Dengan demikian untuk indiktor kinerja telah mecapai target 100 persen capaian kinerja D. ANALISIS CAPAIAN KEUANGAN TAHUN 2013 Realisasi penyerapan anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis tahun 2013 sebagaimana disajikan pada Tabel Tabel Realisasi Anggaran Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 No.
Program
1.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur mahkamah Agung Jumlah Total
2.
3.
berdasarkan
Sasaran
Realisasi
Persen
2.176.587.000
2.444.953.850
112.32
31.825.000
31.825.000
100
110.000.000
109.349.000
99.41
2.318.412.000
2.586.127.850
Realisasi
keuangan
strategis
Pengadilan Agama Selayar Tahun
111.54
Program yang mendukung capaian sasaran 2013
adalah
sebesar Rp.
2.586.127.850 (satu miliyar limaratus delapan puluh enam juta seratus dua puluh tujuh ribu delapan ratus lima puluh rupiah) atau 111.54 persen dari anggaran yang tersededia sebesara Rp. 2.318.412.000 (dua miliyar tiga ratus delapanbelas juta empat ratus duabelas ribu rupiah).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
72
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 menyajikan berbagai keberhasilan dan penjelasan dalam upaya pencapaian kinerja tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Agama Selayar pada Tahun Anggaran 2013. Beberapa keberhasilan kinerja Pengadilan Agama selayar pada tahun 2013 antara:
Untuk mewujudkan peningkatan penyelesaian perkara, Pengadilan Agama Selayar telah melaksanakan proses media secara maksimal, menyelesaikan sisa perkara, serta menyelesaikan perkara maksimal kurang dari 6 bulan.
Untuk mewujudkan peningkatan aksepbilitas putusan Hakim, Pengadilan Agama Selayartelah melakukan upaya bagi pihak yang berperkata agar supaya terpenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum, sehingga para pihak tidak melakukan upaya hukum banding, kasasi, maupun peninjauankembali.
Untuk mewujudkan peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara, Pengadilan Agama Selayar telah melakukan registrasi perkara yang masuk baik perkara volutair dan contentious untuk selanjutnya didistribusikan ke Majelis. Begitu pula pemberitahuan isi putusan terhadap pihak yang tidak hadir pada saat pembacaan putusan telah terlaksana.
Untuk mewujudkan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice), Pengadilan Agama Selayar telah mewujukan dalam bentuk perkara prodeo bagi masyarakat miskin, pelaksanaan siding keliling bagi masyarakat yang jauh serta terpencil. Dan masyarakat telah dapat mengakses putusan Pengadilan Agama Selayar melalui Portal Putusan berbasis web.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
73
Dalam rangka meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan, Pengadilan Agama Selayar telah berusahan untuk mewujudkan dan meningkatkan kepatuhan masyarakt terhadap putusan pengadilan, dan itu dilakukan dengan jalan eksekusi.
Untuk mewujudkan peningkatan kualitas pengawasan, Pengadilan Agama Selayar telah mewujudkan pengawasan baik secara internal maupun secara eksternal. Untuk mewujudkan lembaga peradilan yang bersih dan berwibawa dibutuhkan suatu pengawasan internal yang efektif dan akuntabel.
Rata-rata tingkat capaian indikator kinerja sasaran strategis Pengadilan Agama Selayar pada tahun 2013 adalah sebesar 108.34 persen. Sedangkan, kinerja anggaran berdasarkan sasaran strategis adalah sebesar Rp. 2.586.127.850 (satu miliyar limaratus delapan puluh enam juta seratus dua puluh tujuh ribu delapan ratus lima puluh rupiah) atau
111.54 persen
dari
anggaran
yang
tersededia sebesara Rp. 2.318.412.000 (dua miliyar tiga ratus delapanbelas juta empat ratus duabelas ribu rupiah)
B. REKOMENDASI Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Pengadilan Agama selayar Tahun 2013, untuk
meningkatkan
kinerja
pada
tahun yang akan datang perlu dilakukan
dan
konsolidasi
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meningkatkan
koordinasi
internal dalam penyusunan
program/kegiatan dan anggaran; 2. Perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan secara lebih cermat dan revisi anggaran dan kegiatan dilakukan secara sangat selektif sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan; 3. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif melalui pengadaan PNS, pembinaan, pendidikan dan pelatihan. 4. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana perkantoran berbasis IT sebagai penunjang pelayanan hukum kepada masyarakat secara optimal perlu diprioritaskan;
5. Meningkatkan pembinaan/pengawasan ke daerah tentang pelaksanaan tugas teknis yusitisial dan tugas umum. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
74
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA SELAYAR TAHUN 2013
KETUA
Wakil Ketua
HAKIM PANITERA/SEKRETARIS
WAKIL PANITERA
PANMUD PERMOHONAN
PANMUD GUGATAN
PANMUD HUKUM
WAKIL SEKRETARIS
KAUR KEPEGAWAIAN
KAUR KEUANGAN
KAUR UMUM
PANITERA PENGGANTI JURUSITA PENGGANTI : GARIS KOORDINASI : GARIS TANGGUNG JAWAB
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
75
LAMPIRAN 2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Selayar
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013 No 1.
Sasaran Strategis Terwujudnya
Indikator Kinerja
penyelesaiaan Persentase mediasi yang diselesaikan
mediasi 2.
Terwujudnya penyelesaian sisa Persentase perkara
3.
sisa
perkara
yang
diselesaikan
Terwujudnya
penyelesaian Persentase perkara yang diselesaikan
perkara 4.
Terwujudnya perkara
dalam
penyelesaian Persentase perkara yang diselesaikan jangka
waktu dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
maksimal 6 bulan 5.
Terwujudnya rasa keadilan dan Persentase
perkara
yang
tidak
kepastian hokum terhadap pihak mengajukan upaya hukum: berperkara
- Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
6.
Terlaksananya registrasi berkas Persentase berkas yang diregister dan perkara dan didistribusikan ke siap didistribusikan ke Majelis majelis
7.
Terwujudnya ratio majelis hakim Ratio Majelis Hakim terhadap perkara terhadap perkara
8.
Terlaksananya
penyampaian Prosentase
pemberitahuan relaas
putusan pemberitahuan relaas putusan tepat
tepat waktu, tempat dan para waktu, pihak
(prosentase
akta
yang
penyampaian
tempat
dan
para
pihak
cerai (prosentase akta cerai yang diserahkan
diserahkan penggugat/pemohon)
penggugat/pemohon) 9.
Terwujudnya perkara prodeo
10.
Terwujudnya
penyelesaian Jumlah
perkara
prodeo
yang
yang
dapat
diselesaikan penyelesaian Persentase
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
perkara
76
LAMPIRAN 2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Selayar
perkara yang dapat diselesaiakan diselesaikan dengan cara sidang keliling dengan cara sidang keliling 11.
Terwujudnya diakses secara on Persentase
(amar)
putusan
perkara
line terhadap (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) perkara (yang menarik perhatian yang dapat diakses secara on line masyarakat) maksimal
1
dalam hari
kerja
waktu dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak sejak diputus.
diputus. 12.
Terlaksananya
permohonan Persentase permohonan eksekusi atas
eksekusi atas putusan perkara putusan
perkara
yang
berkekuatan
yang berkekuatan hukum tetap hukum tetap yang ditindaklanjuti yang ditindaklanjuti 13.
Terwujudnya tindak lanjut atas Persentase pengaduan masyarakat
14.
pengaduan
masyarakat
yang ditindaklanjuti
Terwujudnya tindak lanjut atas Persentase temuan hasil pemeriksaan temuan
hasil
pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
eksternal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
77
LAMPIRAN 3. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA SELAYAR TAHUN 2013
SASARAN STRATEGIS Terwujudnya
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
yang
80%
penyelesaian Persentase sisa perkara yang
90%
penyelesaiaan Persentase
mediasi
mediasi
diselesaikan
Terwujudnya sisa perkara
diselesaikan
Terwujudnya
penyelesaian Persentase
perkara
perkara
yang
90%
perkara
yang
95%
diselesaikan
Terwujudnya
penyelesaian Persentase
perkara dalam jangka waktu diselesaikan maksimal 6 bulan Terwujudnya
dalam
jangka
waktu maksimal 6 bulan
rasa
keadilan Persentase
dan kepastian hokum terhadap tidak pihak berperkara
perkara
mengajukan
yang
95%
upaya
hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Terlaksananya berkas
registrasi Persentase
perkara
dan diregister
didistribusikan ke majelis Terwujudnya
ratio
hakim terhadap perkara Terlaksananya
berkas
yang
dan
95%
siap
didistribusikan ke Majelis
majelis Ratio Majelis Hakim terhadap
2 Majelis
perkara
penyampaian Prosentase
penyampaian
pemberitahuan relaas putusan pemberitahuan
90%
relaas
tepat waktu, tempat dan para putusan tepat waktu, tempat pihak (prosentase akta cerai dan para pihak (prosentase yang
diserahkan akta cerai yang diserahkan
penggugat/pemohon) Terwujudnya perkara prodeo
penggugat/pemohon)
penyelesaian Jumlah perkara prodeo yang
33 Perkara
diselesaikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
78
LAMPIRAN 4. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
PENGADILAN AGAMA SELAYAR LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERKA
SASARAN
PROGRAM
Persentase mediasi yang diselesaikan
80%
Terwujudnya
Persentase sisa
90%
penyelesaian
perkara
sisa perkara
diselesaikan
Terwujudnya
Persentase
penyelesaian
perkara
perkara
diselesaikan
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur mahkamah Agung
Terwujudnya
Persentase
penyelesaian
perkara
Terwujudnya penyelesaiaan mediasi
yang
90% yang
jangka
waktu dalam
110.000.000
jangka
6 waktu maksimal
bulan
6 bulan
Terwujudnya
Persentase
dan
31.825.000
yang
dalam diselesaikan
rasa
2.176.587.000
95%
perkara maksimal
ANGGARAN (Rp.)
keadilan perkara
95% yang
kepastian tidak
hukum terhadap mengajukan pihak berperkara
upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
81
LAMPIRAN 4. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
Kembali Terlaksananya
registrasi berkas berkas perkara
95%
Persentase yang
dan diregister
dan
didistribusikan
siap
ke majelis
didistribusikan ke Majelis
Terwujudnya ratio
Ratio
Majelis
2 Majelis
majelis Hakim terhadap
hakim terhadap perkara perkara 90%
Terlaksananya
Persentase
penyampaian
penyampaian
pemberitahuan
pemberitahuan
relaas
putusan relaas
tepat
waktu, tepat
putusan waktu,
tempat dan para tempat dan para pihak
pihak
(prosentase akta (prosentase akta cerai
yang cerai
yang
diserahkan
diserahkan
penggugat/pemo
penggugat/pemo
hon)
hon)
Terwujudnya
Jumlah perkara
penyelesaian
prodeo
perkara prodeo
diselesaikan
Terwujudnya
Persentase
penyelesaian
perkara
perkara
yang
98% yang
yang dapat
dapat
diselesaikan
diselesaiakan
dengan
dengan
33 Perkara
cara
cara sidang keliling
sidang keliling Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
82
LAMPIRAN 4. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
Terwujudnya diakses
secara (amar)
putusan
on line terhadap perkara (amar)
50%
Persentase (yang
putusan menarik
perkara
(yang perhatian
menarik
masyarakat)
perhatian
yang
masyarakat)
diakses
dalam
waktu on
dapat line
secara dalam
maksimal 1 hari waktu maksimal kerja
sejak 1 hari kerja sejak
diputus.
diputus.
Terlaksananya
Persentase
permohonan
permohonan
eksekusi
90%
atas eksekusi
atas
putusan perkara putusan perkara yang
yang
berkekuatan
berkekuatan
hukum
tetap hukum
tetap
yang
yang
ditindaklanjuti
ditindaklanjuti
Terwujudnya
Persentase
90%
tindak lanjut atas pengaduan pengaduan
masyarakat
masyarakat
yang ditindaklanjuti
Terwujudnya
tindak lanjut atas temuan temuan
90%
Persentase hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan
eksternal
yang
eksternal
ditindaklanjuti.
Jumlah Anggaran kegiatan Rp 2.318.412.000,Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
83
LAMPIRAN 5. Pengukuran Kinerja Sasaran Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUNAN PENGADILAN AGAMA SELAYAR TAHUN 2013
SATUAN
SASARAN
REALISASI
PERSEN
Meningkatnya a. Persentase penyelesaian mediasi yang perkara diselesaikan.
Persen
80
100
125
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Persen
90
100
111.11
c. Persentase perkara yang diselesaikan
Persen
90
96.58
107.31
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
Persen
95
99.44
104.67
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Persen
95
99.44
104.67
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Persen
95
100
105.26
b. Ratio Hakim perkara
Majelis
2
2
100
Persen
90
110.11
SASARAN STARTEGIS
INDIKATOR KINERJA
Majelis terhadap
c. Prosentase penyampaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
112,34
84
LAMPIRAN 5. Pengukuran Kinerja Sasaran Pengadilan Agama Selayar Tahun 2013
pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemoh on). a. Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan
Perkara
33
33
100
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
Persen
98
100
102.04
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Persen
50
55.55
111.11
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Persen
90
100
111.11
Meningkatnya a. Persentase kualitas pengaduan pengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti
Persen
90
100
111.11
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Persen
90
100
111.11
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Pengadilan Agama Selayar
85